Anda di halaman 1dari 6

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil penelitian

Adapun hasil penelitian ini yang berjudul Gambaran pengetahuan dan perilaku
pemberantasan sarang nyamuk Aedes Aegypti pada kepala keluarga yamg terkena dbd di
wilayah kerja puskesmas sukaraja. Dimana pada penelitian ini hanya peneliti hanya meneliti
dengan menggunakan metode penelitian deskriptif penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri. Dalam penelitian mengungkapkan Gambaran
pengetahuan dan perilaku pemberantasan sarang nyamuk Aedes Aegypti pada kepala
keluarga yang terkena dbd di wilayah kerja puskesmas sukaraja.

5.2 Analisis Univariat

Analisa univariat dalam penelitian ini hanya melihat gambaran pengetahuan dan perilaku
pemberantasan sarang nyamuk aedes aegypti pada kepala keluarga yang terkena dbd di
wilayah kerja puskesmas sukaraja yang terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD)
adapun hasil univariat pada penelitian ini adalah :

1. Data umum
Distribusi responden yang di analisa univariat menggambarkan jumlah yang diteliti
analisa univariat meliputi pengetahuan dan prilaku, yang berkaitan dengan
responden.
a. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 5.1
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan PSN DBD
Kategori Frekuensi Persentase%
Baik 5 31
Tingkat Cukup 9 57
pengetahuan
Kurang 2 12%
Total 16 100
Berdasarkan table di atas, di tunjukan bahwa dari 16 responden pengetahuan psn
pada kepala keluarga yang terkena dbd baik adalah 5 responden pengetahuan baik
atau (31%), cukup sebanyak 9 responden atau (57%) adapun kurang sebanyak 2
responden atau (12%)
Tabel 5.2
Distribusi responden berdasarkan perilaku PSN DBD
Kategori Frekuensi Persentase%
Tidak setuju - -
Perilaku Kurang setuju 6 37
Setuju 10 63
Sangat setuju - -
Total 16 100
Berdadasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa dari 16 responden perilaku psn
pada kepala keluarga yang terkena dbd adalah kurang setuju sebanyak 6 responden
atau (37%) Setuju sebanyak 10 responden atau (63%).

5.3 Pembahasan

5.3.1 Analisa univariat

1. Data umum

a. Karakteristik responden berdasarkan pengetahuan

Berdasarkan table di atas, di tunjukan bahwa dari 16 responden pengetahuan psn pada
kepala keluarga yang terkena dbd baik adalah 5 responden pengetahuan baik atau (31%),
cukup sebanyak 9 responden atau (57%) adapun kurang sebanyak 2 responden atau (12%)
Pengetahuan merupakan hasil ingin tahu dari manusia, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, raba dan rasa.
Sedangkan menurut Irmayanti (2010) pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang
diketahui atau disadari oleh seseorang yang tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep,
teori, prinsip dan prosedur. Dalam pengertian lain pengetahuan adalah berbagai gejala yang
ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan indrawi.
Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang
dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat
berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan
menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut.
Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi
berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan
sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal
sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori.
Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang
kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang
bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang
matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau
pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.
Pengetahuan tentang keadaan sehat dan sakit adalah pengalaman seseorang tentang
keadaan sehat dan sakitnya seseorang yang menyebabkan seseorang tersebut bertindak
untuk mengatasi masalah sakitnya dan bertindak untuk mempertahankan kesehatannya
atau bahkan meningkatkan status kesehatannya.
Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang
dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat
berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan
menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut.
Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi
berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan
sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Pengetahuan (Knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan prilaku
seseorang dikarenakan adanya reaksi persatuan dan hubungan dari lingkungan dan alam
sekitarnya.
Pengetahuan ini meliputi emosi, keterampilan, informasi akidah dan pikiran-pikiran lain
dalam komunikasi keseharian.
Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek, pada dasarnya
terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat
memecahkan masalah yang dihadapi.

b. Karakteristik responden berdasarkan perilaku

Berdadasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa dari 16 responden perilaku psn pada
kepala keluarga yang terkena dbd adalah kurang setuju sebanyak 6 responden atau (37%)
Setuju sebanyak 10 responden atau (63%)

2. PENGGERAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK

Gerakan PSN DBD adalah seluruh kegiatan masyarakat bersama pemerintah untuk
mencegah dan mengendalikan penyakit DBD dengan melakukan pemberantasan sarang
nyamuk secara terus menerus dan berkesinambungan. Gerakan PSN DBD ini merupakan
kegiatan yang paling efektif untuk mencegah terjadinya penyakit DBD serta mewujudkan
kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat.
Tujuan gerakan PSN DBD adalah memberantas tempat-tempat perkembangan
nyamuk aedes melalui upaya pembinaan peran serta masyarakat sehingga penyakit DBD
dapat di cegah atau di batasi.
Sasaran gerakan PSN DBD adalah semua keluarga dan pengelola tempat umum
untuk melaksanakan PSN DBD (3M) serta menjaga kebersihan di lingkungannya masing-
masing, sehingga bebas dari jentik nyamuk Aedes.
1. Batasan
Penggerakan PSN adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk mendorong masyarakat
melakukan PSN.
2. Tujuan
Menyuluh dan memotivasi keluarga dan pengelola tempat umum untuk melakukan
PSN secara rutin dan terus menerus sehingga rumah dan tempat umum bebas dari
jentik nyamuk Aedes aegypti.
3. Pelaksana
- Perggerakan PSN dirumah-rumah dilakukan oleh kader atau tenaga pemeriksa
jentik lain yang ditentukan oleh warga setempat dengan pembinaan oleh petugas
kesehatan.Tokoh masyarakat dan tokoh agam dapat berperan sebagai penggerak
PSN diwilayah nyah.
(Rumah : semua bangunan untuk tempat tinggal termasuk bangunan yang
digunakan untuk usaha kecil seperti warung, toko, industri rumahan, dan
musola)
- Penggerakan PSN ditempat umum dilakukan petugas kesehatan(puskesmas) dan
lintas program dan lintas sektor terkait.
(Tempat umum : semua bangunan untuk pelayanan umum seperti sekolah , hotel
atau losmen , asrama, rumah makan, tempat rekreasi, tempat industry atau
pabrik, kantor, terminal atau stasiun, stasiun pompa bensin, rumah sakit, tempat
pemakaman, dll)
4. CARA PELAKSANAAN
a. Penggerakann PSN dilakukan secara rutin dan terus menerus secara swadaya.
b. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
- Mengenalkan diri dan menyampaikan maksud kunjungan nya
- Minta izin untuk melakukan pemeriksaan tempat penampungan air didalam
maupun diluar rumah atau bangunan dan benda-benda lain yang dapat
menamung air hujan dihalaman
- Minta bantuan anggota keluarga atau pengelola tempat umum untuk
mendampingi pemeriksaan
- Di tempat yang gelap atau air nya keruh, pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan lampu senter
- Jika ditemukan jentik, anggota keluarga atau pengelola tempat umum diminta
untuk ikut melihat atau menyaksikan
- Memberikan penjelasan dan anjuran 3M
- Seyogyanya dibuat catatan hasil pemeriksaan jentik pada kartu PSN untuk
ditinggalkan dirumah atau tempat umum dan pada formulir hasil pemeriksaan
jentik.
5. PEMBERANTAN SARANG NYAMUK DENGAN 3M PLUS
Cara tepat mencegah Demam Berdarah Dengue :
 Demam berdarah dengue hanya di tularkan melalui gigitan nyamuk Demam
Berdarah (Aedes aegypti).
 Membunuh nyamuk saja belumlah cukup selama jentiknya masih di biarkan
hidup.
 Upaya yang paling tepat untuk mencegah Demam Berdarah Dengue adalah
membasmi jentik-jentiknya dengan cara 3M.
Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus meliputi :
1. Mengurus tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi atau WC,
drum, dan sebagainya sekurang-kurangnya seminggu sekali.
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti gentong air atau
tempayan dan lain sebagainya.
3. Menyingkirkan atau mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat
menampung air seperti botol plastik, kaleng, ban bekas, dll.
Selain itu ditambah dengan cara lainnya (PLUS) yaitu :
1. Ganti air pas bunga, air minum burung, dll.
2. Perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak
3. Tutup lubang-lubang pada potongan bambu, pohon, dll dengan tanah
4. Bersihkan atau keringkan tempat-tempat yang dapat menampung air seperti
pelepah pisang atau tanaman lainnya
5. Mengeringkan tempat-tempat lain yang dapaat menampung air hujan di
pekarangan, kebun, pemakaman, rumah-rumah kosong dan lain sebagainya
6. Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk, misalnya ikan cupang, ikan kepala
timah, dll
7. Pasang kawat kasa
8. Jangan menggantung pakaian diluar lemari
9. Tidur dengan menggunakan kelambu, terutama bayi atau anak yang biasanya
tidur di pagi atau siang hari
10. Atur pencahayaan dan pentilasi rumah yang mamadai
11. Gunakan obat anti nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk
12. Lakukan larvasidasi yaitu membubuhkan larvasida misalnya temephos
ditempat-tempa yang sulit dikuras atau didaerah yang sulit air.

Anda mungkin juga menyukai