Anda di halaman 1dari 3

1.

Beri waktu

Benyamin Circlan, seorang psikoterapis di Center for Loss and Renewal mengatakan, kedekatan dengan
seseorang adalah sifat alami manusia. Saat orang terdekat pergi, seseorang akan terluka dan bersedih.

"Ini juga terjadi di dunia hewan. Bersedih adalah proses yang alami," ujar Circlan, mengutip Daily Mail.

Seseorang, kata Circlan, seharusnya dapat menentukan selama apa ia akan terlarut dalam kesedihan.

Selain itu, seseorang juga perlu mengakui bahwa apa yang dialaminya adalah sesuatu yang sulit.
"Sebagian orang menolak, mereka berpikir bahwa mereka bisa melaluinya dengan mudah. Tapi, bukan
ini masalahnya," ujar konselor, Claire Bidwell Smith.

2. Respons beragam

Respons terhadap pengalaman yang menyedihkan bakal beragam pada masing-masing individu.
Elizabeth Kubler-Ross, psikiatri berdarah Swiss-Amerika mempublikasikan teori 'tahapan kesedihan' pada
1969 silam. Tahapan ini di antaranya penolakan, marah, tawar-menawar, depresi, dan penerimaan.

Kubler-Ross berkata, individu sebaiknya mengakui rasa sedih yang dialami dan mendedikasikan waktu
untuk berhadapan dengan rasa sakit itu.

Namun, Circlan sedikit menyangkal teori itu. Dia menyebut bahwa tak ada seorang pun yang bersedih
sesuai dengan tahapan tersebut. "Itu tak terjadi. Cakupan respons akan kesedihan sangat lah luas,"
katanya.

Lihat juga:Jangan Pendam Masalahmu Sendirian

3. Lakukan apa yang biasa dia lakukan

Sebagian orang punya kebiasaan untuk kembali menghadirkan 'tradisi' seseorang yang telah pergi
darinya.
Berdasarkan pengalamannya sebagai seorang konselor, Smith menyebut bahwa sebagian orang berusaha
untuk mengaplikasikan kebiasaan yang dilakukan seseorang yang telah pergi dalam hidupnya.

"Ibu saya suka berlibur. Setelah ibu saya meninggal, saya paham kalau saya juga harus berlibur," ujar
Smith.

4. Tak harus turut merayakan

Ada sebagian dari mereka yang tak kuat dan memilih untuk melewatkan hari libur.

"Anda bisa memutuskan untuk tidak mencoba momen libur menjadi sesuatu yang sempurna. Jika tak
ingin berlibur, tak usah," ujar Smith.

Lihat juga:Kesedihan Dapat Mengubah Persepsi Otak Tentang Warna

5. Turut dalam kegiatan amal

Tak ada salahnya menghabiskan liburan dengan melakukan kegiatan amal. Kegiatan amal dapat
membantu seseorang menemukan arti hidup. Cirlan menjelaskan kehilangan membuat orang mengalami
krisis makna kehidupan.

"Orang yang dekat dengan kita memberikan makna dalam hidup," ujar Circlan.

6. Jangan menutup diri

Kehilangan menimbulkan perasaan sepi. Kesendirian dan kesepian akan semakin parah ketika seseorang
menutup diri.

Komunikasi menjadi kunci untuk melawan rasa kesendirian. Circlan dan Smith mengatakan bahwa
berkomunikasi dengan teman dekat dan keluarga. (els/asr)

Anda mungkin juga menyukai