Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Article History

Vol. 6 No. 2, December 2018, 135-141 Received October 2018


e-ISSN: 2548-9836 Accepted November 2018

ANALISIS PENGARUH EKSPOR IMPOR TERHADAP


NILAI TUKAR USD DAN SGD
Kurniawan Sabtiadi, Dwi Kartikasari
Prodi Administrasi Bisnis Terapan
Politeknik Negeri Batam
*Corresponding author. Tel/HP: 0821-6993-7754;
Email : Wawanamstrong8@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari: (1) ekpor nasional terhadap nilai tukar usd dan sgd, (2)
impor nasional terhadap nilai tukar usd dan sgd, (3) ekspor kota Batam terhadap nilai tukar usd dan sgd, dan (4)
impor kota Batam terhadap nilai tukar usd dan sgd. Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan
sumber data berasal dari data sekunder dan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Pemilihan
metode analisis regresi linier berganda dianggap tepat sebagai alat untuk mengolah data berupa time series
seperti data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ekpor nasional
memiliki pengaruh terhadap nilai tukar usd dan sgd, (2) impor nasional memiliki pengaruh terhadap nilai tukar
usd dan sgd, (3) ekspor kota Batam memiliki pengaruh terhadap nilai tukar usd dan sgd, (4) ekspor impor
nasional dan kota Batam, secara bersama sama memiliki pengaruh terhadap nilai tukar usd dan sgd.

Kata Kunci: Analisis regresi linier berganda, ekspor, impor, nilai tuka

PENDAHULUAN negara lain sehingga terjadi kegiatan ekspor impor


Kegiatan impor adalah upaya seorang pengusaha pada setiap negara. Begitu juga dengan negara yang
untuk memenuhi kebutuhannya atas suatu barang tidak memiliki sumber daya alam (SDA) seperti
yang kurang tersedia di dalam negeri, sehingga Singapura, Jepang, Korea Selatan, yang hanya
terpaksa membelinya dari negara lain, serta mengandalkan sumber daya manusia (SDM).
membayarnya dengan valuta asing (Amir, 2008). Negara tersebut juga pasti akan melakukan
Demi kelancaran terjadinya transaksi perdagangan aktivitas ekspor impor. Jadi, setiap negara pasti
internasional yang efisien maka uang ditetapkan akan saling membutuhkan dalam membangun
sebagai alat pembayarannya. Perbedaan nilai mata negara khususnya dalam segi ekonomi.
uang yang digunakan oleh setiap negara yang
melakukan perdagangan internasional KAJIAN PUSTAKA
menimbulkan perbedaan nilai tukar atau biasa
1. Ekspor
disebut dengan kurs. Seperti yang kita ketahui,
perdagangan internasional menggunakan mata uang Ekspor adalah kegiatan menjual produk dari satu
USD atau SGD sebagai nilai dari sebuah barang negara ke negara lain melewati batas terluar
yang akan di ekspor maupun impor. Sebagai negara wilayah kepabeanan suatu negara, dengan tujuan
berkembang, Indonesia harus meningkatkan sektor mendapatkan devisa yang sangat dibutuhkan
industri agar tidak selalu bergantung kepada negara negara, menciptakan lapangan kerja bagi pasar
lain. Indonesia tidak dapat mengandalkan sumber tenaga kerja domestik, mendapatkan pemasukan
daya alam terus menerus karena sumber daya alam bea keluar dan pajak lainnya, serta menjaga
sifatnya terbatas. Oleh sebab itu, ketika sumber keseimbangan antara arus barang dan arus uang
daya di Indonesia sudah sangat terbatas, maka beredar di dalam negeri (Sasono, 2013). Sedangkan
Indonesia akan mencarinya ke negara lain. Negara- menurut Hutabarat (1989) ekspor adalah
negara di dunia juga tentu tidak lepas dari aktivitas perdagangan dengan cara mengeluarkan barang
perdagangan dengan negara lain, akan tetapi tiap dari dalam ke luar wilayah pabean Indonesia
negara memiliki komoditas atau barang dagangan dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor
utama untuk diperdagangkan kepada negara lain, pada mulanya hanya dilakukan oleh perusahaan
sebab setiap negara memiliki sumber daya alam berbentuk badan hukum yang telah mendapatkan
yang berbeda-beda dan yang tak dimiliki oleh izin dari Departemen Perdagangan. Eksportir
negara lain. Jika suatu negara tidak memiliki bahan adalah pengusaha yang dapat melakukan ekspor,
utama untuk dijadikan suatu produk yang yang telah memiliki SIUP atau izin usaha dari
dibutuhkan masyarakat tetapi dimiliki oleh negara Departemen Teknis/Lembaga Pemerintah Non-
lain, maka negara tersebut akan melakukan Departemen berdasarkan ketentuan yang berlaku.
perdagangan atau pertukaran bahan utama dengan Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari

135 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6, No. 2, Dec 2018, 135-141 | E-ISSN: 2548-9836
daerah pabean (Undang-undang No.17 tahun harga valuta asing adalah perbandingan purchasing
2006). Menurut Amir (2008) kegiatan ekspor power masing-masing mata uang negara yang
adalah upaya seorang pengusaha dalam bersangkutan (tingkat inflasi) menurut Sasono
memasarkan suatu barang atau komoditi yang (2013). Valuta asing atau sering disebut Kurs
dikuasainya ke negara asing atau bangsa asing, (exchange rate) adalah harga dimana penduduk
dengan mendapatkan pembayaran dalam valuta kedua negara saling melakukan perdagangan
(mata uang) asing, dan melakukan hubungan menurut Mankiw dalam Pinem (2009).
komunitas dan korespondensi dalam bahasa asing
pula. METODE
Penelitian yang akan dilakukan menggunakan
2. Impor
Impor merupakan pembelian dan pemasukan pendekatan penelitian eksplanatori (Explanatory
barang dari luar ke dalam negeri. Menurut Amir Research), yaitu penelitian yang menjelaskan
(2008) kegiatan impor adalah upaya seorang hubungan kausal antara variabel penelitian dengan
pengusaha untuk memenuhi kebutuhannya atas pengujian hipotesis. Pengujian atas dugaan
suatu barang yang kurang tersedia di dalam negeri, sementara atau teori bahwa terdapat hubungan
sehingga terpaksa membelinya dari negara lain, antara Ekspor Impor Nasional dan Kota Batam
serta membayarnya dengan valuta asing. Impor terhadap Kurs. Pendekatan yang dipakai dalam
adalah proses transportasi barang atau komoditas penelitian ini adalah metode penelitian dengan
dari suatu negara ke negara lain secara legal, pendekatan kuantitatif deskriptif yaitu penelitian
umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor terhadap objek dengan tujuan untuk menjelaskan
umumnya adalah tindakan memasukkan barang secara sistematis, fakta dan cermat mengenai
atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. fenomena yang akan diselidiki.
Impor barang secara besar umumnya membutuhkan Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
campur tangan dari bea cukai di negara pengirim penelitian ini adalah metode dokumentasi dengan
maupun penerima. Impor adalah bagian penting mendapatkan data berupa laporan tahunan dan
dari perdagangan internasional. Kegiatan impor laporan data Ekspor Impor berkelanjutan yang telah
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan
Menurut Hutabarat (1989) impor adalah Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam Periode
perdagangan dengan cara memasukkan barang dari 2014-2016. Data tersebut diperoleh melalui situs
luar negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia yang dimiliki oleh BPS, yaitu
dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. https://www.bps.go.id untuk data Nasional dan
Sedangkan Importir adalah perusahaan yang untuk data Kota Batam diperoleh melalui kantor
melakukan kegiatan perdagangan dengan cara BPS Kota Batam Jl.Raja Ali Kelana Batam Center,
memasukkan barang dari luar negeri ke dalam Kota Batam.
wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi
ketentuan yang berlaku. Impor adalah kegiatan HASIL DAN PEMBAHASAN
memasukan barang kedalam daerah pabean Metode pengujian dengan menggunakan statistik
(Undang-undang No.17 tahun 2006). Impor hanya deskriptif dan statistik inferensial, penulis ingin
dapat dilakukan oleh perusahaan berbentuk badan menguji pengaruh antara variabel bebas terhadap
hukum yang mendapat izin dari Departemen variabel terikat.
Perdagangan.
Dimana Statistik deskriptif dalam penelitian
3. Kurs (Nilai Tukar) digunakan untuk menyajikan nilai minimum, nilai
Nilai tukar adalah harga dimana mata uang asing maksimum, rata-rata dan standar deviasi untuk
yang dinyatakan ke dalam mata uang negara asal setiap variabel yang digunakan. Variabel yang
(Keown, 2010). Sedangkan Valuta asing digunakan dalam penelitian antara lain : variabel
merupakan mata uang yang dimiliki oleh suatu bebas yaitu ekpor nasional, impor nasional, ekspor
negara atau penduduknya tetapi mata uang itu Batam dan impor Batam variabel terikat yaitu nilai
bukan dikeluarkan oleh negara itu sendiri. Mata tukar USD dan nilai tukar SGD.
uang tersebut adalah mata uang domestik bagi
negara yang mengeluarkannya dan merupakan alat Sedangkan statistik inferensial meliputi
penukar dan pembayarann yang sah dinegara serangkaian pengujian, seperti uji asumsi klasik,
tersebut (Faud, 2005).Kurs valuta asing juga dapat dan uji regresi linier berganda.
didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang Dalam penelitian ini penulis memiliki tiga variabel
dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang bebas dengan satu variabel terikat yang
dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang digambarkan dalam gambar berikut :
asing menurut Sukirno dalam Sedyaningrum
(2016). Nilai tukar mata uang adalah harga dari
mata uang yang harus ditentukan dalam system
ekonomi (Anindita, 2008). Exchange rate atau

136 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6, No. 2, Dec 2018, 135-141 | E-ISSN: 2548-9836
standar deviasi dengan nilai 799,79 dalam rupiah.
Sedangkan untuk nilai tukar SGD memiliki nilai
rata-rata sebesar 9580dalam rupiah dengan nilai
tertinggi 10176 dalam rupiah dan nilai terendah
9014 dalam rupiah serta standar deviasi dengan
nilai 243,16dalam rupiah.

b. Uji Asumsi Klasik Y1


1) Uji Normalitas
Gambar 1. Kerangka pemikiran 1 Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
sebuah model regresi, variabel independent,
variabel dependent, atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahuinya
digunakan uji Kolmogorov Smirnov, pedoman
pengambilan keputusan dalam uji normalitas yaitu
bila nilai sig atau signifikan lebih besar daripada
0,01 maka distribusi adalah normalitas (Simetris).
Hasil dari pengujian normalitas pada penghitungan
uji asumsi klasik Y1 terdapat pada tabel 4.1.1
berikut:

Gambar 2. Kerangka Pemikiran 2


Keterangan Unstandardized Residual
a. Statistik Deskriptif Kolmogorov-Smirnov Z ,496
Asymp. Sig. (2-tailed) ,967
Gambar 4. Uji Normalitas
Sumber: Hasil olahan SPSS 2.0
Berdasarkan hasil data yang telah di uji dan tabel
diatas maka besarnya nilai kolmogrov-smirnov Z
adalah 0,499 dan nilai asymp. Sig. (2-tailed) atau
signifikan nya adalah 0,965, jadi dapat disimpulkan
bahwa data residual berdistribusi normal.

Gambar 3. Statistik Deskriptif


2) Uji Multikolinearitas
Sumber: Hasil olahan SPSS 2.0 Penelitian ini, ada atau tidaknya multikolinearitas
dapat diketahui dari koefisien korelasi masing-
Berdasarkan tabel olah data statistik diatas, masing variabel bebas. Jika koefisien korelasi
diketahui bahwa dari 36 data yang dianalisis diantara masing-masing variabel bebas lebih besar
didapatkan hasil rata-rata variabel ekspor nasional dari 0,10 maka terjadi multikolinearitas akan tetapi,
sebesar 13,07 miliar dalam US$ dengan nilai jika koefisien korelasi diantara masing-masing
tertinggi 15,42 miliar dalam US$dan nilai terendah variabel bebas lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi
9,51 miliar US$, serta standar deviasi 1,47 miliar multikolinearitas. Hasil pengujian multikolinearitas
dalam US$. Untuk variabel impor nasional untuk penghitungan uji asumsi klasik:
memiliki rata-rata 12,66 miliar dalam US$ dengan
nilai tertinggi 16,26 miliar dalam US$ dan terendah
8,92 miliar dalam US$, serta standar deviasi 1,81
miliar dalam US$. Untuk variabel ekspor Batam
memiliki rata-rata 765,22 Juta dalam US$ dengan
nilai tertinggi 1.146 Juta dalam US$ dan nilai
terendah 108 Juta dalam US$, serta standar deviasi
181,3 Juta US$. Sedangkan untuk variabel Impor
Batam memiliki rata-rata sebesar 579,85 Juta US$
dengan nilai tertinggi 842,94 Juta dalam US$dan Gambar 5. Uji Mulltikolinearitas
terendah 393,31 Juta dalam US$, serta standar Sumber: Hasil olahan SPSS 2.0
deviasi 111,3 Juta dalam US$. Untuk variabel nilai
tukar USD memiliki nilai rata-rata sebesar 12855 Berdasarakan tabel diatas, diketahui bahwa nilai
dalam rupiah dengan nilai tertinggi 14396 dalam tolerance ke empat variabel independen lebih dari
rupiah dan nilai terendah 11427dalam rupiah serta 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10, maka dapat

137 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6, No. 2, Dec 2018, 135-141 | E-ISSN: 2548-9836
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas Gambar 7. Uji Normalitas
antara variabel bebas. Sumber: Hasil olahan SPSS 2.0
Berdasarkan hasil data yang telah di uji dan tabel
3) Uji Heteroskedastisitas diatas maka besarnya nilai kolmogrov-smirnov Z
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk adalah 0,680 dan nilai asymp. Sig. (2-tailed) atau
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi signifikan nya adalah 0,744, jadi dapat disimpulkan
terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu bahwa data residual berdistribusi normal.
pengamaatan ke pengamatan lain. Uji
heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji 2) Uji Multikolinearitas
apakah dalam sebuah model regresi, terjadi Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
ketidaksamaan varians dari residual dari satu apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians antar variabel independen lainnya. Penelitian ini,
dari residul dari satu pengamatan ke pengamatan ada atau tidaknya multikolinearitas dapat diketahui
yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas. dari koefisien korelasi masing-masing variabel
Dan jika varians berbeda, disebut bebas. Jika koefisien korelasi diantara masing-
Heteroskedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas masing variabel bebas lebih besar dari 0,10 maka
untuk penghitungan uji asumsi klasik Y1 dapat terjadi multikolinearitas akan tetapi, jika koefisien
dilihat pada gambar berikut ini: korelasi diantara masing-masing variabel bebas
lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas. Hasil pengujian multikolinearitas
untuk penghitungan uji asumsi klasik Y1 terdapat
pada tabel berikut:

Gambar 6. Uji Heteroskedastisitas


Sumber: Hasil olahan SPSS 2.0 Gambar 8. Uji Mulltikolinearitas
Berdasarakan tabel 4.2 diatas, diketahui bahwa
Berdasarkan uji heteroskedastisitas dengan metode nilai tolerance ke empat variabel independen lebih
glesjer diperoleh nilai thitung pada variabel ekspor dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10, maka dapat
nasional sebesar 0,258, impor nasional sebesar - disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas
,915 dan impor sebsar 0,142 , lebih kecil dari ttabel antara variabel bebas.
yaitu sebesar 1,688. Sementara itu variabel ekspor
Batam dengan nilai thitung Sebesar 1,788 lebih besar 3) Uji Heteroskedastisitas
dari pada ttabel yaitu sebesar 1,688 , itu berarti Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk
variabel X1, X2, dan X4 tidak terjadi mengetahui apakah dalam sebuah model regresi
heteroskedastisitas, dan variabel X3 terjadi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
heteroskedastisitas. pengamaatan ke pengamatan lain. Uji
heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji
c. Uji Asumsi Klasik Y2 apakah dalam sebuah model regresi, terjadi
1) Uji Normalitas ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dari residul dari satu pengamatan ke pengamatan
sebuah model regresi, variabel independent, yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas.
variabel dependent, atau keduanya mempunyai Dan jika varians berbeda, disebut
distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahuinya Heteroskedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas
digunakan uji Kolmogorov Smirnov, pedoman untuk penghitungan uji asumsi klasik Y2 dapat
pengambilan keputusan dalam uji normalitas yaitu dilihat pada gambar berikut ini:
bila nilai sig atau signifikan lebih besar daripada
0,01 maka distribusi adalah normalitas (Simetris).

Keterangan Unstandardized
Residual
Kolmogorov-Smirnov Z ,680 Gambar 9. Uji Heteroskedastisitas
Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber: Hasil olahan SPSS 2.0
,744

138 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6, No. 2, Dec 2018, 135-141 | E-ISSN: 2548-9836
Berdasarkan uji heteroskedastisitas dengan metode secara terpisah atau parsial. Sedangkan uji
glesjer diperoleh nilai thitung pada variabel ekspor simultan digunakan untuk mengetahui tingkat
nasional yaitu sebesar 0,929 , impor nasional apakah ekspor dan impor berpengaruh secara
sebesar -,707 dan impor Batam sebesar -,702 lebih bersama-sama (Simultan) terhadap nilai tukar.
kecil dari ttabel yaitu sebesar 1,688 , sementara itu Hipotesis 1
variabel ekspor Batam dengan nilai thitung sebesar Berdasarkan hasil uji t untuk variabel ekspor
1,691 lebih besar dari pada ttabel yaitu sebesar 1,688 nasional diperoleh t hitung sebesar -0,386.
, itu berarti variabel X1, X2, dan X4 tidak terjadi Hipotesis Ha menyatakan bahwa terdapat pengaruh
heteroskedastisitas, dan variabel X3 terjadi yang signifikan antara ekspor nasional terhadap
heteroskedastisitas. nilai tukar USD. Setelah dilakukan pengujian
dengan menggunakan uji t, hasil uji statistik
Uji analisis regresi berganda diperoleh nilai t untuk variabel ekspor nasional
Adapun bentuk model persamaan regresi yang (X1) adalah sebesar thitung -386 <ttabel 1.688 dan
dapat dituliskan dalam persamaan regresi sebagai tingkat signifikansi sebesar 0,702 > 0,01. Dengan
berikut: nilai t hitung yang lebih kecil dari t tabel dan nilai
signifikan dibawah 0,01 menunjukkan Ho diterima
dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan
antara variabel ekspor nasional terhadap nilai tukar
USD.
Hipotesis 2
Berdasarkan hasil uji t untuk variabel impor
nasional diperoleh t hitung sebesar -1,417.
Uji t Hipotesis Ha menyatakan bahwa terdapat pengaruh
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah yang tidak signifikan antara impor nasional
masing-masing variabel bebasnya secara sendiri- terhadap nilai tukar USD. Setelah dilakukan
sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap pengujian dengan menggunakan uji t, hasil uji
variabel terikatnya. Dengan rumus hipotesis statistik diperoleh nilai t untuk variabel impor
sebagai berikut: Ha: i ≠ 0, artinya variabel bebas nasional (X2) adalah sebesar thitung-1,417< ttabel
secara parsial mempunyai pengaruh signifikan 1.688 dan tingkat signifikansi sebesar 0,166> 0,01.
terhadap variabel tidak bebas. Ho: i = 0, artinya Dengan nilai t hitung yang lebih kecil dari t tabel
variable bebas secara parsial tidak mempunyai dan nilai signifikan diatas 0,01 menunjukkan Ho
pengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebas. t diterima dan Ha diterima. Sehingga dapat
hitung > t tabel atau probabilitas kesalahan kurang disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan
dari 1 % maka membuktikan variabel bebas secara tidaksignifikan antara variabel impor nasional
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terhadap nilai tukar USD.
tidak bebasnya, Ha diterima dan Ho ditolak. Hipotesis 3
Uji f Berdasarkan hasil uji t untuk variabel ekspor Batam
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah diperoleh t hitung sebesar -0,411. Hipotesis Ha
masing-masing variabel bebasnya secara sendiri- menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang tidak
sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap signifikan antara ekspor Batam terhadap nilai tukar
variabel terikatnya. Dengan rumus hipotesis USD. Setelah dilakukan pengujian dengan
sebagai berikut: Ha: i ≠ 0, artinya variabel bebas menggunakan uji t, hasil uji statistik diperoleh nilai
secara parsial mempunyai pengaruh signifikan t untuk variabel ekspor Batam (X3) adalah sebesar
terhadap variabel tidak bebas. Ho: i = 0, artinya thitung-,411< ttabel 1.688 dan tingkat signifikansi
variable bebas secara parsial tidak mempunyai sebesar 0,648> 0,01. Dengan nilai t hitung yang
pengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebas. t lebih kecil dari t tabel dan nilai signifikan diatas
hitung > t tabel atau probabilitas kesalahan kurang 0,01 menunjukkan Ho diterima dan Ha diterima.
dari 1 % maka membuktikan variabel bebas secara Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel pengaruh negatif dan tidak signifikan antara
tidak bebasnya, Ha diterima dan Ho ditolak. variabel ekspor nasional terhadap nilai tukar USD.
Pengujian Hipotesis Hipotesis 4
Pengujian hipotesis pada penelitian ini Berdasarkan hasil uji t untuk variabel impor Batam
menggunakan analisis regresi berganda, uji parsial diperoleh t hitung sebesar -1,214. Hipotesis Ha
dan uji simultan. Analisis regresi berganda menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
digunakan untuk mengetahui hubungan antara signifikan antara impor Batam terhadap nilai tukar
variabel independen dan variabel dependen. Uji USD. Setelah dilakukan pengujian dengan
parsial digunakan untuk menguji signifikan menggunakan uji t, hasil uji statistik diperoleh nilai
hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel t untuk variabel impor Batam (X4) adalah sebesar
X benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y thitung-1,214< ttabel 1.688 dan tingkat signifikansi

139 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6, No. 2, Dec 2018, 135-141 | E-ISSN: 2548-9836
sebesar 0,234> 0,01. Dengan nilai t hitung yang t untuk variabel impor Batam (X4) adalah sebesar
lebih kecil dari t tabel dan nilai signifikan diatas thitung 329 < ttabel 1.688 dan tingkat signifikansi
0,01 menunjukkan Ho diterima dan Ha diterima. sebesar 0.744 > 0,01. Dengan nilai t hitung yang
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat lebih kecil dari t tabel dan nilai signifikan diatas
pengaruh negatif dan tidak signifikan antara 0,01 menunjukkan Ho diterima dan Ha diterima.
variabel impor Batam terhadap nilai tukar USD. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
Hipotesis 5 pengaruh negatif dan tidak signifikan antara
Berdasarkan hasil uji t untuk variabel ekspor variabel impor Batam terhadap nilai tukar USD.
nasional diperoleh t hitung sebesar -0,354. Hipotesis 9
Hipotesis Ha menyatakan bahwa terdapat pengaruh Berdasarkan hasil uji t, Hipotesis Ha menyatakan
yang signifikan antara ekspor nasional terhadap variabel-variabel bebas ekspor nasional (X1),
nilai tukar SGD. Setelah dilakukan pengujian impor nasional (X2), ekspor Batam (X3), impor
dengan menggunakan uji t, hasil uji statistik Batam (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan
diperoleh nilai t untuk variabel ekspor nasional secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya
(X1) adalah sebesar thitung-,354 < ttabel 1.688 dan yaitu nilai tukar USD (Y1). setelah dilakukan
tingkat signifikansi sebesar 0,726 > 0,01. Dengan pengujian dengan menggunakan uji F, berdasarkan
nilai t hitung yang lebih kecil dari t tabel dan nilai uji statistik F menghasilkan nilai Fhitung15,830>
signifikan diatas 0,01 menunjukkan Ho diterima Ftabel3,99dan tingkat signifikansi (0,000) < 0,01.
dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan Dengan nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel
bahwa terdapat pengaruh negatif dan tidak dan nilai signifikansi dibawah 0,01, hal ini
signifikan antara variabel ekspor nasional terhadap menunjukkan Ho diterima dan Ha ditolak berarti
nilai tukar SGD. hipotesis 9 dinyatakan diterima. Bisa dikatakan
Hipotesis 6 secara bersama-sama (simultan) ekspor impor
Berdasarkan hasil uji t untuk variabel impor nasional dan Batam berpengaruh positif dan
nasional diperoleh t hitung sebesar -1,343. signifikan terhadap nilai tukar USD.
Hipotesis Ha menyatakan bahwa terdapat pengaruh Hipotesis 10
yang tidak signifikan antara impor nasional Berdasarkan hasil uji t, Hipotesis Ha menyatakan
terhadap nilai tukar SGD. Setelah dilakukan variabel-variabel bebas ekspor nasional (X1),
pengujian dengan menggunakan uji t, hasil uji impor nasional (X2), ekspor Batam (X3), impor
statistik diperoleh nilai t untuk variabel impor Batam (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan
nasional (X2) adalah sebesar thitung-1,343< ttabel secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya
1.688 dan tingkat signifikansi sebesar 0,189> 0,01. yaitu nilai tukar SGD (Y2). setelah dilakukan
Dengan nilai t hitung yang lebih kecil dari t tabel pengujian dengan menggunakan uji F, berdasarkan
dan nilai signifikan diatas 0,01 menunjukkan Ho uji statistik F menghasilkan nilai Fhitung5,036 >
diterima dan Ha diterima. Sehingga dapat Ftabel3,99dan tingkat signifikansi (0,003) < 0,01.
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan Dengan nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel
tidak signifikan antara variabel impor nasional dan nilai signifikansi dibawah 0,01, hal ini
terhadap nilai tukar SGD. menunjukkan Ho diterima dan Ha ditolak berarti
Hipotesis 7 hipotesis 10 dinyatakan diterima. Bisa dikatakan
Berdasarkan hasil uji t untuk variabel ekspor secara bersama-sama (simultan) ekspor impor
Batam diperoleh t hitung sebesar -0,499. Hipotesis nasional dan Batam berpengaruh positif dan
Ha menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar SGD.
tidak signifikan antara ekspor Batam terhadap nilai
tukar SGD. Setelah dilakukan pengujian dengan KESIMPULAN DAN SARAN
menggunakan uji t, hasil uji statistik diperoleh nilai
t untuk variabel ekspor Batam (X3) adalah sebesar Kesimpulan
thitung-598< ttabel 1.688 dan tingkat signifikansi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
sebesar 0,621> 0,01. Dengan nilai t hitung yang mengenai analisis ekspor impor terhadap nilai tukar
lebih kecil dari t tabel dan nilai signifikan diatas USD dan SGD dapat disimpulkan:
0,01 menunjukkan Ho diterima dan Ha diterima. 1. Ekspor nasional tidak berpengaruh signifikan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat terdahap variabel dependen nilai tukar USD.
pengaruh negatif dan tidak signifikan antara 2. Impor nasional tidak berpengaruh signifikan
variabel ekspor Batam terhadap nilai tukar SGD. terhadap variabel dependen nilai tukar USD.
Hipotesis 8 3. Ekspor Batam tidak berpengaruh signifikan
Berdasarkan hasil uji t untuk variabel impor Batam terdahap variabel dependen nilai tukar USD.
diperoleh t hitung sebesar 0,860. Hipotesis Ha 4. Impor Batam tidak berpengaruh signifikan
menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang tidak terhadap variabel dependen nilai tukar USD.
signifikan antara impor Batam terhadap nilai tukar 5. Ekspor nasional tidak berpengaruh signifikan
SGD. Setelah dilakukan pengujian dengan terdahap variabel dependen nilai tukar SGD.
menggunakan uji t, hasil uji statistik diperoleh nilai

140 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6, No. 2, Dec 2018, 135-141 | E-ISSN: 2548-9836
6. Impor nasional tidak berpengaruh signifikan Keown, Arthur J. (2005). Manajemen Keuangan:
terhadap variabel dependen nilai tukar SGD. Prinsip dan Penerapan, Edisi Kesepuluh,
7. Ekspor Batam tidak berpengaruh signifikan Jilid 2. Jakarta Pusat: Indeks.
terdahap variabel dependen nilai tukar SGD. M.S,Amir. (2004). Strategi Memasuki Pasar
8. Impor Batam tidak berpengaruh signifikan Ekspor. Jakarta: Victory Jaya Abadi.
terhadap variabel dependen nilai tukar SGD. M.S,Amir. (2008). Handbook of Export Import
9. Ekspor impor nasional dan ekspor impor Business. Jakarta: Victory Jaya Abadi.
Batam berpengaruh signifikan terhadap Muzakky, A. (2015). Pengaruh Inflasi, Tingkat
variabel dependen nilai tukar USD. Suku Bunga SBI, Pendapatan Per Kapita,
10. Ekspor impor nasional dan ekspor impor dan Ekspor Terhadap Nilai Tukar Rupiah
Batam berpengaruh signifikan terhadap dan Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal
variabel dependen nilai tukar SGD. Administrasi. Jurnal Administrasi Bisnis.
Vol. 23 No. 1, pp 8-9.
Saran Pinem,J.R. (2009). Analisis Pengaruh Ekspor,
Bagi importer dan pemerintah diharapkan menekan Impor, Kurs Nilai Tukar Rupiah Terhadap
kegiaran impor, lebih memperhatikan jumlah Cadangan Devisa Indonesia. Skripsi
ekspor dan impor agar tetap seimbang, dan tetap Ekonomi Pembangunan. Universitas
mempertahankan angka ekspor. Pemerintah harus Sumatra Utara,32.
meningkatkan ekspor dengan peningkatan kualitas Sasono, H.B. (2013). Manajemen Ekspor dan
produk yang berstandar internasional sehingga Perdagangan Internasional. Yogyakarta:
mampu menekan adanya impor, sehingga jumlah Andi Offset.
impor yang kurang seimbang dengan volume Sedyaningrum, M, Suhadak. Nuzula, N. F. (2016).
ekspor dapat mendorong apresiasi nilai tukar rupiah Pengaruh Nilai Ekspor, Impor dan
terhadap dollar USD dan SGD. Dengan mengetahui Pertumbuhan Ekonomi terhadap Nilai
informasi mengenai pekembangan variabel- Tukar dan Daya Beli Masyarakat di
variabel tersebut, eksportir dan importir dapat Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis.
menentukan kegiatan perdagangan yang harus Vol. 34 No.1, pp 2-3.
dilakukan. Bagi eksportir dan importir diharapkan Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif
memperhatikan berbagai informasi mengenai Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
perkembangan kurs, mengingat bahwa ke empat Thomson, H. (2013). US Cotton Exports and
variabel tersebut lebih berpengaruh signifikan Bilateral Exchange Rates. Agricultural
terhadap nilai tukar Rupiah terhadap dollar USD Economics Journal. Vol. 14 No.1, pp 10-
maupun SGD. 11.
Ulfa, S. A. (2012). Pengaruh JumlahBegitu pula dengan investasi,
Uang Beredar
DAFTAR PUSTAKA (JBU), Suku Bunga Sertifikat Bank
Anindita,R. (2008). Bisnis dan Perdagangan Indonesia (SBI), Impor, Ekspor Terhadap
Internasional. Yogyakarta: Andi Offset. Kurs Rupiah/Dollar Amerika Serikat
Benny,J. (2014). Ekspor dan Impor Pengaruhnya Periode Januari 2006 sampai Maret 2010.
Terhadap Posisi Cadangan Devisa Di Economics Development Analysis Journal.
Indonesia. Ekonomi Jurnal, 3-4. Vol. 1 No.1, pp 44.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.2013. Yudha, A. E. (2009). Analisis Pengaruh Tingkat
http://www.beacukai.go.id/ (Diakses Suku Bunga SBI dan Volume Ekspor
Tanggal 14 Februari 2017). Impor terhadap Nilai Tukar Rupiah.
Faud, Mohd Ramli;. (2005). Akuntansi Perbankan Jurnal Ekonomi Pembangunan, 4.
Petunjuk Praktis Operasional Bank. Yuliyanti, N. I. (2014). Pengaruh Jumlah Uang
Yogyakarta: Graha Ilmu. Beredar (M2), Tingkat Suku Bunga SBI,
Hutabarat,R. (1989). Ketentuan-ketentuan dan Tata Impor, dan Cadangan Devisa terhadap
Laksana Transaksi Ekspor-Impor Nilai Tukar Rupiah/ Dollar Amerika
Indonesia. Jakarta: Erlangga. Tahun 2001-2013. Economics
Indawati, T. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Development Analysis Journal. EDAJ 3
Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap (2) (2014). ISSN 2252-6765. Universitas
Pengungkapan Corporate Social Negeri Semarang, pp 8-9.
Responsibillity. Skripsi Administrasi
Bisnis Terapan. Politeknik Negeri Batam,
52.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.2014
http://www.peraturan.go.id/ (Diakses
Tanggal 14 Februari 2017).

141 | Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis | Vol. 6, No. 2, Dec 2018, 135-141 | E-ISSN: 2548-9836

Anda mungkin juga menyukai