MODUL PELATIHAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Diterbitkan oleh
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014
ii
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Ta’ala, Kurikulum 2013 secara
terbatas mulai dilaksanakan tahun 2013 pada sekolah-sekolah yang memenuhi persyaratan
dan ditetapkan secara selektif. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum
sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan
tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran,
dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan
dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan
kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan
masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka
kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal yang di bidang
pendidikan pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah
strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama,
standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari
standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga,
semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin
dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan
tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas
dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan
implementasi Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya,
kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum
2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan
bangsa Indonesia.
Mohammad Nuh
iii
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Ta’ala atas selesainya Modul Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan bahan ajar wajib dalam
rangka pelatihan calon instruktur dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui
pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya.
Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I
dan IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016
diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan
lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu,
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan
Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala
sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP untuk 9 mata
pelajaran, dan guru Kelas X SMA/SMK untuk 3 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas
pelatihan tersebut, maka BPSDMPK dan PMP telah menyiapkan 14 Modul Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013, sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan.
Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan
staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, widyaiswara, pengawas, kepala
sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut.
Syawal Gultom
iv
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
DAFTAR ISI
v
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan
proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013
dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk
mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pada materi pelatihan ini, Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional
dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, strategi implementasi Kurikulum 2013, serta
pendekatan pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013.
Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan
perkembangan masa depan.
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar
Proses, dan Standar Penilaian.
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.
5. Menjelaskan konsep pendekatan scientific.
6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, DL).
7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
2
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Langkah Kegiatan
Diskusi Presentasi
kelompok hasil diskusi
Mengamati tentang rasional kelompok dan
Tanya jawab
tayangan dan perubahan tanya jawab
tentang
video pada Kurikulum dengan
Kurikulum
cuplikan 2013 yang kelompok lain
2013 dan
contoh meliputi dan
implementasi
pembelajaran SKL,KI,KD, penyimpulan
-nya di
Kurikulum pendekatan, hasil diskusi
sekolah
2013 model dan tentang
penilaian Konsep
pembelajaran Kurikulum
3
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-1.1/1.2
1.1. RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013
e. Fenomena negatif antara lain perkelahian siswa, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan
kecurangan dalam ujian.
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud
apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai
berikut ini.
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan Standar Kompetensi Lulusan
berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah
kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka
dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan
kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan
kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-
tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan
penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.
5. Pendalaman dan Perluasan Materi
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) tahun 2006 dan 2011 yang
ditujukan untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil bahwa lebih dari 95% peserta didik
Indonesia di SD kelas IV hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari
50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan
untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
- low mengukur kemampuan sampai level knowing,
- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying,
- high mengukur kemampuan sampai level reasoning, dan
- advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.
5
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang
ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi
yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang
sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting
dalam perbandingan internasional.
D. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan
pembelajaran ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan
dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan
masyarakat.
6
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
F. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata
pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran
dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per
minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk
kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
8
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
10
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
11
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013
adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft
skills dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang
diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih
banyak atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak,
kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini
berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT
ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attitude.
12
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
demikian peserta didik akan terbiasa untuk menggali potensi dan kreativitasnya dalam
proses belajar.
HO-1.2
1.2. SKL, KI, KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
SIKAP pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam
sekitar, serta dunia dan peradabannya
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisis +
Mengevaluasi
PENGETAHUAN
pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar +
Mencipta
KETERAMPILAN
pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret
Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam
sekitar, serta dunia dan peradabannya.
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati; menanya; mencoba
dan mengolah; menalar; mencipta; menyajikan dan mengkomunikasikan
Perumusan kompetensi lulusan antar satuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap
tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
d. fungsi satuan pendidikan.
15
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
B. KOMPETENSI INTI
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda
dapat dijaga.
Rumusan Kompetensi inti menggunakan notasi berikut ini.
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMP/MTs adalah sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1. Menghargai dan 1. Menghargai dan 1. Menghargai dan
menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
16
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
C. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan Kompetensi Dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta
ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai
dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
4. Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
17
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penjabaran lengkap mengenai kompetensi dasar per jenjang kelas dan per mata pelajaran
dapat dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 68
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs.
2. Manajemen Implementasi
a. Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan
pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
b. Pemerintah bertanggung jawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah
untuk melaksanakan kurikulum.
c. Pemerintah bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum
secara nasional.
d. Pemerintah provinsi bertanggung jawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
e. Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab dalam memberikan bantuan
profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di
kabupaten/kota terkait.
3. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide (deliberation process),
pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan selama masa implementasi
kurikulum. Evaluasi dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam
Kompetensi Inti yang dijadikan organising element dalam mengikat Kompetensi dasar
mata pelajaran.
Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut.
a. Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk memperbaiki berbagai kesulitan
pelaksanaan kurikulum.
b. Sampai tahun pelajaran 2016 secara menyeluruh untuk menentukan keefektifan,
kelayakan, kekuatan, dan kelemahan implementasi kurikulum.
Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum (implementasi kurikulum) diselenggarakan
dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu
kepala sekolah dan guru menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap
18
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
19
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KELAS VII
20
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Memahami pengetahuan (faktual, Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
konseptual, dan prosedural) pada ungkapan sapaan, pamitan, ucapan terimakasih, dan
berdasarkan rasa ingin tahunya permintaan maaf, serta responnya, sesuai dengan konteks
tentang ilmu pengetahuan, penggunaannya.
teknologi, seni, budaya terkait Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
fenomena dan kejadian tampak pada ungkapan perkenalan diri, serta responnya, sesuai
mata. dengan konteks penggunaannya.
Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
dari teks untuk menyatakan dan menanyakan nama hari,
bulan, nama waktu dalam hari, waktu dalam bentuk angka,
tanggal, dan tahun.
Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
dari teks pemaparan jati diri, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
pada teks untuk menyatakan dan menanyakan nama dan
jumlah binatang, benda, dan bangunan publik yang dekat
dengan kehidupan siswa sehari-hari.
Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
dari teks label nama (label) dan daftar barang (list), sesuai
dengan konteks penggunaannya.
Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
pada teks untuk menyatakan dan menanyakan sifat orang,
binatang, benda sesuai dengan konteks penggunaannya.
Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
pada teks untuk menyatakan dan menanyakan tingkah laku/
tindakan/fungsi orang, binatang, benda, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
dari teks instruksi (instruction), tanda atau rambu (short
notice), tanda peringatan (warning/caution), sesuai dengan
konteks penggunaannya.
Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
dari teks deskriptif dengan menyatakan dan menanyakan
tentang deskripsi orang, binatang, dan benda, sangat pendek
dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.
Memahami fungsi sosial dan unsur kebahasaan dalam lagu.
21
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mencoba, mengolah, dan menyaji Menyusun teks lisan sederhana untuk mengucapkan dan
dalam ranah konkret merespon sapaan, pamitan, ucapan terimakasih, dan
(menggunakan, mengurai, permintaan maaf, dengan memperhatikan fungsi sosial,
merangkai, memodifikasi, dan struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
membuat) dan ranah abstrak konteks.
(menulis, membaca, menghitung, Menyusun teks lisan dan tulis sederhana untuk menyatakan,
menggambar, dan mengarang) menanyakan, dan merespon perkenalan diri, dengan sangat
sesuai dengan yang dipelajari di pendek dan sederhana, dengan memperhatikan fungsi sosial,
sekolah dan sumber lain yang struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
sama dalam sudut pandang/teori. konteks.
Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan
menanyakan nama hari, bulan, nama waktu dalam hari,
waktu dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun, dengan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
Menangkap makna pemaparan jati diri lisan dan tulis sangat
pendek dan sederhana.
Menyusun teks lisan dan tulis untuk memaparkan dan
menanyakan jati diri, dengan sangat pendek dan sederhana,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan
menanyakan nama binatang, benda, dan bangunan publik
yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
Menyusun teks tulis label nama (label) dan daftar barang
(list), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan
menanyakan sifat orang, binatang, dan benda, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan
menanyakan tingkah laku/tindakan/fungsi dari orang,
binatang, dan benda, dengan unsur kebahasaan yang benar
dan sesuai konteks.
KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Menghargai dan menghayati Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris
ajaran agama yang dianutnya sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional yang
diwujudkan dalam semangat belajar.
Menghargai dan menghayati Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam
perilaku jujur, disiplin, melaksanakan komunikasi interpersonal dengan guru dan
tanggungjawab, peduli (toleransi, teman.
gotong royong), santun, percaya Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan
diri, dalam berinteraksi secara bertanggung jawab dalam melaksanakan komunikasi
efektif dengan lingkungan sosial transaksional dengan guru dan teman.
dan alam dalam jangkauan Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama,
22
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
23
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
24
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KELAS IX
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
Menghargai dan menghayati Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris
ajaran agama yang dianutnya sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional yang
diwujudkan dalam semangat belajar.
Menghargai dan menghayati Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam
perilaku jujur, disiplin, melaksanakan komunikasi interpersonal dengan guru dan
tanggungjawab, peduli (toleransi, teman.
gotong royong), santun, percaya Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan
diri, dalam berinteraksi secara bertanggung jawab dalam melaksanakan komunikasi
efektif dengan lingkungan sosial transaksional dengan guru dan teman.
dan alam dalam jangkauan Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama,
pergaulan dan keberadaannya. dan cinta damai, dalam melaksanakan komunikasi
fungsional.
Memahami dan menerapkan Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
pengetahuan (faktual, melaksanakan fungsi sosial dari ungkapan harapan atau doa
konseptual, dan prosedural) dan ucapan selamat atas suatu kebahagiaan dan prestasi,
25
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
berdasarkan rasa ingin tahunya serta responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya.
tentang ilmu pengetahuan, Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
teknologi, seni, budaya terkait melaksanakan fungsi sosial dari ungkapan persetujuan, serta
fenomena dan kejadian tampak responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya.
mata. Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial menyatakan dan menanyakan
tentang keharusan dan himbauan melakukan suatu
tindakan/kegiatan, sesuai dengan konteks penggunaannya.
Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial menyatakan dan menanyakan
tentang maksud dan tujuan melakukan suatu
tindakan/kegiatan, sesuai dengan konteks penggunaannya.
Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial menyuruh dan melarang
melakukan suatu tindakan/kegiatan, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial dari teks label obat/makanan/
minuman, sesuai dengan konteks penggunaannya.
Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial teks prosedur dengan
menyatakan dan menanyakan tentang resep dan manual,
pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial menyatakan dan menanyakan
tentang tindakan/kegiatan/kejadian yang sedang
dilakukan/terjadi pada saat ini, waktu lampau, dan waktu
yang akan datang, sesuai dengan konteks penggunaannya.
Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial menyatakan dan menanyakan
tentang tindakan/kegiatan/kejadian yang sudah/telah
dilakukan/terjadi di waktu lampau tanpa penyebutan waktu
terjadinya secara spesifik, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial menyatakan dan menanyakan
hubungan sebab akibat dan hubungan kebalikan, sesuai
dengan konteks penggunaannya.
Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan dari teks naratif berbentuk cerita rakyat, sesuai
dengan konteks penggunaannya.
Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial menyatakan dan menanyakan
tentang tindakan/kegiatan/kejadian tanpa perlu
menyebutkan pelakunya, sesuai dengan konteks
penggunaannya.
Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk
melaksanakan fungsi sosial teks factual report dengan
menyatakan dan menanyakan tentang teks ilmiah faktual
tentang orang, binatang, benda, gejala dan peristiwa alam
26
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
28
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-1.3
A. KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum
2013 mengamanatkan esensi pendekatan scientific dalam pembelajaran. Pendekatan
scientific diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang
memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif
dibandingkan dengan penalaran deduktif.
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk
kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Sejatinya, penalaran induktif
menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi ide yang lebih luas. Metode ilmiah
umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian
merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas
suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau
mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.
Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada
bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip
penalaran yang spesifik. Metode ilmiah pada umumnya memuat serangkaian aktivitas
pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data,
menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
29
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
30
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
HO.1.4A
PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK (PROJECT BASED LEARNING)
a. Konsep/Definisi
Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning=PjBL) adalah model pembelajaran
yang menggunakan projek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil
belajar.
Pembelajaran Berbasis Projek merupakan model belajar yang menggunakan masalah
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis
Projek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta
didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.
Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a
guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah projek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan
terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus
berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBLmerupakan investigasi
mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan
usaha peserta didik.
Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda,
maka Pembelajaran Berbasis Projek memberikan kesempatan kepada para peserta didik
untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna
bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Pembelajaran Berbasis
Projek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan
berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Projek memiliki karakteristik berikut ini.
1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;
2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;
3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan yang diajukan;
4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkan permasalahan;
5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;
6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan;
7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan
8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Projeksebaiknya sebagai fasilitator, pelatih,
penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya
imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa.
31
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
32
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
c. Langkah-langkah Operasional
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Projek dapat dijelaskan dengan
diagram sebagai berikut.
1
2
PENENTUAN 3
MENYUSUN
PERTANYAAN MENYUSUN JADWAL
PERECANAAN PROYEK
MENDASAR
6
5 4
EVALUASI
MENGUJI HASIL MONITORING
PENGALAMAN
33
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penilaian Projek
a) Pengertian
Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian projek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
(1) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola
waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
(2) Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
(3) Keaslian
Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap
projek peserta didik.
b) Teknik Penilaian Projek
Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil
akhir projek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu
dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam
bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian
berupa daftar cek ataupun skala penilaian.
Penilaian Projek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan sampai
dengan akhir projek. Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal atau tahapan yang perlu
dinilai. Pelaksanaan penilaian dapat juga menggunakan rating scale dan checklist.
35
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penilaian Produk
a) Pengertian
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu
produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat
produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni
(patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan
logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan
penilaian yaitu:
(1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
(2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik
dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
(3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan
peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
36
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO.1.4B
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Konsep/Definisi
1) Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar.
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja
dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata.
2) Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang
menantang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar, bekerja secara berkelompok
untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.
Model pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan adanya pemberian rangsangan
berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh peserta didik
yang diharapkan dapat menambah keterampilan peserta didik dalam pencapaian materi
pembelajaran.
Berikut ini lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL).
1) Permasalahan sebagai kajian.
2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman.
3) Permasalahan sebagai contoh.
4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses.
5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik.
Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat
digambarkan berikut ini.
Peserta Didik sebagai Masalah sebagai Awal
Guru sebagai Pelatih
Problem Solver Tantangan dan Motivasi
o Asking about thinking (bertanya o Peserta yang aktif. o Menarik untuk
tentang pemikiran). o Terlibat langsung dalam dipecahkan.
o Memonitor pembelajaran. pembelajaran. o Menyediakan
o Probbing ( menantang peserta didik o Membangun kebutuhan yang ada
untuk berpikir ). pembelajaran. hubungannya dengan
o Menjaga agar peserta didik terlibat. pelajaran yang
o Mengatur dinamika kelompok. dipelajari.
o Menjaga berlangsungnya proses.
Pendekatan PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut ini.
1) Kurikulum: PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional karena memerlukan suatu
strategi sasaran di mana projek sebagai pusat.
2) Responsibility: PBL menekankan responsibility dan answerability para peserta didik ke diri
dan kelompoknya.
3) Realisme: kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi
yang sebenarnya. Aktivitas ini mengintegrasikan tugas otentik dan menghasilkan sikap
profesional.
37
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
38
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
baik jika dalam pemeran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang
dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
Fase 5: Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka
sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini
guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan
selama proses kegiatan belajarnya.
evaluasi yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah adalah menilai
pekerjaan yang dihasilkan oleh peserta didik sebagai hasil pekerjaan mereka dan
mendiskusikan hasil pekerjaan secara bersama-sama.
Penilaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan peserta didik tersebut, penilaian
ini antara lain: 1) assesmen kerja, 2) assesmen autentik dan 3) portofolio. Penilaian proses
bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana peserta didik merencanakan pemecahan
masalah, melihat bagaimana peserta didik menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya.
Penilaian kinerja memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan
dalam situasi yang sebenarnya. Sebagian masalah dalam kehidupan nyata bersifat dinamis
sesuai dengan perkembangan zaman dan konteks atau lingkungannya maka di samping
pengembangan kurikulum juga perlu dikembangkan model pembelajaran yang sesuai tujuan
kurikulum yang memungkinkan peserta didik dapat secara aktif mengembangkan kerangka
berpikir dalam memecahkan masalah serta kemampuannya untuk bagaimana belajar
(learning how to learn).
Dengan kemampuan atau kecakapan tersebut diharapkan peserta didik akan mudah
beradaptasi. Dasar pemikiran pengembangan strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan
pandangan kontruktivis yang menekankan kebutuhan peserta didik untuk menyelidiki
lingkungannya dan membangun pengetahuan secara pribadi pengetahuan bermakna.
Tahap evaluasi pada PBM terdiri atas tiga hal: 1) bagaimana peserta didik dan evaluator
menilai produk (hasil akhir) proses; 2) bagaimana mereka menerapkan tahapan PBM untuk
bekerja melalui masalah; 3) bagaimana peserta didik akan menyampaikan pengetahuan hasil
pemecahan akan masalah atau sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka belajar
menyampaikan hasil-hasil penilaian atau respon-respon mereka dalam berbagai bentuk yang
beragam, misalnya secara lisan atau verbal, laporan tertulis, atau sebagai suatu bentuk
penyajian formal lainnya. Sebagian dari evaluasi memfokuskan pada pemecahan masalah
oleh peserta didik maupun dengan cara melakukan proses belajar kolaborasi (bekerja
bersama pihak lain).
41
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO.1.4C
PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
a. Definisi/Konsep
Model Discovery Learning adalah didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila
siswa tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan
mengorganisasi sendiri. Sebagaimana pendapat Bruner, bahwa: “Discovery Learning can be
defined as the learning that takes place when the student is not presented with subject
matter in the final form, but rather is required to organize it him self” (Lefancois dalam
Emetembun, 1986:103). Ide dasar Bruner ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan
bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar di kelas.
Model Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses
intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery
terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk
menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi,
pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process
sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilatig conceps and
principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).
Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry). Tidak ada
perbedaan yang prinsipil pada kedua istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan
pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya
dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa
semacam masalah yang direkayasa oleh guru, sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan
hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya
untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan
mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar
perlu lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu siswa pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini
dinamakan Discovery Learning Environment, yaitu lingkungan dimana siswa dapat
melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang
mirip dengan yang sudah diketahui. Lingkungan seperti ini bertujuan agar siswa dalam
proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif.
Untuk memfasilitasi proses belajar yang baik dan kreatif harus berdasarkan pada manipulasi
bahan pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. Manipulasi bahan
pelajaran bertujuan untuk memfasilitasi kemampuan siswa dalam berpikir
(merepresentasikan apa yang dipahami) sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang
ditentukan oleh bagaimana cara lingkungan, yaitu: enactive, iconic, dan symbolic. Tahap
enactive, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk memahami lingkungan
sekitarnya, artinya, dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan
motorik, misalnya melalui gigitan, sentuhan, pegangan, dan sebagainya. Tahap iconic,
seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi
verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui bentuk
perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komparasi). Tahap symbolic, seseorang telah
mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh
42
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam memahami dunia sekitarnya anak
belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya.
Komunikasinya dilakukan dengan menggunakan banyak simbol. Semakin matang seseorang
dalam proses berpikirnya, semakin dominan sistem simbolnya. Secara sederhana teori
perkembangan dalam fase enactive, iconic dan symbolic adalah anak menjelaskan sesuatu
melalui perbuatan (ia bergeser ke depan atau kebelakang di papan mainan untuk
menyesuaikan beratnya dengan berat temannya bermain) ini fase enactive. Kemudian pada
fase iconic ia menjelaskan keseimbangan pada gambar atau bagan dan akhirnya ia
menggunakan bahasa untuk menjelaskan prinsip keseimbangan ini fase symbolic.
Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana
pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai
dengan tujuan (Sardiman, 2005:145). Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar
mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.
Dalam metode Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa
dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan,
mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta
membuat kesimpulan.
b. Fakta Empirik Keberhasilan Pendekatan dalam Proses dan Hasil Pembelajaran
Berdasarkan fakta dan hasil pengamatan, penerapan pendekatan Discovery Learning dalam
pembelajaran memiliki kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan.
1) Kelebihan Penerapan Discovery Learning
(a) Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan
dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini,
seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya.
(b) Pengetahuan yang diperoleh melalui model ini sangat pribadi dan ampuh karena
menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
(c) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan
berhasil.
(d) Model ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan
kecepatannyasendiri.
(e) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan
akalnya dan motivasi sendiri.
(f) Membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan
bekerja sama dengan yang lainnya.
(g) Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-
gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di
dalam situasi diskusi.
(h) Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah
padakebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
(i) Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
(j) Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar
yang baru.
(k) Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.
43
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
45
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
47
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penilaian autentik memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang
saling berkaitan. Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata.
Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Berikut contoh-contoh tugas autentik: pemecahan
masalah matematika, melaksanakan percobaan, bercerita, menulis laporan, berpidato,
membaca puisi, dan membuat peta perjalanan.
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru
autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada
penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria
tertentu seperti disajikan berikut ini.
a. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain
pembelajaran.
b. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan
pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan
menyediakan sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi
pengetahuan.
c. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan
pemahaman peserta didik.
d. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan
menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
48
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati,
terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini dilakukan
saat pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
2) Penilaian Diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk melakukan
refleksi diri/perenungan dan mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya
dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian diri.
3) Penilaian Antarteman
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik selama kegiatan
pembelajaran berlangsung (biasanya dilakukan ketika peserta didik melakukan
kegiatan kelompok, dan penilaian dilakukan antar anggota kelompok). Instrumen
yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4) Jurnal Catatan Guru
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan
sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan
dari hasil observasi.
b. Penilaian Pengetahuan
Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut ini.
1) Tes tulis
Meski konsepsi penilaian autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis
yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil
pembelajaran tetap bisa dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai
jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban
terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-
akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau
pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka
memperoleh nilai yang sama.
2) Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral)
sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga
49
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
c. Penilaian Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
1) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu
tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan drama dan bermain
peran.
Penilaian autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya
dalam proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan
meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur projek/tugas yang akan
mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan
informasi ini, guru dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik
baik dalam bentuk laporan naratif maupun laporan kelas.
Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja, antara
lain sebagai berikut.
- Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-
unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah
peristiwa atau tindakan.
- Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru
menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta
didik selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan
seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.
- Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala
numerik berikut predikatnya. Misalnya: 4 = baik sekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 =
kurang.
- Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara
mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat
catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah
peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti ini tetap ada manfaatnya,
namun tidak cukup dianjurkan.
- Rubrik: alat pengukuran yang mempunyai skala atau point yang tetap dan jelas untuk
setiap criteria penilaian. Sangat disarankan untuk menggunakan rubrik yang
mempunyai 4 poin skala (1-4) sehingga pemberian skor nilai tengah dapat
dihindarkan (misalnya skala 1-3 akan terjadi sebuah kecenderungan untuk
memberikan skor 3 pada sebagian besar hasil)
50
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2) Penilaian Projek
Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus
diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas
dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan
penyajian data. Dengan demikian, penilaian projek bersentuhan dengan aspek
pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain. Penilaian projek sangat
dianjurkan karena membantu mengembangkan keterampilan berpikir tinggi (berpikir
kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik.
Selama mengerjakan sebuah projek pembelajaran, peserta didik memperoleh
kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.
Dengan demikian, pada setiap penilaian projek, setidaknya ada tiga hal yang
memerlukan perhatian khusus dari guru.
51
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3) Penilaian Portofolio
Penilaian dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui
sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi
yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan
peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan
dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian
portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian
hasil belajar peserta didik.Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran
sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik
dalam menguasai kompetensi pada suatu tema.
Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio.
- masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di dalamnya
memuat hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi.
- menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulkan/disimpan.
- sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi
komentar, masukan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik
dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.
- peserta didik dengan kesadaran sendiri menindak lanjuti catatan guru.
52
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
- catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi
tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan
kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa
berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara
berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan
beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik
dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau
informasi lain yang relevan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dituntut oleh topik atau muatan pelajaran tertentu. Fokus penilaian portofolio adalah
kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode
pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga
oleh peserta didik sendiri.
Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan
belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat
karangan, puisi, surat, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-
lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan
sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut
ini.
- Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
- Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan
dibuat.
- Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan
guru menyusun portofolio pembelajaran.
- Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang
sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
- Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
- Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen
portofolio yang dihasilkan.
- Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
53
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK-1.1
ANALISIS KURIKULUM 2013
Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi
implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada
Kurikulum 2013.
Langkah Kerja:
1. Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 dan Permendikbud tahun 2013 yang terkait
dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan
jawaban hasil diskusi pada kolom yang tersedia.
3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan
hasil diskusi.
4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain.
No Pertanyaan Jawaban
1. Mengapa perlu adanya
pengembangan Kurikulum?
2. Apa saja elemen perubahan dalam
Kurikulum 2013?
3. Bagaimana strategi implementasi
Kurikulum 2013 dalam proses
pembelajaran?
4. Apa perbedaan kompetensi peserta
didik pada Kurikulum 2006 dan
Kurikulum 2013?
5. Bagaimana pendekatan dan model-
model pembelajaran dalam Kurikulum
2013?
6. Bagaimana penilaian pembelajaran
dalam Kurikulum 2013?
54
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 2
ANALISIS BUKU
ANALISIS BUKU GURU&BUKU SISWA
55
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun
2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai
dengan Permendikbud no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan
Buku Panduan Guru (Buku Guru).
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi
persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru
terdiri atas dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus
pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat: Judul
bab, informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab
dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun
non-eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari telaah dan analisis buku guru dan buku siswa
terhadap kesesuaian dengan SKL, KI, dan KD; kecukupan dan kedalaman materi; dan
kesesuaian pendekatan pembelajaran dan penilaian.
Indikator
1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian
yang terdapat dalam buku siswa.
2. Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang terdapat dalam
buku guru.
3. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan
KD.
4. Menjelaskan alasan hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan
tuntutan SKL, KI, dan KD.
56
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
5. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dengan pendekatan scientific, standar proses dan
standar penilaian.
6. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan scientific, standar proses dan
standar penilaian.
7. Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa.
8. Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa.
9. Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa berdasarkan hasil
analisis.
Mendiskusikan hasil
Mendiskusikan hasil
analisis untuk
Presentasi hasil analisis analisis buku guru dan
membuat
buku gurudan buku buku siswa dalam
rekomendasi tentang
siswa kesesuaiannya dengan
penggunaan buku
standar penilaian
guru dan buku siswa
57
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-2.1/2.2
2.1 KEDUDUKAN DAN FUNGSI BUKU GURU DAN BUKU SISWA
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasi kurikulum tahun
2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai
dengan Permendikbud no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan
Guru.
A. Buku Guru
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi
persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru
terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus
pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Petunjuk umum pembelajaran berisi informasi tentang cakupan dan lingkup materi
pembelajaran, tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan,
model dan metode, penjelasan tentang media dan sumber belajar serta prinsip-prinsip
penilaian pada pembelajaran.
Petunjuk khusus pembelajaran terdiri atas beberapa bab sesuai dengan materi pada buku
siswa. Umumnya berisi informasi bagi guru untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian pembelajaran pada bab tersebut. Pada umumnya bagian ini berisi: peta konsep
untuk materi pada bab ini, cakupan materi untuk tatap muka, KI dan KD yang sesuai dengan
materi, alokasi waktu dan rincian materi setiap tatap muka. Selanjutnya pada bagian ini
terdapat uraian pembelajaran untuk setiap tatap muka, mulai dari tujuan pembelajaran,
alternatif kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran. Bagian penilaian
berisi informasi tentang teknik dan bentuk penilaian oleh guru, penilaian diri, penilaian antar
peserta didik dan informasi pembahasan soal pada buku siswa. Pada buku guru juga ada
informasi bagaimana cara informasi komunikasi dengan Orangtua/Wali.
B. Buku Siswa
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat hal-hal
berikut, yaitu: Judul bab, infomasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap
bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik
ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan
tugas bagi peserta didik.
Penggunaan buku siswa oleh peserta didik disarankan dimulai dengan membaca dan
mengkaji bagian pengantar bab atau subbab, melakukan kegiatan-kegiatan yang tersedia,
mendiskusikan hasil kegiatan dan memverifikasi hasil diskusi dengan informasi konsep yang
ada di buku. Uraian materi lainnya merupakan bagian untuk memperdalam pemahaman
konsep dan diakhiri dengan soal-soal untuk menguji pemahaman konsep secara individual.
Buku guru dan buku siswa merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan jika guru
merasa perlu mengembangkannya sesuai dengan kondisi sekolah. Terutama yang berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran, guru dapat menyesuaikan sesuai dengan alat dan bahan
praktikum atau media belajar yang tersedia di sekolah atau model-model pembelajaran yang
58
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
dipilih guru. Untuk lebih memahami isi buku guru dan buku siswa serta mengetahui hal-hal
yang perlu dikembangkan atau disesuaikan dengan keperluan implementasi kurikulum 2013
dalam pembelajaran, guru dapat melakukannya melalui kegiatan analisis buku guru dan
buku siswa sesuai dengan petunjuk dan format yang tersedia.
59
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK-2.1
ANALISIS BUKU GURU
Menentukan
alokasi waktu
Merumuskan
indikator
Merumuskan
tujuan
pembelajaran
Menentukan
cakupan materi
pembelajaran
Menentukan
pendekatan
Menentukan
model
Menentukan
strategi
Menentukan
metode
Menentukan
media, sumber dan
60
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
alat
Mendeskripsikan
langkah
pembelajaran
sesuai dengan
pendekatan,
model, metode
B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Menilai
Pengetahuan
- Contoh
instrumen
- Pembahasan
Menilai Sikap
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Menilai
Keterampilan
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Portofolio
Penilaian Diri
Informasi
Pengayaan Belajar
Informasi &
hubungan guru
dan orang tua
61
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
R-2.1.
RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU GURU
Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis.
Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang akan
dinilai.
Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil
analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut.
62
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK-2.2
ANALISIS BUKU SISWA
Urutan sub
topik/materi sesuai
dengan sistematika
keilmuan
Komponen
penilaian sesuai
tuntutan
penuilaian autentik
B. Uraian Materi
Pendahuluan bab
memotivasi siswa
untuk belajar
Cakupan materi
setiap sub
topik/submateri
memenuhi
kebutuhan
pencapaian KD
Kegiatan pada
buku memfasilitasi
pembelajaran
dengan
Pendekatan
Scientific
C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Penilaian
Pengetahuan
Penilaian Sikap
63
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penilaian
Keterampilan
Tugas
64
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
R-2.2.
RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU SISWA
Rubrik penilaian analisis buku siswa digunakan untuk menilai hasil analisis peserta pelatihan
terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis.
Cermati format penilaian analisis buku siswa serta hasil analisis peserta yang akan
dinilai.
Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil
analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut.
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik (AB) 90 < AB ≤ 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis
Kurang (K) ≤ 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis
Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen
sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku siswa.
65
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
66
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: (a) berorientasi pada
karakteristik kompetensi yang mencakup: sikap (Krathwohl) seperti menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan, keterampilan (Dyers) seperti mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta, dan pengetahuan (Bloom &
Anderson) seperti mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta; (b) menggunakan pendekatan scientific, karakteristik kompetensi sesuai jenjang;
dan (c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning.
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi
pada tingkat memuaskan. Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan
nontes (portofolio), cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian
autentik, dan rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi
kualitatif tentang sikap dan keterampilan.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model pembelajaran dan
perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih menyusun contoh proses
pembelajaran, mengembangakan instrumen penilaian menggunakan berbagai model
pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dan mengolah nilai untuk rapor
Indikator
1. Merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Bahasa Inggris.
2. Membuat contoh penerapan model-model pembelajaranpada pembelajaran Bahasa
Inggris dan penilaiannya
3. Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian.
4. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran
Bahasa Inggris.
5. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
67
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Langkah Kegiatan
1. Perancangan Pembelajaran
Kerja Kerja
Presentasi
Kelompok kelompok
hasil kerja Penyimpulan
menelaah HO menyusun
kelompok hasil diskusi
contoh contoh
dan kelompok
penerapan pendekatan
dikomentari dan
pendekatan scientific
oleh rangkuman
scientific dalam
kelompok hasil
dalam pembelaja-
lain
pembelajaran ran
2. Perancangan Penilaian
Diskusi Kerja
kelompok Kelompok Penyimpulan
Presentasi hasil
model menyusun hasil diskusi
kerja kelompok
pembelaja- model dan kelompok
dan dikomentari
ran dan contoh dan
oleh kelompok
perancangan instrumen rangkuman
lain
penilaian penilaian yg hasil
baik
68
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-3.1
3.1. PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific approach pada
proses pembelajaran. Pendekatan scientific termasuk pembelajaran inkuiri yang
bernafaskan konstruktivisme. Sasaran pembelajaran dengan pendekatan ilmiah mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap
satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses)
psikologis yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas:
mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sementara
itu, keterampilan diperoleh melalui aktivitas: mengamati, menanya, menalar, menyaji, dan
mencipta (Permendikbud No. 65 tahun 2013).
A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa terampil memahami, menyatakan, dan menanyakan teks lisan dan tulis yang
menyatakan dan menanyakan perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda, untuk
melaksanakan komunikasi transaksional dan fungsional dengan guru dan teman,
menggunakan ungkapan dengan struktur teks yang runtut dengan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks, secara jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, peduli,
kerjasama, dan cinta damai.
69
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3.9. Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial
menyatakan dan menanyakan perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda,
sesuai dengan konteks penggunaannya .
4.10. Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang
perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda, dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
INDIKATOR
Menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam belajar
jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai dalam
melaksanakan komunikasi
dalam memahami, menyatakan, dan menanyakan teks lisan dan tulis yang menyatakan
dan menanyakan perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda
dengan menggunakan struktur teks yang runtut dan tepat sesuai konteks
dan menggunakan unsur-unsur kebahasaan (intonasi, ucapan dan tekanan kata) yang
benar.
C. MATERI PEMBELAJARAN
Fungsi sosial
Mengidentifikasi, mengenalkan, memuji, mencela, mengagumi
Struktur teks
Who is taller? Your sister or your brother?; No one in the class is big as Candra. He is the
biggest. He is bigger than any other student in the class.; To me, writing is more difficult than
reading. Listening is the most difficult. Our library have more books than the community
library.,dan semacamnya.
Unsur kebahasaan
(1) Kosa kata: kata benda dan kata sifat yang terkait dengan orang, binatang, benda di
kelas, sekolah, rumah, dan sekitarnya
(2) Perbandingan sifat: as ... as, -er, -est, more ..., the most ...
(3) Perbandingan jumlah: more, fewer, less
(4) Penggunaan nominal singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this,
those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa nominal
(5) Ucapan, tekanan kata, intonasi,
(6) Ejaan dan tanda baca
(7) Tulisan tangan.
70
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Topik
Sifat orang dan benda di kelas, sekolah, rumah, dan sekitarnya yang memberikan
keteladanan tentang perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab.
D. METODE PEMBELAJARAN:
Scientific Approach dengan Pendekatan Problem Based Learning
E. MEDIA PEMBELAJARAN:
F. SUMBER BELAJAR
Buku Wajib Siswa SMP Kelas VIII
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
LANGKAH PEMBELAJARAN UMUM
Mengamati
Siswa terbiasa atau sering mendengar dan menyaksikan guru dan warga sekolah lain
menyebutkan dan menanyakan tentang perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang,
benda, dalam bahasa Inggris, dengan unsur kebahasaan yang sesuai dengan fungsi
sosialnya.
Siswa dituntut untuk mencontoh kebiasaan tersebut dengan menyebutkan dan
menanyakan tentang perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda, dalam
bahasa Inggris, dengan unsur kebahasaan yang sesuai dengan fungsi sosialnya.
Menanya
Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa menanyakan dan mempertanyakan antara lain
tentang perbedaan antara cara menyebutkan dan menanyakan tentang perbandingan
jumlah dan sifat orang, binatang, benda, dalam bahasa Inggris dengan yang ada dalam
bahasa Indonesia, kemungkinan menggunakan ungkapan lain, akibat jika tidak melakukan,
dsb.
Mengumpulkan Informasi
Siswa mendengarkan dan menyaksikan banyak contoh interaksi dengan menyebutkan
dan menanyakan tentang perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda dalam
bahasa Inggris dari film, kaset, buku teks, dsb.
Siswa menirukan contoh-contoh interaksi dengan menyebutkan dan menanyakan
tentang perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda dalam bahasa Inggris
dengan ucapan, tekanan kata, intonasi, dan sikap yang benar.
Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mengidentifikasi ciri-ciri (fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan) interaksi menyebutkan dan menanyakan tentang
perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda.
71
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Secara kolaboratif, siswa berusaha menggunakan bahasa Inggris untuk menyebutkan dan
menanyakan tentang perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda dalam
konteks pembelajaran, simulasi, role-play, dan kegiatan lain yang terstruktur.
Mengasosiasi
Siswa membandingkan ungkapan menyebutkan dan menanyakan tentang perbandingan
jumlah dan sifat orang, binatang, benda yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber
tersebut di atas.
Siswa membandingkan ungkapan menyebutkan dan menanyakan tentang perbandingan
jumlah dan sifat orang, binatang, benda yang telah dipelajari tersebut di atas dengan
yang ada di sumber-sumber lain, atau dengan yang digunakan dalam bahasa lain.
Siswa memperoleh balikan (feedback) dari guru dan teman tentang fungsi sosial dan
unsur kebahasaan yang digunakan.
Mengomunikasikan
Siswa menggunakan bahasa Inggris setiap kali muncul kesempatan untuk menyebutkan
dan menanyakan tentang perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda, di
dalam dan di luar kelas, dengan unsur kebahasaan yang sesuai dengan fungsi sosialnya.
Siswa berupaya berbicara secara lancar dengan ucapan, tekanan kata, intonasi yang
benar dan menulis dengan ejaan dan tanda baca yang benar, serta tulisan yang jelas dan
rapi.
Siswa membicarakan permasalahan yang dialami dalam menggunakan bahasa Inggris
untuk menyebutkan dan menanyakan tentang perbandingan jumlah dan sifat orang,
binatang, benda dan menuliskannya dalam jurnal belajar sederhana dalam bahasa
Indonesia.
72
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Langkah
Pembelajaran Contoh
Khusus
Observing:
Peserta didik
mengamati
ujaran yang
diungkapkan oleh
guru
Peserta didik
bermain peran
mengenai
percakapan
sederhana
mengenai
perbandingan
Questioning:
Peserta didik
menanyakan
bagaimana cara
pengucapan yang
baik dan benar
mengenai
beberapa kata
atau ungkapan
yang masih sulit
Peserta didik
menanyakan arti
beberapa kata
yang masih
dirasa sulit
73
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Collecting
Information:
Peserta didik
membaca
kembali
beberapa
percakapan
mengenai teks
perbandingan
Peserta didik
mendiskusikan
dengan
kelompoknya
mengenai
maksud dari
setiap dialog
yang
dihubungkan
dengan fungsi
sosial yang
muncul di
dalamnya
Peserta didik
menuliskan
jawabannya
secara baik dan
benar
74
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Associating:
Peserta didik
membaca
beberapa kalimat
terkait dengan
konteks
perbandingan
Peserta didik
menuliskan
kembali kalimat
dengan konteks
perbandingan
dengan
ungkapan
perbandingan
yang sudah
dipelajari
sebelumnya
75
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
76
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Communicating:
Peserta didik
memperlihatkan
hasil tulisannya
kepada guru dan
juga rekan
sebangkunya
Peserta didik
memperhatikan
jawaban yang
dituliskan oleh
temannya
Peserta didik
memberikan
masukan
mengenai
jawaban
temannya
77
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Peran Guru:
Kegiatan Mengamati
Guru mencontohkan cara membaca percakapan sederhana terkait dengan perbandingan
Guru memperhatikan peserta didik ketika bermain peran
Kegiatan Bertanya
Guru menanyakan pemahaman peserta didik mengenai materi yang sedang diajarkan
Guru menjelaskan apa yang ditanyakan oleh peserta didik
Kegiatan Mengumpulkan Informasi
Guru memberikan pendampingan kepada peserta didik mengenai kegiatan yang sedang
dilakukan
Kegiatan Mengasosiasi
Guru membacakan cara pengucapan kalimat-kalimat yang ada
Guru memberikan pendampingan kepada peserta didik mengenai kegiatan yang sedang
dilakukan
Kegiatan Mengomunikasikan
Guru memberikan masukan atas jawaban yang dituliskan oleh peserta didik
H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Kriteria Penilaian
Tingkat ketercapaian fungsi sosial menyebutkan dan menanyakan tentang perbandingan
jumlah dan sifat orang, binatang, benda.
Tingkat kelengkapan dan keruntutan dalam menyebutkan dan menanyakan tentang
perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda.
Tingkat ketepatan unsur kebahasaan: tata bahasa, kosa kata, ucapan, tekanan kata,
intonasi, ejaan, tanda baca, tulisan tangan.
Sikap tanggung jawab, kerjasama, peduli, dan percaya diri yang menyertai tindakan
menyebutkan dan menanyakan tentang perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang,
benda.
Cara Penilaian:
Kinerja (Praktik)
Simulasi dan/atau bermain peran (role play) dalam bentuk interaksi dengan menyebutkan
dan menanyakan tentang perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda.
78
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Observasi:
(Penilaian yang bertujuan untuk memberikan balikan secara lebih cepat)
Observasi terhadap tindakan siswa menggunakan bahasa Inggris untuk menyebutkan dan
menanyakan tentang perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda, ketika
muncul kesempatan, di dalam dan di luar kelas.
Observasi terhadap kesungguhan, tanggung jawab, dan kerja sama siswa dalam proses
pembelajaran di setiap tahapan.
Observasi terhadap kepedulian dan kepercayaan diri dalam melaksanakan komunikasi, di
dalam dan di luar kelas.
Penilaian Diri
Pernyataan siswa secara tertulis dalam jurnal belajar sederhana berbahasa Indonesia
tentang pengalaman belajar menyebutkan dan menanyakan tentang perbandingan jumlah
dan sifat orang, binatang, benda, termasuk kemudahan dan kesulitannya.
Tes Tertulis
Membaca dan menulis teks yang menuntut pemahaman dan kemampuan menghasilkan teks
yang di dalamnya termasuk tindakan menyebutkan dan menanyakan tentang perbandingan
jumlah dan sifat orang, binatang, benda.
79
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK-3.1.
PERANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SCIENTIFIC
Topik /Tema :
Sub Topik/Tema :
Tujuan :
Pembelajaran
Alokasi Waktu :
RANCANGAN PEMBELAJARAN
Tahapan Pembelajaran Kegiatan
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
80
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
informasi
Mengasosiasikan
Mengomunikasikan
81
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
R-3.1/3.2.
RUBRIK PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MODEL
PEMBELAJARAN
82
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-3.2A
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK
1. Pengertian
Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based-learning) adalah model pembelajaran yang
menggunakan projek/kegiatan sebagai pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas peserta
didik untuk memecahkan masalah dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis,
membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan
pengalaman nyata.Pendekatan ini memperkenankan pesera didik untuk bekerja secara
mandiri maupun berkelompok dalam mengkostruksikan produk nyata.
Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) merupakan model pembelajaran yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalaman nyata. PBP dilakukan secara sistematik yang mengikutsertakan peserta didik
dalam pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterampilan melalui investigasi dalam
perancangan produk. PBP merupakan pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang
menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Pelaksanaan
pembelajaran berbasis projek memberi kesempatan peserta didik berpikir kritis dan mampu
mengembangkan kreativitasnya melalui pengembangan inisiatif untuk menghasilkan produk
nyata berupa barang atau jasa.
Pada PBP, peserta didik terlibat secara aktif dalam memecahkan masalah yang ditugaskan
oleh guru dalam bentuk suatu projek. Peserta didik aktif mengelola pembelajarannya
dengan bekerja secara nyata yang menghasilkan produk riil. PBP dapat mereduksi kompetisi
di dalam kelas dan mengarahkan peserta didik lebih kolaboratif daripada bekerja sendiri-
sendiri. Di samping itu, PBP dapat juga dilakukan secara mandiri melalui bekerja
mengkonstruki pembelajaran melalui pengetahuan serta keterampilan baru, dan
mewujudkannya dalam produk-produk nyata.
2. Tujuan
Pembelajaran Berbasis Projek merupakan metode pembelajaran yang berfokus pada
peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainya.
Pelaksanaan PBP dapat memberi peluang pada peserta didik untuk bekerja mengkonstruk
tugas yang diberikan guru yang puncaknya dapat menghasilkan produk karya peserta didik.
Tujuan Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah sebagai berikut:
a. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran
b. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah.
c. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah yang kompleks dengan
hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
83
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3. Prinsip
PBP adalah pembelajaran dengan menggunakan tugas projek sebagai metode pembelajaran.
Para peserta didik bekerja secara nyata, seolah-olah ada di dunia nyata yang dapat
menghasilkan produk secara nyata atau realistis. Prinsip yang mendasari pada PBP adalah:
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas pada kehidupan
nyata untuk memperkaya pembelajaran.
b. Tugas projek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau topik
yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
c. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk nyata
yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun dalam
bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk tersebut selanjutnya dikomunikasikan
untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan produk.
4. Langkah-langkah pembelajaran
Dalam PBP, peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam
pembelajaran dengan melakukan kegiatan projek yang realistik. Di samping itu, penerapan
pembelajaran berbasis projek ini mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung
jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada peserta didik.
Secara umum, langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) dapat dijelaskan sebagai
berikut.
84
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
projek yang akan dikerjakannya baik secara kelompok ataupun mandiri dengan catatan tidak
menyimpang dari tugas yang diberikan guru.
a. Persiapan
Dalam persiapan, diawali dengan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari yang diikuti
dengan instruksi tugas projek yang dilengkapi dengan persyaratan tertentu, termasuk
ketentuan waktu. Selanjutnya langkah-langkah PBP adalah sebagai berikut:
1) Menentukan projek , yaitu memilih tema/topik untuk menghasilkan produk (laporan
observasi/penyelidikan, karya seni, atau karya keterampilan) dengan karakteristik mata
pelajaran dengan menekankan keorisinilan produk. Penentuan produk juga disesuaikan
dengan kriteria tugas, dengan mempertimbangkan kemampuan peserta didik dan
sumber/bahan/alat yang tersedia.
2) Merancang langkah-langkah penyelesaian projek dari awal sampai akhir. Pada kegiatan
ini, peserta didik mengidentifikasi bagian-bagian produk yang akan dihasilkan dan
langkah-langkah serta teknik untuk menyelesaikan bagian-bagian tersebut sampai dicapai
produk akhir.
b. Pelaksanaan
1) Menyelesaikan projek dengan fasilitasi dan monitoring guru, yaitu mencari atau
mengumpulkan data/material dan kemudian mengolahnya untuk
menyusun/mewujudkan bagian demi bagian sampai dihasilkan produk akhir.
2) Mempresentasikan/mempublikasikan hasil projek, yaitu menyajikan produk dalam
bentuk diskusi, pameran, atau publikasi (dalam majalah dinding atau internet) untuk
memperoleh tanggapan dari peserta didik yang lain, guru, dan bahkan juga masyarakat.
c. Evaluasi
Evaluasi proses dan hasil projek, yaitu meninjau proses pelaksanan projek dan menilai
produk yang dihasilkan untuk mengetahui ketercapaian tujuan projek.
projek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik akan kemampuan
mengaplikasikan materi pelajaran, kemampuan penyelidikan/berkarya dan kemampuan
menginformasikan mata pelajaran tertentu.
Pada penilaian tugas projek yang perlu dipertimbangkan adalah:
a. Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih tema/topik yang relevan dengan bahasan materi
pelajaran, mengelola waktu (tugas, materi dan aktivitas) sesuai perencanaan projek,
mencari serta menemukan informasi/produk sesuai dengan jenis tugas projek dan penulisan
laporan.
b. Relevansi
Kesesuaian hasil tugas projek dengan materi pelajaran yang diberikan guru dengan
mempertimbangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik dalam
pembelajaran.
c. Keaslian
Produk tugas projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya baik
secara individu maupun kelompok.
Langkah penilaian projek dapat dikelompokkan menjadi dua langkah, yaitu menyusun
instrumen penilaian projek dan membuat rubrik penilaian. Penyusunan instrumen penilaian
projek disusun berdasarkan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran, sedangkan
rubrik penilaian disusun berdasarkan aspek-aspek penilaian yang disusun dalam istrumen
penilaian.
Penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran projek dapat
dilakukan melalui penugasan individu/kelompok. Penilaian yang dapat dilakukan diantaranya
dengan penilaian kinerja yang dilengkapi dengan laporan tertulis yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Instrumen yang
digunakan berupa tugas-tugas belajar meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan secara tertulis, lisan maupun praktik. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan
daftar cek atau skala penilaian. Adapun contoh instrumen penilaian kinerja berbasis projek
adalah sebagai berikut.
87
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Nama/Kelompok: ………………………………….
NIS : …………………………………
Kelas : …………………………………
Penilaian pada pembelajaran berbasis projek juga dapat dilakukan dengan menilai produk
yang dihasilkan dari tugas projek. Penilaian produk dilakukan untuk menilai proses
pembuatan dan kualitas suatu produk yang dihasilkan oleh peserta didik. Penilaian produk
dapat dilakukan pada tugas yang menekankan pada produk teknologi maupun karya seni.
Adapun contoh format penilaian produk adalah sebagai berikut.
88
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Nama/Kelompok: ………………………………….
NIS : ………………………………………
Kelas : …………………………………
Catatan: Sekor diberikan dengan rentang sekor 1 sampai 5, dengan ketentuan semakin
lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi
nilainya.
Pada penilaian sikap dapat dilakukan dengan bentuk penilaian observasi, penilaian diri,
penilaian teman sejawat, dan penilaian jurnal oleh peserta didik. Instrumen yang digunakan
untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala
penilaian yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan yang disusun oleh guru.
Contoh instrumen penilaian sikap dengan lembar pengamatan/observasi adalah sebagai
berikut.
89
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Nama : ………………………………….
NIS : …………………………………
Kelas : …………………………………
Penilaian sikap juga dapat dilakukan dengan penilaian diri dengan menggunakan daftar cek
atau skala penilaian (rating scale). Contoh instrumen penilaian sikap dengan penilaian diri
adalah sebagai berikut.
Tabel 4: Contoh Instrumen Penilaian Diri
Nama : ______________________________
NIS : ______________________________
Kelas : ______________________________
Petunjuk
Berilah tanda silang (X) sesuai dengan kondisi diri Anda.
Keterangan
SS : Sangat Setuju, S: Setuju, TS: Tidak Setuju, dan STS: Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN Penilaian
SS S TS STS
1 Saya sudah dapat mengembangkan tema pada tugas proyek
yang diberikan guru
2 Saya dapat merancang jadwal pelaksanaan kegiatan proyek
dengan baik
3 Saya dapat menyusun jadwal pelaksanaan proyek dengan
sistematis
4 Saya dapat menyelesaikan proyrk sesuai dengan langkah
langkah yang telah ditetukan
5 Saya dapat menyusun laporan dengan sistematis dan baik
6 Saya dapat mempresentasikan hasil kegiatan proyek dengan
baik
7 Saya telah menguasai materi pembelajaran dengan baik
REFERENSI
Keser, H. & Karahoca, D. 2010. Designing a project manajement e-course by using project
base learning. Procedia Social and Behavioral Sciences 2 (2010) 5744-5754
90
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LAMPIRAN:
Contoh-Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Projek pada Mata Pelajaran Bahasa
Inggris
Mata Pelajaran: Bahasa Inggris
Kelas/Semester: VII/1
Materi Pokok/Tema: Teks deskriptif
Kompetensi Dasar:
3.10 Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial teks
deskriptif dengan menyatakan dan menanyakan tentang deskripsi orang, binatang, dan
benda, pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya .
4.11 Menangkap makna dalam teks deskriptiflisan dan tulis, pendek dan sederhana.
4.12 Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis, pendek dan sederhana, tentang orang,
binatang, dan benda, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
Langkah-Langkah Pembelajaran
Persiapan
Observasi dan menanya
Mempelajari silabus teks deskriptif
Belajar sebagai model
Mengamati proses pembelajaran yang ada di buku teks.
Mengamati pemeragaan pembelajaran yang ada di buku teks
91
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
kehidupan remaja terpelajar tingkat SMP/MTs. Seperti hanya dengan alat lainnya,
pemahaman tentang alat tersebut diperoleh justru ketika telah terbiasa menggunakannya.
Fungsi sosial
Dalam kehidupan nyata, kita mendeskripsikan sesuatu karena memiliki maksud tertentu.
Tidak ada orang mendeskripsikan kalau tidak ada maksud atau tujuan yang hendak dicapai.
Membanggakan, menjual, mengenalkan, mengidentifikasi, mengkritik, adalah beberapa
maksud yang biasanya dicapai dengan mendeskripsikan obyeknya. Maksud atau fungsi sosial
yang hendak dicapai itulah yang akan menentukan bentuk (struktur teks dan unsur
kebahasaan) untuk membangun teksnya. Misalnya, dengan maksud untuk mempromosikan
seorang anak perempuan untuk menjadi peraga busana santai untuk remaja atau menjadi
ketua OSIS, pembicara/penulis akan memilih struktur penyampaian maupun kata-kata yang
sangat berbeda. Perhatikan kedua teks berikut ini.
I think Rina is a good model for the casual dress. She is beautiful, always looks happy
and cheerful. She has a mole on her cheek. It makes her look more beautiful. She has
long and curly hair. It makes her look casual too. I think she can jump high for the
photo shooting.
I think Rina is the right person to be the chairwoman of our OSIS this year. She’s
smart and discipline. She always has a lot of good ideas to improve this school. She
knows many students because she’s friendly. She often writes about successful
Indonesian figures in our wall magazine.
Untuk mempromosikan Rina sebagai model, digunakan kata-kata yang menggambarkan dia
sebagai remaja yang tepat untuk busana santai yang akan dipergakan yaitu beautiful, happy,
cheerful, casual, hair, jump. Untuk mempromosikan Rina sebagai ketua OSIS, digunakan
kata-kata yang lebih sesuai untuk seorang pemimpin organisasi yaitu chairwoman, smart,
discipline, helpful, organization, know.
Struktur Teks
Karena kedua teks tersebut sama-sama memerankan fungsi sosial ‘mempromosikan’, maka
terdapat kesamaan di antara keduanya, yaitu dalam penyusunan struktur teksnya. Analisis
terhadap kedua teks di atas menunjukkan struktur berikut ini:
(1) Penyebutan nama dari obyek, bagian-bagiannya, atau obyek lain yang terkait. Terkait
dengan model busana santai untuk remaja, disebutkan kata-kata Rina, a model, the
casual dress, she, a mole, her cheek, it, hair, photo shooting. Terkait dengan posisi
sebagai ketua OSIS, disebutkan kata-kata Rina, the chairwoman of our OSIS, ideas to
improve this school, many students, Indonesian figures, our wall magazine.
(2) Penyebutan sifat atau hal-hal yang terkait dengan obyek, dengan menggunakan kata
kerja sepertibe (is, are), look, dan have.
She has a mole on her cheek. She has good ideas to improve
She has long and beautiful this school.
hair.
(3) Penyebutan tindakan yang dilakukan atau keadaan yang terkait dengan obyek,
dengan menggunakan kata kerja yang sesuai dengan fungsi sosial yang hendak
dicapai.
... she can jump high for the She can and will work hard for
photo shooting. the organisation.
She knows many students
She often writes about
successful Indonesian figures
for our wall magazine.
Unsur Kebahasaan
Kesamaan lainnya adalah dalam penyebutan nama orang, binatang, dan benda. Hal yang
benar-benar perlu diperhatikan dalam mendeskripsikan suatu obyek adalah penyebutan
nama benda dengan menggunakan kata nominal atau frasa nominal, karena dalam teks
deskriptif, yang menjadi fokus pesan adalah obyeknya, bagian-bangiannya, serta obyek lain
yang terkait. Guru perlu waspada bahwa artikel a dan the adalah ciri penting nominal dalam
bahasa Inggris, dan hampir selalu menyertai kata nominal. Karena bahasa siswa atau bahasa
Indonesia tidak lazim meggunakan artikel, besar kemungkinan siswa akan cenderung lupa
menggunakannya. Kata penyerta benda lainnya yang jauh lebih sering dalam bahasa Inggris
daripada bahasa Indonesia adalah kata ganti kepunyaan dan kata penunjuk, sepertimy, your,
this, those, dsb., sehingga sering digunakan secara salah oleh siswa. Unsur lain yang sering
salah adalah penggunaan morfem –s untuk kata benda jamak.
Penggunaan lebih dari satu kata sifat dalam frasa nominal juga sangat lazim dalam teks
deskriptif, seperti darkbrown, a cute little cat, beautiful red flower. Struktur gramatikal ini
juga menjadi bagian penting materi pokok bab ini. Selain itu juga kata quite dan very, yang
juga sangat lazim digunakan dalam penyebutan sifat untuk menyangatkan.
93
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Topik
Topik utama bab ini adalah deskripsi orang, binatang, dan benda yang bermakna dalam
kehidupan siswa sehari-hari. Relevansi dengan pengalaman dan kehidupan siswa sebagai
remaja terpelajar adalah prinsip dalam menentukan topik dari setiap teks yang akan
digunakan siswa selama proses pembelajaran. Pertimbangan lain untuk pemilihan teks yang
akan dibaca, diucapkan, ditulis, dan didengarkan siswa untuk pembelajaran dalam bab ini
adalah pesan moral yang terkandung di dalamnya. Guru perlu memastikan bahwa setiap
teks dan penggunaannya akan berdampak pada pembentukan perilaku jujur, disiplin,
percaya diri, kerja sama, dan bertanggung jawab.
Dalam kegiatan pembukaan ini guru dapat mengajak siswa memperhatikan gambar
pemandangan pada latar belakang halaman tersebut, dan mengarahkan untuk dapat
membanggakan atau mengagumi tanah air Indonesia.
- Have you ever been to a beatiful place like Indonesia in this picture?
- It is very beautiful, isn’t it? What do you think?
- Is your village this beautiful?
- Look at the farms. They are very green. They look fertile. Who work there?
Farmers, right?
- The river there! The water is very clean. Is our river as clean as the water
here?
- The mountain! Have you ever been to a mountain? It is cool in the mountain,
isn’t it? What is the name the the mountain near here?
- Dst.
Sebagai pengantar untuk menyebutkan tujuan pembelajaran tersebut di atas, guru
dapat mengatakan bahwa kita perlu memiliki kemampuan untuk
94
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Pelaksanaan
Mengumpulkan informasi
Fokus Tahapan Kegiatan: Pembukaan
Pembukaan dilakukan dengan menggunakan halaman pertama dalam bab ini.
Pada halaman tersebut terdapat gambar yang mengilustrasikan suasana pedesaan
Indonesia terlihat dari atas bukit yang hijau, indah, dengan latar belakang gunung atau
laut. Gambar tersebut menunjukkan kebanggaan dan cinta tanah air, sehingga
bersemangat untuk ‘mendeskripsikannya’ kepada sesama orang Indonesia untuk
95
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
menyadari rahmat ini dan membanggakannya. Pesan tersebut juga dapat disampaikan
kepada orang asing agar mengagumi dan kemudian tertarik untuk menjadi tamu di negeri
ini. Di latar depan, bagian bawah, tertera tujuan pembelajaran di bab ini.
In this chapter I will learn to describe people, animals, and things in order
- to make them stand out
- to be proud of them
- to promote them
- to critisize them
Dalam kegiatan pembukaan ini guru dapat mengajak siswa memperhatikan gambar
pemandangan pada latar belakang halaman tersebut, dan mengarahkan untuk dapat
membanggakan atau mengagumi tanah air Indonesia.
- Have you ever been to a beatiful place like Indonesia in this picture?
- It is very beautiful, isn’t it? What do you think?
- Is your village this beautiful?
- Look at the farms. They are very green. They look fertile. Who work there?
Farmers, right?
- Look at the river! The water is very clean. Is our river as clean as the water
here?
- The mountain! Have you ever been to a mountain? It is cool in the mountain,
isn’t it? What is the name the the mountain near here?
- Dst.
96
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Evaluasi
Mencakup dua hal:
1. Kritera Penilaian (Bisa dibuat rubrik berdasarkan materi pokok)
Tingkat ketercapaian fungsi sosial teks deskriptif
Tingkat kelengkapan dan keruntutan teks deskriptif
Tingkat ketepatan unsur kebahasaan
Ketercapaian sikap yang diharapkan
2. Cara Penilaian
Proses dan hasil
Sumber Belajar
1. Buku teks wajib guru dan siswa
2. Keteladanan ucapan dan tindakan guru (guru sebagai model)
3. Kumpulan teks dari sumber otentik dan non teks.
4. Online resources
97
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-3.2B
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
B. Tujuan
Tujuan penerapan problem-based learning (PBL) adalah mendidik siswa agar mencari tahu
tentang apa yang harus dipelajari. Siswa menjadi mandiri dan tidak bergantung pada guru di
kelas. Selain itu, hal ini membuat guru menjadi bukan satu-satunya sumber belajar di kelas.
Pembelajaran bersumberkan pada berbagai macam media dan sumber tidak bertumpu pada
satu orang atau sekelompok orang.
Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah ini adalah:
1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
2) Pemodelan peranan orang dewasa.
Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani jurang antara pembelajaran
sekolah formal dan aktivitas mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah. Berikut
ini adalah karaktersitik dari PBL:
PBL mendorong kerja sama dalam menyelesaikan tugas.
PBL memiliki elemen-elemen magang. Hal ini mendorong pengamatan dan dialog dengan
yang lain sehingga peserta didik secara bertahap dapat memiliki peran yang diamati
tersebut.
PBL melibatkan peserta didik dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan
mereka menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata.
98
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Berikut ini lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL).
6) Permasalahan sebagai kajian
99
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
1. Konsep Dasar
Jika dipandang perlu, fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau
link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar
peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang
akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran. Lebih jauh, hal ini diperlukan untuk
memastikan peserta didik memperoleh kunci utama materi pembelajaran, sehingga tidak
ada kemungkinan terlewatkan oleh peserta didik seperti yang dapat terjadi jika peserta didik
mempelajari secara mandiri. Konsep yang diberikan tidak perlu detil, diutamakan dalam
bentuk garis besar saja, sehingga peserta didik dapat mengembangkannya secara mandiri
secara mendalam.
Di luar pertemuan dengan fasilitator, peserta didik bebas untuk mengadakan pertemuan dan
melakukan berbagai kegiatan. Dalam pertemuan tersebut peserta didik akan saling bertukar
informasi yang telah dikumpulkannya dan pengetahuan yang telah mereka bangun. Peserta
didik juga harus mengorganisasi informasi yang didiskusikan, sehingga anggota kelompok
lain dapat memahami relevansi terhadap permasalahan yang dihadapi.
5. Penilaian
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan
(skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup
seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian
tengah semester (UTS), kuis, PR, dokumen, dan laporan. Penilaian terhadap kecakapan dapat
diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun
kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian terhadap sikap
dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi,
kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian
untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh Penerapan
Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu
diminta untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian peserta didik
diminta mencatat masalah-masalah yang muncul. Setelah itu tugas guru adalah meransang
peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru adalah
mengarahkan peserta didik untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan
pendapat yang berbeda dari mereka.
Memanfaatkan lingkungan peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru
memberikan penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik,
antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat. Penugasan yang diberikan oleh guru
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar diluar kelas. Peserta didik
diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari.
Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan peserta didik dalam
102
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
103
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
104
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
105
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
digunakan untuk menggantikan istilah ‘fungsi sosial’ karena lebih mudah dipahami oleh
siswa Kelas VIII SMP. Kemudian ingatkan kembali isi setiap dialog, dengan pertanyaan
berikut: What is Tokoh 1 describing his notebook for? What is Tokoh 3 describing her
house for? What is Tokoh 8 describing the shoes for? What is Tokoh 10 describing the T-
shirt for?
Karena pembelajaran berbasis masalah memerlukan produk yang dihasilkan berupa laporan
tertulis atau presentasi secara lisan tentang pemecahan masalah, dalam contoh ini disajikan
kegiatan yang menghasilkan laporan tertulis sebagai hasil pemecahan masalah.
4. Kegiatan ini dimulai dengan menanyakan kepada siswa apa yang akan mereka kerjakan
di Kegiatan B ini dengan menggunakan teknik pada langkah 1 Kegiatan A. Tujuannya
adalah agar siswa mengetahui bahwa kegiatan yang akan mereka lakukan adalah
melengkapi deskripsi dari buku catatan Tokoh 1, rumah Tokoh 3, sepatu yang dilihat di
toko sepatu besar di pasar, dan T-shirt yang diinginkan Tokoh 8, dengan menggunakan
tulisan tangan yang rapih dan tepat di buku catatan masing-masing, seperti
dicontohkan. Oleh karena itu, pekerjaan ini menuntut setiap siswa menulis setiap
kalimat dengan lengkap (bukan hanya daftar jawabannya) dan pada saat mencek di
kelas, juga menyatakan setiap kalimat dengan lengkap.
Sumber Rujukan:
Donald R. Woods (1996) "Problem-based Learning: resources to gain the most from PBL,"
106
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penilaian
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan
(skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup
seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian
tengah semester (UTS), kuis, pekerjaan rumah (PR), dokumen, dan laporan.
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik
software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian
terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi
dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam kelompok, dan kehadiran dalam
pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru-guru yang
mengampu mata pelajaran yang bersangkutan.
Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assesment. Penilaian dapat
dilakukan dengan portfolio yang merupakan kumpulan yang sistematis pekerjaan-pekerjaan
peserta didik yang dianalisis untuk melihat kemajuan belajar dalam kurun waktu tertentu
dalam kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pendekatan PBL
dilakukan dengan cara evaluasi diri (self-assessment) dan peer-assessment.
3) Self-assessment. Penilaian ini adalah penilaian yang dilakukan oleh pebelajar itu sendiri
terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin
dicapai (standard) dalam proses belajar.
4) Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian
terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri
maupun oleh teman dalam kelompoknya.
Penilaian yang relevan dalam PBL antara lain adalah.
5) Penilaian kinerja peserta didik
Pada penilaian kinerja ini, peserta didik diminta untuk unjuk kerja atau mendemonstrasikan
kemampuan melakukan tugas-tugas tertentu, seperti menulis karangan, melakukan suatu
eksperimen, menginterpretasikan jawaban pada suatu masalah, memainkan suatu lagu, atau
melukis suatu gambar.
6) Penilaian portofolio peserta didik
Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam suatu periode
tertentu. Informasi perkembangan peserta didik dapat berupa hasil karya terbaik peserta
didik selama proses belajar, pekerjaan hasil tes, piagam penghargaan, atau bentuk informasi
lain yang terkait kompetensi tertentu dalam suatu mata pelajaran.
Dari informasi perkembangan itu peserta didik dan guru dapat menilai kemajuan belajar
yang dicapai dan peserta didik terus berusaha memperbaiki diri. Penilain dengan portofolio
dapat dipakai untuk penilaian pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif. Penilaian
kolaboratif dalam PBL dilakukan dengan cara evaluasi diri dan peer assesment.
107
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Self assessment adalah penilaian yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri terhadap
usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai oleh
peserta didik itu sendiri dalam belajar. Peer assessment adalah penilian dimana peserta didik
berdiskusi untuk memberikan penilaian upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang
diselesaikan sendiri maupun teman dalam kelompoknya.
108
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Sebagian dari evaluasi memfokuskan pada pemecahan masalah oleh peserta didik dan
proses belajar kolaborasi (bekerja bersama pihak lain).
DAFTAR PUSTAKA
Albanese, M.A. & Mitchell, S. (1993). Problem Based Learning: a Review of The Literature on
Outcomes and Implementation Issues. Journal of Academic Medicine.
Barrows, H.S. & Tamblyn, R.M.. (1980). Problem BasedLearning: an Approach to Medical
Education. New York: Springer Publishing.
Dahlan, M.D. (1990). Model-Model Mengajar . Bandung: Diponegoro. Sugiyono, Prof. Dr.
(2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Duch, J. Barbara. (1995). Problems: A Key Factor in PBL. [Online]. Tersedia :
http://www.udel.edu/pbl/cte/spr96-phys.html. [21 Juli 2010].
Glazer, Evan. (2001). Problem Based Instruction. In M. Orey (Ed.), Emerging Perspectives on
Learning, Teaching, and Technology [Online]. Tersedia:
http://www.coe.uga.edu/epltt/ProblemBasedInstruct.htm. [17 Juni 2005].
Major, Claire, H dan Palmer, Betsy. 2001. Assessing the Effectiveness of Problem-Based
Learning in Higher Education: Lessons from the Literature. [Online]. Tersedia :
http://www.rapidintellect.com/AE Qweb/mop4spr01.htm [14 Juli 2010].
Melvin L. & Silberman. (1996). Active Learning: 101 Strategies to Teach any Subject. USA:
Allyn & Bacon.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning). 2013. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Projek DUeLike Universitas Indonesia. (2002). Panduan Pelaksanaan Collaborative Learning&
Problem BasedLearning. Depok: UI.
Woods, D.R. 1996. (rev Ed.) Problem-based Learning: resources to gain the most from PBL.
D.R. Woods, Waterdown, ON,. Diunduh dari
http://chemeng.mcmaster.ca/sites/default/files/media/PBL-book-Appendix-A.pdf
tanggal 13 Januari 2014.
109
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-3.2C.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN
Definition
Discovery learning is a technique of inquiry-based learning and is considered
aconstructivistbased approach to education. It is supported by the work of learning theorists
and psychologists Jean Piaget,Jerome Bruner, andSeymour Papert. Although this form of
learning has great popularity, there is some debate in the literature concerning its efficacy
(Mayer, 2004).
Bruner argues that practice in discovering for oneself teaches one to acquire information in a
way that makes that information more readily viable in problem solving (Bruner, 1961). This
philosophy later became the discovery learning movement. The mantra of this philosophical
movement suggests that we should 'learn by doing'. The label of discovery learning can
cover a variety of instructional techniques. According to a meta-analytic review, a discovery
learning task can range from implicit pattern detection, to the elicitation of explanations and
working through manuals to conducting simulations. Discovery learning can occur whenever
the student is not provided with an exact answer but rather the materials in order to find the
answer themselves.
Discovery learning takes place in problem solving situations where the learner draws on his
own experience and prior knowledge and is a method of learning through which students
interact with their environment by exploring and manipulating objects, wrestling with
questions and controversies, or performing experiments.
Feedback is an essential part of the learning process and that collaboration and discussion
allows students to develop deeper understandings. Finally, discovery learning satisfies
natural human curiosity and promotes individual interests.
Langkah-Langkah Operasional
Langkah Persiapan
a. Menentukan tujuan pembelajaran
b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar,
dan sebagainya)
c. Memilih materi pelajaran.
d. Menentukan topik-topik yang akan didiskusikan (dari contoh-contoh generalisasi).
e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh, ilustrasi, tugas dan
sebagainya.
f. Mengatur topik-topik pembahasan dari yang sederhana ke kompleks, dari yang
konkret ke abstrak.
Pelaksanaan
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya,
kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk
menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan
111
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam
mengeksplorasi bahan.
b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk
hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
c. Data collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan
benar tidaknya hipotesis, dengan demikian siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan
berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan
narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
d. Data Processing (Pengolahan Data)
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh
para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua
informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak,
diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan
pada tingkat kepercayaan tertentu.
e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil
data processing. Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan
suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam
kehidupannya.
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip
yang mendasari generalisasi.
112
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
113
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penilaian
Observing:
Observe your students during class. Document the individual learning factors that you think
influence their learning the most. Describe the results in a brief report.
Observe your students while they work in class, or videotape them to view later.
Take notes on the individual learning factors discussed in this lesson.
Describe which factors seem to influence your students' learning the most.
Propose teaching solutions in consideration of these factors.
Submit a brief report of your findings.
Classroom Research:
Implement an inventory with your students in order to understand them better as learners.
Describe the results as well as any changes this has had on your teaching.
Determine which area you would like to research: learning styles, motivation or
other.
Develop a hypothesis of how you think your learners will respond, based on your
own observation and work with them.
Implement an inventory from this lesson, find one on the Web or in other resources,
or write your own.
Use the results to write a profile of the learners in your class, including possible
implications for your teaching.
Submit a brief report of your findings.
REFERENCES
Bruner, J. S. (1961). "The act of discovery".Harvard Educational Review31(1): 21–32.
Mayer, R. (2004). "Should there be a three-strikes rule against pure discovery learning? The
case for guided methods of learning". American Psychologist59 (1): 14–19.
114
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK 3.2
PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN CARA PENILAIANNYA
Sub Topik :
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x TM
115
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Verification (pembuktian)
Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator Instrumen
2. Penilaian Keterampilan
Indikator Instrumen
3. Penilaian Sikap
Indikator Instrumen
116
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator Instrumen
2. Penilaian Keterampilan
Indikator Instrumen
3. Penilaian Sikap
Indikator Instrumen
117
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-3.3
3.3. PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan digambarkan sebagai berikut.
Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil
Ruang Lingkup Penilaian
belajar peserta didik pada setiap topik seluruh
KD. Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester
• Observasi Tes Tulis
• Penilaian diri Tes Lisan perlu diolah untuk dimasukkan ke dalam buku
• Penilaian antar Penugasan laporan hasil belajar (rapor). Nilai rapor
peserta didik
• Jurnal
Sikap Pengetahuan
merupakan gambaran pencapaian kemampuan
peserta didik dalam satu semester. Nilai sikap,
pengetahuan dan keterampilan dalam rapor
Keterampilan diperoleh dari berbagai jenis penilaian dengan
•Tes Praktek
• Projek teknik dan perhitungan yang telah dirumuskan
• Portofolio seperti yang tertera pada dokumen Model
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Penilaian Hasil Belajar dan Laporan Pencapaian
Kompetensi Peserta Didik SMA yang
diterbitkanPemerintah
Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa dilakukan para
guru.
Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan. Diantaranya
adalah:
1. Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 – 4
(kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:
118
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. Penilaian Keterampilan
Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala
1 - 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:
A : 3,67 – 4.00 C+ : 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66
B : 2,67 - 3,00 D+ : 1,01 - 1,33
B- : 2,34 - 2,66 D : ≤ 1,00
3. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian
Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal catatan guru.
Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai
berikut:
119
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang peserta didik pada mata pelajaranBahasa
Inggris.
Nilai Observasi = 85
Nilai diri sendiri = 75
Nilai antar teman = 80
Nilai Jurnal = 75
Nilai Rapor = 85+75+80+75 : 4 = 315 : 4
Nilai Rapor = 79
Predikat = Baik
4. Pada rapor ada deskripsi dari setiap capaian kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Guru diharapkan membuat deskripsi dari capaian kompetensi berdasarkan
data capaian peserta didik sesuai dengan hasil penilaian setiap KD pada semester tersebut
120
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK-3.3.
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi: Melaporkani hasil penilaian proses dan hasil belajar Bahasa Inggris ke
dalam laporan hasil belajar.
Tujuan Kegiatan: Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil penilaian proses
dan hasil belajar Bahasa Inggris ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan:
Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen Penilaian
Hasil Belajar Bahasa Inggris SMP.
Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang meliputi
penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran bahasa Inggris
selama satu semester.
Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya.
Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi.
Masukkan ke dalam format rapor.
121
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
R-3.3.
RUBRIK PENGOLAHAN NILAI BAHASA INGGRIS UNTUK RAPOR
Rubrik pengolahan nilai Bahasa Inggris untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai hasil
rancangan peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK-3.3
Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai rapor yang
dibuat peserta pelatihan
Peringkat Nilai Kriteria
Amat Baik 90 < AB ≤ 100 Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan
(AB) dan keterampilan tepat, deskripsi capaian kompetensi tiga
macam penilaian sesuai dengan data nilai
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan tepat, dua deskripsi capaian kompetensi
sesuai dengan data nilai
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat, dua
deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai
Kurang (K) ≤ 70 Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat, satu
deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai
122
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 4
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
123
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan model
yang sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran.
Untuk memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran
sampai pelaksanaannya. Pada pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran
Terbimbing dengan tujuan agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang
sesuai dengan standar yang telag ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP,
dan praktik pembelajaran ( peerteaching).
Indikator
1. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.
2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
3. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan
scientific.
4. Meleaah RPP sesuai dengan kriteria.
5. Melaksanakan peer teaching yang menerapkan pendekatan scientific dan penilaian
autentik menggunakan RPP yang telah disusun.
6. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain.
Langkah Kegiatan
1. Analisis Video
Kerja kelompok
Presentasi Penyimpulan
mengidentifikasi
Mengamati hasil diskusi hasil diskusi
aspek aspek
tayangan video analisis kelompok dan
kegiatan
pembelajaran tayangan rangkuman
pembelajaran
video hasil
pada video
124
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. Penyusunan RPP
Mendiskusikan
rambu-rambu Telah RPP hasil Presentasi RPP
penyusunan Kerja Kelompok kerja kelompok yang telah
RPP yang menyusun RPP lain dan merevisi direvisi dan
sesuai standar untuk satu KD RPP berdasarkan Penyimpulan
Proses hasil telaah hasil diskusi
3. Peer Teaching
Diskusi Mempraktikkan Penyimpulan
tentang pembelajaran Melakukan hasil diskusi
instrumen sesuai dengan refleksi terhadap dan
penilaian RPP yang telah pelaksanaan peer rangkuman
pelaksanaan disusun melalui teaching hasil peer
pembelajaran peer teaching teaching
125
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK-4.1.
4.1. ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi: Mampu mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan
pendekatan scientific.
Tujuan Kegiatan: Melalui pengamatan video pembelajaran Bahasa Inggris, peserta
mampu menganalisis pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan scientific.
Langkah Kegiatan:
Pelajari RPP yang dipakai untuk pembelajaran dalam video.
Amatilah secara seksama proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
model dalam video.
Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan
kesesuaian dan ketersediaan setiap aspek.
Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan
pembelajaran.
Diskusikan dalam kelompok hasil pengamatan berkaitan dengan kesesuaian RPP
dengan pembelajaran yang disajikan dalam video.
Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan peer-
teaching.
126
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
127
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
pendapat.
6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan
keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar.
7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual.
8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant
effect).
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan.
Penerapan PendekatanScientific
1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta
didik untuk mengamati.
2 Memancing peserta didik untuk bertanya apa,
mengapa dan bagaimana.
3 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta
didik untuk mengumpulkan informasi.
4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta
didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang
dikumpulkan.
5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta
didik untuk mengomunikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya.
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
sumber belajar yang bervariasi.
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran.
3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber
belajar pembelajaran.
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran.
5 Menghasilkan pesan yang menarik.
Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
1 Melaksanakan Penilaian Sikap.
2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan.
3 Melaksanakan Penilaian Keterampilan.
4 Kesesuaian teknik dan instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi.
5 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen
penilaian autentik.
6 Ketersediaan pedoman penyekoran.
128
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
129
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
R-4.1.
PENILAIAN ANALISIS TAYANGAN VIDEO
Rubrik penilaian analisis video pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis
peserta terhadap tayangan video pembelajaran
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
Cermati format penilaian analisis tayangan video serta hasil analisis peserta yang
akan dinilai
Berikan nilai pada setiap komponen pada kegiatan analisis sesuai dengan penilaian
Anda terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut
Peringkat Nilai Kriteria
Amat Baik (AB) 90 < AB ≤ 100 Hasil analisis tepat,catatan logis
Baik (B) 80 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, catatan kurang logis
Cukup (C) 70 < C ≤ 80 Hasil analisis kurang tepat, catatan logis
Kurang (K) ≤ 70 Hasil analisis kurang tepat, catatan tidak logis
130
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-4.2A
4.2. PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. HAKIKAT RPP
Menurut Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar.
Selanjutnya menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Lampiran IV tentang
Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran (Kemdikbud, 2013: 37) tahapan
pertama dalam pembelajaran menurut Standar Proses adalah perencanaan pembelajaran
yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
RPP adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok
atau tema tertentu yang mengacu pada silabus.
131
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
132
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Komponen-komponen RPP
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan.
2. Identitas tema/subtema.
3. Kelas/semester.
4. Materi pokok.
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus
dan KD yang harus dicapai.
6. Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk
suatu jenjang sekolah, kelas, dan matapelajaran.
7. Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian kompetensi.
a. Kompetensi Dasar; merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan pelajaran;
b. Indikator pencapaian merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
c. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa, satuan pendidikan, dan
potensi daerah. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
Dalam merumuskan indikator perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini.
1) Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam
kata kerja yang digunakan dalam KI-KD.
2) Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke
kompleks, dekat ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).
3) Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat
dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan
kebutuhan siswa.
4) Indikator harus menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
8. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan
setiap pertemuan. Tujuan pembelajaran yang dinyatakan dengan baik mulai dengan
menyebut Audiencepeserta didik untuk siapa tujuan itu dimaksudkan. Tujuan itu kemudian
mencantumkan Behavioratau kemampuan yang harus didemonstarsikan dan Condition
seperti apa perilaku atau kemampuan yang akan diamati. Akhirnya, tujuan itu
133
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
mencantumkan Degree keterampilan baru itu harus dicapai dan diukur, yaitu dengan
standar seperti apa kemampuan itu dapat dinilai.
9. Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang memuat fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator ketercapaian kompetensi.
10. Metode pembelajaran merupakan rincian dari kegiatan pembelajaran, digunakan oleh
pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang
akan dicapai.
11. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
a. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan
materi pelajaran.
b. Alat pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang memudahkan memberikan
pengertian kepada siswa.
c. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau
sumber belajar lain yang relevan.
12. Langkah –langkah Kegiatan Pembelajaran, mencakup:
a. Pertemuan pertama, berisi pendahuluan; kegiatan Inti, dan penutup.
b. Pertemuan kedua, berisi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
13. Penilaian
a. Berisi jenis/teknik penilaian.
b. Bentuk instrumen.
c. Pedoman perskoran.
D. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN RPP
1. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan
mempertimbangkan: (a) potensi peserta didik; (b) relevansi denga karakteristik daerah;
(c) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta didik;
(d) kebermanfaatan bagi peserta didik; (e) struktur keilmuan; (f) aktualisasi, kedalaman,
dan keluasaan materi pembelajaran; (g) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan
tuntutan lingkungan; dan (h) alokasi waktu. Kegiatan mengidentifikasi materi
pembelajaran dilakukan dengan mengkaji buku guru dan buku siswa untuk SMP.
a. Mengkaji Buku Guru SMP
Buku guru SMP berisi hal-hal berikut ini.
1) Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI).
2) Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) 1 dan 2 serta KD 3 dan 4.
3) Pemetaan indikator pembelajaran untuk setiap pembelajaran.
4) Setiap pembelajaran berisi tentang uraian kegiatan pembelajaran yang
mencakup:
a) Nama kegiatan;
b) Tujuan pembelajaran;
c) Media dan alat pembelajaran;
d) Langkah-langkah kegiatan; dan
e) Penilaian.
134
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
135
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
Di bawah ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi pada KD-KD yang
berasal dari KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan peserta didik.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi
peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya
teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
E. PROSES PEMBELAJARAN
Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran
yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikhis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan
terkait dengan materi yang akan dipelajari;
136
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan
dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan embelajaran
atau KD yang akan dicapai;
d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang dilakukan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
dan muatan pelajaran, yang meliputi: observasi, menanya, mengumpulkan informasi/
eksperimen, mengasosiasi/ mengolah informasi, dan mengkomunikasikan.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau semdiri
membuat rangkuman/ simpulan materi pembelajaran, melalukan penilaian dan/atau
refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan, memberikan umpan
balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan merencakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk program remedial, program pengayaan, layanan konseling dan/ atau
memberikan tugas secara individual atau kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
137
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Format RPP
SATUAN PENDIDIKAN: SMP
MATA PELAJARAN: Bahasa Inggris
KELAS/SEMESTER: VIII/2
MATERI POKOK: Teks lisan dan tulis yang menyatakan dan menanyakan
perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda
ALOKASI WAKTU: 4 x 2 JP
C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa terampil memahami, menyatakan, dan menanyakan teks lisan dan tulis yang
menyatakan dan menanyakan perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda, untuk
melaksanakan komunikasi transaksional dan fungsional dengan guru dan teman,
menggunakan ungkapan dengan struktur teks yang runtut dengan unsur kebahasaan yang
benar dan sesuai konteks, secara jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, peduli,
kerjasama, dan cinta damai.
INDIKATOR
Menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam belajar
jujur, disiplin, percaya diri, bertanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai
dalam melaksanakan komunikasi
dalam memahami, menyatakan, dan menanyakan teks lisan dan tulis yang
menyatakan dan menanyakan perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda
dengan menggunakan struktur teks yang runtut dan tepat sesuai konteks
dan menggunakan unsur-unsur kebahasaan (intonasi, ucapan dan tekanan kata) yang
benar.
138
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
E. MATERI PEMBELAJARAN
Fungsi sosial
Mengidentifikasi, mengenalkan, memuji, mencela, mengagumi
Struktur teks
Who is taller? Your sister or your brother?; No one in the class is big as Candra. He is the
biggest. He is bigger than any other student in the class.; To me, writing is more difficult than
reading. Listening is the most difficult. Our library have more books than the community
library.,dan semacamnya.
Unsur kebahasaan
(1) Kosa kata: kata benda dan kata sifat yang terkait dengan orang, binatang, benda di
kelas, sekolah, rumah, dan sekitarnya
(2) Perbandingan sifat: as ... as, -er, -est, more ..., the most ...
(3) Perbandingan jumlah: more, fewer, less
(4) Penggunaan nominal singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this,
those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa nominal
(5) Ucapan, tekanan kata, intonasi,
(6) Ejaan dan tanda baca
(7) Tulisan tangan.
Topik
Sifat orang dan benda di kelas, sekolah, rumah, dan sekitarnya yang memberikan
keteladanan tentang perilaku jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab.
F. METODE PEMBELAJARAN:
Scientific Approach dengan Pendekatan Problem Based Learning
G. MEDIA PEMBELAJARAN:
H. SUMBER BELAJAR
Buku Wajib Siswa SMP Kelas VIII
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
LANGKAH PEMBELAJARAN UMUM
Mengamati
Siswa terbiasa atau sering mendengar dan menyaksikan guru dan warga sekolah lain
menyebutkan dan menanyakan tentang perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang,
benda, dalam bahasa Inggris, dengan unsur kebahasaan yang sesuai dengan fungsi
sosialnya.
139
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
140
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
binatang, benda dan menuliskannya dalam jurnal belajar sederhana dalam bahasa
Indonesia.
141
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Cara Penilaian:
Kinerja (praktik)
Simulasi dan/atau bermain peran (role play) dalam bentuk interaksi dengan menyebutkan
dan menanyakan tentang perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda.
Observasi:
(penilaian yang bertujuan untuk memberikan balikan secara lebih cepat)
Observasi terhadap tindakan siswa menggunakan bahasa Inggris untuk menyebutkan
dan menanyakan tentang perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda, ketika
muncul kesempatan, di dalam dan di luar kelas.
Observasi terhadap kesungguhan, tanggung jawab, dan kerja sama siswa dalam proses
pembelajaran di setiap tahapan.
Observasi terhadap kepedulian dan kepercayaan diri dalam melaksanakan komunikasi, di
dalam dan di luar kelas.
Penilaian diri
Pernyataan siswa secara tertulis dalam jurnal belajar sederhana berbahasa Indonesia
tentang pengalaman belajar menyebutkan dan menanyakan tentang perbandingan jumlah
dan sifat orang, binatang, benda, termasuk kemudahan dan kesulitannya.
Tes tertulis
Membaca dan menulis teks yang menuntut pemahaman dan kemampuan menghasilkan teks
yang di dalamnya termasuk tindakan menyebutkan dan menanyakan tentang perbandingan
jumlah dan sifat orang, binatang, benda.
142
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
143
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK-4.2
FORMAT TELAAH RPP
1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada
kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda.
2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah.
Nama : .....................................................
Topik/Subtopik : .....................................................
Pembelajaran ke : .....................................................
Komponen Rencana Pelaksanaan Hasil Penelaahan dan Skor
No Catatan
Pembelajaran 1 2 3
Tidak Kurang Sudah
A Identitas Mata Pelajaran
ada Lengkap Lengkap
1. Terdapat: satuan
pendidikan,kelas, semester,
program/program keahlian, mata
pelajaran atau tema
pelajaran/subtema, jumlah
pertemuan
Tidak Sesuai Sesuai
B. Perumusan Indikator
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan Kompetensi
Dasar
2. Kesesuaian penggunaan kata
kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
3. Kesesuaian rumusan dengan
aspek pengetahuan.
4 Kesesuaian rumusan dengan
aspek keterampilan
Tidak Sesuai Sesuai
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1 Kesesuaian dengan Indikator
2 Kesesuaian perumusan dengan
aspek Audience, Behaviour,
Condition, dan Degree
Tidak Sesuai Sesuai
D. Pemilihan Materi Ajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2. Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
3 Keruntutan uraian materi ajar
Tidak Sesuai Sesuai
E. Pemilihan Sumber Belajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya
1. Kesesuaian dengan tujuan
144
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
..............................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
........................
146
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐤𝐨𝐫
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝟗𝟎
PERINGKAT NILAI
Amat Baik (AB) 90 < AB ≤ 100
Baik (B) 80 < B ≤ 90
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
Kurang (K) ≤ 70
147
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-4.3
PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaatdan aplikasi materi
ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal,
nasional daninternasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau scientific
dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi
mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh
aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk
melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik aktivititas belajar dalam domain
pengetahuanini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain
keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan scientific, tematik terpadu, dan tematik
148
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari
keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga
penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang
menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning)
dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaatlangsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
149
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
R-4.3
FORMAT PENGAMATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN
PENDEKATAN SCIENTIFIC (PEER TEACHING)
150
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
151
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
152
SMP – BAHASA INGGRIS Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk menilai
kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat peerteaching.
Langkah-langkah Kegiatan:
1. Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian
Anda terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran
2. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
3. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK
4. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐘𝐀
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎%
𝟒𝟒
PERINGKAT NILAI
Amat Baik (AB) 90 < AB ≤ 100
Baik (B) 80 < B ≤ 90
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
Kurang (K) ≤ 70
***mok’s
153