Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT


Pencipta dan Pemelihara Alam Semesta. yang telah menerangi
hambanya yang taqwa dengan cahaya yang medekatkan
kepada-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
pada mata kuliah “Komunikasi Organisasi” dengan judul
“Komunikasi dan Struktur Organisasi”.
Kami sadar bahwa keberhasilan kami dalam menyusun
makalah ini bukan hanya usaha kami namun karena adanya kerja
keras dan kerjasama yang baik dalam pelaksanaan penyusunan
makalah ini.
Akhir dari penutup pengantar ini penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat khususnya pada diri kami (penulis)
dan umumnya bagi para pembaca. Amin.. Aminyaarabbal
‘alamin.

Pekanbaru, Maret 2019

Penulis

1
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................ii
BAB I.............................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................1
C. Tujuan...................................................................................2
BAB II............................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................3
A. Definisi Struktur Organisasi..................................................3
B. Faktor penentu organisasi....................................................4
C. Ragam struktur organisasi...................................................5
D. Jaringan komunikasi organisasi............................................6
E. Manajemen Komunikasi Organisasi......................................8
BAB III.........................................................................................12
PENUTUP.....................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................12
B. Saran..................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam kehidupan seseorang tidak akan terlepas dari yang


namanya komunikasi. Lebih lagi komunikasi dalam organisasi
yang mana di dalamnya ada atasan dan bawahan. Komunikasi
yang dilakukan oleh atasan dan bawahan dalam ruang lingkup
organisasi akan memberikan berbagai efektifitas komunikasi itu
sendiri.
Komunikasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam
menjalankan proses administrasi dan interaksi antar elemen
pada suatu organisasi atau lembaga, baik internal maupun
eksternal. Tanpa adanya jalinan komunikasi yang baik dan benar
besar kemungkinan semua proses di dalam organisasi/lembaga
tersebut tidak akan dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai
dengan yang telah direncanakan. Kemampuan komunikasi yang
baik akan sangat membantu semua proses yang ada dalam
suatu organisasi/lembaga.
Komunikasi dalam organisasi sangat dibutuhkan agar dalam
organisasi dapat mencapai tujuan yang diinginkan oleh setiap
anggota dalam organisasi. Setiap komunikasi dalam organisasi
biasanya dimanfaatkan untuk saling berbagi dan mencari tahu
apa yang dibutuhkan dalam organisasi serta apa kekurangan
dalam organisasi tersebut. Dari sinilah kita akan mempelajari
bagaimana cara berkomunikasi dalam organisasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari Struktur Organisasi ?


2. Apa saja Faktor Penentu Struktur Organisasi ?

1
3. Apa saja Ragam Struktur Organisasi ?
4. Apa saja Jaringan Komunikasi Organisasi ?
5. Bagaimana Manajemen Komunikasi Organisasi ?

C. Tujuan

1. Mengetahui definisi struktur organisasi


2. Mengetahui Faktor penentu struktur organisasi
3. Mengetahui Ragam struktur organisasi
4. Mengetahui Jaringan komunikasi organisasi
5. Mengetahui Manajemen komunikasi organisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-


komponen atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur
organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan
bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang
dikoordinasikan. Dan selain itu struktur organisasi juga
menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari pekerjaan,
saluran perintah maupun penyampaian laporan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan atau hubungan
antara komponen bagian-bagian dan posisi dalam sebuah
organisasi, komponen-komponen yang ada dalam organisasi
mempunyai ketergantungan. Sehingga jika terdapat suatu
komponen baik maka akan berpengaruh kepada komponen yang
lainnya dan tentunya akan berpengaruh juga kepada organisasi
tersebut.

Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara


setiap bagian maupun posisi yang terdapat pada sebuah
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai tujuan

3
yang telah ditentukan sebelumnya. Struktur organisasi dapat
menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari pekerjaan
antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan juga
bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Di
dalam struktur organisasi yang baik harus dapat menjelaskan
hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung
jawab kepada siapa, jadi terdapat suatu pertanggungjawaban
apa yang akan di kerjakan. Itulah beberapa definisi struktur
organisasi.

B. Faktor penentu organisasi

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi.


Ernie (2006), menyatakan ada 4 (empat) faktor yang
mempengaruhi struktur organisasi antara lain:

1. Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan
organisasi. Oleh karena itu, jika struktur organisasi dibentuk
sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi
pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi. Maka, jika
terjadi perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula
pada perubahan struktur organisasi.

2. Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor
diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga
jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya
organisasi tersebut barangkali memiliki berbagai cabang
diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas,

4
dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit.
Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan
berskala besar jika tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan
seperti pabrik-pabrik garmen penghasil produk-produk konveksi.
Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup
aktivitasnya yang luas maka memerlukan pendelegasian
wewenang dan pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur
organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai faktor
yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut. Sedangkan
organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja
yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit,
jumlah penjualan atau produksi yang juga sedikit. Organisasi
yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang
lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian
wewenang dan pekerjaan.

3. Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait
dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu
juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat bantu
dalam sebuah organisasi.
Dengan adanya teknologi, tingkat efektivitas dan efesiensi
suatu organisasi pasti berbeda. Istilah teknologi mengacu pada
cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output. Setiap
organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah
sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisiknya.
Contohnya, dengan adanya web cam, suatu organisasi dapat
mengadakan net meeting meski jarak memisahkan peserta rapat
organisasi tersebut

5
4. Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk
menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang
dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam penentuan
struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis akan
mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur
organisasi dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah.
Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan terlalu
banyak mengubah struktur organisasi.

C. Ragam struktur organisasi

1. Struktur Sederhana

Adalah struktur minimal yang menggambarkan hubungan


langsung antara para karyawan dengan manajer atau pemilik
perusahaan. Jaringan komunikasi yang terlihat dalam struktur ini
tidak rumit, karena mengandalkan komunikasi antar personal
(komunikasi tatap muka).

2. Struktur Organisasi Fungsional (Winslow Taylor)

Pada struktur organisasi fungsional awalanya diciptakan oleh


F. W. Taylor. Konsep struktur ini berasal dari adanya pimpinan
yang tidak mempunyai bawahan secara jelas dan setiap atasan
mempunyai wewenang dalam memberikan perintah kepada

6
setiap bawahan, sepanjang masih ada hubungan terhadap
fungsinya. Jadi, setiap pegawai bisa mempunyai atasan lebih dari
satu dan berbeda.

3. Struktur Organisasi Divisi (divisional structure)

Karakteristik struktur oragnisasi ini, menggambarkan aktivitas


kerja dapat dikelompokkan berdasarkan proses ataua jenis
produk yang sama, pelanggan yang sama. Lokasi atau wilayah
geografis yang sama; dapat bekerja sama dalam suatu
organisasi yang kompleks; dan menghindari masalah yang
berkaitan dengan struktur fungsional.

4. Struktur Matriks

Adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang


ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan
produk. Robbins, Stephen P. Judge., Timothy A menyatakan
struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan,
perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan
pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-
lembaga pemerintah, universitas dan perusahaan konsultan
manajemen.

D. Jaringan komunikasi organisasi

Jaringan komunikasi dalam suatu organisasi ialah proses


bagaimana suatu pesan termasuk arus informasi dan instruksi

7
yang disampaikan secara rinci, artinya ditentukan oleh jenjang
hierarki resmi organisasi dari atasan ke bawahan atau sebaliknya
dan untuk melaksanakan fungsi-fungsi pekerjaan mereka, maka
pesan tersebut merupakan jaringan kmunikasi formal.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa dalam organisasi dikenal
lima jaringan komunikasi, yaitu :

1. Model Rantai (Chain)


Model jaringan komunikasi ini terdapat lima tingatan
jenjang hierarkinya dan hanya dikenal komunikasi sistem arus
ke atas (upward) dan komunikasi ke bawah (downward) yang
artinya mengatur hubungan garis langsung (komando) baik ke
atas atau ke bawah tanpa terjadinya suatu penyaringan.

2. Model Roda (Wheel)


Model jaringan komunikasi ini, semua laporan, instruksi,
peerintah kerja dan kepengawasan terpusat satu orang yang
memimpin empat bawahan atau lebih, dan antara bawahan
tidak terjadi interaksi.

3. Model Lingkaran (Circle)


Model jaringan komunikasi ini semua anggota atau staf
bisa terjadi interaksi pada setiap tiga tingkatan hierarkinya,
tetapi tanpa ada kelanjutannya pada tingkatan yang lebih
tinggi dan hanya terbatas pad asetiap level.

4. Model Huruf Y
Model jaringan komunikasi ini tidak jauh berbeda dengan
model rantai yang terdapat empat level jenjang hierarkinya.

8
Satu supervisor mempunyai dua bawahan dan dua atasan
mungkin berbeda divisi atau departemen.

5. Model Saluran Bebas (All Channel)


Model jaringan komunikasi ini adalah pengembangan
model lingkaran atau circle, dimana dari semua tiga level
tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik tanpa
menganut siapa yang menjadi tokoh sentralnya. Semua
saluran komunikasi antar tingkatan jenjang hierarkinya tidak
dibatasi dan setiap staf atau bawahan bebas melakukan
interaksi dengan pelbagai pihak atau pimpinan atau
sebaliknya.

E. Manajemen Komunikasi Organisasi

Manajemen Komunikasi adalah perencanaan yang sistematis,


pelaksanaan, pemantauan, dan revisi semua saluran komunikasi
dalam suatu organisasi, dan antara organisasi; juga termasuk
organisasi dan penyebaran arahan komunikasi baru yang
berhubungan dengan organisasi, jaringan, atau teknologi
komunikasi. Aspek manajemen komunikasi meliputi
pengembangan strategi komunikasi perusahaan, merancang
arahan komunikasi internal dan eksternal, dan mengelola arus
informasi, termasuk komunikasi online. Teknologi baru memaksa
inovasi terus-menerus pada bagian dari manajer komunikasi.

1. Keahlian yang dibutuhkan dari manajer


Ada beberapa keahlian yang harus dimiliki oleh seorang
manajer menurut level manajemen organisasi atau
perusahaan adalah sebagai berikut:

9
a. Conceptual Skills, kemampuan untuk memikirkan dan
mengonsepkan tentang situasi abstrak dan kompleks
mengenai organisasi.
b. Human skills, kemampuan untuk bekerja secara baik
dengan orang lain.
c. Technical Skills, dalam artian pengetahuan dan
kemampuan dalam bidang tertentu.

2. Klasifikasi Manajer
Manajer dalam suatu organisasi dapat diklasifikasikan
menjadi tiga bagian, yaitu:
a. First Line Managers – seseorang yang me-manage
pekerjaan karyawan ya ng bersifat nonmanagerial.
b. Middle Managers – seseorang yang me-manage
pekerjaan dari first – line managers.
c. Top Managers – seseorang yang bertanggung jawab
terhadap pembuatan keputusan organisasi dan
menetapkan rencana dan tujuan yang memengaruhi
seluruh organisasi.

3. Model Manajemen Komunikasi


Michael Kaye, dalam bukunya “Communication in
Management”, membuat model komunikasi. Model tersebut
disebut sebagai model boneka matouscha, yang memaparkan
bagaimana orang dewasa berkomunikasi. Model boneka
matouscha ini membagi komunikasi menjadi empat lapisan,
yaitu :
a. Self
Lapisan ini terdiri menjadi beberapa bagian :

10
 Self Management. Sebelum mengelola komunikasi
dengan orang lain, akan lebih baik mengelola
komunikasi dengan diri sendiri.
 Self Awareness. Bentuk kesadaran tentang siapa dan
apa yang diinginkan oleh diri sendiri. Kunci untuk
mengelola diri sendiri adalah dengan menempatkan diri.
 Self Analiysis. Memetakan apa yang dipunya, kelebihan,
serta kekurangan diri. Kecenderungannya, semakin
menyadari diri, akan lebih banyak kontak dengan yang
maha esa.
 Self Examanation. Melihat sejauh mana kemampuan diri
sendiri terhadap suatu hal.
Lapisan ini, fokusnya untuk mengembangkan diri
menjadi lebih baik lagi. Lapisan ini lebih dikenal dengan
komunikasi intra-personal, hubungannya dengan diri
sendiri.

b. Interpersonal
 Hubungan antara diri dengan orang lain. Dalam hal ini,
seorang diri bergantung pada orang lain. Adapun
pendekatan komunikasi yang diterapkan bisa berupa
pendekatan fungsional, interpretatif, atau integratif.
 Interaksi individu dalam menciptakan makna di antara
mereka dan tentang sifat serta hubungan diantara
mereka. Makna sendiri berkaitan dengan
konstruksivisme yang menciptakan makna bersama.
 Komunikasi antar manusia dapat memengaruhi satu
sama lainnya, dan bagaimana mereka berubah
merupakan hasil interaksi di antara mereka.

11
Bagaimanapun, hubungan interaksi antar manusia
menghasilkan efek-efek komunikasi. Setiap individu, saling
memengaruhi, yang kemungkinan berefek dan berdampak
pada diri individu. Misalnya: perubahan pengetahuan,
pemikiran, sifat, karakter, dan minat.

c. Sistem
Sistem merupakan gabungana antar individu. Interaksi
antar manusia dan sistem disebut juga dengan komunikasi
kelompok.
Hal ini merupakan penjabaran tentang sistem manusia
(human system) atau organisasi tempat masyarakat
bekerja dan berfungsi, dapat memengaruhi cara orang
berkomunikasi dengan yang lainnya dalam keseluruhan
sistem tersebut. Pemahaman dan pengaturan budaya pada
sistem manusia, memiliki aturan, norma, nilai, dan
aktivitas yang unik, baik secara terbuka (overt) maupun
secara tertutup (covert).

d. Competence
 Mengkonstruksi, mengatur,dan menjelaskan makna
melalui interaksinya dengan orang lain. Bagaiamanapun
juga, manusia membutuhkan kompetensi untuk
mengelola ketiga aspek di awal.
 Memahami dan menampilkan kemampuan (ability)
untuk mengubah sistem sosial. Secarra keseluruhan.
Seorang individu memiliki kemampuan dan kekuasaan
untuk mengubah sebuah sistem. Dalam hal ini, bisa
dijabarkan sebagai sistem komunikasi di satu lembaga
atau wilayah.

12
4. Pentingnya Manajemen Komunikasi
Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat
bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting
untuk kelangsungan hidup kelompok yang terdiri atasan dan
bawahannya. Manajemen komunikasi adlaah kompetensi
penting yang harus dimiliki manajer dengan tujuan utama
adalah agar adanya jaminan bahwa semua informasi
mengenai program akan sampai tepat pada waktunya, dibuat
dengan tepat, dikumpulkan, dibagikan, disimpan dan diatur
dengan tepat pula.
Dalam mengatur organisasi, kekuasaan dan kewenangan
tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan
yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara
sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yangg
lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan
kekuasaan dan kewenangannya.
Tujuan dari manajemen komunikasi dalam organisasi ialah
untuk mengelola kegiatan komunikasi, meningkatkan
efektivitas berdasarkan makna yang sama dan menyelesaikan
tujuan komunikasi yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan
tersebut, seorang manajer komunikasi harus menguasai
keahlian dasar komunikasi yang dapat dipelajari dalam tugas
atau program formal dan latihan yang berkesinambungan

13
sehingga keahlian tersebut menjadi bagian dari modal
seorang manajer dalam berhubungan dengan orang lain.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Struktur Organisasi pada Dasarnya merupakan desain


organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya
organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan
sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana
keseluruhan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan
dikomunikasikan.

Struktur organisasi mempengaruhi perilaku organisasi karena


faktor-faktor utama yang menentukan perilaku individu dan
kelompok adalah tugas dan hubungan wewenang. Oleh karena
itu, manajer harus merancang struktur organisasi agar
memudahkan komunikasi di antara para pegawai.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini penulis dapat mengetahui secara


mendalam tentang Komunikasi dan Struktur Organisasi. Serta
penulis berharap dengan adanya makalah ini juga dapat berguna
bagi mahasiswa dan semua kalangan serta semua pihak. Melalui
makalah ini kita bisa memahami lebih lanjut tentang Komunikasi
di dalam organisasi dengan baik sehingga dapat membentuk
generasi yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik.

Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa


dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, untuk dapat
menuliskan makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

15
16
DAFTAR PUSTAKA

Ruliana,Poppy. Komunikasi Organisasi: Teori dan Studi Kasus,Cet.


I. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

17

Anda mungkin juga menyukai