Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No.

1: Januari 2011: 53 – 61 ISSN 2086 - 3403

PENGGUNAAN STRAIN GAGE (LOAD CELL) UNTUK ANALISA


TEGANGAN PADA PEMBEBANAN STATIK BATANG ALUMINIUM

Ramang Magga
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako
Jl. Sukarno-Hatta Km.9 Tondo, Palu 94119
Email: ramang_magga@yahoo.com

Abstract

This study aims to determine the effect of strain (vertical and horizontal directions) in
analyzing the static loading stress on the aluminum rod. Research using aluminum rod with
dimensions of 110 cm long and 30 cm, height 32.8 mm and 1.2 mm thick, use your two
strain gage to the vertical direction and two for the horizontal direction, giving the load
carried from 500 grams to 10,000 grams. Results obtained meperlihatkan that in areas close
to vertical support (T2 = 26,647,375.311) voltage that is especially large when compared to
the middle (T1 = 2628679.465). As for the horizontal direction memperlihatakan that the
area near the support (T2 = 2629098.313) is much greater than in the middle pedestal (T1
=2,659,709.133)

Keywords: Strain gage, static loading, aluminum.

PENDAHULUAN Ada dua tipe dasar strain gage


yaitu :
Strain gage adalah bagian yang
sangat penting dari sebuah load cell, 1. Terikat (bonded)
dengan fungsi untuk mendeteksi Bonded strain gage seluruhnya
besarnya perubahan dimensi jarak terpasang pada elemen gaya (force
yang disebabkan oleh suatu elemen member) dengan menggunakan
gaya. Strain gages secara umum semacam bahan perekat. Selagi
digunakan dalam pengukuran presisi elemen gaya tersebut meregang,
gaya, berat, tekanan, torsi, strain gage tersebut juga
perpindahan dan kuantitas mekanis memanjang
lainnya dan dikonversi menjadi 2. Tidak terikat (unbonded).
ketegangan dalam anggota mekanis. Unbonded strain gage memiliki salah
Strain gage menghasilkan perubahan satu ujungyang dipasang pada
nilai tahanan yang proporsional dengan elemen gaya dan ujung satunya
perubahan panjang atau jarak (length). dipasang pada pengumpul gaya
(force collector).
Penelitian tegangan sisa (RS)
dengan metode Strain gage dimana Persyaratan yang sering digunakan
dibuat lubang pengeboran SGHD dan untuk menguji kelayakan system strain
Elektronik interferometri pola spekel gage untuk aplikasi tertentu dimana
(ESPI) (Saskia Lestari), penelitian konstanta kalibrasi strain gage harus
menggunakan strain gage juga stabil, artinya tidak berubah terhadap
dilakukan Asep Saefurrohman,2007 waktu, temperature, dan faktor
pada plat diman sensitivitas tegangan lingkungan lain, ketelitian pengukuran
tergantung letak beban serta regangan ± 1µs pada daerah regangan
Erinofiardi, 2007. Menguji koefisien ± 10 %, ukuran strain gage, yaitu
gesek material rem dengan strain gage. panjang 1o dan tebal wo harus kecil

53
Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 1: Januari 2011: 53 – 61 ISSN 2086 - 3403

agar kesalahan pengukuran regangan mengurangi ketepatan. Untuk aplikasi


pada suatu titik juga kecil, respon tertentu, kepekaan lebih kecil dari I µs
system strain gage harus cukup cepat sudah memenuhi syarat.
untuk bisa mengindera regangan
dinamik dengan frekwensi lebih besar c. Daerah Kerja
dari 100 kHz, Strain gage dan
Daerah kerja mencerminkan
perlengkapannya harus murah untuk
regangan maksimum yang dapat diukur
memungkinkan pendayagunaan yang
tanpa perlu mengenolkan ulang
seluas-luasnya, Sistem strain gage
ataupun mengganti strain gage. Daerah
harus mudah dipasang dan
kerja dan kepekaan saling berkaitan,
dioperasikan, Respon strain gage harus
karena strain gage yang sangat peka
linier untuk daerah harga regangan
dapat mengukur perubahan regangan
yang cukup besar.
yang kecil, sedangkan daerah kerja
Namun demikian banyak kesulitan umumnya dibatasi oleh perubahan
untuk mendapatkan system strain gage dimensi atau lendutan maksimum strain
yang memenuhi seluruh persyaratan di gage atau kemampuan peralatan
alas. Ada 4 ciri dasar system strain pencacah.
gage yang telah berhasil dikembangkan
d. Ketepatan
dan dipasarkan sejak tahun 1950-an.:
Kepekaan tidak menjamin
a. Panjang gage (gage length)
ketepatan. Umumnya alat ukur
Seperti telah dijelaskan bahwa berkepekaan tinggi justru rawan
kesalahan tergantung pada panjang to terhadap kesalahan, kecuali bila
dan tebal wo (regangan pada suatu titik pengoperasiannya dilakukan sangat
tidak dapat diukur dengan strain gage hati-hati. Pada strain gage mekanik
apapun), sehingga pengukuran ketidaktepatan dapat berasal dari
regangan tidak dapat lepas dari keausan, slip, atau komponen yang
kesalahan. Pada strain gage mekanis melentur. Disamping itu, semua strain
panjang gage sama dengan jarak gage pasti mempunyai kesalahan
antara dua mata pisau yang menekan pembacaan data, baik yang
benda kerja dan tebal gage sama keluarannya dicatat secara manual
dengan besar mata pisau yang dapat maupun dengan digital.
bergerak, sedangkan pada strain gage
Jenis-Jenis Strain Gage
jenis tahanan listrik panjang dan tebal
ditentukan oleh daerah aktif pada kisi- Inti dari pengukuran regangan
kisinya. adalah bagaimana menentukan
perpindahan dua titik yang pada saat
b. Kepekaan (sensitivity)
awal terpisah sejauh lo. Berdasarkan
Adalah harga regangan terkecilo prinsip kerjanya strain gage dapat
yang masih dapat diukur oleh strain dikelompokkan menjadi:
gage. Kepekaan (sensitivity) berbeda
a. Jenis Mekanik (mechanical
dengan ketepatan (accuracy), karena
strain gage)
kepekaan masih dapat ditingkatkan
Mechanical strain gagesseperti
dengan cara menaikkan factor
Tensometer Huggenberger atau
perbesaran, tetapi implikasinya adalah
mikrokator Johanson sudah jarang
gesekan, keausan, pergeseran, dll,
digunakan karena sudah banyak
akan menghasilkan kesalahan
beredar strain gage jenis tahanan
pembacaan yang lebih besar sehingga
listrik yang lebih akurat, Iebih

54
Penggunaan Strain Gage (Load Cell) Untuk Analisa Tegangan Pada Pembebanan Statik Batang Aluminium
(Ramang Magga)

murah, dan Iebih praktis. Sedangkan b


 sin 
strain gage mekanik yang sering 
digunakan adalah extensometer
terutama banyak dipakai pada uji λ = panjang gelombang cahaya
tarik bahan.
Jika analisa dibatasi oleh jarak y yang
b. Jenis Optik (optical strain
pendek, sehingga sin  sebanding
gage)
dengan y/R, maka persamaan menjadi,
Ada 2 jenis
b y

a. Jenis Diffraction Strain Gage  R
Pada persamaan diatas, Intensitasnya
menjadi NOL jika Sin (  = 0 atau jika R
= n, dimana n = 1,2,3, Pada saat I = 0,
berlaku

Rn
b
y

dimana n = order of the extinction


(pemadaman) dari pola diffraksi. Jika
Gambar 1. Arrangement of the specimen di REGANGKAN, maka
diffraction-type strain gage. deformasi tersebut menghasilkan
perubahan lebar celah `b' sebesar Ab =
s.1 dan merubah pola difraksi (Iihat
Gambar 2. di atas). Pola difraksi
sebelum deformasi

Rn *
b
y0

Sehingga regangan rata-rata ε :

b Rn *  y 0  y1 
 
l l y0 y
Gambar 2. Diffractograms showing
changes in the diffraction pattern with b. Jenis Interferometric Strain Gage
increasing strain

Pada gambar 1., jika R >> b, maka


intensitas cahaya I dalam pola difraksi
(diffraction pattern) adalah :

sin 2 
  A02
2
Gambar 3. Schematic diagram showing
Ao = amplitudo cahaya pada 0 = 0, dan the light rays which form the two
interference patterns

55
Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 1: Januari 2011: 53 – 61 ISSN 2086 - 3403

angle between the incident light beam


and the diffracted rays which produce
the interference patterns.

c. Jenis Elektrik (electrical


strain gage)

Ada 3 jenis

a. Capacitance Strain Gage (jenis


Gambar 4. Interference fringe pattern kapasitor) Pemakaian terbatas / khusus
produced by reflected light from two V- Ada 3 cara untuk menggunakan
shaped grooves.' kapasitor plat datar sebagai strain gage
Menggunakan cahaya 1. Mengubah celah 'h' antara kedua
monochromatic, koheren dari suatu
plat
sumber (misal helium-neon laser)
cahaya tersebut dipantulkan dari dua 2. Menggerakkan plat yang satu relatif
buah V-grooves yang dibuat pada terhadap yang lain sedemikian
permukaan specimen yang diuji yang hingga luas penampang A berubah
dipolish halus (highly polished),
Kedalaman V-groores : 0,000040 inchi 3. Menggerakkan suatu benda yang
(0,001mm) Jarak antara V-grooves : mempunyai konstanta dielektrik
0,005 inchi (0,125 mm) lebih besar dad pada udara diantara
kedua plat.
Intensitas cahaya pada pattern

sin 2 
   4A02 cos 2 
2

Dimana :

b d
 sin   sin 
 dan 

b = width of grooves
d = width between grooves
θ = angle from central maximum

Ketika specimen di RENGANGKAN, Gambar 5. Schematic illustration of a


jarak 'd' dan lebar 'b' akan berubah. Hal parallel-plate capacitor strain gage with
ini akan menqqeser 'fringes' pada a variable air gap
kedua interference patterns sehingga
bisa untuk menghitung rengangan rata- Pada gambar diatas, perubahan lebar
rata. celah Δh menyebabkan perubahan


N1  N 2  kapasitas ΔC:
2d sin  kA
C  C 
ΔN1, dan ΔN2 adalah perubahan `fringe h  h
order' pada dua pattern yang
diakibatkan oleh regangan benda, α =

56
Penggunaan Strain Gage (Load Cell) Untuk Analisa Tegangan Pada Pembebanan Statik Batang Aluminium
(Ramang Magga)

h Dengan demikian, kepekaan dan


C h ketepatan strain gage jenis kapasitor
 cukup memadal untuk pengukuran
C h
1 reqanqan pada umumnya. Kelemahan
h utama strain gage jenis ini adalah
Nampak bahwa hubungan antara ukuran yang relatif besar dan
Ah/h dan AC/C tidak tinier. Karena pemasangannya harus dengan knife
biasanya di dalam praktek harga Ah/h edges (mata pisau). Sedangkan
cukup besar, sehingga tidak dapat keunggulannya keandalannya balk pada
diabaikan. Untuk menghindari suhu rendah maupun tinggi, Konstanta
persamaan non Tinier di atas, tinjau dielektrik udara hampir konstan hingga
persamaan reaktansi kapasitif suhu 815 °C. hal ini berarti bahwa
(capacitive reactance) Rc konstanta kalibrasi strain gage akan
stabil untuk daerah kerja temperatur
1 yang cukup lebar.
Rc 
C b. Inductance Strain Gage {jenis
induktor)
 = circular frequency of the ac
voltage applied cross the capacitor. Metode pengukuran dengan prinsip
induksi listrik, yang paling sesuai untuk
h pengukuran regangan adalah sistem
Rc 
k1 Transformator Diferensial.
Transformator diferensial linier (tinier
dimana k1 = 0,225 k A 0) adatah differential Transformer) suatu alat
konstan yang sangat baik untuk mengubah
perpindahan menjadi sinyal listrik,
Rc h (pada pengukuran : regangan,

Rc h perpindahan/displacement, tekanan
percepatan, gaya, temperatur).
Yang berarti : Reaktansi kapasitif
berubah secara tinier terhadap
perubahan lebar celah Δh. Jika gage
seperti pada gambar diatas dipasang
pada specimen yang dibebani, maka
panjang gage akan berubah sebesar Δl
yang berarti juga lebar celah berubah
sebesar Δh = Δl Jadi hubungan
regangan dan reaktansi kapasitif :
Gambar 6. Schematic diagram of the
Rc l0 linear-differential-transformer circuit'

Rc h
c. Resistance Strain Gage (jenis
tahanan) paling penting/banyak
Untuk kapasitor dengan panjang.lo = 25
digunakan
mm, h = 0,25 mm ε = με, hargaΔC/C =
10-4. Untuk mengukur perubahan kecil Prinsip sederhana : bila suatu
kapasitas secara akurat dapat kawat ditarik, kawat akan memanjang
digunakan rangkaian listrik, balk untuk dan penampang mengecil sehingga
pengukuran regangan statik maupun tahanan listriknya bertambah. Sehingga
regangan dinamik frekuensi rendah.. bila kawat diletakkan pada suatu benda

57
Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 1: Januari 2011: 53 – 61 ISSN 2086 - 3403

yang dibebani maka kawat akan Dalam persamaan diatas


memanjang atau memendek sesuai
dengan regangan yang dialami benda. dL
  a  reganganaksial
Perubahan tahanan tersebut dapat L
dikalibrasi menjadi regangan.
dD
  L  renganganlateral
D
dD
 D    bilanganpoisson
dL
L
Menghasilkan faktor gage (gage factor)
(diberi lambang F)
Gambar 7. Contoh konstruksi strain
gage dari jenis tahanan listrik d
dR dR
Bila panjang kawat konduktor 
F  R  R  1  2 
mula-mula L, clan luas penampangnya dL  a dL
CD2, C = konstanta proporsionalitas, L L
D = diameter kawat. Bila kawat
tersebut ditarik, maka panjang akan (merupakan persamaan dasar untuk
bertambah sedang ukuran lateral akan strain gage elektrik jenis tahanan)
mengecil sesuai angka Poisson.
Tahanan listrik R dapat dihitung dengan Bila tahanan jenis (p) tidak
berubah terhadap regangan, dapat
L L dilihat bahwa, faktor gage hanya
R  merupakan fungsi dari bilangan Poisson
A CD 2
saja yang berarti untuk daerah elastis
ρ : tahanan jenis, L : panjang kawat, A harganya sekitar = I + 2 (0.3) = 1, 6
: luas penampang
diferensiasi dengan perubahan kecil
Bila kawat ditarik, semua besaran pada sebagai berikut
persamaan di atas akan berubah:
1 R

CD Ld  dL   2CDLdD
2
F R
dR 
CD 2   Dalam praktek, harga F dan R
umumnya sudah diberikan oleh pabrik
1 
 2 
Ld  dL   2 L dD  pembuat strain gage dan pengguna
CD  D cukup mengukur AR (perubahan
tahanan) yang terjadi akibat
dR dL dD d pembebanan.
 2 
R L D 

dR dD d
R  1 2 D  
dL dL dL
L L L

58
Penggunaan Strain Gage (Load Cell) Untuk Analisa Tegangan Pada Pembebanan Statik Batang Aluminium
(Ramang Magga)

METODE PENELITIAN mm. menggunakn dua buah strain gage


untuk arah vertikal dan dua untuk arah
Bahan penelitian menggunakan
horisontal. pemberian beban dilakukan
dua batang balok dari aluminium
mulai dari 500 gr sampai 10000 gr.
dengan dimensi panjang 110 cm dan
Gambar percoban dapat dilihat pada
30 cm, tinggi 32,8 mm dan tebal 1,2
gambar berikut :

110 cm

30 cm

4
32,8 mm
3

50,5 cm 25,5 cm
2 1,2 mm

Gambar 8. konstruksi percobaan dan strain gage jenis tahanan listrik

sangat besar jika dibanding pada


HASIL DAN DISKUSI tengah (T1 = 2628679,465).
Sedangkan untuk arah horisontal
Dari hasil pengujian diperoleh memperlihatakan bahwa pada daerah
bahwa tegangan pada batang mendekati tumpuan (T2 =
aluminium, dimana pengaruh 2629098,313) jauh lebih besar
pembebanan mempengaruhi besar dibandingkan pada tengah tumpuan
tegangan pada batang, letak (T1 = 2659709,133) seperti pada
pembebanan juga berpengaruh besar gambar 10.
terhadap tegangan yang terjdi sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Asep Jika dibandingkan antar strain gage
Saefurrohman arah vertikal dan horisontal, nilai
tegangan terbesar terjadi pada strain
Seperti pada gambar 9. Dimana gage arah vertikal, nilai masing-masing
strain gage dipasang pada arah tegangan baik arah vertikal
vertikal, memperlihatkan bahwa pada 26647375,311 dan horisontal
daerah mendekati tumpuan (T2 = 2629098,313.
26647375,311) tegangan yang terjadi

59
Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 1: Januari 2011: 53 – 61 ISSN 2086 - 3403

6.0E+06
T
e
g 5.0E+06
a
n 4.0E+06
g
a
3.0E+06
n

2.0E+06
T2

1.0E+06 T1

0.0E+00
0.0E+00 5.0E+02 1.0E+03 2.0E+03 4.0E+03 6.0E+03 8.0E+03 1.0E+04
Pembebanan

Gambar 9. Grafik pengaruh pembebanan terhadap tegangan dengan Strain Gage


(Load Cell) arah vertikal

6.0E+06
T
e
g 5.0E+06
a
n 4.0E+06
g
a
3.0E+06
n

2.0E+06
T2
T1
1.0E+06

0.0E+00
0.0E+00 5.0E+02 1.0E+03 2.0E+03 4.0E+03 6.0E+03 8.0E+03 1.0E+04
Pembebanan

Gambar 10. Grafik pengaruh pembebanan terhadap tegangan dengan Strain Gage
(Load Cell) arah Horisontal

60
Penggunaan Strain Gage (Load Cell) Untuk Analisa Tegangan Pada Pembebanan Statik Batang Aluminium
(Ramang Magga)

KESIMPULAN Erinofiardi, 2007, Perancangan,


Pembuatan Dan Pengujian Load Cell
Dari hasil penelitian ini dapat Pada Alat Uji Koefisien Gesek Material
disimpulkan bahwa pemberiaan beban, Rem, Institute Technology Bandung
letak pemberian beban mempengaruhi
tegangan pada batang aluminium dan Eka Taufiq F. P. Alam, 2009,
reaksi pembacaan strain gage baik arah Perancangan, Pembuatan Dan
horisontal maupun vertikal berbeda Pengujian Sensor Gaya Berkapasitas
100 Kgf, Institute Technology Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
Wazis W. 2007, Bahan kuliah Kuliah
Asep Saefurrohman, 2007,
Analisis Teknik Exprimental, Universitas
Penggunaan Rosette Gage Untuk
Gadjah Mada
Analisis Tegangan Tarik Dan Geser
Maksimum Pada Pembebanan Statik
Dan Dinamik, Institut Teknologi
Bandung.

61

Anda mungkin juga menyukai