1. Situasi dan keadaan apa yang melatar belakangi timbulnya ilmu ekonomi? Jelaskan 3
konsep berikut: kelangkaan, pilihan dan biaya alternatif (nilai maksimum 25).
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya-upaya/kegiatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan guna mencapai kemakmuran. Masalah ekonomi tersebut adalah
adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuhan kebutuhan
sangat terbatas. Jika kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dipenuhi dengan alat
pemuas yang tersedia, maka terciptalah kemakmuran. Manusia sering mengeluhkan
hidupnya memiliki banyak sekali masalah. Tidak seorang pun yang hidup di dunia ini yang
tidak memiliki masalah baik masalah kecil maupun masalah yang besar yang dapat
mengancam kehidupannya.
Berikut penjelasan konsep kelangkaan, pilihan dan biaya alternatif :
Kelangkaan berdampak naiknya harga barang karena supply barang yang terbatas,
hal ini membuat penjual menaikan harga karena permintaan bersifat tetap dan orang
cenderung akan membayar lebih untuk produk atau jasa yang sama.
Pilihan, pada dasarnya saat ada barang langka maka konsumen akan mencoba
memilih barang pengganti yang lebih tersedia dan murah, namun ada beberapa
barang yang sulit diganti, dan barang ini memiliki tingkat elastisitas rendah, contoh
beras, gula, dan cabai rawit.
Biaya peluang adalah biaya yang dikorbankan karena seseorang mengambilih pilihan
tertentu. Contoh orang memilih mengkontrakan rumah ketimbang menjual rumah
tersebut. Maka biaya peluang adalah nilai keuntungan semisal menjual rumah
tersebut dikurangi penghasilan dari mengkontrakkan rumah tersebut.
Hubungannya adalah saat terjadi kelangkaan maka orang cenderung akan mengambil pilihan,
nah orang yang berdagang akan melihat apakah mereka akan menjual barang dengan harga
sama atau lebih mahal. Selisih dari harga dan keuntungan tadi ini lah yang disebut biaya
peluang.
2. Jelaskan dengan skema aliran uang dan pendapatan! Dimana ada 2 pelaku (produsen dan
konsumen) serta ada 2 pasar (barang/jasa dan faktor produksi) (nilai maksimum 25).
Dalam kegiatan ekonomi dua sektor ini, yang terlibat di dalamnya hanya ada dua pelaku
ekonomi, yang pertama adalah rumah tangga dan yang kedua adalah perusahaan. Dalam
sektor ini kita bisa melihat hubunfan interaksi atau timbal balik antara kedua pelaku
ekonomi tersebut seperti pada circiulair flow diagram di atas. Pada arus pertama (1),
bahwa rumah tangga merupakan pemilik faktor produksi oleh karena itu rumah tangga
menawarkan faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja, modal dan sebagainya kepada
perusahaan sebagai modal perusahaan untuk melakukan kegiatan. Pada arus kedua (2),
perusahaan mengalirkan uang berupa sewa, gaji, bunga, laba dan sebagainya kepada
rumah tangga sebagai balas jasa atas penggunaan faktor produksi rumah tangga oleh
perusahaan. Pada arus ketiga (3), pendapatan yang sebelumnya dimiliki rumah tangga
akan mengalir kembali ke perusahaan. Hal ini akam terus berlangsung selama rumah
tangga memiliki pendapatan dan perusahaan masih berproduksi. Pada arus keempat (4),
dari perusahaan akan mengalir barang dan jasa kepada rumah tangga sebagai pemuas
kebutuhannya. Arus barang tersebut bisa disalurkan langsung oleh perusahaan atau
melalui perantara seperti pedagang dan sebagainya.
3. Faktor-faktor apa yang mengakibatkan kurva permintaan dan kurva penawaran bergeser?
Jelaskan dengan grafik (nilai maksimum 25).
- Selera
Selera konsumen terhadap suatu barang mungkin berubah, misalnya karena
pengaruh iklan, berarti akan lebih banyak yang diminta pada setiap tingkat harga. Jadi,
permintaan akan naik atau kurva permintaan bergeser ke kanan. Sebaliknya
berkurangnya selera konsumen akan barang tersebut menyebabkan permintaan
turun yang berarti kurva permintaan bergeser ke kanan
- Pendapatan konsumen
Pengaruh perubahan pendapatan terhadap permintaan agak sedikit kompleks karena
efeknya mempunyai dua kemungkinan. Pada umumnya, pengaruh pendapatan
terhadap permintaan adalah positif dalam arti kenaikan pendapatan akan menaikkan
permintaan. Hal ini terjadi bila barang tersebut merupakan barang superior atau
barang normal. Ini seperti efek selera dan efek banyaknya pembeli yang mempunyai
efek positif. Pada kasus lain, yaitu barang inferior, maka kenaikan pendapatan justru
menurunkan permintaan.
Setelah diketahui harga dan jumlah permintaannya, maka dapat dibuat kurva sebagai
berikut:
kurva ini bisa mengalami perubahan dan pergerakan dalam teorinya. Perubahan ini
terjadi karena dua sebab utama, yaitu perubahan harga barang yang bersangkutan dan
yang satu lagi karena faktor ceteris paribus (faktor selain harga barang itu sendiri)
biasanya pendapatan pembeli atau selera pasar.
Sebagai contoh, dapat dilihat pada kurva di bawah ini. Pada saat harga bakso Rp20.000,00
jumlah bakso yang diminta adalah sebesar 120 mangkok (titik A pada kurva permintaan).
Ketika harganya turun menjadi Rp18.000, mengakibatkan bertambahnya jumlah bakso
yang diminta dari 120 mangkok menjadi 140 mangkok (titik A pada kurva permintaan
bergerak ke kanan yaitu titik B), dan seterusnya. Jadi kesimpulannya, yang membuat
kurva permintaan bergerak hanyalah harga barang tersebut atau harga barang itu sendiri.
Sementara itu, jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, sebagai contoh pendapatan,
maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting). Bila pendapatan meningkat, kurva
permintaan bergeser sejajar ke kanan. Jika pendapatan menurun, kurva permintaan bergeser
sejajar ke kiri. Contoh ini dapat diilustrasikan dalam kurva berikut ini.
b) Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva ini adalah kebalikan dari kurva permintaan. Jika harga suatu barang naik, maka
barang yang di tawarkan juga akan naik. Begitulah bunyi hukum pada kurva
penawaran. Kurva ini memiliki gradient / kemiringan / slope positif, artinya slope pada
kurva ini berjalan naik dari pojok bawah kiri ke pojok kanan atas. Berikut contoh untuk
menggambarkan kurva penawaran;
Setelah diketahui harga dan jumlah penawarannya, maka dapat dibuat kurva sebagai
berikut:
Seperti kurva permintaan, kurva penawaran juga bisa bergeser atau mengalami
pergerakan. Faktornya tetap sama, yaitu perubahan harga barang dan faktor ceteris
paribus (faktor selain harga barang itu sendiri), misalnya biaya produksi dan teknologi.
Sebagai contoh, dapat dilihat pada kurva penawaran di bawah ini. Pada saat harga
bakso Rp16.000,00 jumlah bakso yang ditawarkan adalah sebesar 160 mangkok (titik
C pada kurva penawaran). Ketika harganya naik menjadi Rp18.000, mengakibatkan
bertambahnya jumlah bakso yang ditawarkan dari 160 mangkok menjadi 180
mangkok (titik C pada kurva permintaan bergerak ke kanan ke titik B), dan seterusnya.
Sementara itu, jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, sebagai contoh
teknologi, maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting). Bila teknologi
meningkat (ditemukan teknologi baru yang semakin canggih yang memungkinkan
produksi lebih banyak dan efisien), kurva penawaran bergeser sejajar ke kanan. Jika
teknologi menurun, kurva penawaran bergeser sejajar ke kiri. Contoh ini dapat
diilustrasikan dalam kurva berikut ini.
4. Apa yang dimaksud dengan elastisitas harga? Jelaskan dengan grafik kaitan elastistisitas
harga dengan pendapatan (nilai maksimum 25).
Elastisitas Harga (ed) adalah persentase perubahan jumlah permintaan yang disebabkan oleh
persentase perubahan harga sebesar 1 (satu) persen.
∆𝑄𝑑𝑥/𝑄𝑥 ∆𝑄𝑑𝑥 𝑃𝑥
𝑒𝑑𝑥 = atau ∙
∆𝑃𝑥/𝑃𝑥 ∆𝑃𝑥 𝑄𝑥
P₁ A
P₂ B
0 Q₁ Q₂ Qx