Artikel Publikasi
Disusun Oleh :
NUR FATHONI
B 200 100 015
Nur Fathoni
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko
pembiayaan murabahah serta penanganan pembiayaan bermasalah di PT BPRS
Sukowati kantor cabang Boyolali.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan metode yang digunakan
dalam mengumpukan data dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi,
dan observasi langsung. Dalam proses observasi, peneliti secara langsung
mengikuti kegiatan pembiayaan murabahah yang dilaksanakan di PT BPRS
Sukowati kantor cabang Boyolali.
Manajemen risiko merupakan kerjasama antara AO yang menangani
nasabah dan remedial. Manajemen risiko di bank ini dilakukan dalam tiga tahapan
yaitu pertama adalah tahap perencanaan yang meliputi kegiatan perisapan dan
pemeriksaan persyaratan dokumen calon nasabah.Tahap kedua adalah tahap
pelaksanaan yang berisikan kegiatan survey dan analisa pembiayaan oleh AO
yang difokuskan pada prinsip 5C.Dan tahap ketiga adalah tahap pengendalian
yang berisikan kegiatan pemantauan pembiayaan, baik dari segi penggunaan
pembiayaan maupun dari segi angsuran.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
an, pertumbuhan bank syari’ah di indonesia saat ini begitu pesat. Hal tersebut
bahwa perbankan syari’ah hanya menjadi label untuk memikat hati para
menjadi salah satu kegiatan bank syari’ah untuk mendapatkan profit adalah
perbankan syari’ah yang paling populer, karena secara historis transaksi ini
SAW dan para sahabatnya. Secara sederhana, murabahah merupakan jual beli
murabahah merupakan akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
jumlah yang tidak sedikit. Adanya penyaluran dana dengan jumlah besar,
besar dana yang dikeluarkan oleh bank, maka semakin tinggi pula
kemungkinan risiko yang akan dihadapi oleh entitas tersebut. Maka dari itu,
maupun besar. Manajemen risiko menjadi suatu upaya yang harus dilakukan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
bermasalah.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pembiayaan
istishna.
multijasa”.
B. Pengertian Murabahah
Murabahah merupakan salah satu prinsip jual beli dalam Islam selain
Salam dan Istishna’. Dalam Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Syari’ah
C. Risiko Pembiayaan
Fahmi : 2012).
A. Abas Salim
risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan dalam memenuhi kewajiban.
(Taswan :2006)
2010).
kegiatan usaha.
timbul dari kegiatan usaha. Dibawah ini merupakan penjelasan dari kegiatan
a) Identifikasi Risiko
1) Bersifat proaktif
b) Pengukuran Risiko
mengukur :
mempengaruhinya.
perbankan.
kualitatif.
c) Pemantauan Risiko
sekurang-kurangnya meliputi :
d) Pengendalian Risiko
kelangsungan usaha.
berikut :
5. Penundaan pembayaran
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Sumber Data
3. Sistematika Penulisan
penelitian ini :
cabang.
PEMBHASAN
dengan bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah sesuai dengan Perda No. 7
Pemberian Ijin Usaha PD. BPRS Sragen tanggal 12 mei 2008. Namun sejak 2
B. Struktur Organisasi
Direksi
kegiatan yang ada di kantor pusat maupun di semua kantor cabang seperti
bagian direksi hanya pada kegiatan yang sifatnya besar yaitu sebagai
Kepala Cabang
garis besar, kewajiban kepala cabang hampir sama dengan direksi, namun
Marketing
untuk mencari calon nasabah, namun juga sebagai account officer. Tugas dari
pembiayaan semuanya berada dalam satu titik yaitu oleh direksi di kantor
pusat. Misanya ada pengajuan pembiayaan, maka hanya bagian direksi yang
berhak memutuskan apakah ajuan pembiayaan itu diterima atau tidak. Selain
pusat maupun kantor cabang juga terpusat di kantor pusat melalui kepala
cabang berpusat pada satu titik yaitu di kantor pusat. Kepala cabang hanya
yang terduga dan risiko yang tidak terduga. Risiko yang terduga, artinya risiko
1) Tahap Perencanaan
14
2) Tahap Pelaksanaan
3) Tahap Pengendalian
saat pembiayaan telah dicairkan, yang artinya pada tahap ini dilakukan
baik.
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.Factor internal artinya adalah
faktor yang muncul dari internal bank itu sendiri, sedangkan factor esksternal
1) Lancar
15
2) Kurang lancar
enam bulan.
3) Diragukan
4) Macet
sebagai berikut :
1. Lancar
- 6 bulan.
2. Kurang lancar
pada 6 - 9 bulan.
3. Diragukan
- 36 bulan.
16
4. Macet
melebihi hingga empat bulan atau yang artinya pembiayaan nasabah telah
4) Pelelangan Jaminan
membuahkan hasil, maka pihak bank terpaksa untuk melelang jaminan nasabah.
Selain prosedur diatas, pihak bank juga memberikan alternatif yang lain,
1) Reschedulling pembiayaan
17
anguran pembiayaan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
penggunaan pembiayaan.
factor yaitu factor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari
18
dalam bank itu. Sedangkan faktor eksternal berasal dari nasabah seperti
jaminan. Selain itu pihak bank juga memberikan solusi lain terhadap
B. Keterbatasan Penelitian
berikut :
1. Penelitian ini hanya dibatasi pada studi kasus terhadap satu kantor cabang
saja, yang artinya hasil dari penelitian tidak mencakup kantor pusat dan
cabang lainnya.
C. Saran
beberapa hal yang disarankan oleh peneliti untuk penelitian selanjutnya yaitu
sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Moch Ismail Fahmi, 2012. Risiko Akad Murabahah Pada Koperasi Jasa
Keuangan Syari’ah BTM “Mulia” Di Lamongan.