Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajement adalah suatu proses, yang terdiri dari kegiatan
pengaturan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoorganisasian dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan
dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut Hanafi (2003), manajemen adalah proses
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengendalikan
kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan
sumber daya organisasi. Kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian disebut sebagai proses manajemen.
Sumber daya atau input diperoleh dari lingkungan dan dapat
dikelompokkan menjadi input sumber daya manusia, fisik,
keuangan dan informasi. Manajemen menginginkan tujuan tercapai
dengan efektif dan efisien. Efisien adalah kemampuan
menggunakan sumberdaya dengan benar sedangkan efektif akan
lebih jelas kalau dikaitkan dengan konsep perbandingan output-
input. Output merupakan hasil atau keluaran suatu organisasi dan
input merupakan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan
output. Efektivitas banyak berkaitan dengan pencapaian tujuan,
semakin dekat organisasi ke tujuannya semakin efektif organisasi
tersebut.

1
BAB II
PERMASALAHAN

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen?
2. Apa yang dimaksud dengan perencanaan kesehatan?
3. Apa saja manfaat adanya perencanaan?
4. Apa saja Unsur-unsur perencanaan?
5. Bagaimana proses perencanaan

B. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui maksud dari manajemen
2. Mengetahui apa itu perencanaan kesehatan
3. Mengetahui apa saja manfaat adanya perencanaan
4. Mengetahui bagaimana proses perencaan itu sendiri

2
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahakan terwujudnya
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Unsur-unsur
manajemen terdiri dari: man, money, method, machines, materials
dan market. Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Fungsi-fungsi manajemen yaitu Planning, Organizing,
Actuating dan Controlling.

B. Pengertian Perencaan Kesehatan


Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan,
bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan adalah proses dasar
dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya.
Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, dalam
kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan
keputusan-keputusan perencanaan. Perencanaan yang baik dapat
dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan
datang dalam perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan
dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat
Secara sederhana dan awam dapat dikatakan bahwa
perencanaan adalah suatu proses yang menghasilkan suatu uraian
yang terinci dan lengkap tentang suatu program atau kegiatan yang
akan dilaksanakan. Oleh sebab itu, hasil proses perencanaan
adalah "rencana" (plan). Perencanaan kesehatan adalah sebuah
proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang
berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber
daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok
dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah
sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan
emosi atau angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan

3
menggunakan data untuk menunjang perumusan masalah.
Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative
tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga
merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa
akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang
akan datang. Salah satu tugas manajer yang terpenting di bidang
perencanaan adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan
pendek organisasi berdasarkan analisis situasi di luar (eksternal)
dan di dalam (internal) organisasi.
C. Manfaat Perancaan
Manfaat perencanaan bagi organisasi kesehatan adalah
manajer dan staf organisasi kesehatan tersebut dapat mengetahui :

 Tujuan yang ingin di capai organisasi dan cara


mencapainya
 Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
 Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan
yang diperlukan.
 Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
 Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat
dilaksanakan secara teratur.
 Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif.
 Mengukur hasil kegiatan.
 Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.

D. Unsur-Unsur Perencanaan
Menurut Manullang (2009:41), rencana yang baik pada
umumnya memuat enam unsur yaitu what, why, where, when, who,
how. Selanjutnya menurut Hasibuan (2008 : 112), pertanyaan-
pertanyaan ini harus dijawab secara ilmiah, artinya atas hasil
analisis data, informasi, dan fakta, supaya rencana yang dibuat itu
relatif baik, pelaksanaannya mudah dan tujuan yang diinginkan
akan tercapai. Pertanyaan itu secara rinci berupa[4]:
1. What (apa)
Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus
dikerjakan untuk mencapai sasaran, sarana dan
prasarana apa yang diperlukan, harus ada penjelasan
dan rinciannya
2. Why (mengapa)

4
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus
dilakukan dengan memberikan penjelasan, mengapa ia
harus dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus dicapai.
3. Where (di mana)
Di mana tempat setiap kegiatan harus dikerjakan. Perlu
dijelaskan dan diberikan alasan-alasannya berdasarkan
pertimbangan ekonomis.
4. When (kapan)
Kapan rencana akan dilakukan. Penjelasan waktu
dimulainya pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian maupun
untuk seluruh pekerjaan harus ditetapkan standar waktu
untuk memilih pekerjaan-pekerjaan itu. Alasan-alasan
memilih waktu itu harus diberikan sejelas- jelasnya.
5. Who (siapa)
Siapa yang akan melakukannya, jadi pemilihan dan
penempatan karyawan, menetapkan persyaratan dan
jumlah karyawan yang akan melakukan pekerjaan,
luasnya wewenang dari masing-masing pekerja.
6. How (bagaimana)
Bagaimana mengerjakannya, perlu diberi penjelasan
mengenai teknik-teknik pengerjaannya.

E. Proses Perencanaan
Perencanaan dalam suatu organisasi adalah suatu proses, dimulai
dari identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah,
perencanaan pemecahan masalah, implementasi (pelaksanaan
pemecahan masalah) dan evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut
akan muncul masalah-masalah baru kemudian dari masalah-
masalah tersebut dipilih prioritas masalah dan selanjutnya kembali
ke siklus semula.
Di bidang kesehatan khususnya, proses perencanaan ini pada
umumnya menggunakan pendekatan pemecahan masalah
(problem solving). Secara terinci, langkah-langkah perencanaan
kesehatan adalah sebagai berikut :

1) Identifikasi Masalah
Perencanaan pada hakekatnya adalah suatu bentuk
rancangan pemecahan masalah. Oleh sebab itu, langkah
awal dalam perencanaan kesehatan adalah mengidentifikasi

5
masalah-masalah kesehatan masyarakat di lingkungan unit
organisasi yang bersangkutan. Sumber masalah kesehatan
masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain :
 Laporan-laporan kegiatan dari program-program
kesehatan yang ada.
 Survailance epidemiologi atau pemantauan
penyebaran penyakit.
 Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk
memperoleh masukan perencanaan kesehatan.
 Hasil kunjungan lapangan supervisi, dan sebagainya

2) Menetapkan Prioritas Masalah


Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang
masalah kesehatan yang menunggu untuk ditangani. Oleh
karena keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga dan
teknologi maka tidak semua masalah tersebut dapat
dipecahkan sekaligus (direncanakan pemecahannya). Untuk
itu harus dipilih masalah mana yang "feasible" untuk
dipecahkan. Proses memilih masalah ini disebut memilih
atau menetapkan prioritas masalah. Pemilihan prioritas
dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni :
 Teknik Skoring
Yakni memberikan nilai (scor) terhadap masalah
tersebut dengan menggunakan ukuran (parameter)
antara lain :
a) Prevalensi penyakit (prevalence) atau
besarnya masalah.
b) Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh
masalah tersebut (severity).
c) Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate
increase).
d) Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan
masalah tersebut (degree of unmeet need).
e) Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah
tersebut diatasi (social benefit).
f) Teknologi yang tersedia dalam mengatasi
masalah (technical feasiblity).
g) Sumber daya yang tersedia yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah
(resources availability), termasuk tenaga
kesehatan.

Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan


justifikasi kita, bila masalahnya besar diberi 5 paling tinggi dan bila
sangat kecil diberi nilai 1. Kemudian nilai-nilai tersebut dijumlahkan.

6
Masalah yang memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang
diprioritaskan, masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua
memperoleh prioritas kedua dan selanjutnya.

 Teknik Non Skoring


Dengan menggunakan teknik ini masalah dinilai
melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut
"nominal group tecnique (NGT)". Ada 2 NGT yakni :
a) Delphi Technique
Yaitu masalah-masalah didiskusikan oleh
sekelompok orang yang mempunyai keahlian
yang sama. Melalui diskusi tersebut akan
menghasilkan prioritas masalah yang
disepakati bersama.
b) Delbeq Technique
Menetapkan prioritas masalah menggunakan
teknik ini adalah juga melalui diskusi kelompok
namun peserta diskusi terdiri dari para peserta
yang tidak sama keahliannya maka
sebelumnya dijelaskan dulu sehingga mereka
mempunyai persepsi yang sama terhadap
masalah-masalah yang akan dibahas. Hasil
diskusi ini adalah prioritas masalah yang
disepakati bersama.

3) Menetapkan Tujuan
Menetapkan tujuan perencanaan pada dasarnya adalah
membuat ketetapan-ketetapan tertentu yang ingin dicapai
oleh perencanaan tersebut. Penetapan tujuan yang baik
apabila dirumuskan secara konkret dan dapat diukur. Pada
umumnya dibagi dalam tujuan umum dan tujuan khusus.
 Tujuan Umum
Adalah suatu tujuan masih bersifat umum dan masih
dapat dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan khusus dan
pada umumnya masih abstrak.
Contoh :Meningkatnya status gizi anak balita di
kecamatan Cibadak.
 Tujuan Khusus
Adalah tujuan-tujuan yang dijabarkan dari tujuan
umum. Tujuan khusus merupakan jembatan untuk
tujuan umum, artinya tujuan umum yang ditetapkan
akan tercapai apabila tujuan-tujuan khususnya
tercapai.

7
Contoh : Apabila tujuan umum seperti contoh tersebut
di atas dijabarkan ke dalam tujuan khusus menjadi
sebagai berikut :
o Meningkatnya perilaku ibu dalam memberikkan
makanan bergizi kepada anak balita.
o Meningkatnya jumlah anak balita yang dittimbang
di Posyandu.
o Meningkatnya jumlah anak yang berat badannya
naik, dan sebagainya.

4) Menetapkan Rencana Kegiatan


Rencana kegiatan adalah uraian tentang kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan. Pada umumnya kegiatan mencakup 3
tahap pokok, yakni :
 Kegiatan pada tahap persiapan, yakni keggiatan-
kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan pokok
dilaksanakan, misalnya rapat-rapat koordinasi,
perizinan dan sebagainya.
 Kegiatan pada tahap pelaksanaan yakni keegiatan
pokok program yang bersangkutan.
 Kegiatan pada tahap penilaian, yakni keggiatan untuk
mengevaluasi seluruh kegiatan dalam rangka
pencapaian program tersebut.

5) Menetapkan Sasaran (Target Group)


Sasaran (target group) adalah kelompok masyarakat tertentu
yang akan digarap oleh program yang direncanakan
tersebut. Sasaran program kesehatan biasanya dibagi dua,
yakni :
 Sasaran langsung, yaitu kelompok yang langsung
dikenai oleh program tersebut. Misalnya kalau tujuan
umumnya : Meningkatkan status gizi anak balita
seperti tersebut di atas maka sasaran langsungnya
adalah anak balita.
 Sasaran tidak langsung adalah kelompok yang
menjadi sasaran antara program tersebut namun
berpengaruh sekali terhadap sasaran langsung.
Misalnya : seperti contoh tersebut di atas, anak balita
sebagai sasaran langsung sedangkan ibu anak balita
sebagai sasaran tidak langsung. Ibu anak balita,
khususnya perilaku ibu dalam memberikan makanan
bergizi kepada anak sangat menentukan status gizi
anak balita tersebut.

8
6) Waktu
Waktu yang ditetapkan dalam perencanaan adalah sangat
tergantung dengan jenis perencanaan yang dibuat serta
kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mencapai
tujuan. Oleh sebab itu, waktu dan kegiatan sebenarnya
dapat dijadikan satu dan disajikan dalam bentuk matriks,
yang disebut gant chart.

7) Organisasi dan Staf


Dalam bagian ini digambarkan atau diuraikan organisasi
sekaligus staf atau personel yang akan melaksanakan
kegiatan-kegiatan atau program tersebut. Disamping itu juga
diuraikan tugas (job description) masing-masing staf
pelaksana tersebut. Hal ini penting karena masing-masing
orang yang terlibat dalam program tersebut mengetahui dan
melaksanakan kewajiban.

8) Rencana Anggaran
Adalah uraian tentang biaya-biaya yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan, mulai dari persiapan sampai dengan
evaluasi. Biasanya rincian rencana biaya ini dikelompokkan
menjadi :
 Biaya personalia
 Biaya operasional
 Biaya sarana dan fasilitas
 Biaya penilaian

9) Rencana Evaluasi
Rencana evaluasi sering dilupakan oleh para perencana
padahal hal ini sangat penting. Rencana evaluasi adalah
suatu uraian tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk
menilai sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
tersebut telah tercapai.

9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen merupakan salah hal penting dalam suatu
institusi apalagi dalam institusi kesehatan , terutama manajemen
tentang perencanaan sumber daya manusia dalam perusahaan ,
dimana perancaan tersebut sangat diperlukan untuk kemajuan
perusahaan. Perencanaan sumber daya manusia memiliki manfaat
yang baik bagi perusahaan yaitu memeprmudah produktivitas
perusahaan tersebut.

B. Saran
Perencanaan dilakukan dengan proses yang telah
disebutkan agar perencaan dapat memberikan manfaat yang besar
bagi perusahaan. Perencanaan dilakukan dalam jangka waktu
tertentu agar dapat meminimalisir kegiatan yang tidak bermanfaat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aspek manajemen kesehatan


http://www.indonesian-publichealth.com/manajemen-kesehatan/
Inolva feris, Perencanaan Kesehatan. Kendari, 2014.
https://feris-eri.blogspot.com/2014/06/makalah-perencanaan-
kesehatan.html

11

Anda mungkin juga menyukai