membran mukosa maupun keduanya, secara histologi ditandai dengan terjadinya bula
intraepidermal karena proses akantolisis. Target antigen dalam pemfigus adalah desmogleins
(Dsgs) yang merupakan konstituen utama desmosom. Pemfigus merupakan penyakit yang telah
berlangsung beberapa tahun terakhir. Berdasarkan letak bula secara umum pemfigus dibagi
menjadi dua kategori, yaitu pemfigus vulgaris (dengan varian pemfigus vegetans) dan pemfigus
foliaseus (dengan varian pemfigus eritematosus). Pada pemfigus vulgaris (PV) bula yang terbentuk
terletak pada lapisan suprabasal, sedangkan pada pemfigus foliaseus (PF) bula berada dilapisan
granular.1
Antibodi anti-Dsg menyebabkan gangguan pada adhesi antar sel dalam keratinosit. Terdapat dua
mekanisme utama untuk pembentukan blister pada pemfigus yaitu antibodi anti-Dsg akan
menyebabkan penghalang sterik pada Dsg setelah pengikatan, menghasilkan penghambatan adhesi
transduksi sinyal sel, sehingga dalam internalisasi Dsg dalam sitoplasma dan pembelahan
proteolitik.1
PF pada umumnya merupakan jenis pemfigus yang jinak. PF merupakan kelainan kulit
yang bersifat autoimun yang ditandai dengan hilangnya adhesi antar sel keratinosit di bagian atas
keterlibatan klinis kulit yang tampak sehat yang lecet ketika digosok (tanda Nikolsky). Pemphigus
foliaceus yang bersifat kronis ditandai dengan sedikit atau tanpa keterlibatan selaput lendir.2
Pemfigus foliaceus memiliki beberapa subtipe yaitu: pemfigus eritematosus (PE),
pemfigus herpetiformis (PH), serta pemfigus foliaceus endemik. Varian pemfigus foliaceus lain
dengan vesikula yang bersifat pruritik dengan pola berbentuk lingkaran ditandai sebagai pemfigus
foliaceus IgA, dengan antibodi kelas IgA yang menjadi dasar diagnosis.2
Insiden pada pemfigus foliaceus bervariasi tergantung pada populasi yang diteliti.
Pemphigus foliaceus termasuk dalampenyakit langka dan sporadis di seluruh dunia. Berbeda
dengan PV, tidak ada dominasi pemfigus foliaceus ditemukan pada orang Yahudi dan pada orang-
orang keturunan Mediterania. Peningkatan insiden pemfigus foliaceus tercatat pada wanita Tunisia
(6,6 kasus per juta per tahun), sedangkan, di Eropa Barat, kejadian pemfigus foliaceus adalah
sekitar 0,5-1 kasus per juta per tahun. Pemfigus foliaceus endemik atau fogo selvagem, terjadi
dengan frekuensi tinggi di Brasil tengah dan barat daya serta di Kolombia. Di daerah endemik di
1. Pemfigus eritematosus
Pemphigus eritematosus juga dikenal sebagai sindrom Senear-Usher merupakan salah satu
sindrom yang sering overlap dengan kejadian lupus erythematosus (LE) dan pemfigus
foliaceus. Pemfigus eritematosus ditandai dengan adanya akantolisis dan deposit dari
Pérez-Pérez berhipotesis bahwa pemfigus eritematosus adalah penyakit autoimun multipel. Sinar