ABSTRAK
Perancangan pusat seni dan budaya di Jawa Barat dilatar belakangi oleh kekayaan seni budaya
yang unik dan beragam di Provinsi Jawa Barat sebagai hasil dari kreativitas masyarakatnya. Hal
ini membuktikan bahwa dibutuhkanya suatu tempat (bangunan) yang dapat menampung kegiatan
seni dan budaya masyarakat Jawa Barat. Adapun beberapa prinsip yang dapat dijadikan dasar
pemikiran dalam perancangan pusat seni dan budaya Jawa Barat ialah dengan mengangkat
gagasan lokal Jawa Barat yang mendalam menyangkut filosofi dalam ruang, massa, dan bentuk,
serta mencerminkan wujud antara tradisional dan modern pada bangunan. Dengan demikian desain
tidak hanya memperlihatkan gagasan modern saat kini namun juga semangat kearifan lokal,
sehingga tercipta kesinambungan antara pastpresent-future. Perancangan ini juga diharapkan dapat
mempresentasikan identitas atau karakter tempat itu sendiri. Maka dari itu penelitian ini dibuat
untuk mengetahui penerapan arsitektur Kontemporer pada bangunan WJACC (West Java Art and
Cultural Centre) dan ditulis dengan metode penelitian kualitatif dengan penyajian tulisan secara
deskriptif. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung dasar pemikiran perancangan, dengan
menciptakan bangunan yang dapat menggambarkan semangat perkembangan zaman dengan
bentuk desain yang inovatif, kreatif dan juga futuristik namun tetap memperhatikan filosofi lokal
Jawa Barat seperti pola pemukiman sunda yang terdapat unsur lemah (tanah) dan juga cai (air)
serta penerapan unsur bambu yang dapat menjadi ikon ataupun landmark kebanggaan masyarakat
Jawa Barat.
ABSTRACT
The design of cultural arts center in West Java is motivated by uniqueness and diverse richness of
art and culture in West Java Province as a result of the creativity of its people. This proves the
need for a place (building) to accommodate arts and cultural activities of the people of West Java.
Based on several principles from West Java art and cultural center term of references, the design
have to complemented by local understanding of West Java, related to philosophy in space, mass,
and form, and reflects the appearance between traditional and modern in buildings. Thus the
design not only embodies the modern day but also has passion for local wisdom, in order to
create continuity between the past-the future. This design is also expected to present the identity or
character of the place itself. Therefore this research made to study the application of
Contemporary architecture in the WJACC building (West Java art and cultural center) and written
using a qualitative research method with descriptive writing. This research is expected to support
the rationale design buildings that can develop the times with innovative, creative and futuristic
designs. Also paying attention to the local philosophies of West Java such as Sundanese settlement
patterns that contain unsecured elements (land) and also cai (water) and the application of
bamboo which can become an icon or landmark of the pride of the people of West Java.
Memiliki
irama
Masa Bangunan mengusung Gubanhan yang menyerupai pengulangan
Bentuk bangunan berbentuk
konsep spherical solution metafora dari topi perang dengan
kurva sebagai bidang
dengan memainkan irama dan juga ombak yang bentuk
aerodinamis untuk menahan
pengulangan pada geometri mengandung filosofi lokal geometri
hembusan angin yang kuat
yang menyerupai kerang dari Kawasan spanyol lengkung
Penggunaan
Struktur
space frame
maupun
A STRUKTUR
cangkang
Struktur cangkang dengan Struktur Space frame Struktur Cangkang dengan sebagai
beton precast dan kerangka dengan beton bertulang, lapisan beton dan juga respon
kabel baja pada bidang struktur rangka baja, balok beberapa kolom sebagai dalam
atapnya. Bidang atap komposit dan dek sebagai penopang bidang atap. Balok merancang
disangga dengan 32 kolom kerangka utama bangunan. penopang utama bangunan
beton dengan struktur curtain melengkung menumpu berbentuk
wall balok-balok pembantu. lengkung
Menggunaka
n perpaduan
INOVASI MATERIAL
bahan
ataupun
Material yang melapisi atap Material utama bangunan ini Beton Putih bercampur teknologi
cangkang Opera House adalah GFRP yang dengan Titanium Dioxide seperti
Sydney merupakan Ubin merupakan material sebagai bahan utama GFRP, dan
keramik berglasir dari komposit yang terbuat dari bangunan yang memberikan Titanium
Swedia berwarna putih yang polimerplastik diperkuat kesan hidup dan Dioxide.
mengekspresikan kebersihan dengan serat kaca dan memberikan efek berkilau Dengan
GFRC yang merupakan didapat dari teknologi bahan. unsur warna
Polimer beton yang cerah.
Pengolaham
lansekap
EKSPLORASI LANSEKAP
yang terbuka
sebagai
akses
pedestrian
Elemen lansekap pada Keserasian elemen lansekap Elemen lansekap didesain baik berupa
bangunan opera house diolah dengan permainan dengan konsep yang permainan
sydney merupakan kontur linear disepanjang mendukung pencahayaan kontur
perkerasan yang memiliki halaman depan bangunan. alami pada bangunan. ataupun
kontur berundak mengarah Warna putih mendukung perkerasan.
kedalam bangunan. cahaya bercendar dan
membias ke dalam.
Dari tabel studi komparasi diatas dapat Inovasi material pada bangunan
ditemukan berbagai cara dalam menerapkan rancangan diterapkan dengan
prinsip arsitektur kontemporer pada masing- menggunakan beton putih pada bidang
masing bangunan pusat seni dan budaya. atap cangkangnnya dan GFRC pada bagian
Berikut ini adalah hasil penerapan prinsip- kanopinya, serta elemen beton precast
pada dinding dan kolomnya. Sedangkan
prinsip arsitektur kontemporer pada rancangan
keragaman struktur dapat terlihat pada 3
pusat seni dan budaya di Jawa Barat:
komponen struktur utama yakni mega
1) Ekspresi bentuk
struktur beton kantilever, kolom dan balok,
serta struktur cangkang yang ditopang
dengan space frame pada bidang atap.
Gambar 3. Tampak depan rancangan Gambar 6. Unsur tanah dan air pada rancangan
(Sumber: Data pribadi) (Sumber: Data pribadi)
Prosiding Seminar Intelektual Muda #2, Peningkatan Kualitas Hidup dan Peradaban Dalam Konteks IPTEKSEN , 5
Agustus 2019, hal:01-06, ISBN……………….,FTSP, Universitas Trisakti.
ILHAM ALAMANDA NUGRAHA PUTRA.
REFERENSI
Groat, Linda and David Wang, Architectural
Research Methods, Wiley (Hoboken,
NJ), 2013.
Gunawan, E. (2011). Reaktualisasi Ragam Art
Deco Dalam Arsitektur Kontemporer.
Manado: Universitas Sam Ratulangi.