Anda di halaman 1dari 3

Analisis Anorganik Kualitatif Sistematik

Analisis dibagi terbagi menjadi tiga bagian:

1. Pemeriksaan Pendahuluan
Pemeriksaan pendahuluan meliputi dengan uji kering, pemeriksaan hasil-hasil yang
mudah menguap yang diperoleh dengan larutan Natrium Hidroksida (untuk
Amonium) dan dengan Asam Sulfat encer dan pekat (untuk radikal-radikal asam atau
anion.
2. Pemeriksaan Ion Logam (Kation) Dalam Larutan
3. Pemeriksaan Anion Dalam Larutan

Uji Pendahuluan Terhadap Cuplikan Padat yang Non-Logam

1. Rupa
Rupa dari zat harus diperhatikan dengan seksama. Amatilah apakah zat itu terdiri dari
kristal atau amorf, apakah besifat magnetik dan apakah memiliki bau atau warna yang
khas.
Beberapa senyawa yang berwarna ungu contoh:
Merah: Pb3O4, As2S2, HgO, HgI2, HgS, Sb2S3, CrO3, Cu2O, K3[Fe(CN)6]; Dikromat
berwarna merah-jingga; Permanganat dan Tawaskrom berwarna ungu-kemerahan
Merah Jambu: Garam-garam dari Mangan dan Kobalt yang berhidrat
Kuning: CdS, As2S3, SnS2, PbI2, HgO (yang diendapkan), K4[Fe(CN)6]. 3H2O;
Kromat; Besi(III) Klorida dan Nitrat
Hijau: Cr2O3, Hg2I2, Cr(OH)3; garam-garam besi(II) misalnya FeSO4.7H2O,
FeSO4.(NH4)2.6H2O, FeCl2.4H2O; garam-garam nikel; CrCl3.6H2O, CuCl2.2H2O,
CuCO3, K2MnO4
Biru: garam-garam kobalt anhidrat ; garam-garam tembaga (II) berhidrat ; biru prusia
Coklat: PbO2,CdO.Fe3O4,Ag3AsO4,SnS,Fe(OH)3(coklat-kemerahan).
Hitam : PbS,CuS,CuO,HgS,FeS,MnO2,Co3O4,CoS,NiS,Ni2O3,Ag2S,C.
Warna larutan yang diperoleh ketika zat dilarutkan dalam air atau dalam asam
encer,harus diperhatikan,karena ini mungkin memberi keterangan-keterangan yang
berharga. Warna-warna berikut diperlihatkan oleh ion-ion(kation biasanya berhidrat)
yang terdapat dalam larutan encer:
Biru : tembaga (II); hijau: nikel, besi (II), kromium(III), manganat;
Kuning : kromat,heksasianoferat(II), besi (II); merah-jingga : dikromat; ungu
:permanganat; merah-jambu: kobalt,mangan(II)
Zat harus dihancurkan sampai menjadi bubuk yang halus dalam lumpang yang
sesuai,sebelum pengujian dimulai. Uji-uji dapat dikerjakan dengan cepat(10-15
menit),dan tidak boleh sekali-kali diabaikan.
2. Pemanasan dalam tabung uji
Taruh sedikit(4-5 mg) zat dalam tabung uji yang kering sehingga tidak ada serbuk
yang masih melekat pada dinding tabung dan panaskan dengan hati-hati; tabung harus
dipegang dalam kedudukan yang hampir horizontal. Naikkan suhu dengan berangsur-
angsur,dan perhatikan setiap perubahan yang terjadi dengan saksama.

3. Pewarnaan nyala
Taruh sedikit(3-4 mg) dari zat diatas kaca arloji,basahi dengan sedikit asam klorida
pekat, dan masukkan sedikit zat paa kawat platinum, yang bersih kedalam bagian
dasar nyala bunsen yang tak cemerlang. Cara lain adalah, celupkan kawat platinum itu
kedalam asam klorida pekat yang ditaruh diatas kaca arloji, lalu benamkan kedalam
zat; cukup banyak zat akan melekat pada kawat platinum untuk melakukan uji.
Nyala natrium menutupi nyala unsur-unsur lainnya misalnya kalium. Campuran dapat
dideteksi dengan mudah dengan memakai spektroskop
4. Reduksi pada blok arang
a. Panaskan sedikit zat(3-4 mg) dalam sebuah lubang kecil yang dicukilkan dalam
blok arang, dalam nyala pipa tiup
b. Campurkan (3-4 mg) dengan natrium karbonat anhidrat dengan volume dua kali
volume zat taruh campuran ini dalam lubang dar sepotong arang dan panaskan
dalam nyala reduksi pipa tiup.
Natrium karbonat mengubah garam logam menjadi karbonat atau oksida ketika
dipanaskan, maka reduksi akan lebih cepat daripada dengan arang. Natrium
karbonat bertindak sebagai fluks( zat penurun titik lebur) dan dalam keadaan
lebur, melindunggi setiap butir logam yang mugkin telah terbentuk dibawahnya,
dari oksidasi.
Senyawa-senyawa belerang dengan pengolahan ini direduksi menjadi sulfida;
residu boleh dibasahi dengan air dan ditaruh bersentuhan dengan sekeping mata
uang perak, dimana diperoleh noda yang coklat sampai hitam yaitu perak sulfida
(reaksi Herpar) residu diekstraksi dengan sedikit air, dan disaring dalam larutan
natrium nitroprusida yang baru saja dibuat. Terjadinya warna ungu yag tak stabil
akan menunjukkan adanya belerang.
c. Basahi zat atau residu dari uji(b) yang tak dapat lebur, dengan satu dua tetes
larutan kobalt nitrat, dan pijarkan dengan api yang panas sekali.
5. Reaksi manik boraks
Buat sebuah manik boraks dalam lubang cincin dalam pada sebatang kawat platinum,
dengan mencelupkan kawat yang panas kedalam boraks dan memanaskannya sampai
tak berwarna dan menjadi tembus cahaya. Sentuhkan manik yang panas pada zat yang
sedikit sekali, dan panaskan dalam nyala sebelah luar atau nyala oksidasi. Amati
warna manik ketika sedang panas dan dingin. Logam yang teranalisis:
Fe,Cu,Cr,Mn,Co,Ni. Uji manik fosfat(Na(NH4)HPO4.4H2O),sda. Uji manik natrium
karbonat (Na2CO3),sda.
6. Uji terhadap ion amonium
Didihkan sedikit dari zat(kira-kira 0,1 gram) dengan larutan natrium hidroksida.
Dilepaskannya amoniak yang dideteksi dari baunya, dan berkerjanya terhadap kertas
lakmus merah dan terhadap kertas saring yang direndam dalam larutan merkurium (I)
nitrat,* menunjukkan adanya garam amonium

Anda mungkin juga menyukai