Anda di halaman 1dari 28

Dini Ramdhani

2015-11-110

TEORI TAMBAHAN

Konstruksi Generator Sinkron

Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan konstruksi motor sinkron, dan
secara umum biasa disebut mesin sinkron (seperti telah dibahas di sini). Ada dua struktur kumparan
pada mesin sinkron yang merupakan dasar kerja dari mesin tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan
penguatan DC (membangkitkan medan magnet, biasa disebut sistem eksitasi) dan sebuah kumparan
(biasa disebut jangkar) tempat dibangkitkannya GGL arus bola-balik.

Hampir semua mesin sinkron mempunyai belitan GGL berupa stator yang diam dan struktur medan
magnit berputar sebagai rotor. Kumparan DC pada struktur medan yang berputar dihubungkan pada
sumber DC luar melaui slipring dan sikat arang, tetapi ada juga yang tidak mempergunakan sikat arang
yaitu sistem “brushless excitation”.

Bentuk Penguatan

Seperti telah diuraikan diatas, bahwa untuk membangkitkan fluks magnetik diperlukan penguatan DC.
Penguatan DC ini bisa diperoleh dari generator DC penguatan sendiri yang seporos dengan rotor mesin
sinkron. Pada mesin sinkron dengan kecepatan rendah, tetapi rating daya yang besar, seperti generator
Hydroelectric (Pembangkit listrik tenaga air), maka generator DC yang digunakan tidak dengan
penguatan sendiri tetapi dengan “Pilot Exciter” sebagai penguatan atau menggunakan magnet
permanent(magnet tetap)

Gambar 1. Generator Sinkron Tiga fasa dengan Penguatan Generator DC “Pilot Exciter”.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110

Gambar 2. Generator Sinkron Tiga fasa dengan Sistem Penguatan “Brushless Exciter System”.

Alternatif lainnya untuk penguatan eksitasi adalah menggunakan Diode silikon dan Thyristor.

Ada dua tipe sistem penguatan “Solid state”, yaitu:

 Sistem statis yang menggunakan Diode atau Thyristor statis, dan arus dialirkan ke rotor melalui
Slipring.
 “Brushless System”, pada sistem ini penyearah dipasangkan diporos yang berputar dengan
rotor, sehingga tidak dibutuhkan sikat arang dan slip-ring.

Bentuk Rotor

Untuk medan rotor yang digunakan tergantung pada kecepatan mesin, mesin dengan kecepatan tinggi
seperti turbo generator mempunyai bentuk silinder gambar 3a, sedangkan mesin dengan kecepatan
rendah seperti Hydroelectric atau Generator Listrik Diesel mempunyai rotor kutub menonjol gambar
3b.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
Gambar 3a. Bentuk Rotor kutub silinder.

Gambar 3b. Bentuk Rotor kutub menonjol.

Bentuk Stator

Stator dari Mesin Sinkron terbuat dari bahan ferromagnetik , seperti telah dibahas di sini, yang
berbentuk laminasi untuk mengurangi rugi-rugi arus pusar. Dengan inti ferromagnetik yang bagus
berarti permebilitas dan resistivitas dari bahan tinggi.

Gambar 4. Inti Stator dan Alur pada Stator

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110

Gambar 4 memperlihatkan alur stator tempat kumparan jangkar. Belitan jangkar (stator) yang umum
digunakan oleh mesin sinkron tiga fasa, ada dua tipe yaitu :

a. Belitan satu lapis (Single Layer Winding).


b. Belitan berlapis ganda (Double Layer Winding).

Bentuk Stator Satu Lapis

Gambar 5 memperlihatkan belitan satu lapis, karena hanya ada satu sisi lilitan didalam masing-masing
alur. Bila kumparan tiga fasa dimulai pada Sa, Sb, dan Sc dan berakhir di Fa, Fb, dan Fc bisa disatukan
dalam dua cara, yaitu hubungan bintang dan segitiga. Antar kumparan fasa dipisahkan sebesar 120
derajat listrik atau 60 derajat mekanik, satu siklus GGL penuh akan dihasilkan bila rotor dengan 4
kutub berputar 180 derajat mekanis. Satu siklus GGL penuh menunjukkan 360 derajat listrik, adapun
hubungan antara sudut rotor mekanis α_mek dan sudut listrik α_lis, adalah :

Gambar 5. Belitan Satu Lapis Generator Sinkron Tiga Fasa.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110

Gambar 6. Urutan fasa ABC.

Untuk menunjukkan arah dari putaran rotor gambar 6. (searah jarum jam), urutan fasa yang dihasilkan
oleh suplai tiga fasa adalah ABC, dengan demikian tegangan maksimum pertama terjadi dalam fasa A,
diikuti fasa B, dan kemudian fasa C.

Kebalikan arah putaran dihasilkan dalam urutan ACB, atau urutan fasa negatif, sedangkan urutan fasa
ABC disebut urutan fasa positif. Jadi ggl yang dibangkitkan sistem tiga fasa secara simetris adalah:

EA = EA ∟ 0° volt

EB = EB ∟ -120° volt

EC = EC ∟ -240° volt

Belitan Berlapis Ganda

Kumparan jangkar yang diperlihatkan pada gambar 5 hanya mempunyai satu lilitan per kutub per fasa,
akibatnya masing-masing kumparan hanya dua lilitan secara seri. Bila alur-alur tidak terlalu lebar,
masing-masing penghantar yang berada dalam alur akan membangkitkan tegangan yang sama.
Masing-masing tegangan fasa akan sama untuk menghasilkan tegangan per penghantar dan jumlah
total dari penghantar per fasa.

Dalam kenyataannya cara seperti ini tidak menghasilkan cara yang efektif dalam penggunaan inti
stator, karena variasi kerapatan fluks dalam inti dan juga melokalisir pengaruh panas dalam daerah alur
dan menimbulkan harmonik. Untuk mengatasi masalah ini, generator praktisnya mempunyai kumparan
terdistribusi dalam beberapa alur per kutub per fasa. Gambar 7 memperlihatkan bagian dari sebuah
kumparan jangkar yang secara umum banyak digunakan. Pada masing-masing alur ada dua sisi lilitan
dan masing-masing lilitan memiliki lebih dari satu putaran. Bagian dari lilitan yang tidak terletak
kedalam alur biasanya disebut “ Winding Overhang”, sehingga tidak ada tegangan dalam winding
overhang.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110

Gambar 7. Belitan Berlapis Ganda Generator Sinkron Tiga Fasa.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110

TEORI TAMBAHAN

Tipikal kurva kejenuhan tanpa beban ditunjukkan pada Gambar 23. Ini mirip dengan kurva
magnetisasi disebutkan sebelumnya, kecuali bahwa itu mewakili seluruh rangkaian magnetik mesin
daripada bahan magnetik tertentu. Juga, ia memiliki tegangan keluaran generator bersekongkol
melawan arus medan daripada kerapatan fluksi magnetizing melawan kekerasan. Hal ini dapat
dilakukan karena generator tegangan berbanding lurus dengan fluks medan dan jumlah belitan adalah
tetap. Ada kurva kejenuhan yang berbeda untuk setiap kecepatan. Semakin rendah garis lurus bagian
dari kurva mewakili celah udara karena bagian-bagian magnet tidak jenuh. Bila bagian magnetik mulai
jenuh, kurva membungkuk sampai kejenuhan lengkap tercapai. Maka kurva menjadi garis lurus lagi

Generator Build Up

Generator membangun biasanya mengacu pada kenaikan bertahap tegangan pada terminal
angker ketika mesin diri bersemangat dan dioperasikan dengan kecepatan normal. Hal ini
diilustrasikan pada Gambar 25 dengan mengacu pada garis resistensi lapangan yang menunjukkan

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
bagaimana arus medan bervariasi sebagai tegangan bidang bervariasi. Kemiringan garis ini adalah
bidang resistensi pada temperatur konstan. Naik tegangan dimulai dengan magnetisme sisa besi
lapangan. Hal ini memberikan tegangan kecil keluaran E1 yang makan kembali ke lapangan sebagai
meningkatkan fluks memberikan tegangan yang sedikit lebih besar, E2 . Dan2 menyebabkan mengalir.
Proses ini berlanjut sampai mesin mulai jenuh dan berhenti pada titik di mana garis perlawanan
lapangan memotong kurva saturasi. Jika kecepatan mesin dikurangi sehingga kurva saturasi menjadi
lapangan bersinggungan dengan kurva resistansi, tegangan tidak akan membangun. Hal ini dikenal
sebagai kecepatan kritis. Juga, pada kecepatan tertentu, jika resistensi bidang meningkat dengan
penambahan resistensi eksternal, resistensi kritis dapat dihubungi.

Karakteristik eksternal
Kurva yang menunjukkan hubungan antara tegangan keluaran dan arus keluaran dikenal
sebagai karakteristik eksternal. Ditunjukkan pada Gambar 24 adalah kurva karakteristik eksternal
untuk generator dengan berbagai jenis eksitasi. Jika generator, yang secara terpisah bersemangat,
digerakkan dengan kecepatan konstan dan memiliki arus medan tetap, tegangan keluaran akan
berkurang dengan peningkatan arus beban seperti pada gambar. Penurunan ini disebabkan oleh angker
angker reaksi penolakan dan efek. Jika fluks medan tetap konstan, tegangan yang dihasilkan akan
cenderung tetap konstan dan tegangan keluaran akan sama dengan yang dihasilkan tegangan drop
minus inframerah dari rangkaian armature. Namun, komponen demagnetizing reaksi angker cenderung
mengurangi fluktuasi, sehingga menambah faktor tambahan, yang mengurangi tegangan keluaran.

Dalam bersemangat shunt generator, dapat dilihat bahwa tegangan keluaran berkurang lebih
cepat daripada dengan eksitasi terpisah. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa, karena tegangan
keluaran berkurang karena efek reaksi angker dan angker IR jatuhkan, tegangan lapangan juga
berkurang yang selanjutnya mengurangi fluks. Juga dapat dilihat bahwa di luar nilai kritis tertentu,
maka generator shunt menunjukkan tren pembalikan nilai-nilai saat ini dengan penurunan tegangan.
Titik ini arus keluaran maksimum dikenal sebagai titik breakdown. Pada kondisi sirkuit pendek, satu-
satunya fluksi yang tersedia untuk menghasilkan arus magnet residual dari angker.
Membangun tegangan pada rangkaian generator, rangkaian eksternal harus tersambung dan
hambatan direduksi menjadi nilai yang relatif rendah. Karena angker adalah seri dengan lapangan, arus
beban harus mengalir untuk memperoleh fluks di lapangan. Sebagai tegangan dan arus beban naik
resistensi dapat ditingkatkan ke nilai normal. Sebagai kurva karakteristik eksternal menunjukkan,
tegangan output yang dimulai dari nol, mencapai puncaknya, dan kemudian jatuh kembali ke nol.
Kombinasi dari medan shunt lapangan dan serangkaian memberikan yang terbaik karakteristik

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
eksternal seperti yang diilustrasikan pada Gambar 24. Jatuh tegangan, yang terjadi di mesin shunt,
yang diimbangi dengan tegangan naik, yang terjadi di mesin seri. Penambahan dalam jumlah yang
memadai ternyata offset seri IR yang angker angker drop dan efek reaksi, menghasilkan rata-senyawa
generator yang memiliki tegangan yang hampir konstan. Jika lebih seri berubah ditambahkan,
tegangan akan naik dengan beban dan mesin dikenal sebagai over-senyawa generator.

Motor Operasi

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, sebuah konduktor bergerak melalui sebuah medan magnet
karena tindakan motor juga menghasilkan tegangan yang berlawanan dengan tegangan yang diberikan.
Ini adalah EMF kembali.

Ketika membandingkan persamaan ini dengan persamaan tegangan generator, dapat dilihat bahwa
dalam generator tegangan yang dihasilkan lebih tinggi dari tegangan terminal sementara di sebuah
motor yang sebaliknya adalah benar. Oleh karena itu, selama tegangan yang dihasilkan kurang dari
tegangan terminal, mesin beroperasi sebagai motor dan mengambil daya dari sisi listrik, tetapi ketika
tegangan yang dihasilkan menjadi lebih besar daripada tegangan terminal, mesin menjadi generator,
pasokan listrik , dan membutuhkan energi mekanik untuk tetap beroperasi.

Bagian belakang atau counter EMF bertindak sebagai kontrol untuk jumlah arus mekanis yang
dibutuhkan untuk setiap beban. Ketika beban mekanik meningkat, efek pertama adalah pengurangan
kecepatan. Namun pengurangan kecepatan juga menyebabkan penurunan di belakang EMF, sehingga
membuat tersedia peningkatan tegangan untuk arus dalam armature. Oleh karena itu, saat ini
meningkat yang pada gilirannya akan meningkatkan torsi. Karena tindakan ini, yang sangat sedikit
penurunan dalam kecepatan cukup untuk memenuhi peningkatan permintaan torsi. Juga, daya input
diatur ke jumlah yang diperlukan untuk mensuplai motor kerugian dan output

Speed Torque Curves


Kecepatan kurva torsi untuk tiga bentuk eksitasi ditunjukkan pada Gambar 25. Dalam
bersemangat shunt motor, perubahan kecepatan sedikit dan, karenanya, dianggap motor kecepatan
konstan. Juga, fluks medan hampir konstan dalam shunt motor dan torsi bervariasi hampir langsung
dengan arus armature.
Dalam motor seri kecepatan penurunan dengan peningkatan torsi jauh lebih besar. Hal ini
disebabkan oleh fakta bahwa fluks medan meningkat dengan meningkatnya arus, sehingga cenderung

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
untuk mencegah penurunan kembali EMF yang sedang disebabkan oleh penurunan kecepatan. Fluks
medan bervariasi dalam serangkaian torsi motor dan bervariasi sebagai kuadrat dari arus angker
sampai saturasi tercapai. Setelah mencapai kejenuhan, kurva cenderung mendekati garis lurus tren dari
shunt motor. Beban yang tidak kecepatan motor seri biasanya terlalu tinggi untuk keamanan dan, oleh
karena itu, tidak boleh dioperasikan tanpa beban memadai.

Senyawa kecepatan motor memiliki karakteristik torsi yang terletak antara shunt dan motor
seri.

Speed Peraturan

Kecepatan peraturan adalah perubahan kecepatan dengan perubahan beban torsi, kondisi lain
yang konstan. Sebuah motor memiliki peraturan yang baik jika tidak ada perubahan antara kecepatan
beban dan beban penuh kecepatan kecil.

Persen Speed Peraturan = (SNL – SFL) / SFL x 100 A shunt motor memiliki kecepatan yang
baik peraturan sementara motor seri memiliki kecepatan miskin peraturan. Untuk beberapa aplikasi
seperti crane atau hoists, motor seri memiliki keunggulan karena hasil yang lebih gerakan disengaja
beban lebih berat. Juga, memperlambat dari seri motor lebih baik untuk mulai berat beban. Namun,
untuk banyak aplikasi yang shunt motor lebih disukai.

Motor Starting

Ketika angker tidak berputar, bagian belakang EMF adalah nol dan tegangan total tersedia untuk
mengirimkan arus melalui armature. Karena resistensi angker rendah, arus yang sangat besar akan
mengalir jika tegangan yang diaplikasikan di bawah kondisi ini. Oleh karena itu, perlu untuk
memasukkan perlawanan tambahan secara seri dengan angker sampai kecepatan yang memuaskan
dicapai di mana EMF belakang akan mengambil alih untuk membatasi input.

Gesekan dan Windage

Kerugian tersebut termasuk bantalan gesekan, gesekan kuas, dan windage. Mereka juga dikenal
sebagai kerugian mekanis. Mereka adalah konstan pada kecepatan tertentu, tetapi bervariasi dengan
perubahan kecepatan. Power kerugian akibat gesekan meningkat dengan kuadrat dari kecepatan dan
yang disebabkan oleh peningkatan windage sebagai kubus dari kecepatan.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
Armature Tembaga Kerugian

Ini adalah aku2 R kerugian dari rangkaian angker, yang meliputi angker berkelok-kelok, komutator,
dan sikat. Mereka bervariasi secara langsung dengan perlawanan dan sebagai kuadrat dari arus.

Lapangan Tembaga Kerugian

Ini adalah aku2 R kerugian dari rangkaian medan yang dapat mencakup gulungan medan shunt,
gulungan medan seri, interpole gulungan dan setiap shunts digunakan dalam kaitannya dengan
gulungan ini. Mereka bervariasi secara langsung dengan perlawanan dan sebagai kuadrat dari arus.

Core Kerugian

Ini adalah arus eddy histeresis dan kerugian dalam armature. Dengan perubahan terus-menerus arah
fluks dalam besi angker, pengeluaran energi yang dibutuhkan untuk membawa besi melalui loop
histeresis lengkap. Ini adalah kerugian histeresis. Juga karena besi merupakan konduktor dan berputar
dalam medan magnet, tegangan akan dihasilkan. Hal ini, pada gilirannya, akan mengakibatkan arus
yang bersirkulasi kecil yang dikenal sebagai arus eddy. Jika inti yang solid yang digunakan untuk
angker, maka kerugian arus eddy akan tinggi. Mereka dikurangi dengan menggunakan laminasi tipis,
yang terisolasi dari satu sama lain. Histeresis dan kerugian arus eddy bervariasi dengan kerapatan
fluksi dan kecepatan.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
TEORI TAMBAHAN

Alternator mempunyai peranan penting dalam sistem charging sebuah unit. Charging System
digunakan untuk mengembalikan kondisi battery agar selalu siap digunakan
Hal ini disebabkan kapasitas battery tidak mungkindigunakan secara terus – menerus.

Alternator berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari


mesin tenaga listrik, menghasilkan arus bolak-balik, alternator memsuplai kebutuhan listrik pada mobil
sewaktu mesin hidup. Tetapi apabila jumlah pemakaian listrik lebih besar daripada yang dihasilkan
alternator, maka baterai lkut memikul beban kelistrikan tersebut.
Prinsipnya, tegangan yang dihasilkan alternator diatur oleh regulator
sehingga sesuai dengan karakteristik sistem kelistrikannya pada
unitnya. Adapun arus yang masuk ke battery sebagai arus pengisian) dapat dimonitor melalui A
meter atau charging lamp yang dihubungkan serie dengan terminal R alternator dan terminal ACC
starting switch.

Prinsip kerjanya adalah :

a. Field coil ( rotor coil ) mendapat arus penguat sehingga pada rotor coil timbul medan magnet.
b. Bila alternator diputar oleh engine, maka medan magnet pada rotor coil
akan dipotong oleh konduktor pada staior coil. Sehingga pada stator
coil akan timbul arus listrik.
c. Tegangan bolak –
balik yang keluar dari stator kemudiandiserahkan oleh diode sehingga menjadi arus searah.

Fungsi semi conductor regulator adalah mengontrol arus penguat kefield coil ( rotor coil
) sehingga tegangan yang dihasilkan alternator antara 27.5 s/d 29.5 volt.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110

Prinsip kerja regulator adalah sebagai berikut :

a. Bila starting switch posisi ON, maka arus dari battery akanmengalir ke rotor
coil. Jalannya arus penguat adalah :
Battery - B - R - rotor coil - F - T1 – E
b. Setelah rotor coil menjadi magnet dan alternator diputar olehengine,
maka dari alternator akan menghasilkan tegangan.
c. Bila out put voltage dari alternator masih kecil maka arus yang
keluar dari alternator akan memperkuat medan magnet pada rotor coil, sehingga out put
voltage dari alternator naik. Out put voltage
dari alternator adalah sebanding dengan putaran dan kekuatan medan magnetnya.
d. Saat tegangan mencapai 29,5 volt maka voltage drop di V3 akan
menyebabkan zener diode mendapat reverse voltage sehingga T2
akan ON dan T1 akan OFF. Dengan demikian arus penguat kerotor coil
tidak mendapat ground dan kemagnetan akan berkurang sehingga tegangan
yang dihasilkan alternator akan turun.

e.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
f. Bila out put voltage turun mencapai 27,5 volt, maka T2 akan OFFdan T1 kembali ON
(bekerja) dan field coil mendapat arus penguatkembali dan out put voltage
alternator naik kembali.
Dengan demikian arus yang keluar dari alternator akan dijaga selalupada tengangan regulating
yaitu 27,5 volt - 29,5 volt.

Komponen alternator sbb:

1. Rear end frame


2. drive end frame
3. puli V-ribbet
4. bearing
5. terminal
6. konektor
7. IC Regulator
8. Spring
9. Sikat Arang
10. Slip Ring
11. Rectifier
12. Rotor

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110

 Rear end Frame


Fungsi dari rear frame adalah sebagai kerangka luar yang memegang bagian-bagian
dalam alternator, selain iotu juga mempunyai saluran udara untuk meningkatkan efisiensi
pendinginan.
 Pully
Pully berfungsi meneruskan putaran mesin ke alternator. Membuat perbandingan
putaran antara putaran mesin dan alternator

 Bearing
Setiap kecepatan putaran dari rotor tidaklah stabil, dengan adanya perubahan kecepatan
membuat putaran rotor menjadi kasar.Fungsi bearing dalam hal ini untuk memperhalus putaran
rotor sehingga rotor lebih tahan lama digunakan.
 IC Regulator

Regulator berfungsi mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam kumparan rotor, sehingga
tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap (konstan) sesuai dengan harga yang telah ditentukan,
walaupun putaran mesin yang menggerakkan berubah-ubah. Di samping itu regulator juga berfungsi
pengisian pada baterai apabila baterai telah penuh dan alternator sudah dapat menyuplai arus listrik
sendiri ke bagian yang memerlukan arus listrik..

Kelebihan regulator tipe IC


1. Rentang tegangan outputnya lebih sempit dan variasi tegangan outputnya dalam waktu singkat.
2. Tahan terhadap getaran dan dapat digunakan dalam waktu lama karena tidak banyak bagian-
bagian yang bergerak.
3. Kerena tegangan outputnya rendah suhunya naik, pengisian baterai dapat dilakukan dengan
baik.
Kekurangan dari regulator tipe IC
1. Mudah terpengaruh oleh tegangan dan suhu tidak wajar.

 Sikat Arang dan Rumah Sikat


Sikat arang berfungsi mengalirkan arus ke kumparan rotor melalui slip ring.
Rumah sikat / Brush holder berfungsi sebagai tempat sikat arang.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
 Dioda/Rectifier
Dioda / rectifier berfungsi untuk menyearahkan arus listrik. Didalam alternator terdapat
2 buah rectifier, yaitu rectifier negative dan rectifier positif. Rectifier positif ditandai dengan
adannya terminal B pada alternator. Terminal B pada alternator biasannya berupa baut yang
dibuat lebih panjang dan atau lebih besar.
 Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar di dalam alternator, pada rotor terdapat
kumparan rotor (rotor coil) yang berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan.
Kuku-kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang
terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik kekumparan rotor.

Model Alternator

Model alternator untuk setiap jenis mobil itu berbeda-beda, tapi kebanyakan alternator
mempunyai regulator yang berada didalamnya ( IC built In), namun untuk tipe yang lama mempunyai
regulator diluar. Tidak seperti model yang lama, tipe yang punya IC bulit in ini dapat dengan mudah
diperbaiki dengan membuka tutup bagian atasnya.
Tipe lainnya adalah model pulley alternator yang diikat/dikencangkan ke bagian sumbu rotor.
Alternator dengan tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang menjadi bagian dari pulley-nya namun
sudah mempunyai 2 kipas dalam untuk sirkulasi udara pendingin, tidak seperti jenis alternator lama
yang menggunakan kipas luar untuk pendinginan.

Antara Aki dengan Alternator


Besaran daya yang terdapat alternator beragam, mulai dari yang paling kecil yang mempunyai
daya 35 A hingga yang terbesar yang beredar dipasaran yaitu 220 A. Karena berfungsi sebagai
pembangkit daya listrik ke aki, apabila ada penambahan perangkat atau aksesoris mobil yang
membutuhkan beban listrik yang besar / banyak, cukup dengan mengganti alternatornya bukan aki.
Karena bila memperbesar daya listrik di aki tapi penyaluran tenaganya lebih kecil, maka aki akan tetap
tekor. Jadi makin besar beban listrik yang dipakai, makin besar juga daya dari alternator yang harus
dipergunakan.

Perawatan Alternator
Tidak ada hal khusus untuk merawat alternator, tapi apabila ada kerusakan dapat dideteksi
secara dini melalui konsol dashboard yang terdapat gambar aki, apabila berkedip-kedip berarti tidak

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
ada pengisian ke aki dan bisa jadi terdapat kerusakan pada alternator selain dari aki-nya. Aki sendiri
berhubungan langsung dengan dinamo starter. Selain itu juga, jangan menambah beban listrik yang
berlebihan pada kendaraan, karena dapat memperpendek umur dari alternator ataupun umur dari aki.
Karena terdiri dari bermacam-macam komponen, maka apabila ada kerusakan pada salah satu
komponennya masih bisa diperbaiki (rekondisi). “pengerjaan kerusakandari alternator bisa mencapai
3-5 jam tergantung dari tingkat kesulitan kerusakan dari alternator” 

Dengan sistem rekondisi, Kita dapat memperbaiki alternator tersebut asalkan dengan kondisi
kerusakan yang kurang dari 50% atau tidak terlalu parah. Apabila kondisi kerusakan lebih dari 50%,
lebih baik diganti dengan model baru. Untuk kisaran harga rekondisi di galeri Alternator sendiri harga
dipatok mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, semua tergantung dari kondisi si alternator itu
sendiri.
TEORI TAMBAHAN

Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC. Motor
DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan tidak
langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan
penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

Motor DC

Komponen Utama Motor DC

Gambar diatas memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama :

1. Kutub Medan Magnet

Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran pada

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan motor DC yang
menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub
medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara
kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau
lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia
struktur medan.

2. Kumparan Motor DC

Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. kumparan
motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk
kasus motor DC yang kecil, kumparan motor DC berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh
kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya
berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan kumparan motor DC.

3. Commutator Motor DC

Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah
arus listrik dalam kumparan motor DC. Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara
kumparan motor DC dan sumber daya.

Kelebihan Motor DC

Keuntungan utama motor DC adalah dalam hal pengendalian kecepatan motor DC tersebut, yang tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur :

 Tegangan kumparan motor DC – meningkatkan tegangan kumparan motor DC akan


meningkatkan kecepatan
 Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk
beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan
mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada
ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan
tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC. Hubungan antara kecepatan, flux medan dan
tegangan kumparan motor DC ditunjukkan dalam persamaan berikut :

Gaya elektromagnetik : E=KΦN


Torque : T = K Φ Ia

Dimana:

E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal kumparan motor DC (volt)

Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan

N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)

T = torque electromagnetic

Ia = arus kumparan motor DC

K = konstanta persamaan

Jenis-Jenis Motor DC

1. Motor DC Sumber Daya Terpisah/ Separately Excited

Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah /
separately excited.

2. Motor DC Sumber Daya Sendiri/ Self Excited: Motor Shunt

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan
kumparan motor DC (A) seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu total arus dalam
jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus kumparan motor DC.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110

Karakteristik Motor DC Shunt

Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):

 Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu
setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan oleh karena itu cocok untuk
penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
 Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan
kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan
(kecepatan bertambah).

3. Motor DC Daya Sendiri: Motor Seri

Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan
kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu, arus medan
sama dengan arus kumparan motor DC. Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International
Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002) :

 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM


 Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat
tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi,
seperti derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar berikut.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110

Karakteristik Motor DC Seri

4. Motor DC Kompon/Gabungan

Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan
(medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan kumparan motor DC (A) seperti
yang ditunjukkan dalam gambar dibawah. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal
yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase
gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat
ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat
pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical,
2005).

Karakteristik Motor DC Kompon

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
Motor DC terdapat 2 jenis fasa yaitu fasa tunggal dan fasa tiga.Dari 2 jenis motor tersebut
lebih sering kita menggunakan fasa tiga.

Kita akan membahas mengenai motor 3 fasa.

Losess,Rating,dan Efisiensi
Saat dioperasikan ternyata tidak semua daya dipindahkan secara sempurna namun terdapat daya yang
hilang antara lain dari windings,hysteresis,eddy current dan lain-lain. Beberapa daya tersebut
dikonversikan menjadi bentuk mekanik yaitu friksi dan windage. Bagian dari daya hilang dalam
windage tersebut terkadang intentional karena baling-baling kipas yang mendinginkan sehingga bagian
integral motor berkurang.

Torque-Speed Charcteristic
Asumsikan motor induksi tiga fasa yang bekerja di pompa dengan beban. Pada kecepatan rendah torsi
yang dihasilkan lebih besar disbanding yang dibutuhkan untuk menggerakkan beban. Akibatnya torsi
berakselerasi dan kecepatan menstabilkan titik dimana torsi dihasilkan oleh motor sama dengan torsi
yang dibutuhkan untuk menggerakkan beban.

Pada kecepatan tinggi untuk motor tiga fasa ,torsi awal motor kurang dari beban yang diminta.
Sehingga bila daya diaplikasikan untuk standing start maka system tidak bergerak.

Speed Regulation.
Berdasarkan karakteristik kecepatan torsi, mtor akan melambat sesuai dengan torsi yang dibutuhkan
oleh beban yange meningkat. Speed regulation yaitu perbedaan antara kecepatan saat tidak ada beban
dengan kecepatan dengan beban penuh dan dinyatakan dalam persentase.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
TEORI TAMBAHAN

Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak
langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan
penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:
 Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan
menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan
dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan.
Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik
energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor
yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.
 Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo
yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus
motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang
dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini
terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
 Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu dalam transmisi arus
antara dinamo dan sumber daya.

Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi
kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
1. Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
2. Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk
beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan
mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada
ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk
penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor
DC juga relatif mahal dibanding motor AC.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
1. Pengertian Motor Dc Series
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energimekanik. Alat
yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi energi listrikdisebut generatorataudinamo.
Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumahtangga seperti kipas angin, mesin cuci,
pompa airdan penyedot debu. Pada umumnya sebuah Motor listrik terdiri atas dua komponen
dasar, yaknistator (elemen yang diam atau stasioner) dan rotor (elemen yang bergerak),
umumnyarotor dihubungkan langsung dengan shaft yang mengakibatkan momen
couplesehingga menggerakkan mesin. Shaft dan Rotor dihubungkan oleh bearing
sehinggadapat berotasi secara bebas.Motor DC adalah jenis motor yang menggunakan sumber
energi DC. Salahsatu kesulitan yang muncul pada motor DC adaalah ketika kita hendak
menggunakanmotor dengan sumber DC sedangkan yang terdekat hanya tersedia sumber AC,
makadibutuhkan suatu converter atau perata arus (rectifier). Mesin ini mempunyai sebuahlilitan
(winding) DC atau magnet permanen pada bagian stator. Rotor (armature) disuplay dengan
sebuah arus DC yang melalui komutator (commutator) dan sikat-sikat(brushes). Komutator dan
sikat-sikat memerlukan perawatan. Kecepatan maksimaldibatasi oleh kemampuan dari
komutator dan sikat2. Tegangan rating umumnyaantara 6V sampai 700 V.Motor DC series
identik dalam konstruksi untuk motor shunt kecuali untukfield. Field dihubungkan secara seri
dengan armature, oleh karena itu, membawa arusarmature seluruhnya. Field seri ini terdiri dari
beberapa putaran kawat yangmempunyai penampang cukup besar untuk membawa arus.
Meskipun kosntruksiserupa, properti dari motor series benar-benar berbeda dari motor shunt/
Dalam rotor shunt, flux Φ per pole adalah konstan pada semua muatan karena field shunt
dihubungkan ke rangkaian. Tetapi motor seri, flux per pole tergantung dari arusarmature dan
beban. Saat arusnya besar, fluxnya besar dan sebaliknya. Meskipun berbeda, prinsip dasarnya
dan perhitungannya tetap sama.Pada motor yang mempunyai hubungan series jumlah arus yang
melewatiangker dinamo sama besar dengan yang melewati kumparan. Jika beban naik
motor berputar makin pelan. Jika kecepatan motor berkurang maka medan magnet yangterpoto
ng juga makin kecil, sehingga terjadi penurunan EMF. kembali
dan peningkatan arus catu daya pada kumparan dan angker dinamo selama ada beban.Arus
lebih ini mengakibatkan peningkatan torsi yang sangat besar.

2. Karakteristik Motor DC Series


Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diseri terhadapKumparan
armatur. Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yangdihasilkan besar. Sedangkan
kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah besar, sesuai dengan beban yang

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
dipikulnya, jika tegangan inputnya tidak stabil makaflux magnet yang dihasilkan oleh
kumparan seri tidak stabil pula, sehingga dayaoutput yang dihasilkan tidak stabil.Dalam motor
DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secaraseri dengan gulunganDinamo.
Oleh karena itu, arus medan sama dengan arusdinamo. Karakter kecepatan dari motor DC tipe
seri adalah
 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
 Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akanmempercepat
tanpa terkendali

.Beberapa karakteristik motor dc series yaitu

 Sebagai kumparan medan biasanya membawaArus armatur jadi Ф∞Ia diatas titik saturasi
Magnetnya dan sebelum saturasi Ta ∞ Фia atau Ta ∞ Ia 2
 Perubahan di Eb untuk variasi arus beban itu kecil.dengan bertambahnya Ia maka Ф juga naik.
Jadi variasi Kecepatan berkebalikan dengan arus armatur.
 Jika kecepatan naik, torsinyakecil.

Motor DC yang terhubung seri memiliki momen dan arus awal yang cukuprumit.
Kecepatannya secara otomatis menyesuaikan terhadap jangkauan yang besarketika momen beban
nilainya berubah-ubah. Karena motor ini memperlambat bebanyang lebih besar, daya output yang
dihasilkan cenderung konstan daripada motor tipelainnya. Hal ini merupakan kelebihan dari motor
ini karena motor ini dapat beroperasidisekitar power rating maksimum untuk variasi yang besar
dari momen beban.

Pada beberapa kasus, kecepatan pada saat tidak ada beban dari motor DC seri dapat berlebih hingg
a mencapai titik yang berbahaya. Sebuah sistem kontrol yangmemutuskan motor dari sumber
listrik dibutuhkan jika terdapat kemungkinankehilangan beban mekanik (beban rusak).

3. Rangakaian Ekuivalen Motor DC Series


Rangkaian yang ekuivalen motor DC series-connected ditunjukkan padagambar
dibawah ini. Pada motor ini field winding dibuat dengan diameter yang
lebih besar dan field resistant yang lebih kecil dibandingkan dengan Shunt Motor padaukuran
yang sama. Hal ini diperlukan untuk mencegah terjadinya jatuhnya teganganyang melewati
field winding yang terlalu besar.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110

Pada motor Dc series-connected ini berlaku hubungan :

Dengan mensubtitusikan pada EA dan menghubungkan dengan Tdev maka


ditemukan persamaan

Grafik yang menunjukkan hubungan antara torque vs kecepatan pada motor DCSeries
adalah :

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN
Dini Ramdhani
2015-11-110
Perrsamaan Tdev diatas dapat digunakan untuk memprediksikan kecepataan ketikatidak
ada beban. Namun, pada kecepatan tinggi rotational losses, karena adanyawindage dan eddy
curret menjadi lebih besar dan kecepatan motor terbatas.Selain itu, penting juga untuk
diketahui bahwa pada beberapa kasus, kecepatan ketika tidak
ada beban akan membahayakan. Sehingga dibutuhkan suatu additional device yang
menghilangkan daya listrik pada motor series ketika terjadi putusnya hubungan beban.Pada
kecepatan yang sangat kecil, IF= IA menjadi sangat besar sehingga terjadikejenuhan
magnetik. Untuk itu starting torque tidak sebesar yang diprediksi pada persamaan
sebelumnya.

Persamaan Tdev pada motor DC series-connected menunjukkan bahwa torsiyang


dihasilkan oleh motor DC seri proporsional dengan kuadrat tegangan sumber. Dengan
demikian, arah torsi independen dari polaritas voltage yang digunakan. MesinSeries-
Connected dapat dioperasikan dari sumber ac fase tunggal, asalkan statordilaminasi untuk
menghindari kerugian berlebihan karena arus eddy. Karenainduktansi field dan armature
memiiliki nilai impedansi yang bukan nol, maka arusyang dihasilkan oleh mesin DC tidak
sebesar arus yang dihasilkan oleh mesin DC.

Laboratorium Mesin Listrik


STT-PLN

Anda mungkin juga menyukai