SASARAN KOMUNITAS
A. PENDAHULUAN
Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat akan dihadapi pada
berbagai pertanyaan mengenai masalah kesehatan. Maka dari itu perawat
harus bisa memberikan penyuluhan kesehatan pada pasien. Pendidikan
kesehatan pada dasarnya untuk meningkatan derajat kesehatan (kesejahteraan)
menurunkan ketergantungan dan memberikan kesempatan pada individu,
keluarga, kelompok, dan komunitas untuk mengaktualisasikan dirinya dalam
mempertahankan keadaan sehat yang optimal.
Pendidikan kesehatan merupakan tindakan mandiri keperawatan dalam
membantu klien (individu, kelompok, masyarakat) dalam mengatasi masalah
kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, yang didalamnya perawat
sebagai pendidik. Perawat mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan
pembentukan sikap selama pembelajaran yang berfokus pada
pasien.Pendidikan kesehatan bukan hanya berhubungan dengan komunikasi
informasi, tetapi juga berhubungan dengan adopsi motivasi, keterampilan, dan
kepercayaan diri untuk melakukan tindakan memperbaiki kesehatan.
1. Konsep-konsep kunci
a. Pengertian strategi pembelajaran
b. Rancangan pembelajaran dengan sasaran komunitas
c. Pengkajian dengan sasaran komunitas
d. Diagnosis keperawatan dengan sasaran komunitas
e. Perencanaan tindakan keperawatan dengan sasaran komunitas
2. Petunjuk
Dalam mempelajari materi ini ada beberapa kunci yang nantinya
digunakan sebagai petunjuk dalam memahami materi ini yaitu:
a. Pelajari materi Bab I mengenai Konsep Dasar Strategi/Rancangan
Pembelajaran Dengan Sasaran Komunitas dengan tekun dan disiplin
a. Penyajian setiap bab meliputi: judul bab dan konsep-konsep kunci,
petunjuk, kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan
pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan latihan, rangkuman,
dan soal-soal akhir bab, yang disertai dengan kunci jawaban
1
b. Dalam uraian materi terdapat tes sambil jalan. Tes ini dapat menjadi
tuntunan pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi
bagian
c. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan
dan wawasan anda
3. Tujuan
Tujuan Umum
Memahami konsep dasar dalam strategi / rancangan pembelajaran dengan
sasaran komunitas
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui strategi pembelajaran
b. Untuk mengetahui rancangan pembelajaran dengan sasaran komunitas
c. Untuk mengetahui pengkajian dengan sasaran komunitas
d. Untuk mengetahui diagnosis keperawatan dengan sasaran komunitas
e. Untuk mengetahui perencanaan tindakan keperawatan dengan sasaran
komunitas
B. PENYAJIAN MATERI
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pada dasarnya berarti taktik atau politik. Sedangkan
pembelajaran pada dasarnya berasal dari kata belajar. Jadi penulis akan
menjelaskan arti belajar terlebih dahulu sebelum menjelaskan arti
pembelajaran dan strategi pembelajaran. Soemanto berpendapat bahwa
belajar adalah mencari ilmu atau menuntut ilmu. Ada lagi yang secara
khusus mengartikan belajar adalah menyerap pengetahuan. Ini berarti,
bahwa orang harus mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya. Menurut
Hilgard dan Bower, dalam bukunya Theoris of Learning mengemukakan
“Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-
2
ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat
dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau
keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat,
dan sebagainya). Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan
rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran
yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
a) Sasaran individu
Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko
tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta,
Malaria, Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan penderita
penyakit degeneratif.
b) Sasaran keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk
group), dengan prioritas:
3
1) Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan
kesehatan (puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai
kartu sehat.
2) Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan mempunyai masalah kesehatan terkait dengan
pertumbuhan dan perkembangan balita, kesehatan reproduksi,
penyakit menular.
3) Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah
kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana
pelayanan kesehatan.
c) Sasaran kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang
rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat
maupun tidak terikat dalam suatu institusi.
1) Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu
institusi antara lain posyandu, kelompok balita, kelompok ibu
hamil, kelompok usia lanjut, kelompok penderita penyakit
tertentu, kelompok pekerja informal.
2) Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi,
antara lain sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut,
rumah tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas).
d) Sasaran masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau
mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan,
diprioritaskan pada :
1) Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang
mempunyai :
a. Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah
lain
b. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi
dibandingkan daerah lain
c. Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain
2) Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria,
diare, demam berdarah, dll).
3) Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau
akibat lainnya.
4
4) Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain
daerah terpencil, daerah perbatasan
5) Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi
sulit seperti daerah transmigrasi.
5
2. Penentuan jenis informasi masalah kesehatan yang akan
dikumpulkan dalam mengenal masalah kesehatan.
3. Penentuan cara memperoleh informasi kesehatan, misalnya apakah
akan mempergunakan cara pengamatan atau wawancara. Cara
memperoleh informasi dapat dilakukan dengan kunjungan dari
rumah ke rumah atau melalui pertemuan kelompok sasaran.
4. Pembuatan instrument atau alat untuk memperoleh informasi
kesehatan. Misalnya dengan menyusun daftar pertanyaan
(kuesioner) yang akan dipergunakan dalam wawancara atau
membuat daftar hal-hal yang akan dipergunakan dalam
pengamatan.
5. Kelompok pelaksanaan SMD dengan bimbingan perawat di desa
mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai dengan yang
direncanakan.
6. Kelompok pelaksanaan SMD dengan bimbingan perawat di desa
mengolah informasi masalah kesehatan yang telah dikumpulkan
sehingga dapat diperoleh perumusan masalah kesehatan dan
prioritas masalah kesehatan di wilayahnya.
6
sumber daya, karaktersirtik konsumen, statistik, pembayaran, waktu
pelayanan, kemanfaatan, keterjangkuan, keberlangsungan, dan
keberterimaan layanan komunitas. Layanan sosial dapat meliputi layanan
konseling, panti wreda bagi lansia, pusat perbelanjaan, dan lain-lain yang
merupakan sistem pendukung bagi komunitas dalam menyelesaikan
masalah kesehatan. Pengkajiaan pelayanan kesehatan dan sosial juga
meliputi kebijakan dari pemerintah setempat terhadap kedua layanan
tersebut.
Pada subsistem ekonomi dikaji pendapatan penduduk, rata-rata
penghasilan, status pekerjaan, jenis pekerjaan, sumber penghasilan, jumlah
penduduk miskin, keberadaan indrustri, toko/pusat pembelanjaan, dan
tempat komunitas bekerja, dan bantuan dana untuk pemeliharaan kesehatan.
Komponen ini mempermudah komunitas memproleh bahan makanan dan
sebagainya. Sementara itu pada komponen politik dan pemerintah dikaji
situasi politik dan pemerintahan di komunitas, peraturan dan kebijakan
pemerintah daerah terkait kesehatan komunitas, dan adaya program
kesehatan yang ditunjukan pada penigkatan kesehatan komunitas.
Pengkajian subsistem komunikasi meliputi media informasi yang
dimanfaatkan, bagaimana komunikasi sering dimanfaatkan masyarakat,
orang-orang yang berpengaruh, keikutsertaan dalam pendidikan kesehatan,
bagaimana biasanya komunitas memproleh informasi tentang kesehatan,
adakah perkumpulan atau wadah bagi komunitas sebagai sarana untuk
mendapatkan informasi, dari siapa komunitas memproleh banyak informasi
tentang kesehatan, dan adakah sarana komunikasi formal dan informal
dalam komunitas.
Komponen pendidikan meliputi status pendidikan masyarakat,
ketersediaan dan keterjangkauan sarana pendidikan, fasilitas pendidikan
yang ada di komunitas, jenis pendidikan, tingkat pendidikan, komunitas
yang buta huruf. Pengkajian subsistem rekreasi diarahkan pada kebiasaan
komunitas berekreasi, aktivitas di luar rumah termasuk dalam mengisi
waktu luang dan jenis rekreasi yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas,
dan sarana penyaluran bakat komunitas.
7
Metode pengumpulan data pengkajian asuhan keperawatan antara lain
Windshield survei, informant interview, observasi partisipasi, dan focus
group discussion (FGD).
a) Windshield Survery
Windshield survery dilakukan dengan berjalan-jalan di lingkungan
komunitas untuk menentukan gambaran tentang kondisi dan situasi
yang terjadi di komunitas, lingkungan sekitar komunitas, kehidupan
komunitas, dan karakteristik penduduk yang ditemui di jalan saat
survai dilakukan.
b) Informant Interview
Sebelum terjun ke masyarakat, instrument pengkajian sebaiknya
dikembangkan dan dipersiapkan terlebih dahulu. Instrument yang perlu
dikembangkan untuk melakukan pengkajian terhadap masyarakat
antara lain kuesioner, pedoman wawancara, dan pedoman observasi.
Untuk mendapatkan hasil yang akurat dan agar masyarakat membina
rasa percaya (trust) dengan perawat diperlukan kontak yang lama
dengan komunitas. Perawat juga harus menyertakan lembar
persetujuan (informed consent) komunitas yang dibubuhi tanda tangan
atau cap jempol akan melakukan tindakan yang membutuhkan
persetujuan komonitas. Informed consent juga mencantumkan jaminan
kerahasian terhadap isi persetujuan dan dapat yang telah disampaikan.
Wawancara dilakukan kepada key informant atau tokoh yang
menguasai program.
c) Observasi Partisipasi
Setiap kegiatan kehidupan di komunitas perlu diobservasi.
Tentukan berapa lama observasi akan dilakukan, apa, dimana, waktu,
dan tempat komunitas yang akan di observasi. Kegiatan observasi
dapat dilakukan menggunakan format observasi yang sudah disiapkan
terlebih dahulu, kemudian catat semua yang terjadi, dengan tambahan
penggunaan kamera atau video. Informasi yang penting diperoleh
menyangkut aktivitas dan arti sikap atau tampilan yang ditemukan di
8
komunitas. Observasi dilakukan terhadap kepercayaan komunitas,
norma, nilai, kekuatan, dan proses pemecahan masalah di komunitas.
9
atau windshield survei, kisi-kisi instrument pengkajian sebaiknya
dibuat terlebih dahulu, agar data yang akan ditanyakan dan dikaji
kepada komunitas tidak tumpang tindih sehingga waktu yang
digunakan lebih efektif dan efisian.
10
Selain data primer, data sekunder yang diperoleh melalui
laporan/dokumen yang sudah dibuat di desa/kelurahan puskesmas,
kecamatan, atau dinas kesehatan, misalnya laporan tahunan puskesmas,
monografi desa, profil kesehatan, dsb, juga perlu dikumpulkan dari
komunitas. Setelah dikumpulkan melalui pengkajian, data selanjutnya
dianalisis, sehingga perumusan diagnosis keperawatan dapat dilakukan.
Diagnosis dirumuskan terkait garis pertahanan yang mengalami kondisi
terancam. Ancaman terhadap garis pertahanan fleksibel memunculkan
diagnosis potensial; terhadap garis normal memunculkan diagnosis resik;
dan terhadap garis pertahanan resisten memunculkan diagnosis
aktual/gangguan. Analisis data dibuat dalam bentuk matriks.
Diagnosis keperawatan komunitas disusun berdasarkan jenis diagnosis
sebagai berikut :
1) Diagnosis sejahtera
Diagnosis sejahtera (wellness) digunakan bila komunitas
mempunyai potensi untuk ditingkatkan, belum ada data maladaptif.
Perumusan diagnosis keperawatan komunitas potensial, hanya terdiri
dari komponen problem (p) saja, tanpa komponen etiologi (e).
Contoh diagnosis sejahtera (wellness):
- Potensial peningkatan tumbuh kembang pada balita di RT 05
RW 01 desa x kecamatan A, ditandai dengan cakupan imunisasi
95%, 80% berat badan balita di atas garis merah KMS, 80%
pendidikan ibu adalah SMA, cakupan posyandu 95%.
11
rutin RW jarang dilakukan, penyuluhan kesehatan terkait
kesehatan jiwa belum pernah dilakukan, masyarakat sering
berkumpul dengan melakukan kegiatan yang tidak positif
seperti berjudi.
12
dan kompetensi masyarakat untuk mengatasi masalah yang lain (Bract,
1990 dalam Helvie, 1998).
13
dirumuskan untuk mengatasi atau meminimalkan stressor dan intervensi
dirancang berdasarkan tiga tingkat pencegahan. Pencegahan primer untuk
memperkuat garis pertahanan fleksibel, pencegahan sekunder untuk
memperkuat garis pertahanan normal, dan pencegahan tersier untuk
memperkuat garis pertahanan resisten (Anderson & Mc. Farlane, 2000).
a) Tindakan keperawatan yang direncanakan untuk memecahkan
diagnosa keperawatan tersebut salah satunya adalah pendidikan
kesehatan kepada warga desa.
b) Tindakan ini memerlukan perencanaan yang matang dengan terlebih
dahulu membuat rancangan pembelajarannya berupa
SATPEL/PROSPEK/SAP.
14
d. sasaran masyarakat
e. sasaran pemerintah
5. Pengkajian asauhan keperawatan komunitas terdiri atas dua bagian utama,
yaitu
a. (core) dan delapan subsistem yang melengkapinya
b. (core) dan lima subsistem yang melengkapinya
c. (core) dan tujuhsubsistem yang melengkapinya
d. (core) dan dua subsistem yang melengkapinya
e. (core) dan sembilan subsistem yang melengkapinya
6. Pada subsistem ekonomi data yang dikaji yaitu.. kecuali
a. pendapatan penduduk, rata-rata penghasilan, status pekerjaan
b. jumlah penduduk miskin, jenis pekerjaan, sumber penghasilan,
c. keberadaan indrustri, toko/pusat pembelanjaan.
d. tempat komunitas bekerja, dan bantuan dana
e. peraturan dan kebijakan pemerintah daerah terkait kesehatan
komunitas.
7. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pengkajian asuhan
keperawatan antara lain..
a. Windshield survei, informant interview, observasi partisipasi, dan
focus group discussion (FGD).
b. informant interview, observasi partisipasi
c. observasi partisipasi, dan focus group discussion (FGD).
d. Windshield survei, informant interview
e. Windshield survei, informant interview, observasi partisipasi
8. Dalam metode pengumpulan data Windshield survery dilakukan dengan....
a. Menentukan berapa lama observasi akan dilakukan, apa, dimana,
waktu, dan tempat komunitas yang akan di observasi
b. Berjalan-jalan di lingkungan komunitas untuk menentukan
gambaran tentang kondisi dan situasi yang terjadi di komunitas
c. Menyiapkan instrument pengkajian sebaiknya dikembangkan dan
dipersiapkan terlebih dahulu
d. Menentukan terlebih dahulu tempat yang akan dikunjungi
e. Menyiapkan segala pertanyaan terkait data yang akan dicari
9. Dalam menyusun diagnosis keperawatan komunitas disusun berdasarkan
jenis diagnosis sebagai berikut, kecuali...
a. Diagnosis sejahtera
b. Diagnosis ancaman (risiko)
c. Diagnosis aktual (gangguan)
d. Diagnosis berisiko
10. Diagnosis risiko digunakan apabila belum terdapat
a. Paparan masalah kesehatan, tetapi sudah ditemukan beberapa data
maladaptif yang memungkinkan timbulnya gangguan
15
b. Masalah aktual tetapi sudah ditemukan beberapa data maladaptif yang
memungkinkan timbulnya gangguan
c. Masalah yang ditimbul dari masing-masing kelompok
d. Data masalah yang maladaptif
e. Semua salah
11. apabila komunitas mempunyai potensi untuk ditingkatkan, belum ada data
maladaptif. Diagnosa yang dapat digunakan adalah
a. Diagnosis sejahtera
b. Diagnosis aktual potensial
c. Diagnosis aktual
d. Diagnosis risiko
e. Diagnosis berisiko
12. Hal yang perlu dilakukan sebelum membuat diagnosa adalah..
a. Melakukan pengkajian
b. Merumuskan perencanaan
c. Membuat analisa data
d. Menyusun analisa
e. Menganalisa data
13. Penentuan prioritas masalah keperawatan komunitas dapat dilakukan
melalui metode berikut...
a. Paper and Pencil Tool dan Scoring diagnosis keperawatan
komunitas
b. Scoring diagnosis keperawatan komunitas
c. Paper and Pencil Tool
d. Semua salah
14. Tujuan dari MMD ini adalah sebagai berikut. Kecuali....
a. Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya.
b. Masyarakat sepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan.
c. Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya.dan
Masyarakat sepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan.
d. Semua salah
15. Perencanaan Tindakan Keperawatan Dengan Sasaran Komunitas diawali
dengan
a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai serta rencana tindakan
untuk mengatasi masalah yang ada
b. Membuat rencana awal tindakan
c. Menyusun segera rencana keperawatan yang ingin dicapai
d. Membuat perencanaan sesuai dengan masalah yang dihadapi
e. Membuat perumusan masalah
16
D. PENUTUP
1. Rangkuman
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai
tujuan tertentu. Strategi pembelajaran dengan sasaran komunitas adalah
seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga, dan kelompok yang
berisiko tinggi seperti keluarga penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi
dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, dan ibu
hamil. Dalam suatu strategi pembelajaran terdapat pengkajian, diagnosis
dan perencanaan tindakan.
17
e. Ruang lingkup pembelajaran
2. Survey mawas diri adalah kegiatan perkenalan, pengumpulan, dan
pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader
seempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat didesa
menurut….
a. Penyuluhan
b. Rumah sakit
c. Pengedukasian masyarakat
d. Posyandu
e. Seminar kesehatan
5. Berikut adalah strategi promosi kesehatan, kecuali….
a. Pemberdayaan
b. Bina suasana
c. Advokasi
d. Kemitraan
e. Rujukan
18
6. Pengumpulan data pengkajian asuhan keperawatan dengan berjalan-
jalan di lingkungan komunitas untuk menentukan gambaran tentang
kondisi atau strategi yang terjadi dikomunitas adalah metode….
a. Windshield survey
b. Informant interview
c. Observasi partisipasi
d. Focus group discussion (FGD)
e. Pengkajian langsung
7. Pengkajian dapat dilakukan kepada masyarakat melalui kuesioner,
pedoman wawancara, dan pedoman observasi merupakan metode
pengkajian….
a. Windshield survey
b. Informant interview
c. Observasi partisipasi
d. Focus group discussion (FGD)
e. Pengkajian langsung
8. Diagnosis keperawatan komunitas yang hanya terdiri dari komponen
problem (p) saja, tanpa komponen etiologi (e) adalah…
a. Diagnosis sejahtera
b. Diagnosis ancaman (risiko)
c. Diagnosis analisis
d. Diagnosis sementara
e. Diagnosis aktual (gangguan)
9. Pada perumusan diagnosis aktual (gangguan) terdiri atas…
a. Diagnosis sejahtera
19
b. Diagnosis ancaman (risiko)
c. Diagnosis analisis
d. Diagnosis sementara
e. Diagnosis aktual (gangguan)
11. Masyarakat mengenal masalah kesehatan diwilayahnya, masyarakat
sepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan merupakan….
a. Tujuan MMD
b. Sasaran MMD
c. Manfaat MMD
d. Pengertian MMD
e. Faktor MMD
12. Dibawah ini yang termasuk sasaran dalam strategi pembelajaran
dalam sasaran komunitas kecuali..
a. sasaran individu
b. sasaran kelompok
c. sasaran keluarga
d. sasaran masyarakat
e. sasaran pemerintah
13. Pengkajian asauhan keperawatan komunitas terdiri atas dua bagian
utama, yaitu
a. (core) dan delapan subsistem yang melengkapinya
b. (core) dan lima subsistem yang melengkapinya
c. (core) dan tujuhsubsistem yang melengkapinya
d. (core) dan dua subsistem yang melengkapinya
e. (core) dan sembilan subsistem yang melengkapinya
14. Pada subsistem ekonomi data yang dikaji yaitu.. kecuali
a. pendapatan penduduk, rata-rata penghasilan, status pekerjaan
b. jumlah penduduk miskin, jenis pekerjaan, sumber penghasilan,
c. keberadaan indrustri, toko/pusat pembelanjaan.
d. tempat komunitas bekerja, dan bantuan dana
e. peraturan dan kebijakan pemerintah daerah terkait kesehatan
komunitas.
15. Penentuan prioritas masalah keperawatan komunitas dapat dilakukan
melalui metode berikut...
a. Paper and Pencil Tool dan Scoring diagnosis keperawatan
komunitas
b. Scoring diagnosis keperawatan komunitas
c. Paper and Pencil Tool
d. Semua salah
e. Semua benar
20
DAFTAR PUSTAKA
Naidoo, J & Wills, J, (2000). Health Promotion, Foundation for Practice, Second
Rineka Cipta
Tones, K & Green, J, (2004), Health Promotion: Planning and Strategies, Sage
Publications.
21