JUDUL :
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TANJUNG PAPUMA
BEACH RESORT DI KABUPATEN JEMBER
TEMA :
ARSITEKTUR BIOKLIMATIK
DI SUSUN OLEH :
AGUSTIAN EDIKUSUMA
NPM :
04.2016.1.03034
DOSEN PEMBIMBING :
SUCI RAMADHANI, ST, MT
2. Pengertian Judul
Judul : Perencanaan Dan Perancangan Tanjung Papuma Beach
Resort Di Kabupaten Jember
3. Pengertian Tema
Tema : Arsitektur Bioklimatik
Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individu untuk
mengimajinasikan diri dan ilmu mereka dalam merancang
bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup
merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan,
mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan
perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu
desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur
juga merujuk pada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Bioklimatik berasal dari bahasa asing yaitu Bioclimatology.
Menurut Kenneth Yeang “ Bioclimatology is the study of the
relationship between climate and life, particulary the effect of
climate on the health of activity of living things”. Bioklimatik
adalah Ilmu yang mempelajari antara hubungan iklim dan
kehidupan terutama efek dari iklim pada kesehatan dan
aktivitas sehari-hari. Bangunan Bioklimatik adalah bangunan
yang bentuk bangunanya disusun oleh desain penggunaan
teknik hemat energi yang berhubungan dengan iklim setempat
dan data meteorologi, hasilnya adalah bangunan yang
berinteraksi dengan lingkungan, dalam penjelmaan dan
operasinya serta penampilan berkualitas tinggi.
4. Latar Belakang
Pantai Tanjung Papuma terletak di sebelah selatan Kota Jember,
salah satu kota di Provinsi Jawa Timur yang berada di jalur Bromo, Ijen,
dan Bali. Pantai pasir putih ini terletak kurang lebih 37 km ke arah selatan
dari Kota Jember, atau kurang lebih 235 km dari Kota Surabaya. Nama
Papuma sendiri terbentuk sebagai akronim dari Pasir Putih dan Malikan.
Kata “Tanjung” ditambahkan di depannya, untuk menggambarkan posisi
pantai yang menjorok ke laut arah barat daya dari wilayah itu. Selain
pantainya, hutan yang terletak di sisi lainnya juga jadi daya tarik obyek
wisata ini.
Pantai ini menyuguhkan banyak kelebihan. Sebut saja hamparan pasir
putih dengan tanjung melingkar sepanjang 1,5 km, barisan bukit hijau
dengan pepohonan yang rimbun mengelilingi pantai. Pantai Tanjung
Papuma, merupakan satu dari 16 objek wisata unggulan yang
dipromosikan oleh Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Keindahan alam
yang dimiliki Papuma masih asli, belum terkepung oleh banyak bangunan
kokoh dari beton.
Potensi yang dimiliki pantai tanjung papuma ini jika dikelola dan
dikembangkan dengan baik dapat menjadi salah satu aset daerah.
Penyedia fasilitas pendukung pentingnya untuk dilakukan. Salah satunya,
adalah bangunan penginapan dengan fasilitas yang layak dan nyaman
yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas hiburan lainnya, yang dapat
memberikan hiburan alternatif bagi wisatawan. Sehingga tercipta suasana
nyaman yang dapat memberikan kesan bagi pengunjung yang datang.
Terbentukya citra wisata yang baik pada kawasan wisata pantai kelapa ini,
membuat pengunjung kembali lagi di waktu mendatang untuk menikmati
obyek wisata yang ada di tempat tersebut.
Melihat dari perkembangan bangunan serta teknologi yang demikian
pesat, kita seakan lupa betapa pentingnya keselarasan atau
keseimbangan hubungan antara arsitektur dengan alam. Suatu konsep
arsitektur yang mengangkat keselarasan, bentukan ide dari alam adalah
arsitektur bioklimatik. Menurut (Tumimomor, 2011) arsitektur Bioklimatik
5. Rumusan Masalah
Dari penjabaran latar belakang di atas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
8. Sistematika Pembahasan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi tentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah,
Rumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan dan Sasaran,
Manfaat, Sistematika Penulisan, Kerangka Pemikiran.
BAB II TINJAUAN PUSAKA
Kajian Pustaka, berisi tentang tinjauan umum mengenai Pengertian,
fungsi, tujuan, serta beberapa teori pendukung sebuah
perencanaan resort dengan konsep arsitektur bioklimatik dan studi
banding/preseden desain.
BAB III METODOLOGI DAN RENCANA LOKASI
Metodologi penelitian dan rencana lokasi, berisi tentang metode apa
yang dipakai dan lokasi yang akan direncanakan.
BAB IV STUDY KASUS / STUDY LITERATUR
Bab ini berisi tentang Metode Pengumpulan Data (Studi Banding,
Studi Literatur, Studi Lapangan/Kasus,
(Penelitian/Survei,Wawancara, dan Observasi) ) serta Metode
Analisa data (Internal Dan Eksternal) dan Program Desain berisi
tentang Analisa Konsep Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
yaitu bentuk,ruang, tatanan dan struktur.
BAB V PROGRAM RUANG & ANALISA TAPAK
Bab ini berisi tentang analisis ruang yang dibutuhkan, hubungan
antar ruang dan persyaratan ruang. Selain itu juga berisi tentang
analisis tatanan lahan dan analisis yang berhubungan dengan
kondisi tapak.
BAB VI KONSEP PERANCANGAN
Konsep desain, berisi tentang konsep sketsamatis desain, serta
Transformasi Bantuk berupa perubahan suatu gubahan bentuk
menjadi suatu bentukkan desain.
BAB VII PENUTUP
Penutup berisi tentang, kesimpulan dan saran perancangan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENJELASAN
JUDUL
LATAR
BELAKANG
MAKSUD &
TUJUAN
PERMASALAHAN
PENGUMPULAN
DATA
ANALISA DAN
PENDEKATAN
KONSEP
APLIKASI
PERANCANGAN
GAMBAR
DESAIN AKHIR
BULAN KE -
No. KEGIATAN
1 2 3 4
1. Pengajual judul dan Tema
2. Mendapatkan Dosen Pembimbing Konsep
Bimbing Penulisan Proposal Konsep Mulai Judul –
3.
Jadwal Kerja
4. Pengumpalan data untuk Penulisan Propsal
Bimbingan Pengolahan Data Hasil Survay dan Studi
5.
Literatur
6. Bimbingan Penulisan Proposal Bab 1
7. Perbaikan Bab 1
8. Bimbingan Penulisan Proposal Bab 2
9. Perbaikan Bab 2
10 Bimbingan Penulisan Proposal Bab 3
11. Perbaikan Bab 3
12. Bimbingan Penulisan Proposal Bab 4
13. Perbaikan Bab 4
14. Bimbingan Penulisan Proposal Bab 5 dan Lampiran
15. Perbaikan Bab 5
16. Bimbingan Tahap Akhir
17. Pengumpulan
19. Sidang konsep
20. Perbaikan
21 Pengumpulan Akhir