A. Pengertian Luka
Luka adalah suatu kondisi yang menyebabkan kerusakan atau hilangnya sebagian
jaringan tubuh yang bisa disebabkan oleh berbagai kemungkinan penyebab seperti
trauma benda tajam, benda tumpul, akibat perubahan suhu baik panas maupun
dingin, akibat paparan zat kimia tertentu, akibat ledakan, gigitan hewan, sengatan
listrik maupun penyebab lainnya.
B. Jenis Luka
1. Berdasarkan Tingkat Kontaminasi Luka
a. Luka Bersih (Clean Wounds)
Luka elektif, bukan emergency, tidak disebabkan oleh trauma, ditutup
secara primer tidak ada tanda inflamasi akut, prosedur aseptik dan
antiseptik dijalankan dengan baik, tidak melibatkan traktus respiratorius,
gastrointestinal, bilier dan genitourinarius. Kulit di sekitar luka tampak
bersih, tidak ada tanda inflamasi. Jika luka sudah terjadi beberapa saat
sebelumnya, dapat terlihat sedikit eksudat (bukan pus), tidak terlihat
jaringan nekrotik di dasar luka. Risiko infeksi <2%.
b. Luka bersih terkontaminasi (Clean-contamined Wounds)
Luka urgent atau emergency tapi bersih, tidak ada material kontaminan
dalam luka. Risiko infeksi <10%.
c. Luka terkontaminasi (Contamined Wounds)
Tampak tanda inflamasi non-purulen; luka terbuka < 4 jam; luka terbuka
kronis; luka terbuka dan luas (indikasi untuk skin grafting); prosedur
aseptic dan antiseptic tidak dijalankan dengan baik; risiko infeksi 20%.
d. Luka kotor atau infeksi (Dirty or Infected Wounds)
Tampak tanda infeksi di kulit sekitar luka, terlihat pus dan jaringan
nekrotik; luka terbuka > 4 jam; terdapat perforasi traktus respiratorius,
gastrointestinal, bilier atau genitourinarius, risiko infeksi 40%.
2. Berdasarkan Kedalaman dan Luasnya Luka
Stadium I : Luka Supersial (Non-Blanching Erithema). Luka jenis
ini adalah luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
Stadium II : Luka “Partial Thickness”. Luka jenis ini adalah
hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari
dermis merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti
halnya abrasi, blister atau lubangnya yang dangkal.
Stadium III : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah
hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan
subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati
jaringan yang mendasarinya. Luka ini timbul secara klinis sebagai
suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan di
sekitarnya.
Stadium IV : Luka "Full Thickness". Luka jenis ini adalah luka yang
telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya
destruksi / kerusakan yang luas.
3. Berdasarkan Waktu Penyembuhan Luka
a. Luka Akut
Luka akut adalah jenis luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan
konsep penyembuhan yang telah disepakati. Kriteria luka akut adalah luka
baru, mendadak dan penyembuhannya sesuai dengan waktu yang
diperkirakan. Contoh : Luka sayat, luka bakar, luka tusuk. Luka operasi
dapat dianggap sebagai luka akut yang dibuat oleh ahli bedah. Contoh :
luka jahit, skin grafting.
b. Luka Kronis
Luka kronis adalah jenis luka yang yang mengalami kegagalan dalam
proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen. Pada luka
kronik luka gagal sembuh pada waktu yang diperkirakan, tidak berespon
baik terhadap terapi dan punya tendensi untuk timbul kembali. Contoh :
Ulkus dekubitus, ulkus diabetik, ulkus venous, luka bakar dll.
Hydrogel + film
Rehidrasi
atau hanya hydrocolloid
Hydrogel + film/foam