Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN OBSERVASI

BUDIDAYA JAMUR TIRAM


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu:

Drs. Sutaryono, M.Pd

Disusun oleh:

Nama : Taufik Tri Risqi

NIM : 1401418160

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini tidak akan
terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, diantaranya:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya.

2. Bapak Drs. Sutaryono, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan.

3. Orang tua yang telah memberikan dorongan baik moral maupun materiil.

4.Bapak Aan Hasyidan selaku pemilik usaha budidaya jamur tiram.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mohon saran dan kritikan yang membangun, semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk
kedepannya terutama untuk calon pengusaha. Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan
kekurangan dalam penyampaiannya.

Semarang, 21 September 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman dalam keadaan perekonomian yang sudah semakin sulit ini banyak sekali
persaingan usaha di berbagai bidang perekonomiandidalam kehidupan masyarakat, termasuk
didalamnya adalah persaingandalam dunia wirausaha. Karena pada saat ini merupakan pasar bebas,
dimana setiap orang berlomba-lomba dalam mendapatkan keuntungan. Banyak orang yang berwirausaha,
mendirikan home industri, membuka kedai makanan dll. Sayangnya mereka yang berwirausaha tersebut
tidak bertahan lama karena mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan itu disebabkan miniminya ide dalam
menghasilkan terobosan dan inovasi baru dalam pengembangan usahanya.

Oleh karena itu kita harus mempunyai skill khusus dalam mengembangkan kreativitas dalam
berwirausaha. Laporan ini akan membahas mengenai wirausaha dan pengembangan ide-ide dari usaha
retail yang sudah ada. Dengan harapan inovasi yang baru dapat mengembangkan usaha yang lebih baik
dari sebelumnya. Oleh karena itu, kami berusaha membahas lebih jauh mengenai pengembangan ide
wirausaha dengan melakukan observasi, khususnya dibidang pertanian yaitu petani jamur tiram. Jamur ini
sering dijadikan lauk dan cemilan.

1.2 Tujuan

Ø Memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan

Ø Menambah pengetahuan kepada mahasiswa di bidang kewirausahaan

Ø Mengubah pemikiran mahasiswa bahwa dunia kerja tidak hanya menjadi pegawai tetapi terdapat
bidang lain yaitu sebagai pengusaha

Ø Memberi pelajaran untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan

Ø Menambah berbagi pengalaman tentang bidang kewirausahaan dari pengusaha sukses

1.3 Waktu dan Pelaksanaan

Kegitan observasi ini dilaksanakan pada tanggal 21 September 2019 di rumah Bapak Aan
Subhan, RT01 RW 02 Desa Banjaran, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara selaku pemilik
usaha budidaya jamur tiram.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaansebagai bekerja


sendiri ( self-employment )Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu
dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentukan Jadi definisi ini
lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidak pastian
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal,
bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

Menurut INPRES No 4 tahun 1995, kewirausahaan adalah semangat perilaku dan


kemampuan seseorang dalam menangani kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi.

Asas pokok kewirausahaan yaitu :

1) Kemampuan kuat untuk berkarya dengan semangat kemandirian.

2) Kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis termasuk


keberanian mengambil resiko.

3) Kemampuan berfikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif.

4) Kemampuan berkarya berdasarkkan etika bisnis ynag kuat dan sehat.

Motivasi juga penting dan menentukan keberhasilan seseorang dalam berwirausha.


Menurut Crow R (1983) motivasi adalah keadaan yang menentukan seseorang untuk berbuat
demi mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Terner dan Smith (1967) motivasi adalah
konstruksi yang mengaktifkan perilaku.

Agar dapat mengembangkan diri agar lebih berhasil seseorang harus berupaya melalui ;
pendidikan, belajar mandiri, berlatih diri, membentuk mental ingin maju, percaya pada
kemampuan sendiri, usaha dan berdoa.
BAB III

HASIL OBSERVASI

3.1 Jenis Usaha

Jenis usaha yang diobservasi yaitu usaha budidaya jamur tiram.

3.2 Sejarah Singkat Usaha

HASYIDAN JAMUR TIRAM adalah usaha budidaya jamur tiram yang terletak di Desa
Banjaran, Jepara. Nama Hasyidan diambil dari nama anak pemilik usaha ini yakni Nauval
Hasyidan Subhan. Usaha ini berdiri sejak 2014. Masih beroperasi sampai saat ini.

3.3 Visi dan Misi

Visi:

1. Menciptakan kehidupan perekonomian yang lebih baik.

Misi:

1. Meningkatkan taraf perekonomian keluarga

2. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan

3. Menciptakan lapangan usaha sendiri/baru


3.4 Motivasi

Latar belakang berdirinya usaha budidaya jamur tiram ini diantaranya:

1. Karna cuaca diwilayah bangsri jepara cocok untuk budidaya jamur

2. Pasar jamur tiram di wilayah jepara khususnya di kec bangsri masih terbuka

3. Lahan tersedia

4. Kebutuhan bahan baku untuk pembuatan media jamur tiram ada disekitar

5. Sempitnya lapangan kerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

3.5 Modal dan Sistem Kerja

Untuk pembuatan umbung jamur atau rumah jamur berkisar Rp100.000.000,00.


Sementara isi lumbung jamur yaitu bagelog dan lain sebagainya berkisar Rp 85.000.000,00.
Untuk modal peralatan pertaniannya sekitar Rp25.000.000,00. Jika ditotal modal awalnya sekitar
Rp 210.000.000,00.

Dalam budaya ini, terdapat 4 tenaga kerja. Keempat tenaga kerja ini lulusan SD sampai
SLTA. Dalam satu minggu terdapat 6 hari kerja dan sistem kerja sekitar 3 jam per hari. Untuk
upahnya, setiap pekerja mendapat Rp 300.000,00 perminggu.

3.6 Strategi dan Pelanggan


Dalam sehari, Jamur tiram bisa panen sehari dua kali, yaitu pada pagi dan sore hari.
Kurang lebih 50kg jamur dapat dipetik dalam sekali panen. Untuk strategi penjualannya, jamur
yang sudah dipetik pada sore hari disimpan dalam lemari pendingin. Keesokan harinya panen
pagi hari. Hasil panen pada pagi hari sore hari sebelumnya akan diangkut oleh pengepul sekitar
60-70kg. Sementara sisanya akan dijual eceran.

Pelanggan jamur tiram ini kebanyakan berasal dari luar Kecamatan Bangsri. Mayoritas
pembeli eceran ini adalah pedagang jamur crispy dan pengusaha warung makan. Sementara
pengepul yang setiap pagi mengangkut jamur adalah pelanggan tetap.
3.7 Hambatan dan Solusi Usaha

3.7.1 Hambatan Usaha

1. Apabila bibit jamur terkontaminasi penyakit

2. Lokasi dan umbung jamur terindikasi hama

3. Musim panas yang menyebabkan suhu diatas 30°C

3.7.2 Solusi dari hambatan usaha

1. Perlu pengaturan sirkulasi udara

2. Pencegahan hama

3.8 Manajemen Usaha

3.8.1 Modal

3.8.2 Laba
Laba kotor 30% dari modal bahan (Rp 85.000.000,00) belum terpotong dari modal bahan,
pekerja dan transport.

Rp 85.000.000,00 x 35% = Rp 29.750.000

Laba bersih 25% dari modal bahan (Rp 85.000.000,00) per periode (5 bulan sekali).

Rp 85.000.000,00 x 25% = Rp 21.250.000,00

Jadi biaya operasionalnya adalah Rp 29.750.000,00 – Rp 21.250.000,00 = Rp 8.500.000,00


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Menjadi seorang wirausahawan sukses seperti Bapak Aan Subhan tidaklah mudah.
Sukses bukanlah hal yang instan. Membangun usaha sampai beromset ratusan ribu per hari
seperti beliau, pastilah dimulai dengan pengalaman dan keyakinan. Pelajaran penting yang dapat
diteladani, yaitu sebagai wiraushawan sejati jeli melihat peluang, percaya diri,tekun, berpikiran
positif, dan berani mengambil risiko. Sikap motivasi dan kreatifnya sudah dikembangkan. Ide
kreatif muncul dari keinginan merealisasikan sesuatu yang berbeda dengan keadaan sekitar. Hasil
ide kreatif dapat menambah nilai jual produk.

3.2. Saran
Dengan keadaan yang semakin sulit untuk mencari lapangan pekerjaan, kita harus jeli
dalam memanfaatkan peluang yang ada khususnya dalam hal bisnis, kita harus mengubah
mindset kita dari job seeker (pencari pekerjaan) menjadi job creator (pencipta lapangan
pekerjaan).

Anda mungkin juga menyukai