Makalah Struktur Organisasi
Makalah Struktur Organisasi
Penulis
1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................ii
BAB I.............................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................1
C. Tujuan...................................................................................2
BAB II............................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................3
A. Definisi Struktur Organisasi..................................................3
B. Faktor penentu organisasi....................................................4
C. Ragam struktur organisasi...................................................5
D. Jaringan komunikasi organisasi............................................6
E. Manajemen Komunikasi Organisasi......................................8
BAB III.........................................................................................12
PENUTUP.....................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................12
B. Saran..................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
3. Apa saja Ragam Struktur Organisasi ?
4. Apa saja Jaringan Komunikasi Organisasi ?
5. Bagaimana Manajemen Komunikasi Organisasi ?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
yang telah ditentukan sebelumnya. Struktur organisasi dapat
menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari pekerjaan
antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya dan juga
bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi dibatasi. Di
dalam struktur organisasi yang baik harus dapat menjelaskan
hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung
jawab kepada siapa, jadi terdapat suatu pertanggungjawaban
apa yang akan di kerjakan. Itulah beberapa definisi struktur
organisasi.
1. Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan
organisasi. Oleh karena itu, jika struktur organisasi dibentuk
sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi
pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi. Maka, jika
terjadi perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula
pada perubahan struktur organisasi.
2. Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor
diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga
jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya
organisasi tersebut barangkali memiliki berbagai cabang
diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas,
4
dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit.
Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan
berskala besar jika tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan
seperti pabrik-pabrik garmen penghasil produk-produk konveksi.
Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup
aktivitasnya yang luas maka memerlukan pendelegasian
wewenang dan pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur
organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai faktor
yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut. Sedangkan
organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja
yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit,
jumlah penjualan atau produksi yang juga sedikit. Organisasi
yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang
lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian
wewenang dan pekerjaan.
3. Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait
dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu
juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat bantu
dalam sebuah organisasi.
Dengan adanya teknologi, tingkat efektivitas dan efesiensi
suatu organisasi pasti berbeda. Istilah teknologi mengacu pada
cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output. Setiap
organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah
sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisiknya.
Contohnya, dengan adanya web cam, suatu organisasi dapat
mengadakan net meeting meski jarak memisahkan peserta rapat
organisasi tersebut
5
4. Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk
menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang
dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam penentuan
struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis akan
mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur
organisasi dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah.
Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan terlalu
banyak mengubah struktur organisasi.
1. Struktur Sederhana
6
setiap bawahan, sepanjang masih ada hubungan terhadap
fungsinya. Jadi, setiap pegawai bisa mempunyai atasan lebih dari
satu dan berbeda.
4. Struktur Matriks
7
yang disampaikan secara rinci, artinya ditentukan oleh jenjang
hierarki resmi organisasi dari atasan ke bawahan atau sebaliknya
dan untuk melaksanakan fungsi-fungsi pekerjaan mereka, maka
pesan tersebut merupakan jaringan kmunikasi formal.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa dalam organisasi dikenal
lima jaringan komunikasi, yaitu :
4. Model Huruf Y
Model jaringan komunikasi ini tidak jauh berbeda dengan
model rantai yang terdapat empat level jenjang hierarkinya.
8
Satu supervisor mempunyai dua bawahan dan dua atasan
mungkin berbeda divisi atau departemen.
9
a. Conceptual Skills, kemampuan untuk memikirkan dan
mengonsepkan tentang situasi abstrak dan kompleks
mengenai organisasi.
b. Human skills, kemampuan untuk bekerja secara baik
dengan orang lain.
c. Technical Skills, dalam artian pengetahuan dan
kemampuan dalam bidang tertentu.
2. Klasifikasi Manajer
Manajer dalam suatu organisasi dapat diklasifikasikan
menjadi tiga bagian, yaitu:
a. First Line Managers – seseorang yang me-manage
pekerjaan karyawan ya ng bersifat nonmanagerial.
b. Middle Managers – seseorang yang me-manage
pekerjaan dari first – line managers.
c. Top Managers – seseorang yang bertanggung jawab
terhadap pembuatan keputusan organisasi dan
menetapkan rencana dan tujuan yang memengaruhi
seluruh organisasi.
10
Self Management. Sebelum mengelola komunikasi
dengan orang lain, akan lebih baik mengelola
komunikasi dengan diri sendiri.
Self Awareness. Bentuk kesadaran tentang siapa dan
apa yang diinginkan oleh diri sendiri. Kunci untuk
mengelola diri sendiri adalah dengan menempatkan diri.
Self Analiysis. Memetakan apa yang dipunya, kelebihan,
serta kekurangan diri. Kecenderungannya, semakin
menyadari diri, akan lebih banyak kontak dengan yang
maha esa.
Self Examanation. Melihat sejauh mana kemampuan diri
sendiri terhadap suatu hal.
Lapisan ini, fokusnya untuk mengembangkan diri
menjadi lebih baik lagi. Lapisan ini lebih dikenal dengan
komunikasi intra-personal, hubungannya dengan diri
sendiri.
b. Interpersonal
Hubungan antara diri dengan orang lain. Dalam hal ini,
seorang diri bergantung pada orang lain. Adapun
pendekatan komunikasi yang diterapkan bisa berupa
pendekatan fungsional, interpretatif, atau integratif.
Interaksi individu dalam menciptakan makna di antara
mereka dan tentang sifat serta hubungan diantara
mereka. Makna sendiri berkaitan dengan
konstruksivisme yang menciptakan makna bersama.
Komunikasi antar manusia dapat memengaruhi satu
sama lainnya, dan bagaimana mereka berubah
merupakan hasil interaksi di antara mereka.
11
Bagaimanapun, hubungan interaksi antar manusia
menghasilkan efek-efek komunikasi. Setiap individu, saling
memengaruhi, yang kemungkinan berefek dan berdampak
pada diri individu. Misalnya: perubahan pengetahuan,
pemikiran, sifat, karakter, dan minat.
c. Sistem
Sistem merupakan gabungana antar individu. Interaksi
antar manusia dan sistem disebut juga dengan komunikasi
kelompok.
Hal ini merupakan penjabaran tentang sistem manusia
(human system) atau organisasi tempat masyarakat
bekerja dan berfungsi, dapat memengaruhi cara orang
berkomunikasi dengan yang lainnya dalam keseluruhan
sistem tersebut. Pemahaman dan pengaturan budaya pada
sistem manusia, memiliki aturan, norma, nilai, dan
aktivitas yang unik, baik secara terbuka (overt) maupun
secara tertutup (covert).
d. Competence
Mengkonstruksi, mengatur,dan menjelaskan makna
melalui interaksinya dengan orang lain. Bagaiamanapun
juga, manusia membutuhkan kompetensi untuk
mengelola ketiga aspek di awal.
Memahami dan menampilkan kemampuan (ability)
untuk mengubah sistem sosial. Secarra keseluruhan.
Seorang individu memiliki kemampuan dan kekuasaan
untuk mengubah sebuah sistem. Dalam hal ini, bisa
dijabarkan sebagai sistem komunikasi di satu lembaga
atau wilayah.
12
4. Pentingnya Manajemen Komunikasi
Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat
bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting
untuk kelangsungan hidup kelompok yang terdiri atasan dan
bawahannya. Manajemen komunikasi adlaah kompetensi
penting yang harus dimiliki manajer dengan tujuan utama
adalah agar adanya jaminan bahwa semua informasi
mengenai program akan sampai tepat pada waktunya, dibuat
dengan tepat, dikumpulkan, dibagikan, disimpan dan diatur
dengan tepat pula.
Dalam mengatur organisasi, kekuasaan dan kewenangan
tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan
yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara
sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yangg
lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan
kekuasaan dan kewenangannya.
Tujuan dari manajemen komunikasi dalam organisasi ialah
untuk mengelola kegiatan komunikasi, meningkatkan
efektivitas berdasarkan makna yang sama dan menyelesaikan
tujuan komunikasi yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan
tersebut, seorang manajer komunikasi harus menguasai
keahlian dasar komunikasi yang dapat dipelajari dalam tugas
atau program formal dan latihan yang berkesinambungan
13
sehingga keahlian tersebut menjadi bagian dari modal
seorang manajer dalam berhubungan dengan orang lain.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
15
16
DAFTAR PUSTAKA
17