Hamil
Hamil
PEMBAHASAN
a. Hipertensiesensial
Merupakan pertanda kurang baik jika tekanan darah sangat tinggi. Jika
ditemukan tekanan darah 160/100 mmHg, harus dirawat dokter di rumah
sakit. Obat-obat antihipertensi dan sedative boleh diberikan untuk
mengontrol tekanan darah. Anamnesa juga diperlukan untuk mengeluarkan
ibu dari pre eklamsia. Kandungan catecholamine atau vanilmandelic acid
(VMA) biasanya diukur karena hipertensi yang berat mungkin disebabkan
karena Pheochromacytoma atau tumor pada ginjal.
Keadaan ibu mungkin berkembang menjadi Pre Eklamsia atau
mengalami abrupsio plasenta (plasenta Pecah); kadang-kadang gagal ginjal
merupakan komplikasi. Jika tekanan darah sangat tinggi, 200/120 mmHg
atau lebih, mungkin terjadi perdarahan otak atau gagal jantung.
Janin juga berisiko, karena kurangnya sirkulasi plasenta, yang dapat
menyebabkan kejadian Intra Uterine Growth Retardation (IUGR)
danhipoksia.
Jika tekanan darah tidak dapat dikendalikan atau terdapat tanda-tanda
IUGR atau hipoksia, dokter dapat menghindari risiko yang serius dengan
mempercepat persalinan. Hal ini dapat dilakukan dengan menginduksi
persalinan, atau jika keadaan berbahaya atau lebih akut, atau meningkat
pada awal persalinan, persalinan dapat dilakukan dengan cara Sectio
caesarea.
b. Hipertensi Karena Kehamilan
b) Terpapar vili korialis yang terdapat jumlah yang banyak seperti pada
kehamilan kembar atau molahidatidosa
c) Mempunyai riwayat penyakitvaskuler
2.2 Pre-eklamsia
Patofisiologi :
Mochtar (1999;199) menjelaskan bahwa pada Pre-Eklamsi terjadi pada
spasme pembuluh darah yang disertai dengan Retensi Garam dan air. Pada
Biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola Glomerolus. Pada beberapa
kasus, lumen arteriole sedemikian sempitnya sehingga hanya dilalui oleh satu
sel darah merah. Jadi jika semua arteriola di dalam tubuh mengalami spasme
maka tekanan darah akan naik, sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan
perifer agar oksigen jaringan dapatdicukupi.
Sedangkan kenaikan berat badan dan Edema yang disebabkan oleh
penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan intestinal belum diketahui
sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan
oleh Spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerolus.
a. Preeklamsia ringan
3) Edema pada kaki, jari, muka dan berat badan naik >1kg/mg
b. Preeklamsia berat
1) Rawat Jalan
d) Roboransia
Penanganan Aktif:
1) Indikasi
Pada Janin :
2.3 Eklamsia
Ada satu tanda eklampsi, bernama konvulsi eklampsi. Empat fasenya antara
lain:
1) Tahap premonitory.
Pada tahap ini dapat terjadi kesalahan jika observasi pada ibu tidak
tetap. Mata dibuka, ketika wajah dan otot tangannya sementara kejang
2) Tahap Tonic.
Hampir seluruh otot-otot wanita segera menjadi serangan spasme.
Genggamannya mengepal dan tangan dan lengannya kaku. Dia
menyatukan gigi dan bisa saja dia menggigit lidahnya. Kemudian otot
respirasinya dalam spasme, dia berhenti bernafas dan warnanya berubah
sianosis. Spasme ini berlangsung sekitar 30detik
3) Tahap klonik.
Spasme berhenti, pergerakkan otot menjadi tersendat-sendat dan
serangan menjadi meningkat. Seluruh tubuhnya bergerak-gerak dari satu
sisi ke sisi yang lain, sementara terbiasa, sering saliva blood-strained
terlihat pada bibirnya
4) Tahap Comatose.
1) Bagi ibu
Perbedaan konvulsi dan kelelahan, jika frekuensi berulang hati gagal
berkembang. Jika kenaikan hipertensi banyak, pada ibu dapat terjadi
cerebral hemorrhage. Pasien dengan oedem dan oliguria perkembangan
paru-paru dapat bengkak atau gagal ginjal. Inhalasi darah atau mucus dapat
menunjukkan asfiksia atau pneumonia. Dapat terjadi kegagalan hepar. Dari
komplikasi-komplikasi ini dapat terjadi kefatalan. Angka kematian ibu dari
eklampsi di UK pada tahun 1991-1993 adalah 11. Dalam lebih dari setengah
terdapat kematian ibu dan hanya satu atau dua yang selamat.
2) Bagi janin
a) Solusioplasenta
b) Hipofibrinogen
c) Hemolisis
d) Perdarahan otak
e) Kelainan mata
f) Edema paru-paru
g) Nekrosis hati
h) Kelainan ginjal
i) Prematuritas
j) Komplikasi lain (lidah tergigit, trauma, dan fraktur karena jatuh dan DIC)
4) Tingkat koma
Penatalaksanaan Eklamsi
Jika pre eklampsi diketahui lebih awal dan ditangani lebih cepat,
eklampsiakan lebih sulit terjadi. Sangat jarang dimulai dan proses cepat terjadi
eklampsi diantara pemeriksaan antenatal yang biasa dan sering. Jika wanita
berada di luar rumah sakit saat terjadi konvulsi, paramedis harus segera
dipanggil untuk memberikan pertolongan pertama sebelum dibawa ke rumah
sakit.
Ibu harus miring ke satu sisi dan pergerakkan konvulsinya dapat ditekan
dari semua ini harus dilakukan sepelan mungkin dan tidak tergesa- gesa. Mulut
dibersihkan dari mucus dan darah dengan suction. Oksigen diberikan untuk
kepentingan keduanya ibu dan janin. Untuk pertolongan awal bantuan medis
harus dipanggil.
Penatalaksanaan selanjutnya
Prinsip-prinsip pelaksanaan:
1) Mengontrol konvulsi
Ini sangat penting untuk mengontrol konvulsi, terlebih lagi konvulsi
pada wanita memiliki resiko tinggi untuk hidupnya dan janinnya. Obat
diberikan dengan segera untuk mengurangi rangsangan sistem saraf. Obat
yang dipilih untuk pengobatan eklampsi adalah Magnesium Sulfat (Neilsen
1995;Lucas1995)
a) MagnesiumSulfat
a) Penanganan
1) Rujukan
Proses rujukan