Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan adalah proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara
untuk mewujudkan tujuan nasional, adapun tujuan nasional Indonesia tercantum dalam UUD
1945 alinea ke empat, yakni: ”Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial”.
Sejak pertengahan tahun 1997 Indonesia dilanda krisis moneter dan berkembang menjadi
krisis ekonomi serta berbagai krisis lainnya yang berpengaruh pada multi kehidupan salah
satunya adalah kesehatan. Dampak dari krisis moneter atau krisis ekonomi tersebut,
penyebabnya adalah karena terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Krisis ekonomi
tersebut berdampak terhadap derajat kesehatan masyarakat dan kinerja pelayanan kesehatan
masyarakat di Indonesia serta kemungkinan penyesuaian kebijakan yang akan ditempuh pada
masa yang akan datang lebih diutamakan pada status gizi serta perilaku kesehatan
masyarakat.
Tujuan dasar pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan yang berkaitan
dengan kualitas hidup masyarakat. Pembangunan sering dikaitkan oleh pertumbuhan
ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia. Pertumbuhan ekonomi dapat
mempengaruhi pembangunan di sektor kesehatan dan pendidikan. Pendidikan juga dapat
mempengaruhi kesehatan, semakin tinggi taraf pendidikan seseorang maka tingkat kesadaran
akan kesehatan meningkat.
Pada saat ini, pemerintah fokus dalam permasalahan kesehatan karena rendahnya
permasalahan kesehatan mendorong terciptanya manusia produktif sehingga dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Demikian pula dengan pembangunan kesehatan, sesuai
dengan program pemerintah yang ingin menciptakan Indonesia sehat sebagai salah satu
pendorong yang bersinergi dengan pembangunan ekonomi maka banyak dilakukan
perubahan – perubahan baik di ruang lingkup skala daerah dan nasional.

1
B. Rumusan Masalah
Beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam pembahasan makalah ini
adalah :
1. Apa itu konsep pembangunan ekonomi ?
2. Bagaimana kesehatan ditinjau dari ilmu kesehatan ekonomi ?
3. Bagaimana hubungan timbal balik antara pembangunan ekonomi dan kesehatan ?
4. Bagaimana kerangka konsep kerugian ekonomis masalah kesehatan ?
5. Bagaimana penentuan prioritas masalah kesehatan ?

C. Tujuan
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan diatas maksud dan tujuan inipun dirumuskan
guna memperoleh suatu deskripsi tentang :
1. Dapat mengetahui konsep pembangunan ekonomi
2. Dapat mengetahui bagaimana kesehatan itu ditinjau dari ilmu kesehatan ekonomi
3. Dapat memahami hubungan timbal balik antara pembangunan ekonomi dan
kesehatan
4. Dapat memahami kerangka konsep kerugian ekonomis masalah kesehatan
5. Dapat mengetahui bagaimana penentuan prioritas masalah kesehatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Pembangunan Ekonomi


Menurut Siagian (1983:111), pembangunan merupakan usaha atau rangkaian usaha
pertumbuhan dan perubahan yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, Negara dan
pemerintah untuk menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (National Building).
Pembangunan merupakan proses perubahan yang terencana dalam segi pertumbuhan
ekonomi, sosial dan budaya untuk dapat meningkatkan kesejahteraan manusia yang lebih
baik. Manusia merupakan pelaku terciptanya pertumbuhan ekonomi diukur dari pertumbuhan
pendapatan yang akan menentukan pembangunan dalam meningkatkan kualitas hidup
manusia tersebut. Kegagalan dalam sistem pembangunan terjadi dilihat darri tingginya anhka
pengangguran, kesenjangan sosial dan meningkatnya kemiskinan.
Sedangkan menurut Sumodiningrat (1999:72) peningkatan umum masyarakat merupakan
suatu inti dari sasaran pembangunan. Suatu pembangunan bisa dikatakan berhasil apabila
mampu mengangkat derajat rakyat sebanyak mungkin pada tatanan kehidupan ekonomi yang
lebih baik dan layak. Secara umum Pembangunan Nasional tidak dapat dipisahkan dengan
pemberdayaan masyarakat. Pembangunan Nasional adalah usaha penigkatan kualitas manusia
dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan
nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
memperhatikan tantangan perkembangan global. Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses
kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi
suatu negara. Pembangunan ekonomi tak lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic
growth), pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.

B. Kesehatan Ditinjau dari Ilmu Ekonomi Kesehatan


Ekonomi kesehatan adalah bagaimana menganalisis pilihan yang disusun dan
diprioritaskan untuk memaksimalkan kesejahteraan didalam sumber daya terbatas. Masalah
kesehatan dapat ditinjau dari segi ilmu ekonomi kesehatan. Karena sumber daya jumlahnya
terbatas, sedangkan manusia mempunyai bermacam-macam keperluan maka terjadi
persaingan untuk memperoleh sumber daya yang dapat dialokasikan untuk keperluan

3
kesehatan. Masalah pengalokasian sumber daya kedalam maupun didalam bidang kesehatan
inilah yang dipelajari ekonomi kesehatan.
Kesehatan merupakan salah satu modal manusia (human capital) yang sangat diperlukan
dalam menunjang pembangunan ekonomi. Hal ini dikarenakan kesehatan merupakan
prasyarat bagi produktivitas. Dan kesehatan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

C. Hubungan Timbal Balik Antara Pembangunan Ekonomi dan Kesehatan


Menganalisis berbagai hubungan keterkaitan antara kesehatan dengan pembangunan
ekomoni yang dapat diterangkan melalui berbagai mekanisme adalah sebagai berikut :
1. Kesehatan dan Pembangunan
Pada tingkat mikro yaitu pada tingkat individual dan keluarga, kesehatan adalah dasar
bagi produktivitas kerja dan kapasitas untuk belajar disekolah. Tenaga kerja yang sehat
secara fisik dan mental akan lebih enerjik dan kuat, lebih produktif, dan mendapatkan
penghasilan yang tinggi. Keadaan ini terutama terjadi dinegara-negara sedang
berkembang, dimana proporsi terbesar dari angkatan kerja masih bekerja secara manual.
Di Indonesia sebagai contoh, tenaga kerja laki-laki yang menderita anemia menyebabkan
20% kurang produktif jika dibandingkan dengan tenaga kerja laki-laki yang tidak
menderita anemia.
Pada tingkat makro yaitu penduduk dengan tingkat kesehatan yang baik merupakan
masukan (input) penting untuk menurunkan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan
pembangunan ekonomi jangka panjang. Beberapa pengalaman sejarah besar
membuktikan berhasilnya tinggal landas ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi yang
cepat didukung oleh terobosan penting dibidang kesehatan masyarakat, pemberantasan
penyakit dan peningkatan gizi.
Penigkatan kesejahteraan ekonomi sebagai akibat dari bertambah panjangnya usia
sangatlah penting. Dalam membandingkan tingkat kesejahteraan antar kelompok
masyarakat, sangatlah penting untuk melihat angka harapan hidup, seperti halnya dengan
tingkat pendapatan tahunan. Di negara-negara yang tingkat kesehatannya lebih baik,
setiap individu memiliki rata-rata hidup lebih lama, dengan demikian secara ekonomis
mempunyai peluang untuk memperoleh pendapatan lebih tinggi. Keluarga yang usia
harapan hidupnya lebih panjang, cenderung untuk menginvestasikan pendapatannya di
bidang pendidikan dan menabung. Dengan demikian, tabungan nasional dan investasi
akan meningkat, dan pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

4
Ekonomi dan kesehatan memiliki suatu keterkaitan yang sangat erat. Pembangunan
ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat, dan perbaikan pada
kondisi kesehatan masyarakat akan mempengaruhi produktivitas kerja. Sehat adalah
suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial tidak terbatas pada bebas dari
penyakit atau kelemahan saja. Peningkatan pelayanan kesehatan diharapkan dapat
menghasilkan derajat kesehatan masyarakat lebih tinggi sehingga memungkinkan
masyarakat hidup lebih produktif, baik secara ekonomi maupun sosial sehingga tercipta
masyarakat sehat secara keseluruhan.

2. Kesehatan dan Kemiskinan


Berbagai indikator kesehatan dimasyarakat di negara-negara berpendapatan rendah
dan menengah jika dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan tinggi,
memperlihatkan bahwa angka kesakitan dan kematian secara kuat berkolerasi terbalik
dengan pendapatan.
Beberapa alasan meingkatnya beban penyakit pada penduduk miskin adalah: Pertama,
penduduk miskin lebih rentan terhadap penyakit karena terbatasnya akses air bersih dan
sanitasi lingkungan serta kecukuan gizi. Kedua, penduduk miskin cenderung enggan
mencari pengobatan walaupun petugas kesehatan, terbatasnya sumber daya pengetahuan
untuk menghadapi serangan penyakit.
Konsekuensi ekonomi jika terjadi serangan penyakit pada anggota keluarga
merupakan bencana jika untuk penyembuhannya harus menjual aset yang mereka miliki
atau berhutang. Hal ini akan menyebabkan keluarga jatuh kedalam kemiskinan, dan jika
tidak bisa keluar dari hal ini akan mengganggu tingkat kesejahteraan seluruh anggota
keluarga bahkan generasi berikutnya. Penyakit dapat membuat miskin keluarga melalui
menurunnya pendapatan, menurunnya angka harapan hidup, dan menurunya
kesejahteraan psikologis.

3. Kesehatan dan Aspek Demografis


Hal yang paling merugikan, namun kurang diperhatikan adalah biaya yang tinggi dari
kematian bayi dan anak ditinjau dari aspek demografi. Keluarga miskin akan berusaha
mengganti anaknya yang meninggal dengan cara memiliki jumlah anak yang lebih
banyak. Jika keluarga miskin mempunyai banyak anak maka keluarga tersebut tidak akan
mampu melakukan investasi yang cukup untuk pendidikan dan kesehatan untuk setiap

5
anaknya. Dengan demikian, tingginya beban penyakit pada keluarga yang memiliki
banyak anak akan menyebabkan rendahnya investasi untuk kesehatan dan pendidikan
untuk setiap anaknya.
Ketika angka kematian anak menurun, disertai dengan turunnya tingkat kesuburan,
secara keseluruhan tingkat pertumbuhan penduduk juga menurun dan rata-rata umur
penduduk akan meningkat sehingga mengakibatkan ratio ketergantungan penduduk juga
akan menurun. Perubahan demografi ini akan mendorong keseluruhan peningkatan
pendapatan nasional per kapita dan pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya proporsi
penduduk usia kerja secara langsung meningkatkan pendapatan nasional per kapita
(Kurniasih, 2009).

4. Masalah Pembangunan Ekonomi dan Kesehatan


a. Kemiskinan
Adalah suatu kondisi ekonomi dimana tidak ada kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang pokok (pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan).
Kemiskinan dipengaruhi oleh :
 Rendahnya pendapatan
 Rendahnya pendidikan dan keterampilan
 Rendahnya kepemilikian sumber daya, dll.
b. Transisi Epidemiologi
Penyakit menular dan infeksi meningkat, karena perilaku sehat yang rendah. Hal ini
akan berdampak pada tingginya biaya kesehatan karena dampak dari penggunaan
obat dan upaya kesehatan yang dilakukan.
Konsekuensi yaitu penyediaan sarana dan upaya pelayanan kesehatan serta program-
program kesehatan lebih banyak dengan biaya lebih sehingga akan menjadi beban
ganda bagi bidang kesehatan.

5. Memilih Intervensi Untuk Kesehatan yang Lebih Baik


Diberbagai negara khususnya di negara-negara berkembang, ketersediaan sumber
daya untuk mengatasi masalah kesehatan sangat terbatas, oleh karena itu pemilihan
alternatif intervensi kesehatan yang cost-effective menjadi penting.

6. Menilai Status Kesehatan Penduduk

6
Status kesehatan penduduk biasanya dinilai dengan menggunakan berbagai indikator
yang secara garis besar dibagi dalam dua kelompok. Pertama, berisikan indikator yang
menghitung jumlah kematian yang terjadi selama periode tertentu. Contohnya adalah
angka kematian kasar, dan angka kematian bayi. Kelompok kedua, berisikan berbagai
indikator yang memperlihatkan jumlah orang yang menderita kecacatan akibat penyakit
tertentu. Contohnya adalah jumlah penderita AIDS, Tuberculosis, Polio, dan sakit
mental.

7. Peningkatan Biaya Kesehatan


Analisis perkiraan biaya untuk meningkatkan cakupan intervensi pelayanan kesehatan
ysng essensial telah dilakukan terhadap 49 kegiatan prioritas di 89 negara miskin.
Intervensi ini telah diidentifikasikan sebagai kunci keberhasilan untuk menangani
keadaan kesehatan bagi penduduk miskin. Perluasan kegiatan ini didasarkan pada tingkat
cakupan yang akan dicapai.

D. Kerangka Konsep Kerugian Ekonomis Masalah Kesehatan


1. Konsep Ekonomis

Gambar Konsep Ekonomis dan Kerugian Ekonomis

Penjelasan Dampak Ekonomi atau Kerugian Ekonomis :


1) Efek Produksi Jangka Pendek

7
a. Mempengaruhi produksi non pasar
b. Mempengaruhi produksi pasar
 Pengeluaran
 Kehilangan pasokan tenaga kerja ( sementara, permanen, dan penurunan
produktivitas )
2) Produksi Jangka Panjang – Efek Konsumsi
a. Efek demografis dari konsumsi
b. Hutang intelektual terbatas dan perilaku inovatif
3) Interaksi Sosial dan Efek Rekreasi
Mengurangi interaksi sosial, waktu luang dan rekreasi.
4) Preferensi Investasi
5) Efek Konsumsi
Mengurangi konsumsi kesehatan yang baik, sehatn dan yang menderita.

2. Contoh Dampak Masalah Kesehatan

E. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan


Perlu dilakukan penentuan prioritas masalah dengan menggunakan salah satu dari
berbagai cara yang biasa nya digunakan. Beberapa cara yang biasa nya digunakan antara lain:

8
1. Metode CARL
Metode carl (capability, accebility, reatness, leverage) yaitu metode dengan
menggunakan skor nilai 1-5 kriteria carl tersebut yang mempunyai arti, yaitu :
- C : Ketersediaan sumber daya (dana dan sarana atau peralatan)
- A : Kemudahan, masalah yang ada diatasi atau tidak kemudahan dapat
didasarkan pada ketersediaan metode atau cara atau teknologi serta penunjang
pelaksanaan serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau juklak.
- R : Kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran seperti keahlian
atau kemampuan dan motivasi.
- L : Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam
pemecahan yang dibahas.
Nilai total merupakan hasil perkalian CxAxRxL, urutan ranking atau prioritas nilai
tertinggi sampai nilai terendah.
Contoh tabel :

NO MASALAH C A R L NILAI RANK


1 Masalah 1 5 3 1 3 45 1
2 Masalah 2 1 3 4 1 12 6
3 Masalah 3 3 1 3 1 9 7
4 Masalah 4 2 3 2 3 36 2
5 Masalah 5 1 2 3 4 24 3
6 Masalah 6 4 2 2 1 16 4
7 Masalah 7 3 2 1 2 12 5

2. Metode PAHO/CENDES
Metode Paho/Cendes dikembangkan oleh Pan american helth organitation/center for
developmant studies. Rumus metode tersebut adalah :

Magnitude x Importancy x Vulnerability


Priority =
Cost

Keterangan :
- Magnitude (M) : Besarnya masalah
- Importantancy (I) : Pentingnya masalah
- Vulnerability (V) : Kerentanan nya terhadap cara inervensi
- Cost (C) : Besarnya biaya

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembangunan Ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Ekonomi kesehatan adalah
bagaimana menganalisis pilihan yang disusun dan diprioritaskan untuk memaksimalkan
kesejahteraan didalam sumber daya terbatas. Masalah kesehatan dapat ditinjau dari segi ilmu
ekonomi kesehatan.
Terdapat bagaimana hubungan timbal balik antara pembangunan ekonomi dan kesehatan
yaitu : kesehatan dan pembangunan, kesehatan dan kemiskinan, kesehatan dan aspek
demografis, masalah pembangunan ekonomi dan kesehatan, memilih intervensi untuk
kesehatan yang lebih baik, menilai status kesehatan penduduk, dan peningkatan biaya
kesehatan.
Konsep kerugian ekonomis masalah kesehatan terdapat konsep ekonomis dan contoh
dampak masalah kesehatan. Penentuan prioritas masalah kesehatan salah satunya dapat
dilakukan dengan metode CARL dan metode PAHO/CENDES.

B. Saran
Dari penyelesaian makalah Ekonomi Kesehatan ini kami menyadari kekurangan dalam
penyusunan makalah tersebut. Dengan demikian kami meminta pembaca dapat memberikan
kritik dan saran. Dan semoga pembaca dapat memahami tentang “Hubungan Timbal Balik
Antara Pembangunan Ekonomi dan Kesehatan”.

C. Study Kasus (Masalah Pembangunan Ekonomi dan Kesehatan)


Gizi Buruk merupakan masalah kesehatan yang dapat mengakibatkan angka kematian
tinggi maka tentunya derajat kesehatan masyarakat menurun, ini terjadi karena krisis
ekonomi yang menjadi akar masalah. Maka jika krisis ekonomi tidak terjadi maka derajat
kesehatan masyarakat tinggi.
Kondisi kesehatan di Indonesia masih memprihatinkan, ini ditunjukkan dengan masih
tingginya angka kematian ibu yaitu 390 dari 100.000 kelahiran hidup, ini lebih tinggi tiga
sampai enam kali angka kematian ibu di negara-negara ASEAN. Sementara angka kematian

10
bayi 41 dari 1000 kelahiran hidup, ini lebih tinggi dari Singapura 4 dari 1000 kelahiran hidup
dan Malaysia 12 dari 1000 kelahiran hidup. Di samping itu Indonesia juga memiliki penderita
tuberculosis nomor tiga di dunia, begitu juga kusta. Belum lagi maslah ketersediaan air bersih
atau sanitasi lingkungan.
Secara empirik, pembangunan nasional (sosial-ekonomi) yang sedang berjalan juga
memiliki kontribusi dalam bidang kesehatan masyarakat. Indikatornya tampak jelas dengan
menurunnya angka kematian dan penyakit menular, yang diikuti pula meningkatnya angka
harapan hidup.
Dampak yang sangat tidak menguntungkan dari permasalahan kesehatan tersebut
memberi kontribusi terhambatnya pembangunan dikarenakan terjadinya penurunan kualitas
hidup manusia yang pada akhirnya sumber daya yang diharapkan untuk melaksanakan
pembangunan tidak dapat bersaing dengan negara lain dan kualitasnya pun rendah. Penduduk
usia produktif tidak dapat melakukan pekerjaannya yang optimal dikarenakan kesehatan dan
taraf hidup yang masih rendah. Keadaan tersebut diperparah lagi dengan penurunan proses
kegiatan ekonomi masyarakat.
Permasalahan status gizi buruk yang diakibatkan terjadinya krisis ekonomi di Indonesia
sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemajuan sumber daya manusia. Status gizi yang
buruk terutama pada penduduk yang rentan seperti bayi, anak, ibu dan remaja dapat
menyebakan kemunduran kualitas manusianya. Dampak yang terjadi sangat nyata akan
terlihat pada masa yang akan datang. Generasi yang diharapkan meneruskan pembangunan
nasional akan sulit sekali mendapatkan generasi yang dapat berkarya dan menciptakan
teknologi baru untuk kemajuan bangsa. Masalah gizi buruk tersebut juga merupakan masalah
kesehatan yang dapat menimbulkan permasalahan lain, seperti rendahnya daya tahan tubuh
sehingga mudah sekali untuk terserang penyakit. Pada akhirnya generasi yang akan datang
tidak tangguh untuk menghadapi segala persaingan yang global.

11
DAFTAR PUSTAKA

Tjiptoherijanto, Prijono dan Budhi Soesetyo. 2008. Ekonomi Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
http://eprints.dinus.ac.id/6213/1/I_EKONOMI_KESEHATAN.pdf
https://www.coursehero.com/file/40157945/ekokesdocx/
https://suryaengrianih.wordpress.com/2017/05/25/hubungan-kesehatan-dan-pembangunan-
nasional/

12

Anda mungkin juga menyukai