Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Analisis dan Pelayanan Publik

Muhammad Firyal Akbar, Evaluasi Kebijakan Program Pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah
Volume 2, Nomor 1, Juni 2016
(Studi Kasus pada Sekolah Dasar di Kabupaten Mamuju Utara)
pISSN: 2460-6162 | eISSN: 2527-6476

Evaluasi Kebijakan Program


Pemberian Dana Bantuan
Operasional Sekolah
(Studi Kasus pada Sekolah Dasar di Kabupaten Mamuju Utara)

Muhammad Firyal Akbar*

Abstrak
Berbagai kendala dalam program pemberian dana BOS di Kabupaten Mamuju Utara. Penelitian ini bertu-
juan untuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan hasil evaluasi pelaksanaan dari program pembe-
rian dana bantuan operasional sekolah (BOS ) pada Sekolah Dasar di Kabupaten Mamuju Utara, dengan
melihat atau mengukur evaluasinya menggunakan Kriteria evaluasi seperti efektifitas, kecukupan, perataan,
responsivitas dan ketepatan. Penelitian ini menggunakan Metode atau pendekatan kualitatif dengan desain
penelitian studi kasus, adapun yang menjadi kasus dalam penelitian ini yaitu kasus yang menjadi rumusan
masalah peneliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi (pengamatan) langsung dilapan-
gan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Penentuan informan dilakukan secara Purposive, dengan
melihat kesesuaian antara calon informan dengan informasi yang dibutuhkan. Data dianalisis dengan re-
duksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Penelitian ini menujukkan bahwa dari hasil evaluasi
program pemberian dana bantuan operasional sekolah pada sekolah dasar di Kabupaten Mamuju menun-
jukkan bahwa program ini sudah dijalankan dengan cukup baik dan dapat dilanjutkan, namun begitu masih
ada catatan yang menjadi kekurangan dan kelemahan dalam program ini sehingga diperlukan kajian ulang
untuk keberhasilan dan kemaksimalan dari tujuan program dana BOS itu sendiri.

Kata Kunci : Evaluasi Kebijakan, Program Pendidikan, Biaya Operasional Sekolah (BOS)

Abstract
Various problems in the school operational funds program in North Mamuju regency .This study aims to
evaluate of the implementation of a program of school operational funds (known as BOS) at the elementary
Schools in North Mamuju. The variables of this study are effectiveness, adequacy, alignment, responsive-
ness and accuracy. This study use qualitative method or approach to the design of case study research,
as for that being the cases in this study is the case that the formulation of the research problem. Data was
collected by observation in the field, in-depth interviews, and documentation. The determination of con-
ducted purposive informant, the informant saw the fit between a candidate with the required information.
Data were analyzed with data reduction, data display, and draw conclusions. This study was shows that
the evaluation of the results of operational assistance grant program at the school in elementary school
Mamuju shows that this program is executed quite well and can continue, but there is still a record to be
flaws and weaknesses in the program so it is necessary to review it maximize of success and goals of the
program itself BOS.

Keywords: Policy Evaluation, Education Program, School Operational Fund

*Program Studi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Gorontalo


firyalakbar@yahoo.co.id

47
Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik, Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

I. Pendahuluan munikasi, pemeliharaan sarana dan prasa-


Dasar dari kemajuan suatu bangsa rana, uang lembur, transportasi, konsum-
ialah bagaimana tingkat pendidikan dari si, pajak, asuransi, dan lain-lain. Namun
bagsa itu sendiri, seperti yang telah dijelas- demikian, ada beberapa jenis pembiayaan
kan oleh UNDP tentang HDI (Human De- investasi dan personalia yang diperbolehkan
velopment Index) atau Index Pembangunan dibiayai dengan dana BOS. Dalam buku
Manusia. IPM memiliki tiga hal dalam men- petunjuk teknis penggunaan dana bantuan
gukur tingkat kemajuan ataupun pembangu- operasional sekolah (BOS) dan laporan
nan suatu bangsa yakni tingkat pendidikan, keuangan bantuan operasional sekolah di-
kesehatan dan varitas daya beli (ekonomi). jelaskan bahwa secara umum program BOS
Peran pendidikan pun kemudian menjadi bertujuan untuk meringankan beban mas-
sangat penting dalam upaya mempersiapkan yarakat terhadap pembiayaan pendidikan
dan kemudian menghasilkan sumber daya dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang
manusia (Human Resources) yang baik. bermutu. Secara khusus, program BOS ber-
Dalam perkembangan dunia pendidikan di tujuan untuk membebaskan pungutan bagi
Indonesia , berbagai program pendidikan seluruh siswa SD/SDLB negeri dan SMP/
telah diluncurkan oleh pemerintah sendiri SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap
seperti program wajib belajar 9 tahun, ke- biaya operasi sekolah.
bijakan pendidikan gratis, pemberian dana Dalam perkembangannya, pelaksa-
bantuan operasional sekolah (BOS) dan ma- naan dana BOS di beberapa wilayah men-
sih banyak program-program dalam upaya galami beberapa permasalahan, misalnya
peningkatan kualitas pendidikan di Indone- dalam hal pencapaian tujuan dari dana BOS
sia. Salah satu dari berbagai program yang itu sendiri. Berbagai hal menjadi alasannya
telah diluncurkan oleh pemerintah tersebut diantaranya bahwa dana BOS yang dikucur-
yang masih berlangsung hingga saat ini kan kemudian belum maksimal dengan
ialah pemberian dana bantuan operasional jumlah sekolah yang ada, pencairan dana
sekolah atau pemberian dana BOS. BOS yang masih mengalami keterlambatan,
Definisi dari dana BOS adalah dan adanya indikasi penyelewengan oleh
program pemerintah yang pada dasarnya pihak-pihak yang bertanggung jawab da-
untuk penyediaan pendanaan biaya oper- lam penyaluran dana BOS. Hal tersebut
asi nonpersonalia bagi satuan pendidikan kemudian menjadi hal yang perlu perhati-
dasar sebagai pelaksanaan program wajib kan mengingat program ini sudah berjalan
belajar. Dalam penjelasan Peraturan Pe- hampir 8 tahun lamanya, sehingga perlu
merintah Nomor 48 Tahun 2008 Tentang diadakan evaluasi terhadap program ini. Be-
Pendanaan Pendidikan, bahwa biaya non gitupun kemudian yang terjadi di wilayah
personalia adalah biaya untuk bahan atau Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat,
peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya dimana persoalan-persoalan yang menyang-
tak langsung berupa daya, air, jasa teleko- kut disorientasi penggunaan dana BOS,

48
Muhammad Firyal Akbar, Evaluasi Kebijakan Program Pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah
(Studi Kasus pada Sekolah Dasar di Kabupaten Mamuju Utara)

bahkan dari hasil pengamatan langsung, kan komponen IPM yang penting. Meski-
dan hasil perbincangan lepas dengan para pun secara umum pembangunan pendidikan
pelaksana dana BOS seperti para Kepala di Kabupaten Mamuju Utara relatif mem-
Sekolah maupun guru-guru, didapatkan in- baik, di mana ditunjukkan dengan semakin
formasi bahwa pemberian dana BOS untuk meningkatnya persentase penduduk yang
Kabupaten Mamuju Utara belum efektif. melek huruf. Jumlah penduduk yang mam-
Berbagai hal menjadi alasannya diantaranya pu membaca dan menulis di Kabupaten
bahwa dana BOS yang dikucurkan kemudi- Mamuju Utara tergolong tinggi. Hal ini
an belum maksimal dengan jumlah sekolah terlihat pada periode tahun 2006‐2011, an-
yang ada, pencairan dana BOS yang masih gka melek huruf Kabupaten Mamuju Utara
mengalami keterlambatan, dan adanya ind- cenderung mengalami kenaikan walaupun
ikasi penyelewengan oleh pihak-pihak yang bergerak lambat. Pada tahun 2011, angka
bertanggung jawab dalam penyaluran dana melek huruf penduduk Kabupaten Mamuju
BOS. Utara telah mencapai 95,59 persen. Den-
Kelemahan lain pelaksanaan pro- gan demikian masih terdapat 4,41 persen
gram BOS adalah secara konseptual BOS penduduk usia 10 tahun ke atas yang buta
diberikan kepada siswa/siswi tidak mampu huruf. Jika dibandingkan dengan kabupat-
atau masyarakat miskin, tetapi kenyataan en lain di Provinsi Sulawesi Barat, namun,
di lapangan belum sepenuhnya siswa/siswi untuk indikator angka partisipasi sekolah
miskin tidak mampu mendapatkan layanan (APS) tidak mengalami perubahan yang
pendidikan secara memadai. Hal ini san- signifikan. Hal ini menjadi penting karena
gat bertentangan dengan konsep program APS sendiri menjadi indikator penting un-
bantuan BOS sehingga perlu diluruskan. tuk menilai bagaimana tingkat partispasi
Permasalahan lain adalah penggunaan dana anak-anak di Kabupaten Mamuju Utara
BOS oleh sekolah yang selama ini kurang untuk menempuh pendidikan atau berse-
melakukan musyawarah dengan orang tua/ kolah, yang jika dikaitkan dengan adanya
wali termasuk dalam hal ini penyusunan progaram dana BOS yang bertujuan untuk
RAPBS, sebaliknya orang tua murid /wali menggratiskan biaya operasional sekolah
diundang oleh sekolah untuk berpartisipasi terutama bagi masyarakat miskin untuk
memberikan bantuan kekuarangan anggaran siswa/siswi tingkat SD, MI, serta tingkat
sekolah yang sudah di tetapkan oleh seko- SLTP dan MTS baik negeri maupun swasta,
lah. tentu akan membantu masyarakat untuk
Kenyataan lain yang menjadi cer- kemudian mendorong anak-anaknya untuk
minan dalam kurang maksimalnya pelak- bersekolah.
sanaan BOS di kabupaten Mamuju Utara Apa yang telah dijelaskan sebel-
dapat dilihat dari Indeks Pembangunan umnya menggambarkan bahwa kebijakan
Manusia bidang pendidikan di Kabupaten program dana BOS pada prakteknya masih
Mamuju Utara. Indeks pendidikan merupa- jauh dari harapan kita pada khususnya dan

49
Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik, Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

pemerintah sendiri pada umumnya. Dalam lah upaya menyediakan informasi untuk
hal ini dilihat dari sudut pandang ilmu kebi- disampaikan kepada pengambil keputusan.
jakan publik bahwa ada ketidaksesuaian an- Beni Setiawan dalam Karding,(2008) men-
tara tujuan atau poin-poin program dengan jelaskan bahwa tujuan evaluasi program
hasil yang dicapai di lapangan. Olehnya itu, adalah agar dapat diketahui dengan pasti
sangatlah perlu diadakan penelitian men- apakah pencapaian hasil, kemajuan dan
genai Evaluasi kebijakan tentang program kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan
pemberian dana BOS tersebut untuk melihat program dapat dinilai dan dipelajari un-
sejauh mana program ini berjalan dengan tuk perbaikan pelaksanaan program dimasa
baik atau tidak, dan apakah telah mencapai yang akan datang.
tujuannya, serta apakah kebijakan terse- Evaluasi sendiri bertujuan untuk
but memberi dampak yang baik bagi mas- mengumpulkan, menganalisis, dan men-
yarakat. Seperti yang dijelaskan oleh Lester yajikan informasi yang bermanfaat men-
dan Stewart (Budi Winarno 2012), bahwa genai objek evaluasi, menilainya dengan
evaluasi kebijakan dapat dibedakan dalam membandingkannya dengan indikator dan
dua tugas berbeda, tugas pertama adalah un- hasilnya dipergunakan untuk mengam-
tuk menentukan konsekwensi-konsekwensi bil keputusan mengenai objek evaluasi
apa yang ditimbulkan oleh suatu kebijakan (Wirawan,2012). Lebih lanjut bahwa dalam
dengan cara menggambarkan dampaknya. evaluasi dikenal adanya evaluasi program
Sedangkan tugas kedua ialah untuk menilai yang memiliki tujuan untuk mengetahui
keberhasilan atau kegagalan dari suatu ke- apakah tujuan program sudah dapat tere-
bijakan berdasarkan standard atau kriteria alisasi (Yusuf,2008). Istilah evaluasi dapat
yang telah ditetapkan sebelumnya. disamakan dengan penaksiran (appraisal),
Wirawan (2012:7) menjelaskan pemberian angka (rating) dan penilaian
Evaluasi sebagai riset untuk mengumpul- (assesment), kata-kata yang menyatakan
kan, menganalisis, dan menyajikan infor- uasaha untuk menganalisis hasil kebijakan
masi yang bermanfaat mengenai objek dalam arti satuan nilainya. Evaluasi berke-
evaluasi, menilainya dengan memband- nan dengan produksi informasi mengenai
ingkannya dengan indikator dan hasilnya nilai atau manfaat hasil kebijakan. Adapun
dipergunakan untuk mengambil keputusan indikator-indikator yang biasa digunakan
mengenai objek evaluasi. Dalam evaluasi dalam evaluasi ialah : Efktifitas, efisien-
juga dikenal tentang evaluasi program, Ralp si, kecukupan, perataan, responsivitas dan
Tyler, 1950 (dalam Farida, 2008) mendefi- ketepatan (Dunn, 2003).
nisikan bahwa evaluasi program adalah Dengan alasan yang telah ada men-
proses untuk mengetahui apakah tujuan genai pentingnya evaluasi dalam program
program sudah dapat terealisasi. Sedangkan pemberian dana BOS ini, maka suatu lang-
Cronbach dan Stufflebeam dalam Karding kah yang baik untuk mengkaji lebih men-
(2008) menjelaskan evaluasi program ada- dalam mengenai masalah tersebut dengan

50
Muhammad Firyal Akbar, Evaluasi Kebijakan Program Pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah
(Studi Kasus pada Sekolah Dasar di Kabupaten Mamuju Utara)

melakukan evaluasi mengenai program ingkannya dengan indikator dan hasilnya


dana BOS ini pada Sekolah Dasar di Kabu- dipergunakan untuk mengambil keputusan
paten Mamuju Utara dengan memfokuskan mengenai objek evaluasi”.
atau mengukur evaluasi dengan menggu- Evaluasi kebijakan secara seder-
nakan kriteria efektifitas, kecukupan, per- hana, menurut William Dunn (1999:608),
ataan, resvonsipitas dan ketepatan, dengan berkenaan dengan produksi informasi
tujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai nilai-nilai atau manfaat-manfaat
yang terkait dengan hasil evaluasi pelaksa- hasil kebijakan. Lebih lanjut Dunn (Sub-
naan dari program pemberian dana (BOS ) arsono, 2011: 124) menjelaskan ada tiga
di Kabupaten Mamuju Utara. jenis pendekatan terhadap evaluasi, yakni
evaluasi semu; yakni pendekatan evaluasi
II. Kajian Literatur yang menggunakan metode deskriptif untuk
menghasilkan informasi yang terpercaya
Definisi dan Konsep Evaluasi dan valid mengenai hasil-hasil kebijakan,
Menurut Lester dan Stewart (Leo tanpa menayakan manfaat atau nilai dari
Agustino, 2008:185) menjelaskan bahwa dari hasil kebijakan tersebut pada individu,
evaluasi ditujukan untuk melihat seba- kelompok, atau masyarakat. Selanjutnya
gian-sebagian kegagalan suatu kebijakan evaluasi formal; yakni adalah pendekat-
dan untuk mengetahui apakah kebijakan an evaluasi yang menggunakan metode
yang telah dirumuskan dan dilaksanakan deskriptif untuk menghasilkan informasi
dapat menghasilkan dampak yang dingink- yang terpercaya dan valid mengenai ha-
an. Anderson (dalam Arikunto Suharsimi sil-hasil kebijakan berdasarkan sasaran pro-
dan Cepi Safrudin, 2004) memandang gram kebijakan yang telah ditetapkan secara
Evaluasi sebagai sebuah proses menentukan formal oleh pembuat kebijakan. Selanjutnya
hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan evaluasi proses keputusan teroitis; yakni
yang direncanakan untuk mendukung terca- pendekatan evaluasi yang menggunakan
painya tujuan. Sedangkan Stufflebeam (da- metode deskriptif untuk menghasilkan in-
lam Arikunto Suharsimi dan Cepi Safrudin, formasi yang dapat dipercaya dan valid
2004), mengungkapkan bahwa Evaluasi mengenai hasil-hasil kebijakan yang secara
merupakan proses penggambaran, pencari- eksplisit diinginkan oleh berbagai steak-
an dan pemberian informasi yang berman- holders.
faat bagi pengambil keputusan dalam me- Sebagai pembanding James P.
nentukan alternatif keputusan. Lester dan Joseph Steward Jr. (Nugroho,
Wirawan (2012:7) menjelaskan 2009:674) mengelompokkan evaluasi im-
“Evaluasi sebagai riset untuk mengum- plementasi kebijakan menjadi evaluasi
pulkan, menganalisis, dan menyajikan in- proses, yaitu evaluasi yang berkenaan den-
formasi yang bermanfaat mengenai objek gan proses implementasi; evaluasi impak,
evaluasi, menilainya dengan memband- yaitu evaluasi berkenaan dengan hasil dan/

51
Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik, Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

atau pengaruh dari implementasi kebijakan; diinginkan benar-benar berguna atau


evaluasi kebijakan yaitu apakah benar hasil bernilai?
yang dicapai mencerminkan tujuan yang Dari beberapa definisi yang telah
dikehendaki; dan evaluasi metaevaluasi dijelaskan dapat ditarik kesimpulan bah-
yang berkenaan dengan evaluasi berbagai wa evaluasi kebijakan merupakan suatu
implementasi kebijakan yang ada untuk kegiatan yang dilakukan dalam rangka me-
menemukan kesamaan-kesamaan tertentu. lihat implementasi kemudian melakukan
Sedangkan James Anderson (Winar- penilaian terhadap jalannya suatu kebijakan
no,2012:168), membagi evaluasi kebijakan apakah kebijakan sudah terealisasi dengan
publik menjadi tiga, tipe pertama, evaluasi baik atau belum, adapun tujuan dari evalua-
kebijakan publik yang dipahami sebagai si ialah untuk mengetahui apakah kebijakan
kegiatan fungsional. Kedua, evaluasi yang tersebut layak untuk dilanjutkan atau tidak.
memfokuskan pada bekerjanya kebijakan.
Ketiga, evaluasi kebijakan sistematis yang Konsep Evaluasi Program
melihat secara objektif program-program Karding (2008) menjelaskan bahwa
kebijakan yang ditujukan untuk mengukur program dapat diartikan sebagai unit atau
dampkanya bagi masyarakat dan sejauh kesatuan kegiatan yang merupakan realisa-
mana tujan-tujuan yang ada telah dinya- si atau implementasi dari kebijakan, ber-
takan telah dicapai. langsung dalam proses yang berkesinam-
Secara umum Dunn (Nugroho, bungan dan terjadi dalam suatu organisasi
2009:671) menjelaskan mengenai indika- yang melibatkan sekelompok orang. Den-
tor-indokator dalam melakukan evaluasi gan demikian yang perlu ditekankan bahwa
terhadap suatu kebijakan yakni : program terdapat 3 unsur penting yaitu :
- Efektifitas ; apakah hasil yang diinginkan a) Program adalah realisasi atau imple-
telah dicapai? mentasi dari suatu kebijakan.
- Efisiensi ; seberapa banyak usaha diperlu- b) Terjadi dalam kurun waktu yang lama
kan untuk mencapai hasil yang diing- dan bukan kegiatan tunggal tetapi ja-
inkan? mak berkesinambungan.
- Kecukupan ; seberapa jauh pencapaian c) Terjadi dalam organisasi yang melibat-
hasil yang diinginkan memecahkan ma- kan sekelompok orang.
salah?
- Perataan ; apakah biaya manfaat didistri- Ralp Tyler,1950 (Farida 2008:7)
busikan dengan merata kepada kelom- mendefinisikan bahwa evaluasi program
pok-kelompok yang berbeda? adalah proses untuk mengetahui apakah
- Responsivitas ; apakah hasil kebijakan tujuan program sudah dapat terealisasi. Se-
memuaskan kebutuhan, preferensi, atau dangkan Cronbach dan Stufflebeam men-
nilai kelompok-kelompok tertentu? jelaskan evaluasi program adalah upaya
- Ketepatan ; apakah hasil (tujuan) yang menyediakan informasi untuk disampaikan

52
Muhammad Firyal Akbar, Evaluasi Kebijakan Program Pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah
(Studi Kasus pada Sekolah Dasar di Kabupaten Mamuju Utara)

kepada pengambil keputusan. dengan dana BOS.


Suharsmi Arikunto dan Cepi Safrudin (2004 Secara khusus program BOS bertujuan un-
: 14) mengatakan bahwa “Evaluasi program tuk:
adalah proses penetapan secara sistematis 1) Membebaskan pungutan bagi seluruh
tentang nilai, tujuan, efektifitas atau keco- siswa SD/SDLB negeri dan SMP/SM-
cokan sesuatu sesuai dengan kriteria dan PLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. biaya operasi sekolah, kecuali pada
Proses penetapan keputusan itu didasarkan rintisan sekolah bertaraf internasion-
atas perbandingan secara hati-hati terhadap al (RSBI) dan sekolah bertaraf inter-
data yang diobservasi dengan menggunakan nasional (SBI). Sumbangan/pungutan
standard tertentu yang telah dibakukan.” bagi sekolah RSBI dan SBI harus tetap
Dari berbagai definisi tersebut di atas, dapat mempertimbangkan fungsi pendidikan
diintisarikan bahwa yang dimaksud dengan sebagai kegiatan nirlaba, sehingga sum-
evaluasi program adalah kegiatan untuk bangan/pungutan tidak boleh berlebih;
mengumpulkan informasi tentang bekerjan- 2) Membebaskan pungutan seluruh siswa
ya sesuatu program pemerintah, yang selan- miskin dari seluruh pungutan dalam
jutnya informasi tersebut digunakan untuk bentuk apapun, baik di sekolah negeri
menentukan alternative atau pilihan yang maupun swasta;
tepat dalam mengambil sebuah keputusan. 3) Meringankan beban biaya operasi seko-
lah bagi siswa di sekolah swasta.
Konsep Dana Bantuan Operasional Seko-
lah (BOS) Sasaran program BOS adalah semua
Dalam buku petunjuk teknis ten- sekolah SD dan SMP, termasuk Sekolah
tang dana BOS tahun 2012 , BOS adalah Menengah Terbuka (SMPT) dan Tempat
program pemerintah yang pada dasarnya Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang
adalah untuk penyediaan pendanaan bi- diselenggarakan oleh masyarakat, baik neg-
aya operasi nonpersonalia bagi satuan pen- eri maupun swasta di seluruh provinsi di In-
didikan dasar sebagai pelaksana program donesia. Program Kejar Paket A dan Paket
wajib belajar. Menurut PP 48 Tahun 2008 B tidak termasuk sasaran dari program BOS
Tentang Pendanaan Pendidikan, biaya non ini.
personalia adalah biaya untuk bahan atau Besar biaya satuan BOS yang diteri-
peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya ma oleh sekolah termasuk untuk BOS Buku,
tak langsung berupa daya, air, jasa teleko- dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan
munikasi, pemeliharaan sarana dan prasa- ketentuan:
rana, uang lembur, transportasi, konsumsi, 1. SD/SDLB : Rp 580.000,-/siswa/tahun
pajak, asuransi, dll. Namun demikian, ada 2. SMP/SMPLB/SMPT : Rp 710.000,-/
beberapa jenis pembiayaan investasi dan siswa/tahun
personalia yang diperbolehkan dibiayai

53
Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik, Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

Kajian Penelitian Terdahulu deskriptif. karena tujuannya adalah untuk


Hasil penelitian mengenai evaluasi mendeskripsikan dan menggambarkan apa
program dana BOS di Indonesia menunjuk- adanya mengenai suatu variabel, gejala,
kan bahwa program ini belum sepenuhn- keadaan atau fenomena sosial tertentu. Da-
ya berjalan dengan baik, dalam arti masih lam hal ini guna menganalisis data yang di-
memiliki kekurangan-kekurangan, seperti peroleh secara mendalam dan menyeluruh,
hasil penelitian mengenai evaluasi dana dengan harapan dapat diketahui mengenai
BOS pada Sekolah tingkat menegah perta- evaluasi program pemberian dana BOS di
ma (SMP) di Kota Semarang, yang meny- Kabupaten Mamuju Utara.
impulkan bahwa ternyata potensi dana BOS Adapun jenis penelitian dalam penelitian
belum mampu untuk menjangkau seluruh ini ialah menggunakan studi kasus. Adapun
siswa miskin /tidak mampu untuk memper- studi kasus yang dimaksud dalam penelitian
oleh layanan pendidikan secara memadai ini ialah pada sekolah-sekolah untuk ting-
(Karding,2008). Hasil penelitian lainnya kat SD atau sederajat, yang berada pada
mengenai Analisis Pemantauan Outcome wilayah Kabupaten Mamuju Utara yang
Program Bantuan Operasional Sekolah mendapatkan dana BOS.
(BOS) Di Madrasah Tsanawiyah Gresik,
menunjukkan menunjukan bahwa secara Lokasi Penelitian
umum outcome BOS sudah baik, akan teta- Adapun lokasi penelitian dalam pe-
pi untuk partisipasi masarakat ada kecen- nelitian yang akan dilakukan ialah berada di
drungan makin menurun. Ini terjadi karena lingkup wilayah Kabupaten Mamuju utara,
para pembuat kebijakan di hadapkan pada dengan beberapa objek lokasi yakni Dinas
persoalan untuk menuntaskan wajib belajar Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupat-
tetapi disisi lain tuntutan mutu pendidikan en Mamuju Utara, selanjutnya ialah bebera-
harus ditingkatkan dan ini membutuhkan bi- pa Sekolah dalam hal ini SD dan sederajat-
aya yang cukup besar (Haqim,2007). Dari nya yang berada dalam wilayah Kabupaten
pemaparan tersebut kemudian menunjukkan mamuju Utara. Adapun sekolah-sekolah
bahwa pada dasarnya masih ada ketidak- yang dimaksud ialah Sekolah dasar SDN
maksimalan dalam hal pelaksanaan pro- 001 Pasangkayu, SDN Salunggadue, MI
gram, sehingga evaluasi mengenai program DDI Pasangkayu yang berada di wilayah
dana BOS perlu untuk dilakukan secara Kecamatan Pasangkayu, selanjutnya SDN
berkelanjutan. Balabonda di Kecamatan Sarjo, selanjutnya
SDN Bambalamotu di Kecamatan Bambal-
III. Metode Penelitian amotu, SD Inpres Malei yang ada di Keca-
matan Pedongga, dan SDN 10 Pajalele di
Pendekatan dan Jenis Penelitian Kecamatan Tikke Raya.
Pelaksanaan penelitian ini menggu-
nakan metode kualitatif, dengan pendekatan

54
Muhammad Firyal Akbar, Evaluasi Kebijakan Program Pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah
(Studi Kasus pada Sekolah Dasar di Kabupaten Mamuju Utara)

Sumber Data dana BOS, para kepala sekolah, bendahara


Secara umum sumber data yang BOS sekolah, ketua komite sekolah dan
digunakan dalam penelitian ini terdiri atas beberapa orang tua siswa/siswi.
dua, yaitu :
1) Data primer, yaitu data yang diperoleh IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
dengan sumber-sumber tidak tertulis
atau data lapangan melalui wawancara Hasil Penelitian
mendalam (indepth interview) kepada Kabupaten Mamuju Utara dibentuk
para informan, melalui teknik sengaja berdasarkan Undang-undang nomor 7 tahun
sesuai tujuan penelitian (purposive) dan 2003, yang merupakan hasil pemekaran
triagulasi kepada stakeholder dalam dari kabupaten mamuju. Pada mulanya ka-
program pemberian dana BOS serta bupaten Mamuju utara hanya memiliki 4
pihak-pihak yang mengetahui konteks kecamatan yakni kecamatan Bambalam-
penelitian. otu, Pasangkayu, Baras dan Sarudu, dan
2) Data sekunder, yaitu diperoleh melalui 33 desa dengan luas wilayah 304.375 ha.
sumber-sumber tertulis. Strategi ini Kini setelah perkembangannya kabupaten
dilakukan untuk dapat membangun Mamuju Utara terdiri dari 12 kecamatan
sebuah abstraksi tentang tujuan pene- dan 63 desa berdasarkan perda nomor 8 ta-
litian yang didukung oleh data yang hun 2007 tentang pembentukan kecamatan
dikumpulkan dan saling berhubungan, dan perda nomor 7 tahun 2007 tentang pem-
sehingga sifat penyusunannya adalah bentukan desa. Kegiatan pemerintahan
dari kesimpulan umum ke khusus. dan perekonomian daerah dipusatkan di
kota pasangkayu dan di seluruh wilayah
Teknik Pengumpulan Data kecamatan secara bertahap dilakukan pada
Teknik pengumpulan data yang di- pembangunan infrastruktur prasarana dan
gunakan pada penelitian ini meliputi Waw- sarana. Untuk mengetahui secara terperinci
ancara, Observasi (pengamatan) dan olah tentang kabupaten Mamuju utara berikut
data dokumen. Adapun Informan yang di- akan diuraikan secara terperinci.
wawancarai dalam penelitian ditentukan se- Hasil penelitian yang dilakukan mengenai
cara purposive, dengan melihat kesesuaian evalausi program pemberian dana BOS
antara calon informan dengan informasi pada sekolah dasar di Kabupaten Mamuju
yang dibutuhkan. Artinya, informan yang Utara, baik itu pengumpulan data dengan
akan dipilih adalah mereka yang betul-betul menggunakan teknik wawancara, observasi
memiliki kompetensi tentang pelaksanaan dan pengolahan data dokumen, dimana pe-
pemberian dana BOS. Informan dala stu- nelitian ini akan dijelaskan dengan melihat
di ini adalahg Kepala Dinas Pendidikan kriteria-kriteria evaluasi yang digunakan
Kabupaten Mamuju Utara, Manajer BOS dalam mengukur proses evaluasi, antara
Kabupaten Mamuju Utara, Unit Pengawas lain :

55
Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik, Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

Kriteria Efektifitas BOS sudah diatur tentang itu, BOS digu-


Efektifitas atau (effectiveness) nakan untuk membiayai kebutuhan belajar
berkenaan dengan apakah suatu alternatif siswa dan kebutuhan mengajar para guru,
mencapai hasil yang diharapkan, atau men- jadi anak-anak yang bersekolah sudah tidak
capai tujuan dari diadakannya tindakan. dikenakan pungutan. (hasil wawancara:
Dalam evaluasi yang dilakukan efektifitas Senin 1 Juli 2013)
digunakan untuk melihat sejauh mana re-
alisasi dari tujuan dari program pemberian Hal yang sama juga dikemukakan
dana BOS itu sendiri yang ada pada sekolah oleh Kepala Sekolah SDN Balabonda Ke-
dasar di Kabupaten Mamuju Utara. Adapun camatan Sarjo yang berinisial AR yang
indikator yang digunakan dalam melihat mejelaskan :
efektifitas program pemberian dana BOS “......Alhamdulillah sudah tidak ada pung-
pada sekolah dasar di Kabupaten Mamuju utan, karena dengan adanya dana BOS
Utara ialah, sejauh mana pencapaian tujuan sangat membantu dalam hal operasional
dari program BOS yakni pembebasan pung- Sekolah, dan membantu orang tua untuk
utan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri, menyekolahkan anaknya, dan kami takut
selanjutnya realisasi perencanaan kegiatan melakukan itu karena sudah ada aturannya.
dan anggaran sekolah (RKAS), selanjutnya (hasil wawancara: Rabu, 26 Juni 2013)
usaha dalam sosialisasi program dana BOS,
dan yang terakhir pengawasan dalam pro- Selanjutnya, indikator kedua yakni
gram dana BOS itu sendiri proses perencanaan rencana kegiatan an-
Dari empat indikator yang digu- ggaran sekolah (RKAS), sudah terealisasi
nakan dapat dijelaskan bahwa pencapaian dengan baik, dimana proses penyusunan
tujuan dari dana BOS yakni pembebasan RKAS disusun bersama antara para pihak
pungutan bagi siswa-siswi SD/MI/SDLB sekolah dengan para orang tua serta pihak
sudah tercapai, dimana hingga saat ini sejak yang terkait dalam menyusun program dan
adanya dana BOS para siswa sudah tidak kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
dipungut biaya lagi dalam operasional seko- oleh Sekolah untuk tahun ajaran selanjutn-
lah sebagaimana yang diatur dalam Juknis ya, sehingga tercipta sinergitas yang cukup
BOS. baik dalam operasional di beberapa sekolah.
Hasil wawancara di Sekolah SDN Hasil wawancara dengan Kepala
001 Pasangkayu, yakni ibu Kepala Sekolah Sekolah SDN Bambalamotu berinisial S,
yang berinisial H, mengungkapkan bahwa yang menjelaskan bahwa :
: “......pihak sekolah dalam hal ini saya se-
bagai kepala sekolah, bendahara BOS dan
“......saat ini dengan adanya dana BOS se- dewan guru bersama dengan orangtua yang
kolah tidak memungut pembayaran apapun diwakili komite duduk bersama membahas
dari siswa, karena di dalam petunjuk teknis RAPBS itu, sehingga antara pihak seko-

56
Muhammad Firyal Akbar, Evaluasi Kebijakan Program Pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah
(Studi Kasus pada Sekolah Dasar di Kabupaten Mamuju Utara)

lah dan orangtua saling membantu dalam gratis, yang menjelaskan bahwa sekolah
proses penyusunannya, dimana kami juga kami menyelenggarakan BOS sebagaima-
selalu mendengar aspirasi-aspirasi orang na kewajiban yang ada dalam Juknis, se-
tua, dan RAPBS itu tidak akan sah jika hingga masyarakat dapat melihat bahwa
tidak diketahui oleh komite dimana ketua di sekolah ini sudah tidak dipungut biaya
komite juga bertanda tangan dalam hasil lagi jika ingin bersekolah, selain itu kami
rapat penyusunan itu. (hasil wawancara: juga sering mendatangi para orang tua jika
Jumat 28 Juni 2013). kami mengetahui ada anaknya yang sudah
cukup umur untuk bersekolah namun belum
Hasil wawancara yang lain dengan bersekolah, dan kemudian kami member-
Ketua Komite SDN 001 Pasangkayu beri- ikan pengertian dan mengajak anaknya
nisial JA, menjelaskan bahwa : untuk bersekolah. (hasil wawancara: Kamis
“......kami bersama pihak sekolah bersa- 27 Juni 2013).
ma dalam penyusunan RAPBS itu, dima- Hal yang sama juga diungkapkan
na pihak orangtua selalu diundang oleh oleh Kepala MIS DDI Pasangkayu, berini-
sekolahdalam rangka kegiatan-kegiatan sial JR, yang mengungkapkan bahwa:
apa saja yang akan dilakukan sekolah, “......kami sering mengajak para orang tua
sehingga biasanya kepala sekolah juga jika sudah memasuki tahun ajaran baru un-
meminta pendapat kami sebagai yang me- tuk mengajak anaknya bersekolah di seko-
wakili orang tua tentang hal-hal apa saja lah kami, baik itu kami umumkan di masjid,
yangsebaiknya dilaksanakan di sekolah. maupun pertemuan majelis ta’lim jika saya
(hasil wawancara: 22 juli 2013). lagi membawakan ceramah, selanjutnya
diacara rapat bersama komite, yang mana
Selanjutnya untuk indikator keti- mengajak mereka untuk menyekolahkan
ga usaha sosialisasi yang dilakukan dalam anaknya di sekolah karena sekolah saat ini
pelaksanaan program BOS juga sudah tere- sudah tidak dipungut biaya.(hasil wawan-
alisasi, sebagaimana hasil wawancara dan cara: Selasa, 2 Juli 2013).
pengamatan yang dilakukan menunjukkan Indikator terakhir untuk pengawasan
bahwa ada usaha sosialisasi yang dilakukan terhadap program dana BOS menunjukkan
baik itu dalam bentuk rapat, pertemuan hasil yang kurang maksimal atau dengan
dan di beberapa sekolah sudah terpasang kata lain pelaksanannya belum tercapai
spanduk yang mengajak para masyarakat maksimal, karena terkendala masalah dana
untuk menyekolahkan anaknya karena se- dan personil yang tidak ada. Hasil wawan-
kolah sudah tidak dipungut biaya lagi. Hasil cara dengan Bendahara dana BOS MI DDI
wawancara dengan Kapala Sekolah SDN 10 Pasangkayu menjelaskan bahwa :
Pajalele Kecamatan Tikke Raya berinisial “.....sepanjang pengetahuan saya, sela-
H, mengemukakan bahwa : ma saya menjadi bendahara dana BOS di
“...kami telah memasang spanduk sekolah sekolah ini kalau dari Dinas Pendidikan

57
Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik, Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

Kabupaten belum pernah ada yang datang yang jumlah muridnya tidak terlalu banyak
mengawasi tentang program BOS, yang masih perlu mendapat perhatian lebih. Hasil
ada hanya pengawasan dari Depag karena wawancara dengan Kepala Sekolah SDN
kami juga berada di naungannya. (hasil Balabonda, Kecamatan Sarjo, berinisial AR,
wawancara : Selasa 2 Juli 2013). menjelaskan bahwa :
“......jika dihitung-hitung, memang dana
Hasil wawancara yang lain dengan yang kami punyai cukup besar, dimana
Kepala Sekolah SDN Salunggadue, berini- kami mendapatkan dana BOS 300 jutaan,
sial SB, menjelaskan bahwa : namun dengan banyaknya program atau
“.....sejauh ini pengawasan menyangkut kegiatan sekolah seperti kegiatan lomba,
pelaksanaan dana BOS ke sekolah kami be- kegiatan ekstrakurikuler, penyediaan ATK
lum ada, kalaupun ada pegawai dari Dinas dan honorarium guru, dana tersebut ham-
Pendidikan yang datang hanya ada keper- pir setiap tahunnya terpakai dan habis,
luan lain, bukan melakukan pengawasan tetapi dana yang sudah ada menurut saya
terhadap dana BOS (hasil wawancara : sudah mencukupi.(hasil wawancara : Rabu
Selasa 25 Juni 2013) 26 Juni 2013).

Kriteria Kecukupan Hendaknya ada penambahan dana


Kecukupan (adequacy) berkenaan dalam rangka memenuhi kebutuhan-ke-
dengan seberapa jauh suatu tingkat efektifit- butuhan operasional sekolah sebagaimana
as memuaskan kebutuhan, nilai dan kesem- yang diatur dalam Juknis BOS itu sendiri,
patan yang menumbuhkan adanya masalah. karena selain kebutuhan-kebutuhan ditiap
Kriteria pada kecukupan menekankan pada sekolah yang berbeda besaran dana BOS
kuatnya hubungan antara alternatif kebija- untuk membiayai komponen tersebut juga
kan dengan hasil yang diharapkan. Adapun berbeda.
indikator yang dijadikan peneliti dalam Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah
mengukur atau melihat tingkat kecukupan SD Inpres Malei, menjelaskan bahwa :
dalam program pemberian dana BOS di “.....dana kami yang terima setiap triwulan-
Kabupaten Mamuju Utara ialah dengan nya hanya sekitar 15 juta, sehingga untuk
melihat ketersediaan dana atau alokasi dana tahun ini kami menerima dana BOS sekitar
yang ada terhadap jumlah siswa yang ada 60 jutaan, kalau ditanya apakah dana itu
di sekolah, dan program-program kegiatan cukup, ya dicukup-cukupkan, karena ke-
yang telah direncanakan sekolah. butuhan operasional sekolah yang harus
Untuk kriteria kecukupan dari ind- dipenuhi cukup banyak, seperti pengadaan
ikator yang digunakan yakni ketersediaan ATK, dan pembiayaan guru honor, tetap
alokasi dana terhadap kebutuhan operasion- saya sudah memberhentikan dua dari lima
al. Hasil wawancara disimpulkan bahwa guru honor yang ada karena sudah tidak
dana yang tersedia untuk sekolah-sekolah mampu sekolah biayai, olehnya itu kami

58
Muhammad Firyal Akbar, Evaluasi Kebijakan Program Pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah
(Studi Kasus pada Sekolah Dasar di Kabupaten Mamuju Utara)

berharap hendaknya ada penambahan ter- menjelaskan bahwa :


hadap jumlah dana BOS ini. (hasil wawan- “......kami tidak pernah membeda-bedakan
cara : Kamis 27 Juni 2013) siswa yang ada di sekolah, biar dia anak
orang mampu, anak orang miskin, anak
Kriteria Perataan pejabat, semuanya sama, jadi kesempatan
Kriteria perataan (equity) biasa juga untuk memperoleh fasilitas di sekolah juga
disebut dengan kesamaan. Kriteria perataan sama, termasuk jika ada dari mereka yang
memfokuskan kepada distribusi dari suatu ingin mengikuti lomba, sekolah memberikan
jenis program yang diterapkan, memberikan kesempatan kepada mereka semua, untuk
penggambaran misalnya apakah biaya atau mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di
anggaran yang ada dapat didstribusikan se- sekolah. Mereka juga diberikan kesempatan
cara merata kepada target grup dalam hal ini yang sama untuk masuk di perpustakaan, di
publik dengan kategori-kategori kelompok laboratorium tanpa ada pengecualian, teta-
yang berbeda. Untuk kriteria perataan, dari pi tetap dibimbing oleh Bapak Ibu gurunya.
dua indikator yang digunakan yakni tingkat (hasil wawancara : senin 1 Juli 2013).
kesamaan para siswa dalam proses belajar
mengajar serta kegiatan-kegiatan sekolah Selanjutnya untuk indikator tingkat
dan tingkat kesempatan siswa-siswi tidak kesempatan siswa tidak mampu atau miskin
mampu dalam mendapatkan bantuan pen- dalam mendapatkan bantuan pendidikan
didikan, dijelaskan bahwa untuk indikator sebagaimana hasil wawancara dengan para
pertama dari hasil wawancara dan penelu- informan menunjukkan bahwa sudah ada
suran data didapatkan bahwa untuk mas- pemberian bantuan dana untuk mereka yang
alah mengenai kesamaan dan kesempatan tidak mampu, namun masih ada beberapa
para siswa dalam memperoleh pendidikan sekolah yang belum memberikan bantuan
di sekolah-sekolah mereka sudah berjalan tersebut secara merata untuk setiap tahunn-
sebagaimana yang diharapkan, karena dari ya, disebabkan jumlah dana yang terbatas,
beberapa sekolah yang ada menjelaskan tetapi secara keseluruhan bahwa kesempa-
bahwa mereka tidak membeda-bedakan tan para siswa tidak mampu atau miskin
para siswa dalam memperoleh akses pendi- dalam mendapatkan bantuan pendidikan
dikan yang ada di sekolah mereka sehingga sudah terealisasi. Beberapa hasil wawancara
dapat disimpulkan bahwa tingkat kesamaan tersebut seperti hasil wawancara dengan
dan kesempatan yang diberikan sekolah ke- Kepala sekolah SDN 10 Pajalele Keca-
pada siswa sebagai manifestasi dari pendis- matan Tikke Raya, menjelaskan :
tribusian alokasi anggaran program dana “......kami setiap tahunnya memberikan
bantuan operasional sekolah sudah berjalan bantuan siswa miskin kepada siswa yang
sebagaimana mestinya. sudah kami data sebelumnya, baik itu beru-
Hasil wawancara dengan Kepala pa bantuan dana maupun bantuan seragam
Sekolah SDN 001 Pasangkayu berinisial H, dan alat tulis menulis, tetapi karena meng-

59
Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik, Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

ingat jumlah siswa miskin di sekolah kami digunakan peneliti untuk melihat krite-
cukup banyak maka kami membagi dana ria responsivitas yakni tingkat kepuasan
bantuan siswa miskin itu secara merata se- masyarakat dan dampak yang ditimbulkan
hingga semuanya dapat, jadi kami biasanya dalam program dana bantuan operasional
membelikan mereka baju seragam dan alat sekolah di Kabupaten Mamuju Utara, dari
tulis menulis mereka saja, untuk penyediaan hasil penelitian menunjukkan bahwa ting-
alat transportasi belum ada karena dana kat kepuasan masyarakat Mamuju Utara di
yang terbatas.( hasil wawancara Kamis 27 lokasi penelitian yang didatangi di bebera-
Juni 2013) pa kecamatan menujukkan bahwa rata-ra-
ta masyarakat sudah cukup puas dengan
Hasil wawancara dengan Kepala Se- adanya program ini dengan asumsi dari
kolah SD Inpres Malei menjelaskan bahwa sebagian menganggap bahwa program ini
: sangat membantu masyarakat khususnya
“.....kami juga pernah memberikan bantuan masyarakat dengan tingkat ekonomi kelas
siswa miskin itu berupa bantuan baju seko- menengah ke bawah dimana mereka dapat
lah, dan pembelian buku dan alat tulisnya, menyekolahkan anak-anak mereka di seko-
namun karena keterbatasan dana yang ada lah tanpa harus mengeluarkan biaya yang
dengan jumlah siswa miskin yang banyak banyak. Hasil wawancara dengan Ketua
maka kami tidak bisa membelikan mereka Komite SDN 001 Pasangkayu yang berini-
semua, jadi biasanya kami berikan ber- sial JA, menjelaskan bahwa :
tahap, misalnya tahun ini yang sudah dapat “......secara keseluruhan program BOS
nanti tidak dapat lagi ditahun berikutnya. sangat membantu para orang tua, karena
(hasil wawancara: Kamis 27 Juni 2013) orang tua sudah tidak harus memikirkan
biaya yang harus mereka keluarkan dalam
Kriteria Responsivitas menyekolahkan anaknya, jadi saya rasa
Responsivitas (responsivennes) program ini sangat membantu, dan orang
berkenaan dengan seberapa suatu kebija- tua cukup puas dengan adanya program ini.
kan/program dapat memuaskan kebutuhan, (hasil wawancara: 22 Juli 2013)
prefensi atau nilai kelompok-kelompok
masyarakat. Kriteria reponsivitas kemudi- Hal senada juga diungkapkan oleh
an menjadi penting karena dari penilaian Ketua Komite SDN 10 Pajalele yang beri-
kriteria ini akan dapat memuaskan krite- nisial BA, yang mengungkapkan bahwa :
ria-kriteria sebelumnya yakni efektifitas, “.....dengan adanya program BOS para
efisiensi, kecukupan dan perataan, karena orang tua sudah merasa puas dan senang
jika kriteria ini yang gagal maka alternatif karena sudah dapat menyekolahkan anak-
dari suatu kebijakan dapat dipastikan gagal nya, dimana kalau dulu orang tua yang
dalam mencapai tujuan yang diinginkan. banyak anaknya sangat susah menyekolah-
Dari dua indikator yang ada yang kan anaknya karena masalah biaya. (hasil

60
Muhammad Firyal Akbar, Evaluasi Kebijakan Program Pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah
(Studi Kasus pada Sekolah Dasar di Kabupaten Mamuju Utara)

wawancara :Kamis 27 Juni 2013) APS dengan tingginya minat para orang tua
Begitupun yang diungkapkan oleh Ketua dalam mendaftarkan pada sekolah-sekolah
Komite SDN Bambalamotu yang berinisial yang ada di beberapa kecamatan yang ada
SA yang mengemukakan : di Kabupaten Mamuju Utara.
“....saya yang mewakili orang tua menya- Hasil wawancara dengan Kepala
takan kepuasan dengan adanya program Sekolah SDN 001 Pasangkayu, berinisial
ini, dalam arti program ini sangat-san- H, mengemukakan bahwa :
gat membantu bagi masyarakat khususnya “.......Alahamdulillah Angka Partisipasi
masyarakat yang tidak mampu untuk dapat Sekolah semakin tahun semakin meningkat,
menyekolahkan anaknya (hasil wawancara terbukti saking banyaknya siswa yang ingin
: Jumat 28 Juni 2013). masuk di sekolah kami, sekolah terkadang
membatasi dan bahkan menolak jika kuota
Sedangkan untuk dampak dari pro- yang kami sediakan sudah mencukupi, hal
gram BOS ini lebih banyak berdampak itu dikarenakan bahwa jumlah siswa yang
positif dimana dampaknya antara lain ada sudah tidak sebanding dengan jumlah
dapat meningkatkan kesadaran dan meru- ruangan kelas yang kami sediakan. (hasil
bah pola fikir masyarakat akan pentingnya wawncara: Senin, 1 Juli 2013)
pendidikan dan secara tidal langsung dapat
meningkatkan derajat kesejahtraan dalam Hal senada juga diungkapkan oleh
hal pendidikan. Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah DDI
Pasangkayuberinisial JR, menjelaskan bah-
Kriteria Ketepatan wa :
Kriteria ketepatan (appropriate- “........semenjak diadakan dana BOS, Alah-
ness), berbicara mengenai apakah hasil mdulillah tingkat partisipasi orang tua da-
yang dicapai mendatangkan manfaat. Se- lammenyekolahkan anaknya di sekolah ini
cara keseluruhan untuk kriteria ketepatan meningkat,dimana kalau dulu kami sangat
dari dua indikator yang digunakan yakni kekurangan murid, itu dikarenakan karen-
peningkatan angka partisipasi sekolah dan abanyak orang tua yang enggan menyeko-
tingkat penurunan jumlah siswa-siswi putus lahkan anaknya di sekolah agama, mereka
sekolah dalam pelaksanaan program pem- lebih memilih sekolah negeri, tetapi beber-
berian dana bantuan operasional sekolah apa tahun terakhir kami sudah memiliki
(BOS) pada sekolah dasar di kabupaten murid yang cukup banyak, bahkan kami
Mamuju Utara menunjukkan pencapaian sudah menolak jika murid yang ada sudah
hasil yang baik. Pada indikator pertama da- terlalu banyak. (hasil wawancara: Selasa,
lam peningkatan angka partisipasi sekolah 2 Juli 2013).
dari hasil wawancara dan pengamatan pada Selanjutnya indikator kedua yakni
beberapa sekolah menunjukkan bahwa pro- penurunan jumlah siswa yang putus seko-
gram dana BOS telah dapat meningkatkan lah dari hasil wawancara dan penelusuran

61
Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik, Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

data yang ada menunjukkan bahwa ham- Mamuju Utara menemukan bahwa ada kri-
pir tidak ada lagi siswa-siswi di beberapa teria-kriteria evaluasi yang sudah tercapai
sekolah yang ada di Mamuju Utara yang tetapi ada juga yang menunjukkan belum
putus sekolah disebabkan karena masalah tercapai. Namun sebagian besar dari hasil
biaya, semenjak dilucurkannya program penelitian yang telah dilakukan menun-
dana bantuan operasional sekolah (BOS). jukkan bahwa kriteria evaluasi dari setiap
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah indikator sudah tercapai, hal ini menan-
SD Inpres Malei Kecamatan Pedongga dakan bahwa evaluasi terhadap program
menjelaskan bahwa : pemberian dana bantuan operasional se-
“.......alhamdulillah kalau ditanya men- kolah memperlihatkan hasil yang cukup
genai anak-anak yang putus sekolah khu- baik setidaknya untuk saat ini. Walaupun
susnya di sekolah ini sudah sangat jarang begitu, masih banyak catatan penting yang
terjadi selama adanya dana BOS, kalaupun harus diselesaikan demi keberlanjutan pro-
ada yang berhenti sekolah itu bukan karena gram dana BOS khususnya di Kabupaten
biaya, tetapi alasan lain. (hasil wawancara: Mamuju Utara, karena bukan tidak mungkin
Kamis 27 Juni 2013) beberapa hal yang kemudian belum mak-
simal dalam jalannya program dana BOS
Hal yang sama kemudian dijelaskan tersebut justru akan menjadi masalah besar
juga oleh Kepala Sekolah SDN 10 Pajalele ke depannya.
Kecamatan Tikke Raya, mengemukakan Beberapa masalah penting yang
bahwa : menarik untuk dilihat dari hasil evaluasi
“.....selama saya menjadi Kepala Sekolah mengenai program pemberian dana bantuan
di sini belum ada siswa yang putus seko- operasional sekolah (BOS) pada sekolah
lah dikarenakan masalah biaya, bahkan dasar di Kabupaten Mamuju Utara ialah
kami mencari anak-anak yang berada di sekalipun tujuan utama dari program ini
lingkungan sekolah kami yang belum seko- sebagaimana yang diatur dalam buku petun-
lah, untuk mengajak mereka masuk sekolah, juk teknis BOS yakni membebaskan pung-
karena sekolah sudah tidak membayar lagi, utan bagi siswa siswi dalam hal operasional
bahkan kalau memang mereka tidak ada sekolah sudah tercapai, dimana ditandai
seragam kami biasanya membelikan jika sudah tidak ada lagi pungutan yang ditemu-
ada dana yang tersedia. (hasil wawancara, kan atau yang didapatkan laporan dari se-
Kamis 27 Juni 2013). kolah maupun para orangtua siswa, namun
masih ada masalah-masalah yang menjadi
Pembahasan poin penting yang kemudian subtantif untuk
Dari penelitian ini menunjukkan segera diselesaikan oleh Pemerintah khu-
bahwa hasil evaluasi terhadap program susnya Kementrian Pendidikan Nasional
pemberian dana bantuan operasional seko- sebagai penggagas dan penanggung jawab
lah (BOS) pada sekolah dasar di Kabupaten penuh penuh dari program dana BOS, salah

62
Muhammad Firyal Akbar, Evaluasi Kebijakan Program Pemberian Dana Bantuan Operasional Sekolah
(Studi Kasus pada Sekolah Dasar di Kabupaten Mamuju Utara)

satunya menyangkut alokasi anggaran un- hingga saat ini, maka peneliti menyarankan
tuk tiap sekolah, dimana sebagian sekolah kiranya pemerintah tetap melanjutkan pro-
masih sangat membutuhkan anggaran lebih gram ini, tetapi perlu ada perbaikan, seperti
dalam operasional sekolah selama satu ta- perlunya peningkatan jumlah anggaran dana
hun periodenya, karena tidak semua sekolah BOS persiswanya, Selanjutnya pemerintah
mempunyai jumlah siswa yang sama ban- disarankan merevisi aturan tentang dana
yaknya, implikasinya adalah kuantitas dari 20% untuk belanja pegawai yang ada dalam
jumlah anggaran dana BOS yang diterima. item dana BOS, karena tidak semua seko-
lah memiliki guru yang berstatus pegawai
V. Penutup negeri yang imbasnya sekolah mengambil
Hasil evaluasi mengenai program beberapa guru bantu untuk memenuhi ke-
dana bantuan operasional sekolah (BOS) butuhan jumlah siswa, yang dananya harus
pada sekolah dasar di Kabupaten Mamuju diambil dari dana BOS, tetapi dengan adan-
Utara, secara keseluruhan menunjukkan ya aturan itu maka berdampak pada kes-
bahwa program ini sudah berjalan cukup ejahtraan guru bantu. Selanjutnya pemer-
baik, walapun demikian masih ada poin- intah semestinya menyediakan dana yang
poin yang menjadi kelemahan ataupun lebih untuk sekolah yang memiliki jumlah
kekurangan dalam menunjang berjalannya siswa-siswi miskin agar dalam pembagian
program ini, namun hal itu semestinya ma- bantuan tersebut di beberapa sekolah dapat
sih dapat diatasi. dilaksanakan secara menyeluruh kesemua
Olehnya itu Dengan melihat hasil siswa yang berhak dibantu. Terakhir men-
evaluasi dengan menggunakan kriteria-kri- yangkut masalah pengawasan yang belum
teria evaluasi dalam program pemberian tercapai hendaknya Pemerintah daerah Ka-
dana bantuan operasional sekolah (BOS) bupaten Mamuju Utara menganggarkan
pada sekolah dasar yang ada di Kabupaten dana pendampingan untuk pengawasan
Mamuju Utara yang menunjukkan hasil sesuai dengan Juknis BOS dalam rangka
yang cukup baik dalam pelaksanaannya mengawasi pelaksanaan dana BOS di Ka-

Daftar Pustaka

Agustino, Leo. (2008). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

Danim, Sudarwan.( 2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia.

Dunn, William, (2003). Analisis Kebijakan Publik, Jogjakarta : Gadjah Mada University.

Haqim, Luqmanul. (2007) . Analisis pemantauan outcome program Bantuan operasional

63
Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik, Volume 2, Nomor 1, Juni 2016

sekolah (bos) Di madrasah tsanawiyah gresik. Malang : Universitas Muhammadiyah


Malang

Hutasuhut, Mustika Sastia. (2010). Evaluasi pelaksanaan program bantuan operasional


sekolah di sekolah dasar negeri no. 125549 kelurahan martoba kecamatan siantar
utara pematangsiantar. Medan : USU

Karding, Abd. Kadir. (2008). Evaluasi pelaksanaan program Bantuan operasional sekolah
( BOS ) Sekolah menengah pertama negeri Di kota semarang. Semarang : Univer-
sitas Diponegoro

Kementrian Pendidikan Nasional. (2010) . Buku Panduan Bantuan Operasional Sekolah.


Jakarta : Kemendiknas

Nugroho,Riant.(2009). Public Policy. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo.

Peraturan Pemerintah, RI No 48 Tahun (2008). Tentang Pendanaan Pendidikan. Jakarta


: Pemerintah RI.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun


(2010). Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
Dan Laporan Keuangan Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2011. Ja-
karta : Kemendiknas

Subarsono, (2005). Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung : Al-


fabeta.

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, (2004). Evaluasi Program Pendidikan,
Pedoman Teoritis Bagi Praktisi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta

Wibawa, Samodra, dkk, (1994). Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Winarno, Budi, (2004). Teori dan Proses Kebijakan Publik, Edisi/Cetakan Kedua. Jogja-
karta: Media Pressindo,

Winarno, Budi. (2012). Kebijakan Publik, teori,proses dan studi kasus. Jakarta : CAPS.
PT. Buku Seru.

Wirawan.(2012).Evaluasi,Teori,Model,Standar,Aplikasi dan Profesi. Jakarta : Rawjawali


Prses.

Yusuf, Farida. (2008). Evaluasi Program Dan Instrumen Evaluasi Untuk Program Pen-
didikan dan Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

64

Anda mungkin juga menyukai