Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KETIKA OBAT TIDAK TERSEDIA DI RUMAH SAKIT

Nomor Dokumen Nomor Revisi Jumlah Halaman


04/02b/03 00 1 dari 2

SPO Tanggal Ditetapkan Ditetapkan,


INSTALASI Direktur RSUD Kepuluan Seribu
FARMASI

Dr. A, Api Iron


NIP 196608212007031022
PENGERTIAN Obat tidak tersedia adalah kondisi dimana obat yang diresepkan oleh dokter
tidak tersedia di rumah sakit dikarenakan stok kosong atau tidak masuk
dalam formularium rumah sakit.
Copy resep adalah salinan resep dokter karena :
1. Pasien minta dibuatkan salinan resep
2. Pasien membeli sebagian
3. Resep dengan tulisan iter dimana belum mengulang pembeliannya
sesuai iter
4. Sebagian obat tidak tersedia di instalasi farmasi RSUD Kepulauan Seribu
dimana atas permintaan dokter dan pasien tidak boleh diganti.
5. obat tidak dibeli pasien

Pelayanan pembelian obat yang tidak tersedia di Instalasi Farmasi RSUD


Kepulauan Seribu berlaku untuk pasien rawat jalan dimana obat tersebut :
1. Stok yang tersedia di RS habis/kosong distributor
2. Obat diluar formularium yang sangat dibutuhkan pasien dan tidak ada
padanannya di formulairum
3. Obat tersebut bukan merupakan suplemen

TUJUAN 1. Prosedur ini dibuat untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien


2. Untuk evaluasi penulisan resep dokter ( kesesuaian dengan
formularium )
3. Untuk evaluasi system inventory perbekalan farmasi.

KEBIJAKAN 1. SK Direktur No:01/02b/01 Mengenai Kebijakan Pelayanan Instalasi


Farmasi di RSUD Kepuluan Seribu
2. Pembuatan Copy Resep harus terkendali dan ditujukan untuk
kepentingan pasien
3. Petugas wajib mencari alternatif pengganti (substitusi) jika dokter
menulis resep obat non-formularium atau stok farmasi kosong dengan
memperhatikan aspek farmasetik dan klinis dari sediaan obat tersebut
4. Apoteker tidak diperbolehkan mengganti resep obat-obatan dan atau
alat kesehatan dari dokter tanpa melakukan konfirmasi ke dokter yang
memberikan resep kecuali kandungan dan kegunaan obat-obatan dan
atau alat kesehatan yang diresepkan tersebut sebanding secara kelas
farmakologi dan atau nama generik
5. Penulisan Copy Resep harus memperhatikan:
6. Penulisan nama obat harus sesuai ISO/MIMS
7. Jika tidak ada di kedua buku tersebut wajib konfirmasi kepada dokter
penulis resep tentang zat aktif obat tersebut kemudian menuliskan zat
aktif obat di sebelah tulisan brand name nya dalam tanda kurung. Bila
kekuatan sediaan dari suatu produk obat lebih dari satu maka dosis
yang dikehendaki harus ditulis dengan jelas sesuai dengan resep asli
dari dokter.
8. Aturan pakai (signa) harus jelas dan benar sesuai resep asli dari dokter
9. Keterangan jumlah yang telah diserahkan atau dibeli harus jelas dan
benar (jika resep ada tulisan iter pemberian pertama beri keterangan
det orig, selanjutnya det iter 1x dan seterusnya sejumlah angka iter
resep asli)
PROSEDUR 1. Apoteker jaga menerima laporan adanya obat di dalam resep dokter yang
tidak tersedia di IFRS
2. Apoteker jaga Melakukan substitusi dengan obat yang sejenis (sama zat
aktifnya).
3. Jika tidak dapat disubstitusi langsung, maka apoteker mengkomunikasikan
ke dokter penulis resep untuk diganti dengan alternatif sediaan yang ada
4. Jika ada peresepan non-formularium yang tidak ada padanannya di
formularium atau dokter menolak alternatif obat pengganti, maka :
a. Pasien umum : menawarkan kepada pasien untuk membeli
sendiri
b. Pasien jaminan asuransi/BPJS ;
i. Jika obat tersebut merupakan obat di luar formularium
nasional yang ditetapkan peraturan menteri kesehatan
maka dengan dilakukan informed consent terlebih dahulu
pasien dapat diberikan copy resep.
ii. Jika obat tersebut merupakan obat yang termasuk dalam
formularium nasional maka
1. Apoteker/petugas jaga berkonsultasi kepada
dokter apakah obat yang tidak tersedia dapat
ditunda atau tidak dapat ditunda , jika dapat
ditunda maka :
a. Apoteker melaporkan ketidak tersediaan
obat tersebut kepada kepala Seksi
Keperawatan dan Penunjang medis
b. Kepala Seksi Keperawatan dan Penunjang
medis dibantu dengan apoteker
penanggung jawab berkoordinasi bagian
pengadaan RSUD Kepulauan Seribu dan
dengan fasyankes di sekitar RSUD
kepulauan Seribu apakah bisa dilakukan
pengadaan segera atau dilakukan
peminjaman terlebih dahulu dari fasyankes
lain dan tentukan waktu bisa tersedia di
RSUD Kepulauan Seribu
c. Pasien diminta kembali pada waktu yang
yang telah disepakati saat obat tersedia

2. Jika obat tersebut cyto atau tidak dapat ditunda


selain melakukan langkah di atas pada point 1 ,
pasien dapat dilakukan rujuk balik ke FKTP
pengirim atau di rujuk ke FKRTL lanjut.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi


2. Unit IGD
3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Rawat Inap
5. Unit VK
6. Manajemen ( pengadaan )

Anda mungkin juga menyukai