Anda di halaman 1dari 80
ISC-07 : TAMAPAN DAN METODE PELAKSANAAN PELATIHAN PELAKSANA BANGUNAN IRIGASI (IRRIGATION STRUCTURES CONSTRUCTIONS ENGINEER) PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENS! DAN PELATIHAN KONSTRUKSI KATA SAMBUTAN ‘Sampai saat ini upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia baru merupakan wacana belum merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, hal ini dapat dilinat seperti yang terpetakan dalam taporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat dlatas Vietnam urutan 112, jauh di bawah dari Negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan 3. Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus ‘sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi Berbagai perangkat aturan telah disusun, dianteranya yang berkaitan dengan engembangan ketenagakerjaan seperti Undang-undang yang mengamanatkan pengembangan SDM, khususnya tentang tenaga kerja dan kegiatan Jasa Konstruksi seperti: * UU No. 18 tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatken perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dan klasifixesi Keahlian dan keterampilan di bidang Jasa Konstruksi. ‘* UUNo. 13 tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat (2). Pelatinan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatinan yang mengacu pada standar kompetensi kerja. Mengacu pada amanat kedua undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh PUSLATIAKONS (Pusat Pelatinan Jasa Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latihan Kerja), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur_kompetensi sektor / sub sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan Kerja, Modul Pelafihan Tahapan dan Metode Kerja, adalah salah satu paket pelatihan yang diambil dari hasil inventarisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latihan Kerja) yang sudah disepakati dalam suatu konvensi Nasional, dimana modulmoduinya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun / tenaga profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu Produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam melaksanakan tugas Pada jabatan kerjanya Dengan penuh harapan modut pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga Gita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat tenwujud. Jakarta, Desember 2004 Kepala Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi Je. Sumaryanto fin, MSCE NIP. : 110025689 Pelatihan Pelaksana Bangunan ligasi ‘Tahapen dan Metode Pelaksanaan SY KATA PENGANTAR Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perfu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini bahwa mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih rendat dinarapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah tenaga ahii / trampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecuku serta penguasaan teknolog Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan ku kerja dan iain-tain, & 1 jgan kualitas yang diinginkan it De efedaya manusia yang menggeluti ‘Salah satu upaya untuk memperoleh produl gjigineer merupakan salah satu jabatan kerja yang pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat Kerja irigation Structures Constructions Engineer ini terdisi yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang dipertukan dalam kerja yang menggeluti inigation Structures Constructions Engineer. Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan khususnya untuk modul Tahapan dan Metode Pelaksanaan pekerjaan konstruksi Sumber Daya Air. ‘Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta, Desember 2004 Tim Penyusun Pelatinan Pelaksana Bangunan trigasi ‘Tahapan dan Metode Palaksanaan DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN PELAKSANA BANGUNAN IRIGASI 1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja PELAKSANA BANGUNAN IRIGAS! (IRRIGATION STRUCTURES CONSTRUSTION ENGINEER) dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang cidalagn dltetapkah unit-unit kompetensi, elemen Kompetensi dan kriteria unjuk kerays dalam Pelatihan PELAKSANA BANGUNAN IRIGASI, unit-unit menjadi Tujuan Khusus Pelatihan. 2. Standar Latinan Kerja (SLK) disusun berdaserkan analisa eaindifiasing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuff ,key kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sil Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi,sunti ee 3. Untuk mendukung tercapainya tujuary ruse jatinan tersebut, maka berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditefapkan dalain: SLK, disusun seperangkat modul pelatinan (seperti tercantumy r modul) yang harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan IGUNAN IRIGASI. vii Pelatinan Pelaksana Bangurian ligasi DAFTAR MODUL Merupakan salah satu dari : ‘Tahapan dan Metode Petaksanaan No. |KODE | JUDUL 1 |Isc-01 { UUUK, Etika Profesi, Etos Kerja dan USDA « 2 [IsC-02 _| Sistem Manajemen K3 dan Pengendalian Lingkungan,, be 3 |1sc-03 | Spesifikasi Pekeriaan SDA coe 4 |1sc-04 | Perhitungan Biaya Konstruksi fens ee 5. |1SC-05 _| Pengetahuan dan Karakteristik Bahan # Wedd . 6 ISC - 06 Dokumen Kontrak & = 7 }1sC-07 | Tahapandan Metode Polakfafiaan, 8 |ISC-08 | Pengendalian Biaya, Mutu ¥ n Waktu 9 |tsc-09 | Pengukuran dan nga asi Pekerjaan 10 | 1sc-10 PengenalanyMalllevie proyek ww vil Petatihan Pelaksana Bangunan Irgasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanean LEMBAR TUJUAN JUDUL PELATIHAN : PELAKSANA BANGUNAN IRIGASI TUJUAN PELATIHAN A. Tujuan Umum Pelatihan Mampu melaksanakan pekerjaan Bangunan Irigasi sesuai Desain dan Spesifikasi Teknik. Tujuan Khusus Pelatihan Setelah mengikuti pelatinan peserta mampu: A CO 1. Menganalisis Gambar Desain, Spesifikas) Schedulle, dan Mempelajari Lingkungay 2. Membuat Program Kerja Mingguan, 3. Melaksanakan Pekerjaan Persiapan/Refak Melaksanakan Pekerjaan_Ganguriapy; ‘nigasi sesuai Gambar Desain, Spesifikasi, Metode dan. je Membuat Laporan K¢ jaan Harian, Mingguan. Melakukan Pemantal Valuasi Hasil Pekerjaan. Pelatihan Pelaksana Bangunan Irigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan NOMOR/ JUDUL MODUL : [SC 07/ -TAHAPAN DAN METODE | PELAKSANAAN TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIL) Setelah modul ini dipelajar, peserta mampu memahami proses pelaksanaan proyek Sumber Daya Air serta mampu melakukan langkah-langkah kegiatan berkaitan-dengan pelaksanaan proyek SDA mulai persiapan sampai dengan pelaksanaan a = , ie TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Pada akhir pelatihan peserta mampu : ©) 4. Menjelaskan dasar-dasar metode pelaksanaan pel 2 3. lain-tain , Polatinan Pelaksana Bangunan hrigas! ‘Tahapan dan Melode Pelaksanaan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .. LEMBAR TUJUAN .. DAFTAR ISI .... DESKRIPS! SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL DAFTAR MODUL ........ PANDUAN PEMBELAJARAN .. MATERI SERAHAN PENDAHULUAN 1.4 Umum .. veseaees 1.2. Lingkup Pekerjaan Pelaksana Bangunan wi 4.3 Maksud dan Tujuan BAB 1 PRAKATA 4.1 Umum .. BAB 2 DAYA .. - 2.1. Penyusunan R: BAB4 PhhsuBan DAN SURVAI LAPANGAN 44 “at Persiapan Lapangan . 4.2 Pematokan dan Pengukuran 4.2.1 Metode Pelaksanaan Penetapan Bench Mark ... 4.2.2. Metode Pelaksanaan Pengukuran As Saluran ... 4.2.3. Metode Pelaksanaan Pengukuran Level dan Cross SCHON cectensnencinneennnne 48 BABS TAHAPAN DAN METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN SDA ......... 5-1 5.1 Pekerjaan Dewatering «0... 54 ‘Tahapen dan Metode Petaksanaan Dewatering sistem Pompa Biasa ... Dewatering sistem Submersible Pump Dewatering sistem Bertingkat Dewatering sistem aliran / Sodetan .. 5.2 Pekerjaan Pemancangan .... 5.2.1 Pengecoran dan Pemancangan Tiang Pancang 5.2.1.1 Metoda Pelaksanaan Cor Tiang Pancang ... 6.2.1.2 Metode Pelaksanaan Pemancangan ... 5.2.1.3. Pemancangan Proteksi Galian Steel 5.3 Pekerjaan Tanah ... 53.1. Pekerjaan Galian Tanah .. 53.2 Pekerjaan Timbunan Tanah 5.4 Pekerjaan Beton 5.4.1. Pemeriksaan Bahan-Bahan ¢- . 527 5.4.7 Pemeliharaan Beton .. 52 ‘348.48 Metode Konstruksi Beton Lining Saluran Dan Struktur .. 5-34 5.5 Pekerjaan Batu ..... . 538 5.5.1 Pasangan Batu 5:38 5.6 Pekerjaan Pintu . 538 5.7 Pekerjaan Jalan oon 5:38 5.7.1 Perkerasan Situ... 5.7.2 Sub Base Course dan Base Course ... 5.7.3. Perkerasan Aspal .. vw etathan Pelaksana Bongunan Igasi PANDUAN PEMBELAJARAN 1 Pelatihan 2 Pelaksana Bangunan Irigasi Judul “Tahapan dan Metode Pelaksanaan Desicipsi 2 Materi Tahapan dan Metode Pelaksanaan menguraikan metode dan tahapan pelaksanaan pekerjaan SDA seperti pembuatan dan pem: BM (Bench Mark) dilokasi pekerjaan, Pemasangan. iran, pengukuran Level dan Cross Section. op Metode dan tahapan pekerjaan dewated eang, pekerjaan beton, beton iinning, Bekerjaan pasangan balu, pintu-pintu air engerjakan perkerasan jalan. Bahwa metode pelaksai salah saty_ bagian terpenting datam pokgijgand mpunyai bobot penilaian yang tinggi oa ‘Tempat Kegiatan : a ‘Waktu Kegiatan : en jaran = No. Kegiatan = Kegiatan Peserta | Pendukung 1 Ceramah ; Pembt - Menjetast sional {TIU | - Mengikuti penjelasan TIU & OHT at .e ‘TiK dengan tekun dan aktif | No. 2-3 > Mera iagfoivds! peserta dengan | - Mengajukan pertanyaan ‘lau pengalamannya | Apa bila kurang jelas jemakai_bahan-bahan Weltu : 5 menit 2_| Ceramvah: Pendanuluan = Menjelaskan jenis dan Konstruksi | - Mendengarkan penjelasan OuT No.4 Saluran dan Bangunan Irigasi, lingkup | instruktur dengan tekun dan pekerjaan dari jabatan kerja seorang | aktit Pelaksana Saluran rigasi_ dan | - Mencatat halal yang perlu Pelaksana Bangunan Irigasi - Bertanya Bila Perlu ~ Waktu : 10 menit + Bahan : Materi serahan (Pendahuluan) Pelatinan Peleksana Bangunian kiga ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan 3. | Ceramah: Pra Kate = Menjelaskan bahwa —_—_—metode | - Mendengarkan penjelasan OHT pelaksanaan konstruksi adalah kunci | instruktur dengan tekun No. 5-6 untuk dapat mewujudkan seturuh | dan aktif perencanaan —menjadi_—_bentuk | - Mencatat hal-hal yang perlu bangunan fisik. Penggunaan metode | - Bertanya Bila Pertu yang sesuai akan’ meyakinkan pelaksanaan dapat selesai dengan baik sesuai batas waktu, biaya dan mutu. Juga dijetaskan—_tingkup pekerjaan SDA. Fe = Waktu: 5 menit ‘aa = Bahan : Materi serahan (Bab I: Pra Kata) 4] Geiamah: Penyasunan Rencana Kena dan Kebutuhan Sumber Daya. loncartn penjelasan OHT fosjptruktur dengan tekun No. 7-16 dan aktit ~ Mencatat halal yang perl - Bertanya Bila Pert ~ Menguraikan cara menyusun “fe, Waktu : 10 menit than : Materi serahan (Bab II Penyusunan Rencana Kerja dan Kebutuhan Sumber Daya) 5, | Ceramah : Persiapan dan Surval Lapangan ~ Menjelaskan metode pelaksanaan _| - Mendengarkan penjetasan onT ppenetapan Bench Mark difokasi proyek | instruktur dengan tekun No. 22-33 yang dibawa dari Sench Mark yang | dan aktit sudah ada, metode pelaksanaan Pelatihan Pelaksana Bangurian Iigasi ‘Tahapan dan Metode Potaksanaan pengukuran as saluran dan metode pélaksanaan pengukuran level dan cross section berikut pemasangan patok-patok dan elat-alat ukur yang dipakat. = Waktu : 30 menit - Bahan : Materi serahan (Bab Il: Persiapan den Survai Lapangan) = Mencatat hal-hal yang peru = Bertanya Bila Perlu Ceraman: Prinsip Pembuatan Metode Pelaksanaan Konstruksi = Menjelaskan —bahwa pelaksanaan = merupakan Pelaksanaan pekerjaan yang logis secara teknik sehubungan dengan tersedianya Sumber Daya dalam kondisi medan kerja guna memperoleh, cara pelaksanaan yang efektif efi! Metode —_pelakséiazan ‘mempunyai bobot penilaian, dalam tender. banyak variasinya, metode urutan 4 OHT No. 16-21 = Mendengarkan. Ceranjah =, taapan dan Mlode Pe ani) Peketjaan SDA Tiang Paneang dan -“Mehjelaskan — berbagai_ «= macam_ dewatering (pengeringan) tempat yang akan dikerjakan dan menurunkan muka air tanah dengan membuat sumuran disamping galian, kemudian dipompa. - Juga mengecor tiang pancang dan cara memancang tiang kedslam tanah. Disini juga dijelaskan cara mengeria kan timbunan untuk saluran irigasi diuraikan cara OHT No, 42-48 ~Mendengarkan penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif ~Mencatat hat-hal yang perlu + Bertanya Bila Perlu x elatihan Pelaksana Bangunian irigast ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan = Waktd? 35 menit ; - Bahan : Materi serahan (Bab V: ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan Pekerjaan SDA @. | Ceramah = Tehapan” dan Melode Pelaksanaan pekerjaan SDA (pekerjaan beton, beton linning dan struktur) ee. = Menguraikan urutan pekerjaan beton | - Mendengarkan penjelasan (Cont, rmulai dar femerksean bahan-bahian | instruktur dengan tekun <4 seperti semen, pasir, kerikil / batu pecah, air, beja tulangan. Persiapan yang harus—ditakukan seperti etersediaan alatalat pemeriksaan bekisting, tulangan dan tain-ain Kemudian diuraikan cara mengaduk, mengangkut, mengecor, memiadatkan, dan memelihara serta_melakukare pengujian mutu beton, Menguéikan cara mengerjakan beton tga pada saluran dan pekey celjaai struktur beton. lah) diosten turutan _pekerjaan j - Mendengarkan penjelasan OHT pasangan batu, bronjong, pekerjaan | instruktur dengan tekun No. 82-88 pinty dimana —pembuatan pinta] dan akti dikerjakan di pabrik dan _uraian | - Mencatat hal-hal yang pertu mengenal pekerjaan _perkerasan | « Bertanya Bila Peru ‘sampei pada pengaspalan = Waktu : 30 menit = Bahan : Materi serahan (Bab Vil Tahapan dan Metode Pelaksanaan pekerjaan SDA) xi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan Pelatinan Pelaksaria Bangunan ligasi Petaihan Pelaksana Bangunan rigast ‘Tahapan dan Melode Pelaksanaan 4A. PENDAHULUAN Umum. Pekerjaan lrigasi umumnya terdiri dari dua bagian besar yaitu Pekerjaan Saluran lrigasi dan Pekerjaan Bangunan trigasi, Pekerjaan saluran Irigasi ialah untuk membuat seluruh jenis saluran irigasi, saiuran induk / primer, sekunder, tertier dan S saluran pembuang (drainasi) serta pembuatan tanggul Bangunan Irigasi sendiri terdiri dari 3 bagian yaitu : a. Bangunan Utama Bangunan Utama adalah bangunan yang berfungsi m dari sungai ke saluran primer, Bangunan utama ini terdiri dari ~ Bangunan Pengelak (Bendung) - Bangunan Pengambilan + Bangunan Pembilas (Penguras) - Kantong Lumpur sf = Pekerjaan Pelengkap, “* yy b. Bangunan Bagi / Saday Ss Bangunan ini untuk m - Pekerjaan Sungai - Siphon - Flume - Bangunan terjun - Jembatan - Gorong-gorong - Jalan - Rumah jaga al x ‘Tehapan dan Metode Pelaksanaan 4.2, Lingkup Pekerjaan Pelaksana Bangunan Irigasi ‘Yang menjadi lingkup pekerjaan Pelaksana Bangunan Irigasi adalah pekeijaan untuk _membangun ke 3 (tiga) jenis bangunan diatas yakni Bangunan Utama, Bangunan Bagi Sadap dan Bangunan Pelengkap. ‘Alat kelengkapan yang terdapat didalam masing-masing bangunan seperti pintu alat pengukur dan lain-lain, tidak termasuk bagian pekerjaan p akan dilaksanakan oleh pelaksana bangunan irigasi ini, 4 Alat-alat tersebut akan dikerjakan dan dipasang kedalam Bar Pelaksana lain. ie Jadi lingkup tugas seorang Pelaksana Bangunan wolf = aS Pekerjaan Fisik Bangunan mulai dari pekerjaan tersebut selesai seluruhnya (100 %). 4.3. Maksud dan Tujuan karena hal ini turut menenk jul ini ialah untuk membekali para peserta dan metode pelaksanaan. fa hal tersebut disusun 10 modul salah satu dari modul Jadi maksud dan tujuan pelatihan dalam sy xi Pelatihan Pelaksana Bangunan Wigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan BABI METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI (CONSTRUCTION METHOD) 1.4 Umum Buku ini menguraikan haFhal yang berhubungan dengan tahapan d konstruksi (Metode Pelaksanaan) untuk pekerjaan Sumber Daya Alp, ¥ dipakai pada pelaksanaan pekerjaan Sumber Daya Air te proyek Irigasi, Sendungan, Sungai dan lain-lain. Buku ini berisi prosedur standar dan pedoman yang periy kuti laksanaan pembangunan proyek Sumber Daya Air. Penggun; metode pelaksanaan yang sesuai akan menyakinkaft akan terselesaikan dalam batas waktu ngs % tercantum di dalam spesifikasi. Peningkajan fersedia serta mutu yang pelaksanaan pekerjaan akan mengurangi pekerjaan perbaikan ataliRérijork yang jelas menambah biaya dan waktu penyelesaiannya. eB Metode konstruksi pad hi yep ain tata cara dan teknik-teknik pelaksanan pekerjaan, mertigkasint dari seluruh kegiatan dalam sistem manajemen konstruksi. Meto¥efpelaksanaan konstruksi merupakan kunci untuk dapat mewujud} neanaan menjadi bentuk bangunan fisik. Pada dasarnya met nikaf'merupakan penerapan konsep rekayasa berbliak pada tara sVarataan dalam dokumen peielangan, keadaan teknis dan ner ilapangan dan seluruh sumber daya termasuk pengalaman =uKefntinasi dan keterkaitan ketiga elemen secara interaktif membentuk Kerangka gagasan dan konsep metode optimal yang diterapkan dalam pelaksanaan konstrusi. dalam bentuk bagan diberikan pada gambar 1.1. konsep metode pelaksanaan mencakup pemilihan dan penetapan yang berkaitan dengan. keseluruhan segi pekerjaan termasuk pemilihan dan penetapan sarana dan prasarana yang bersifat sementara sekalipun. Banyak faktor yang mempengaruhi pembuatan metode petaksanaan konstruks! (Construction Method), antara lain keadaan lokasi pekerjaan, jenis pekerjaan, ketersediaan sumber daya yaitu bahan, tenaga dan peralatan, Oleh karena itu metode konstruksi adalah sangat bervariasi tergantung dari Keahlian dan pengalaman seorang. Dari beberapa alternatif metode tersebut dipakai, alternatif terbaik yaitu yang ekonomis dan mudah dilaksanakan. F Pelatihan Pelaksana Bangunan Wigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan 1.2. Lingkup Pekerjaan Sumber Daya Air es Yang menjadi fingkup pekerjaan SDA adalah pe @ umum diiaksanakan yang meliputi tahapan dan metode meets fe Pelaksanaan) untuk pekerjaan sebagai berikut Pekerjaan Dewatering Pekerjaan Tanah Pekerjaan Dam can Ci Pekerjaan Beton ces a iff] Kdromekanikal eens jan Inspeksi OPNOMAHNSE 12 Pelatinan Pelaksana Bangunan Ingasi Tahapan dan Metode Pelaksanaan 24 22 BAB 2 PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA. Penyusunan Rencana Kerja Pada tahap persiapan pelaksanaan proyek maka harus disiapkan serana dan prasarana yang meliputi pembuatan dokumen rencana Pelaksanaan preyek dan rencana per a pan fisik dilapangan untuk mendukung dimulainya 4 an proyek menjadi‘lebih tancar. \ Dengan dibuatnya rencana pelaksanaan da ‘operasional proyek dilakukan control atas pengendalian padi jaan sesuai didanganya masing-masing, maka kegiatan operasiond}, Wigebbtr akan terarah, torukur dan terorganisasi dengan baik _ Reneana pelaksanaan proyek Sea gor ~ 1 2. 3 4 5. 6. a ’Rencdhal proyek »Re@ncana Kelola Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Re Jelas bahwa metode pelaksanaan atau metode konstruksi (Construction Method) dapat bermanfaat di dalam memberikan arahan dan pedoman yang jelas atas urutan dan fasilitas penyelesaian pekerjaan dan merupakan kesatuan dokumen prosedur pelaksanaan proyek. Penyusunan Kebutuhan Sumber Daya Manajemen dalam penyelenggaran proyek tergantung dari 2 faktor utama yaitu sumberdaya dan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen sebagaimana 24 Pelatihan Pelakséna Bangunan liga: diketahui antara lain dirumuskan sebagai POAC, yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Sedangkan Sumper Daya biasanya diuraikan sebagai 4M yaitu Man (Manusia, Tenaga Kerja) Money (Uang), Material (Bahan) dan Machine (Peralatan). Tetapi ada suatu pendapat dimana Sumber Daya bisa dikembangkan lagi menjadi 5 M, dimana ada tambahan satu M lagi yaitu Method. Dengan Method atau metode konstruksi yang baik, memenuhi syarat teknis, aman dilaksanakan, memenuhi syarat ékonor pillhan terbaik sesuai kondisi Japangan akan merupakan sumber dj menentukan didalam mensukseskan pelaksanaan proyek. Untuk menyusun metode konstruksi yang lengkap dip analisa kebutuhan sumber daya tenaga kerja, bahan yang al adalah daftar kebutuhan peratatan. n Baling penting it 2.2.1 Kebutuhan Tenaga Kerja Didalam menganalisa dan menue tenaga kerja, penentuan produktivitas pekerja sult toca oa bervariasi dari Kontraktor yang satu dengan kontral vandal fan dari satu cabang keahlian ke cabang keahlian lainnygelmutiedeéinikian dengan diskusi dengan pihek kontraktor dan surg tui royek didaerah tersebut, akan dapat juga memberikan manfaati, ater bi struksl dalam daerah dimana diberkan toleransi inca F minum kopi, jam makan yang lama, penghentian saat keaebib,an lain tain akan sangatberlainan dengan pekersan yang ae _sama-defigan’kontraktor yang mempunyal pengendelian yang cukup ketat coheadaplenana kerja. “#Juga penentuan ketersediaan tenaga kerja adalah penting, Adelah perlu “Sc Suntuk selalu ‘memegang" mandor-mandor yang cakap dan mempunyai Jaringan jaringan pekeria dengan jumiah yang cukup besar dengan keahlian yang cukup baik Apabila kontraktor mendapat proyek tertentu, mandor- andor fangganan selalu harus dipanggil, dengan demikian ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan jumlahnya mencukupi akan selatu tersedia Setelah kita mendapatkan jumlah pekerja untuk menyelesaikan suatu detail item pekerjaan maka kita harus membuat jadwal kebutuhan tenaga kerja. 2 22.2 2.23 ‘Tehapan dan Metode Pelaksan Jadwal tersebut antara lain: ~ Rincian item pekerjaan secara detail - Rencana waktu pelaksanaan proyek ~ Rincian waktu pelaksanaan pekerjaan per item pekerjaan ~ Rincian jumlah pekerja (mandor dan tenaga terampil) untuk melaksanakan suatu item pekerjaan pada waktu tertentu os Kebutuhan Bahan Sebelum kita menghitung kebutuhan bahan, setelat spesifikasi dan metode yang dipakai, maka kita survai dan penelitian bahan lokal yang coook untuk d SBila didalam i dalam, adalah ‘sangat mungkin kita mendapat bahan y ea baste bi furan yang sesuai dengan spesifikasi dan metode yang gkan dif Juga yang sengat penting ada| kal volumenya berlimpah tetapi pengalaman yang ada, meskipui i di daerah tersebut menyebabkan karena banyaknya pro} ‘Rembangh nk waktu pengadaan bat i aga Erect bahkan bisa terlambat dari jadwal, a . Rencana waktu pelaksanaan per item pekerjaan ~ Rincian jumlah volume bahan dengan spesifikasi tertentu untuk ‘melaksanakan item pekerjaan tersebut pada waktu tertentu. Kebutuhan Peralatan Proyek Selring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hampir semua proyek menengah sampai besar merupakan proyek padat modal dan padat alat. Dengan menggunakan peralatan berat maka sasaran pekerjaan dapat dicapai dalam waktu relatif cepat. zs Polalihan Pelakeaha Bangunan Irigasi Tahapan dan Metode Pelaksanaan Didalam pembuatan Dokumen Metoda Konstruksi, pertama kali kita harus menetapkan dan menghitiing. Construction Plant atas kebutuhan peraiatan berat yang dipakai pada suatu item pekerjaan berdasarkan jangka waktu terentu sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan, tentu saja sesuai dengan metode konstruksi yang paling efisien dan efektit. Untuk perhitungan kebutuhan peralatan proyek adalah sebagai berikut ae 1. Menghitung produksi atat per jam (Hourly Production oneal Conich pethiungan ee Work item no Work } hauling more Equipment Bucket Capacity Bucket Factor Standar Cycle time A Convertion a . 0,9 Cycle timg Ve Sec 17,10 Ee 0,80 acy 0.67 ¢ Sie M3 0,63 3 *Aaiay Product / hr mai 74,10 Assumed for Calculation m3/hr : 69,25 (61,50/1,2) 2. Menghitung waktu operasi tiap jenis peralatan didalam menyelesaikan suatu jenis item pekerjaan, Dengan dibandingkan produksi alat per satuan volume / luas maka dapat dihitung jumlah alat yang diperlukan didalam menyelesaikan satu jenis item pekerjaan sesuai jadwal wakiu yang tersedia, OE Pelatinan Pelaksana Bangunan rigasi le ren tata cen Contoh formulir Tahapan dan Metode Pelaksanaan Hauling more than 50 m to 1000 m Excavation Hauling Spreading Compaction ‘Curing Finishing Excavator Sump Truck Bulldozer Vibro Roller Water Tank Excavator tt Time No | Deseristion Equipment Operation (hour) 2] 3] 4] 5 6! Embankment ZS Pelatihan Petaksana Bangunan \nigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan BABS PRINSIP PEMBUATAN METODE PELAKSANAAN KONSTRUKS! Metode pekerjaan atau yang biasa disebut ‘CM’ (Construction Method) merupakan urutan pelaksanaan pekerjaan yang logis secara teknik sehubungan dengan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan dalam kondisi medan kerja, guria memperoleh cara pelaksanaan yang efektif dan efisien, Metode pelaksanaan pekerjaan tersebut, sebenarnya telah dibuat oleh bersangkutan pada waktu membuat ataupun mengajukan penawaran’} demikian ‘CM’ tersebut telah teruji saat melakukan Klarifkasi ig terutama Construction Method nya, namun demikian tidak pada waktu menjelang pelaksanaan atau pada waktu pela atau harus dirubah. Metode pelaksanaan yang ditampilkan dan jpatniha akui bahwa rendabnya nilai penawaran merupakan jalan untuk mempefélehiBeltiang ditunjuk menjadi pemenang tender / pelelangan Detention JeXerjaan terdiri dari: > Projet Prati Dendy et foyek (jalan kerja, bangunan fasilitas dan lain-tain) alae * Koinpbsisi alat (tingkat produktvitas alatnya) Kata-kata singkat (bukan kalimat panjang), dan jelas mengenai urutan Pelaksanaan > Sket atau gambar bantu penjelasan pelaksanaan pekerjaan. > Uraian pelaksanaan pekerjaan. + Urutan pelaksanaan seluruh pekerjaan dalam rangka penyelesaian proyek (urutan secara global) + Unitan pelaksanaan per-pekerjaan atau per-kelompok pekerjaan yang perlu penjelasan lebih detail, Biasanya yang ditampitkan adalah pekerjaan penting atau cs pekerjaan yang jarang ada atau pekerjaan yang mempunyai nilai besar, pekerjaan dominan (volume kerja besar). Pekerjaan ringan atau) umum dilaksanakan biasanya cukup diberi uraian singkat mengenai cara pelaksanaannya saja tanpa perhitungan kebutuhan alat dan tanpa gambar / sket penjelasan cara pelaksanaan pekerjaan > Perhitungan kebutuhan peralatan konstruksi dan jadwal kebutuhan peraiatan.+-, > Perhitungan kebutuhan tenaga kerja dan jadwal kebutuhan tenaga pekerja) > Perhitungan kebutuhan material dan jadwal kebutuhan materi > Dokumen lainnya sebagai penjelasan dan pendukung lengkapan yang dipertukan “ Metode Pelaksanaan Pekerjaan Yang Baik > Memenuhi syarat teknis * Dokumen metode pelaksanaan peker} yang dibutuhkan gs «Bisa dilaksanakan dan _patkod da proyek tersebut, misalnya memenuhi tonase tertentu, “a therfignuhi mutu tegangan jin tertentu dan telah memenuhi hasil testing tertentu. > Merci syarat ekonomis + Biaya murah * wajar dan efisien > Memenuhi pertimbangan non teknis lainya + Dimungkinkan untuk diterapkan pada Jokasi proyek dan disetujui oleh lingkungan setempat " Rekomendasi dan policy dari pemitik proyek * Disetujui oleh sponsor proyek atau direksi perusahaan apabila hal itu merupakan alternatif pelaksanaan pelaksanan yang istimewa dan riskan 32 Petatinan Pelaksaria Bangunan lrigasi ‘Tahapan dan Metade Pelaksanean > Merupakan elternatif terbaik dari beberapa altematif yang telah diperhitungkan dan dipertimbangkan. Masalah metode pelaksanaan pekerjaan banyak sekali variasinya, sebab tidak ada keputusan “Engineering” yang sama persis dari dua ahli teknik. Jadi pilihan yang terbaik yang merupakan tanggung jawab manajemen dengan tetap ‘mempertimbangkan Engineering Economies. > Manfaat positif Construction Method = Memberikan arahan dan pedoman yang jelas atas urutan dapi penyelesdian pekerjaan, * Merupakan acuan / dasar pola pelaksanaan pekerjaan dan dokumen prosedur pelaksanaan di proyek. as Pelatinan Pelaksana Bangunan higasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan BAB 4 : PERSIAPAN DAN SURVEY LAPANGAN 44° Persiapan Lapangan Pada tahap persiapan lapangan, aktifitas-aktifitas konstruksi antara fain meliputi hal- hal dibawah ini: 1. Fasilitas Lapangan Konstrukst - Kantor Konitraktor Fasilitas lapangan kontraktor biasanya ditempatkan pekerjaan dengan konstruksi semi permanen. Kantor Fasiltas listrik / genset, air bersih, sistem ki ~ Laboratorium Biasanya kontraktor harus menyediakal perk ‘Semua periatan harus dikalibrasi ~ Gudang Untuk meiindungi mat ngan pembuatan fasilitas lapangan, peralatan berat harus mulai “@ithgbili8astkan. Program mobilisasi harus dibuatt detail dan diawasi ketat na_sering sekali keterlambatan mobilisasi menyebabkan keterlambatan jek secara keseluruhan 3. Access Road Penentuan Access Road yang cipakai penting karena mobilisasi dan dislokasi peralatan berat dan pendatangan bahan / material proyek harus tidak boleh terlambat, Access Road harus dirawat dan diperbeiki selama masa pelaksanaan konstruksi 4. Mutual Check Pekerjaan surveying harus segera dilaksanakan dan biasanyaa terdiri dari longitudinal Cross Section survai. Hasil dari mutual check 0% harus diselesaikan a Pelatiian Pelaksana Bangunan ligasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan dulu dari pengawas pekerjaan, sebelum datanya dijadikan pedoman pembuatan ‘Shop Drawing 5. Test Material Semua disetujui test material harus dilaksanakan di laboratorium dan disaksikan / ‘oleh Konsuttan Supervisi. 6. Job Mix Formula (JMF) Setelah 4.2 Pematokan ©. test material, segera dilaksanakan pembuatan Job rial terutama untuk pekerjaan beton. ey dan Pengukuran 4.2.4 Metode Pelaksanaan Penetapan Bench Mark Oo |. Bahan + Patok jadi yang diberi kaki / alas: 1. Segi empat 15 / 15 panjang 80) ie eg b. Bulat diameter 6” panjang’ Ujung atas dibuat haltis: rata’ Sn itanam baut berkepalaan panjang 415 - 20 cm dan ys hatan.képala bautnya saja. Catatan : 2.0.0 ( ee Il, Tenaga Kerja ye 2 “eh 8 4 ‘sathnit pesawat Water Pass Bak ukur secukupnya Jalon secukupnya Patok, cat, cangkul, jinggis, alat angkut patok, dil. IV. Methode Pelaksanaan 1. Persiapan = Siap gambar kerja / Shop Drawing - Siap peta rintisan-rintisan - Siap tenaga - Slap Patok - Siap Lahan Pelatihan Pelaksana Bangunan krigas! ‘Tahapan dan Metode Petaksanaan 2. Pelaksanaan Pada waktu awalnya pihak | dan Pihak It (Kontrakior-Bouwher) mengadakan pemeriksaan bersama ke jokasi / letak BM dimana untuk pedoman elevasi yang akan dibawa ke lokasi proyek. Hal ini bisa terjadi lokasi awal pengambilan jauh dari lokasi, biasanya proyek-proyek irigasi, bendungan, dil. — ‘Adapun yang dekat untuk pembuatan gedung, bis: nit ” daerah sekitar (telah ditentukan) Setelah ditentukan kesepakatan letak pe judian dipindahkan ke lokasi proyek sbb : a. Pengukuran dengan alat Water, Bi pengambilan elevasi dari BM awal, dipit berurutan dengan alatt bak ti b. Demikian seterusnya proyek c. Pada lokasi diukur Sn BM awal dengan melalui bantuan- aheaatok figtelah ada. iM di sekitar areal gedung cukup dibuat 4 (empat) buah (daerah sisi-sisi luar dekat dengan pagar dengan cara diukur ulang). TBM kedua dan seterusnya diamankan dan diberi tanda / pagar agar tidak terganggu elevasinya. g. Untuk bangunan air / irigasi biasanya dibuat setiap jarak 200 m sepaniang irigasi, dan ditempatkan dilokasi yang paling aman, hal ini sangat mempengarui elevasi / debit aliran air apabila terjadi TBM yang terganggu. hh. Patok-patok beton tersebut ditanam secara permanent dan vertical, i. Patok beton diusahakan + 20-30 cm diatas permukaan tanah, j. Baut sebagai tik elevasi kelihatan kepala bautnya saja Pelatihan Petaksana Bangunan ligasi ‘Tahapan dan Metode Petaksanaan V. Lingkungan = Letak BM betul-betul harus aman dari gangguan orang, hewan, dil {diberi pagar) VI. Standar Hasil - Perpindahan TBM dari BM awal harus menunjukan elevasi yang betul setelah diukur ulang (bolak-balik) Mendapatkan perpindahan-perpindahan TBM yang defivnjokar elevasi yang benar elf Pada tiap-tiap BM / TBM tentunya menunjukan tidak sama, untuk ini dalam penulisan di patok ha + Elevasi TBM / BM dibuatt daftar untuk di rita Acpra. eat PERSIAPAN ALAT DAN TENAGA Mulai Pengambilan Elevasi dari BM awal dan dipindahkan ke lokasi Provek secara berurutan Buat Berita Acara antara Kontraktor dan Bouwher Bahwa TBM di Proyek dinyatakan Syah SBELESAI Pelatinan Peleksana Bangunan Irigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan 4.2.2 Metode Pelaksanaan Pengukuran As Saluran |. Bahan - Kaso 5/7 sebagai patok + Bambu diameter 10 cm sebagai patok - Cat Merah, kuas, paku, palu besar 8 kg & palu kecil 1 kg, benang Il. Tenaga Kerja ay , , a = Juru ukur mengerti / Professional / terampil Cee = Pémbantu mengerti seluk beluk dalam hal pengukut aes Ill. Peralatan = Pesawat Theodolit 1 unit - Meteran 50m, 5 m, payung - Gergaji, golok IV. Methode Pelaksanaan 4. Persiapan Baateelurusan sesval dengan jarak propil pada P| — P| § Sudan ditentukan 9 ROW dan memberi nomor profil ‘Buat Simpanan P |. Dermikian seterusnya sesuai dengan arah saluran sesuai gambar Patok as dicat merah 10 cm dari atas + Patok batas irigasi cat hijau V. Lingkungan = Bersihkan duly dari pohon, rumput-rumput, dll agar tidak mengganggu pengukuran VI. Standar Hasil = Mendapatkan posisi/ letak as yang benar sesuai rencana = Mendapatkan batas-batas tanah yang benar dan mengetahui batas- batas irigasi. 45 Pelatihan Pelaksana Bangunian Iigas! ‘Tahapan dan Metode Peloksanaan Vil. Lampiran WI (Flow Chart) : PEKERJAAN PERSIAPAN 1 MENGADAKAN RINTISAN 4 MEMBUAT PELURUSAN SELESAL Polatinon Potaksana Bangunan Irigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan ' | fevseon bs Potongan Melintang aT Petatihan Pelaksana Bangunan Irigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan 4.2.3 Metode Pelaksanaan Pengukuran Level Dan Cross Section Bahan : - Patok kaso 5/7, 4/6, panjang mengikuti situasi tapangan - Palu besar 8 Kg = Palu kecil 1 Kg - Cat merah, biru - Kuas, Paku Tenaga Kerja = duru ukur - Pembantu juru ukur Peralatan - 1 Unit pesawat Walempass - 1 unit Pesawat Theodolit ~ Bak ukur secukupnya - Jalon secukupnya - Payung, lot / unti Leveling = - Leveling dari BM yang telah ditetapkan menuju ke patok tetap TBM dekat lokasi proyek, dengan menggunakan patok bantuan setiap jarak 50 m = Setelah sampai di patok tetap dekat proyek, pengukuran diutang balik untuk mencocokan iagi. - Setelah disetujui kedua belah pihak, maka dibuat berita acara. ~ Buat TBM tetap di proyek dengan patok beton dan di atasnya diberi / ditanam baut - Demikian perpindahan seterusnya untuk bangunan-bangunan yang akan dibuat Pelathan Pelaksana Bangurian tigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan ». Cross Section : Cross Section dilaksanakan setiap jarak 25 atau 50 m ‘sepanjang saluran Cross Section dilaksanakan dengan Leveling untuk ‘memanjangnya. Pemasangan’ patok Cross Section, ada beberapa, patok antara lain : fore 1. Patok as setelah ditanam kelihatan di pen revisi / perbaikan Crd Pina neck bose li ist luar kanan / kit} Be: a 4. Untuk mo gigaul lama, cara Cross Section nya ‘keadaghi' fanah yang ada, bak-bak ukur Be ad di ir bodem kanan / kiri eng tanggul diambil 3 titi ‘dipuncak tanggul diambil 3 titk ES => sampat batas saluran irigasi diambil. sesuai lapangan, ad jarak patok 2 m. 5. Membuat sket setiap profil sesuai pengukuran dan perubahan tanahnya. => Check apakah betul secara sepintas, bila betul diteruskan ke profil berikutnya. => Sket berupa daftar angka, serahkan KUT untuk digambar / dihitung => Dalam pembuatan gambar skalenya harus benar = Cara menghitung dilarang keras menggunakan skela gambar, akan tetapi_menggunakan__perhitungan matematika ke arah_vertikal maupun horisontal. ae Polatinan Pelaksana Bangunan ligasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan => Setelah gambar / perhitungan betul, kembali mengukur untuk membuat Cross -Section sesuai rencana ' pengukuran akhir. => Sehingga timbunan / galian dapat diketahui. V. Lingkungan ~ Penempatan. patok-patok harus kokoh, aman agar tidak jerganggu elevasinya (on VI. Standar Hasil es = Mendapatkan sistem pengukuran yang tepat d 1, Pesawat balk / telah dikalibrasi 2, Elevasielevasi pemindahannya ‘CY 3, Pengukuran teliti 4, Penggambaran / perhitungap,vol VIL Lampiran WI (Flow Chart) #10 Pelatinan Pelaksana Bangunan hrigast ‘Tehapan dan Metode Pelaksanaan Gambar : Pekerjaan Pengukuran Level dan Cross Section MEMPELAJARI Hy SHOP DRAWING ae ; GE PERSIAPAN DATA. ELEVASI BM OS PERSIAPAN |__, TENAGA — LEVELING Crossection dilaksanakan tiap | jarak 25 —50m sepanjang saluran Buat TBM tetap di proyek dengan patok beton t Buat Berita Acara antara Kontraktor dan Bouwher bahwa TBM di Proyek dinyatakan syah a) Pelatihan Pelakeana Bangunan irigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan soapy ion Oot 2 frac eT Petatinan Petaksan: nan 54 ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaen BABS TAHAPAN DAN METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN SDA GONTOH-CONTOH PEKERJAAN DEWATERING Dewatering ada beberapa sistem : . Dewatering sistim pompa biasa kapasitas sesuai kebutuhan fe Dewatering sistim submersible pump, kapasitas menyesuaikan Ey a. b. c. Dewatering sistim bertingkat d. |. Dewatering sistim penggalian / aliran / sodetan Metoda pelaksanaan adalah sebagai berikut : Al Cy 5.1.1 Dewatering sistim pompa biasa 4 = Lubang galian yang tergenang air siap - Buat sumuran dipinggir galian lebih dalam dati elevasi galian yang ada dan terletak dil jangunannya = Penempatan pompa ‘Strategis agar tidak mengganggu ‘coperasi pekerjan yar ae . ~ Apabila lubang ¢ ol dengan panjang slang air maka pompa cukup diletakkan & “Sc Pompa aibuatken tempat / rakit dari drum atau sejenis untuk menggantungkan pompa submersible tersebut - Kedudukan pompa setelah digantung dalam rakit dimasukkan ke lubang galian ~ Apabila sudah kering, sistim pompa submersible int dimatikan dieseinya dipanil istriknya, bila diperlukan dinidupkan lagi 5.1.3. Dewatering sistim bertingkat = Sistem ini dilaksanakan apabila galian cukup dalam dilereng tebing sehingga pompa penghisap pembuang tidak bisa mencapai daerah pembuangan. at Petatinan Pelaksana Bangunan trigasi Tahapan dan Metode Pelaksangan ~ _ Sistim:ini seperti pompa biasa - Pada daerah pembuangan awal (tahap 1) dibuat bak penampung - Dari bak penampung dipompa lagi hingga pembuangan kedua dan seterusnya seperti ke pembuangan. 5.1.4 Dewatering sistim aliran / sodetan ~ Hal ini berlaku apabila elevasi galian disekitar / lebih rendal),slan suli untuk mengeringkan ; - Atgu-dengan membuat saluran dengan panjang dan cukup untuk mengalirkan dan biaya lebih murah dari Peralatan : CO + Pompa air sees Unit & a = Pompa submersible unit i € = Slang air uit Go, PERSAPHA Palatinan Pelaksana Bangunan trigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksangan DERRIEAAG ATA SUMMERS PIE Caer Sena ae remsnroncmscaw fof venues Ea) | eins Lemebeosenie | | si ewoarayona | | LyaNG TeRGeNane PEMOMPAAN DAR! SUMURAN Sistrne Re Bak BenlaMPUN | eta. PaWOiiraan banca 7) PENAMPUNG PERTAMA DI ‘DUANE KE PENAMPUNG DAN SARANA 1A Pekrann cee nee OAR FruevAst SuMUSAN See om SRE | a Tahapan dan Metode Petaksanaan Pelathan Pelaksana Bangunan higast {BANG GALAN 7 aor SAcoRAR SENGAN POMPA, San KEOAUantn SEPERLUNYA | YANG TERGENANG | { i Pelatinan Peloksana Bangunan lrigasi Tahapan dan Metode Pelaksanaan POTONGAN HELENYANG OEEPWELE CSUMUR OALAHD Potongan Melintang Deepwell (Sumur Dalam) Pompa (submersible pump) Type 4 T 40 Tree Phase V 380/50 Hz El Pelatihan Petaksana Bangunan ligasi ‘Tanapen dan Metode Peleksangan 4 HP, 50 KW (setara) Diamater 9,6 cm, panjang total 1,481 m, panjang motor 0,275 m Type 4 M 20 single phase V 220/50 Hz 2 HP, 1,5 Kw (setara) Diameter 9,5 cm, panjang total 1,147 m, panjang motor 0,64 m. om, KONSTRUKSI PEMASAN' ll UNTUK DETEKSI PERUBAHAI TANAH AKIBAT DE\ iRvERING ad Pelatinan Pelaksdna Bangunan Irigasi SETTLEMENT PROBE ‘Tahapan dan Melode Pelaksanaan Pelatinan Pelaksana Bangunan Iigasi Tahapan dan Metode Pelaksanaan sa ‘Wand (Sn) Maoee 228m) =) g iE a ag San Haga dp in ares ine as ey i Ne Sh, ey | oo elatinan Pelaksana Bangunan Irigasi “Tohagan dan Metose Peiaksenoon 5.2, PEKERJAAN PEMANCANGAN 5.24 Pengecoran dan Pemancangan Tiang Pancang 5.244 ay 5.2.1.2 Ss Metoda Pelaksanaan Cor Tiang Pancang = Buat Vallen bath atau lantai kerja ukuran sesuai yang dibutuhkan ~ Elevasi rata, halus, padat = Siap bekisting ukuran sesuai spek. - Siap rangkaian besi sesuai spek. - Lantai kerja yang sudah keras, dimarkin, oe Ss - Lantai kerja diberi alas plastic atay - Pasang bekisting berhadapar pancang Pemasangan: bekisting (ores kapur yang tebal pada tiang pancang yang sedang Soon Masukkan rangkaian besi beton dan atur beton deckingnya Cor tiang pancang tersebut Demikian pengecoran tiang pancang dan setiap pengecoran diberi kode / tanggal = Berikan titik angkat apabila cor dibersusun - Tunggu umur sesuaui spek. Metode Pelaksanaan Pemancangan 4. Persiapan = Ada gambar kerja { Shop Drawing - Mempelajani letak tiang pancang terhadap 2s = Menempatkan tumpukan tang pancang terhadap_ titik pancang 58 Pelatinan Pelaksana Sangunen Iiga 2. Pelaksanaan ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan Transportasi tiang pancang ke lokasi pemancangan Urutan pemmancangan Lahan harus bebas dari gangguan-gangguan yang menghambat Jalur / tempat kedudukan alat pencang harus stabil dan cukup longgar untuk manuver alat berat Ruang gerak peralatan harus menjamin "SS Marking / mengecek posisi Bouw Plank ‘Check as memanjang dan metintang Mengukur titik pancang / N Memonitor pemancangan Melaksanakan kalendering Lo Alat pancang sesuai den Berat dan merk hammer Di cek kedudukan ala Meletakkap mln alat pancang yang pas dekat si waa, eo abil a pancang yang sudah disiapkan / berada ‘Apabila tiang pancang telah berdiri tegak Iurus, mulai dilaksanakan pemancangan dan memonitor sampai pemancangan selesai. Toleransi Bergeser terhadap as mendatar : 0-5 cm maksimum 10% bergeser terhadap as vertical (tegak lurus) tinggi tiang 20 m 0-2,5 cm maksimum 1%. Peralatan pengecoran tiang pancang Batching plant eevee Unit Truck mixer coos Unit Conerete Mixer Unit Conerete Vibrator ceceesee Unit B10 Pelatihan Pelaksana Bangunan trigash ‘Tahapan dan Metode Petaksanzan Flow Chart Pemancangan ¥ START } Pekerjaan Persiapan ¥ Mebtakkan alat pancang ‘Aribil Tiare Pancang Wendiikan SELESAI } Pancang gada Tit Polurusan Bn Pelatinan Pelaksana Bangunan Irigash ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan y 2 2 roKuran, [Pi yama AS Pelatihan Petoksana Bangunian trigast ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan ALY 5.2.1.3 Pemancangan Proteksi Galan $ 1. Metoda Peaiganaaneaneone Steel Shet Pile - Ten T¥nabking lokasi letak Stee! Sheet Pile janggu peralatan berat yang akan beroperasi. patok pembantu di luar rencana sheet pile awal Pancang steel sheet pertama / awal pada posisinya Hubungkan patok pembantu tadi dengan pancangan steel sheet pile pertama dari permukaan sheet pile +/- 0,5 — 1,00 meter dengan besi canal kanan dari kiri dan dibaut kuat sehingga tidak bergerak dan kedudukan stabil, water pass yang berfungsi sebagai rel atau patokan pelurusan - Kemudian pancangan selanjutnya dipanutkan mengikuti il tersebit - Apabila nil pengapit / panutan habis dapat disambung / digeser kearah selanjuinya - Demikian hingga pemancangan tersedut selanjutnya Catatan - Stee! Sheet Pile untuk pertemuan sudah ada tersendir m9 Pelatinan Pelaksaria Bangunan Krigasi ‘Tehapan dan Metode Pelaksanaan iga - Apabila didalam Stee! Sheet Pile akan digali / untuk konstruksi tertentu, maka agar tidak mengguling / roboh diberi perkuatan kedalam / keluar. 2. Gatian didalam Stee! Sheet Pile = Setelah perkuatan kearah dalam maupun luar selesal maka dapat diteruskan penggalian batu - Penggalian dapat dimulai dengan tenaga atau oops Bila tanah ex-galian perlu dibuang, gunal n dump truk. = Demikian hingga elevasi yang diperlukart 3. Standar hasil f = Mendapatkan pemancangan Sie! vertikal, Iurus, kuat i - Mendapatkan gatian sida sheet Pile, tanpa ada pergeseran Stee! Shed! KB xe ay, BS 4. Peralatan a. Crane : kapagitas Séstiatdimonsi ‘Steel Sheet Pilo...... Unit oe it a b. Vibro rein sian jenis tanah dan panjang / its! ee unit berg uai kapasitas vibrometer ........ unit unit ot Pelatinan Petaksana Bangunan tigasi Tahapan dan Metods Pelaksanaan 5.3. PEKERJAAN TANAH 5.3.1 Pekerjaan Galian Tanah Metoda Pelaksanaan 1 Menyiapkan as saluran Menentukan batas galian bodem Menentukan batas timbunan kanan dan kiri (untuk benang: Menggali tanah sampai Kedalaman yang ditentukan is en saluran, eee Hasil galian dibuang kekanan dan kekiri atau i dump ‘truck. Menggali tanah untuk membentuk key in kiri galian tanah sifatnya kasar belum di finish sehingga belm tepat sesuai gates ge kemiringan yang ditentukan, a, do wan Menggali tanah untuk membentuk Se kanan galian tanah, sifatnya kasar belum Go ingga belum tepat sesuai Soe kemiringan yang ditertukah,, 3." fatok"ag*batas bodem, batas kemiringan atas Memasang kembali kanan dan ra gga cats yang Kurang akibat operasi alat berat $ jafketentuan unit -- unit unit recess Unit unit S18 Pelatintan Pelaksana Bangunan rigasi “Tahapan dan Metode Pelaksangan onbe Bam ns rere “tate SUDA ‘Tehapan dan Melode Pelaksanaan Pelatihan Pelaksana Bangurian trigasi a7 i i Tahapan dan Metode Peleksanaan Pelatihan Pelaksana Gangunen Irigasi HAD EB EA Licos “shh 548 Pelatinan Pelaksana Bangunan Irigasi pan dan Metode Pelaksanaan 6.3.2. Pekerjaan Timbunan Tanah Contoh : Earth Work Canal Construction | 4, Metode Konstruksi Timbunan untuk saluran irigasi primer, sekunder dan sub sekunder + Setting out lokasi saluran irigasi oleh surveyor bersama dengan konsultan supervisi * Setting out lokasi Borrow area yang telah disetyjui sul konsultan supervisi ‘ menggunakan dumptruck dengan ju angkut yang disetujul bersama der © Permukaan tanah yang aka dibersinkan dari kotoran, tur iu tinggi, untuk mencapai moisture content yang optimum timbunan harus dipadatkan dengan vibro roller atau sheep fe %, siesta roller untuk mencapai kepadatan yang direncanakan # ap ‘jumlah lintasan compactor diputuskan sebelumnya pada “ay, pelaksanaan trial embankment ae ‘+ Setelah top elevasi dari timbunan tercapai, finishing slope timbunan atau trimming dilakukan dengan exacavator. 2. Peralatan berat yang dipakai * Dozer unit © Excavator ee unit © Dumptruck unit © Vibro roller unit = Water Tank Truck unit ee Pelatinan Pelaksana Bangunan higas) ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan Pelatinan Pelaksana Banguran Irigast ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan ‘rampninin aero oil Ira Bao enn Sey Dap Tick ante 2 Spying ey WaterTank 5.4 PEKERJAAN BETON 2 Pada pelaksanaan pekerjaan nebmusiaagon tertuang, tahapan pekerjaannya adalah sebagai berikut : > [TRaregarraser, eri batu pecah Persiapan ° Baja Tuiangan Bahan pembents Pangagukan Pengangkuten _——_ Pangecoran [ reracein Perawatan beten Pelatihan Pelaksana Bangunan ligasi 541 ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan Pemeriksaan Bahan-Bahan Bila dianggap perlu Pengawas Bangunan dapat memerintahkan agar iadakan pemeriksaan pada bahan-bahan atau pada campuran bahan- bahan yang dipakai dalam pelaksanaan Konstruksi beton bertulang untuk menguiji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi Pemeriksaan bahan-bahan dan beton harus dilakukan dengan cara-cara yang ditentukan dalam peraturan ini, Hasi-hasil pemerksapfaini ian harus dipelihara baik dan disimpan oleh Pengawas diminta harus dapat ditunjukkan kepada Pengawas selama pekerjaan berlangsung dan setiap saat s¢ pekerjaan selesai. ‘ CS fraw 5.4.1.1 Semen Portland © Ketika semen dicampur reaksi kimia antara campurannya deng: + Persenyawaan df i*RiGrasi sangat cepat disertal pelepasan sejuml afias dan akan mengeras dalam bebop, rgeseran adalah reaksi kimia dimana air ranan penting dan pengikatan serta jan berhenti segera setelah beton menjai kering. eG j6p8 Semen Portland : Be Untuk konstruksi pada umumnya, dimana tidak diminta persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis- jenis Jainnya. 2. Jenis II Untuk konstruksi umumnya terutama sekali bila disyaratkan agak tahan terhadap suffat dan panas hidrasi yang sedang 3, denis I Untuk konstruksi-konstruksi yang menurut persyaratan kekuatan awal yang tinggi 4. denis IV Untuk konstruksi-konstruksi yang persyaratan panas hidrasi yang rendah 5 Jenis V 522 Pelatinan Pelaksana Bangurian Irigasi ‘Tahapan dan Motode Pelaksanaan Untuk Konstruksi-konstruksi yang menuntut persyaratan ‘sangat tahan terhadap sulfat : ‘Semen Portland adalah semen hidrolis yang dinasilkan dengan ‘cara menggiling klinker yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidraulis dan gips sebagai bahan pembantu. 5.4.1.2. Agregat halus (pasir) + Dapat berupa pasir alam sebagai hasil desi batuan-batuan atau berupa pasir bu: oleh alat-alat pemecah batu ib tajam dan « Agregat halus harus terdiri aj ir keras. Butir-butir agregat halt ifat-Kekal, artinya tidak agaruh cuaca, seperti pecah atau hancur oleh teri matahari dan hyj.., © + Agregat halus tidak bole me 5%. + Agregatyhalus 1 is lay eanvak = arus terdiri dari butir-butir yang beraneke andung Lumpur lebih dari mengandung bahan-bahan sisa di atas ayakan 4 mm, harus minimum 2% berat " @ sisa di atas ayakan 1 mm, harus minimum 10% berat 4 sisa di atas ayakan 0,25 mm, harus berkisar antara 80% dan 95%. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beten, Kecuali dengan petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui 5.4.1.3 Agregat Kasar (kerikil dan batu pecah) 4. Berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan- batuan batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu. 2. Harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori dan harus bersifat kekal, tidak pecah atau hanour oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. 525 Pelatian Petoksana Bangunan higasi “Tahapan dan Metode Pelaksanaan 54.1.4 Air 3. Tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 1% (ditentukan tethadap berat kering). Apabila kadar Lumpur melampaui 1% maka agregat kasar harus dicuci. 4, Tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat yang reaktif alkali 5. Harus tecdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila diayak dengan susunan avgingzharue memenuhi syarat-syarat sebagai berikut + Sisa diatas ayakan 31.5 mm, harus “> Sisa diatas ayakan 4 mm, harys dan 98% berat 4 Solisih antara sisa-sisa yang berurutan adal 10% berat 3. Besar butir a AS tidak boleh lebih dari cetakan, spain tébal pelat atau tiga perempat dari Sn ‘giantara batang-batang atau berkas- “ aig dapat diminum: ngandung bahan-bahan yang dapat merusak beton ae Ee yang jemih tidak mengandung kotoran-kotoran, tidak fu, OS mengandung bahan-bahan perusak {fosfat, minyak, asam, alkali, bahan-bahan organis atau garam-garam) + Air untuk perawatan beton dengan syarat keasaman tidak boleh dengan pH lebih besar dari 6 dan tidak boleh terlalu sedikit mengandung kapur. 8.4.1.5 Baja dan Batang Tulangan = Setiap jenis baja tulangan yang dinasilkan pabrik-pabrik baja yang terkenal, dapat dipakai * Baja tulangan dengan mutu yang meragukan harus diperiksa_ di tembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui + Batang tulangan menurut bentuknya dibagi dalam batang polos dan batang yang diprofiikan Sa 5.4.16 5.42: Persiapan ° Sebelum pembuatan beton dimulai, semua alat-alat pengaduk dan ‘Tahanan dan Metode Polaksanaan « Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm yang telah dipijarkan_terlebin dahulu dan tidak bersepuh seng. * Berkas tulangan hanya boleh terdiri dari 2, 3 atau 4 batang yang sejajar. Pemeriksaan Mutu Beton dan Benda Uji * Selama masa pelaksaaan, mutu beton Aaymmw pelaksanaan harus diperiksa secara kontin: ati pemeriksaan benda uji "Oz + Benda-benda uji kubus harus i takan- jaiidbatéinding yang berhadapan. Oe aaa cetakan yang paling sedikit + Adukan beton yang hal igsung dari mesin pengaduk + Beban hancur ditunjukan oleh pesdwal ena Variasi Ke} iatan Ky Beton Dipengaruhi oleh Berbagai a féungan rongga udara pada beton yang telah dipadatkan i Perawatan ‘Suhu dan kesalahan pengujian pengangkut beton harus sudah bersih Sebelum beton dicor semua ruang-uang yang akan diisi dengan beton harus dibersitkan dari kotoran-kotoran, kemudian cetakan-cetakan dan pasangan-pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harus dibasahi dengan air sampai jenuh, sedangkan tulangan harus terpasang dengan baik sesuiai gambar kerja Bidang-bidang beton lama yang akan berhubungan erat dengan beton baru harus dikasarkan dan dibersihkan 628 Tahapan dan Metode Pelaksanaan isi dengan beton + Air harus dibuang dari semua ruang-ruang yang akan, 5.4.3 Pengadukan + Pengadukan beton pada semua mutu beton, kecuali mutu Bo, harus dilakukan dengan mesin pengaduk. + Selama pengadukan berlangsung kekentalan aduken beton harus diawasi terus menerus oleh tenaga pengawas yang abli dengap jalan memeriksa slump pada setiap campuran beton yang baru. fe = Wakfu. pengadukan bergantung pada kapasitas as Hoi banyaknya adukan yang diaduk, jenis dan susundn, byti'Balt agregat jnymnya harus diambil paling sedikit 1.5 menit setelah sembalt an dimasukkan kedaam drum pengaduk q Aas? + Apabila Karena sesuatu hal na gk memenuhi syarat minimahmisainya terial encer lahan_ dalam _pemberian igeras sebagian atau yang tercampur denga bahai-bal maka adukan ini tidak boleh dipakai dan harus aoe ‘tempat pelaksanaan, 5.4.4 Pengangkutan ae Pengangkutan adul tempat pengadukan ke tempat pengecoran ‘cara-cara dengan mana dapat dicegah pernisahan han. adukan beton harus lancar sehingga tidak terjadi jumiah air pencampur atali tu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor ng akan dicor. + \Adukan! beton sudah harus dicor dalam wakiu 1 jam setelah pengadukan dapat diperpanjang apabila digerakkan. “dengan air dimulai, Jangka waktu “kontinu secara mekanis dan bila perlu dipakai behan-bahan penghambat pengikatan setelah mendapat izin. 5.4.5 Pengecoran Beton harus dicor sedekat-dekatnya ke tujuannya yang terakhir untuk mencegah pemisahan bahan-bahan akibat pemindahan adukan di dalam cetakan Seiak pengecoran dimulai, pekerjaan ini harus dilanjutkan tanpa berhent! sampai mencapai siar-siar pelaksanaan yang ditetapkan sebagai berikut 526 Petatinan Pelaksana Bangunan Irigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan 5.4.6 1. Siar-siar peleksanaan harvs ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa hingga tidak banyak mengurangi kekuatan dari konsiruksi, 2. Antara pengecoran balok atau pelat dan pengakhiran pengecoran kolom harus ada waktu yang cukup untuk memberi kesempatan kepada beton dari kolom untuk mengeras. 3. Pada pelat dan balok, sia-siar pelaksanaan harus ditempatkan kira-kira di tengab-tengah bentangnya, dimana pengaruh gaya meiflang-sudah banyak berkurang. Pemadatan + Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga adukan beton harus dipadatkan selama peng + Pemadatan ini dapat dilakukan dengar dengan memukul-mukul cetaka menggunakan alat-alat pemadat fea i © Pada umumnya jarum penggetar, ft nen rit adukan atau Pe 7 fan untuk senantiasa een etar) Se \ggetar), ar are getarkan tidak boleh lebih tebal dari panjang jarum dan _ Sabet tidak boleh lebih tebal dari 30 a 50 om : ss Jat penggetar ditarik dari adukan beton apabila adukan mulai nampak -mipeightap sekitarjarum, Jarak antara pemasukan jarum harus dipi sedemikian rupa hingga SP daerah-daerah pengaruhnya saling menutupi SAT Pemeliharaan Beton Setelah pelaksanaan pengecoran, beton akan mengeras dan menyusut. Hal ini disebabkan karene terjadinya reaksi kimia antara air dan semen yang mengeringkan sebagian masa beton Besamya penyusutan sangat dipengaruhi oleh banyaknya air yang digunakan dalam campuran beton. Penyusutan pada beton cair akan lebin besar dari beton kental. Beton i udara yang lembab akan berkurang penyusutannya bila dibandingkan beton 327 Pelatinan Pelaksana Bangunan lrigasi ‘Tahapan dan Metoge Pelaksanaan yang berada pada udara kering. Dengan demikian maka untuk mengurangt penyusutan menjadi sekecil mungkin seminimum mungkin, menggunakan alat penggetar mekanik dan beton dalam keadaan lembab selama mungkin setelah pengecoran. ‘Adanya penyusutan dapat menimbulkan retak, Biasanya retak terjadinya karena adanya penahanan penyusutan. Untuk mengurangi terjadinya keretakan, maka diusahakan agar beton pada kondisi kelembaban yang merata, fe Dalam aplikasi di lapangan maka setelah pelaksanan pet pemelitaraan dengan cara membasahi_ permukaan’ menutup permukaan beton dengan karung i, membasahi permukaan dengan membuatkan pelindung ‘{*atap} Sisertal dengan pengukuran kelembaban udara. Q iL ‘s Sey oe pied steah 14 tart lego Bs are evan 7 hart jeu derek fit? ‘a0 BD mm (3-6 in) 330 kgf? (558 Wyo) 36 _Kandungen viara 4% hoo Te0 ‘umor dalara hari 528 Pelatinan Petaksana Bangunan Irigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan Gambar Prases Pemadatan dengan Jarum Penggeter Pekerjaan menggetar beton memakan banyak waktu tenaga kerja dan harus secara akurat, agar menghasilkan konstruksi beton yang balk, dibutuhkan tenaga kerja dan pakerja harus diberi instruksi cara bekerja alat tersebut £25 Peat linan Petaksana Bangunan fri 8 Metode Pelaksanaan gar Ce zi canteen semiainrin _, (OPS Beberapa pedoman umum yaitu : - pada tempat-tempat yang dekat jaraknya dila} waktu getar yang pendek - masukkan jarum penggetar dalam ajah dengan beratnya sendii Gangan dipaksakan); = bila tampak permukaan di sel nggetar mula licin, tarik peralahan-tahan sehingga tinggaikan jarum penggetar akan menutup dengan géndirinas 2 - pethatikan letak ( alditBénggetar, jarak yang digetarkan harus fatan 1n konstruksi tulangan antara alat penggetar dan bekisting fnindankan spesi beton dengan alat penggetar tidak zz 83 8 i seme tien dirampetan Gambar Penggetaran spesi beton 530 Pelatinan Peleksana Bangunian Iigasi ‘Tanapan dan Metode Pefaksanaan Pendarahan (bleeding) Pada penuangan spesi beton! senantiasa akan terdapat tidak tercampurya spesi beton (dari salah satu sebab). Bahan-bahan yang halus (ringan) biasanya oleh bahan kasar (berat). Air merupakan bahan yang paling ringan dalam campuran dan akibatnya yaitu air naik ke permukaan beton, Pengendapan dan penaikan air ini dinamakan pendarahan susunan butir, banyaknya air dan kecepatan spesi mengeras. Akibat dari pendarahan akan menghasilkan kualitas per jon sangat buruk Sangkar kerikil Akibat dari tinggi jatuh yal jarak dari dinding yang te af dapat terjadi sungkar kerikil. Hal ini adalah jat di mana kadar air pasir dan semennya sedikit. vontean Pengisian acuan dengan beton dinamakan ,penuangan / pengecoran’, karena spesi beto harus dikerjakan dalam waktu yang singkat, maka ini merupakan suatu pekeraan yang kritis, Ketika pengecoran harus dilakukan penjagaan yang cukup. Apabila pada penuangan terjadi suatu kesalahan, maka tindakan biaya perbaikannya tinggi dan besar. Kemungkinan bahwa nivo kualitas pekerjaan beton juga sangat mengecewakan. Bergantung pada masalah yang spesifik. Untuk dinding dan kolom jarak tinggi jatuh* dari spesi beton tidak boleh jatuh, agar mencegah segresi spesi beton. Pencampuran spesi ini disebabkan karena bahan-bahan yang 531 Pelatinan Pelaksana Banguman Irigast “Tahapan dan Metode Pelaksanaan SSS ———eEEEEeE terberat dan terbesar akan jetuh ke bawah lebih dahulu, Selanjutnya kerikil dan kemudian pasir dan akhimya pasta semen yang akan jatuh dalam bekisting. .Pencampuran sebelumnya yang baik itu akan terpengaruh dan kualitas beton buruk sekali. Karena itu maksimal tinggi jas akan dibatasi sampai sekitar 1,5 meter. agi harus digunaan talang cor atau klep cor pada Kecil (unak). Perhitungkan pula dengan pembebanan yang angkutan pada dasar tanah ( harus ditakukan sebelum penuangan € afangan telah selesai_, ~ “\gfigkah bekisting / acuan telah dibasahi dan atau diberi minyak bekisting - ‘Shome adanya perancah, tangga dan papan untuk dijatani > cukup personit = listrik / lampu bita dibutuhkan - cukup adanya bahan-bahan = apa dan bahan persediaan - _apakah ada jalanan masuk, rute pengangkutan - adanya alat pemadatan 532 Pelatihan Pelaksdina Bangunan Irigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan Pefatinan Polaksana Bangunan kigasi 54.8 Metoda Konstruksi Beton Lining Saluran dan Struktur (primer, sekunder dan sub sekunder canal) Pekerjaan beton tersebut terdii dari semua struktur beton termasuk pembesian pre cast dan composite struktur sesuai dengan spesifikasi kontrak dan dimensi seperti tertera dalam gambar yang telah disetujui engineer supervisi aaa Pelatinan Pelaksana Banainan Iigasi ‘Tahapan dan Melode Pelaksanaan Pekerjaan termasuk persiapan tempat dimana beton akan dicor, persiapan dan pemelinaraan dari pondasi, pengadukan beton dan dewatering. + Untuk gudang semen, kita harus membuat lantai yang aman dari Pengaruh cuaca dimana dibuat lantai kayu yang ditinggikan dan semen selalu ditutup plastic pelindung. + Hasil uji material beton dan job mix formula untuk sétiap kelas beton harus sudah dilaksanakan dan disetujui oleh engineer, ; » Lokas! pengecoran harus diperhitungkan cukup luas u Pengecoran beton dan memudahkan akses kel peralatan maupun tenaga kerja. + Fabrikasi bekisting terbuat dari kayu atau yang kedap mortar dan cukup kuat / kaku dan tidak m asi pada waktu pengecoran beton dan konstruksinyl. gmpang dilepas tanpa merusak betonnya. . farus dikasarkan dan harus t dengan mortar pada waktu + Permukaan ditempat sambgingal dibersinkan dengan air, dan‘ pengecoran lanjutany# ‘saluran : expansion joint, control joint dan construction joint dan joint sealant untuk memudahkan pengecoran beton. * Batching Plant digunakan untuk lokasi yang bisa dijangkau truk mixer dan beton mixer digunakan ditempat yang sempit. * Setelah adukan beton mengering, bekisting dapat dilepas dan diisi dengan expansion joint atau joint sealant untuk dilatasi. + Setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari premature drying, temperatur udara yang terlalu panas dan mechanical in jury. 535 Pelatinan Pelaksana Bangunan Iigasi ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan * Beton harus diaga selalu dari hilangnya kelembaban dengan suhu yang relative konstan untuk memastikan hidrasi yang sesuai untuk semen dan. pengerasan dari betonnya. . Metoda Konstruksi untuk Struktur * Setting out lokasi oleh survey bersama supervisi engineers ‘+ Galian ditempat lokasi struktur dilakukan dengan excavat; tau man power + Potong dan bengkok pembesian di base camp ‘+ Menyiapkan lantai kerja + Memasang pembesian struktur lantai sesu: © Konttaktor bersama konsultan supe’ pembesian dan menyiapkan cek list atau tidak + Pasang bekisting dari diperlukan eralatan a. Untuk beton fining : - Batching Plant Unit > Truck Mixer Unit ~ Steel Slepform Screed ..... Unit = Immersion type vibrator ......Unit - Winset coos Unit Pelatihan Pelaksana Banguinan tiga: ‘Tahapan dan Metode Pelaksanaan b. Untuk beton struktur |= Batching Plant .-- Unit + Truck Mixer . Unit ~ Concrete Vibrator Unit Flow Chart Beton Lining Saluran f_ Sehing out of Canali + 1 segment (i (euring) Tnspection by Supervise “men OF j ‘expansion joint between segment ol concrete . Beceptad by Owner ——_..-—*. : Finished erasiisaon slnantgt Goal ection Enah work asad done j smitent ) for Bator, slope | of Cane! Lining aucondance specification ibrikisk of concrete inspection by Supervisar ‘Together with eontsctors ‘Together with contrector's lant for 3a7 Pelatinan Pelaksana Gangurian Irigasi ‘Tehapan dan Metode Peiaksanaan 6.5 PEKERJAAN BATU 5.5.1 Pasangan batu : a. Tahapan Pekerjaan 5.6 PEKERJAAN PINTU Semua component, Pengukuran lokasi Galian dan trimming dengan tenaga kerja Cor beton fantai kerja dengan tenaga kerja Pengadukan beton dengan concrete mixer fe t sy CaN Pasang batu kali dengan mandor pasang batu dan wo Pasang batu hexagonal pada permukaan Gabion (bronjong) Untuk gabion dipergunakan kawat galvgnide® si sifkasi, ‘Tahapan pekerjaan bronjong : Finishing pasangan batu dengan plesteran (Cy a Pengukuran tokasi. Galian dan trimming derige Pasang kawat wire f Isikan material ipabrikasi pada pabrik pembuatan pintu oleh pintu kemudian diangkut ke site dan dipasang kasi pintu di pabrik khusus mekanikal port ke lokasi + Pasang pintu setelah pekerjaan struktur selesai 5.7 PEKERJAN JALAN 8.7.1 Perkerasan Sirtu (gravel pavement) Setalah pelaksanaan pekerjaan timbunan selesai dan konsolidasi dari timbunan sudah dianggap maximum, kemudian ditanjutkan denagn pekerjaan perkerasan sir Perbaikan timbunan tanah dilaksanakan dengan peralatan grader 538 Pol fatinan Palaksafia Bangunan In Tahapan dan Metode Pelaks 5.7.2 + Supply material sirtu dengan dumptruk dan ditumpuk secara teratur ditempat yang akan citimbun + Material sirtu dihampar dengan grader dan dipadatkan dengan tandem roller. ‘+ Sebelum dipadatkan, material perkerasan harus diberi air apabila peru agar tercapai optimum moisture content - pbs Tahapan' pekerjaan ; + Leveling timbunan tanah dengan grader + Supplier material sirtu dengan dumptruk ke la + Penghamparan dan leveling siru dengan grid Curing dengan water tank truk i * Pemadatan dengan tandem roller «Testing pemadatan sesuai spesiffkapt.. Peralatan : 7, 4 Excavator 0,70m? ...ginit + Dumptruk § m* + Motor grader ¢ + Tandem roller su base course ae dat fe setebal + 15 cm dengan gradasi sesuai standar spestfikasi , Sebo yaita campuran batu pecah dan sirtu atau semuanya batu ope “G Tahapon pekerjan ‘Material untuk sub base course dan base course dihampar dan dipadatkan lapis demi lapis, tidak lebih dari 15 cm setelah pernadatan. + Materiat tersebut dibawa dumptruk dari quarry dan dihampar dilokasi dengan motor grader lapis demi lapis * Pemadatan dilakukan oleh tandem roller / vibraroller * Water tank truk digunakan untuk menambah air guna pencapaian ‘optimum moisture content yang diperlukan agar tercapai maximum dry density. 638 Pelatinan Pelaksana Bangunan irigasi ‘Tehapan dan Metode Pelaksanaan Peralatan ; © Excavator 0,7 m? nit © Dumptruk 5 m? unit + Motor grader unit ‘+ Vibro compactor unit = Watertank truk unit 5.7.3. Perkerasan Aspal Ketebalan slope dan dimensi dari perkerasan aspal sesyg dan gambar berdasarkan standar spesifikasi Bina. dari engineer, + Permukaan base course dibersihkan dull diberi coating dengan aspal cair deng: * Segera sesudah pelaksanaan c¢ dihampar dengan alat aN dan tandem roller atau ae oe Penghamparan hotm Sires Peralatan : + Air comppessor Unit Unit Unit Unit Unit Tandem roller Unit Pneumatic Tire Roller... Unit * Generator Set sunt 540 Pelatinan Pelaksana Bangunan trigasi “Tahapan dan Metode Pelaksanaan Flow Chart Pekerjaan Gravel Pavement Matra rove bat

Anda mungkin juga menyukai