Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No.

1, April 2012 ISSN: 2086-8944

Perancangan dan Pembuatan Sistem Proteksi


Kebocoran Air Pada Pelanggan PDAM Dengan
Menggunakan Selenoid Valve dan Water Pressure
Switch Berbasis ATMEGA 8535
Zanuar Rakhman dan M. Ibrahim Ashari
Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Malang
e-mail: zhane88@yahoo.com

Abstrak—Kebocoran air pada pelanggan PDAM dapat kita kebocoran dan pemborosan yang menyebabkan meter air
temui diberbagai tempat. Sebagian besar kebocoran tersebut terus berputar, sehingga pelanggan wajib membayar air yang
dikarenakan menutup keran kurang rapat atau keran sudah tidak dikehendaki tersebut.
rusak, sehingga keran tidak dapat bekerja dengan baik dalam Berdasarkan latar belakang seperti diatas, maka dalam
menutup saluran air. Keadaan tersebut seringkali tidak
skripsi ini akan dirancang sebuah alat, yaitu “Sistem
diketahui oleh pelanggan, dan terkesan diremehkan. Tentunya
hal tersebut tidak disengaja oleh pelanggan, dan akan proteksi kebocoran air pada pelanggan PDAM dengan
berdampak pada pemborosan air dan membengkaknya biaya menggunakan solenoid valve dan water pressure switch
tagihan rekening air bagi si pelanggan, serta merugikan bagi berbasis ATMEGA 8535”. Alat ini dirancang untuk
pelanggan. Oleh sebab itu, untuk memudahkan dalam mengatasi masalah pemborosan biaya rekening air akibat
mendeteksi kebocoran air pada pelanggan, khususnya meteran air tetap berputar meskipun hanya beberapa air
diakibatkan oleh keran air yang menutup kurang rapat yang menetes dari saluran PDAM (terjadi kebocoran).
ataupun rusak, maka dirancang sebuah alat untuk mendeteksi
dan memproteksi kebocoran tersebut. Alat ini dinamakan II. KAJIAN T EORI
Sistem proteksi kebocoran air pada pelanggan PDAM dengan
menggunakan solenoid valve dan water pressure switch
berbasis ATMEGA8535, yang mempunyai komponen inti A. Sensor Tekanan
mikrokontroler ATMEGA8535, sensor tekanan, dan solenoid Pada bagian sensor ini digunakan sensor MPX5100GP
valve. Sensor tekanan membaca tekanan pada pipa saluran air, yang diproduksi oleh Freescale Semiconductor, Inc. Sensor
tegangan yang dihasilkan akan semakin besar bila tekanan ini akan menghasilkan sinyal keluaran analog berupa
dalam pipa besar dan keran dalam keadaan tertutup, dan tegangan apabila dideteksi tekanan udara pada tempat
sebaliknya. Saat mikrokontroller menerima data dari sensor, tersebut. Tegangan keluaran yang dihasilkan sensor ini
mikrokontroller akan memproses dan menyimpan data dan
berada pada range 0.3 volt- 4.7 volt dengan range tekanan 0
akan menampilkan pada LCD. Program yang digunakan
adalah bascom. kPa – 100 kPa dan meiliki sensitivitas sebesar 45 mV/kPa [1]

Kata kunci—sistem proteksi, pelanggan, solenoid, sensor,


ATMEGA8535

I. PENDAHULUAN

Berbagai masalah dapat muncul seiring dengan


perkembangan zaman, tidak terkecuali dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu masalah yang timbul adalah
kebocoran air pada konsumen/ pelanggan Perusahaan Gambar 1. Bentuk fisik MPX5100GP [1].
Daerah Air Minum (PDAM), hal itu disebabkan karena
meter air yang terus berputar meskipun hanya beberapa air B. LCD
yang menetes dari saluran PDAM yang pada dasarnya tanpa Sebagai tampilan digital, apabila bocor, maka tampil
kita kehendaki dan mungkin tanpa kita ketahui. Air yang tulisan “bocor”, apabila tidak bocor maka tampil tulisan “t.
tetap menetes itu diakibatkan karena pemakaian keran bocor”, dan penunjuk waktu.
pengaman pada saluan PDAM yang mudah rusak ataupun
karena kelalaian penghuni rumah yang lupa mematikan
keran kurang rapat, sehingga air tetap mengalir meskipun
cuma sedikit. Keran air yang umumnya dipakai oleh
pelangan adalah keran yang digerakkan secara manual oleh
manusia dengan cara memutar atau menggerakkan keran
keatas atau kebawah. Peralatan tersebut sangat mudah
mengalami kerusakan dikarenakan kurang bijak dalam
mengoperasikannya, sehingga kerusakan dan kelalaian
dalam penggunaan keran tersebut akan berdampak pada Gambar 2. Perencanaan Rangkaian LCD.

209
Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN: 2086-8944

C. Mikrokontroller ATMEGA8535 E. RTC (real time clock)


Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc Processor) RTC DS1307 buatan Dallas Semiconductor ini selain
memiliki arsitektur 8 bit, di mana semua instruksi di kemas menyediakan data-data mengenai waktu yang ditampilkan
dalam kode 16-bit (16-bit word) dan sebagian besar dalam biner maupun BCD juga menyediakan RAM internal
instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda sebsar 64 bytes. RAM internal terdiri atas 8 bytes yang
dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus digunakan untuk register kontrol dan clock, sedangkan 56
clock. Tentu saja itu terjadi karena kedua jenis bytes lainnya digunakan oleh pemakai. Blok diagram RTDC
mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. DS1307 diperlihatkan Gambar 5.
AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set
Computing), sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC
(Complex Instruction Set Computing). Secara umum, AVR
dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga
ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan
AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-
masing kelas adalah memori, peripheral dan fungsinya. Dari
segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa
dikatakan hampir sama [2]. Arsitektur Mikrokontroller
ATMEGA 8535 diperlihatkan Gambar 3.

Gambar 5. Blok Diagram RTC DS1307 [5].

F. Buzzer
Buzzer adalah komponen elektronika yang dapat
mengubah energy listrik menjadi bunyi (suara) pada
frekuensi tertentu sehingga dapat didengar oleh telinga
manusia. Dalam aplikasinya buzzer digunakan sebagai
indikator peringatan.

Gambar 6. Buzzer.

Gambar 3. Blok Diagram Mikrokontroller ATMEGA 8535 [4]. III. PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

D. Solenoid valve Dalam perancangan ini dilakukan bertahap blok demi


Valve solenoid berfungsi untuk mengalirkan dan blok untuk memudahkan penganalisaan sistem setiap bagian
memutuskan aliran air pada saluran air. Model valve maupun sistem secara keseluruhan. Perancangan dan
solenoid diperlihatkan Gambar 4. pembuatan sistem ini terdiri dari dua perancangan utama,
yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan
perancangan perangkat lunak (software), disamping
beberapa aspek lainnya yang juga perlu dijelaskan
selanjutnya seperti blok diagram dan prinsip kerja sistem.
Perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) dapat dijelaskan sebagai berikut.
 Perancangan dan pembuatan perangkat keras (hardware)
 Meliputi penggunaan Mikrokontroler ATMEGA8535,
sensor tekanan, RTC, LCD, selenoid valve, dan buzzer.
 Perancangan dan pembuatan perangkat lunak (software)
 Meliputi perancangan flowcart yang akan menunjukkan
Gambar 4. Solenoid Valve. sistem kerja alat secara menyeluruh.

210
Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN: 2086-8944

pengurangan tegangan (output tegangan lebih kecil dari


pada saat keran air tertutup dan tidak terjadi kebocoran).

B. Perangkat keras
Mikrokontroller ATMEGA8535. Perancangan pada
mikrokontroler ATMEGA8535 ini dibuat dengan tujuan
untuk memproses nilai-nilai atau input yang didapat dari
sensor tekanan MPX5100GP (sensor out), berupa data
tegangan. ATMEGA8535 juga mengatur solenoid valve,
buzzer dan tampilan yang ditampilkan ke display LCD.

Gambar 7. Perencanaan blok diagram perangkat keras.

Blok diagram Gambar 7 dapat dijelaskan sebagai berikut.

Sensor tekanan (Water pressure switch). Sensor tekanan


yaitu sensor yang berfungsi untuk mendeteksi tekanan air
yang ada didalam pipa. Sensor ini dapat digunakan untuk
mendeteksi kebocoran air melalui pendeteksian tekanan
dalam pipa.

RTC (Real Time Clock). RTC (Real Time Clock) merupakan


komponen elektronika yang berfungsi sebagai alat
pengaturan waktu. Dalam alat ini RTC digunakan untuk
pengaturan waktu agar kontrol penggunaan air dapat mati
setelah jam 9 malam (21.00), sehingga dapat Gambar 8. Perencanaan Alokasi Port ATMEGA 8535.
memaksimalkan penghematan air, dan kontrol akan mulai
aktif pada pukul 4 pagi (04.00).
Sensor tekanan. Pada bagian sensor ini digunakan
Mikrokontroller ATMEGA 8535. Berfungsi sebagai sensor MPX5100GP yang diproduksi oleh Freescale
pengontrol utama dari sistem alat ini. Semiconductor, Inc. Sensor ini akan menghasilkan sinyal
keluaran analog berupa tegangan apabila dideteksi tekanan
Selenoid Valve. Berfungsi untuk membuka atau menutup udara pada tempat tersebut. Tegangan keluaran yang
saluran air secara otomatis. dihasilkan sensor ini berada pada range 0.7 volt - 4.7 volt
dengan range tekanan 0 kPa – 100 kPa dan meiliki
Buzzer. Berfungsi sebagai alarm, dan akan mengeluarkan sensitivitas sebesar 45 mV/kPa
bunyi (suara) bila terjadi kebocoran pada keran air.

LCD (Liquid Cristal Display). Sebagai penampil untuk


simulasi sistem.

A. Prinsip kerja
Prinsip kerja dari Sistem proteksi kebocoran air pada
pelanggan PDAM dengan menggunakan solenoid valve dan
water pressure switch berbasis ATMEGA 8535 ini yaitu
system penerimaan beda tegangan pada output sensor Gambar 9. Bentuk fisik MPX5100GP.
tekanan MPX5100GP, dimana sensor tekanan tersebut
diletakkan setelah meter air. Alat ini akan mendeteksi serta Solenoid valve. Solenoid valve digunakan untuk
memproteksi kebocoran air pada keran air, yang dapat membuka/menutup aliran air secara otomatis.
disebabkan keran air rusak ataupun kurang rapat dalam
menutup keran air. Selain itu alat ini juga dapat mendeteksi
kebocoran pada saluran pipa apabila debit kebocoran
tersebut hampir sama atau sama dengan air yang keluar saat
menutup keran kurang rapat. Apabila terjadi kebocoran yang
diakibatkan keran air rusak ataupun menutup kurang rapat,
maka solenoid valve akan menutup secara otomatis. Pada
keadaan normal atau tidak terjadi kebocoran, solenoid valve
dalam keadaan terbuka. Apabila keran air tertutup dan tidak
terjadi kebocoran, maka output tegangan yang dihasilkan
lebih besar, dan jika keran dalam keadaan terbuka, menutup
kurang rapat ataupun ada kebocoran, maka akan terjadi Gambar 10. Rangkaian Driver Solenoid Valve.

211
Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN: 2086-8944

RTC (real time clock). RTC digunakan untuk kerja program yang telah kita buat. pembuatan listing
pengaturan waktu ON/OFF, dimana alat akan secara program ditulis dalam bahasa BASCOM
otomatis OFF pada jam 21.00 dan ON pada pukul 04.00 Pada prinsipnya, perangkat lunak untuk
pemrogramannya didasarkan pada fungsi mikrokontroler
pagi.
ATMega8535 sebagai pusat pemrosesan data pada alat,
yaitu Membaca data output tegangan sensor tekanan
keluaran ADC dan mengkonversikan ke Rangkaian driver
relay. Gambar 14 memperlihatkan diagram alir dari sistem.

Gambar 11. Rangkaian RTC.

LCD. Sebagai tampilan digital , apabila bocor, maka


tampil tulisan “bocor”, apabila tidak bocor maka tampil
tulisan “t. bocor”,dan penunjuk waktu.

Gambar 14. Diagram alir sistem.

IV. PENGUJIAN ALAT

Pengujian dan pengukuran dilakukan pada sistem yang


Gambar 12. Perencanaan Rangkaian LCD. telah dirancang dan dibuat. Dari pengujian dan pengukuran
ini dapat diketahui apakah sistem yang dibuat telah bekerja
C. Perancangan Rangkaian Buzzer dengan baik atau masih ada kekurangannya. Pengujian dan
Buzzer berfungsi sebagai indikator saat terjadi pengukuran dilakukan pada tiap-tiap blok untuk mengetahui
kebocoran. Untuk buzzer mikrokontroler pada PC.0 kerja sistem secara keseluruhan.
dihubungkan ke pin IN1 pada ULN2003, dilanjutkan dengan
A. Pengujian rangkaian sensor tekanan
menghubungkan pin OUT2 pada ULN2003 ke Relay
Untuk mengetahui apakah sensor tekanan sudah bisa
bekerja sesuai dengan yang direncanakan, yaitu output
berupa tegangan dari 0,3V - 4,7V, dengan langkah-langkat
seperti diperlihatkan diagram blok Gambar 15.

Gambar 13. Rangkaian Driver Buzzer.

D. Perangkat Lunak
Untuk mengatur keseluruhan sistem perangkat keras Gambar 15. Blok diagram pengujian Sensor.
yang disusun, maka diperlukan perangkat lunak pendukung.
Perangkat lunak disini berfungsi sebagai pengendali dari A1. Hasil Pengujian
semua sistem yang telah dirancang agar dapat menjalankan Setelah melakukan pengujian seperti diatas, maka akan
alat ini sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu dengan didapatkan hasil output tegangan dari sensor dan
perangkat lunak ini dapat diperoleh gambaran tentang cara dimasukkan ke dalam bentuk Tabel I.

212
Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN: 2086-8944

TABEL I TABEL VI
HASIL KELUARAN PENGUJIAN SENSOR PERBANDINGAN TEGANGAN P ADA SENSOR SAAT S ALURAN TERBUKA

Saluran tertutup Saluran bocor Saluran terbuka Per- Tekanan Tegangan Tegangan data Kesalahan
Per- (keran tertutup) (keran dibuka sedikit) (keran terbuka)
cobaan Tekanan Tegangan Tekanan Tegangan Tekanan Tegangan
cobaan (kPa) output (V) sheet (V) (V)
(kPa) (V) (kPa) (V) (kPa) (V) 1 14 0,55 0,60 0,05
1 75 3,17 64 2,78 14 0,55 2 14 0,54 0,60 0,06
2 71 3,07 65 2,80 14 0,54 3 15 0,57 0,67 0,1
3 74 3,15 65 2,81 15 0,57 4 15 0,58 0,67 0,09
4 73 3,11 67 2,92 15 0,58 5 15 0,58 0,67 0,09
5 74 3,15 64 2,78 15 0,58
TABEL VII
A2. Analisa Pengujian PERBANDINGAN TEGANGAN P ADA SENSOR DAN % KESALAHAN S AAT
SALURAN TERBUKA
Setelah memasukkan nilai tekanan dan tegangan seperti
diatas, maka akan didapatkan hasil output tegangan dari Per- Tekanan Tegangan Tegangan data Kesalahan
sensor, yang mana output tegangan sensor tersebut cobaan (kPa) output (V) sheet (V) (V)
dibandingkan dengan yang ada pada datasheet sensor, 1 14 0,55 0,60 8
apakah hasilnya sama atau tidak. Pengujian dilakukan dalam 2 14 0,54 0,60 10
3 15 0,57 0,67 14
tiga kategori yaitu pengujian pada saat saluran tertutup 4 15 0,58 0,67 13
dengan perbandingan tegangan pada sensor (Tabel II) dan 5 15 0,58 0,67 13
prosentase kesalahan (Tabel III), saat saluran bocor dengan Jumlah % kesalahan 58
perbandingan tegangan pada sensor (Tabel IV) dan
prosentase kesalahan (Tabel V), dan pada saat saluran Dengan demikian, maka kesalahan (error) dari seluruh
terbuka dengan perbandingan tegangan pada sensor (Tabel percobaan adalah 4,4%.
VI) dan prosentase kesalahan (Tabel VII).
Dari hasil perbandingan diatas, maka dapat diperoleh
TABEL II hasil perbandingan antara output tegangan sensor hasil
PERBANDINGAN TEGANGAN P ADA SENSOR SAAT S ALURAN TERTUTUP pengujian dengan data pada datasheet. Dapat dilihat bahwa
Per- Tekanan Tegangan Tegangan data Kesalahan
terjadi perbedaan antara hasil pengujian dengan data pada
cobaan (kPa) output (V) sheet (V) (V) datasheet, akan tetapi masi dalam batas yang wajar ataupun
1 75 3,17 3,24 0,07 dalam batas toleransi. Meskipun demikian, perbedaan
2 71 3,07 3,08 0,01 tersebut bisa juga dikarenakan adanya gangguan-gangguan
3 74 3,15 3,20 0,05 seperi kurang maksimalnya peralatan yang digunakan,
4 73 3,11 3,15 0,04
5 74 3,15 3,20 0,05
contohnya: komponen yang digunakan bukan komponen
kelas satu, ada kesalahan pada alat ukur, dll.
TABEL III
PERBANDINGAN TEGANGAN P ADA SENSOR DAN % KESALAHAN S AAT B. Pengujian LCD TM162ABC
SALURAN TERTUTUP Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi LCD,
apakah LCD berfungsi dengan baik, maka MCU diprogram
Per- Tekanan Tegangan Tegangan data Kesalahan untuk mengontrol LCD agar dapat menampilkan karakter
cobaan (kPa) output (V) sheet (V) (V)
1 75 3,17 3,24 2,1 “ZANUAR.R” (Pada baris atas) dan “ITN MALANG”
2 71 3,07 3,08 0,3 (Pada baris bawah). Blok diagram pengujian LCD
3 74 3,15 3,20 1,5 diperlihatkan Gambar 16.
4 73 3,11 3,15 1,2
5 74 3,15 3,20 1,5
Jumlah % kesalahan 6,6 Mikrokontroler
ATMega8353 LCD
TABEL IV
PERBANDINGAN TEGANGAN P ADA SENSOR SAAT S ALURAN BOCOR
Gambar 16. Diagram Blok Pengujian LCD.
Per- Tekanan Tegangan Tegangan data Kesalahan
cobaan (kPa) output (V) sheet (V) (V) B1. Hasil Pengujian
1 64 2,78 2,79 0,01 Dari hasil pengujian diperoleh hasil bahwa modul
2 65 2,80 2,81 0,01 display LCD mampu menampilkan karakter “ZANUAR.R
3 65 2,81 2,81 0,0
4 67 2,92 2,94 0,02
ITN MALANG” dengan baik sesuai dengan instruksi yang
5 64 2,78 2,79 0,01 diberikan. Gambar 17 menunjukkan hasil pengujian display
LCD dengan hasil pengujian pada Tabel VIII.
TABEL V
PERBANDINGAN TEGANGAN P ADA SENSOR DAN % KESALAHAN S AAT
SALURAN TERTUTUP

Per- Tekanan Tegangan Tegangan data Kesalahan


cobaan (kPa) output (V) sheet (V) (V)
1 64 2,78 2,79 0,3
2 65 2,80 2,81 0,3
3 65 2,81 2,81 0,0
4 67 2,92 2,94 0,6
5 64 2,78 2,79 0,3
Gambar17. Hasil Pengujian LCD162ABC.
Jumlah % kesalahan 1,5

213
Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN: 2086-8944

TABEL VIII Langkah-langakah pengujian sistem secara keseluruhan


HASIL PENGUJIAN LCD (LIQUID C HRYSTAL DISPLAY)
diperlihatkan Gambar 19. Sedangkan model rangkaian serta
peralatan mekanik yang digunakan diperlihatkan oleh
Baris Data IN Data OUT
Gambar 20 dan 21.
Atas ZANUAR.R ZANUAR.R

Bawah ITN MALANG ITN MALANG

C. Pengujian rangkaian valve selenoid.


Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah valve
selenoid sudah bisa bekerja dengan baik atau tidak.
Rangkaian pengujian valve solenoid diperlihatkan Gambar
18.

Gambar 21. Model rangkaian yang di rancang.

Gambar 18. Prosedur Pengujian Driver Solenoid Valve.

C1. Hasil Pengujian


Hasil pengujian valve solenoid diperlihatkan Tabel IX.

TABEL IX
HASIL PENGUJIAN SOLENOID VALVE Gambar 21. Model peralatan mekanik yang digunakan.

No Output Input Output Kondisi Kondisi


MK ULN ULN relay Valve E. Hasil pengujian
1 1 5V 0V Aktif Buka Dari hasil pengujian berdasarkan blok diagram pada
2 0 0V 12 V Mati Tutup Gambar 19, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain:
Berdasarkan hasil perngujian yang ada dapat 1. Pada saat keran ditutup sepenuhnya, pressure meter
disimpulkan bahwa valve solenoid dapat bekerja dengan menunjukkan tekanan 70-80 kPa. Hal tersebut
baik. diasumsikan tidak terjadi kebocoran pada keran air
2. Pada saat keran air dibuka sedikit, hingga seperti dalam
D. Pengujian Keseluruhan Sistem keadaan menutup kurang rapat atau bocor (air dialirkan
Pengujian mekanik yang telah direncanakan dan dibuat dalam debit kecil). Pada keadaan ini solenoid valve
bertujuan untuk mengetahui apakah sesuai dengan secara otomatis akan menutup saluran air, LCD
spesifikasi yang di rencanakan, caranya dengan melakukan menampilkan tulisan bocor dan buzzer berbunyi.
beberapa kali percobaan pada alat.
V. PENUTUP

Dari peoses perancangan dan pembuatan sistem proteksi


kebocoran air, serta hasil pengujian yang dilakukan, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran sebagai
berikut.

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian dan pengukuran peralatan,
maka dapat di simpulkan beberapa hal yang berhubungan
dengan kinerja peralatan:
 Sensor MPX5100GP menghasilkan output tegangan (V)
berbanding lurus dengan tekanan pada saluran air (kPa).
Gambar 19. Diagram Blok Pengujian Keseluruhan Sistem. Bila tekanan dalam saluran air besar, maka tegangan

214
Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN: 2086-8944

output yang dihasilkan juga besar, begitu pula  Untuk kedepannya alat ini dapat dikembangkan supaya
sebaliknya, bila tekanan pada saluran air kecil, maka dapat mendeteksi kebocoran dalam debit yang besar,
tegangan output yang dihasilkan juga kecil. misalnya kebocoran yang diakibatkan pipa/saluran
 Tegangan keluaran yang dihasilkan Sensor MPX5100GP pecah.
berada pada range 0.3 volt - 4.7 volt dengan range  Alat ini akan lebih baik dan efisien bila diberi alat ukur
tekanan 0 kPa – 100 kPa. (menurut teori), sedangkan atau meter air digital yang dilengkapi dengan tagihan
pada pengujian digunakan tekanan maksimal 70-80 kPa. pada display, agar lebih memudahkan konsumen/
 Pada percobaan sensor tekanan keseluruhan, rata-rata % pelanggan.
kesalahan (error) sebesar 4,4%
 Selenoid valve akan bekerja (membuka saluran) bila
pada input ULN2003 diberi tegangan 5V dan output DAFTAR PUSTAKA
ULN2003 0V. [1] www.freescale.com/datasheets/mpx5100gp
[2] Wardana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroller AVR seri
B. Saran ATmega 8535 simulasi, hardware, dan aplikasi. Penerbit Andi.
Dengan memandang dari segi penggunaan dan sistem Yogyakarta.
[3] Kurniawan, Dayat.2002. ATmega 8 dan Aplikasinya. Elex Media
kerja suatu peralatan, maka penulis mempunyai beberapa Komputindo. Jakarta.
saran untuk pengembangan alat yang di buat apabila ada [4] DatasheetMikrokontrolerAtmega8535.http:// www.ATMEL.com
pihak yang berminat mengembangkan sekaligus [5] www.dalsemi.com/rtc ds1307
memasarkan secara luas antara lain:

215

Anda mungkin juga menyukai