EXPANDED POLYSTYRENE SYSTEM PEMBENTUK DINDING RAMAH
LINGKUNGAN
BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS
Disusun Oleh,
BUNGA ARUMSARI MUTIARA WULANDARI;160523602142;2016
ARIYANTI PRI ANGRANINGTIYAS;170522526547;2017
IKE PUSPITA SARI;170523627036;2017
KEKEK LELIYANA;170523627107;2017
UNIVESITAS NEGERI MALANG
2017 I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kebanyakan dari kita mengenal styrofoam yang setelah pemakaiannya menjadi limbah dari aktifitas manusia seperti tempat makanan dan minuman, pengemasan pengaman barang elektronik, dekorasi dan sebagainya. Produk styrofoam dirancang untuk sekali pakai dengan material bersifat non-daur ulang dan non-biodegradable (tidak dapat membusuk menjadi zat konsituen) menjadikan produk ini sulit terurai. Setelah digunakan styrofoam hanya terurai menjadi potongan-potongan kecil yang menjadi sampah di taman, ruang terbuka, dan sungai atau saluran drainase karena sifatnya yang ringan seperti mengapung di atas air atau mudah ditiup angin dari satu tempat ke tempat lain. Styrofoam yang dibuang dengan tidak benar menyebabkan terjadinya konstribusi besar pada masalah pencemaran lingkungan. Perlu sebuah solusi supaya sampah styrofoam tersebut tidak menumpuk dan lama kelamaan menimbulkan masalah tersendiri. Salah satu solusinya yaitu dengan digunakan kembali sebagai material alternatif untuk dinding EPS (Expanded Polystyrene System) yang diperkuat dengan tulangan baja, dapat diolah menjadi komponen bangunan dengan bobot ringan. Styrofoam terbuat dari bahan utama polystyrene yaitu bahan plastic yang cukup kuat yang disusun erethylene dan benzene. Bahan ini diproses secara injeksi kedalam sebuat cetakan dengan tekanan tingi dan dipanaskan pada suhu dan waktu tertentu. . Styrofoam ini sebagai bahan bangunan yang menghambat panas dapat berupa dinding luar, penutup atap, atau hanya sekedar lapisan pada dinding luar bangunan, kelebihan dari styrofoam juga bisa menjadi peredam suara., tentunnya dengan dimensi masing-masing yang sesuai. Penggunan stryrofoam pada sebuah bangunan dapat membuat suhu ruangan tetap stabil karena Styrofoam sendiri dapat menyerap panas dari sinar matahari, dan tahan terhadap api. Pada dasarnya bangunan ini tidak berbeda dengan bangunan secara konvensional yang terdiri dari pondasi, kolom, ring balok dan dinding, namun bahan styrofoam dan tulangan baja lalu dibungkus dengan plesteran sehingga membentuk komponen berlapis yang disebut komponen prefabrikasi sandwich dinding. Untuk menutupi foam dan tulangan hingga terbentuk dinding, pemlesteran dapat dilakukan secara manual atau menggunakan mesin, tergantung dari ketersediaan alat,namun tidak mengurangi efisiensi dalam kecepatan waktu konstruksi. 1.2 Tujuan Pemanfaatan Expanded Polystyrene System (EPS) sebagai pembentuk dinding pengganti batu bata dapat mengurangi biaya kontruksi dengan memanfaatkan limbah styrofoam. Terdapat ruang-ruang diantara butiran yang tidak dapat menghantarkan panas, ini membuat styrofoam menjadi isolasi termal yang baik dan tidak menjalarkan api ketika di bakar tidak seperti styrofoam biasa yang dengan mudah terbakar jika terkena api. 1.3 Manfaat Membuat bangunan ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan AC sebagai pendingin ruangan. II. GAGASAN
2.1 Kondisi Sekarang
Semua orang tidak asing lagi dengan styrofoam di kalangan anak-anak sampai orang dewasa pasti mengetahuinya. Styrofoam atau EPS ini merupakan limbah yang sangat tidak baik untuk lingkungan, jika tidak ada perlakuan khusus karena styrofoam memerlukan waktu yang lama untuk penguraian. Tidak baik jika digunakan untuk sekali pakai seperti untuk pembuatan kerajinan. Dari pembuatan kerajinan tersebuat pastinya terdapat sisa-sisa EPS yang tidak digunakan yang akan menyebabkan polusi pada lingkungan. Untuk mencegah pencemaran lingkungan sisa styrofoam sebaiknya digunakan untuk pemakaian dalam jangka panjang contohnya dapat digunakan pada teknologi bangunan sebagai kontruksi pembentuk dinding Styrofoam atau EPS ini dapat digunakan sebagai bahan alternatif pembentuk dinding pengganti bahan utama yaitu batu bata. Selain bermanfaat bagi lingkungan karena dapat mengurangi pencemaran lingkungan pastinya lebih ekonomis karena memanfaatkan limbah yang sudah tidak terpakai. Kekuatan styrofoam juga tidak kalah dengan batu bata. Kelebihan dari styrofoam jenis EPS ini tidak mudah terbakar oleh api seperti karakteristik dari batu bata itu sendiri, kuat, aman, kedap air karena sifat dari styrofoam itu sendiri pengurainnya yang sangat lama. Styrofoam jenis EPS merupakan insulasi termal yang dapat meghambat sinar matahari masuk ke dalam ruangan sehingan panas matahari akan masuk dan keluar secara perlahan sehingga kondisi suhu ruangan tetap stabil.
2.2 Solusi sekarang tentang styrofoam jenis EPS
Solusi sekarang bahwa pengguanaan batu bata sebagai kontruksi pembentuk dinding sudah umum digunakan, dengan adanya styrofoam jenis EPS yang sudah tidak digunakan bisa diolah menjadi bahan yang lebih berkualitas dan lebih bermanfaat khusunya di bidang pembangunan. Penggunaan styrofoam jenis EPS ini lebih ekonomis karena memanfaatkan limbah yang tidak digunakan dan tidak mempunyai efek samping untuk lingkungan. 2.3. Penerapan styrofoam jenis EPS dengan kondisi saat ini Salah satu contoh penggunaan EPS yang saat ini marak digunakan adalah untuk bahan panel bangunan. Penggunaan EPS untuk bahan bangunan jauh lebih ramah lingkungan dibanding penggunaan EPS untuk kemasan makanan, karena jangka pemakaiannya yang sangat panjang, dan bukannya “sekali pakai buang” seperti EPS untuk packaging. Selain itu, jika suatu hari bangunan tersebut dibongkar, proses daur ulang EPS dapat dilaksanakan secara sistematis. Memiliki kelebihan penerapan Gabus EPS pada dinding dengan mengurangi penggunaan pendingin ruangan, Mampu meredam suara, Aplikasiya yang mudah dan tidak mengeluarkan banyak biaya, Jika dibongkar bahan ini dapat digunakan kembali sehingga tidak perlu mengganti dengan yang baru.
2.3 Pihak yang terlibat dalam merealisasikan
2.3.1 Universtitas sebagai sumber bimbingan serta dukungan pencetus gagasan atau ide. 2.3.2 Pemerintah sebagai sarana penyetujuan terseleggara dalam bentuk idea tau gagasan. 2.3.3 Perusahaan swasta sebagai sarana pembentukan beton ringan degan bahan styrofoam. III. KESIMPULAN Dengan pemanfaatan limbah Styrofoam untuk dijadikan sebagai alternatif untuk pembuatan beton ringan dapat mengurangi kerusakan lingkungan akibat limbah Styrofoam dan dapat membangun bangunan yang ramah lingkungan.