Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Industria Vol 4 No 1 Hal 41 – 52

Kualitsa Pelayanan Konsumen

ANALISIS PERENCANAAN STRATEGI PENINGKATAN


KUALITAS PELAYANAN KONSUMEN DENGAN METODE
QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

STRATEGIC PLANNING ANALYSIS OF SERVICE QUALITY


IMPROVEMENT WITH QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
(QFD)
Aprilliya Putri R1), Usman Effendi2), Mas’ud Effendi2)*
1)
Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang
2)
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang
*
effendimasud@gmail.com

Abstrak
Mawadah Ratu merupakan salah satu usaha kecil yang bergerak di bidang pangan yaitu roti,
yang berada di Malang, Jawa Timur. Permasalahan yang dialami adalah kurang mampu bersaing
dengan pesaing dari segi promosi, dan ingin meningkatkan kualitas pelayanan konsumen. Tujuan
dari penelitian ini adalah mengetahui perencanaan strategi peningkatan kualitas pelayanan yang
dapat diterapkan oleh UKM Mawadah Ratu dengan metode Quality Function Deployment (QFD).
Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2012 dengan jumlah responden sebanyak 60 orang.
Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa butir-butir pertanyaan yang berjumlah 12
butir, baik untuk kuesioner tingkat kepentingan maupun tingkat kepuasan, semuanya valid dan
reliabel. Perencanaan strategi peningkatan kualitas pelayanan konsumen yang dapat diterapakan di
adalah dengan membuat jadwal kerja yang jelas untuk karyawan dalam menjaga outlet, membuat
jadwal pembersihan outlet, membuat media informasi, mempertimbangkan untuk menyediakan
produk dalam kemasan kardus kecil, dan membuka outlet di tepi jalan raya atau bekerja sama
dengan pihak lain.
Kata kunci : kualitas pelayanan, perencanaan strategi, QFD

Abstract
Mawadah Ratu is a small bussines involved in the food industry that produces bread, located
in Malang, East Java. Problems experienced are inability to compete with competitors in
promotion, and wants to improve customer service quality. Research objective is to know the
quality improvement strategic planning that can be applied with Quality Function Deployment
(QFD) method. Data collection was conducted in July 2012 with 60 respondents. Validity and
reliability test indicated that all questions are valid and reliable, in total of 12 items for both
interest rates and levels of performance, are all valid and reliable. It can be concluded that the
applicable strategic planning is to make a clear working shift for the in the outlet, clear schedule
in maintaining and cleaning the outlet, utilize media information, consider providing products in
smacll packed boxes, and open outlets at the roadside of a main street or cooperate with other
parties.
Keywords : QFD, service quality, strategic planning.

PENDAHULUAN beberapa ratus tahun yang lalu, roti banyak


Latar Belakang dikonsumsi di berbagai Negara, seperti
Mawadah Ratu merupakan salah satu Cina, India, Pakistan, Mesir, dan beberapa
usaha kecil yang bergerak di bidang negara Eropa. Ada beberapa jenis,ukuran
pangan yaitu roti, yang berada di Malang, bentuk, dan susunan roti yang disebabkan
Jawa Timur. Roti adalah produk makanan oleh kebiasaan masing-masing negeri
yang terbuat dari fermentasi tepung terigu (Mudjajanto dan Yulianti, 2005). Dari
dengan ragi atau bahan pengembang hasil wawancara dengan pemilik Mawadah
lainnya, kemudian dipanggang. Sejak Ratu, permasalahan yang dialami
Mawadah Ratu adalah kurang mampu
Jurnal Industria Vol 4 No 1 Hal 41 – 52
Kualitsa Pelayanan Konsumen

bersaing dari segi promosi dengan Rumusan Masalah


pesainganya, yang menyebabkan turunnya Berdasarkan latar belakang diatas,
jumlah penjualan. Maka untuk maka rumusan masalah yang akan dibahas
meningkatkan jumlah penjualan dan agar dan dicari solusinya dalam penelitian ini
dapat bersaing dengan perusahaan pesaing adalah bagaimana perencanaan strategi
yang lebih dahulu ada, langkah awal yang peningkatan kualitas pelayanan yang dapat
ingin dilakukan oleh Mawadah Ratu diterapkan oleh UKM Mawadah Ratu
adalah memperbaiki kualitas komponen dengan metode QFD.
pendamping dari produk yaitu kualitas Tujuan Penelitian
pelayanan konsumen. Mawadah Ratu ingin Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui harapan dan penilaian
mengetahui perencanaan strategi
konsumen terhadap pelayanan yang selama
ini telah diberikan oleh Mawadah Ratu, peningkatan kualitas pelayanan yang dapat
serta mengetahui tindakan yang tepat dan diterapkan oleh UKM Mawadah Ratu
sesuai untuk memenuhi harapan konsumen dengan metode QFD.
tersebut. Hal ini dikarenakan evaluasi Manfaat Penelitian
kualitas pelayanan, yang biasanya Manfaat dari penelitian ini adalah (1)
diindikasikan dengan indikator-indikator Bagi perusahaan, sebagai masukan dan
performansi, merupakan hal mendasar
pertimbangan dalam menghadapi
yang dibutuhkan untuk mengawasi
performa organisasi atau proses permasalahan tentang kepuasan layanan
(Franceschini, 2009). pada departemen produksi dan (2) Bagi
Salah satu metode yang dapat pihak lain, penelitian ini dapat dijadikan
digunakan untuk menerjemahkan referensi untuk menambah pengetahuan
peningkatan kualitas pelayanan konsumen dan sekaligus sebagai bahan perbandingan
adalah Quality Function Deployment untuk penelitian yang serupa, serta juga
(QFD). QFD adalah suatu proses dapat dijadikan sebagai bahan
menetapkan keinginan pelanggan tentang pertimbangan untuk pihak yang ingin
“apa yang diinginkan konsumen” dan mendirikan suatu bisnis atau usaha.
menerjemahkannya menjadi atribut
“bagaimana agar tiap area fungsional dapat BAHAN DAN METODE
memahami dan melaksanakannya”. Alat Tempat dan Waktu Pelaksanaan
yang digunakan dalam QFD adalah rumah Penelitian dilakukan pada bulan Juli
kualitas (house of quality), yaitu 2012 sampai selesai di outlet Roti
merupakan teknik grafis untuk Mawadah Ratu, Sukun, Malang. Analisis
menjelaskan hubungan antara keinginan data dilakukan di Laboratorium Komputasi
konsumen dan produk (barang atau jasa) dan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi
(Halog, 2002). Konsep QFD Industri Pertanian, Fakultas Teknologi
dikembangkan untuk menjamin bahwa Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.
produk yang memasuki tahap produksi Survei Pendahuluan
benar-benar akan dapat memuaskan Survei pendahuluan dilakukan dengan
kebutuhan para konsumen atau pelanggan pengamatan langsung dan wawancara
dengan jalan membentuk kualitas yang dengan pemilik Mawadah Ratu untuk
maksimum pada setiap tahap mengetahui kondisi umum perusahaan.
pengembangan produk (Hasanah, 2007). Kondisi tersebut terutama yang
Saat ini sudah banyak perusahaan yang berhubungan dengan pelayanan konsumen,
berhasil menerapkan QFD sebagai alat sehingga didapatkan data-data pendukung
yang menginterpretasikan keputusan yang akan digunakan sebagai acuan dalam
strategis dan operasional (Mehrjerdi, 2010). pelaksanaan penelitian.

42
Jurnal Industria Vol 4 No 1 Hal 41 – 52
Kualitsa Pelayanan Konsumen

Identifikasi Masalah kepada konsumen. Urutan kegiatan yang


Identifikasi masalah yaitu mencari diberikan perusahaan kepada konsumen ini
hubungan sebab akibat dari proses meliputi aktifitas ketika konsumen sampai
penyimpangan yang terjadi pada di Mawadah Ratu, mulai memasuki
perusahaan. Berdasarkan pengamatan Mawadah Ratu sampai melakukan
pendahuluan diketahui terdapat pembayaran di kasir.
permasalahan yaitu jumlah penjualan yang Pada aktifitas awal, pelayanan yang
jauh dari target yang diharapkan oleh diberikan perusahaan adalah menyediakan
pemilik perusahaan, karena kurangnya tempat parkir untuk konsumen. Kemudian
kualitas pelayanan yang diberikan kepada perusahaan menugaskan karyawannya
konsumen. Penelitian ini mencoba untuk menyapa konsumen pada saat mulai
mengevaluasi kualitas pelayanan yang memasuki toko. Pada saat konsumen
selama ini telah diberikan dan kemudian berada di toko, perusahaan menunjukkan
menyusun strategi peningkatan kualitas semua produk yang disediakan oleh
pelayanan yang mampu meningkatkan perusahaan, selain itu perusahaan juga
volume penjualan perusahaan. menugaskan karyawan untuk melakukan
Kualitas pelayanan merupakan suatu pendampingan seputar produk yang dijual
karakteristik yang harus dimiliki suatu selama konsumen memilih barang.
produk, yang dapat memenuhi kebutuhan Perusahaan juga menyediakan kasir untuk
dan harapan konsumen (Supranto, 2001). melayani proses pembayaran yang
Kualitas adalah suatu ukuran yang dilakukan oleh konsumen. Berdasarkan
ditetapkan oleh konsumen berdasarkan gambaran kondisi sistem pelayanan, maka
pada pengalaman aktual konsumen dapat ditentukan komponen yang
terhadap barang atau jasa yang diukur berinteraksi pada sistem pelayanan
berdasarkan persyaratan tertentu. Goetsch Mawadah Ratu. Komponen tersebut antara
and Davis (2003) mendefinisikan kualitas lain lokasi, karyawan, dan produk
sebagai suatu kemampuan yang dimiliki perusahaan.
oleh barang atau jasa untuk memenuhi Prosedur Penelitian
kebutuhan konsumen. Prosedur penelitian yang dilakukan
Studi Literatur disajikan pada Gambar 1 berikut.
Studi literatur merupakan studi yang Batasan Masalah
menggunakan materi dari teori-teori yang Penentuan batasan masalah pada
menjadi literatur sebagai landasan penelitian ini dilakukan agar permasalahan
pemikiran teoritis. Studi literatur yang diteliti dapat lebih fokus pada tujuan
merupakan teknik pengumpulan data dan penelitian. Batasan masalah pada
informasi yang dilakukan dengan cara penelitian ini adalah (1) Penelitian
mempelajari buku dan jurnal yang menggunakan metode Quality Function
berhubungan dengan masalah yang diteliti, Deployment (QFD) sampai pada fase
yaitu metode QFD dan peningkatan pertama, yaitu House of Quality karena
kualitas pelayanan. pada fase pertama ini sudah bisa menjawab
Pendefisian Sistem dari tujuan dan (2) Pesaing yang dipilih
Pada tahapan ini ditentukan dalam penelitian ini adalah perusahaan roti
komponen-komponen yang menyusun lain yang memiliki brand image kuat dan
sistem pelayanan konsumen yang ada di selevel sama-sama memproduksi roti,
Mawadah Ratu. Pada sistem ini, terdapat yaitu Madinah.
beberapa macam kegiatan yang dilakukan
perusahaan dalam memberikan pelayanan

43
Jurnal Industria Vol 4 No 1 Hal 41 – 52
Kualitsa Pelayanan Konsumen

meningkatkan desain produk untuk


Mulai
meningkatkan kepuasan konsumen
(Kumar et al., 2006). Menurut Umar
Studi Pendahuluan
(2002), pengambilan sampel berdasarkan
linear time function dapat dilakukan bila
Identifikasi Maslah
jumlah populasinya tidak diketahui secara
pasti. Sehingga tidak dapat ditentukan
Studi Literatur
jumlah sampel yang terlibat dalam
penelitian. Pengambilan sampel dilakukan
Pendefinisian Sistem
selama 30 hari karena waktu tersebut
dinilai telah dapat mewakili untuk
Penentuan Batasan Masalah, variabel, dan Atribut
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Penentuan Jumlah Sampel
Tabel 1. Variabel dan Parameter Penelitian
Variabel Parameter
Penyusunan dan Penyebaran Kuesioner Produk Harga
Macam
Kemasan
Pengumpulan Data
Bentuk
Karyawan Keramahan dalam
Valid melayani
dan Tidak Kecepatan pelayanan
Reliabel Kejelasan dalam
memberikan informasi
Ya
Penampilan
Analisa Data dengan QFD Lokasi Kebersihan toko
Luas tempat parkir
Kemudahan konsumen
Kesimpulan dan Saran dalam menjangkau outlet
Kenyamanan
Gambar 1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Penentuan variabel sistem pelayanan Besarnya sampel yang dihitung


konsumen akan dipilih berdasarkan berdasarkan linear time function dengan
komponen yang terdapat pada sistem rumus sebagai berikut :
pelayanan Mawadah Ratu. Penentuan
atribut pelayanan dipilih sesuai dengan T - t0
n=
beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai
t1
parameter dalam menilai setiap variabel
sistem pelayanan Mawadah Ratu, antara Keterangan :
lain terlihat pada Tabel 1. n : jumlah sampel
Penentuan Jumlah Sampel T : waktu yang tersedia untuk
Penelitian ini menggunakan teknik penelitian = (30 hari x 5 jam) =
sampel non probabilistik, dengan 150 jam
penentuan responden (sampel) to : waktu tetap tidak tergantung
menggunakan teknik purposive sampling. pada besarnya sampel, yaitu waktu
Pengambilan sampel dilakukan dengan pengambilan sampel = (4 jam/hari
cara memilih orang-orang yang pernah x 30 hari) = 120 jam
membeli produk dari Mawadah dan t1 : waktu yang digunakan setiap
Madinah. Hal ini dilakukan karena sampling unit yaitu waktu yang
benchmarking dan QFD dapat dibutuhkan responden untuk
dikombinasikan secara efektif dalam

44
Jurnal Industria Vol 4 No 1 Hal 41 – 52
Kualitsa Pelayanan Konsumen

mengisi kuesioner = 0,5 N = Jumlah responden


jam/kuesioner ΣX = Jumlah Skor butir X yang
150 - 120 didapat dari rekap data
n= = 60 sampel kepentingan konsumen
0,5 ΣY = Jumlah Skor faktor Y yang
Pengumpulan Data didapat dari rekap data dari
Metode pengumpulan data yang
kinerja.
digunakan dalam penelitian ini adalah
ΣX2 = Jumlah Skor butir X kuadrat
sebagai berikut :
ΣY2 = Jumlah Skor faktor Y
1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan
kuadrat
data dengan menyebarkan kuesioner
Σ XY = Perkalian antara jumlah skor
kepada responden. Penyebaran
butir X dengan jumlah
kuesioner ini dilakukan untuk
perkalian skor faktor Y
mendapatkan informasi yang benar-
Uji Reliabilitas
benar akurat dari para responden.
Reliabilitas adalah ukuran yang
2. Dokumentasi, yaitu memperoleh data
menunjukkan sejauh mana suatu alat
dengan membaca, mencatat, dan
pengukur (kuesioner) dapat dipercaya atau
mempelajari dokumen yang
dapat diandalkan dalam menghasilkan
berhubungan dengan masalah yang
data. Salah satu pengukurannya adalah
diteliti untuk memperoleh data yang
menggunakan koefisien alpha Cronbach,
diperlukan.
jika nilai alpha lebih besar atau sama
Uji Validitas Dan Reliabilitas dengan 0.6 menunjukkan instrumen
Tahap selanjutnya adalah melakukan
tersebut reliabel.
uji validitas dan uji reliabilitas terhadap
semua daftar pertanyaan yang ada dalam
kuesioner. Pada tahap ini digunakan unyuk
menguji sejauh mana kuesioner dapat
Keterangan :
menghasilkan data yang dapat
rr = Nilai reliabilitas
dipertanggung jawabkan kebenaran dan
k = Banyaknya butir
konsistensinya
pertanyaan
Uji Validitas
Σσ b² = Jumlah varians butir
Validitas menunjukkan sejauh mana
Pengolahan dan Analisa Data
suatu alat ukur (kuesioner) mampu
Setelah semua data didapatkan, maka
mengukur tentang kualitas layanan.
kemudian dilanjutkan pada tahap analisa
Validitas ini dapat diukur dengan cara
data untuk dapat memecahkan
membandingkan antara r hitung dan r
permasalahan yang dihadapi. Pada tahap
tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel
ini menggunakan instrumen pendekatan,
maka instrumen dapat dikatakan valid. Uji
yaitu Quality Function Deployment (QFD)
validitas dilakukan menggunakan teknik
yang digunakan untuk mengevaluasi
korelasi product of moment.
kualitas layanan perusahaan. Proses
evaluasi ini dilakukan dengan cara
membandingkan kinerja pelayanan UKM
Mawadah Ratu dengan outlet Roti
Madinah. Setelah diketahui kinerja
pelayanan dari perusahaan yang masih
Dimana : kurang, kemudian dibuat perencanaan
rxy = Korelasi Momen Tangkar strategi peningkatan kualitas pelayanan

45
Jurnal Industria Vol 4 No 1 Hal 41 – 52
Kualitsa Pelayanan Konsumen

dengan berpegang pada metode QFD dari menghasilkan produk untuk memuaskan
matrik perencanaan strategi. Matrik konsumen.
tersebut juga menghasilkan suatu petunjuk Metode ini digunakan untuk
untuk meningkatkan kualitas pelayanan mengetahui kinerja departemen pendukung
berdasarkan urutan dari bobot masing- produksi terhadap kepuasan layanan pada
masing atribut pelayanan dan respon teknis departemen produksi yang dilakukan
dari perusahaan terhadap permintaan dengan membuat rumah kualitas (House of
konsumen. Quality) seperti pada Gambar 2, dengan
Strategi merupakan suatu tindakan tahapan sebagai berikut :
yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus menerus serta Korelasi Teknis
Respon Teknis
dilakukan berdasarkan sudut pandang

Customer Satisfaction performance


Competitive Satisfaction performance

Normalized Raw Weight


Importance to Customer
Keinginan Konsumen

Improvement Ratio
tentang apa yang diharapkan oleh para

Raw Weight
Sales point
Goal
konsumen di masa depan (Prahalad, 2005).
Strategi adalah suatu alat yang sangat Matrik Korelasi

penting untuk mencapai keunggulan Benchmaking


Target

bersaing, dapat juga berarti suatu proses Prioritas

Gambar 2. Rumah Kualitas Matrik


penentuan rencana perusahaan yang Perencanaan
berfokus pada tujuan jangka panjang yang
disertai dengan penyusunan suatu cara atau Matriks awal yang digunakan dalam
upaya agar tujuan tersebut dapat tercapai QFD adalah House of Quality (HOQ).
(Rowe, 2002). Perencanaan strategi Matriks ini mendeskripsikan proses dasar
peningkatan kualitas pelayanan adalah dalam QFD, yaitu mempertemukan
suatu penyusunan dan perumusan kebutuhan pelanggan (whats) dengan
perbaikan terhadap kinerja pelayanan pertimbangan persyaratan teknis (hows)
(Gonzales, 2005). Perencanaan strategi (Franceschini, 2002). Purba (2008)
peningkatan kualitas layanan adalah suatu menyatakan bahwa struktur bagan QFD
usaha untuk menyesuaikan antara kinerja memiliki kemiripan dengan kerangka
sistem pelayanan dengan harapan dari rumah. HOQ memiliki beberapa sub-
konsumen (Schembri, 2002). matriks yang terhubung dalam beberapa
Metode Quality Function Deployment cara, masing-masing memiliki informasi
(QFD) yang saling berhubungan. Matrik-matrik
Akao (2000) mendefinisikan Quality tersebut merupakan alat pembantu praktisi
Function Deployment (QFD) sebagai QFD memprioritaskan ulang atribut
sebuah metode untuk menghasilkan konsumen (Tan and Shen, 2000).
kebijakan berdasarkan evaluasi konsumen Setelah ditentukan data tentang
untuk mencapai kepuasan konsumen. atribut-atribut dari permasalahan, maka
Quality Function Deployment (QFD) disusun matrik perencanaan yang berisi
adalah sebuah metode yang dapat tentang informasi penting, yaitu :
membawa suatu produk sesuai dengan 1. Importance To Customer
kebutuhan konsumen (Dale, 2000). Cohen Menyatakan seberapa besar tingkat
(2005) menyatakan QFD adalah suatu kepentingan bagi setiap atribut yang
metode perencanaan dan pengembangan ada bagi konsumen.
produk yang terstruktur dengan mengikuti 2. Customer Satisfaction performance
keinginan dan kebutuhan konsumen, dan Merupakan suatu penilaian dari
melakukan evaluasi secara sistematis konsumen tentang seberapa baik
tentang kemampuannya dalam pelayanan yang diberikan perusahaan.

46
Jurnal Industria Vol 4 No 1 Hal 41 – 52
Kualitsa Pelayanan Konsumen

Ke(tidak)puasan didefinisikan sebagai Bagian ini berisi perhitungan dari data


sikap atau respon keseluruhan dan keputusan yang dibuat selama
konsumen terhadap suatu barang atau matrik perencanaan, yang akan
jasa setelah merekan mendapat dan menyatakan bobot pada masing-masing
menggunakannya (Kristianto et al., atribut pelayanan
2012) Analisis Strategi Peningkatan Kualitas
3. Competitive Satisfaction Performance Pelayanan
Merupakan penilaian kepuasan kinerja 1. Pembuatan perencanaan strategi
pesaing yang akan dibandingkan peningkatan kualitas pelayanan ini
dengan kepuasan kinerja perusahaan. dilakukan dengan berdasarkan ranking
4. Goal dari bobot pada masing-masing atribut
Menyatakan seberapa besar tingkat kinerja pada matrik kepuasan layanan
kinerja kepuasan yang diharapkan dapat dari hasil rumah kualitas.
dicapai oleh perusahaan untuk 2. Selain itu juga disusun berdasarkan
memenuhi setiap keinginan konsumen. urutan bobot prioritas respon teknis
Goal ditetapkan dari nilai terbaik antara yang dilakukan perusahaan berdasarkan
Competitive Satisfaction Performance kebutuhan kebutuhan konsumen.
dan Customer Satisfaction performance. Respon teknis yang memiliki bobot
5. Improvement Ratio prioritas berskala besar berarti bahwa
Merupakan suatu ukuran seberapa besar respon teknis tersebut lebih
yang harus dilakukan oleh pihak diprioritaskan untuk dilakukan dari
perusahaan dalam usaha meningkatkan pada respon teknis yang lain yang
kualitas pelayanan. Semakin tinggi mempunyai bobot lebih kecil.
Improvement Ratio, semakin keras Pembuatan strategi didasarkan dari
usaha yang harus dilakukan oleh hasil rumah kualitas yang telah
perusahaan untuk meningkatkan terbentuk dengan cara pembacaan
kualitas pelayanan. Diperoleh dari sebagai berikut ini.
perbandingan antara tingkat
performansi yang dicapai (goal) dengan (VI)
Korelasi Teknis (II)
tingkat performansi yang dirasakan saat Respon Teknis (III)
Customer Satisfaction performance
Competitive Satisfaction performance

Normalized Raw Weight


Keinginan Konsumen (I)

Importance to Customer

ini.
Improvement Ratio

Raw Weight
Sales point

6. Sales Point
Goal

Mengubah kemampuan perusahaan


Matrik Korelasi (IV)
untuk memenuhi atribut pelayanan Benchmaking
Target
yang diinginkan oleh pelanggan. Skala Prioritas

sales point adalah: (V)

a. 1,0 menyatakan titik yang kurang Gambar 3. Petunjuk Membaca Rumah


Kualitas
memberikan daya tarik
b. 1,2 menyatakan titik yang
3. Diawali dengan melihat pada matrik I.
memberikan daya tarik sedang
Pada matrik I terdiri dari atribut
c. 1,5 menyatakan titik yang
pelayanan yang dianggap sebagai
memberikan daya tarik kuat
indikator/kebutuhan konsumen. Bobot
Dalam menentukan sales point
masing-masing atribut pelayanan pada
berdasarkan pada Importance To
matrik I akan diketahui pada matrik II
Customer.
4. Untuk mengetahui bobot masing-
7. Raw Weight dan Normalized Raw
masing atribut layanan dapat diketahui
Weight
dengan cara melihat Normalized Raw

47
Jurnal Industria Vol 4 No 1 Hal 41 – 52
Kualitsa Pelayanan Konsumen

Weight yang terdapat pada matrik II. disusun berdasarkan nilai bobot
Untuk mendapatkan bobot tersebut tersebar sampai terkecil. Selain
perlu mengetahui tingkat kepentingan mengetahui urutan prioritas respon
atribut bagi konsumen ( Importance to teknis, pada matrik V ini dapat juga
Consumer) yang akan dijadikan diketahui target yang perlu dicapai oleh
sebagai dasar menentukan besarnya perusahaan untuk masing-masing
nilai Sales Point. Selain itu perlu respon teknis, yang didapatkan dengan
mengetahui tingkat kepuasan konsumen cara mengambil nilai terbaik dari hasil
terhadap kinerja dari departemen perbandingan antara respon teknis
pendukung yang akan dijadikan sebagai Mawadah Ratu dengan pesaingnya
dasar penentuan Goal. Dari hasil (Madinah).
penetapan Goal akan dapat diketahui 8. Untuk matrik VI adalah matrik korelasi
besarnya nilai Improvement Ratio. teknis. Pada matrik tersebut
Setelah diketahui nilai Improvement menggambarkan hubungan antar respon
Ratio dan Sales Point kemudian dapat teknis dari perusahaan. Matrik ini tidak
diketahui besarnya bobot masing- berpengaruh terhadap matrik yang
masing atribut (Raw Weight dan lain,oleh karena itu sudah jarang
Normalized Raw Weight) digunakan oleh perusahaan pada saat
5. Setelah mengetahui bobot pada masing- membuat rumah kualitas. Matrik ini
masing atribut, kemudian dilanjutkan hanya digunakan untuk mengetahui
dengan melihat matrik III yang berisi hubungan antar respon teknis dari
tentang Respon Teknis perusahaan. perusahaan saja.
Respon teknis ini menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam usaha HASIL DAN PEMBAHASAN
memenuhi keinginan konsumen. Hasil Uji Validitas
6. Setelah mengetahui respon teknis Dalam uji validitas, jika r-hitung > r-
kemudian dilanjutkan dengan melihat tabel maka item dinyatakan valid.
matrik IV yaitu matrik Berdasarkan nilai product moment dengan
kolerasi/hubungan. Pada matrik ini n = 60 pada taraf signifikasi 5%,
dapat diketahui tingkat hubungan antara didapatkan r-tabel = 0,254. Hasil uji
pelayanan/keinginan konsumen (matrik validitas kepentingan dan kepuasan
I) dengan respon teknis perusahaan konsumen disajikan pada Tabel 2.
(matrik III). Dengan mengetahui tingkat Pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa
hubungan tersebut, nantinya akan dapat semua atribut karakteristik Mawadah Ratu
diketahui pula bobot masing-masing mempunyai nilai r-hitung yang lebih besar
respon teknis yang dapat dilihat pada dari r-tabel (0,254), sehingga instrument
matrik V. kepentingan konsumen dapat dinyatakan
7. Pada matrik V ini berisi tentang valid. Pada Tabel 5 juga menunjukkan
informasi bobot masing-masing respon bahwa atribut pada kepuasan konsumen
teknis perusahaan. Nilainya didapatkan Mawadah Ratu dan Madinah mempunyai
berdasarkan perhitungan antara bobot nilai r-hitung lebih besar dar r-tabel,
(Normalized Raw Weight) masing- sehingga instrumen kepuasan konsumen
masing atribut pelayanan (matrik II) juga dapat dinyatakan valid.
dengan nilai dari matrik korelasi
(matrik IV). Dari bobot respon teknis Hasil Uji Reliabilitas
ini, akan diketahui urutan respon teknis Suatu variabel dikatakan reliabel jika
yang perlu diprioritaskan. Urutanya memberikan nilai alpha cronbach > 0,6.

48
Jurnal Industria Vol 4 No 1 Hal 41 – 52
Kualitsa Pelayanan Konsumen

Hasil uji reliabilitas penelitian ini disajikan atribut kuisioner ditanyakan kepada
pada Tabel 3. responden yang berlainan, maka hasilnya
tidak akan menyimpang jauh dari rata-rata
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Kepentingan jawaban responden untuk atribut tersebut.
dan Kepuasan Konsumen Kepuasan Konsumen Terhadap Kinerja
r-Hitung
Kepuasan Mawadah Ratu
No Atribut Valid
KK Konsumen Hasil penilaian Customer Satisfaction
MR MD Performance adalah gambaran dari kinerja
1 Harga 0,490 0,507 0,304 Ya
Macam- perusahaan dalam memberikan pelayanan
2 0,371 0,383 0,711 Ya
macam kepada konsumen. Kinerja sistem
3 Kemasan 0.774 0,574 0,798 Ya
4 Bentuk 0,371 0,564 0,481 Ya pelayanan dari Mawadah Ratu akan
5 Keramahan 0,630 0,522 0,381 Ya dibandingkan dengan outlet yang sejenis
Kecepatan yaitu Madinah. Madinah lebih dulu
6 0,736 0,262 0,578 Ya
pelayanan
Kejelasan dibandingkan dengan Mawadah, sehingga
7 0,729 0,507 0,493 Ya
informasi konsumen telah banyak mengetahui
8 Penampilan 0,731 0,727 0,514 Ya
Kebersihan tentang perusahaan tersebut dan dapat
9 0,857 0,357 0,312 Ya
toko dijadikan sebagai pembanding untuk
Luas tempat
10 0,851 0,698 0,481 Ya proses evaluasi kinerja sistem pelayanan
parkir
Kemudahan Mawadah Ratu. Hasil penilaian konsumen
konsumen terhadap kinerja sistem pelayanan dari
11 dalam 0,440 0,377 0,798 Ya
menjangkau Mawadah Ratu dan Madinah dapat dilihat
toko pada Tabel 4.
12 Kenyamanan 0,851 0,602 0,400 Ya
Ket : N = 60 ; Taraf Signifikasi = 5% ; r-tabel
= 0,254; MR = Mawadah Ratu; MD = Madinah Tabel 4. Perbandingan Kinerja
Mawadah Ratu dan Madinah
Bobot Penilaian
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Kepentingan Atribut
Mawadah Madinah
dan Kepuasan Konsumen Pelayanan
Ratu
Alpha Harga 3,42°° 2,98
No Instrumen Reliabel
Cronbach Macam-macam 3,62°° 3,43
1 Kepentingan 0,884 Ya roti
konsumen Kemasan 3,48 3,87
2 Kepuasan 0,734 Ya Bentuk 3,32 3,42
“Mawadah Keramahan dalam 3,58 3,62
Ratu” melayani
3 Kepuasan 0,754 Ya Kecepatan 3,83°° 3,48
“Madinah” pelayanan
Ket : Alpha Cronbach >0,6 Kejelasan dalam 3,42°° 3,32
memberikan
Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa informasi
nilai alpha kepentingan dan kepuasan Penampilan 3,87°° 3,58
Kebersihan toko 3,38 3,83
konsumen Mawadah Ratu dan Madinah Luas tempat 3,43°° 3,42
lebih besar dari 0,6. Nilai ini menunjukkan parkir
bahwa instrumen yang digunakan dalam Kemudahan 2,77 3,87
penelitian ini adalah reliabel. Hal ini konsumen dalam
menjangkau
berarti atribut-atribut kuisioner dapat outlet
memperlihatkan kemantapan hasil kenyamanan 3,03 3,38
pengamatan bila diukur dengan atribut- Keterangan:
atribut tersebut dan dapat menghasilkan °° = memiliki kinerja yang lebih baik dari
pesaingnya
data yang konsisten jika dilakukan
penelitian ulang. Berapa kalipun atribut-

49
Jurnal Industria Vol 4 No 1 Hal 41 – 52
Kualitsa Pelayanan Konsumen

Penilaian menunjukkan bahwa Hasil pada Tabel 5 menunjukkan


Mawadah Ratu dan Madinah memiliki bahwa Mawadah Ratu perlu
kelebihan dan kekurangan yang berimbang. memperhatikan lima respon teknis yang
Hal ini dikarenakan Mawadah Ratu memiliki prioritas tertinggi yaitu
memiliki enam atribut yang lebih baik, koordinasi karyawan, pembersihan outlet,
namun juga enam atribut yang lebih jelek pelayanan pengiriman, ketersediaan
dibandingkan dengan Madinah. produk dalam kemasan kecil, serta
pembukaan outlet baru. Kelima hal teknis
Perencanaan Strategi Peningkatan tersebut berperan vital dalam performa dan
Kualitas Pelayanan kelangsungan operasional Mawadah Ratu.
Dalam memenuhi keinginan Mawadah Ratu saat ini belum perlu
konsumen, Mawadah Ratu memiliki memperhatikan inovasi produk baru,
beberapa persyaratan teknis. Dari gambar karena memiliki nilai prioritas terendah.
rumah kualitas pasa Gambar 3 akan Selanjutnya butir pertanyaan yang
diketahui hal yang perlu untuk dilakukan menjadi kebutuhan/keinginan konsumen
terlebih dahulu oleh UKM Mawadah Ratu diterjemahkan langsung ke respon teknis.
dalam usaha meningkatkan kualitas Respon teknis merupakan tanggapan yang
pelayanan konsumen. Hasil kombinasi diberikan oleh perusahaan untuk
antara hubungan respon teknis dari memenuhi kebutuhan konsumen. Respon
perusahaan dengan atribut pelayanan dan teknis diperoleh melalui wawancara
bobot dari masing-masing atribut dengan pemilik UKM Mawadah Ratu
pelayanan akan didapatkan suatu prioritas secara langsung. Penerapan kebutuhan
dari respon teknis perusahaan. Respon teknis (technical response) ke strategi
teknis yang memiliki bobot besar perlu peningkatan kualitas pelayanan konsumen
diprioritaskan terlebih dahulu karena yang sesuai untuk Mawadah Ratu dapat
berarti mempunyai kontribusi besar dilihat pada Tabel 6.
terhadap kualitas pelayanan (Cohen, 1995).
Urutan prioritas respon teknis Mawadah Tabel 6. Perencanaan Strategi Peningkatan
Ratu dapat dilihat pada Tabel 5. Kualitas Pelayanan Mawadah Ratu
Urutan Respon Strategi
Teknis Peningkatan
Tabel 5. Urutan Prioritas Respon Teknis 1. Koordinasi Membuat jadwal
Mawadah Ratu antar kerja yang jelas
Urutan karyawan untuk karyawan
Respon Teknis Bobot
Prioritas dalam menjaga
Menyediakan produk 1,44 4° outlet
kemasan kardus kecil 2. Membersihkan Membuat jadwal
Melayani pengiriman 1,63 3° outlet setiap pembersihan
Diversifikasi produk 0,36 9 hari
Inovasi produk baru 0,12 10°° 3. Melayani Membuat media
setiap hari pengiriman informasi (pamflet
Sikap karyawan 0,81 7 produk dan brosur)
Koordinasi karyawan 2,16 1° 4. Kemasan Mempertimbangkan
Memberikan seragam 0,54 8 kardus untuk menyediakan
khusus produk dalam
Membersihkan outlet 1,71 2° kemasan kardus
setiap hari kecil
Membuka oulet baru 0,99 5° 5. Outlet Membuka outlet di
Tempat parkir ukuran 0,90 6 tepi jalan raya atau
10m x 20m bekerja sama
° = memiliki bobot diatas rata-rata/ perlu dengan pihak lain
diperhatikan
°° = memiliki bobot terkecil

50
Jurnal Industria Vol 4 No 1 Hal 41 – 52
Kualitsa Pelayanan Konsumen

Kelima respon teknis pada Tabel 6 Franceschini, F. (2002). Advance Quality


adalah hal-hal yang perlu diperhatikan Function Deployment. CRC Press. Boca
Raton, Florida.
Mawadah Ratu dalam merencanakan
strategi peningkatan kualitas pelayanan. Franceschini, F. (2009). Service quality
Hal ini dikarenakan lima hal tersebut monitoring by performance indicators : a
proposal for a structured methodology.
merupakan kebutuhan yang paling International Journal Services and
diinginkan konsumen dari pelayanan Operations Management. 5 (2) : 251-273.
Mawadah Ratu. Adapun strategi yang
Goetsch, D.L. and Davis, S. (2003). Quality
dilakukan telah disampaikan pada Tabel 6.
Management: Introduction to Total Quality
Management For Production, Processing,
KESIMPULAN And Services. Fourth Edition. Prentice Hall.
Perencanaan strategi peningkatan New Jersey.
kualitas pelayanan konsumen yang dapat Gonzales. (2005). An Alternative Approach In
diterapakan di Mawadah Ratu adalah Service Quality. Marketing And Supply
dengan membuat jadwal kerja yang jelas Chain Management. College of Chalestone.
Mexico
untuk karyawan dalam menjaga outlet,
membuat jadwal pembersihan outlet, Halog, A. (2002). Selection of Sustainable
membuat media informasi (pamflet dan Product Improvement Alternatives. Phd.
brosur), mempertimbangkan untuk Dissertation. Faculty of Economics and
Business Engineering. University of
menyediakan produk dalam kemasan Karlsruhe. Germany.
kardus kecil, dan membuka outlet di tepi
jalan raya atau bekerja sama dengan pihak Hasanah, U. (2007). Penerapan Konsep QFD
dalam Meningkatkan Kualitas dan
lain. Mengembangkan Produk Sepeda Motor
Diharapkan untuk penelitian Honda Kharisma 125D. Universitas Negeri
selanjutnya dapat menganalisis kebutuhan Semarang (tidak diterbitkan)
konsumen dengan Quality Function
Kristianto, Y., Ajmal, M.M., and Sandhu, M.
Deployment yang mengintegrasikan aspek (2012). Adopting TQM approach to
lingkungan fisik dan biaya. Penelitian juga achieve customer satisfaction. The TQM
dapat dilanjutkan dengan menambahkan Journal. 24 (1) : 29-46.
atribut-atribut dari unsur mutu dalam arti Kumar, A., Antony, J.. and Dhakar, T.S.
yang lebih luas. (2006). Integrating quality function
deployment and benchmarking to achieve
Daftar Pustaka greater profitability. Benchmarking: An
International Journal. 13 (3) : 290-310.
Akao, Y. (2000). An Introduction to Quality
Function Deployment. In : Yoji Akao (ed.). Mehrjerdi, Y.Z. (2010). Quality function
Quality Fuction Deployment: Integrating deployment and its extensions.
Customer Requirment into Product Design. International Journal of Quality &
Productivity Press. New York. 1-24. Reliability Management. 27 (6) : 616-640.

Cohen, L. (1995). Quality Function Mudjajanto, E.S. dan Yulianti, L.N. (2005).
Deployment: How To Make QFD Work for Membuat Aneka Roti. Penebar Swadaya.
You. Addison Wesley Publishing. Depok.
Massachusetess
Prahalad. (2005). Comparing For The Future.
Cohen, L. (2005). Quality Function Havard Prees. London.
Deployment: How To Make QFD Work for
You. Addison Wesley Publishing. Purba, H. (2008). Inovasi Nilai Pelanggan
Massachusetess dalam Perencanaan dan Pengembangan
Produk. Graha Ilmu. Yogyakarta
Dale, B.G. (2000). Managing Quality. Prentice
Hall. New York.

51
Jurnal Industria Vol 4 No 1 Hal 41 – 52
Kualitsa Pelayanan Konsumen

Rowe, R. (2002). Strategic Management An


Business Policy : A Methodology Approach.
Addison Weley Inc. Massachussettes.

Schembri, S. (2002). Service Quality And The


Consumers Experience: Towards An
Interpretive Approach. Journal Of
Marketing Theory 2. No. 2: 189-200

Supranto, J. (2001). Pengukuran Tingkat


Kepuasan Pelanggan Untuk Menekan
Pangsa Pasar. Rineka Cipta. Jakarta.

Tan, K.C. and Shen X.X. (2000). Integrating


Kano’s model in the planning matrix of
quality function deployment. Total Quality
Management. 11 (8) : 1141-1151.

Umar, H. (2002). Riset Pemasaran & Perilaku


Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

52

Anda mungkin juga menyukai