Anda di halaman 1dari 6

20

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Research )

Dengan Fokus Kajian Meningkatkan Minat Belajar Matematika Pada Siswa kelas VI

SD Negeri Tanggul Patompo 1 Makassar. Dengan tindakan yang diberikan adalah

Pendekatan Matematika Realistik. Penelitian ini dilaksanakan pada semester Ganjil

tahun 2006/2007, Dengan pokok bahasan Pecahan.

Secara garis besar pelaksanaan tindakan dibagi dalam dua siklus, dengan

setiap siklus meliputi empat tahapan yaitu : (a) Perencanaan tindakan,

(b) Pelaksanaan tindakan, (c) Observasi dan evaluasi, (d) Analisis dan refleksi.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Tanggul Patompo 1

Makassar yang berjumlah 34 Siswa. dengan 18 Siswa laki-laki dan16 siswa

perempuan.

3. Faktor Yang Diselidiki.

Adapun faktor-faktor yang diselidiki pada penelitian ini adalah:

1. Faktor Output, yaitu dengan melihat bagaimana hasil belajar matematika yang

diperoleh siswa dari tes akhir pada setiap siklus setelah di berikan tindakan.

20
21

2. Faktor Proses, yaitu dengan melihat bagaimana aktivitas guru dalam

melaksanakan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik.

4. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II, setiap

akhir siklus diberikan tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan materi

matematika yang dicapai siswa. Dengan perincian sebagai berikut:

1. Siklus I Dilaksanakan Selama 2 minggu ( Sebanyak 5 kali pertemuan atau 10

jam pelajaran)

2. Siklus II dilaksanakan Selama 2 minggu (Sebanyak 5 kali pertemuan atau 10

jam pelajaran).

Tiap siklus terdiri dari beberapa tahap kegiatan sesuai rancangan penelitian.

Kegiatan pada siklus II merupakan pengulangan dan perbaikan pada siklus I.

a). Gambaran Kegiatan pada siklus I

1). Tahap Perencanaan

1. Menelaah kurikulum 2004 tentang pokok bahasan pecahan pada siswa kelas

VI SD, untuk menentukan materi yang akan disajikan pada setiap pertemuan.

2. Membuat rencana pembelajaran untuk setiap pertemuan.

3. Menyiapkan media/ alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran.

4. Membuat format observasi lembar observasi aktivitas guru. melihat

bagaimana kondisi atau pelaku pembelajaran di kelas.

5. Merancang dan membuat kisi-kisi soal serta soal sebagai evaluasi berdasarkan

materi yang diajarkan.


22

2). Tahap Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah kegiatan pembelajaran dan

mengimplementasikan apa yang telah dipersiapkan pada tahap perencanaan dalam hal

ini menyajikan materi dengan pendekatan matematika realistik yaitu bagaimana

menyajikan mata pelajaran secara nyata.

3). Tahap Observasi Dan Evaluasi.

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan cara

mengidentifikasi keadaan siswa selama proses belajar mengejar berlangsung dan

mencatat pada lembar observasi. Observasi ini dilakukan pada saat kegiatan

pembelajaran berlangsung data hasil observasi meliputi: kehadiran siswa, keaktifan

siswa baik dalam hal bertanya, mengerjakan tugas, memberikan tanggapan, dan

aktivitas lainnya yang dilakukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

Selanjutnya evaluasi dilakukan pada akhir siklus I dengan memberikan tes

tertulis. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi

yang telah diperoleh pada siklus I.

4). Tahap Refleksi

Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan dan

di analisis. Dari hasil analisis peneliti Merefleksi diri dengan melihat kegiatan-

kegiatan yang telah dilakukan dalam proses pengajaran. Adapun hal-hal yang telah

berjalan dengan baik tetap dipertahankan sedangkan yang belum berhasil ditindak

lanjuti pada siklus selanjutnya.


23

b). Gambaran pada siklus II

Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II pada umumnya sama dengan

siklus I Namun dilakukan beberapa tindakan yang dinilai belum berhasil pada siklus I

1). Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, dirumuskan perencanaan siklus II sesuai hasil refleksi pada

siklus I, kegiatan-kegiatan tersebut meliputi:

a. Merumuskan/ merancang tindakan berdasarkan pada siklus I

b. Membuat rencana pembelajaran

c. Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes kemampuan kompetensi

d. Membuat lembar observasi siklus II sebagai lanjutan pada siklus I

e. Menyiapkan alat-alat bantu/ media pembelajaran.

2). Tahap Pelaksanaan Tindakan

Siklus II berlangsung selama 5 kali pertemuan. Pertemuan 1 sampai 4

dialokasikan untuk proses pembelajaran dan pertemuan ke-5 untuk pelaksanaan tes

untuk siklus II. Dalam proses pembelajaran, siswa diarahkan untuk mengkonstruksi

sendiri pelajaran yang diberikan tentunya dengan lebih mengarahkan ke kehidupan

nyata dalam hal ini di berikan contoh-contoh yang nyata untuk meminimalisir

abstraksi yang ada dalam matematika, sehingga diharapkan hasil belajar matematika

meningkat.

3). Tahap Observasi Dan Evaluasi

Proses observasi yang dilakukan pada siklus II sama dengan yang dilakukan

pada siklus I yaitu mengamati dan mencatat kondisi yang terjadi selama proses
24

pembelajaran. Sedangkan untuk proses evaluasi diberikan tes tertulis (tes akhir siklus

II) guna mengetahui hasil yang dicapai siswa setelah diberikan tindakan.

4). Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi merupakan tahap terakhir yang dilakukan, hasil yang

didapatkan pada tahap observasi dan evaluasi di kumpulkan dan analisis. Setelah

dianalisis, peneliti dapat membuat kesimpulan atas pendekatan pembelajaran yang

telah diterapkan selama siklus I dan siklus II yaitu pendekatan realistik matematika

dan bagaimana implikasi terhadap Hasil belajar dan kemampuan pemahaman siswa

yang dilihat dari hasil belajarnya. Diakhir pertemuan siswa diberikan kesempatan

untuk memberikan tanggapan terhadap pendekatan yang digunakan dalam

pembelajaran

B. Data dan Cara Pengumpulannya

1. Sumber data penelitian adalah siswa dan guru kelas VI SD Negeri Tanggul

Patompo 1 Makassar

2. Jenis data adalah data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari

a. Hasil belajar dalam bentuk tes sebagai data kuantitatif

b. Hasil observasi sebagai data kualitatif

3. Cara pengambilan data adalah

a. Data mengenai hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran setelah diadakan

tindakan, dikumpulkan melalui skor tes akhir setiap siklus.

b. Data format observasi diperoleh dari catatan pengamat mengenai situasi

pembelajaran saat pelaksana tindakan yang ditulis dalam lembar observasi.


25

C. Teknik Analisi Data

Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan

analisis kuantitatif. Untuk analisis secara kuantitatif digunakan statistic deskriptif

hasil analisis ini selanjutnya dibandingkan dengan kategori yang diterapkan oleh

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam (Fatmawati, 2004) sebagai berikut:

1. Nilai 0 – 34 di kategorikan “sangat rendah”

2. nilai 35 – 54 di kategorikan “rendah”

3. Nilai 55 – 64 di kategorikan “sedang”

4. Nilai 65 – 84 di kategorikan “tinggi “

5. Nilai 85 – 100 di kategorikan “sangat tinggi”

D. Indikator Kinerja

Keseluruhan data yang terkumpul selama penelitian selanjutnya di

pergunakan untuk menilai keberhasilan tindakan yang telah di berikan pada siswa

selama penelitian berlangsung. Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian

tindakan kelas ini adalah terjadinya peningkatan hasil belajar matematika siswa pada

setiap siklus setelah di berikan pembelajaran dengan pendekatan realistik.

Anda mungkin juga menyukai