Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Available online at:

Volume 14 No 1 Februari 2018 http://ejournal.stikesmuhgombong.ac.id/index.php/JIKK/index

GAMBARAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS BOJONG I KABUPATEN PEKALONGAN
Sri Aniyati1), Aisyah Dzil Kamalah2)
1,2
Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
email: sri_aniyati88@yahoo.com

Abstract
Key word: quality of Elderly is the last stage of development of human life. Elderly often experience
life for elderly, physical, psychological, social or problems with the environment around them.
physical, This is make an affects in elderly’re quality of life. This study aims to determine
psychological, the quality of life of the elderly who live in working area of puskesmas Bojong
social, I Kabupeten Pekalongan. This research uses descriptive quantitative research
environmental design. Researchers describe QAL elderly by using a WHOQAL measuring
instrument is a Quality Of Life (QAL) by WHO. The Quality Of Life (QAL)
picture of the elderly in the working area of the Puskesmas Bojong I is largely
adequate (74%). (72%) is sufficient, social (74%) enough and environment
(64%) enough. In the future, efforts can be made to improve the quality of life
of the elderly both physically, psychologically, socially and environmentally.

PENDAHULUAN dan trauma psikis (Kartinah &


Lansia merupakan tahapan Sudaryanto,2008). Setiap lansia yang
perkembangan kehidupan terakhir awalnya memiliki pekerjaan, pada saat
manusia. Menurut WHO (2010) lansia memasuki pensiun merasa tidak dapat
adalah seseorang yang telah memasuki melakukan aktifitas yang dapat
usia 60 tahun keatas. Lansia bukan suatu dilakukannya. Hal tersebut merupakan
penyakit, namun merupakan tahap lanjut stresor untuk lansia yang tanpa disadari
dari suatu proses kehidupan yang ditandai dapat menjadi beban untuk kehidupan
dengan penurunan kemampuan fisik untuk lansia.
beradaptasi dengan masalah psikososial Masalah lain yang muncul adalah
dan stres lingkungan. lingkungan tempat tinggal lansia.
Terjadi berbagai penurunan fungsi Lingkungan yang aman dan nyaman sangat
tubuh pada lansia. Lansia mulai mengalami
dibutuhkan oleh lansia. Lingkungan yang
penurunan pendengaran, sehingga untuk
berkomunikasi dengan lansia diperlukan aman berarti lingkungan yang dapat
suara yang dikeraskan. Lansia mengalami mencegah lansia unteuk mengalami cidera.
penurunan fungsi penglihatan, sehingga Sedangkan lingkungan yang nyaman
lansia harus berhati – hati ketika berjalan merupakan lingkungan yang bersih, tidak
agar tidak jatuh. Fungsi memori pada lansia bising dan tidak menimbulkan stres
mulai menurun, sehingga diperlukan waktu psikologis pada lansia. Masalah yang ada di
pada lansia untuk mengingat suatu
sekitar lansia sangat mempengaruhi
kejadian. Hal ini sangat mempengaruhi
kehidupan psikososial lansia. kualitas hidup lansia.
Masalah psikososial yang dialami Quality Of Life atau kualitas hidup
oleh lansia seperti bingung, panik, bahkan merupakan merupakan “gagasan tentang
apatis biasanya disebabkan oleh kesejahteraan manusia yang diukur dengan
kehilangang, kematian pasangan atau orang indicator sosial bukan secara pengukuran
terdekat, berurusan dengan penegak hukum “kuantitatif” terhadap pendapatan dan

13
Aniyati & Kamalah Jurnial Ilmiah Kesehatan Keperawatan 14

produksi.” (United Nations Glossary HASIL


2009). Definisi kualitas hidup yang 1. Karakteristik Responden
berhubungan dengan kesehatan atau Responden dalam penelitian ini
healthrelated Quality Of Life (HRQoL) adalah lansia yang tinggal di wilayah kerja
dapat diartikan sebagai respon emosi dari puskesmas Bojong I
penderita terhadap aktivitas sosial, Tabel 1 Distribusi frekuensi karakteristik
emosional, pekerjaan dan hubungan antar responden
keluarga, rasa senang atau bahagia, adanya Karakteristik N %
kesesuaian antara harapan dan kenyataan 1. Usia
yang ada, adanya kepuasan dalam Pertengahan Lansia (45 – 59 17 34
tahun)
melakukan fungsi fisik, sosial dan Lansia (60 – 74 tahun) 25 50
emosional serta kemampuan mengadakan Lansia Tua (75 – 90 tahun) 8 16
sosialisasi dengan orang lain. Sangat Tua (>91 Tahun) 0 0
2. Jenis Kelamin
Jumlah lansia di Kabupaten Laki – laki 5 10
Pekalongan adalah 61.774 jiwa, puskesmas Perempuan 45 90
bojong I adalah salah satu wilayah yang 3. Pendidikan
Tidak Sekolah 9 18
jumlah lansianya tertinggi di kabupaten SD 40 80
pekalongan, yaitu 261 lansia. Hal tersebut SMP 1 2
melatarbelakangi peneliti untuk melakukan
penelitian di Puskesmas Bojong I. Peneliti Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat
ingin mengetahui gambaran Quality Of Life bahwa usia responden terbanyak adalah
pada lansia di wilayah kerja puskesmas lansia yang memiliki umur 60 – 74 tahun
Bojong I. Tidak hanya ditinjau secara sebanyak 25 orang (50%). Sedangkan jenis
umum, akan tetapi juga dilihat dari empat kelamin terbanyak adalah perempuan
aspeknya yaitu aspek fisik, psikologis, sejumlah 45 orang (90%), dengan tingkat
sosial dan lingkungan. pendidikan terbanyak yaitu SD 40 orang
(80%).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain 2. Analisis Univariat
penelitian Deskriptif kuantitatif. Peneliti Dimensi Fisik
menggambarkan QAL lansia dengan Tabel 2 Distribusi dimensi fisik lansia
menggunakan alat ukur. Alat ukur yang No Kriteria Frekuensi %
digunakan adalah WHOQAL merupakan 1 Baik (76 – 100) 27-35 7 14
2 Cukup (56-75) 16-26 43 86
kuesioner Kualitas Hidup (Quality Of Life / 3 Kurang (<55) < 15 0 0
QAL) lansia WHO yang sudah ditranslate
dalam bahasa indonesia tahun 2004. Dimensi Psikologis
Kuesioner yang dberikan pada responden Tabel 3 Distribusi dimensi psikologis
berisi 26 pertanyaan tentang dimensi fisik, lansia
psikologis, sosial dan keadaan lingkungan No Kriteria Frekuensi %
lansia. 1 Baik (76 – 100) 24 - 30 12 24
2 Cukup (56-75) 17 – 23 36 72
3 Kurang (<55) < 16 2 4
Vol 14,&2018
Aniyati Kamalah Gambaran
Jurnial kualitas hidup
Ilmiah Kesehatan lansia … 15
Keperawatan

Dimensi Sosial PEMBAHASAN


Tabel 4 Distribusi dimensi sosial lansia Lansia adalah sebuah proses dalam
No Kriteria Frekuensi (%) diri seseorang untuk menjadi tua. Secara
1 Baik (76 – 100) 13-15 1 2 fisik, seorang lansia mengalami perubahan
2 Cukup (56-75) 9 – 12 37 74 dari penurunan fungsi tubuh hingga emosi
3 Kurang (<55) < 8 12 24
yang tidak stabil. Beberapa faktor yang
Dimensi Lingkungan mempengaruhu kesehatan jiwa lansia
Tabel 5 Distribusi dimensi lingkungan antara lain Penurunan kondisi fisik,
lansia penurunan fungsi dan potensi seksual,
penurunan aspek psikososial, perubahan
No Kriteria Frekuensi (%)
1 Baik (76 – 100) 39-50 15 20 yang berkaitan dengan pekerjaan, dan
2 Cukup (56-75) 27-38 32 64 perubahan dalam peran sosial dimasyarakat
3 Kurang (<55) < 26 3 6 (Kartinah & Sudaryanto, 2017).
Hasil penelitian yang disajikan
Kualitas Hidup Lansia
dalam tabel 3.2 memperlihatkan kualitas
Tabel 6 Distribusi kualitas hidup lansia
hidup lansia pada dimensi fisiknya.
No Kriteria Frekuensi (%) Dimensi fisik lansia cukup baik dirasakan
1 Baik (76 – 100) 98-130 10 20
2 Cukup (56-75) 72 – 97 37 74 oleh 43 lansia (86%). Dimensi fisik
3 Kurang (<55) <71 3 6 menurut WHOQOL indikainya adalah
Nyeri, terapi medis, kelelahan, istirahat,
Berdasarkan tabel 1, usia responden aktivitas, dan bekerja.
terbanyak adalah lansia yang memiliki Masalah fisik yang sering terjadi
umur 60 – 74 tahun sebanyak 25 orang pada lansia adalah hipertensi, penelitian
(50%). Sedangkan jenis kelamin terbanyak
yang dilakukan olah Dewi and Sudhana
adalah perempuan sejumlah 45 orang
(2014) menunjukkan bahwa lansia dengan
(90%), dengan tingkat pendidikan
hipertensi memiliki kualitas hidup lebih
terbanyak yaitu SD 40 orang (80%).
Kemudian kualitas hidup lansia pada buruk dari pada kualitas hidup lansia
dimensi fisiknya dalam penelitian ini dengan normotensi. Hal ini menunjukkan
terlihat fisik lansia cukup baik dirasakan bahwa dimensi fisik lansia seperti tekanan
oleh 43 lansia (86%). Distribusi psikologis darah yang tinggi sangat mempengaruhi
pada responden sebagian besar yaitu 36 keseluruhan kualitas hidup dari seorang
lansia (72%) merasa cukup. Dimensi sosial lansia.
dari lansia di wilayah kerja puskesmas Distribusi psikologis pada
Bojong I cukup yaitu 37 lansia (74%) dari responden sebagian besar yaitu 36 lansia
total 50 lansia. (72%) merasa cukup. Dimensi psikologis
Pada tabel 5, memperlihatkan 32 WHOQOL dalam penelitian ini ada enam
lansia (64%) dimensi lingkungan yang ada komponen, yaitu perasaan positif, arti /
di sekitarnya cukup, serta keseluruhan makna hidup, konsentrasi, harga diri,
kualitas hidup responden adalah cukup
gambaran diri dan perasaan negatif.
dirasakan oleh 37 lansia (74%), baik 10
lansia (20%) dan kurang 3 lansia (6%).
Aniyati & Kamalah Jurnial Ilmiah Kesehatan Keperawatan 16

Seorang lansia yang memilki Dimensi lingkungan yang


gambaran diri yang buruk dan perasaan ditanyakan dalam penelitian ini adalah
negatif dalam dirinya, akan menyebabkan keamanan fisik, keamanan lingkungan,
depresi pada lansia. Kualitas hidup pada ketersediaan materi, ketersediaan
pasaien depresi dilakukan oleh chan dkk informasi, rekresi, kepuasan terhadap
(2006) yang hasilnya menunjukkan kualitas tempat tinggal, akses layanan kesehatan,
hidup pada pasien dengan depresi scor nya dan transportasi. Lingkungan tempat tinggal
lebih rendah dari pada skor kualitas hidup lansia sangat mempengaruhi kualitas hidup
pada orang normal dan dengan orang yang lansia. Lingkungan yang kurang kondusif
memiliki penyakit fisik. Hal tersebut misalnya terjadi bencana alam seperti gempa
memperlihatkan bahwa masalah bumi dapat mempengaruhi kualitas hidup
psikologis, dalam hal ini adalah depresi lansia. Gempa bumi yang terjadi di taiwan
dapat mengganggu kualitas hidup seorang mengakibatkan kualitas hidup lansia yang
lansia. selamat dari gempa bumi mengalami
Hal tersebut sesuai dengan hasil penurunan.
penelitian Rohmah and Bariyah (2015) dari Studi yang dilakukan oleh Lin,
keempat faktor yang mempengaruhi Huang dkk (2002) menunjukkan bahwa
kualitas hidup lansia (fisik, Psikologis, gempa bumi yang terjadi pada 21
sosial dan lingkungan) faktor paling september 1999 mengakibatkan penurunan
dominan yang mempengaruhi kualitas kualitas hidup lansia pada dimensi
hidup lansia adalah faktor psikologis. lingkungannya sesudah terjadi gempa.
dimensi sosial dari lansia di wilayah Terlebih pada lansia yang rumahnya roboh
kerja puskesmas Bojong I cukup yaitu 37 total. Akan tetapi, lansia tersebut terlihat
lansia (74%) dari total 50 lansia. Dimensi mengalami kenaikan kualitas hidup pada
Sosial dalam WHOQOL dalam penelitian dimensi sosialnya.
ini berada dalam pertanyaan no 20, 21 dan Penelitian ini menggunakan World
22. Pertanyaan tersebut menanyakan Health Organization Quality Of Life
tentang hubungan sosial, kehidupan assessment instrument (WHOQOL-BREF)
seksual, dan dukungan dari orang lain. untuk mengukur kualitas hidup lansia
Keluarga merupakan lingkungan dengan empat domain didalamnya. Yaitu,
sosial terdekat bagi sesorang individu. Kesehatan fisik (physical health),
Begitupula bagi lansia. Lingkungan Kesehatan psikologis (psychological
terdekat lansia adalah keluarga. Fungsi health), Hubungan Sosial (Social
keluarga bagi lansia sangat penting, Relationship), dan Lingkungan
menurut Sutikno (2011) kualitas hidup (Environmental). Responden pada
lansia baik ketika keluarga dapat penelitian ini 100% tinggal di komunitas
melaksanakan fungsinya untuk lansia bersama keluarganya. Sehingga dari segi
sebagai pendukung dan lingkungan sosial sosial, keluarga sangat berperan dalam hal
bagi lansia. Dukungan keluarga yang baik sosialisasi lansia dengan orang lain.
pada lansia akan meningkatkan kualitas Keluarga dapat membantu lansia jika lansia
hidup lansia (Wafroh, Herawati, & Lestari, mengalami keluhan / penyakit fisik. Akan
2017). tetapi, keluarga juga dapat menjadi
penyebab stres psikologis pada lansia.
Vol 14,&2018
Aniyati Kamalah Gambaran
Jurnial kualitas hidup
Ilmiah Kesehatan lansia … 17
Keperawatan

Hal ini berbeda dengan penjelasan Kurniawati, Henie. (2015). Studi Meta
menurut Yuliati (2014), tidak terdapat Analisis Spiritual Well Being dan
perbedaan kualitas hidup lansia yang Quality Of Life:
tinggal di komunitas dengan lansia yang Online)(http://mpsi. umm. ac.
tinggal di pelayanan sosial lanjut usia. Baik id/files/file/141-147% 20Hanie.
fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan. pdf), diakses.
Ada yang dapat menggantikan fungsi Pertiwi, Herdini Widyaning. (2013).
keluarga yaitu teman yang berada di Faktor-faktor yang berhubungan
pelayanan sosial maupun petugas yang dengan frekuensi kehadiran lanjut
selalu membantu lansia. usia di posyandu lansia. Jurnal
Bidan Prada, 4(01).
KESIMPULAN Rahman, Syahnur. (2016). Faktor-Faktor
Gambaran kualitas hidup / Quality Yang Mendasari Stres Pada Lansia.
Of Life (QAL) pada lansia di wilayah kerja Jurnal Penelitian Pendidikan,
puskesmas Bojong I sebagian besar adalah 16(1).
cukup (74%). Ditinjau lebih dekat dari
Rohmah, Anis Ika Nur, & Bariyah, Khoridatul.
masing – masing dimensinya yaitu fisik
(2015). Kualitas Hidup Lanjut Usia.
(86%) cukup, psikologi (72%) cukup, Jurnal Keperawatan, 3(2).
sosial(74%) cukup dan lingkungan (64%)
cukup. Kedepannya dapat dilakukan usaha- Sunkudon, Mariana Christiani, Palandeng,
Henry, & Kallo, Vandri. (2015).
usaha untuk meningkatkan kualitas hidup
Pengaruh senam lansia terhadap
lansia baik secara fisik, psikologis, sosial
stabilitas tekanan darah pada
dan lingkungannya.
kelompok lansia gmim anugerah di
desa tumaratas 2 kec. Langowan
DAFTAR PUSTAKA barat kab. Minahasa. Jurnal
Dewi, Putri Rossyana, & Sudhana, I Wayan. Keperawatan, 3(1).
(2014). Gambaran Kualitas Hidup
Pada Lansia Dengan Normotensi Dan Sutikno, Ekawati. (2011). Hubungan Fungsi
Hipertensi Di Wilayah Kerja Keluarga Dengan Kualitas Hidup
Puskesmas Gianyar I Periode Bulan Lansia. Universitas Sebelas Maret.
November Tahun 2013. E-Jurnal
Wafroh, Siti, Herawati, Herawati, & Lestari,
Medika Udayana, 3(9).
Dhian Ririn. (2017). Dukungan
Efendi, Ferry. (2009). keperawatan keluarga dengan kualitas hidup lansia
kesehatan komunitas : Teori dan di pstw budi sejahtera banjarbaru.
praktik dalam keperawatan: Dunia Keperawatan, 4(1), 60-64.
salemba medika. Yuliati, Amalia. (2014). Perbedaan Kualitas
Kartinah, Kartinah, & Sudaryanto, Agus. Hidup Lansia Yang Tinggal Di
(2017). Masalah psikososial pada Komunitas Dengan Di Pelayanan
Sosial Lanjut Usia (Studi pada Lansia
lanjut usia. Berita Ilmu Keperawatan,
1(2), 93-96. di Wilayah Kerja Puskesmas Kasiyan
dan UPT PSLU Jember).

Anda mungkin juga menyukai