Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR DAN ASUHAN KEPERAWATAN

INFARK MIOKARD AKUT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat

Dosen Pengampu : Kasron,M. Kep

Disusun Oleh :

1. Hapsyah Nurhayati (108116042)


2. Dewi Apriliani (108116043)
3. Putri Septiasari (108116046)
4. Ayu Safitri (108116060)
5. Icha Cahya Puspita (108116065)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN AJARAN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Konsep Dasar dan
Asuhan Keperawatan Infark Miokard Akut ” sesuai dengan waktu yang telah
diberikan, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan namun
demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar hasil dari tulisan ini
tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang ada.

Atas dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulis bisa menyelesaikan


makalah ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada Dosen yang mengajar mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat yang
memberikan pengajaran dan arahan dalam penyusunan makalah ini, dan tidak lupa
kepada teman-teman semua yang telah ikut berpartisipasi membantu dalam upaya
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini, dan mudah-mudahan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Cilacap, 6 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan gawat darurat adalah rangkaian kegiatan
praktek keperawatan gawat darurat yang diberikan kepada klien oleh
perawat yang berkompeten di ruang gawat darurat. Asuhan keperawatan
yang diberikan meliputi biologis, psikologis, dan sosial klien baik aktual
yang timbul secara bertahap maupun mendadak, maupun resiko tinggi. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi asuhan keperawatan gawat darurat,
yaitu : kondisi kegawatan seringkali tidak terprediksi baik kondisi klien
maupun jumlah klien yang datang ke ruang gawat darurat, keterbatasan
sumber daya dan waktu, adanya saling ketergantungan yang sangat tinggi
diantara profesi kesehatan yang bekerja di ruang gawat darurat,
keperawatan diberikan untuk semua usia dan sering dengan data dasar yang
sangat mendasar, tindakan yang diberikan harus cepat dan dengan ketepatan
yang tinggi (Maryuani, 2009).
Infark miokard akut adalah suatu keadaan dimana terjadi nekrosis
otot jantung akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan suplai
oksigen yang terjadi secara mendadak. Penyebab yang paling sering adalah
terjadinya sumbatan koroner sehingga terjadi gangguan aliran darah.
Sumbatan tersebut terjadi karena ruptur plak yang menginduksi terjadinya
agregasi trombosit, pembentukan trombus, dan spasme koroner.
Serangan infark miokard akut biasanya ditandai dengan rasa sakit
seperti angina,tetapi tidak seperti angina yang biasa, maka disini terdapat
rasa penekanan yang luar biasa pada dada atau perasaan akan datangnya
kematian. Bila pasien sebelumnya pernah mendapat serangan angina ,maka
ia tabu bahwa sesuatu yang berbeda dari serangan angina sebelumnya
sedang berlangsung. Juga, kebalikan dengan angina yang biasa, infark
miokard akut terjadi sewaktu pasien dalam keadaan istirahat ,sering pada
jam-jam awal dipagi hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi infark miokard akut?
2. Bagaimana etiologi infark miokard akut?
3. Bagimana patofisiologi infark miokard akut?
4. Bagimana manifestasi klinis infark miokard akut?
5. Bagimana komplikasi infark miokard akut?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang infark miokard akut?
7. Bagimana penatalaksanaan infark miokard akut?
8. Bagaimana asuhan keperawatan infark miokard akut?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan definisi infark miokard akut
2. Untuk menjelaskan etiologi infark miokard akut
3. Untuk menjelaskan patofisiologi infark miokard akut
4. Untuk menjelaskan manifestasi klinis infark miokard akut
5. Untuk menjelaskan komplikasi infark miokard akut
6. Untuk menjelaskan pemeriksaan penunjang infark miokard akut
7. Untuk menjelaskan penatalaksanaan infark miokard akut
8. Untuk menjelasakan asuhan keperawatan infark miokard akut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Infark Miokard Akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat
aliran darah ke otot jantung terganggu.infark miokard akut atau
sering juga disebut akut miokard infark adalah nekrosis miokard
akibat aliran darah ke otot jantung terganggu (Suyono, 1999).
Infark Miokard Akut (IMA) adalah terjadinya nekrosis
miokard yang cepat disebabkan oleh karena ketidakseimbangan
yang kritis antara aliran darah dan kebutuhan darah miokard.
(M.Widiastuti Samekto,13 : 2001).
Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan
jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah
koroner berkurang.(Smetzler Suzanne C & Brenda G. Bare, 768 :
2002).

B. Etiologi
1. Faktor Penyebab
a. Suplai oksigen ke miokard berkurang yang disebabkan oleh
3 faktor :
1) Factor pembuluh darah :
a) Aterosklerosis
b) Spasme
c) Arteritis
2) Faktor Sirkulasi
a) Hipotensi
b) Stenosis aurta
c) Insufisiensi
3) Faktor Darah
a) Anemia
b) Hipoksemia
c) Polisitemia
b. Curah jantung yang meningkat
1) Aktivitas berlebihan
2) Emosi
3) Makan terlalu banyak
4) Hypertiroidisme
c. Kebutuhan oksigen miokard meningkat pada :
1) Kerusakan miokard
2) Hypertropimiokard
3) Hipertensi diastolic
2. Faktor Predisposisi
a. Faktor biologis yang tidak dapat diubah
1) Usia lebih dari 40 tahun
2) Jenis kelamin : insiden pada pria tinggi, sedangkan pada
wanita meningkat setelah menopause
3) Hereditas
4) Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam
b. Faktor resiko yang dapat diubah
1) Mayor
a) Hyperlipidemia
b) Hipertensi
c) Merokok
d) Diabetes
e) Obesitas
f) Diet tinggi lemak jenuh, kalori
2) Minor
a) Inaktifitas fisik
b) Pola keperibadian Tipe A (emosional, agresif,
ambisius, kompetitif)
c) Stress psikologis berlebihan
C. Patofisiologi
Penyebab sumbatan tidak diketahui diperkirakan adanya
penyempitan arteri koronaria yang disebabkan karena penebalan
dari dinding pembuluh darah, vasospasme, emboli atau thrombus.
Karena penyempitan dinding pembuluh darah pada arteri koronaria
menyebabakan suplai oksigen yang menuju kejantung berkurang,
jantung yang kekurangan oksigen akan mengubah metabolisme
yang bersifat aerob menjadi anaerob. Perubahan ini menyebabakan
penurunan pembentukan fosfat yang berenergi tinggi diman hasil
akhir dari metabolisme anaerob ini adalah asam laktat, apabila
berlangsung lebih dari 20 menit akan akan terjadi ishemia jantung
yang meningkat sehingga akan menyebabkan nyeri dada yang hebat
bahkan karena nyeri dada yang hebat tersebut terjadi schok
kardiogenik.
Hemodinamik mengalami perubahan yang menyebabakan
berkurangnya curah jantung meningkatkan tekanan ventrikel kiri,
retensi air dan garam sehingga dapat menimbulkan kelebihan cairan
dalam tubuh. Perubahan hemodinamik ini bila berlangsung lama
akan menyebabkan jaringan rusak bahkan kematian pada otot
jantung.

D. Manifestasi Klinik
Keluhan yang khas ialah nyeri dada retrosternal, seperti
diremasremas, ditekan, ditusuk, panas atau ditindih barang
berat.Nyeri dapat menjalar ke lengan (umumnya kiri), bahu, leher,
rahang bahkan ke punggung dan epigastrium. Nyeri berlangsung
lebih lama dari angina pectoris dan tak responsif terhadap
nitrogliserin. Kadang-kadang, terutama pada pasien diabetes dan
orang tua, tidak ditemukan nyeri sama sekali. Nyeri dapat disertai
perasaan mual, muntah, sesak, pusing, keringat dingin, berdebar-
debar atau sinkope. Pasien sering tampak ketakutan.Walaupun IMA
dapat merupakan manifestasi pertama penyakit jantung koroner
namun bila anamnesis dilakukan teliti hal ini sering sebenarnya
sudah didahului keluhan-keluhan angina.perasaan tidak enak di dada
atau epigastrium.
Kelainan pada pemeriksaan fisik tidak ada yang spesifik dan
dapat normal.Dapat ditemui BJ yakni S2 yang pecah, paradoksal dan
irama gallop.Adanya krepitasi basal menunjukkan adanya
bendungan paruparu.Takikardia, kulit yang pucat, dingin dan
hipotensi ditemukan pada kasus yang relatif lebih berat, kadang-
kadang ditemukan pulsasi diskinetik yang tampak atau berada di
dinding dada pada IMA inferior.

E. Pemeriksaan Penunjang
1. EKG : Untuk mengetahui fungsi jantung
2. Elektrolit : Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi
dan kontraktilitas, misal hipokalemi, hyperkalemia
3. Sel darah putih : Leukosit ( 10.000 – 20.000 ) biasanya tampak
pada hari ke-2 setelah IMA berhubungan dengan proses
inflamasi
4. GDA : Dapat menunjukkan hypoksia atau proses penyakit paru
akut atau kronis
5. Kolesterol atau Trigliserida serum : Meningkat, menunjukkan
arteriosclerosis sebagai penyebab AMI
6. Foto dada : Menunjukkan pembesaran jantung diduga GJK atau
aneurisma ventrikuler
7. Ekokardiogram : Dilakukan untuk menentukan dimensi
serambi, gerakan katup atau dinding ventrikuler dan konfigurasi
atau fungsi katup
F. Komplikasi
1. Dapat terjadi tromboembolus akibat kontraktilitas miokard
berkurang
2. Dapat terjadi ruptur miokardium selama atau segera setelah
infark besar
3. Perikarditis
4. Bradikardia sinus
5. Aritmia

G. Penatalaksanaan
1. Tirah baring, posisi semi fowler
2. Monitor EKG
3. Infus D5% 10 – 12 tetes/ menit
4. Oksigen 2 – 4 lt/menit
5. Analgesik : morphin 5 mg atau petidin 25 – 50 mg
6. Obat sedatif : diazepam 2 – 5 mg
7. Bowel care : laksadin
8. Antikoagulan : heparin tiap 4 – 6 jam /infus
9. Diet rendah kalori dan mudah dicerna
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Pengkajian Primer
a. Airways
1) Sumbatan atau penumpukan secret
2) Wheezing
b. Breathing
1) Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat
2) RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal
3) Ronchi
4) Ekspansi dada tidak penuh
5) Penggunaan otot bantu nafas
c. Circulation
1) Nadi lemah dan tidak teratur
2) Takikardi
3) TD meningkat atau menurun
4) Edema
5) Akral dingin
6) Kulit pucat, sianosis
7) Output urine menurun
2. Pengkajian Sekunder
a. Aktivitas
Gejala
1) Kelemahan
2) Kelelahan
3) Tidak dapat tidur
4) Pola hidup menetap
5) Jadwal olah raga tidak teratur
Tanda
1) Takikardi
2) Dispnea pada istirahat atau aktifitas
b. Sirkulasi
Riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner, masalah
tekanan darah, diabetes mellitus
c. Eliminasi
d. Makanan atau cairan
Gejala : mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau terbakar
Tanda : penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah,
perubahan berat badan
e. Neurosensori
Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk
atau istrahat )
Tanda : perubahan mental, kelemaha

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan arteri koroner
2. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai oksigen miokard
dengan kebutuhan tubuh
3. (Risiko tinggi) Penurunan curah jantung b/d perubahan frekuensi, irama
dan konduksi listrik jantung; penurunan preload/peningkatan tahanan
vaskuler sistemik; infark/diskinetik miokard, kerusakan struktuaral
seperti aneurisma ventrikel dan kerusakan septum
4. (Risiko tinggi) Perubahan perfusi jaringan b/d penurunan/sumbatan
aliran darah koroner
5. (Risiko tinggi) Kelebihan volume cairan b/d penurunan perfusi ginjal;
peningkatan natrium/retensi air; peningkatan tekanan hidrostatik atau
penurunan protein plasma
6. Kecemasan (uraikan tingkatannya) b/d ancaman/perubahan kesehatan-
status sosio-ekonomi; ancaman kematian
7. Kurang pengetahuan (tentang kondisi dan kebutuhan terapi) b/d kurang
terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi tentang fungsi
jantung/implikasi penyakit jantung dan perubahan status kesehatan yang
akandatang.
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
Infark Miokard Akut (IMA) adalah terjadinya nekrosis miokard
yang cepat disebabkan oleh karena ketidakseimbangan yang kritis antara
aliran darah dan kebutuhan darah miokard. Berdasarkan tanda gejala pada
infark miokard akut asuhan keperawatan yang dilakukan yaitu :
1. Melakukan pengkajian
2. Merumuskan diagnosa keperawatan
3. Merencanakan tujuan dan intervensi
4. Mengimplementasi rencana keperawatan
5. Mengevaluasi

B. Saran
Dalam upaya meningkatkan asuhan keperawatan pada klien dengan
penyakit infark miokard akut, hendaknya :
1. Klien diberi support agar dapat mempercepat penyembuhannya
2. Memberikan perawatan dan perhatian kepada klien dalam proses
perawatan
3. Peningkatan dan penyediaan prasarana serta kerja sama antara pihak
rumah sakit dengan keluarga

Diharapkan kepada keluarga lebih paham terhadap pecegahan dan


pengobatannya sehingga dapat melakukan penanganan awal apabila terjadi
penyakit infark miokard di sekitar lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilyn G. dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman


untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta :
EGC

Price, Sylvia A.dkk.2006.Patofisiologi.Jakarta:EGC

Mansjoer Arief, Suprohaita. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3, Jilid 2
Jakarta : Media Aesscuilpius Fakultas Kedokteran University.

Udijanti, Wajan Juni.2010.Kesiswaan Kardiovaskuler.Jakarta:Salemba medika

Anda mungkin juga menyukai