Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Negara merupakan suatu wilayah atau tempat yang dihuni oleh
sekumpulan manusia dan dipimpin oleh salah satu anggota manusia
tersebut yang biasa disebut presiden, presiden juga dibantu oleh anggota
pemerintah lainnya. Suatu negara pasti mempunyai sebuah ideologi negara
yang berfungsi sebagai pandangan hidup masyarakatnya.
Sama halnya dengan negara lain, Negara kita pun yaitu negara
Indonesia mempunyai sebuah ideologi. Ideologi negara Indonesia adalah
Pancasila. Pancasila itu sendiri mempunyai 5 poin di dalamnya dan setiap
poin tersebut mempunyai arti berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan yaitu,
untuk memepersatukan bangsa Indonesia. oleh karena itu, Pancasila
dijadikan sebagai ideologi negra Indonesia.

2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana lahirnya Pancasila?
2) Apa itu Pancasila?
3) Apa yang dimaksud dengan Ideologi negara?
4) Kenapa Pancasila dijadikan Ideologi Negara?
5) Apa saja fungsi dari Pancasila Sebagai Ideologi Negara?
6) Bagaimana dampak yang ditimbulkan jika masyarakat tidak
berpandangan pada Pancasila?

3. Tujuan
1) Dapat mengetahui sejarah lahirnya Pancasila.
2) Dapat memahami apa itu Pancasila.
3) Agar mengetahui dan memahami apa itu Ideologi Negara.
4) Mengetahui bagaimana caranya Pancasila bisa dijadikan Ideologi
Negara.

1
5) Dapat mengerti dengan pasti apa saja fungsi Pancasila sebagai
Ideologi Negara.
6) Dapat menerapkan dengan baik yang terkandung dalam Pancasila.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sejarah Lahirnya Pancasila


Sejarah Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia oleh Perdana menteri Jepang yang bernama
Kuniaki Koiso. Pada tanggal 29 April 1945 pemerintah Jepang
membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia). Tujuan pembentukan BPUPKI adalah untuk
mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan Indonesia.
Awalnya BPUPKI memiliki anggota 70 orang (62 orang Indonesia
dan 8 Orang Jepang yang tidak berhak berbicara, hanya mengamati).
Kemudia ditambah 6 orang Indonesia pada sidang ke-2. Sidang pertama
dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1945-1 Juni 1945, untuk merumuskan
falsafah dasar negara Indonesia. Selama 4 hari bersidang ada 33
pembicara, dan penelitian terakhir menunjukan bahwa Soekarno adalah
“Perumus Pancasila”. Tetapi ada juga beberapa tokoh lain yang
menyumbangkan idenya atas Dasar Negara antara Muhammad Yamin dan
Soepomo.

Muhammad Yamin (29 Mei 1945) mengusulkan dasar negara yang


disampaikan dalam pidato tidak tertulisnya pada sidang BPUPKI yang
pertama, yaitu sebagai berikut:

 Peri Kebangsaan
 Peri Kemanusiaan
 Peri Ketuhanan
 Peri Kerakyatan
 Kesejahteraan Rakyat

3
Setelah itu, beliau juga mengusulkan rumusan 5 dasar yang
merupakan gagasan tertulis naskah rancangan UUD Republik Indonesia,
yaitu:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa


2) Kebangsaan Persatuan Indonesia
3) Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan beradab
4) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Mr. Soepomo (31 Mei 1945) mengusulkan dasar negara pada


sidang pertama BPUPKI, yaitu sebagai berikut:

 Paham Persatuan
 Perhubungan Negara dan Agama
 Sistem Badan Permusyawaratan
 Sosialisasi Negara
 Hubungan antar Bangsa yang Bersifat Asia Timur Raya

Soekarno (1 Juni 1945), pada sidang BPUPKI yang pertama ini,


Soekarno juga mengusulkan dasar negara yang terdiri dari 5 poin dan
kemudian dinamakan dengan Pancasila. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni
dikenal dengan Hari Pancasila. 5 poin yang meliputi:

 Kebangsaan Indonesia
 Internasionalisme atau Perikemanusiaan
 Mufakat atau Demokrasi
 Kesejahteraan Sosial
 Ketuhanan yang Berkebudayaan

Hasil usulan ketiga tokoh pada sidang BPUPKI tersebut ditampung


dan kemudian dibahas lagi pada lingkup kepanitiaan yang lebih kecil, atau
yang biasa disebut dengan Panitia Sembilan.

4
Panitia Sembilan (22 Juni 1945), merumuskan naskah Rancangan
UUD yang dikenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Adapun
rumusan Pancasila yang termasuk dalam Piagam Jakarta, yaitu:

1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan sayriat Islam


bagi pemeluk-pemeluknya.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia.
4) Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sidang BPUPKI II (10-16 Juli 1945), pada sidang kedua ini


BPUPKI menghasilkan beberapa keputusan, yang meliputi: Pertama,
kesepakatan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila seperti yang tertuang
dalam Piagam Jakarta. Kedua, negara Indonesia berbentuk negara
republik, hasil ini merupakan kesepakatan 55 suara dari 64 orang yang
hadir. Ketiga, kesepakatan mengenai wilayah Indonesia yang meliputi
wilayah Hindia Belanda, Timor Timur, sampai Malaka (hasil kesepakatan
39 suara). Dan yang terakhir, pembentukan tiga panitia kecil sebagai:
panitia Perancang UUD, panitia Ekonomi dan Keuangan, serta panitia
Pembela Tanah Air.

Sehari kemerdekaan BPUPKI diganti dengan PPKI yang bertujuan


setelah untuk menyempurnakan rumusan Pancasila yang tercantum dalam
pembukaa UUD 1945. Sidang PPKI yang dilaksanakan pada tangggal 18
Agustus 1945 membahasas tenteng perubahan sila pancasila yang pertama,
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”, menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sehingga Pancasila
menjadi:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa


2) Kemanusian yang adil dan beradab

5
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijksanaan dalam
permusayawaratan/perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Perubahan pada sila pertama Pancasila itu dilakukan karena


pemimpin umat Kristen di Indonesia Timur merasa keberatan kalau sila
pertama itu dibiarkan saja, sebab tertulis dalam pokok dari pokok dasar
negara kita, sehingga menimbulkan kesan seolah-olah dibedakan warga
negara yang beragama islam dan bukan islam. Oleh karena itu, diubah lah
sila pertama pancasila tersebut.

2. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah suatu Ideologi dan Dasar Negara Indonesia yang
menjadi landasan dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan
kepribadian bangsa Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila adalah dasar
dalam mengatur pemerintahan negara Indonesia yang mengutamakan
semua komponen di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut berbagai sumber, istilah Pancasila mulai dikenal sejak
masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Walaupun belum dirumuskan
secara konkrit, pada ,asa itu sila-sila dalam pancasila sudah diterapkan
dalam kehidupan masyarakat dan dalam kerajaan. Secara Etimololgi,
Pancasila berasal dari dua kata bahasa Sansekerta India (Kasta Brahmana),
yaitu Panca yang berarti lima, dan sila yang berarti asas, dasar, alas, atau
sendi. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman untuk seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga dapat
diartikan sebagai lima dasar terbentuknya negara.
Istilah Pancasila ini juga termuat dalam kitab Sutasoma karangan
Empu Tantular, arti Pancasila adalah “Berbatu sendi yang lima” atau dapat
diartikan sebagai “Pelaksanaan Kesusilaan yang lima”. Lima batu sendi
kesusilan tersebut berisi larangan, sebagai berikut:

 Melakukan tindak kekerasan


 Mencuri

6
 Berhati dengki
 Berdusta, serta
 Minum miras

Selain itu, Pancasila juga dituliskan dalam kitab Agama Budha


yang ditulis dalam bahasa Pali (Pancha Sila). Pancha Sila adalah ajaran
dasar moral agama Budha yang ditaati oleh para pengikut Siddharta
Gutama. Berikut ini adalah isi Pancha Sila dalam ajaran Budha:
 Aku bertekad melatih diri untuk menghidari pembunuhan
(membunuh).
 Aku bertekad melatih diri untuk tidak mengambil barang
yang tidak di berikan (mencuri).
 Aku bertekat melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan
asusila (berzina).
 Aku bertekad untuk melatih diri menghidari uacapan yang
tidak benar (berbohong, berdusta, fitnah, dan omong
kosong).
 Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala
minuman dan makanan yang dapat menyebabkan lemahnya
kewaspadaan (minum miras).

Adapun pengertian pancasila menurut para ahli, yaitu sebagai


berikut:

1) Ir. Soekarno
Menurut Bung Karno, Pancasila adalah isi jiwa
bangsa Indonesia yang turun-temurun berabad-abad
lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan
demikian, Pancasila bukan hanya falsafah negara, tapi lebih
luas lagi, yaitu falsafah bagi bangsa Indonesia.
2) Notonegoro
Menurut Notonegoro, Pancasila adalah dasar
falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi
pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar

7
pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai
pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
3) Muhammad Yamin
Menurut Muhammad Yamin, Pancasila berasal dari
kata Panca yang berarti lima dan sila yang berarti sendi,
alas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan
baik. Dengan demikian, Pancasila merupakan lima dasar
yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang
penting dan baik.

Pancasila dicetuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar kita


mempunyai pondasi yang kuat dalam menjalankan pemerintahan. Artinya,
dengan adanya Pancasila maka Indonesia memiliki dasar atau pondasi
dalam bernegara sehingga tidak mudah dipengaruhi dan dijajah lagi oleh
bangsa lain. Dasar negara Indonesia tersebut dilambangkan dengan
Garuda dimana terdapat gambar Bintang, Rantai, Pohon Beringin, Kepala
Banteng, Padi, dan Kapas. Yang mencerminkan arti dari 5 sila Pancasila.
Kemudian lambang negara Indonesia ini disebut dengan Garuda Pancasila.

3. Pengertian Ideologi Negara


Secara umum, ideologi adalah kumpulan ide, cita-cita, pandangan
atau gagasan bersifat sistematis berupa konsep yang bisa dijadikan asas,
pendapat, tujuan, dab petunjuk arah kelangsungan hidup, termasuk dalam
kehidupan nasional suatu bangsa dan negara. Ideologi dapat dianggap
sebagai visi yang luas, sebagai cara memandang segala sesuatu. Ideologi
adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekedar pembentukan ide)
yang diterapkan pada masalah publik sehingga pembuat konsep ini
menjadi intisari politik.
Secara etimologi ideologi berasal dari bahasa Perancis Idelogie,
yang merupakan gabungan dari 2 kata yaitu, ideo yang mengacu kepada
gagasan dan logie yang mengacu pada kepada logos, kata dalam bahasa
Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy

8
menggunakan kata ini dalam pengertian etimologinya, sebagai “ilmu yang
meliputi kajian tentang asal-usul dan hakikat ide atau gagasan”.
Negara adalah suatu organisasi atau lembaga tertinggi dari
kelompok masyarakat yang terdiri dari sekumpulan orang di wilayah
tertentu, memiliki cita-cita untuk hidup bersama, serta memiliki sistem
pemerintahan yang berdaulat. Dalam bahasa Inggris, kata negara negara
disebut” state” yang artinya suatu keadaan dengan sifat tegak dan tetap.
Sedangkan di Indonesia, kata negara berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu
“nagari” atau “nagara” yang berarti wilayah atau penguasa.
Jadi, ideologi negara adalah suatu gagasan atau pandangan yang
dijadikan asas untuk suatu wilayah yang terorganisasi. Dalam arti luas,
Ideologi Negara adalah pedoman hidup dalam berfikir baik dalam segi
kehidupan pribadi maupun umum. Dalam arti sempit, Ideologi negara
adalah pedoman hidup baik dalam berfikir atau bertidak dalam bidang
tertentu. Hakikat ideologi negara adalah nilai-nilai dasar yang disetujui
oleh negara yang ingin diwujud nyatakannya dalam kehidupan bernegara.
Ideologi negara merupakan konsesus (mewakili) warga negara tentang
nilai-nilai dasar negara yang ingin diwujudkan melalui kehidupan negara
itu.
Ada beberapa Ideologi yang berkembang di dunia antara lain:
 Liberalisme
 Marxisme
 Sosialisme
 Anarkisme
 Konservatisme, dan
 Totalitariannisme

Tetapi, negara Indonesia mempunyai sebuah Ideologi yang berbeda


dari yang lain, yaitu Ideologi Pancasila. Nilai-nilai Pancasila sebagai
sumber nilai bagi manusia Indonesia dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara, maksudnya sumber acuan dalam bertingkah laku
dan bertindak dalam menentukan dan menyusun tata aturan hidup
berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, Pancasila menjadi Ideologi

9
yang tidak diciptakan oleh negara, melainkan digali dari harta kekayaan
rohani moral dan budaya masyarakat Indonesia sendiri.

4. Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Pancasila sebagai Ideologi adalah wujud dari pemikiran manusia
tentang cita-cita yang sungguh-sungguh digenggam dan berusaha untuk
diwujudkan. Cita-cita tersebut dirumuskan ke dalam sila-sila yang nilai-
nilainya bisa diaktualisasi menjadi norma kehidupan dan dicantumkan
sila-sila Pancasila sebagai pembukaan UUD 1945 mengokohkan posisi
Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi negara yang diterima
dan didukung oleh seluruh bangsa Indonesia. Penerapan Pancasila sebagai
ideologi negara telah melekat dalam pemikiran tiap warga negara, disini
menunjukan bahwa Pancasila merupakan ideologi yang dianut bukan
hanya oleh individu atau sekelompok, melainkan seluruh warga negara
berikut sistem pemerintahan negara Indonesia. Hidup dalam kehiduan
sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat
mengikat.
Pengalaman dan pelaksanaa Pancasila sebagai pandangan Hidup
dalam kehidupan sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi
mempunyai sifat mengikat. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara
dihubungkan fungsinya sebagai dasar negara, yang merupakan landasan
idiil bangsa Indonesia dan negara Republik Indonesia dapatlah disebut
pula sebagai ideologi nasional atau ideilogi negara. Artinya Pancasila
merupakan satu ideologi yang dianut oleh negara atau pemerintah dan
rakyat Indonesia secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang
ataupun sesuatu golongan tertentu. Dan bila terjadi kesenjangan dalam
kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan, kita harus kembali kepada
filsafat Negara Republik Indonesia untuk mencari jalan keluarnya atau
untuk meluruskan kembali.

5. Fungsi Pancasila Sebagai ideologi Negara


Menurut para pakar, ideologi mempunyai beberapa fungsi, yaitu
sebagai berikut:

10
 Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi
kehidupan manusia secara individual. (Cahyono, 1986)
 Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari
generasi tua (founding fathers) dengan generasi muda.
(Setiardja, 2001)
 Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan
motivasi individu, masyarakat, dan bangsa untuk menjalani
kehidupan dalam mencapai tujuan. (hidayat, 2001)

Pancasila juga mempunyai fungsi secara umum, yaitu sebagai


berikut:

 Pancasila sebagai Panduan hidup bangsa Indonesia, artinya


nilai-nilai dan makna Pancasila menjadi pedoman segala
perilaku dan tindakan warga Indonesia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
 Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum, artinya
lima sila Pancasila menjadi acuan dalam proses pembuatan
peraturan tertulis oleh negara.
 Pancasila sebagai sumber Norma, sama seperti Pancasila
sebagai sumber segala sumber hukum. Artinya, norma yang
berlaku di Indonesia harus selaras dengan nilai moral
Pancasila atau bahkan mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
 Pancasila sebagai perjanjian luhur, artinya Pancasila
merupakan buah kesepakatan hasil rumusan para intelektual
pendiri bangsa.
 Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia, sejak
kemunculan sebagai ide yang kelak menjadi ideologi
bangsa dianggap cerminan falsafah hidup yang paling
sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi negara juga mempunyai fungsi, yaitu


sebagai berikut:

11
 Pemersatu Bangsa, setiap sila yang yang terkandung dalam
Pancasila sejatinya menunjukan keberadaan semangat
persatuan. Khususnya pada sila ke 3 yaitu “Persatuan
Indonesia”, hal ini mengarahkan kita untuk senantiasa
mengutamakan persatuan dan kesatuan di antara seluruh
rakyat.
 Pembimbing Bangsa, artinya setiap kebijakan publik yang
hendak dikeluarkan oleh pemerintah harus senantiasa
berpedoman pada Pancasila, karena Pancasila merupakan
pembimbing bangsa Indonesia ini.
 Pemberi Tekad, artinya Pancasila sebagai ideologi negara
dapat memberikan tekad yang membuat kita lebih
bersemangat dan lebih rapih dalam hal strategi agar cita-
cita bangsa yang mulia dapat terwujud.
 Kontrol Sosial, artinya Pancasila digunakan sebagai
penyampaian kritik mengenai kondisi bangsa dan negara
ini, apabila ada upaya-upaya yang bertentangan dengan
Pancasila, maka setiap upaya tersebut harus dikembalikan
agar sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam
Pancasila.
 Dasar Pengetahuan, artinya dengan adanya Pancasila
masyarakat indonesia dapat menilai baik buruknya sikap
masyarakat tersebut, hal itu dapat dilihat dan dimengerti
melalui pengetahuan nilai-nilai Pancasila.
 Pengarah Bangsa, maksudnya adalah pancasila dapat
memberikan gambaran mengenai cita-cita yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia sekaligus dapat menggerakan setiap
komponen bangsa untuk dapat melaksanakan pembangunan
nasional sebagai suatu bentuk dari pengalaman Pancasila.

6. Dampak Tidak Berpandangan Pada Pancasila Sebagai Ideologi Negara

12
Pengabaian terhadap Pancasila juga menimbulkan ancaman itu
berasal dari luar dan dalam negeri. Misalnya yang terjadi saat ini seperti :
Timbulnya konflik horizontal dan vertical serta konflik yang bernuansa
politis, munculnya aksi-aksi terror yang dilakukan oleh kelompok tertentu,
timbulnya disintegrasi bangsa dan munculnya dukungan internasional
secara terselubung kepada kelompok separatis, meningkatnya sentiment
keagamaan, kedaerahan, kesukuan, ego, sektoral, dan kepentingan
kelompok dan tidak harmonisnya hubungan kemitraan dan komunikasi
antara pemerintah dan legislatif.

Kondisi masyarakat saat ini dalam memahami, menghayati dan


mengamalkan Ideologi Pancasila sangat mempengaruhi terhadap
persatuan dan kesatuan bangsa, bahkan integritas NKRI di masa yang akan
datang, karena penyelenggaraan suatu bangsa sangat bergantung pada
kualitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Bagi masyarakat dan
negara Republik Indonesia, Pancasila adalah kenyataan yang tidak dapat
diganggu gugat. Maksudnya adalah bahwa Pancasila sebagai falsafah dan
ideologi negara yang makin hari makin perlu dipahami, dihayati dan
diamalkan. Namun, kedudukan formal Pancasila yang sangat kuat tidak
selalu sejajar dengan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sosial sehari-
hari.

13
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Pancasila sebagai dasar negara mempunyai nilai-nilai


keseimbangan hukum, yaitu nilai Ketuhanan (moral religius), nilai
kemanusiaan (humanisme), dan nilai kemasyarakatan (nasionalisme dan
keadilan sosial). Pertama, konsep Ketuhanan ini tidaklah mengarah atau
memihak kepada salah satu agama saja. Konsep Ketuhanan ini
dimaksudkan yaitu arah politik hukum harus mengandung nilai-nilai
universalitas yang bersifat keyakinan (aqidah) atas sifat-sifat Ilahiyah
yaitu; nilai-nilai keadilan, persamaan, kemerdekaan, kebenaran, kasih
saying, perlindungan, kebersamaan, kejujuran, kepercayaan,
tanggungjawab, keterbukaan, keseimbangan, perdamaian dan lain-lainnya
dari beberapa nilai permanen di dalamnya. Kedua yaitu Nilai
Kemanusiaan (Humanisme) yang mempunyai maksud arah politik hukum
harus dapat memposisikan manusia tetap sebagai makhluk yang memiliki
hak-hak dasar yang melekat, yaitu; hak untuk hidup, hak untuk
memperoleh pendidikan, hak berkarya, hak berserikat, hak berkeluarga,
hak untuk mendapatkan kebahagiaan, hak untuk berfikir, bersikap dan
mengembangkan potensi.

2. SARAN

Pancasila harus menjadi dasar negara kita, karena dapat


membangun karakter dan kepribadian yang berkebudayaan melalui
penguatan karakter bangsa dengan nilai-nilai pancasila. Perilaku yang
menjadi ciri khas bangsa ini adalah toleransi, gotong royong, saling
membantu menghargai dan harus tetap dijaga agar menjadi sekumpulan
perilaku yang terhimpun menjadi sebuah karakter bangsa.

14
Daftar Pustaka

https://www.romadecade.org/sejarah-pancasila/#!

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasional/read/20
16/06/01/09210021/perubahan.urutan.pancasila.dan.perdebatan.sya
riat.islam.di.piagam.jakarta

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pancasila.html

http://pangeranarti.blogspot.com/2014/11/pengertian-ideologi-
negara-lengkap.html?m=1

https://www.zonareferensi.com/pengertian-ideologi/

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-negara.html

https://guruppkn.com/amp

http://www.sarjanaku.com/2011/05/pancasila-sebagai-ideologi-
negara.html?m=1

https://media.neliti.com/media/publications/240592-meneguhkan-
pancasila-sebagai-ideologi-be-fe05f315.pdf

https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/fungsi-pancasila-
sebagai-ideologi-negara/amp

15

Anda mungkin juga menyukai