com
Sebelum memahami pengertian persamaan garis lurus, ada baiknya kamu mengingat
kembali materi tentang koordinat Cartesius persamaan garis lurus selalu digambarkan
dalam koordinat Cartesius. Untuk itu, pelajarilah uraian berikut.
1. Koordinat Cartesius
Pada bab sebelumnya, kamu telah mengenal tentang bidang Cartesius. Coba kamu
perhatikan Gambar 3.1 dengan seksama. Gambar tersebut menunjukkan bidang koordinat
Cartesius yang memiliki sumbu mendatar (disebut
sumbu-x) dan sumbu tegak (disebut sumbu-y). Titik potong kedua sumbu tersebut
dinamakan titik asal atau titik pusat koordinat. Pada Gambar 3.1, titik pusat koordinat
Cartesius ditunjukkan oleh titik O (0, 0). Sekarang, bagaimana menggambar titik atau garis
pada bidang koordinat Cartesius?
Perlu diingat, garis lurus adalah kumpulan titik-titik yang letaknya sejajar. Dari Gambar
3.3(a) , terlihat bahwa titik-titik P, Q, R, S, T, dan U memiliki letak yang sejajar dengan suatu
garis lurus, misalkan garis k, seperti yang digambarkan pada Gambar 3.3(b). S ebuah garis
lurus dapat terbentuk dengan syarat sedikitnya ada dua titik pada bidang koordinat
Cartesius.
2. Menggambarkan Persamaan Garis Lurus
Setelah kamu mempelajari materi sebelumnya, apa yang dapat kamu ketahui tentang
persamaan garis lurus? Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika
digambarkan ke dalam bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis lurus.
Cara menggambar persamaan garis lurus adalah dengan menentukan nilai x atau y secara
acak. Perlu diingat bahwa dua titik sudah cukup untuk membuat garis lurus pada bidang
koordinat Cartesius.
B. Gradien
Dari Gambar 3.4 terlihat suatu garis lurus pada bidang koordinat Cartesius. Garis tersebut
melalui titik A(–6, –3), B(–4, –2), C(–2, –1), D(2, 1), E(4, 2), dan F(6, 3). Perbandingan
antara ordinat (y) dan absis (x) untuk masing-masing titik tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pengertian Gradien
Pernahkah kamu mendaki gunung? Jika ya, kamu pasti akan menyusuri lereng gunung
untuk dapat sampai ke puncak. Lereng gunung memiliki kemiringan tanah yang tidak sama,
ada yang curam ada juga yang landai. Sama halnya dengan garis yang memiliki kemiringan
tertentu. Tingkat kemiringan garis inilah yang disebut gradien. Perhatikan kembali garis lurus
pada Gambar 3.4, berdasarkan perbandingan ordinat dan absis maka tingkat kemiringan
atau gradien garis tersebut adalah
1/2.
2. Perhitungan Gradien
Ada berbagai cara untuk menghitung gradien dari suatu persamaan garis. Hal ini
bergantung pada letak titik koordinat dan bentuk persamaan garis yang diberikan. Berikut ini
akan diuraikan cara menghitung gradien berdasarkan titik koordinat atau bentuk persamaan
garis.
a. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis y = mx
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gradien suatu garis dapat ditentukan melalui
perbandingan antara ordinat dan absis sehingga dapat ditulis sebagai berikut.
Dari uraian ini terlihat bahwa nilai gradien dalam suatu persamaan garis sama dengan besar
nilai konstanta m yang terletak di depan variabel x, dengan syarat, persamaan garis tersebut
diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk y = mx.
b. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis y = mx + c
Sama halnya dengan perhitungan gradien pada persamaan garis y = mx, perhitungan
gradien pada garis y = mx + c dilakukan dengan cara menentukan nilai konstanta di depan
variabel x.
Gambar 3.5 menunjukkan tiga buah segitiga ABC, DEF, dan GHI yang memiliki sisi miring
dengan tingkat kemiringan atau gradien yang berbedabeda. Dengan menggunakan
perbandingan ordinat dan absis, gradien untuk masing-masing segitiga dapat dihitung
sebagai berikut.
Sekarang, perhatikan Gambar 3.6 . Gambar tersebut menunjukkan sebuah garis lurus pada
bidang koordinat yang melalui titik P dan R. Untuk mencari gradien garis tersebut, kamu
tinggal menentukan gradien PR pada segitiga PQR. Dengan menggunakan perbandingan
ordinat dan absis, akan diperoleh gradien garis yang melalui titik P dan R, yaitu:
Jadi, gradien garis yang melalui P(1, 3) dan R(7, 6) pada Gambar 3.6 adalah 1/2. Dari
uraian tersebut diperoleh rumus umum untuk mencari gradien pada garis yang melalui dua
titik, sebagai berikut.
3. Sifat-Sifat Gradien
Ada beberapa sifat gradien yang perlu kamu ketahui, di antaranya adalah gradien garis yang
sejajar dengan sumbu-x, gradien garis yang sejajar dengan sumbu-y, gradien dua garis
yang sejajar, dan gradien dua garis yang saling tegak lurus. Berikut ini akan diuraikan
sifat-sifat gradien tersebut.
a. Gradien Garis yang Sejajar dengan Sumbu-x
Perhatikan gambar berikut.
Pada Gambar 3.7 , terlihat garis k yang melalui titik A(–1, 2) dan B(3, 2). Garis tersebut
sejajar dengan sumbu-x. Untuk menghitung gradien garis k, gunakan cara sebagai berikut.
Untuk titik A(–1, 2) maka x1 = –1, y1 = 2.
Untuk titik B(3, 2) maka x2 = 3, y2 = 2.
Coba kamu periksa titik-titik lain pada garis k dan hitunglah gradiennya. Apakah nilai
gradiennya sama dengan 0? Uraian tersebut memperjelas tentang gradien garis yang
sejajar dengan sumbu-x, yaitu sebagai berikut.
Jika garis sejajar dengan sumbu- x maka nilai gradiennya adalah nol.
Pada Gambar 3.8 , garis l yang melalui titik C(1, 3) dan D(1, –1). letaknya sejajar dengan
sumbu-y. Gradien garis tersebut adalah sebagai berikut.
Untuk titik C(1, 3) maka x1 = 1, y1 = 3.
Untuk titik D(1, –1) maka x2 = 1, y2 = –1.
Jika garis sejajar dengan sumbu-y maka garis tersebut tidak memiliki gradien.
Garis k dan l merupakan dua garis yang sejajar. Bagaimana gradien kedua garis tersebut?
Perhatikan uraian berikut.
• Garis k melalui titik A(–2, 0) dan B(0, 2).
Untuk titik A(–2, 0) maka x1 = –2, y1 = 0.
Untuk titik B(0, 2) maka x2 = 0, y2 = 2.
Dari uraian tersebut terlihat bahwa garis k dan l memiliki gradien yang sama.
Gradien kedua garis tersebut dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
• Garis k melalui titik C(3, 0) dan D(0, 3).
Untuk titik C(3, 0) maka x1 = 3, y1 = 0.
Untuk titik D(0, 3) maka x2 = 0, y2 = 3.
Hasil kali antara dua gradien dari garis yang saling tegak lurus adalah –1
Contoh Soal :Tentukan persamaan garis untuk garis yang melalui titik O (0, 0) dan memiliki:
a. gradien 2,
b. gradien –3,
c. gradien 1.
Jawab :
a. y = mx maka y = (2)x y = 2x
b. y = mx maka y = (–3)x y = –3x
c. y = mx maka y = (1)x y = x
Adapun bentuk umum dari persamaan garis lurus dapat dituliskan sebagai berikut.
Persamaan garis ini hampir sama dengan bentuk sederhananya, namun diberi tambahan
konstanta (diberi lambang c). Hal ini menunjukkan bahwa garis yang dibentuk oleh
persamaan garis tersebut tidak akan melalui titik O(0, 0).
Setelah kamu memahami bentuk sederhana dan bentuk umum persamaan garis, berikut ini
akan diuraikan bagaimana menentukan sebuah persamaan garis dari titik koordinat atau
gradien.
Sekarang, coba kamu perhatikan Gambar 3.1. Gambar tersebut menunjukkan sebuah garis
k pada bidang koordinat Cartesius. Garis tersebut melalui titik A(x1, y1) dan tidak melalui
titik pusat koordinat sehingga persamaan garis pada Gambar 3.11 dapat dituliskan:
y1 = mx1 + c ….(1)
Adapun bentuk umum persamaan garis yang tidak melalui titik pusat koordinat dituliskan:
y = mx + c ….(2)
Jika ditentukan selisih dari persamaan (2) dan persamaan (1) maka diperoleh:
Selanjutnya diperoleh rumus umum untuk menentukan persamaan garis jika diketahui
gradien dan titik koordinat, yaitu:
Pada bagian sebelumnya, kamu telah mempelajari cara menentukan persamaan garis yang
melalui satu titik koordinat dan gradiennya diketahui. Sekarang, kamu akan mempelajari
bagaimana menentukan persamaan garis yang melalui dua titik. Caranya hampir sama
dengan rumus umum yang telah dipelajari sebelumnya.
Coba kamu perhatikan uraian berikut :
• y – y1 = m (x – x1) adalah rumus umum persamaan garis dari gradien dan titik koordinat.
Jadi, rumus untuk menentukan persamaan garis yang melalui dua titik koordinat adalah
Dari Gambar 3.12 , terdapat dua garis dalam bidang koordinat, yaitu garis k dan l. Dalam
Gambar 3.12(a) , kedua garis tersebut sejajar. Adapun pada Gambar 3.12(b) , kedua garis
tersebut tidak sejajar sehingga keduanya berpotongan di suatu titik, yaitu titik A (x1, y1).
Jadi, koordinat titik potong dapat dicari dari dua garis yang tidak sejajar.
Sekarang, bagaimana cara menentukan koordinat titik potong dari dua persamaan garis
yang diketahui? Ada dua cara yang dapat digunakan, yaitu cara menggambar (cara grafik)
dan cara substitusi. Untuk itu, pelajari uraian berikut.
a. Cara Grafik
Dengan cara ini, dua persamaan garis digambar ke dalam bidang koordinat Cartesius
sehingga koordinat titik potong kedua garis tersebut dapat dilihat dari gambar.
b. Cara Substitusi
Dengan cara substitusi, salah satu variabel dari persamaan garis yang diketahui
dimasukkan (disubstitusikan) ke dalam variabel yang sama dari persamaan garis yang lain.
Iklan
Share this:
TwitterFacebook
Memuat...
Suka
Terkait
Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar
Nama*
Surel*
Situs Web
AWARD
ASTy MenyaPa
Halo sobat AstY seTia seLamaT daTAnG,, daN Terima KasiiH t'LAh BeRKUnJUng
kHawanD,,,
Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima
pemberitahuan tentang tulisan baru melalui surat elektronik.
Free counters
Password: kEiUCiUY
Banner SahabaT,,
Ikuti
Mendaftar MasukSalin shortlink Laporkan isi iniKelola langganan Ciutkan bilah ini
Langsung ke konten utamaBerandaAbout Astiti RahayuBersedia Tukar LinkBuku
TamuDaftar iSiKritik dan SaranUnik, Lucu, dan NyataUcapan Hari RayaHarap Dibaca iaa
wordpress.com
Sebelum memahami pengertian persamaan garis lurus, ada baiknya kamu mengingat
kembali materi tentang koordinat Cartesius persamaan garis lurus selalu digambarkan
dalam koordinat Cartesius. Untuk itu, pelajarilah uraian berikut.
1. Koordinat Cartesius
Pada bab sebelumnya, kamu telah mengenal tentang bidang Cartesius. Coba kamu
perhatikan Gambar 3.1 dengan seksama. Gambar tersebut menunjukkan bidang koordinat
Cartesius yang memiliki sumbu mendatar (disebut
sumbu-x) dan sumbu tegak (disebut sumbu-y). Titik potong kedua sumbu tersebut
dinamakan titik asal atau titik pusat koordinat. Pada Gambar 3.1, titik pusat koordinat
Cartesius ditunjukkan oleh titik O (0, 0). Sekarang, bagaimana menggambar titik atau garis
pada bidang koordinat Cartesius?
Perlu diingat, garis lurus adalah kumpulan titik-titik yang letaknya sejajar. Dari Gambar
3.3(a) , terlihat bahwa titik-titik P, Q, R, S, T, dan U memiliki letak yang sejajar dengan suatu
garis lurus, misalkan garis k, seperti yang digambarkan pada Gambar 3.3(b). S ebuah garis
lurus dapat terbentuk dengan syarat sedikitnya ada dua titik pada bidang koordinat
Cartesius.
Setelah kamu mempelajari materi sebelumnya, apa yang dapat kamu ketahui tentang
persamaan garis lurus? Persamaan garis lurus adalah suatu persamaan yang jika
digambarkan ke dalam bidang koordinat Cartesius akan membentuk sebuah garis lurus.
Cara menggambar persamaan garis lurus adalah dengan menentukan nilai x atau y secara
acak. Perlu diingat bahwa dua titik sudah cukup untuk membuat garis lurus pada bidang
koordinat Cartesius.
B. Gradien
Dari Gambar 3.4 terlihat suatu garis lurus pada bidang koordinat Cartesius. Garis tersebut
melalui titik A(–6, –3), B(–4, –2), C(–2, –1), D(2, 1), E(4, 2), dan F(6, 3). Perbandingan
antara ordinat (y) dan absis (x) untuk masing-masing titik tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pengertian Gradien
Pernahkah kamu mendaki gunung? Jika ya, kamu pasti akan menyusuri lereng gunung
untuk dapat sampai ke puncak. Lereng gunung memiliki kemiringan tanah yang tidak sama,
ada yang curam ada juga yang landai. Sama halnya dengan garis yang memiliki kemiringan
tertentu. Tingkat kemiringan garis inilah yang disebut gradien. Perhatikan kembali garis lurus
pada Gambar 3.4, berdasarkan perbandingan ordinat dan absis maka tingkat kemiringan
atau gradien garis tersebut adalah
1/2.
2. Perhitungan Gradien
Ada berbagai cara untuk menghitung gradien dari suatu persamaan garis. Hal ini
bergantung pada letak titik koordinat dan bentuk persamaan garis yang diberikan. Berikut ini
akan diuraikan cara menghitung gradien berdasarkan titik koordinat atau bentuk persamaan
garis.
a. Menghitung Gradien pada Persamaan Garis y = mx
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gradien suatu garis dapat ditentukan melalui
perbandingan antara ordinat dan absis sehingga dapat ditulis sebagai berikut.
Dari uraian ini terlihat bahwa nilai gradien dalam suatu persamaan garis sama dengan besar
nilai konstanta m yang terletak di depan variabel x, dengan syarat, persamaan garis tersebut
diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk y = mx.
Gambar 3.5 menunjukkan tiga buah segitiga ABC, DEF, dan GHI yang memiliki sisi miring
dengan tingkat kemiringan atau gradien yang berbedabeda. Dengan menggunakan
perbandingan ordinat dan absis, gradien untuk masing-masing segitiga dapat dihitung
sebagai berikut.
Sekarang, perhatikan Gambar 3.6 . Gambar tersebut menunjukkan sebuah garis lurus pada
bidang koordinat yang melalui titik P dan R. Untuk mencari gradien garis tersebut, kamu
tinggal menentukan gradien PR pada segitiga PQR. Dengan menggunakan perbandingan
ordinat dan absis, akan diperoleh gradien garis yang melalui titik P dan R, yaitu:
Jadi, gradien garis yang melalui P(1, 3) dan R(7, 6) pada Gambar 3.6 adalah 1/2. Dari
uraian tersebut diperoleh rumus umum untuk mencari gradien pada garis yang melalui dua
titik, sebagai berikut.
3. Sifat-Sifat Gradien
Ada beberapa sifat gradien yang perlu kamu ketahui, di antaranya adalah gradien garis yang
sejajar dengan sumbu-x, gradien garis yang sejajar dengan sumbu-y, gradien dua garis
yang sejajar, dan gradien dua garis yang saling tegak lurus. Berikut ini akan diuraikan
sifat-sifat gradien tersebut.
a. Gradien Garis yang Sejajar dengan Sumbu-x
Perhatikan gambar berikut.
Pada Gambar 3.7 , terlihat garis k yang melalui titik A(–1, 2) dan B(3, 2). Garis tersebut
sejajar dengan sumbu-x. Untuk menghitung gradien garis k, gunakan cara sebagai berikut.
Untuk titik A(–1, 2) maka x1 = –1, y1 = 2.
Untuk titik B(3, 2) maka x2 = 3, y2 = 2.
Coba kamu periksa titik-titik lain pada garis k dan hitunglah gradiennya. Apakah nilai
gradiennya sama dengan 0? Uraian tersebut memperjelas tentang gradien garis yang
sejajar dengan sumbu-x, yaitu sebagai berikut.
Jika garis sejajar dengan sumbu- x maka nilai gradiennya adalah nol.
Pada Gambar 3.8 , garis l yang melalui titik C(1, 3) dan D(1, –1). letaknya sejajar dengan
sumbu-y. Gradien garis tersebut adalah sebagai berikut.
Untuk titik C(1, 3) maka x1 = 1, y1 = 3.
Untuk titik D(1, –1) maka x2 = 1, y2 = –1.
Jika garis sejajar dengan sumbu-y maka garis tersebut tidak memiliki gradien.
Garis k dan l merupakan dua garis yang sejajar. Bagaimana gradien kedua garis tersebut?
Perhatikan uraian berikut.
• Garis k melalui titik A(–2, 0) dan B(0, 2).
Untuk titik A(–2, 0) maka x1 = –2, y1 = 0.
Untuk titik B(0, 2) maka x2 = 0, y2 = 2.
Dari uraian tersebut terlihat bahwa garis k dan l memiliki gradien yang sama.
Gradien kedua garis tersebut dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
• Garis k melalui titik C(3, 0) dan D(0, 3).
Untuk titik C(3, 0) maka x1 = 3, y1 = 0.
Untuk titik D(0, 3) maka x2 = 0, y2 = 3.
mAB × mCD = 1 × –1 = –1
Uraian tersebut memperjelas hal berikut:
Hasil kali antara dua gradien dari garis yang saling tegak lurus adalah –1
Contoh Soal :Tentukan persamaan garis untuk garis yang melalui titik O (0, 0) dan memiliki:
a. gradien 2,
b. gradien –3,
c. gradien 1.
Jawab :
a. y = mx maka y = (2)x y = 2x
b. y = mx maka y = (–3)x y = –3x
c. y = mx maka y = (1)x y = x
Adapun bentuk umum dari persamaan garis lurus dapat dituliskan sebagai berikut.
Persamaan garis ini hampir sama dengan bentuk sederhananya, namun diberi tambahan
konstanta (diberi lambang c). Hal ini menunjukkan bahwa garis yang dibentuk oleh
persamaan garis tersebut tidak akan melalui titik O(0, 0).
Setelah kamu memahami bentuk sederhana dan bentuk umum persamaan garis, berikut ini
akan diuraikan bagaimana menentukan sebuah persamaan garis dari titik koordinat atau
gradien.
Sekarang, coba kamu perhatikan Gambar 3.1. Gambar tersebut menunjukkan sebuah garis
k pada bidang koordinat Cartesius. Garis tersebut melalui titik A(x1, y1) dan tidak melalui
titik pusat koordinat sehingga persamaan garis pada Gambar 3.11 dapat dituliskan:
y1 = mx1 + c ….(1)
Adapun bentuk umum persamaan garis yang tidak melalui titik pusat koordinat dituliskan:
y = mx + c ….(2)
Jika ditentukan selisih dari persamaan (2) dan persamaan (1) maka diperoleh:
Selanjutnya diperoleh rumus umum untuk menentukan persamaan garis jika diketahui
gradien dan titik koordinat, yaitu:
Pada bagian sebelumnya, kamu telah mempelajari cara menentukan persamaan garis yang
melalui satu titik koordinat dan gradiennya diketahui. Sekarang, kamu akan mempelajari
bagaimana menentukan persamaan garis yang melalui dua titik. Caranya hampir sama
dengan rumus umum yang telah dipelajari sebelumnya.
Coba kamu perhatikan uraian berikut :
• y – y1 = m (x – x1) adalah rumus umum persamaan garis dari gradien dan titik koordinat.
Jadi, rumus untuk menentukan persamaan garis yang melalui dua titik koordinat adalah
Dari Gambar 3.12 , terdapat dua garis dalam bidang koordinat, yaitu garis k dan l. Dalam
Gambar 3.12(a) , kedua garis tersebut sejajar. Adapun pada Gambar 3.12(b) , kedua garis
tersebut tidak sejajar sehingga keduanya berpotongan di suatu titik, yaitu titik A (x1, y1).
Jadi, koordinat titik potong dapat dicari dari dua garis yang tidak sejajar.
Sekarang, bagaimana cara menentukan koordinat titik potong dari dua persamaan garis
yang diketahui? Ada dua cara yang dapat digunakan, yaitu cara menggambar (cara grafik)
dan cara substitusi. Untuk itu, pelajari uraian berikut.
a. Cara Grafik
Dengan cara ini, dua persamaan garis digambar ke dalam bidang koordinat Cartesius
sehingga koordinat titik potong kedua garis tersebut dapat dilihat dari gambar.
b. Cara Substitusi
Dengan cara substitusi, salah satu variabel dari persamaan garis yang diketahui
dimasukkan (disubstitusikan) ke dalam variabel yang sama dari persamaan garis yang lain.
Share this:
TwitterFacebook
Memuat...
Suka
Terkait
Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar
Nama*
Surel*
Situs Web
AWARD
ASTy MenyaPa
Halo sobat AstY seTia seLamaT daTAnG,, daN Terima KasiiH t'LAh BeRKUnJUng
kHawanD,,,
DaFtAr iSi
Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima
pemberitahuan tentang tulisan baru melalui surat elektronik.
Free counters
Password: kEiUCiUY
Banner SahabaT,,
Ikuti
astitirahayu's bLog (1447)
Mendaftar MasukSalin shortlink Laporkan isi iniKelola langganan Ciutkan bilah ini