A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Identitas Pasien
Nama : Ny. H No.Rek.Medis : 10012445319
Umur : 26 th
Agama : ISLAM
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Pekerjaan : IRT
Status perkawinan : KAWIN
Alamat : Batang Kabung Gantiang Koto Tangah
Tanggal masuk : 24 september 2019
Yang mengirim : IGD
Cara masuk RS : Melalui IGD
Diagnosa medis : Gastroenteritis Akut
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. J
Umur : 30 th
Hub dengan pasien : suami
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Batang Kabung Gantiang,Koto Tangah
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama (saat masuk rumah sakit dan saat ini)
Klien mengatakan diare sejak 2 hari yang lalu setelah makan gulai nangka, tangan klien
terasa kaku,klien diare disertai muntah, klien mengatakan kedinginan, klien mengatakan
tidak nafsu makan, klien menerasa pusing dan nyeri pada perut.
Saat sakit : pasien mengatakan tidak nafsu makan selama sakit dan pasien juga merasa
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas secara mandiri seperti
Saat sakit : pasien mengatakan selama di rumah sakit menjadi sangat terbatas
5. Pola Eliminasi
BAK
Sebelum sakit : pasien BAK warna kuning jernih, ± 4-5 x dalam sehari.
Saat sakit : pasien BAK warna kuning jernih, ± 3-4 x dalam sehari.
BAB
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB 2 x sehari, konsistensi feses keras dan tidak
ada lendir atau darah.
Saat sakit : pasien mengatakan BAB 5- 8 x sehari, konsistensi cair.
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa tidur 7-8 jam perhari dari pukul 21.00
sampai 05.00.
Saat sakit : pasien mengatakan tidur agak terganngu dengan waktu tidur 5-6 jam
perhari.
Pasien mengatakan terasa pusing, tidak ada rasa kesemutan/ kebas/kelemahan pada bagian
ekstremitas. Ukuran dan reaksi pupil isokor 2/2. Pasien tidak mengalami masalah dalam
pendengaran. Status mental pasien baik dengan kesadaran compos mentis, orientasi pasien
baik terhadap waktu dan ruang, dan memori pasien baik saat ini maupun yang lalu juga baik.
Penampilan umum dan cara berpakaian pasien terlihat rapi dan bersih.
Klien mengatakan selalu mengikuti kegiatan keagamaan yang diadakan di sekitar rumah
klien/ lingkungannya, sesuai dengan keyakinan seperti sholat. Saat ini klien mengatakan
masih dapat melakukannya dan klien hanyak dapat berdoa untuk kesembuhannya.
2) Tanda-tanda Vital
Suhu : 36.7 oC
a) Kepala : Warna rambut hitam, kulit kepala dan rambut bersih, tidak ada
benjolan.
d) Mulut : bibir terlihat kering, gusi dan gigi tidak terdapat perdarahan.
).
f) Leher : reflek menelan (+), tidak terdapat benjolan, tidak ada kaku duduk,
g) Dada
Paru-paru
bantu pernapasan.
Jantung
Payudara
h) Abdomen
Inspeksi : simetriskiri dan kanan
Dextra : oedema (-), akral hangat, kapiler refill < 3 detik, tidak terjadi
sianosis.
Sinistra : terpasang infuse RL 8 tpm, oedema (-), kapiler refill < 3 detik, tidak
ada sianosis.
j) Ekstremitas Bawah
Dextra : oedema (-), akral hangat, kapiler refill < 3 detik, tidak terjadi
sianosis.
Sinistra : oedema (-), akral hangat, kapiler refill < 3 detik, tidak terjadi
sianosis.
k) Genitalia : bersih.
1) Laboratorium
a) Kimia Klinik
b) Hematologi
Hematokrit : 43%
12. Penatalaksaan
IVFD : RL 8 Jam/kolf
Paracetamol : 500mg
Ciprofloxacin 2x500 g
B. Analisa Data
1. DS : Kekurangan Kehilangan
mual
muntah.
DO :
menghabiskan makanan
O Kep Keperawatan
relevan dengan
retensi cairan
(misalnya
peningkatan berat
jenis, peningkatan
BUN, penurunan
hematokrit, dan
peningkatan kadar
osmolalitas urin)
7. Monitor status
hemotokrit termasuk
CVP,MAP,PAP, dan
8. Monitor tanda-tanda
vital.
9. Monitor perubahan
dialysis.
ada.
cairan yang
dikonsumsi dan
harian.
tepat.
2 Ketidaksei Status Nutrisi : Manajemen Nutrisi
makanan makanan.
untuk
mengembangkan
renana perawatan
dengan melibatkan
terdekatnya.
2. Tentukan pencapaian
yang sesuai
orang terdekat.
mendiskusikan
gizi
5. Monitor tanda-tanda
fisiologi
6. Monitor intake/
asupan dan asupan
makanan harian.
8. Monitor perilaku
klien yang
berhubungan dengan
pola makan
penambahan dan
kehilangan berat
badan.
9. Berikan dukungan
diperlukan.
D. Catatan Perkembangan
O Jam Diagnosa T
Kep D
(membran mmHg.
mukosa). - N: 61 x/i
4. Memonitor - S : 36,7oC
Kehilangan cairan
sekunder terhadap
diare
P : intervensi
- Memantau
intake dan
output.
- Memonitor
status hidrasi
(membran
mukosa).
- Memonitor
status gizi.
- Memantau
berat badan
klien.
S : klien mengatakan
makanan. lemas.
3. Memonitor disediakan.
status gizi A:
dan ketidakseimbangan
pasien. muntah
P : intervensi.
- Memonitor
asupan kalori
dan status
makanan.
- Monitor
jumlah kalori
dan jenis
nutrisi.
- Memonitor
status gizi
dan
kemampuan
pasien.
2 1. Menimbang
berat badan.
(membran - RR : 24x/i
mukosa). - TD : 122/86
4. Memonitor mmHg.
- S : 36,9 oC.
A : kekurangan
volume cairan
teratasi sebagian.
P : intervensi
- Memantau
intake dan
output.
- Memonitor
status hidrasi
(membran
mukosa).
- Memonitor
status gizi.
- Memantau
asupan klien.
kemampuan disediakan.
pasien.
A:
ketidakseimbangan
nutrisi teratasi
sebagian.
P : intervensi.
- Memonitor
asupan kalori
dan status
makanan.
- Monitor
jumlah kalori
dan jenis
nutrisi.
- Memonitor
status gizi
dan
kemampuan
pasien.
3 1. Menimbang
. berat badan.
S: klien mengatakan
2. Memantau BAB ± 2-3 x sehari.
- Klien
intake dan
mengatakan
output.
mual, muntah
3. Memonitor sudah
berkurang.
status
O : klien tampak
hidrasi
lebih segar.
(membran
- RR :20 x/i
mukosa).
- TD : 117/76
4. Memonitor
mmHg.
status gizi
- N : 80 x/i
- S : 36oC
A : kekurangan
volume cairan
teratasi .
P : intervensi
dihentikan.
S:klien mengatakan
Klien mengatakan
bertambah.
O: klien tampak
Mukosa bibir
lembab.
Klien tampak
menghabiskan
makanan yang sudah
disediakan.
A:
ketidakseimbangan
nutrisi teratasi
P : intervensi
dihentikan.