A. Fungsi Bisnis Dalam Siklus Serta Dokumen Dan Catatan Terkait
1. Pemrosesan pesanan pembelian 2. Penerimaan bahan baku 3. Penyimpanan bahan baku 4. Memroses barang Terdapat dua jenis sistem biaya : sistem biaya pekerjaan dan sistem biaya proses, tetapi terdapat banyak variasi dan kombinasi dari kedua sistemtersebut. Dalam sistem biaya pekerjaan (job cost system), biaya diakumulasikan oleh setiap pekerjaan ketika biaya dikeluarkan dan biaya tenaga kerja terjadi. Dalam sistem biaya proses (process cost system), biaya diakumulasikan berdasarkan proses, dengan biaya per unit untuk setiap proses dibebankan ke produk melalui proses tersebut. 5. Menyimpan barang jadi Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik, barang jadi disimpan dibawah pengendalian fisik yang terpisah, disuatu area dengan akses terbatas. 6. Mengirimkan barang jadi Pengiriman actual barang kepada pelanggan dalam pertukaran dengan kas atau aktiva lainnya, seperti piutang usaha, menciptakan pertukaran aktiva yang diperlukan untuk memenuhi criteria pengakuan pendapatan. 7. File induk persediaan perpetual Catatan perpetual yang terpisah biasanya disimpan untuk bahan baku dan barang jadi. Sebagian besar perusahaan tidak menggunakan sistem perpetual untuk barang setengah jadi. B. Bagian Dari Audit Persediaan Audit atas siklus perediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 (lima) aktifitas yang berbeda, yaitu: 1. Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead. 2. Perpindahan internal atas asset dan biaya. 3. Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya. 4. Pengamanan fisik atas persediaan. 5. Penempatan harga dan kompilasi persediaan. C. Audit Akuntansi Biaya 1. Pengendalian akuntansi biaya Pengendalian akuntansi biaya adalah proses yang mempengaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait sejak bahan baku diminta hingga produk selesai dibuat dan ditransfer ke penyimpanan. Jenis pengendalian ini dipisahkan menjadi 2 (dua) kategori: a. Pengendalian fisik atas bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. b. Pengendalian terhadap biaya terkait 2. Pengujian atas akuntansi biaya Metodologi yang perlu diikuti auditor dalam memutuskan jenis pengujian yang akan dilaksanakan. Auditor perlu memperhatikan empat aspek dalam akuntansi biaya, yaitu: a. Pengendalian fisik atas persediaan Pengujian auditor atas pengendalian fisik bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi hanya terbatas pada tindakan pengamatan dan tanya jawab. b. File induk persediaan perpetual Realibilitas file induk persediaan perpetual mempengaruhi penetapan waktu dan luas pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor c. Catatan biaya per unit Keakuratan data biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead manufaktur sangatlah penting untuk menyatakan secara wajar persediaan bahan baku D. Prosedur analitis Dalam melakukan prosedur analitis yang menguji hubungan antara saldo akun persediaan dan akun laporan keuangan lainnya, auditor sering menggunakan informasi non-keuangan untuk menilai kewajaran saldo terkait persediaan. E. Observasi Fisik Persediaan Auditor pertama kali harus mengenali persediaan klien dengan melakukan pengecekan terhadap fasilitas penyimpanan klien, termasuk area penerimaan barang, penyimpanan, produksi, perencanaan, dan penyimpanan catatan. Pengecekan ini harus dipimpin oleh penyelia yang dapat menjawab pertanyaan mengenai produksi, terutama mengenai perubahan dalam pengendalian internal dan proses lain sejak tahun sebelumnya. 1. Persyaratan Observasi Persediaan Standart auditing mengharuskan auditor untuk memeriksa efektifitas metode klien dalam perhitungan persediaan dan mendapatkan keyakinan dari klien atas kuantitas dan kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, auditor harus : Hadir pada saat klien menghitung persediaan untuk menentukan saldo akhir tahun. Mengamati prosedur perhitungan klien. Melakukan tanya jawab kepada klien tentang prosedur perhitungan mereka. Melakukan mengujian terpisah saat perhitungan fisik. 2. Pengendalian atas perhitungan fisik Perhitungan fisik dapat dilakukan mendekati tanggal neraca, tanggal interim, atau berbasis siklus sepanjang tahun. Dua pendekatan terakhir dapat dilakukan jika terdapat pengendalian internal memadai atas berkas utama persediaan perpetual. 3. Keputusan audit a. Penetapan waktu Auditor menutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun, terutama dengan dasar akurasi berkas utama persediaan perpetual. b. Ukuran sampel Jumlah jenis persediaan yang harus dihitung auditor sering kali sulit ditentukan karena auditor harus berkonsentrasi untuk mengamati prosedur klien agar memudahkan jumlah sampel dalam pengamatan fisik dapat diambil dari jumlah total jam yang dihabiskan, bukan jumlah jenis persediaan yang dihitung. c. Pemilihan item Saat auditor melakukan pengamatan atas perhitungan persediaan, mereka harus berhati- hati dalam: Mengamati perhitungan atas jenis persediaan yang signifikan dan sampel dari jenis persediaan tertentu. Menyelidiki item yang mungkin telah usang atau rusak. Membahas dengan manajemen menyangkut alasan mengeluarkan setiap item yang material. d. Pengujian observasi fisik Bagian terpenting dalam pengamatan persediaan adalah menentukan apakah perhitungan fisik yang dilakukan sesuai dengan intruksi klien. Agar dapat dilakukan secara efektif, maka auditor perlu hadir pada saat perhitungan dilakukan. F. Audit Penetapan Harga Dan Kompilasi 1. Pengendalian harga dan kompilasi Pengendalian biaya per unit yang terintegrasi dengan produksi memberikan kepastian bahwa klien menggunakan penetapan biaya yang wajar untuk menilai persediaan akhir. Pencatatan biaya standar berguna untuk mengevaluasi kewajaran biaya produksi jika manajemen selalu memperbarui prosedur terkait perubahan dalam produksi dan biaya. 2. Prosedur penetapan harga dan kompilasi Prosedur penetapan harga dan kompilasi bertujuan untuk pisah batas yang dilakukan sebagai bagian dari penjualan dan akuisisi. Auditor dapat menggunakan informasi yang diperolah dari klien sebagai kerangka referensi, termasuk deskripsi masing-masing persediaan, jumlah, harga per unit, dan nilai perluasannya. Adapun tujuan audit dan pengujian terkait atas penetapan harga dan kompilasi persediaan, 3. Penilaian persediaan Auditor harus memperhatikan tiga hal, pertama, metodenya harus sesuai dengan sak. Kedua, penerapan metode harus konsisten dari tahun ke tahun. Ketiga, biaya persediaan versus harga pasar harus dipertimbangkan. Dalam verifikasi penetapan harga persediaan bergantung pada barang yang dibeli atau diproduksi. Penetapan harga atas persediaan yang dibeli Dalam penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menetukan apakah klien menggunakan lifo, fifo, rata-rata tertimbang, atau metode penilaian lainnya. Auditor harus menentukan biaya-biaya yang dimasukkan dalam penilaian suatu jenis persediaan. Setelah itu, auditor harus berfokus pada persediaan dengan nilai besar dan produk yang harganya berfluktuasi. Penetapan harga persediaan yang dibuat Dalam menetapkan harga persediaan yang diproduksi, auditor harus mempertimbangkan biaya per unit atas bahan baku dan jumlah unit yang diperlukan dalam memproduksi setiap unit output. Auditor juga harus memeriksa faktur vendor atas berkas utama persediaan perpetual, lalu memeriksa spesifikasi rancangan, memeriksa produk yang selesai dibuat, atau menemukan metode sejenis untuk menentukan jumlah unit yang diperlukan untuk membuat satu unit produk. Harga Pokok atau Harga Pasar Dalam menetapkan harga persediaan persediaan, auditor harus mempertimbangkan apakah biaya penggantian atau nilai realisasi bersih yang lebih rendah daripada biaya historis. G. Integrasi Pengujian 1. Pengujian siklus akuisisi dan pembayaran Auditor melalukan verifikasi pembelian persediaan dan juga mengumpulkan bukti atas akurasi pembelian bahan baku dan seluruh biaya overhead manufaktur, kecuali biaya tenaga kerja. Biaya pembelian mengalir ke harga pokok penjualan atau menjadi bagian terbesar dari persediaan akhir bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. 2. Pengujian atas siklus penggajian dan personalia Auditor melakukan verifikasi pada biaya tenaga kerja, kondisi yang sama diterapkan seperti dalam akuisisi. 3. Pengujian atas silkus penjualan dan penagihan Pengujian audit dalam penyimpanan barang jadi, seperti pengiriman dan pencatatan penjualan, akan terjadi bila silkus penjualan dan penagihan diuji. Saat klien menggunakan pencatatan biaya standar, auditor dapat menguji biaya standar atas harga pokok penjualan bersamaan dengan pengujian penjualan. 4. Pengujian akuntansi biaya Auditor menguji pengendalian fisik, pemindahan biaya bahan baku ke barang setengah jadi, pemindahan biaya atas penyelesaian barang ke barang jadi, berkas utama persediaan perpetual, dan pencatatan biaya per unit. 5. Persediaan fisik, penetapan harga dan kompilasi Pada pengujian persediaan fisik, auditor sangat bergantung pada file induk persediaan perpetual jika diuji sebagai bagian dari siklus yang telah kita bahas dan telah dianggap andal. Saat auditor menguji biaya per unit, auditor juga mungkin bergantung hingga bebrapa tingkat pada pengujian atas pencatatan biaya yang dibuat selama pengujian substantif atas transaksi. Terakhir, ketika kita menguji pengendalian dan melaksanakan pengujian substantif yang berhubungan dengan transaksi serta saldo persediaan, auditor juga mengintegrasikan pengujian yang berhubungan dengan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dengan pengujian yang dilaksanakan untuk memenuhi empat tujuan penyajian dan pengungkapan.