Sasadsdad
Sasadsdad
LAPORAN
Oleh:
NOVELINA PRISTIAWATY SIDAURUK
180301237
AGROEKOTEKNOLOGI 5/ 21
LAPORAN
Oleh:
NOVELINA PRISTIAWATY SIDAURUK
180301237
AGROEKOTEKNOLOGI 5/ 21
Diketahui Oleh:
Dosen Penanggung Jawab
(Ir.Meiriani ,MP.)
NIP:196505181992032001
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Adapun judul dari jurnal ini adalah “Kurva Sigmoid” yang merupakan
Medan
Ir. Meiriani, M.P.; Ir. Haryati MP.; Ir. Lisa Mawarni, M.P.;
Ir. Ratna Rosanty Lahay, M.P.; Ir. Revandy I.M. Damanik, M.Sc. selaku dosen
mata kuliah serta kepada para asisten yang telah banyak membantu penulis dalam
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini.
bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
PENDAHULUAN
Latar Belakang .............................................................................................1
Tujuan Praktikum. .......................................................................................2
Kegunaan Penulisan. ....................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Jagung (Zea mays L.).......................................................3
Syarat Tumbuh
Iklim.................................................................................................4
Tanah................................................................................................4
Botani Tanaman Kacang Kedelai (Glycine max L.)....................................5
Syarat Tumbuh
Iklim.................................................................................................6
Tanah................................................................................................7
Pertumbuhan................................................................................................7
Perkembangan..............................................................................................8
Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan.....................................................9
Kurva Sigmoid...........................................................................................10
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Lahan ........................................................................................ 13
Persiapan Media Tanam ........................................................................... 13
Persiapan Benih ......................................................................................... 14
Pembuatan LubangTanam ......................................................................... 14
Penanaman ................................................................................................ 15
Pemeliharaan ............................................................................................. 16
Penyiraman .................................................................................... 16
Penyulaman ................................................................................... 16
Penyiangan .................................................................................... 17
Pemanenan .................................................................................... 17
ii
Parameter Pengamatan .............................................................................. 18
Tinggi Tanaman (cm) ...................................................................... 18
Jumlah Daun .................................................................................... 19
KESIMPULAN
Kesimpulan.................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
1 Tabel 1.Tinggi Tanaman Jagung (Zea mays L.) 20
iv
DAFTAR GAMBAR
No Tabel Halaman
1 Gambar 1.Persiapan Lahan 13
6. Gambar 6.Penyiraman 16
7. Gambar 7. Penyulangan 16
8 Gambar 8.Penyiangan 17
9. Gambar 9.Pemanenan 17
v
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jagung merupakan salah satu sumber pangan dunia selain gandum dan
padi. Jagung dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat, pakan ternak, dapat
industri. Jagung yang telah direkayasa genetika juga dapat digunakan untuk bahan
kompetisi antara tanaman dalam pengambilan unsur hara dalam tanah, sehingga
protein nabati yang relatif murah bila dibandingkan sumber protein lainnya seperti
daging, susu dan ikan. Kadar protein biji kedelai kurang 35 %, karbohidrat 35%
dan lemak 15%. Disamping itu, kedelai juga mengandung mineral seperti
Varietas tanaman adalah kelompok tanamn dari suatu jenis atau spesies
yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, biji dan
dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang
( KP.KIAT, 2006).
( Rachman Sutanto,2002 ).
Tujuan Praktikum
jagung (Zea mays L.) dan kacang kedelai (Glycine max L.).
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat
Pertanian Universitas Sumatera Utara serta sebagai sumber informasi bagi pihak
yang membutuhkan.
3
TINJAUAN PUSTAKA
morfologi tanaman jagung terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah
( Aak, 2006).
Sistem perakaran jagung terdiri atas akar-akar seminal, kolonal dan akar
udara. Akar-akar seminal merupakan akar-akar radikel atau akar primer ditambah
dengan sejumlah akar-akar lateral yang bermunculan sebagai akar adventif pada
dasar buku pertama diatas pangkal batang. Akar seminal ini tumbuh pada saat biji
berkecambah. Akar udara merupakan akar yang tumbuh dari buku-buku diatas
Daun jagung memanang dan keluar dari buku-buku batang. Jumlah daun
terdiri dari 8- 48 helaian, tergantung varietasnya. Daun terdiri dari 3 bagian yaitu
kelopak daun, lidah daun dan helaian daun. Antara kelopak daun dan helaian daun
terdapat lidah daun atau disebut dengan ligula. Permukaan daun tanaman jagung
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,
namn tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak
terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh
namun tidak banyak mengandung lignin ( Nuning Argo Surbekti, dkk, 2012 ).
Syarat Tumbuh
Iklim
subtropik atau trpois yang basah dan didaerah yang terletak antara 0-500 LU
hingga 0-400 LS. Tanaman jagung juga menghendki penyinaran matahari yang
penuh. Curah hujan yang ideal untuk tanaman jagung adalah 85- 200 mm/ bulan
terhambat dan memberikan hasil biji yang kurang baik ( Wulandari, 2013 ).
memuaskan. Maksudnya 20 inci presipitasi air cocok pada tanah untuk tumbuh
presipitasi adalah 40 inci. Meskipun wilayah kecil dalam satu wilayah mulai 30
temperatur dan kelembapan. Tetapi ini dikultivasi lebih kondisi lingkungan dari
tanaman lain. Sebuah rata-rata temperatur 23℃ atau diatas, dengan banyak sinar
matahari dari 37 sampai 50 cm ( 15-20 inci ) dari hujan yang turun 3 sampai 5
Tanah
Tanah yang paling baik untuk tanaman jagung adalah anah yang subur,
lempung berdebu sampai lempung berpasir, struktur gembur. Tanah yang baik
mempunyai derajat keasaman tanah (pH) 5,0 – 7,5 serta kmiringan tanah kurang
dari 8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tanah yang umum digunakan
adalah tanah latosol, andosol, pendosik merah kuning (PMK), grumosol dan
5,5-7,0. Tingkat kemasaman tanah yang paling baik untuk tanaman jagung adalah
berpengaruh terhadap hasil jagung. Reaksi tanah yang memberikan hasil tertinggi
Jagung manis tumbuh baik pada berbagai jenis tanah. Tanah liat lebih
disukai karena mampu menahan lengas yang tinggi. Tanaman ini peka terhadap
tanah masam dan tumbuh baik pada kisaran Ph antara 6,0 dan 6,8 agark toleran
pada kondisi basa. Macam tanah yang baik bagi pertubumhan tanaman jagung
cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarn hijau setelah tua
6
berwarna hitam atau coklt. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau
berbentuk bulat kecil dengan bobot ( berat) tiap butir 0,5 mg- 0,8 mg per 1000
butir antara 369- 789 berwarna hijau sampai hijau mengkilap ( Bambang, 2017 0.
antara 50-120 hari tergantung pada kama penyinaran dan temperatur tumbuh
Syarat Tumbuh
Iklim
tumbuh baik di daerah yang meiliki curah hujan sekitar 100-400 mm /bulan.
curah hujan antara 100-200 mm/ bulan. Suhu optimumnya tanaman kedelai adalah
antara 700-900 mm/ tahun dan memiliki toleransi yang baik pada curah hujan
yang lebih rendah dengan memanfaatkan kelembapan air dan tanah. Demikian
juga pada suhu, dimana suhu optimum antara 20℃-30℃ cukup baik pada
Kacang kedelai dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu 25-27 derajat
tanman C3 dengan panjang maksimum sekitar 10 per hari. Jenis tanah yang baik
bagi pertumbuhan kacang kedelai adalah latosol ataupun regosol (Marzuki, 2005).
7
Tanah
Kedelai dapat tumbuh baik pada tanah berstruktur gembur, lembap, tidak
tergenang air dan memiliki pH 6,8. Pada Ph 5,5 kedelai masih dapat tumbuh
sangat terhambat karena keracunan A1, untuk mengatasinya lahan perlu di kapur.
Tanaman kedelai mempunyai daya adaptasi yang luas terhadap berbagai jenis
Tanah yang ideal untuk pertanaman kacang kedelai adalah tanah ber pH
5,8 dengan kandungan fosfor, kalium, magnesium dan belerang yang cukup agar
bisa maksimal berproduksi. Unsur hara makro tersedia dalam jumlah yang
optimal pada kisaran pH tersebut seperti unsur P tersedia dalam jumlah banyak
kedelai adalah tanahnya yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik
(Humus), aerasi dan drainasenya baik serta mempunyai kisaran Ph 5,8 – 6,5.
Untuk tanah yang ber pH lebih rendah daripada 5,8 perlu dilakukan pengapuran.
Tanaman kacang kedelai menghendaki tekstur tanah yang tidak terlalu berat
Pertumbuhan
proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai hasil kematangan
itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, nayaknya
tidak dapat balik) dan terjadi karena adanya perkembangan jumlah sel dan
pembesaran dari tiap-tiap sel. Agar pertumbuhan dapat terjadi, maka laju sintesis
molekul yang kompleks dari organisme itu seoerti protein, harus melebihi
Perkembangan
reproduktif dimulai dan fase ini semua aktivitas enzim metabolic akan difokuskan
dan akar tidak merata. Sehingga, pada masa ini pertumbuhan dan perkembahan
riwayat gelondong kayu dapat diamati dan mengamati lingkar tahunan pada irisan
dan faktor luar dan penyesuaian diri antara genetic dan lingkungan. Faktor
kecambah yang diletakkan pada tempat terang. Demikian juga tanaman yang
tumbuh pada ruangan. Pertumbuhan yang amat cepat pada keadaan gelap disebut
Umumnya dikatakan bahwa tanah dan udara lembap berpengaruh baik pada
pertumbuhan, lebih banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diucapkan
luar dan dalam. Faktor luar adalah faktor yang berasal dari luar tanaman seperti
kelembapan. Faktor dalam yaitu gen dan hormon. Gen merupakan materi
Kurva Sigmoid
oleh banyak tumbuhan setahun dan beberapa bagian tertent dari tumbuhan setahun
penyerapan air oleh benih dari media dimana benih tersebut ditanam atau
( Lakitan, 2012).
Kurva menunjukkan ukuran kumulatif sebagai fungsi dari waktu. Tiga fase
utama biasanya mudah dikenali, yaitu fase logaritmik, fase linier dan fase
penuaan. Pada fase logaritmik ini berarti bahwa laju pertumbuhan lambat pada
awalnya, tapi kemudian meningkat terus. Laju berbanding lurus dengan ukuran
(Srigandoro,2001).
11
Sumatera Utara, ketinggian ± 25 mdpl, pada hari kamis , 22 Februari 2019 pukul
15.00-16.40 WIB.
(Zea mays L.) dan benih kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) sebagai sampel
tumbuhan yang akan diamati pertumbuhannya, top soil sebagai komponen media
tanam berupa lapisan tanah yang subur, kompos sebagai media tanam tambahan
untuk menambah unsur hara dengan perbandingan top soil dan kompos 4:1,
polybag 8 Kg dua buah dan ukuran 5 Kg dua buah/pasangan sebagai media tanam,
batu bata sebagai alat untuk polibag, label nama sebagai identitas tanaman yang
akan diamati, buku tulis untuk mencatat data serta air untuk menyiram tanaman.
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan adalah cangkul sebagai alat
untuk mengolah lahan, batu bata sebagai dasar media tanam, meteran untuk
mengukurlahan yang akan diamati, pacak untuk menjadi penanda batas areal
percobaan, tali plastik untuk mengikat dari satu pacak ke pacak lain, gembor
sebagai wadah air untuk menyiram tanaman, beko sebagai alat untuk mengangkut
pasir dan tanah, penggaris sebagai alat untuk mengukur tinggi tanaman, alat tulis
yang membantu dalam proses pencatatan, dan spanduk untuk menandai lahan per
grup.
12
Prosedur Percobaan
(Zea mays L.) dan kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) yaitu :
- Diisi media ke dalam polibeg yaitu berisi campuran top soil dan kompos dengan
perbandingan 1: 1.
- Direndam benih jagung dan kacang hijau yang hendak ditanam dalam air selama
15 menit.
PELAKSANAAN PERCOBAAN
Persiapan Lahan
perataan tanah, pembuatan parit (drainase), pembuatan plot dan pembuatan jalan
lahan dimulai dari pembentukan plot dilakukan dengan membuat parit, dan
di susun diatas dua batubata agar tidak melekat pada permukaan tanah. Masing-
Persiapan Benih
Benih yang digunakan adalah benih tanaman jagung (Zea mays L.) dan benih
kacang kedelai (Glycine max L.) yang direndam di dalam botol minuman mineral
Setiap polybag terdiri dari 2 lubang tanam yang berjarak ±5 cm. Setiap kelompok
15
harus memperhatikan jarak pembuatan lubang taanm agar tidak terjadi perebutan
unsur hara antar tanaman yang dapat mengahambat pertumb uhan dan
perkembangan.
Penanaman
Pada saat menanam, pertama yang dilakukan pada saat penanaman adalah
lubang pada setiap polybag. Pada satu lubang tanam, ditanam sebanyak 2 benih
jagung (Zea mays L.) dan 2 benih kedelai ( Glycine max L. ) yang telah direndam
Gambar 5. Penanaman
16
Pemeliharaan Tanaman
Penyirama
Penyiraman dilakukan pada saat siap menanam dan setiap harinya sesuai
kondisi cuaca di lapangan. penyiraman dilakukan pagi atau sore hari. Pada
tetap terpenuhi unsur hara dan kadar airnya saat pertumbuhan dan perkembangan.
tumbuhan sehingga tanaman menjadi stress atau mencapai fase generatif lebih
Gambar 6. Penyiraman
Penyulaman
kosong bekas tanaman yang mati/diduga akan mati atau rusak sehingga terpenuhi
jumlah tanaman normal dalam satu polybag sesuai dengan jarak tanamnya.
Penyulaman dilakukan setelah 2 MST jika ada tanaman yang mati atau rusak.
Penyulaman sebaiknya dilakukan pada sore hari dan atau pada pagi hari sebelum
terik matahari.
17
Penyiangan
pokok yang lebih baik dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan presentase
Apabila tidak dibersihkan maka akan terjadi persaingan antara tanaman dan gulma
yang ada.
Gambar 7. Penyiangan
Pemanenan
Umur panen jagung varietas Bisi adalah + 92 hari dan kedelai varietas
Anjasmoro adalah 82-92 hari. Jagung dipanen dengan cara tongkol dipotong dari
batang lalu dijemur dalam keadaan utuh.jagung yang saip panen biasanya
memiliki ciri misalnya daun mulai menguning dan tongkol sudah terisi penuh.
Kedelai dipanen dengan cara mengambil tiap buah dari tanaman tersebut yang
Gambar 8. Pemanenan
Parameter Pengamatan
Tinggi tanaman jagung dan kedelai diambil satu minggu sekali dan
pengukuran tinggi jagung mulai dilakukan pada saat tanaman jagung berumur 1
tanaman jagung (Zea mays L.) dan tanaman kacang kedelai (Glycine max L.).
pengambilan data tinggi tanamn bisa menggunakan penggaris pada MST awal dan
Jumlah Daun
Perhitungan jumlah daun pada jagung dimulai dari daun yang terletak di
dekat akar hingga daun yang telah membuka sempurna. Pehitungan jumlah daun
pada kedelai dimulai dari daun yang terletak di dekat akar hingga daun yang
sudah melebar (tidak kuncup). Jumlah daun dihitung setiap satu minggu sekali
dimulai dari umur 1 MST. Daun kacang kedelai adalah daun majemuk dimana
Hasil
14
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6
MST
21
14
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 MST 4 5 6
15
10 Series1
Series2
5
0
1 2 3 4 5 6
MST
Kurva Sigmoid Tinggi Tanaman Kedelai (Cm)
15
Tinggi Tanaman ( Cm )
10 Series1
Series2
5
0
1 2 3 4 5 6
MST
Kurva Sigmoid Jumlah Daun ( Glycine max L.)
Pembahasan
tanaman secara kumulatif yang akan membentuk huruf S. Hal ini sesuai dengan
literatur Salisbury dan Ross (2009) yang menyatakan bahwa kurva pertumbuhan
berbentuk-S (Sigmoid) yang ideal, yang dihasilkan oleh banyak tumbuhan setahun
ukuran kumulatif sebagai fungsi dan waktu. Tiga fase utama biasanya mudah
dapat dilihat dari tinggi tanaman jagung pada minggu pertama sampai minggu ke
4 yaitu 16,7 cm menjadi 53 cm. Tanaman jagung memiliki fase linear. Hal ini
dapat dilihat dari tinggi tanaman jagung pada minggu ke 4 dan ke 7 yaitu 53 cm
menjadi 99 cm. Tanaman jagung memiliki fase penuaan. Hal ini dapat dilihat dari
rataan tinggi tanaman jagung pada minggu kesembilan yaitu 107,4 cm. Hal ini
sesuai literatur Yulia (2011) yang menyatakan bahwa Pada fase logaritmik,
ukuran bertambah secara eksponensial sejalan dengan waktu ini berarti bahwa laju
dapat dilihat dari jumlah daun jagung pada minggu pertama sampai minggu ke 4
yaitu 3 helai menjadi 6 . Tanaman jagung memiliki fase linear. Hal ini dapat
dilihat dari tinggi tanaman jagung pada minggu ke 5 dan ke 8 yaitu 7 helai
menjadi 10 helai. Tanaman jagung memiliki fase penuaan. Hal ini dapat dilihat
dari tinggi tanaman jagung pada minggu kesembilan yaitu 14. Hal ini sesuai
literatur Perwtasari et al (2012) yang menyatakan bahwa Periode awal dengan laju
Laju pertumbuhan yang linier diikuti oleh fase yang lajunya menurun.
ini dapat dilihat dari tinggi tanaman Kedelai pada minggu pertama dan ke-4 yaitu
10 cm menjadi 20,5 cm. Tanaman kedelai mengalami fase linear. Hal ini dapat
dilihat dari tinggi tanaman kedelai pada minggu ke-5 dan ke-6 yaitu 26,5 cm
menjadi 29,4 cm. Dari hasil pengamatan , tanaman kacang kedelai mengalami
fase penuaan. Hal ini dapat dilihat dari rataan tinggi tanaman kedelai pada
minggu ketujuh yaitu 37,4 cm. Hal ini sesuai dengan literatur
pertumbuhan tanaman yang paling sering dijumpai adalah biomassa tanaman yang
ini dapat dilihat dari jumlah daun Kedelai pada minggu ke-3 yaitu 5 helai.
Tanaman kedelai mengalami fase linear. Hal ini dapat dilihat dari jumlah daun
kedelai pada minggu ke-4 dan ke-6 yaitu 10 helai menjadi 16 helai. Dari hasil
pengamatan , tanaman kacang kedelai mengalami fase penuaan. Hal ini dapat
dilihat dari rataan tinggi tanaman kedelai pada minggu ketujuh yaitu 23 helai. Hal
ini sesuai literatur Yulia (2011) fase penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan
yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua.
yang abnormal dimana tinggi serta jumlah daun pada tanaman menerima
kelebihan unsur hara yang menyebabkan tanaman menjadi seperti raksasa. Hal ini
sesuai dengan literature Wayan (2016) yang menyatakan bahwa gen adalah faktor
pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup. Gen bekerja
untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan
perkembangan.
kekurangan cahaya matahari yang dimana hal ini menyebabkan hormone auksin
berlangsung lebih giat yang membuat pertumbuhan tanaman jagung diatas angka
normal. Hal ini sesuai dengan literature Wayan (2016) yang menyatakan bahwa
hormon merupakan zat pengatur tubuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan
mengalami stres pengairan yang kurang baik atau lingkungan dan cuaca yang ada
Hal ini sesuai dengan literatur Sumarno dan Manshuri (2007) yang menyatakan
bahwa tanah yang sesuai untuk kedelai adalah tanah yang bertekstur liat berpasir,
liat berdebu berpasir, debu berpasir, drainase baik, mampu menahan kelembaban
KESIMPULAN
daun jagung serta kedelai mengikuti arah kurva pertumbuhan yaitu kurva
sigmoid.
3. Pada tanaman jagung dan kedelai tinggi serta jumlah daun pada tanaman
DAFTAR PUSTAKA
Aak. 2006. Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual. Bogor : Badan Penelitian
UNDIP.
Persada.
Moha, A.M. 2014. Respon Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kedelai.
organization.
Erlangga.
Ramadani, B. W., N. Wayan dan Loekito. 2010. Penerapan Schnute Growth pada
Malang
Salisburry, F.B dan C.W. Ross. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB.
Bandung.
Yogyakarta : Kanisius.
31
Purwokerto.
LAMPIRAN
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
JAGUNG AET 5 26
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
11
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
KEDELAI AET 5
12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 0