Anda di halaman 1dari 3

Tanggal kegiatan : 14 Juni 2019

Kode kegiatan : F5 pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidak


menular
Pendamping : dr Nur Istifah
Peserta Hadir : masyarakat

1. Judul laporan : Pemberian Informasi Dasar mengenai HIV-AIDS kepada siswa-siswi


SMPN 1 Ngawen
2. Latar Belakang
Penularan HIV-AIDS di Indonesia saat ini semakin mengkhawatirkan. Setiap
tahunnya penularan HIV-AIDS di kalangan anak muda makin meningkat. Epidemi
HIV/AIDS juga telah menyebar dengan cepat. Penyakit ini 20 tahun yang lalu belum
dikenal sama sekali, akan tetapi saat ini diperkirakan lebih dari 60 juta orang terinfeksi
dan lebih dari 21 juta orang meninggal karenanya. Rata-rata setiap harinya terdapat 14
ribu orang terinfeksi, sebagian adalah usia remaja antara 15-24 tahun. AIDS telah
menjadi penyebab kematian terbesar keempat di seluruh dunia.
Perkiraan secara nasional oleh Kementerian Kesehatan tahun 2002 jumlah
pengidap HIV/AIDS di Indonesia adalah sekitar 90 – 130 ribu orang. Akan tetapi yang
tercatat dan dilaporkan hanya sekitar 6000 orang sejak 1987. Sampai sekarang di
Indonesia telah ditemukan banyak kasus terinfeksi HIV/AIDS yang jumlahnya
cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kasus terbanyak infeksi HIV/AIDS di
Indonesia berturut-turut ditemukan di DKI Jakarta, Papua, Jawa Timur, Jawa Barat,
Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau dan Riau.
Sedangkan kelompok umur yang paling banyak ditemukan kasus HIV/AIDS adalah
kelompok umur dewasa muda yaitu usia 20 – 29 tahun, disusul berturut-turut 30-39
tahun, 40-49 tahun dan 15-19 tahun. Menurut jenis penularannya kasus HIV/AIDS
terbanyak ditemukan pada pengguna jarum suntik (Intravenous Drugs Users), disusul
pasangan heteroseksual, homoseksual, penularan saat persalinan, transfusi darah dan
lain-lain. Saat ini Indonesia tidak lagi tergolong sebagai Negara dengan prevalensi
infeksi rendah, akan tetapi sudah terjadi peningkatan status menjadi epidemi
terkonsentrasi.
Faktor- faktor yang menyebabkan peningkatan cepat epidemi di Indonesia
antara lain terbanyak adalah penggunaan narkoba dengan jarum suntik yang tidak steril,
peningkatan atau meluasnya industri seks yang melayani 7-10 juta konsumen setiap
tahun serta minimnya penggunaan kondom oleh pelanggan pekerja seks komersil.
Apabila tidak segera ditanggulangi maka, HIV/AIDS akan dengan cepat meniadakan
kemajuan pembangunan yang telah dicapai bangsa selama ini. Hasil Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan pengetahuan komprehensif tentang HIV/ AIDS
pada penduduk usia 15-24 masih rendah, hanya 11,4 persen.

3. Permasalahan
- Masih rendahnya informasi dasar mengenai HIV/AIDS di kalangan remaja
termasuk anak sekolah
- Masih banyaknya angka kejadian HIV/AIDS dikarenakan pemahaman yang
kurang mengenai HIV/AIDS terutama dikalangan anak muda

4. Perencanaan dan intervensi


1. Kegiatan
Intervensi yang akan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman remaja mengenai HIV/AIDS dilakukan melalui kegiatan penyuluhan
yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab mengenai HIV/AIDS.
2. Menentukan Sasaran
Sasaran yang dipilih pada kegiatan penyuluhan HIV/AIDS ini adalah siswa-
siswi SMPN 1 Ngawen, kabupaten Blora kelas VIII
3. Menetapkan Tujuan
- Siswa siswi SMPN 1 Ngawen mengetahui dan mengerti mengenai HIV-AIDS
- Siswa siswi SMPN 1 Ngawen mengetahui dan mengerti tentang gejala-gejala
HIV-AIDS
- Siswa siswi SMPN 1 Ngawen mengetahui faktor-faktor resiko terkena HIV-
AIDS
- Siswa siswi SMPN 1 Ngawen mengetahui pengobatan HIV-AIDS
- Siswa siswi SMPN 1 Ngawen mengetahui cara-cara pencegahan HIV-AIDS
4. Menetapkan Metode dan Saluran Komunikasi KIE
Metode komunikasi yang digunakan berupa ceramah dan diskusi terbuka di
Aula SMPN 1 Ngawen. Media atau saluran komunikasi yang digunakan adalah slide
power point melalui LCD.
5. Pelaksanaan
Kegiatan : Pemberian Informasi Dasar mengenai HIV-AIDS kepada
siswa-siswi SMPN 1 Ngawen
Peserta : Siswa-siswi SMPN 1 Ngawen kelas VIII
Waktu dan Tempat : Jumat, 14 Juni 2019 pukul 09.00-11.00 WIB di Aula SMPN 1
Ngawen
Metode : Pemberian materi melalui slide presentasi dengan Ms. Power
Point yang berisi materi dasar mengenai HIV-AIDS dan
dilanjutkan dengan diskusi terbuka dan tanya jawab.

6. Monitoring dan evaluasi


Saat pemberian materi, peserta menyimak dengan tenang dan terlihat antusias.
Setelah penyuluhan peserta antusias menanyakan berbagai macam hal seputar HIV
AIDS dan dunia remaja. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan melihat seberapa
banyak para peserta memahami dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
sederhana seputar materi yang telah disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai