Anda di halaman 1dari 30

LEMBAR PERSETUJUAN

AKTUALISASI LATSAR CPNS GOLONGAN III

PENINGKATAN
KEPATUHAN TERHADAP PENGOBATAN TUBERKULOSIS
BERBASIS HOME PHARMACY CARE OLEH APOTEKER DI
PUSKESMAS MOJOLANGU KOTA MALANG

Disusun oleh :
ATHIROTIN HALAWIYAH S.FARM., APT
NIP. 19931108 201902 2 003

Menyetujui,

Mentor, Coach,

Sri Rejeki S.Sos., M.Si Drs. Anton Sujarwo M.Si


Pembina Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 19680425 199312 2 001 NIP. 19560909 198603 1 016

KEPALA PUSKESMAS
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya
sehingga kami dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi dengan judul
”Peningkatan Kepatuhan Terhadap Pengobatan Tuberkulosis Berbasis Home
Pharmacy Care oleh Apoteker di Puskesmas Mojolangu Kota Malang” dapat
diselesaikan.
Dengan terselenggaranya Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang sebagaimana perannya yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa. Dalam menjalankan perannya
tersebut sangat penting adanya aktualisasi atau penerapan lima dasar sebagai ASN
yaitu harus mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi atau juga sering disebut ANEKA. Selain dari lima
dasar tersebut, juga ada substansi lain yang juga penting untuk diaktualisasikan
yaitu terkait dengan Pelayanan Publik, Whole Of Government dan Manajemen ASN.
Dalam penulisan Rancangan Aktualisasi ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis
megucapkan terima kasih kepada :
1. Ketua Panitia Pelatihan Dasar CPNS serta pihak penyelenggara
2. Bapak Drs. Anton Sujarwo M.Si selaku pembimbing yang telah
memberikan saran dan masukan sehingga Rancangan Aktualisasi ini dapat
terselesaikan.
3. Ibu Sri Rejeki S.Sos., M.Si selaku mentor yang telah memberikan
motivasi, saran dan kritik yang membangun dalam penyusunan Rancangan
Aktualisasi ini.
4. Orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa
5. Adik-adik yang selalu berbagi semangat dan dukungan
6. Teman-teman Pendidikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun
2019

2
7. Seluruh pihak yang turut membantu dalam proses pembuatan
Rancangan Aktualisasi ini
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan Rancangan Aktualisasi ini di kemudian hari sehingga dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak

Malang, Juli 2019

Penulis

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iiv
DAFTAR TABEL .......................................................................v_Toc12545554
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi.........................................................3
C. Ruang Lingkup Aktualisasi.................................................................4
BAB II GAMBARAN INSTITUSI...................................................................7
A. Deskripsi Organisasi..........................................................................7
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Unit Kerja.........................................8
C. Struktur Organisasi..........................................................................10
D. Uraian Tugas Jabatan......................................................................11
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI........................................................12
A. Identifikasi, Penetapan Isu, dan Gagasan Pemecahan Isu.............12
B. Diagram Alur Pemecahan Isu..........................................................16
C. Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi...............................................18
D. Matriks Jadwal Kegiatan Habituasi Di Puskesmas Mojolangu........26
DAFTAR PUSTAKA 28

4
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Seleksi isu menggunakan AKPL............................................ 12


Tabel 3.2. Seleksi isu menggunakan USG..............................................14
Tabel 3.3. Matriks Rencana Kegiatan..................................................... 17
Tabel 3.4. Jadwal Kegiatan Habituasi..................................................... 25

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi................................................................. 9

6
Gambar 2. Diagram Alur Pemecahan Isu 16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara merupakan Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja di instansi
pemerintah, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Menurut UU No. 5 Tahun 2014 pasal 10 disebutkan bahwa ASN
memiliki fungsi yaitu sebagai pelaksana keijakan publik, pelayan
publik dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Sedangkan dalam
pasal 12 juga disebutkan bahwa ASN berperan sebagai perencana,
pelaksana,pengawas penyelenggaraan tugas pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional serta bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
Untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai ASN
diharuskan untuk memiliki nilai dasar ASN yang terdiri dari
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi (ANEKA), serta juga diharuskan memahami terkait dengan
manajemen ASN dan Whole of Government. Nilai-nilai dasar tersebut
harus dapat diimplementasikan dalam melaksanakan tugasnya sehari-
hari dengan harapan agar mampu menunjang pembentukan ASN
yang berkarakter.
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN, disebutkan
bahwa CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilakukan
dengan proses diklat terintegrasi guna membangun integritas moral,
kejujuran, nasionalisme, kebangsaan, dan tanggung jawab.
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ini terdapat 2 hal pembelajaran
yang terdiri dari pembelajaran klasikal dan non klasikal. Adanya
pembelajaran tersebut diharapkan agar menghasilkan seorang ASN

1
yang dapat menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN dalam melaksanakan tugas jabatannya.
Dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dituntut untuk mengemukakan isu atau
permasalahan yang muncul di unit kerja masing-masing yang juga
disertai dengan gagasan pemecahan isu. Dari gagasan tersebut juga
akan diaktualisasikan di unit kerja dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ASN.
Penulis saat ini bertugas di unit kerja ruang farmasi Puskesmas
Mojolangu Dinas Kesehatan Kota Malang sebagai apoteker.
Puskesmas Mojolangu memiliki fungsi sebagai sarana pelayanan
kesehatan masyarakat dan bertugas dalam menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perseorangan
(UKP). Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, puskesmas juga mengutamakan upaya promotif
dan preventif (Permenkes No. 75 Tahun 2014).
Sebagai apoteker di Puskesmas Mojolangu Dinas Kesehatan
Kota Malang, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya terdapat
beberapa masalah. Adapun beberapa masalah yang sering muncul di
ruang farmasi yaitu pertama, masih banyak kejadian ketidaktepatan
meminum obat pada pasien lansia. Kedua, belum ada apoteker yang
mendampingi pasien tuberkulosis dalam pengobatan. Ketiga, belum
lengkapnya pencatatan administrasi obat keluar gudang.
. Dari masalah tersebut, diseleksi dengan teknik AKPL (actual,
khalayak, problematic, layak) kemudian dianalisis dengan
menggunakan teknik USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
sehingga ditemukan masalah dominan yang dipilih sebagai isu yang
akan diaktualisasikan yaitu belum ada pendampingan apoteker untuk
pasien tuberkulosis dalam pengobatan
Sebagaimana panduan dari Kementerian Kesehatan dalam
Pharmaceutical Care Tuberkulosis (2005) pengobatan tuberkulosis
diberikan dalam dua tahap yang ditempuh selama 6 bulan berturut-
turut yang terbagi menjadi fase intensif (dua bulan) dan fase lanjutan
(empat bulan). Menerapkan kepatuhan minum obat menjadi tantangan

2
dalam pengobatan tuberkulosis. Ketidakpatuhan minum obat
menyebabkan pengobatan menjadi kurang optimal.
Data Puskesmas Mojolangu tahun 2018 menyebutkan jumlah
pasien tuberkulosis yang menjalani pengobatan di Puskesmas
Mojolangu sebanyak 12 pasien. Dari ke-12 pasien tuberkulosis
sebanyak satu pasien masuk dalam kategori drop out (tidak
melanjutkan pengobatan) dan hampir semua pasien mengalami
kejadian lupa minum obat terutama pada saat fase pengobatan
lanjutan (empat bulan terakhir). Adapun saat ini jumlah pasien
tuberkulosis di Puskesmas Mojolangu berjumlah 4 orang, dengan
rincian 3 orang menjalani pengobatan fase lanjutan dan satu orang
menjalani pengobatan fase intensif.
Sesuai dengan Permenkes No 74 tahun 2016, salah satu
standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas adalah pelayanan
farmasi klinis home pharmacy care. Untuk memenuhi standar
pelayanan kefarmasian di puskesmas dan meningkatkan pemahaman
yang bermuara pada kepatuhan pengobatan pasien tuberkulosis,
penulis bermaksud melakukan home pharmacy care kepada pasien
tuberkulosis. Selain itu obat untuk pasien tuberkulosis akan disiapkan
dengan system UDD (unit dispensing dose) dimana obat dikemas
untuk satu kali minum.
Berdasarkan pemaparan dari masalah diatas, maka penulis
merancang kegiatan aktualisasi yang berjudul “Peningkatan
Kepatuhan terhadap Pengobatan Tuberkulosis Berbasis Home
Pharmacy Care oleh Apoteker di Puskesmas Mojolangu Dinas
Kesehatan Kota Malang”. Rancangan kegiatan aktualisasi tersebut
diharapkan dapat menjadi inovasi dalam pelayanan kefarmasian di
Puskesmas Mojolangu Dinas Kesehatan Kota Malang.
1.2. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
Tujuan dari aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA CPNS 2019 Golongan
III yaitu :
1. Untuk habituasi nilai-nilai dasar sebagai Calon Aparatur
Sipil Negara yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika

3
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) pada unit
kerja ruang farmasi di Puskesmas Mojolangu Kota Malang.
2. Untuk internalisasi dan aktualisasi nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi (ANEKA) pada unit kerja terkait yaitu pada ruang
farmasi di Puskesmas Mojolangu Kota Malang.
3. Untuk memberi inovasi pada peningkatan mutu
pelayanan kefarmasian di Puskesmas Mojolangu Kota Malang.
Manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA CPNS 2019 Golongan
III yaitu :
1. Manfaat individu :
Dapat menciptakan individu sebagai Aparatur Sipil Negara
yang dapat melakukan kinerjanya dengan didasari 5 nilai-nilai
dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Nasionalisme, dan Anti Korupsi (ANEKA).
2. Manfaat internal :
Dengan adanya pelayanan home pharmacy care dapat
meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Mojolangu
khususnya mutu pelayanan kefarmasian.
3. Manfaat eksternal :
Memberi pelayanan kefarmasian yang profesional dan optimal
kepada pasien yang akan meningkatkan mutu pelayanan yang
berorientasi pada kepuasan publik.
1.3. Ruang Lingkup Aktualisasi
Ruang lingkup dalam kegiatan aktualisasi ini meliputi
penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Puskesmas Mojolangu,
khususnya terkait dengan kepatuhan terhadap pengobatan
tuberkulosis melalui home pharmacy care. Dalam aktualisasi tersebut,
penulis akan melaksanakan beberapa rencana kegiatan yaitu
diantaranya :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor
2. Melakukan pengumpulan data pasien
3. Menyusun dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan
home pharmacy care yaitu lembar inform consent, patient
medical record, dan cek list jadwal minum obat.
4. Menyiapkan obat pasien dengan system UDD

4
5. Melakukan kunjungan pertama ke kediaman pasien
6. Melakukan kunjungan kedua ke kediaman pasien
7. Melakukan evaluasi pelaksanaan aktualisasi
Dalam melaksanakan rencana kegiatan tersebut, ASN harus
dilandasi dengan nilai-nilai dasar ASN yaitu meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA), serta penerapan Whole of Government dan Manajemen
ASN.
Akuntabilitas merupakan salah satu nilai dasar yang
menjunjung tinggi nilai tanggung jawab, kejujuran dan transparan.
Nasionalisme merupakan suatu sikap cinta tanah air. Oleh karena itu,
sebagai ASN untuk menjalankan tugas nya juga harus menjunjung
tinggi nilai-nilai pancasila yaitu dimulai dari nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan.
Etika publik juga harus tertanam di dalam diri dari seorang ASN
yaitu dengan cara bersikap disiplin, sopan santun, taat pada
peraturan, cermat, serta dapat menjaga rahasia jabatan ataupun
rahasia negara. Selain itu, nilai dasar yang juga harus dimiliki yaitu
terkait dengan komitmen mutu. Dalam komitmen mutu ini, sebagai
ASN diharuskan agar bisa memberikan inovasi dalam bekerja,
meningkatkan efektivitas serta efisiensi yang berorientasi pada mutu.
Nilai dasar yang selanjutnya yaitu terkait dengan anti korupsi. Sikap
anti korupsi ini dapat diwujudkan dengan sikap jujur, disiplin, adil,
serta tanggung jawab.

5
Selain dari kelima nilai dasar tersebut, sebagai ASN juga harus paham terkait
dengan manajemen ASN. Dalam manajemen ASN ini terdapat beberapa
halyang perlu diperhatikan seperti seorang ASN harus memahami perannya
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Yang selanjutnya, sebagai ASN juga harus
memahami terkait dengan Whole Of Government, yaitu terkait dengan
bagaimana suatu instansi sebagai pelayanan publik untuk menjadi kesatuan
bersama dalam mewujudkan tujuan bersama.
BAB II

GAMBARAN INSTITUSI

2.1. Deskripsi Organisasi


Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Menurut
UU Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
pasal 5 menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan
terjangkau.
Menurut UU Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
menetapkan bahwa bidang kesehatan sebagai salah satu kewajiban
yang harus dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota. Desentralisasi bidang
kesehatan yang ditandai dengan pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada pemerintah
Kabupaten/Kota telah menempatkan dinas kesehatan Kabupaten/Kota
sebagai institusi yang strategis dalam menghadapi masalah
kesehatan. Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di satu wilayah kecamatan dengan tujuan
untuk bisa memberikan jaminan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yaang adil, merata dan berkualitas.
Puskesmas Mojolangu merupakan salah satu unit pelayanan
kesehatan masyarakat dibawah naungan Dinas Kesehatan Kota

6
Malang. Puskesmas Mojolangu berlokasi di Jl. Sudimoro No. 17 A
Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Wilayah
kerja Puskesmas Mojolangu meliputi 4 kelurahan yaitu Kelurahan
Mojolangu, Kelurahan Tunggulwulung, Kelurahan Tasikmadu, dan
Kelurahan Tunjungsekar. Adapun visi dan misi, motto, janji pelayanan
dan tata nilai Puskesmas Mojolangu dalam memberikan pelayanan
yaitu :
Visi : Terwujudnya masyarakat mandiri untuk hidup sehat di
wilayah Puskesmas Mojolangu
Misi :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
2. Memberdayakan masyarakat dalam mewujudkan
perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat
Motto :
Kesembuhan dan kepuasan pasien adalah harapan kami
Janji Pelayanan :
Kami siap memberikan pelayanan yang bermutu
Tata Nilai
S : Santun
O : Optimis
L : Lugas
I : Inovatif
D : Dinamis
Pada umumnya tanah di wilayah kerja Puskesmas Mojolangu
subur dan terletak pada ketinggian 450 – 460 m diatas permukaan air
laut dengan iklim tropis, hawanya sejuk dengan temperatur rata-rata
24 ºC dan kelembaban 73%. Luas wilayah kerja Puskesmas
Mojolangu adalah 11,284 km2 (1,128,400 Ha).
Batas-batas wilayah Puskesmas Mojolangu sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Kelurahan Kepuharjo dan
Tunjungtirto
 Sebelah Timur : Kelurahan Purwodadi dan
Polowijen
 Sebelah Selatan : Kelurahan Tulusrejo dan Blimbing

7
 Sebelah Barat : Kelurahan Tegalgondo dan
Jatimulyo
2.2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Unit Kerja
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas menyatakan bahwa puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Selain memiliki tugas,
puskesmas juga memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya
Selain itu juga terdapat tugas pokok unit kerja sebagai apoteker
yang sudah diatur dalam Permenpan No. PER/07/M-PAN/2008
tentang Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya. Tugas
pokok apoteker adalah memberikan pelayanan kefarmasian sesuai
dengan standar pelayanan kefarmasian yang terdiri dari pengelolaan
obat dan pelayanan farmasi klinis.

8
2.3. Struktur Organisasi
Puskesmas Mojolangu sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan memiliki struktur organisasi sebagai
berikut :
KEPALA PUSKESMAS

KA SUB BAG TU
SISTEM INFORMASI
PUSKESMAS

KEPEGAWAIAN

KEUANGAN

RUMAH TANGGA

PJ UKM ESENSIAL DAN PJ UKM PJ UKP, KEFARMASIAN PJ JARINGAN PELAYANAN


PERKESMAS PENGEMBANGAN DAN LABORATORIUM PUSKESMAS

1. PROMKES DAN UKS 1. KESEHATAN JIWA 1. PEMERIKSAAN 1. PUSTU TUJUNG SEKAR


2. KESEHATAN 2. UKGM UMUM 2. PUSTU TASIKMADU
LINGKUNGAN 3. KESEHATAN 2. KESEHATAN GIGI 3. PUSTU
3. KIA DAN KB TRADISIONAL &MULUT
4. GIZI KOMPLEMENTER 3. PELAYANAN
5. P2P (PENCEGAHAN & 4. KESEHATAN OLAH KIA/KB
PENGENDALIAN RAGA 4. PELAYANAN
PENYAKIT) 5. KESEHATAN INDERA GADAR
6. PERKESMAS 5. PELAYANAN GIZI

9
2.4. Gambar 2.1. Struktur OrganisasiUraian Tugas
Jabatan
Tugas jabatan dari seorang apoteker ahli pertama yang
dijalankan sehari-hari lebih mengarah pada Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) :
a. Membuat kerangka acuan rencana kegiatan farmasi
b. Mengolah data dalam perencanaan perbekalan farmasi
c. Menyusun perbekalan farmasi
d. Meracik obat resep individual dalam rangka dispensing
e. Pelayanan informasi obat
f. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lainnya
g. Konseling obat
h. Mendokumentasikan pemantauan penggunaan obat
i. Home care
j. Melakukan penyuluhan di bidang kefarmasian/kesehatan

10
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI
3.1. Identifikasi, Penetapan Isu, dan Gagasan
Pemecahan Isu
1. Unit Kerja :
Ruang farmasi Puskesmas Mojolangu Dinas Kesehatan Kota
Malang
2. Jabatan :
Apoteker Ahli Pertama
3. Pekerjaan/ Uraian Tugas
a. Membuat kerangka acuan rencana kegiatan farmasi
b. Mengolah data dalam perencanaan perbekalan farmasi
c. Menyusun perbekalan farmasi
d. Meracik obat resep individual dalam rangka dispensing
e. Pelayanan informasi obat
f. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lainnya
g. Konseling obat
h. Mendokumentasikan pemantauan penggunaan obat
i. Home care
j. Melakukan penyuluhan di bidang kefarmasian/kesehatan
3.2. Identifikasi Isu
Berdasarkan pengalaman kerja membantu pimpinan sebagai
apoteker selama 3 bulan di Puskesmas Mojolangu Dinas
Kesehatan Kota Malang ditemukan beberapa isu/ masalah yaitu :
1. Masih banyak kejadian ketidaktepatan meminum obat
pada pasien lansia
2. Belum ada pendampingan apoteker untuk pasien dalam
pengobatan tuberkulosis
3. Belum lengkapnya pencatatan administrasi obat keluar
gudang
4. Belum tersedia pengamanan gudang obat dengan teralis

Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah


mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang
dapat dicari solusi berdasarkan peran dan wewenang jabatan di
instansi. Selanjutnya menganalisa isu tersebut menggunakan metode
A (Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan), untuk
mengetahui isu mana yang dominan.

11
Tabel 3.1. Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL
No Isu A K P L Total
1 Masih banyak kejadian 3 4 4 3 14
ketidaktepatan meminum obat
pada pasien lansia
2 Belum ada pendampingan 5 4 5 5 20
apoteker untuk pasien
tuberkulosis dalam pengobatan

3 Belum lengkapnya pencatatan 3 2 4 4 14


administrasi obat keluar gudang

4 Belum tersedia pengamanan 3 3 3 3 12


gudang obat dengan teralis

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:


Aktual :
1 : Pernah benar-benar terjadi
2 : Benar-benar sering terjadi
3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaraan
5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Kekhalayakan
1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak

Problematik
1 : Masalah sederhana
2 : Masalah kurang kompleks
3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu dicarikan solusi
4 : Masalah kompleks
5 : Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusi

12
Kelayakan
1 : Masuk akal
2 : Realistis
3 : Cukup masuk akal dan realistis
4 : Masuk akal dan realistis
5 : Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisitif
pemecahan masalah

13
Tabel 3.2. Matriks Penentuan Prioritas Masalah

Kriteria Total
No Isu/ Masalah Penilaian Scor
U S G e
Masih banyak kejadian ketidaktepatan
1 4 4 3 11
meminum obat pada pasien lansia
Belum ada pendampingan apoteker
2 untuk pasien tuberkulosis dalam 4 5 5 14
pengobatan
Belum lengkapnya pencatatan
3 3 3 3 9
administrasi obat keluar gudang

Keterangan :
a. USG yaitu : Tingkat Urgency (Kegawatan), Seriousness
(Mendesak), dan Growth (Pertumbuhan);
b. Perhitungan Skala Likert :
1 : Sangat kecil/ rendah pengaruhnya,
2 : Kecil pengaruhnya
3 : Sedang/ cukup pengaruhnya,
4 : Besar/ tinggi pengaruhnya,
5 : Sangat besar/ tinggi pengaruhnya

3.3. Penetapan Isu


Berdasarkan beberapa isu diatas dan setelah dilakukan USG,
maka ditentukan isu yang dominan dan yang akan diangkat dalam
aktualisasi ini adalah “Belum ada pendampingan apoteker
untuk pasien tuberkulosis”. Pemilihan isu tersebut dilakukan
dengan analisis dampak jika hal tersebut tidak segera ditangani.
Dampak yang ditimbulkan apabila isu tersebut tidak segera
ditangani adalah:
1. Kurangnya edukasi apoteker kepada pasien dan dapat
memengaruhi kepatuhan minum obat.
2. Standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas
Mojolangu tidak terpenuhi

3.4. Gagasan Pemecahan Isu


Dari isu yang diangkat tersebut akan diusulkan gagasan
pemecahan isu yaitu “Peningkatan Kepatuhan Pengobatan

14
Pasien Tuberkulosis Berbasis Home Pharmacy Care oleh
Apoteker di Puskesmas Mojolangu Dinas Kesehatan Kota
Malang”. Dengan adanya gagasan pemecahan isu tersebut,
maka akan dilakukan beberapa rangkaian kegiatan:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor
2. Melakukan pengumpulan data pasien
3. Menyusun dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan
home pharmacy care yaitu lembar inform consent, patient
medical record, dan cek list jadwal minum obat.
4. Menyiapkan obat tuberkulosis dengan system UDD
5. Melakukan kunjungan pertama ke kediaman pasien
6. Melakukan kunjungan kedua ke kediaman pasien
7. Melakukan evaluasi pelaksanaan aktualisasi

3.5. Diagram Alur Pemecahan Isu


Melakukan konsultasi dengan mentor

Melakukan pengumpulan data pasien tuberkulosis

Menyusun dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan home pharmacy care

Menyiapkan obat tuberkulosis dengan system UDD

Melakukan kunjungan kedua ke kediaman pasien


15

Melakukan
Melakukan
kunjungan
evaluasi
pertama
pelaksanaan
ke kediaman
aktualisasi
pasien
Gambar 2. Diagram Alur Pemecahan Isu

16
3.5. Matrik Rencana Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.3.. Matriks Rencana Kegiatan
N Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai-
O Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi nilai Organisasi
Pelatihan Misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan konsultasi 1. Menyiapkan Rancangan Etika Publik : Kontribusi
Komunikatif, Berorientasi mutu
dengan mentor materi aktualisasi terhadap misi
sopan santun dan kepuasan
rancangan yang disetujui puskesmas
aktualisasi mentor yaitu:
2. Melakukan
meningkatkan
bimbingan
pelayanan
dengan
kesehatan
mentor
masyarakat
terkait
rencana
aktualisasi
3. Mendokume
ntasikan
hasil
17
bimbingan
dengan
mentor
2 Mengumpulkan data 1. Mencatat Identitas dan Akuntabilitas : Kontribusi Berorientasi mutu
Akurat
pasien Tuberkulosis di identitas pasien data terhadap misi dan kepuasan
Etika Publik :
Puskesmas Mojolangu yang didapat pengobatan Menjaga rahasia puskesmas
dari pengelola pasien TB yaitu:
program TB meningkatkan
2. Menelusuri
pelayanan
rekam medik
kesehatan
pasien TB fase
masyarakat
lanjutan
masyarakat
3.
3 Menyusun dokumen 1. Menelusuri 1. Menget Akuntabilitas : Kontribusi Berorientasi mutu
Tanggung jawab
yang diperlukan untuk literature dan ahui format terhadap misi dan kepuasan
Manajemen ASN
home pharmacy care contoh dokumen dokumen puskesmas
:
di Permenkes yang benar Profesionalisme yaitu:
terkait dan sesuai meningkatkan
2. Membuat 2. Tersedi
pelayanan
dokumen- a dokumen-
kesehatan
dokumen yang dokumen
masyarakat
18
diperlukan yaitu untuk
inform consent, melakukan
patient medical home
record, dan cek pharmacy
list jadwal minum care
obat

4 Menyiapkan obat pasien 1. Menelusuri Tersedia obat Akuntabilitas: Kontribusi Berorientasi


Tanggung jawab,
tuberkulosis dengan catatan yang sudah terhadap misi mutu, kepuasan
ketelitian
system UDD pengobatan disiapkan puskesmas dan kemudahan
Komitmen
pasien dengan yaitu untuk
Mutu :
2. Menyiapkan
system UDD Inovasi meningkatkan pelanggan/pasien
obat pasien
oleh apoteker pelayanan
dengan system
kesehatan
UDD yang
masyarakat
diberikan dalam
kemasan
tersendiri
(dibedakan
warnanya untuk

19
masing-masing
hari)

5 Melakukan kunjungan 1. Meng Pasien Akuntabilitas : Kontribusi Berorientasi mutu


Tanggung jawab
pertama ke rumah unjungi mendapatkan terhadap misi dan kepuasan
Etika Publik :
pasien kediaman informasi Komunikatif, puskesmas
pasien terkait sopan santun yaitu
2. Memb
pengobatan meningkatkan
erikan
tuberkulosis pelayanan
edukasi dan
dan evaluasi kesehatan
motivasi
kepatuhan masyarakat
terkait
pengobatan
tuberkulosis
3. Mengecek
cek list minum
obat

6 Melakukan kunjungan 1. Mengunjungi Pasien Akuntabilitas : Kontribusi Berorientasi mutu


Tanggung jawab,
kedua ke kediaman kediaman pasien mendapatkan terhadap misi dan kepuasan
Etika publik :
2. Memberikan
pasien informasi Komunikatif puskesmas
edukasi dan Komitmen mutu:
terkait yaitu
20
motivasi terkait pengobatan inovasi meningkatkan
pengobatan tuberkulosis pelayanan
tuberkulosis dan evaluasi kesehatan
3. Mengecek
kepatuhan masyarakat
lembar cek list
7 Melakukan evaluasi 1. Menyi Hasil Akuntabilitas : Kontribusi Berorientasi mutu
Tanggung jawab,
pelaksanaan aktualisasi mpulkan evaluasi terhadap misi dan kepuasan
jujur
data evaluasi kepatuhan puskesmas
Komitmen
kepatuhan minum obat yaitu
mutu :
dari cek list Inovasi meningkatkan
minum obat pelayanan
2. Menuli
kesehatan
skan hasil
masyarakat
aktualisasi
terkait
kepatuhan
pengobatan
tuberkulosis

21
3.7. Matriks Jadwal Kegiatan Habituasi Di Puskesmas
Mojolangu Kota Malang
Tabel 3.4. Jadwal Kegiatan Habituasi
No Juli Agustus
Kegiatan
. 4 1 2 3
Aktualisasi nilai dasar akuntabilitas
(tanggung jawab) dan etika public
1
(komunikatif, sopan santun) dalam
melakukan konsultasi dengan mentor
Aktualisasi nilai dasar akuntabilitas
(tanggung jawab) dan etika public (menjaga
2
rahasia) dalam mengumpulkan data pasien
Tuberkulosis di Puskesmas Mojolangu
Aktualisasi nilai dasar akuntabilitas
(tanggung jawab) dan manajemen ASN
3
(professional) dalam menyusun dokumen
yang diperlukan untuk home pharmacy care
Aktualisasi nilai dasar akuntabilitas
(tanggung jawab, ketelitian) dan komitmen
4
mutu (inovasi) dalam menyiapkan obat
dengan system UDD
Aktualisasi nilai dasar akuntabilitas
(tanggung jawab), etika public (komunikatif,
5 sopan santun) dan komitmen mutu (inovasi)
dalam melakukan kunjungan pertama ke
kediaman pasien
Aktualisasi nilai dasar akuntabilitas
(tanggung jawab) etika public (komunikatif,
6 sopan santun) dan komitmen mutu (inovasi)
dalam melakukan kunjungan kedua ke
kediaman pasien
7 Aktualisasi nilai dasar akuntabilitas
(tanggung jawab, jujur) dan komitmen mutu
(inovasi) dalam melakukan evaluasi

22
pelaksanaan aktualisasi

23
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan No.


75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan. 2016. Peraturan Kementerian Kesehatan
No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. 2008. Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. PER/07/M-
PAN/2008 tentang Jabatan Fungsional Apoteker Jakarta:
Kementerian Kesehatan.
Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta:
Sekretariat Negara
Pemerintah Republik Indonesia. 1999. Undang-undangan nomor
32 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. Jakarta: Sekretariat
Negara.

24

Anda mungkin juga menyukai