Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Thoraks adalah daerah pada tubuh manusia yang berada diantara leher dan
perut (abdomen). Thoraks dapat didefinisikan sebagai area yang dibatasi di
superior oleh thoracic inlet dan inferior oleh thoracic outlet, dengan batas luar
adalah dinding thoraks yang disusun oleh tulang-tulang vertebra torakal, kosta,
dan sternum, serta otot dan jaringan ikat. Pada rongga thoraks terdapat paru-paru
dan mediastinum. Mediastinum dibagi menjadi 3 bagian: superior, anterior, dan
posterior. Mediastinum terletak di antara paru-paru kiri dan kanan dan merupakan
daerah tempat organ-organ penting thoraks selain paru-paru, yaitu: jantung, aorta,
arteri pulmonalis, vena kava, esofagus, trakea. 1
Trauma adalah luka atau cedera pada jaringan.19 Trauma atau yang
disebut injury atau wound, dapat juga diartikan sebagai kerusakan atau luka yang
disebabkan oleh tindakan-tindakan fisik dengan terputusnya kontinuitas normal
suatu struktur.2 Trauma thoraks diklasifikasikan menjadi dua, yaitu trauma tumpul
toraks dan trauma tembus thoraks. Trauma tumpul thoraks biasanya disebabkan
oleh karena kecelakaan lalu lintas, sedangkan trauma tembus toraks disebabkan
oleh karena trauma tajam (tusukan benda tajam), trauma tembak (akibat
tembakan), dan trauma tumpul tembus dada.3
Trauma thoraks terjadi hampir pada 50% dari semua kecelakaan. Trauma
toraks berperan pada 25% dari semua kematian akibat trauma dan 25% lainnya
berkontribusi pada morbiditas dan mortalitas.2 Insiden dari trauma thoraks di
Amerika adalah 12 orang bagi setiap 1000 orang penduduk tiap harinya, dan 20-
25% kematian yang disebabkan oleh trauma adalah disebabkan oleh trauma
toraks. Trauma thoraks diperkirakan bertanggung jawab atas 16,000 kematian tiap
tahunnya di Amerika. Di Indonesia sendiri kejadian trauma thoraks meningkat
dalam jumlah maupun jenisnya dengan perkiraan angka kematian dari 5,1 juta
pada tahun 1990 menjadi 8,4 juta pada tahun 2020 atau meningkat sebanyak
65%.2

1
2

Banyak pasien dengan trauma thoraks meninggal setelah sampai di rumah


sakit. Namun banyak dari kematian ini dapat dicegah dengan diagnostik yang
cepat dan penatalaksanaan sesegera mungkin. Hipoksia, hiperkarbia, dan asidosis
sering merupakan hasil dari trauma toraks. Hipoksia jaringan terjadi akibat
ketidakmampuan distribusi oksigen ke jaringan karena hipovolemi (perdarahan),
ketidak cocokan ventilasi atau perfusi paru - paru (contusio, hematom dan kolaps
alveolus), dan perubahan tekanan intra torakal (tension pneumotoraks dan open
pneumotoraks). Hipoperfusi inilah yang menyebabkan terjadinya asidosis
metabolik. Hiperkarbia dengan asidosis respiratorik sering dikarenakan karena
ventilasi yang tidak memadai yang disebabkan oleh perubahan tekanan intra
torakal dan penurunan kesadaran.4

Anda mungkin juga menyukai