Manajemen Operasional Mesin Dan Peralata PDF
Manajemen Operasional Mesin Dan Peralata PDF
Dosen pengampu:
Lisa Harry Sulistyowati, SE., MM
Disusun Oleh:
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, sholawat dan salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Karena atas rahmat dan karuniannya kami dapat
menyelesaikan tugas Mesin dan Peralatan ini. tugas ini dibuat untuk memenuhi salahsatu tugas
Mata kuliah Manajemen Operasional di Universitas Swadaya Gunung Jati.
Sehubungan dengan selesainya tugas ini, kami yakin bahwa tanpa adanya bantuan dari
semua pihak, tugas ini tidak akan terwujud.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, baik kedalaman materi
maupun pembahasannya. Hal ini tidak lepas dari keterbatasan kemampuan kami dalam
menyelesaikan tugas ini. Namun demikian, kesadaran akan keterbatasan inilah yang memberikan
dorongan bagi kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Akhirnya kami memohon kritikan dan saran yang konstruktif demi perbaikan tugas
selanjutnya di waktu yang akan datang.
Kami berharap semoga tugas makalah Manajemen Operasional ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Daftar Isi......................................................................................................... ii
BAB II : Pembahasan...................................................................................... 1
3.1. Kesimpulan.............................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN
Mesin dan peralatan merupakan sebagian dari sejarah peradaban manusia dalam usaha
dari sejarah peradapan manusia dalam usaha peningkatan produktifitas buruh dan memperbanyak
produk baik vaariasi/ragamnya maupun jumlah untuk memenuhi kebutuhan manusia.menjadi
adanya mesin-mesin sangat membantu manusia dalam melakukan proses pengerjaan / produksi
suatu barang, sehingga barang-barang dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih pendek, jumlah
yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik. Pada zaman dahulu pengolahan bahan-bahan
baku dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dan sering dengan bantuan peralatan-
peralatan seperti martil, pisau, dan gergaji. Akan tetapi dengan semakin majunya teknologi,
pengolahan sudah dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis mesin meskipun tetap dengan
memanfaatkan tenaga manusia. Mesin-mesin tersebut digunakan sebagai alat yang membantu
dan tidak pernah menggantikan manusia. Meskipun pengolahan sudah dilakukan dengan mesin-
mesin berteknologi tinggi yang dapat bekerja sendiri (automatic), tenaga kerja manusia tetap
dibutuhkan sekurang-kurangnya sebagai perencana kegiatan pengolahan. Dalam hal ini setiap
kegiatan pengolahan merupakan penggunaan gabungan dari manusia dan mesin di mana salah
satu putusan yang harus dibuat oleh pemimpin operasi dan produksi adalah putusan tentang
bauran atau perbandingan tingkat penggunaan antara manusia dan mesin tersebut.
1.2 Tujuan Penyusunan Makalah
a. Untuk mengetahui sekilas tentang mesin dan peralatan
b. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan mesin atau peralatan
c. Untuk mengetahui jenis mesin
d. Untuk mengetahui penentuan jenis mesin pada suatu perusahaan pabrik
e. Untuk mengetahui automation
PEMBAHASAN
Mesin adalah suatu peralatan yang digerakkan oleh suatu kekuatan/ tenaga yang di
pergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk atau bagian produk tertentu.
Apabila perhatian diarahkan pada sisi mesin, sebenarnya terdapat dua hal yang
mempengaruhinya, yaitu waktu dan uang. Mesin adalah barang modal (capital asset) yang dibeli
dengan uang. Uang yang digunakan untuk membeli mesin akan tertanam di dalam mesin tersebut
dan nilai uang itu akan menyusut sejalan dengan bertambahnya umur mesin yang bersangkutan.
Pada saat mesin tersebut tidak lagi bermanfaat maka nilai uang yang tertanam di dalamnya akan
menjadi nol. Dalam hal ini perusahaan bersedia menanamkan uangnya untuk membeli mesin
dengan harapan bahwa uang itu akan kembali dalam bentuk peran mesin tersebut dalam
menghasilkan uang dalam kegiatan pengolahan.
Satu hal yang juga harus diputuskan dalam kaitannya dengan penggunaan mesin dalam
kegiatan pengolahan adalah tingkat kelenturan (degree of flexibility) dan tingkat ketersesuaikan
(degree of adaptability). Meskipun tidak semua barang membutuhkan perubahan rancangan yang
cukup sering, perubahan selera pemakai dan perubahan teknologi mengakibatkan perubahan
rancangan itu. Semakin tinggi kebutuhan untuk perubahan dan penyesuaian rancangan, semakin
penting pula kelenturan tersebut dipelihara pada sistem pengolahan.
Peralatan atau tools yaitu setiap instrument atau perkakas yang kecil sekali yang di
pergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam mengerjakan produk atu bagian-bagian produk.
Sebagai contoh dari tools ini adalah gergaji, kikir, martil/palu, obeng dan sebagainyayang
sering terdapat pada hamper setiap rumah tangga, dan perusahaan pabrik. Tools sebenernya juga
merupakan instrument atau perkakas dari suatu mesin. Mengenai tools ada yang disebut dengan
machine tools yaitu suatu mesin seperti suatu mesin pelubang / bor (drill press) yang di jalankan
oleh suatu kekuatan / tenaga. Machine tools ini bisa otomatis sebagian dan seluruh nya. Contoh
yang lain adalah mesin bubut (lathe) atau mesin potong. Disamping tools ada lagi yang di sebut
jigs yaitu suatu perlengkapan / peralatan yang digunakan untuk memungkinkan machine tools
dapat bekerja, misalnya suatu peralatan yang digunakan untuk memegang barang ( bahan atau
parts) yang hendak atau sedang dikerjakan. Sebagai contoh dari jigs adalah drill jig yaitu tempat
dimana bang (bahan atau parts) yang di pegang akan dilubangi , adalagi peralatan yang disebut
fixtures yang hamper sama dengan jigs yaitu susatu peralatan / perlengkapan yang mempunyai
suatu bagian sehingga suatu pekerjaan dapat dilakukan.
c) Oleh karena mesin ini bersifat umum atau serba guna, maka untuk membuat
variasi atau fleksibilitas operasi, dibutuhkan adanya pekerja-pekerja yang terdidik
dan berpengalaman atau mempunyai keahlian (skill) yang tinggi dalam melayani
mesin-mesin tersebut. Di samping itu, karena mesin-mesin ini biasanya tidak
otomatis maka dibituhkan pula adanya keahlian dari orang – orang yang mengecek
hasil pekerjaan/operasi.
d) Dengan adanya kemungkinan untuk menghasilkan beberapa jenis barang/produk
sekaligus, maka diperlukan kegiatan pemeriksaan atau inspeksi atas apa yang
dikerjakan pada mesin serba guna ini
e) Oleh karena mesin serba guna ini biasnya tidak otomatis, untuk menjalankan
mesin-mesin tersebut dibutuhkan banyak tenaga keja terutama tenaga-tenaga ahli,
maka operasi produk yang menggunakan mesin ini membutuhkan biaya yang
lebih mahal.
f) Biaya pemeliharaan mesin-mesin serba guna ini lebih murah dan kegiatan
pemeliharaan lebih murah , demikian juga penggantian (replacement) mesin lebih
mudah dilakukan karena bentuk mesin-mesin ini standar. Oleh karena pengunaan
mesin ini serba guna (bersifat umum) maka mesin-messin seperti ini tidak mudah
ketinggalan zaman atau menjadi kuno (tua) seperti mesin-mesin bersifat khusus
(special purpose machine).
2. Mesin-mesin yang khusus (special purpose machine)
Adalah mesin-mesin yang direncanakan dan dibuat untuk mengerjakan satu atau
beberapa jenis kegiatan yang sama. Contoh dari mesin ini adalah mesin pembuat gula
pasir, mesin untuk semen atau mesin pembuat ban, yang merupakan mesin yang
bertujuan khusus untuk melakukan satu macam pekerjaan atau membuat satu macam
hasil/produk. Mesin-mesin seperti ini biasanya ditemui pada perusahaan-persahaan yang
mengadakan produksi massa.
Di dalam paktek kadang –kadang kita temui perusahaan –perusahaan yang kombinasi
kedua jenis mesin ini (general purpose machine dan special purpose machine). Hal ini
terjadi karena perusahaan –perusahaan tersebut yang menghasilkan suatu macam produk
yang jumlahnya terlalu besar dan tidak ekonomis apabila di produsir dengan mesin serba
guna (general purpose machine), dan sebaliknya terlalu kecil apabila perusahaan
membeli dan mempergunakan mesin yang bertujuan khusus (special purpose machine).
Untuk mengatasi persoalan ini maka perusahaan tersebut mengadakan penyesuaian
dengan menambahkan bagian-bagian atau mesin-mesin yang telah distandardisir atau
dengan dan memasang peralatan-peralatan khusus, perkakas-perkakas tertentu dan alat-
alat mekanis.
Sifat-sifat atau ciri-ciri mesin-mesin yang bertujuan bersifat khusus (special purpose
machine) ialah:
a) Mesin-mesin ini seperti biasanya dibuat atas dasar pesanan dan dalam jumlah atau
volume yang kecil (sedikit). Oleh karena itu maka harga mesin-mesin ini biasanya
relative lebih mahal dari pada mesin-mesin seba guna (general purpose machine),
sehingga investasi dalam mesin ini menjadi lebih mahal.
b) Mesin-mesin bersifat khusus ini biasanya agak otomatis, sehingga pekerjaan nya
lebih cepat, dan oleh karena itu dipergunakan dalam pabrik yang menghasilkan
produknya dalam jumlah yang besar (produksi maasa)
c) Oleh karena mesin-mesin ini agak otomatis, maka biasanya tedapat pekerjaan (job)
yang lebih uniform dan jumlahnya lebih sedikit, sehingga dibutuhkan tenaga kerja
yang lebih sedikit.
d) Biaya pemelihaaan dari mesin-mesin ini adalah lebih mahal dari mesin-mesin
serba guna (general purpose machine), karena untuk kegiatan pemeliharaan mesin-
mesin ini dibutuhkan tenaga-tenaga ahli khusus.
e) Oleh karena mesin-mesin ini dipergunakan untuk produksi massa, maka biaya
produksi/operasi per unit relative lebih rendah.
f) Mesin-mesin seperti ini tidak dapat dipergunakan untuk menghadapi perubahan
dari produk yang diminta oleh konsumen atau pelanggan. Disamping itu mesin-
mesin ini sukar menghadapi perubahan tingkat permintaan, karena biasanya
tingkat produksi (Rate of production)nya telah tertentu.
g) Oleh karena penggunaan mesin ini untuk bertujuan khusus/tertentu maka mesin-
mesin seperti ini cepat ketinggalan zaman atau menjadi kuno (tua)
4. Putusan lainnya yang menyangkut pembelian mesin yang harus dibuat oleh
perusahaan adalah apakah membeli mesin yang dapat bekerja sendiri (autometic)
atukah membeli mesin yang mengandalkan tenaga kerja manusia. Mesin yang dapat
bekerja sendiri (autometic machine) adalah mesin yang benar-benar tidak
membutuhkan tenaga kerja manusia pada saat sedang mengerjakan suatu pekerjaan.
Manusia dibutuhkan hanya pada saat persiapan mesin itu sendiri. Kemudian mesin
yang tidak dapat bekerja sendiri adalah mesin yang sepanjang waktu selama
mengerjakan pekerjaan harus „didampingi‟ oleh manusia, atau berperan hanya untuk
mendampingi manusia.
Berbagai keuntungan dari penggunaan mesin-mesin yang dapat bekerja sendiri adalah:
2.5 Automation
CONTOH KASUS
Tabel 1.
Data Waktu Kerusakan Mesin ProsesAssembly Selama Tahun 2013
Welding 63:08:00
Flanging 00:40:00
Seamer Bottom 14:06:00
Seamer Ring 24:27:00
Seamer Top 13:00:00
Berdasarkan Tabel 1, diketahui mesin weldingpada line 20 memiliki jumlah waktu kerusakan
mesin yang paling tinggi diantara mesin lainnya. Selain itu, mesin Welding merupakan mesin
pertama pada line 20 sehingga jika terjadi kerusakan pada mesin welding, maka mesin-mesin
berikutnya juga tidak dapat beroperasi.Dikarenakan dua latar belakang tersebut, penelitian ini
difokuskan pada mesin welding.
Tingginya jumlah waktu kerusakan mesin yang terjadi di PT Arthawenasakti Gemilang
menyebabkan beberapa dampak kerugian yang harus dialami perusahaan. Berdasarkan
wawancara dengan Kepala Departemen Quality Control, dampak yang disebabkan karena
terjadinya kerusakan mesin antara lain output berkurang, mundurnya jadwal pengiriman,
overtime, hilangnya jam kerja, kesulitan alokasi manpower, dan defect. Untuk memangani
beberapa dampak tersebut, pihak Production Planning and Control(PPC), yang bertanggung
jawab terhadap penjadwalan produksi harus merubah jadwal setiap kali terjadi kerusakan mesin
agar proses produksi tetap dapat berjalan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak management, hampir setiap hari terjadi perubahan
jadwal produksi dikarenakan terjadinya kerusakan mesin yang menghambat berjalannya proses
produksi. Tingginya frekuensi perubahan jadwal tersebut selain tidak efektif juga membuat pihak
PPC selalu kewalahan untuk mengganti jadwal produksi setiap harinya. Dikarenakan hal
tersebut, PT Arthawenasakti Gemilang membutuhkan suatu strategi perawatan mesin untuk
menurunkan total downtime serta meningkatkan efektivitas mesin pada proses produksi
pembuatan kaleng.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur, mengevaluasi, dan meningkatkan
efektifitas serta menentukan strategi perawatan mesin adalah konsep Total Productive
Maintenance (TPM). Menurut Corder, (1996) TPM tidak hanya terfokus bagaimana
mengoptimalkan produktivitas dari peralatan atau material pendukung kegiatan kerja, tetapi juga
memperhatikan bagaimana meningkatkan produktivitas dari para pekerja atau operator yang
nantinya akan memegang kendali pada peralatan dan material tersebut.
Dengan menggunakan konsep TPM, dapat dilakukan identifikasi efektifitas mesin dengan
menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE), serta dapat juga dilakukan identifikasi
Six Big Lossesuntuk mengetahui Losses terbesar yang dialami oleh perusahaan. Pada penelitian
ini juga digunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengetahui faktor-faktor penyebab
terjadinya losses serta mengetahui komponen yang memiliki probabilitas kegagalan paling
tinggi. Menurut Foster (2004), FTA menunjukkan kemungkinan-kemungkinan penyebab
kegagalan sistem dari beberapa kejadian dan bermacam-macam masalah.
4.1 Kesimpulan
Mesin adalah suatu peralatan yang digerakkan oleh suatu kekuatan/ tenaga yang di
pergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk atau bagian produk
tertentu. Peralatan atau tools yaitu setiap instrument atau perkakas yang kecil sekali yang di
pergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam mengerjakan produk atu bagian-bagian
produk.
Dalam pembelian jumlah mesin perlu di pertimbangkan: (1) Jumlah produksi yang
direncanakan, (2) Perkiraan jumlah produk cacat pada setiap proses produksi, (3) Waktu
kerja standard setiap unit produk dan jam operasi mesin.
Daftar Pustaka
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/06/mesin-dan-peralatan.html
http://repository.wima.ac.id/388/2/BAB%201.pdf