Agama
Agama
KELOMPOK 2
AYU NURFITRIADI
CYNTHIA FITRI
WAHYUNI WAHID
BAGAIMANA
MANUSIA
BERTUHAN?
HAKIKAT TUHAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tuhan adalah sesuatu
yang di yakini, di puja , di sembah oleh manusia , sebagai yang Maha
Kuasa, Maha Perkasa dan lain sebagai nya.
Firman Allah :" Maka ketahuilah!! bahwasanya " tidak ada Tuhan
selain dari Allah". dan mohonlah ampunan (dari-Nya) semua kesalahanmu
dan kesalahan orang-orang yang beriman baik pria maupun wanita ! Allah
Maha Mengetahui tempat bekerjamu dan tempat istirahatmu" (Q.S.
Muhammad : 19 )
" Tuhan-mu Tuhan yang Esa .Tiada Tuhan yang lain hanya Dia.Yang
Maha Pemurah dan Maha Penyayang".(Q.S. Al-Baqarah:163)
“Tiada Tuhan. melain kan Allah.Dia Hidup kekal. Berdiri Sendiri
Mengurus ( alam semesta).tidak mengantuk dan tidak pula tidur."( Al-
Baqarah:255)
Seorang filsuf, Al-Ghazali, juga telah mengemukakan
hubungan saling keterkaitan antara agama dan akal. Menurutnya,
agama dan akal bagaikan cahaya dan mata. Cahaya tak akan
banyak berguna bila dilihat dengan mata tertutup, sebaliknya
mata akan tertipu dan tak berdaya bila melihat tanpa cahaya.
Jadi, Tuhan memberikan akal agar manusia dapat memahami
agama dengan benar dan menghadirkan agama sebagai petunjuk
jalan yang benar bagi manusia dalam menggunakan akalnya.
artinya:"Raja Manusia".
Secara kronologis, kata Malik menduduki jabatan kedua setelah Rabb,
artinya apabila Rabb itu menunjuk pada yang berbuat aktif, maka
menunjuk pada yang menguasai semua apa yang telah diperbuat-nya
tadi . Karena kedua kata itu ditujukan kepada Allah SWT, maka berarti
bahwa Allah SWT itu pencipta alam dan Dia pula yang menguasainya.
3. Ilaah
Firman Allah
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-
anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini
Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami),
kami menjadi saksi”. (Al-A’raf:172)
Teori Sebab.
Segala sesuatu pasti ada sebab yang melatar belakanginya.
Adanya sesuatu pasti ada yang mengadakan, dan adanya
perubahan pasti ada yang mengubahnya. Mustahil sesuatu
ada dengan sendirinya. Mustahil pula sesuatu ada dari
ketiadaan. Pemikiran tentang sebab ini akan berakhir
dengan teori sebab yang utama (causa prima), dia adalah
Tuhan.
Teori Keteraturan.
Alam semesta dengan seluruh isinya, termasuk matahari,
bumi, bulan dan bintang-bintang bergerak dengan sangat
teratur. Keteraturan ini mustahil berjalan dengan
sendirinya, tanpa ada yang mengatur. Siapakah yang
mempu mengatur alam semesta ini selain dari Tuhan?
Teori Kemungkinan (Problabyitas)
Meskipun secara fitrah dan akal manusia telah mampu menangkap adanya Tuhan, namun
manusia tetap membutuhkan informasi dari Allah swt untuk mengenal dzat-Nya. Sebab akal
dan fitrah tidak bisa menjelaskan siapa Tuhan yang sebenarnya.
(Al-Anbiya: 76)
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan
kepada Robbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu”
(Al Anfaal: 9)
Fenomena Mukjizat