Property Outlook 2018
Property Outlook 2018
INDUSTRI
PROPERTI TAHUN
2018
MENEBAK ARAH INDUSTRI PROPERTI 2017
SERTA TANTANGANNYA MEMASUKI MUSIM
PEMILU
Ir.Ignesjz Kemalawarta MBA –Wakil ketua umum
DPP REI
GRAND THAMRIN ROOM PULLMAN HOTEL-
JAKARTA -17 JANUARI 2018
About the speaker
Ir.IgnesjzKemalawarta MBA
• Director Sinarmas land
• Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia
• Technical Expert Green Building Council Indonesia
• Wakil Ketua Umum Persatuan Ahli Teknik
Indonesia (PATI) Banten
• Anggota Dewan Pengarah Ikatan Ahli
Bangunan Hijau Indonesia(IABHI)-2014-2015
• Wakil Ketua Kompartemen Tetap
KADIN Bidang Kebijakan
dan Regulasi Property
• Anggota KEIN
Indonesia
Properti
3400 ANGGOTA DI SELURUH INDONESIA
BERBAGAI SEGMENT PROPERTI
GARDA TERDEPAN PEMBANGUNAN RUMAH
RAKYAT
SEKILAS
PENCIPTAAN NILAI TAMBAH
REALESTAT
PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA DAN130
INDONESIA KETERKAITAN INDUSTRI BARANG DAN JASA
DALAM NEGERI
KONDISI EKONOMI MAKRO
PENGARUH KETERSEDIAAN LAHAN POTENSIAL
UTAMA MARKET
PADA PEMBIAYAAN
SEKTOR PERPAJAKAN
PROPERTI KEPASTIAN HUKUM DAN REGULASI
POLITIK & SOSIAL
900
HARGA 800
4Q12
1Q00
1Q09
1Q03
1Q06
4Q15
4Q00
3Q01
3Q04
3Q07
2Q05
2Q08
1Q12
3Q16
2Q02
2Q14
1Q15
3Q10
3Q13
4Q03
4Q06
4Q09
2Q11
2Q17
stabil.
Sumber: Bloomberg
ECONOMIC Pertumbuhan Ekonomi per Triwulan (YoY)
GROWTH 9%
Tahun Politik
8%
Pertumbuhan ekonomi pada
saat pergantian presiden (2001, 7%
2004, 2009, dan 2014)
menunjukkan adanya penurunan 6%
performa ekonomi. Hal yang
sama dikhawatirkan akan terjadi 5%
lagi pada tahun 2018 .
4%
Pilkada serentak dilakukan pada
17 provinsi, 39 kota dan 115 3%
kabupaten. Pilkada serentak
tersebut akan menjadi awal 2%
rangkaian tahun politik sebelum
masuk ke agenda Pemilu tahun 1%
2019, dimana nama calon
pasangan presiden dan wakil 0%
presiden sudah harus masuk dan 1234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234123
ditetapkan di tengah tahun 2018.
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sumber: BPS
ECONOMIC Sektor Lapangan Usaha
Pertumbuhan PDB (%)
TW III APBNP Proyeksi
2015 2016
GROWTH 2017 2017 2018
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,8 3,3 4,3 3,4 3,6
2. Pertambangan dan Penggalian -3,4 1,1 1,1 1,3 1,4
3. Industri Pengolahan 4,3 4,3 4,1 4,8 4,9
4. Pengadaan Listrik dan Gas 0,9 5,4 1,2 5,0 5,4
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Pertumbuhan ekonomi yang 5. 7,1 3,6 4,3 4,0 5,4
Limbah dan Daur Ulang
stagnan dalam beberapa 6. Konstruksi 6,4 5,2 6,6 6,5 6,7
tahun terakhir berimbas pada 7. Perdagangan Besar dan Eceran 2,6 3,9 4,7 5,1 5,5
pertumbuhan sektor real estat. 8. Transportasi dan Pergudangan 6,7 7,7 8,2 8,1 8,3
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Namun demikian, sektor 9. 4,3 4,9 4,9 5,2 5,4
Minum
properti memiliki outlook yang 10. Informasi dan Komunikasi 9,7 8,9 9,8 10,1 10,5
lebih baik pada tahun 2018, 11. Jasa Keuangan dan Asuransi 8,6 8,9 6,1 9,9 10,1
sehingga diharapkan bisa 12. Real Estat 4,1 4,3 3,6 4,8 5,4
tumbuh hingga 5,4% (yoy). 13. Jasa Perusahaan 7,7 7,4 8,0 7,4 7,6
Adm. Pemerintahan, Pertahanan dan
14. 4,6 3,2 0,2 3,5 4,0
Jaminan Sosial Wajib
15. Jasa Pendidikan 7,3 3,8 2,8 4,1 4,3
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,7 5,0 6,9 5,5 5,7
17 Jasa lainnya 8,1 7,8 8,7 8,1 8,2
Total PDB 4,9 5,0 5,0 5.2 5,4
KONTRIBUSI 5
4
8
7
Rp Triliun
Rp Triliun
6
PAJAK 3
2
5
4
3
PROPERTI 1
0
2
1
0
2013 2014 2015 2016 sd Okt 2013 2014 2015 2016 sd Okt
2017
2017
Wajib Pajak Perusahaan Real Estate selain Tbk
Wajib Pajak Perusahaan Real Estate selain Tbk
Wajib Pajak Perusahaan Real Estate Tbk
Selama kurun waktu 2013 – Wajib Pajak Perusahaan Real Estate Tbk
2016 , rata – rata kontribusi
sektor properti terhadap
PPh Pasal 22 Barang Sangat
pendapatan pajak ialah: PPnBM
Mewah
1. PPh Pasal 4(2): Rp 4 Triliun 600 250
100 50
2. PPh Pasal 22: Rp 32 Triliun
Rp Triliun
60 30
4. PPnBM: Rp 339 Triliun 300 150
40 20
200 100
20 10
100
0 0 50
0
2013 2014 2015 2016 sd Okt
2017 -100 0
2013 2014 2015 2016 sd Okt
Axis Title 2017
40,07
39,80
RUMAH
36,65
33,69
40
31,54
26,62
26,30
26,10
25,63
30
20,09
18,41
18,08
15,33
14,40
14,11
Merujuk data 20
10,84
9,62
pertumbuhan penjualan
7,66
6,33
6,02
3,61
4,16
rumah pada tahun politik
5,06
4,65
10
4,02
2,76
2,58
2,50
2,18
1,51
di 2009 dan 2014, terlihat
0,40
-4,55
-4,55
-10
3Q10-12,58
-20
1Q09
3Q09
1Q10
1Q11
3Q11
1Q12
3Q12
1Q13
3Q13
1Q14
3Q14
1Q15
3Q15
1Q16
3Q16
1Q17
3Q17
Sumber: Bank Indonesia
CREDIT 6.000 Deposit by tiering
LOAN & 5.000
>5 bn
DEPOSTI 4.000
3.000
2 bn-5 bn
1 bn-2 bn
GROWTH 2.000 500 mn-1bn
1.000 200-500 mn
Berdasarkan data di 100-200 mn
-
perbankan, terjadi
Mei-17
Sep-17
Jan-17
Nov-16
Des-16
Feb-17
Jun-17
Jun-16
Sep-16
Apr-17
Agu-17
Jul-16
Agu-16
Okt-16
Jul-17
Okt-17
Mar-17
<100 mn
peningkatan dana pihak ketiga
dan deposito di perbankan dan
sebaliknya terjadi penurunan 26%
pada laju pencairan kredit. Loan & Deposit Growth in Bank
23%
20% Loan growth (YoY %)
Hal ini mengindikasikan Deposit growth (YoY %)
masyarakat semakin 17%
menyimpan uang di perbankan 14%
11.69%
dibandingkan 11% 11,2%
membelanjakannya. Yang
8% 7.86%
kemudian menahan laju 7,75%
pertumbuhan kredit dan 5%
3,1%
ekonomi keseluruhan. 2%
Mar-14
Mar-15
Mar-16
Mar-17
Sep-13
Jun-14
Sep-14
Sep-15
Dec-13
Dec-14
Jun-15
Sep-16
Sep-17
Dec-15
Jun-16
Dec-16
Jun-17
Sumber: BI, LPS
Kredit Modal Perkembangan Kredit Modal Kerja pada Sektor
Kerja pada 80
Properti
45%
Sektor 70 40%
38%
Properti 60 34% 35%
30%
Pertumbuhan kredit modal 50 29%
26%
Rp Triliun
kerja di sektor properti dari 25% 25%
perbankan terus mengalami 40
tren yang membaik. 20%
30 16%
15% 15%
Momentum ini diharapkan
akan terus berlanjut pada 20
10%
tahun 2018.
10 5%
22 30 33 38 48 62 68
- 0%
2011 2012 2013 2014 2015 2016 Jun-17
Kredit Modal Kerja Sektor Properti (Skala Kiri)
Pertumbuhan (YoY)
Sumber: OJK
Pertumbuhan KPR (YoY)
16,48%
15,86%
KPR Growth 16,00%
14,28%
14,00%
12,00% 11,51%
10,59%
4,00%
Mar Jun Sep Des Mar Jun Sep
2016 2017
KPR BU Konven KPR BU Syariah Total KPR Bank Umum
Sumber: OJK
2013 2017
TUNAI KERAS 63% 18%
KPA 16% 32%
TUNAI 21% 50%
BERTAHAP
RETAIL
KONTEKS DISRUPTION TREND PROPERTY MENDATANG
Era disrupton merupakan fase 3 dari 6 fase OFFICE : Trend Co working space ,kebutuhan internet
RTY
exponentialgrowth:
1. Digitalization
tinggi,dekat akses transportasi & fasilitas well
connected,jam kerja lebih bebas,kebutuhan
MENDATAN
2. Deception
3. Disruption
ruang kerja flrxibel ,sistim pendukung,sistim AC
fleksible, lampu hemat energi ,FLEXIBLE
G
4. Dematerialization
5. Demonetization
Payment
RETAIL: Food ,hiburan ,produk lifestyle yang perlu
6. Democratization diraba ,dicoba krn sebagian besar akan on line
,internet
Sources: Peter Diamandis (Co Founder Singularity sebagai infrastruktur, tapping payment system
University) akan ada kseimbanagn on vs off line
HUNIAN : Mendukung hidup praktis,smart,internet well
connectd,dekat sarana transportasi dan
fasilitas,meeting spot
MARKETING : Menuju s patocial media ,mempersiapkan
kepraktisan pemberian informasi secara “virtual
reality “,pemanfaatan Big Data
Makro ekonomi membaik ,daya beli membaik
trend KPA meningkat,tingkat Bunga enggan
turun
Stbilitas terjaga
Bagaimana Menggerakkan motif investasi
dengan meningkatnya simpanan deposito
Pemilu cenderung diwaspadai (serentak
Presiden), space waktu dengan perkiraan tidak
KESIMPULAN benyak pengaruh sampai Mid 2018 dan Pasca
Sep 2019
Ada atau tidak ada pemilu Pengembang harus
memperhatikan kondisi dempgrafi,era digital
disruption dan perubahan paradigma demand
Properti yang mengalami perubahan
TERIMAKASIH