Anda di halaman 1dari 7

Majalah Kesehatan FKUB Volume 1 Nomer 3, September 2014

Profil Kadar Hemoglobin pada Wanita Pre-Eklampsia Berat Dibandingkan dengan


Wanita Hamil Normal

Azhalia Tiaranissa*, Siti Candra Windu B**, Endang Sriwahyuni***

ABSTRAK

Pre-eklampsia adalah penyakit yang terdiri dari hipertensi dan proteinuria pada wanita hamil yang terjadi
mulai minggu ke-20 kehamilan sampai minggu ke-6 setelah melahirkan. Pada wanita pre-eklampsia ditemui
kelainan hematologis yaitu gangguan degradasi heme dan hemokonsentrasi yang menyebabkan
peningkatan kadar hemoglobin dibandingkan dengan wanita hamil normal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui profil kadar hemoglobin pada wanita pre-eklampsia berat dibandingkan dengan wanita hamil
normal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan cross sectional di RSSA Malang.
Jumlah sampel yang digunakan yaitu 60 sampel wanita hamil dengan usia kehamilan > 20 minggu, 30 wanita
pre-eklampsia berat dan 30 wanita hamil normal sebagai kontrol. Pengambilan darah dan pengukuran kadar
hemoglobin dilakukan di laboratorium Patologi Klinik RSSA Malang. Hasil uji independent T-test didapatkan
nilai signifikan (p = 0.000) yang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada kadar hemoglobin antara
wanita pre-eklampsia berat dengan wanita hamil normal. Rata-rata kadar hemoglobin pada wanita hamil
dengan pre-eklampsia berat adalah 13,26 ± 0,95 dan rata-rata kadar hemoglobin pada wanita hamil normal
adalah 10,74 ± 1,07. Penelitian ini juga menunjukkan adanya peningkatan kadar hemoglobin pada wanita
pre-eklampsia berat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kadar hemoglobin pada wanita pre-eklampsia berat
lebih tinggi daripada kadar hemoglobin wanita hamil normal.

Kata kunci : Hamil normal, Kadar haemoglobin, Pre-eklampsia berat.

Profile of Hemoglobin Levels in Severe Pre-Eclampsia Women and Normal Pregnant Women

ABSTRACT

Pre-eclampsia is a disease with hypertension and proteinuria symptoms which occurs in women with
approximately 20 weeks pregnancy until six weeks after delivery. There were haematological abnormalities in
pre-eclampsia women compared to normal pregnant women, disruption of heme degradation and
hemoconcentration cause hemoglobin level to increase in severe pre-eclampsia women. The purpose of this
study was to compare the profile of hemoglobin levels in severe pre-eclampsia women and normal pregnant
women. This study used descriptive analytic with cross sectional method. The study was conducted at Saiful
Anwar Hospital Malang from June 2012 to August 2012. Samples were collected from 60 women with > 20
weeks pregnancy, consisted of 30 pregnant women with severe pre-eclampsia and 30 normal pregnant
women as controls. Blood samples were taken and hemoglobin level measured in the Clinical Pathology
Laboratory of RSSA Malang. The result of T-test showed significant value (p = 0000), indicated significant
difference of hemoglobin levels beetween severe pre-eclampsia and normal pregnant women. The average
of hemoglobin levels in pregnant women with severe pre-eclampsia was 13.26 ± 0.95, while in normal
pregnant women the average was 10.74 ± 1.07. This study showed that there were increased hemoglobin
levels in women with severe pre-eclampsia. To conclude, this study proved that the level of hemoglobin in
pregnant women with severe pre-eclampsia was higher compared to normal pregnant women.

Keywords: Hemoglobin, Normal pregnant, Severe Pre-eclampsia.

* Lab Obstetri dan Ginekologi, FKUB


** Lab Ilmu Faal, FKUB
*** Program Studi Kebidanan, FKUB

171
Majalah Kesehatan FKUB Volume 1 Nomer 3, September 2014

PENDAHULUAN sedikit menurun selama kehamilan normal.


Hal ini disebabkan oleh ekspansi volume
Pre-eklampsia merupakan penyebab plasma yang lebih besar. Hemokonsentrasi
utama kematian ibu di seluruh dunia yang merupakan tanda utama pre-eklampsia.
mempengaruhi sekitar 10 % dari seluruh Volume darah yang secara normal
kelahiran manusia. Pre-eklampsia dan bertambah selama kehamilan hampir tidak
eklampsia menyumbang hampir lebih dari terjadi sama sekali pada wanita pre-
50.000 kematian ibu di seluruh dunia setiap eklampsia.7 Penelitian Ustun et al (2007)
tahun. Pre-eklampsia terjadi 3-8 % dari mendapatkan kadar hemoglobin pada wanita
seluruh kehamilan di Amerika. Di negara pre-eklampsia tidak berbeda signifikan
berkembang, kejadian pre-eklampsia antara kelompok pre-eklampsia berat dan
berkisar antara 4-18 %. Kejadian penyakit pre-eklampsia ringan. Sedangkan pada
pre-eklampsia ringan adalah 75 % dan pre- penelitian Centlow et al (2009) didapatkan
eklampsia berat adalah 25 %.1,14,15,17,18,24 peningkatan aktivitas hematopoietik dalam
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) plasenta pre-eklampsia yang menunjukkan
tahun 2001, menyebutkan angka kematian adannya peningkatan kadar mRNA
ibu di Indonesia adalah 396 jiwa per 100.000 hemoglobin.5,7,13,23
kelahiran hidup. Dari jumlah kematian ibu, Penelitian ini bertujuan untuk
prevalensi paling besar adalah pre- mengetahui profil kadar hemoglobin pada
eklampsia terutama pre-eklampsia berat dan wanita pre-eklampsia berat dibandingkan
eklampsia yaitu, sebesar 12,9 % dari dengan wanita hamil normal. Hasil penelitian
keseluruhan kematian ibu. Kejadian pre- ini diharapkan dapat menambah
eklampsia di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar pengetahuan dalam hal kadar hemoglobin
Malang sekitar 7-12 %.4,8,19 pada wanita pre-eklampsia berat.
Sejak dahulu pre-eklampsia
didefinisikan sebagai trias klasik yang terdiri BAHAN DAN METODE
dari hipertensi, proteinuria, dan edema pada
wanita hamil. Tetapi sekarang, pre- Penelitian ini merupakan penelitian
eklampsia merupakan suatu gangguan deskriptif analitik dengan penelitian cross
multisistem yang manifestasi klinisnya sectional yang bertujuan untuk mengetahui
adalah hipertensi dan proteinuria dengan kadar hemoglobin pada wanita pre-
atau tanpa gejala yang menyertainya. Pre- eklampsia berat dibandingkan dengan
eklampsia biasanya terjadi sejak minggu ke- wanita hamil normal. Estimasi besar sampel
20 kehamilan sampai minggu ke-6 setelah dalam penelitian menggunakan sistem quota
melahirkan. Hemokonsentrasi, sampling yaitu mulai bulan Juni 2012 sampai
trombositopenia, dan hemolisis intravaskular dengan bulan Agustus 2012. Sampel yang
merupakan salah satu tanda adanya diperoleh sebanyak 30 orang wanita hamil
keterlibatan hematologis yang sering dengan pre-eklampsia berat dan 30 orang
ditemukan dalam pre-eklampsia.3,9,21 wanita hamil normal. Maka total sampel
Kadar hemoglobin pada wanita hamil yang digunakan dalam penelitian ini
normal, awal dan menjelang aterm sebanyak 60 orang.
kehamilan normal adalah 11 g/dL atau lebih.
Konsentrasi hemoglobin lebih rendah pada Pengambilan Sampel Darah
pertengahan kehamilan yaitu kurang dari Sampel darah diambil dari wanita hamil
10,5 g/dL. Meskipun terjadi eritropoiesis, penderita pre-eklampsia berat yang
konsentrasi hemoglobin dan hematokrit menjalani rawat inap di RSSA Malang, dan

172
Majalah Kesehatan FKUB Volume 1 Nomer 3, September 2014

wanita hamil normal yaitu wanita hamil yang Tabel 1. Kejadian pre-eklampsia berat dan
tidak mengalami komplikasi kehamilan hamil normal berdasarkan usia
(normotensive). Sampel darah diambil
Usia Pre-eklampsia Hamil Normal
sesuai dengan kriteria sampel yang
(tahun) Berat
ditentukan oleh SMF Obstetri Ginekologi
Jumlah % Jumlah %
RSSA Malang. Kemudian sampel darah
dibawa ke Laboratorium Patologi Klinik < 20 2 6,7 3 10
RSSA Malang untuk dilakukan pengukuran 20-35 23 76,7 20 66,7
>35 5 16,7 7 23,3
kadar hemoglobin dengan spektrofotometer
Jumlah 30 100 30 100
menggunakan metode sianmethmoglobin.
Kelompok Usia Kehamilan
Analisis Data
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa
Data hasil penelitian diolah secara
wanita yang mengalami pre-eklampsia berat
statistik menggunakan uji T (independent
terbanyak pada usia kehamilan 28-36
sample T test). Uji T berguna untuk
minggu (53,3 %), sedangkan pada wanita
membandingkan rata-rata dari dua kelompok
hamil normal terbanyak pada usia kehamilan
yang tidak berhubungan satu dengan yang
20-27 minggu (46,7 %). Kejadian pre-
lain. Hipotesis ditentukan berdasarkan nilai
eklampsia berat menurut usia kehamilan
signifikansi yang diperoleh. Jika nilai
cenderung lebih banyak didapat pada usia
signifikansi > 0,05 maka hipotesis diterima
kehamilan aterm.
sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak ada
perbedaan kadar hemoglobin pada wanita
Tabel 2. Kejadian pre-eklampsia berat
pre-eklampsia berat dengan wanita hamil berdasarkan usia kehamilan
normal, tetapi bila nilai signifikansi < 0,05
maka hipotesis ditolak, maka terdapat Usia Pre-eklampsia Hamil Normal
perbedaan kadar hemoglobin pada wanita Kehamilan Berat
(minggu)
pre-eklampsia berat dengan wanita hamil Jumlah % Jumlah %
20-27 - - 14 46,7
normal. 28-36 14 46,7 13 43,3
37-42 16 53,3 3 10
HASIL >42 - - - -
Jumlah 30 100 30 100
Kelompok Usia
Pada Tabel 1 dapat dilihat kejadian
wanita pre-eklampsia berat maupun wanita Kadar Hemoglobin
hamil normal terbanyak pada usia 20-35 Pada Tabel 3 dapat diketahui kadar
tahun masing-masing 76,7 % dan 66,7 %. hemoglobin wanita pre-eklampsia berat
Dengan demikian, angka kejadian pre- adalah ≥ 13,2 g/dl (53,3 %), sedangkan
eklampsia berat dan hamil normal kadar hemoglobin pada wanita hamil normal
berdasarkan usia adalah sama. <11 g/dl (53,3 %).

173
Majalah Kesehatan FKUB Volume 1 Nomer 3, September 2014

Tabel 3. Kadar hemoglobin pada wanita pre- berat dan wanita hamil normal. `mean HB:
eklampsia berat dan wanita hamil normal rata-rata kadar hemoglobin, count: jumlah
sampel atau responden
Kadar Hemoglobin Pre-eklampsia Hamil
(g/dl) Berat Normal
Rata-rata kadar hemoglobin pada
Jumlah % Jumlah % wanita hamil dengan pre-eklampsia berat
< 11 - - 16 53,3 adalah 13,26 ± 0,952 dan rata-rata kadar
11 ≤ Hb < 13,2 14 46,7 14 46,7 hemoglobin pada wanita hamil normal
≥ 13,2 16 53,3 - -
adalah 10,74 ± 1,071. Berdasarkan Gambar
Jumlah 30 100 30 100
2 dapat disimpulkan bahwa kadar
hemoglobin pada wanita pre-eklampsia berat
lebih tinggi dibandingkan dengan kadar
hemoglobin wanita hamil normal.

PEMBAHASAN

Kejadian Pre-Eklampsia Berat


Berdasarkan Usia
Pada penelitian ini, kejadian pre-
eklampsia berat berdasarkan usia dibagi
menjadi 3 kelompok yaitu usia kurang dari
20 tahun, usia 20-35 tahun, dan usia lebih
Gambar 1. Kadar hemoglobin wanita pre- dari 35 tahun. Kejadian pre-eklampsia berat
eklampsia berat dan wanita hamil normal maupun wanita hamil normal paling banyak
terdapat pada kelompok usia 20-35 tahun.
Data hasil penelitian dianalisis dengan Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
program SPSS 20 for windows dengan dilakukan Prasetyawan (2002), bahwa
menggunakan uji T (independent t-test). kejadian pada kelompok wanita pre-
Hasil uji T menunjukkan p < 0,05 maka eklampsia berat lebih banyak pada usia 25-
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan 29 tahun dan kelompok hamil normal pada
yang bermakna pada kadar hemoglobin usia 30-34 tahun. Tetapi, Cunningham
antara wanita pre-eklampsia berat dengan (2005) menyebutkan bahwa salah satu
wanita hamil normal. faktor terjadinya pre-eklampsia berat adalah
wanita hamil yang berusia kurang dari 20
tahun dan lebih dari 35 tahun. Keadaan ini
mungkin karena wanita mengalami proses
kehamilan lebih sering terjadi pada usia
reproduksi yaitu, 20-35 tahun.7,16
Usia kehamilan pada wanita pre-
eklampsia berat terbanyak pada kelompok
13,26 ± 0,95 10,74 ± 1,07
usia kehamilan aterm (37-42 minggu),
sedangkan wanita hamil normal yang
terbanyak pada kelompok usia kehamilan
immature (20-27 minggu). Keadaan ini
mungkin karena sampel yang diambil pada
Gambar 2. Perbandingan rata-rata kadar
wanita pre-eklampsia adalah wanita yang
hemoglobin antara wanita pre- eklampsia
hendak bersalin pada umur kehamilan yang

174
Majalah Kesehatan FKUB Volume 1 Nomer 3, September 2014

sudah menginjak aterm, sedangkan sampel pula menurut Walker (2000), bahwa
wanita hamil normal yang diambil adalah penurunan volume intravaskular
selain wanita yang hendak bersalin pada menyebabkan peningkatan kadar
umur kehamilan aterm, juga pada wanita hemoglobin maternal. Penelitian Heiman et
hamil yang berkunjung ke Poli Hamil RSSA al (1981) pada 155 wanita hamil normal dan
Malang. 55 wanita hamil dengan pre-eklampsia
didapatkan hasil adanya peningkatan
Kadar Hemoglobin dan Pre-Eklampsia agregasi eritrosit pada wanita pre-eklampsia.
Pada penelitian ini didapatkan wanita Hasil penelitian Steer (2000) menyimpulkan
hamil dengan pre-eklampsia berat memiliki bahwa kadar hemoglobin > 12 g/dl pada
kadar hemoglobin ≥ 13,2 g/dl, sedangkan akhir trimester kedua berhubungan dengan
pada wanita hamil normal memiliki kadar pre-eklampsia dan IUGR.6,10,11,12,22,25
hemoglobin yang lebih rendah yaitu < 11 Pada penelitian Centlow et al (2009),
g/dl. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian menemukan 800 cDNA-clon yang unik dan
Aghamohammadi et al (2011), bahwa wanita tampaknya berbeda antara sampel plasenta
pre-eklampsia cenderung memiliki kadar dari wanita pre-eklampsia dan wanita hamil
hemoglobin ≥ 13,2 g/dl. Beberapa penelitian normal. Perubahan yang menarik tersebut
juga menyimpulkan bahwa ada hubungan terlihat pada gen hemoglobin. Ekspresi
kadar hemoglobin maternal yang tinggi yaitu hemoglobin pada plasenta wanita pre-
≥ 13,2 g/dl dengan kejadian pre-eklampsia.2 eklampsia meningkat sebagai respon
Hasil pengolahan data yang diperoleh terhadap kadar oksigen yang rendah karena
menunjukkan ada perbedaan yang adanya gangguan perfusi plasenta dan
bermakna pada kadar hemoglobin wanita hipoksia. Dengan demikian, peningkatan
hamil dengan pre-eklampsia berat dan aktivitas hematopoietik dalam plasenta pre-
wanita hamil normal. Rata-rata kadar eklampsia dapat menjelaskan peningkatan
hemoglobin pada wanita hamil dengan pre- kadar mRNA hemoglobin. Free heme adalah
eklampsia berat lebih tinggi dibandingkan agen redoks potensial yang dapat
rata-rata kadar hemoglobin wanita hamil menyebabkan kerusakan jaringan melalui
normal. Hal ini diduga disebabkan oleh pembentukan ROS. Heme mengoksidasi
adanya kelainan hematologis dan gangguan LDL, mengubahnya menjadi peroksida
degradasi heme. Adanya kerusakan endotel sitotoksik yang menyebabkan kerusakan
menyebabkan kelainan hematologis melalui endotel. Free heme biasanya terdegradasi
kebocoran di antara celah-celah sel endotel, oleh heme oxygenase (HO). Pada pre-
kemudian mengakibatkan penurunan volume eklampsia terdapat penurunan ekspresi HO-
plasma pada intravascular yang 2 dan mengurangi aktivitas HO. Hal ini dapat
menyebabkan hemokonsentrasi. Hasil menyebabkan gangguan degradasi heme
tersebut sesuai dengan Chappell et al (1998) dan berkontribusi untuk penumpukan heme.
dan Jennifer et al (2011) yang Free heme bersama dengan berkurangnya
mengungkapkan bahwa pada pre-eklampsia, aliran darah plasenta menginduksi respon
kehilangan sejumlah protein serum dan inflamasi, yang dapat mengakibatkan
peningkatan permeabilitas endotel kapiler kerusakan sel endotel lebih lanjut.5
menyebabkan penurunan volume Berbeda dengan kesimpulan penelitian
intravaskular. Hemokonsentrasi akan Simon (2009), yaitu kadar hemoglobin pada
menimbulkan keadaan trombositopenia dan wanita pre-eklampsia dan pada wanita hamil
peningkatan produksi eritrosit, sehingga normal memiliki perbedaan yang tidak
kadar hemoglobin juga ikut tinggi. Begitu bermakna. Pada penelitian Yaprak et al

175
Majalah Kesehatan FKUB Volume 1 Nomer 3, September 2014

(2007) juga mendapatkan bahwa tidak hemoglobin wanita pre-eklampsia berat


terdapat perbedaan yang bermakna pada dengan wanita hamil normal. Kadar
kadar hemoglobin antara wanita pre- hemoglobin pada pre-eklampsia berat lebih
eklampsia ringan, sedang, berat, dan wanita tinggi daripada kadar hemoglobin wanita
hamil normal. Adanya perbedaan hasil bisa hamil normal.
disebabkan karena metode dalam
pengukuran kadar hemoglobin berbeda dan DAFTAR PUSTAKA
waktu pengambilan darah yang berbeda.20,23
1. ACOG Committee on Practice Bulletins-
Dari beberapa penelitian yang
Obstetrics. Diagnosis and Management
dikemukakan di atas, diketahui belum ada
of Preeclampsia and Eclampsia. Obstet
kepastian hubungan antara kadar
Gynecol. 2002; 99(1):159-167.
hemoglobin dengan pre-eklampsia berat,
2. Aghamohammadi et al. High Maternal
apakah kadar hemoglobin tinggi yang
Hemoglobin Concentration in First
menyebakan terjadinya pre-eklampsia berat
Trimester as Risk Factor for Pregnancy
atau pre-eklampsia berat menyebabkan
Induced Hypertension. Casp J Intern
kadar hemoglobin tinggi. Hasil analisis data
Med. 2011; 2(1):194-197.
pada penelitian ini belum dapat
3. Benson et al. Buku Saku Obstetri dan
menyimpulkan apakah peningkatan kadar
Ginekologi. Susiani Wijaya, Srie Sisca
hemoglobin merupakan faktor resiko
P, Titiek Resmisari (Penerjemah). Edisi
terjadinya pre-eklampsia berat atau
ke-9. Jakarta: EGC. 2008. Hal 365-370.
sebaliknya. Hal ini karena desain penelitian
Terjemahan: Benson & Pernoll’s
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Handbook of Obstetrics and
cross sectional yang memiliki kelemahan
Gynecology.
sehingga sulit untuk menentukan sebab dan
4. Candra S. Kadar H2O2 dan Rasio
akibat karena pengambilan data resiko dan
GSH/GSS Pada Kultur Sel Endothel
efek dilakukan pada saat yang bersamaan.
(HUVECs) yang dipapar dengan 2 %
Jadi peneliti sulit menentukan waktu
Plasma Kehamilan Normal, PEB 2 %
peningkatan kadar hemoglobin, apakah
dan eklampsia 2 %. Jogja: Pertemuan
terjadi sebelum atau sesudah pre-eklampsia.
Fetomaternal. 2007.
Penelitian ini juga memiliki keterbatasan
5. Centlow M et al. Placental Expression
yaitu usia kehamilan pada wanita hamil
Profiling in Preeclampsia: Local
normal yaitu 20-27 minggu. Pada penelitian
Overproduction of Hemoglobin May
berikutnya diharapkan dengan objek wanita
Drive Pathological Changes. Fertil Steril.
hamil yang mempunyai usia kehamilan yang
2008; 90(5):1834-1843.
sama. Penelitian ini juga hanya melihat
6. Chappell et al. Effect of Antioxidants on
bahwa kadar hemoglobin pada wanita pre-
the Occurrence of Pre-eclampsia in
eklampsia berat lebih tinggi daripada wanita
Women at Increased Risk: A
hamil normal, tetapi belum diketahui secara
Randomised Trial. Lancet. 1999;
pasti tahapan peningkatan kadar hemoglobin
354:810-816.
dari mulai terdiagnosa pre-eklampsia hingga
7. Cunningham F. Hypertensive disorders
menjadi pre-eklampsia berat.
in pregnancy: William Obstetrics. 22nd
Edition. New York: McGraw Hill. 2005.
KESIMPULAN
p 567-618.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 8. [DEPKES RI] Departemen Kesehatan
ada perbedaan yang bermakna pada kadar RI. Profil Kesehatan Indonesia 2007.

176
Majalah Kesehatan FKUB Volume 1 Nomer 3, September 2014

Jakarta: Departemen Kesehatan Hanifa W, Abdul Bari S, Trijatmo R,


Republik Indonesia. 2008. Editor. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
9. Heffner LJ. The Reproductive System at 2008. hlm 54, 531-550.
A Glance. 3rd Edition. UK: Wiley- 20. Saing PS. Perbandingan Kadar Feritin
Blockwell. 2008. p 50-51, 84. Serum pada Pre-eklampsia dan
10. Heilmann et al. Hemoconcentration and Kehamilan Normal. Tesis. Medan: USU
Preeclampsia. Arch Gynecology. 1981; Repository. 2009. Hlm 48-60.
(231):7-21. 21. Sibai. Evaluation and Management of
11. Jennifer et al. Pre-eclampsia: Severe Preeclampsia Before 34 Weeks’
Pathophysiology, Diagnosis, and Gestation. American Journal of
Management. Vasc Health Risk Manag. Obstetric and Gynecology. 2011; 191-
2011; 7:467-474. 197.
12. Kowalak et al. Buku Pegangan Uji 22. Steer PJ. Maternal Hemoglobin
Diagnostik Jaya DP, Lydia I. Concentration and Birth Weight. The
Penerjemah. Muttaqin H, Ramadhani D, American Journal of Clinical Nutrition.
Editor. Edisi ke-3. Jakarta: EGC. 2009. 2000; 71: 12858-12878.
Hlm 124-128. Terjemahan: Handbook of 23. Ustun et al. Evaluation of Hemoglobin
Diagnostic Test. and Platelet Levels in Mild, Moderate
13. Ling et al. Hemoglobin pada Pasien and Severe Preeclampsia. Perinatal
Hipertensi dengan Stroke Iskemik Journal. 2007;15(3):93-98.
Kerusakan Organ Perifer . Chinesse 24. Vanderjagt et al. High Density
Journal of Hypertension. 2006;14 (5). Lipoprotein and Homocysteine Levels
14. Lim K. Preeclampsia. Harvard Medical Correlate Inversely in Preeclamptic
School. 2009. (online). Women in Northern Nigeria. Acta Obstet
http://emedicine.medscape.com/article/1 Gynecol. 2004; 83(6):536-542.
476919-overview. Diakses 20 Desember 25. Walker JJ. Preeclampsia. Lancet. 2000;
2011, Pukul 19.35. 356:1260-1265.
15. Lopez et al. Preeclampsia: from
Epidemiological Observations to
Molecular Mechanisms. Braz J Med Biol
Res Pub Med. 2001; 34(10):1227-1235.
16. Prasetyawan. Perbandingan Kadar
Kalsium Darah pada Preeklampsia
Berat dan Kehamilan Normotensi. Tesis.
Semarang: SMF Obstetri Ginekologi FK
Universitas Dipenogoro. 2002.
17. Roberts et al. Summary of the NHLBI
Working Group in Research
Hypertension During Pregnancy.
Hypertension. 2003; 41:437-445.
18. Robilland et al. Preeclampsia and
Human Reproduction: an Essay of
Long-term Refelction. J Reprod
Immunol. 2003; 59:93-100.
19. Saifuddin. Hipertensi dalam Kehamilan.
Di dalam: Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4.

177

Anda mungkin juga menyukai