Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN RUJUKAN PERINATAL RISIKO TINGGI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman

049/SPO/IKB-EMCS/IV/2018 00 1/3

TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN OLEH

DIREKTUR
STANDAR
PROSEDUR RS EMC SENTUL CITY
OPERASIONAL

10 April 2018
Dr. Hardjanto,SpB.,MARS

PENGERTIAN Tata cara menerima/merujuk pasien perinatal risiko tinggi.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pelayanan rujukan perinatal


risiko tinggi.

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur RS Tentang Kebijakan Umum Pelayanan Rumah Sakit
EMC Sentul.

PROSEDUR 1. Bidan melakukan identifikasi pasien dengan benar.


2. Bidan. melakukan kebersihan tangan
3. Bidan menjaga privasi pasien.
4. Bidan memberikan salam terapeutik.
5. Bidan membantu Dokter menerima rujukan.
a. Di Poliklinik
Bidan membantu Dokter yang terkait melakukan pemeriksaan ulang
berupa anamnesis, pemeriksaan fisik dan bila diperlukan pemeriksaan
penunjang. Selanjutnya pasien dikonsulkan/dirawat untuk
mendapatkan pelayanan tindakan sesuai indikasi medis. Bila
pemeriksaan/tindakan sudah selesai, dokter yang terkait membuat
jawaban tertulis di formulir jawaban konsul.
b. Di Instalasi Gawat Darurat
Bidan membantu Dokter Spesialis terkait yang mendapat konsul dari
dokter jaga IGD, melakukan pemeriksaan/memberi instruksi lebih lanjut
PELAYANAN RUJUKAN PERINATAL RISIKO TINGGI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman

049/SPO/IKB-EMCS/IV/2018 00 2/3

terhadap pasien yang dikonsulkan. Selanjutnya pasien dirawat untuk


mendapatkan pelayanan/tindakan lebih lanjut sesuai dengan standar
pelayanan/tindakan medis. Prosedur selanjutnya sesuai dengan
prosedur tetap dari Instalasi Gawat Darurat (IGD). Bila
pemeriksaan/tindakan sudah selesai, dokter yang terkait membuat
jawaban tertulis di formulir jawaban konsul.
6. Bidan membantu Dokter merujuk Pasien ke rumah sakit lain berdasarkan :
- Atas permintaan pasien dan keluarga pasien.
- Atas permintaan penanggung.
- Atas permintaan instansi yang berwenang.
7. Bidan membantu Dokter Spesialis yang bertanggung jawab membuat surat
rujukan yang dilengkapi dengan data medis/penunjang medis/data lainnya
yang dianggap perlu untuk memudahkan kelanjutan perawatan pasien
tersebut di rumah sakit rujukan.
- Atas permintaan pasien dan keluarga pasien.
- Atas permintaan penanggung.
- Atas permintaan instansi yang berwenang.
8. Bidan Petugas menghubungi rumah sakit yang akan dirujuk dan juga
menyiapkan alat transportasi.
9. Bidan bersama Dokter mendampingi pasien yang dirujuk harus dalam
keadaan transportable.
10. Bidan melakukan serah terima pasien dengan petugas setempat saat sampai
di rumah sakit yang dirujuk.
11. Bidan merapihkan alat-alat.
12. Bidan melakukan cuci tangan sesudah kontak dengan pasien.
13. Bidan melakukan dokumentasi pada formulir Catatan Keperawatan setelah
tindakan.

UNIT TERKAIT 1. Pertamina Medical Center.


2. Unit Gawat Darurat
PELAYANAN RUJUKAN PERINATAL RISIKO TINGGI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman

049/SPO/IKB-EMCS/IV/2018 00 3/3

3. Unit Rawat Jalan


4. SMF Kebidanan dan Penyakit Kandungan.

Sumber :

Bari, Syaifudin. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta: yayasan Bina
Sarwono Prawiroharjo
Departemen Kesehatan RI. (1999) Modul Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri dan Neonatal, 6nd
ed. Jakarta:Depkes RI
JNPK-KR. (2017) Modul Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat Obstetri dan Neonatal. Jakarta:
P2KP
Saifuddin A.B., Buku Acuan Nasional : Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal : Penerbit YBP-SP,
Jakarta, 2008
Hadijono S. Manajemen dan Rujukan Perdarahan Postpartum Dalam Upaya Penurunan Morbiditas
dan Mortalitas Maternal; Bag.Obsginsos/SMF-Obsgin RSUP Dr. Kariadi-FK Undip, Semarang.

Anda mungkin juga menyukai