Kebenaran Ilmiah
Kebenaran Ilmiah
Disusun Oleh :
Fitriani 1988104018
PROGRAM PASCASARJANA
T.A. 2019/2020
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
KEBENARAN ILMIAH
BAB III
KESIMPULAN .................................................................................. 21
3
BAB I
PENDAHULUAN
ilmiahdapat sampai pada tujuan yang memang kita kehendaki, kita perlu
tulisan ini akan dimuat tentang pengertian kebenaran lalu akan dibahas teori
kebenaran dan sifat kebenaran ilmiah. Sebagai kebenaran yang memang kita
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penulisan
4
BAB II
KEBENARAN ILMIAH
yang cocok dengan keadaan yang sesungguhnya, atau sesuatu yang sesuai
jadian dari sifat “benar” (sebagai kata dasarnya), ini merupakan rekayasa
morfologi agar hal yang merupakan sifat itu dapat dijadikan subyek atau
obyek dalam suatu struktur kalimat perlu dijadikan kata benda dahulu
demikian pula sifat “benar” tentu saja juga dapat kita cari dan dapat kita
sifat “bersih” dapat kita temukan pada udara yang bersih, lantai yang
bersih; sifat “tenang” dapat kita temukan dalam suasana kelas yang
tenang, suasana hati yang tenang. Demikian pula sifat “benar” pada
benar, informasi yang benar, berita yang benar, tindakan yang benar,
5
sifat “benar” dapat berada pada kegiatan berpikir maupun hasil
berikut: pasar sayur ini tidak bersih, tanaman padi tidak subur, kambing
bersesuaian.
1
Paulus Wahana, Filsafat Ilmu Pengetahuan,(Yogyakarta : Pustaka Diamond, 2016),
hlm.127
6
Dalam kaitan dengan filsafat, kebenaran menurut Maufur tujuan
2. Teori-Teori Kebenaran
dasar beberapa kriteria: pertama, atas dasar sumber atau asal dari
tentu saja perlu disesuaikan dengan sumber atau asal dari pengetahuan
dengan sifat yang ada dalam obyek empiris yang merupakan sumber
atau asal pengetahuan tersebut. Kedua, atas dasar cara atau sarana yang
2
Susanto, Filsafat Ilmu, (Jakarta : Sinar Grafika Off Site, 2018) hlm.85
7
iman). Kebenaran Wpengetahuan perlu disesuaikan dengan cara atau
ukuran besar / kecilnya obyek, serta adanya suatu gerak atau perubahan.
kita sebagai bintang kecil; sepasang rel kereta api yang seharusnya
bidang moral tentu saja perlu dibedakan dengan penilaian baik tentang
hasil karya dari bidang seni. Keempat, atas dasar tingkat pengetahuan
8
yang diharapkan dan diperolehnya, yaitu: pengetahuan biasa sehari-hari
a. kebenaran Korespondensi
atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan
kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta.
Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan
3
Abbas, H.M., “Kebenaran Ilmiah” (Aksara, 1995). hlm. 69
9
kebenaran yang paling awal, sehingga dapat digolongkan ke dalam teori
kepercayaannya masing-masing.
4
Jujun S. Sumiasumantri. Filsafat Ilmu,Sebuah Pengantar Populer, (Jakarata: Pustaka
Sinar harapan, 1990). Hlm 106
10
fakta yang berupa kenyataan dalam pembentukan objektivanya.
b. Teori koherensi
konsep yang saling berhubungan dari massa, gaya dan kecepatan dalam
proposisi lain yang benar atau pernyataan tersebut bersifat koheren atau
manusia akan mati. Si Fulan adalah seorang manusia. Si Fulan pasti akan
11
mati.” “Sukarno adalah ayahanda Megawati. Sukarno mempunyai puteri.
suatu ide yang tak dapat dicapai, akan tetapi pendapat-pendapat dapat
sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila konsisten
5
Soejono Soemargono. Pengantar Filsafat Ilmu. (Yogyakarata: PT. Tiara Wacana
Yogya, 1997).hlm 253
6
Ahmad Farid Mubarok, “Teori-teori Kebenaran: Korespondensi, Koherensi, Pragmatik,
Struktural Paradigmatik, dan Performatik”. 28 juni 2010
(http://defaultride.wordpress.com/2010/06/28/teori-teori-kebenaran-korespondensi-koherensi-
pragmatik-struktural-paradigmatik-dan-performatik, diakses tanggal 29 Sepetember 2011)
12
penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori koheren. Sistem
sistem yang konsisten. Salah satu dasar teori ini adalah hubungan logis
dua hal dan merupakan gabungan antara faktor kuantitas dan kualitas.
kepribadiannya.
13
sesuatu yang sulit untuk diputuskan mana yang merupakan kebenaran,
dengan realitasnya, kita juga tidak akan mampu mengecek apakah ada
c. Teori Pagmatik
pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi
tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil
7
Khaerul Umam, “ Kebenaran Ilmiah”. 26 Juni 2009 (fachruddin54 blogspot com
/2009/06/kebenaran-ilmiah.html, , diakses 29 September 2011).
14
atau akibat yang memuaskan (Titus, 1987:241), Sehingga dapat dikatakan
manfaat bagi hidup praktis dalam kehidupan manusia. Kata kunci teori ini
dijadikan acuan bagi kaum pragmatis ini untuk menyebut sesuatu sebagai
15
kebenaran ialah jika sesuatu itu bermanfaat atau memuaskan. Apa yang
diartikan dengan benar adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan
salah adalah yang tidak berguna (useless). Karena istilah “berguna” atau
kapasitas kognitif manusia. Tapi bukan berarti teori ini merupakan teori
prespektif waktu.8
ini maka ilmuan bersifat pragmatis selama pernyataan itu fungsional dan
ilmu itu sendiri yang menghasilkan pernyataan baru, maka pernyataan itu
d. Teori Performatik
fatwa atau keputusan MUI atau pemerintah, sedangkan sebagian yang lain
8
https://www.banjirembun.com/2012/05/teori-kebenaran-koherensi-korespondensi.html
16
mengikuti fatwa ulama tertentu atau organisasi tertentu. Contoh kedua
adalah pada masa rezim orde lama berkuasa, PKI mendapat tempat dan
nama yang baik di masyarakat. Ketika rezim orde baru, PKI adalah partai
terlarang dan semua hal yang berhubungan atau memiliki atribut PKI
sosial yang rukun, kehidupan beragama yang tertib, adat yang stabil dan
terbiasa berpikir kritis dan rasional. Mereka kurang inisiatif dan inovatif,
satu atu lebih dati tiga pendekatan (1) yang benar adalah yang memuaskan
17
keinginan kita, (2) yang benar adalah yang dapat dibuktikan dengan
yang setia dari pertimbangan dan ide kita kepada fakta pengalaman atau
kepada alam seperti adanya. Akan tetapi karena kita dengan situasi yang
anggap sah dan benar, atau kita uji dengan faidahnya dan akibat-akibatnya
yang praktis. Uraian dan ulasan mengenai berbagai teori kebenaran di atas
inisiatif Konsensus Didukung teori yang kuat dan masyarakat ilmiah Perlu
18
3. Sifat Kebenaran Ilmiah
hubungan, dan nilai ilmu itu sendir, setiap subjek yang memiliki
dari satu dengan yang lainnya, dan dalam hal itu terlihat sifat-sifat dari
yang telah menetapkan objek yang khas atau spesifik dengan menerapkan
oleh keyakinan yang tertentu sehingga pernyataan dalam kitab suci agama
memahaminya.
19
pengetahuan akan mengakibatkan karakteristik kebenaran yang dikandung
20
BAB III
KESIMPULAN
dimana setiap pengetahuan yang dimiliki di lihat dari jenis pengetahuan yang
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.banjirembun.com/2012/05/teori-kebenaran-koherensi-
korespondensi.html
22