STEP 1
1. HbA1C (hemoglobin A1C)
Hemoglobin Yng berikatan dengan glukosa. Didalam darah secara alami glukosa akan saling
mengikat dengan hemoglobin yang berada di dalam sel darah merah. Jumlah HBA1c
memang seimbang dengan kadar gula darah. Semakin tinggi kadar gula darah maka Kadar
HBA1c akan meningkat. Normalnya 3,5-5,6 %. Prediabetes :5,7-6,4%. Diabetes lebih dari 6,5
%.
HBA1c digunakan untuk mengetahui kedisiplinan pasien. Karena menunjukkan glukosa
dalam darah. Diulang dalam rentang 2-3 bulan. Karena sel darah merah berganti setiap
kurang lebih 20 hari.
2. TTGO
Pemeriksaan gula darah setelah kita megkonsumsi 75 gram glukosa secara oral dan diukur
setiap 30 menit selama 2 jam. Berfungsi untuk mengecek kemampuan glukosa yang
berfungsi sebagai sumber energi. Untuk mendiagnosis diabetes dan pradiabetes.
Normalnya setengah sampai satu setengah jam : kurang dari 200 mg/dl
Setelah 2 jam : kurang dari 140 mg/dl
STEP 2
1. Mengapa pasien mengalami penurunan berat badan?
2. Mengapa pasien merasa kesemutan dan kaki terasa tebal?
3. Mengapa pasien disarankan untuk berolahraga
4. Bagaimana etiologi DM?
5. Bagaimana patogenesis skenario?
6. Bagaimana patofisiologi DM?
7. Apa manifestasi klinis DM?
8. Apa saja klasifikasi DM?
9. Faktor resiko skenario
10. Apa saja komplikasi dari DM?
11. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari skenario?
12. Bagaimana penatalaksanaan skenario?
STEP 3
1. Mengapa pasien mengalami penurunan berat badan?
Karena defisiensi insulin berat yang membuat glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel
badan sehingga sel badan mengkode otak untuk melakukan lipolisis karena tidak ada
energi yang masuk.
Karena lipolisis dan peningkatan asam lemak bebas, dapat meningkatkan kolesterol
plasma fosfolipid dan menyebabkan ketoasidosis.
Resistensi insulin?
4. Bagaimana etiologi DM?
Pola makan berlebihan dapat memicu DM
Obesitas. Orang gemuk dengan BB lebih dari 90kg
Faktor genetik. Mewarisi DM dari orang tua
Bahan kimia dan obat. Dapat menyebabkan radang pankreas. Dan pankreas tidak
berfungsi optimal dalam mensekresi hormon, terutama insulin.
Penyakit dan infeksi pankreas. Mikroorganisme dapat menginfeksi radang pankreas.
Sel beta tidak dapat bekerja optimal mensekresi insulin.
Faktor usia lebihdari 60 tahun. Cenderung beresiko resistensi insulin.
Riwayat melahirkan bayi dengan BB lebih dari 4 kg.
Nitric oksida
Berperan dimana nitric oksida?
Mekanisme kontrasi otot?
Trias DM
a. Poliuri (banyak kencing)
Minum terus karena merasa haus.
b. Polidipsi(banyak minum)
Glukosa di urin menyebabkan osmotik.
c. Polifagi(banyak makan)
Sel kekurangan nutrisi.
Kriteria diagnosis DM
A. GDS
Bukan DM : <100
Curiga DM : 110-199
DM : >sama dengan 200
B. GDP
Bukan DM : < 110
Curiga DM : 110-125
DM : > sama dengan 126
C. TTGO
Bukan DM : < 140
Curiga DM : 140-199
DM : > sama dengan 200
D. HbA1C
Bukan DM : 5,7 %
Curiga DM : 5,7-6,4%
DM : > sama dengan 6,5%
STEP. 6
1. Mengapa pasien mengalami penurunan berat badan?
Karena defisiensi insulin berat yang membuat glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel
badan sehingga sel badan mengkode otak untuk melakukan lipolisis karena tidak ada
energi yang masuk.
Karena lipolisis dan peningkatan asam lemak bebas, dapat meningkatkan kolesterol
plasma fosfolipid dan menyebabkan ketoasidosis.
.
2. Mengapa pasien merasa kesemutan dan kaki terasa tebal?
Karena adanya neuropati.
Hiperglikemia menyebabkan senyawa toksis glicosilasi atau disebut AGEs dapat merusak
saraf sorbitol menurunkan fungsi trinitrik oksida. Sehingga vasodilatasi dan aliran darah
menurun dan menyebabkan kesemutan.
Hiperglikemia meningkatkan jalur poliol dapat menyebabkan akumulasi sorbitol dan
penurunan kadar mioinositol dalam sel saraf. Kedaan tersebut berdampak transduksi
sinyal pada syaraf.
Selain itu memicu terbentuknya AGEs berpotensi merusak protein tubuh karena sifatnya
toksik. Yang dapat menyebabkan kesemutan.
Resistensi insulin?
Nitric oksida
Berperan dimana nitric oksida?
Mekanisme kontrasi otot?
Trias DM
d. Poliuri (banyak kencing)
Minum terus karena merasa haus.
e. Polidipsi(banyak minum)
Glukosa di urin menyebabkan osmotik.
f. Polifagi(banyak makan)
Sel kekurangan nutrisi.
Kriteria diagnosis DM
GDS
Bukan DM : <100
Curiga DM : 110-199
DM : >sama dengan 200
GDP
Bukan DM : < 110
Curiga DM : 110-125
DM : > sama dengan 126
TTGO
Bukan DM : < 140
Curiga DM : 140-199
DM : > sama dengan 200
HbA1C
Bukan DM : 5,7 %
Curiga DM : 5,7-6,4%
DM : > sama dengan 6,5%
b. Kronis
Gangguan pembuluh darah. Bila dijantung dapat jantung kororner. Pem.darah
tepi ulkus iskemik, otak menyebabkan stroke.
Kelainan saraf
Neuropati.
Dosis, jenis
Kapan komplikasi DM perlu di monitoring
Indikator keberhasilan terapi DM