ABSTRAK
Pre-eklampsia adalah penyakit yang terdiri dari hipertensi dan proteinuria pada wanita hamil yang terjadi
mulai minggu ke-20 kehamilan sampai minggu ke-6 setelah melahirkan. Pada wanita pre-eklampsia ditemui
kelainan hematologis yaitu gangguan degradasi heme dan hemokonsentrasi yang menyebabkan
peningkatan kadar hemoglobin dibandingkan dengan wanita hamil normal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui profil kadar hemoglobin pada wanita pre-eklampsia berat dibandingkan dengan wanita hamil
normal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan cross sectional di RSSA Malang.
Jumlah sampel yang digunakan yaitu 60 sampel wanita hamil dengan usia kehamilan > 20 minggu, 30 wanita
pre-eklampsia berat dan 30 wanita hamil normal sebagai kontrol. Pengambilan darah dan pengukuran kadar
hemoglobin dilakukan di laboratorium Patologi Klinik RSSA Malang. Hasil uji independent T-test didapatkan
nilai signifikan (p = 0.000) yang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada kadar hemoglobin antara
wanita pre-eklampsia berat dengan wanita hamil normal. Rata-rata kadar hemoglobin pada wanita hamil
dengan pre-eklampsia berat adalah 13,26 ± 0,95 dan rata-rata kadar hemoglobin pada wanita hamil normal
adalah 10,74 ± 1,07. Penelitian ini juga menunjukkan adanya peningkatan kadar hemoglobin pada wanita
pre-eklampsia berat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kadar hemoglobin pada wanita pre-eklampsia berat
lebih tinggi daripada kadar hemoglobin wanita hamil normal.
Profile of Hemoglobin Levels in Severe Pre-Eclampsia Women and Normal Pregnant Women
ABSTRACT
Pre-eclampsia is a disease with hypertension and proteinuria symptoms which occurs in women with
approximately 20 weeks pregnancy until six weeks after delivery. There were haematological abnormalities in
pre-eclampsia women compared to normal pregnant women, disruption of heme degradation and
hemoconcentration cause hemoglobin level to increase in severe pre-eclampsia women. The purpose of this
study was to compare the profile of hemoglobin levels in severe pre-eclampsia women and normal pregnant
women. This study used descriptive analytic with cross sectional method. The study was conducted at Saiful
Anwar Hospital Malang from June 2012 to August 2012. Samples were collected from 60 women with > 20
weeks pregnancy, consisted of 30 pregnant women with severe pre-eclampsia and 30 normal pregnant
women as controls. Blood samples were taken and hemoglobin level measured in the Clinical Pathology
Laboratory of RSSA Malang. The result of T-test showed significant value (p = 0000), indicated significant
difference of hemoglobin levels beetween severe pre-eclampsia and normal pregnant women. The average
of hemoglobin levels in pregnant women with severe pre-eclampsia was 13.26 ± 0.95, while in normal
pregnant women the average was 10.74 ± 1.07. This study showed that there were increased hemoglobin
levels in women with severe pre-eclampsia. To conclude, this study proved that the level of hemoglobin in
pregnant women with severe pre-eclampsia was higher compared to normal pregnant women.
171
Majalah Kesehatan FKUB Volume 1 Nomer 3, September 2014
172
Majalah Kesehatan FKUB Volume 1 Nomer 3, September 2014
wanita hamil normal yaitu wanita hamil yang Tabel 1. Kejadian pre-eklampsia berat dan
tidak mengalami komplikasi kehamilan hamil normal berdasarkan usia
(normotensive). Sampel darah diambil
Usia Pre-eklampsia Hamil Normal
sesuai dengan kriteria sampel yang
(tahun) Berat
ditentukan oleh SMF Obstetri Ginekologi
Jumlah % Jumlah %
RSSA Malang. Kemudian sampel darah
dibawa ke Laboratorium Patologi Klinik < 20 2 6,7 3 10
RSSA Malang untuk dilakukan pengukuran 20-35 23 76,7 20 66,7
>35 5 16,7 7 23,3
kadar hemoglobin dengan spektrofotometer
Jumlah 30 100 30 100
menggunakan metode sianmethmoglobin.
Kelompok Usia Kehamilan
Analisis Data
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa
Data hasil penelitian diolah secara
wanita yang mengalami pre-eklampsia berat
statistik menggunakan uji T (independent
terbanyak pada usia kehamilan 28-36
sample T test). Uji T berguna untuk
minggu (53,3 %), sedangkan pada wanita
membandingkan rata-rata dari dua kelompok
hamil normal terbanyak pada usia kehamilan
yang tidak berhubungan satu dengan yang
20-27 minggu (46,7 %). Kejadian pre-
lain. Hipotesis ditentukan berdasarkan nilai
eklampsia berat menurut usia kehamilan
signifikansi yang diperoleh. Jika nilai
cenderung lebih banyak didapat pada usia
signifikansi > 0,05 maka hipotesis diterima
kehamilan aterm.
sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak ada
perbedaan kadar hemoglobin pada wanita
Tabel 2. Kejadian pre-eklampsia berat
pre-eklampsia berat dengan wanita hamil berdasarkan usia kehamilan
normal, tetapi bila nilai signifikansi < 0,05
maka hipotesis ditolak, maka terdapat Usia Pre-eklampsia Hamil Normal
perbedaan kadar hemoglobin pada wanita Kehamilan Berat
(minggu)
pre-eklampsia berat dengan wanita hamil Jumlah % Jumlah %
20-27 - - 14 46,7
normal. 28-36 14 46,7 13 43,3
37-42 16 53,3 3 10
HASIL >42 - - - -
Jumlah 30 100 30 100
Kelompok Usia
Pada Tabel 1 dapat dilihat kejadian
wanita pre-eklampsia berat maupun wanita Kadar Hemoglobin
hamil normal terbanyak pada usia 20-35 Pada Tabel 3 dapat diketahui kadar
tahun masing-masing 76,7 % dan 66,7 %. hemoglobin wanita pre-eklampsia berat
Dengan demikian, angka kejadian pre- adalah ≥ 13,2 g/dl (53,3 %), sedangkan
eklampsia berat dan hamil normal kadar hemoglobin pada wanita hamil normal
berdasarkan usia adalah sama. <11 g/dl (53,3 %).
173
Majalah Kesehatan FKUB Volume 1 Nomer 3, September 2014
Tabel 3. Kadar hemoglobin pada wanita pre- berat dan wanita hamil normal. `mean HB:
eklampsia berat dan wanita hamil normal rata-rata kadar hemoglobin, count: jumlah
sampel atau responden
Kadar Hemoglobin Pre-eklampsia Hamil
(g/dl) Berat Normal
Rata-rata kadar hemoglobin pada
Jumlah % Jumlah % wanita hamil dengan pre-eklampsia berat
< 11 - - 16 53,3 adalah 13,26 ± 0,952 dan rata-rata kadar
11 ≤ Hb < 13,2 14 46,7 14 46,7 hemoglobin pada wanita hamil normal
≥ 13,2 16 53,3 - -
adalah 10,74 ± 1,071. Berdasarkan Gambar
Jumlah 30 100 30 100
2 dapat disimpulkan bahwa kadar
hemoglobin pada wanita pre-eklampsia berat
lebih tinggi dibandingkan dengan kadar
hemoglobin wanita hamil normal.
PEMBAHASAN
174
Majalah Kesehatan FKUB Volume 1 Nomer 3, September 2014
sudah menginjak aterm, sedangkan sampel pula menurut Walker (2000), bahwa
wanita hamil normal yang diambil adalah penurunan volume intravaskular
selain wanita yang hendak bersalin pada menyebabkan peningkatan kadar
umur kehamilan aterm, juga pada wanita hemoglobin maternal. Penelitian Heiman et
hamil yang berkunjung ke Poli Hamil RSSA al (1981) pada 155 wanita hamil normal dan
Malang. 55 wanita hamil dengan pre-eklampsia
didapatkan hasil adanya peningkatan
Kadar Hemoglobin dan Pre-Eklampsia agregasi eritrosit pada wanita pre-eklampsia.
Pada penelitian ini didapatkan wanita Hasil penelitian Steer (2000) menyimpulkan
hamil dengan pre-eklampsia berat memiliki bahwa kadar hemoglobin > 12 g/dl pada
kadar hemoglobin ≥ 13,2 g/dl, sedangkan akhir trimester kedua berhubungan dengan
pada wanita hamil normal memiliki kadar pre-eklampsia dan IUGR.6,10,11,12,22,25
hemoglobin yang lebih rendah yaitu < 11 Pada penelitian Centlow et al (2009),
g/dl. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian menemukan 800 cDNA-clon yang unik dan
Aghamohammadi et al (2011), bahwa wanita tampaknya berbeda antara sampel plasenta
pre-eklampsia cenderung memiliki kadar dari wanita pre-eklampsia dan wanita hamil
hemoglobin ≥ 13,2 g/dl. Beberapa penelitian normal. Perubahan yang menarik tersebut
juga menyimpulkan bahwa ada hubungan terlihat pada gen hemoglobin. Ekspresi
kadar hemoglobin maternal yang tinggi yaitu hemoglobin pada plasenta wanita pre-
≥ 13,2 g/dl dengan kejadian pre-eklampsia.2 eklampsia meningkat sebagai respon
Hasil pengolahan data yang diperoleh terhadap kadar oksigen yang rendah karena
menunjukkan ada perbedaan yang adanya gangguan perfusi plasenta dan
bermakna pada kadar hemoglobin wanita hipoksia. Dengan demikian, peningkatan
hamil dengan pre-eklampsia berat dan aktivitas hematopoietik dalam plasenta pre-
wanita hamil normal. Rata-rata kadar eklampsia dapat menjelaskan peningkatan
hemoglobin pada wanita hamil dengan pre- kadar mRNA hemoglobin. Free heme adalah
eklampsia berat lebih tinggi dibandingkan agen redoks potensial yang dapat
rata-rata kadar hemoglobin wanita hamil menyebabkan kerusakan jaringan melalui
normal. Hal ini diduga disebabkan oleh pembentukan ROS. Heme mengoksidasi
adanya kelainan hematologis dan gangguan LDL, mengubahnya menjadi peroksida
degradasi heme. Adanya kerusakan endotel sitotoksik yang menyebabkan kerusakan
menyebabkan kelainan hematologis melalui endotel. Free heme biasanya terdegradasi
kebocoran di antara celah-celah sel endotel, oleh heme oxygenase (HO). Pada pre-
kemudian mengakibatkan penurunan volume eklampsia terdapat penurunan ekspresi HO-
plasma pada intravascular yang 2 dan mengurangi aktivitas HO. Hal ini dapat
menyebabkan hemokonsentrasi. Hasil menyebabkan gangguan degradasi heme
tersebut sesuai dengan Chappell et al (1998) dan berkontribusi untuk penumpukan heme.
dan Jennifer et al (2011) yang Free heme bersama dengan berkurangnya
mengungkapkan bahwa pada pre-eklampsia, aliran darah plasenta menginduksi respon
kehilangan sejumlah protein serum dan inflamasi, yang dapat mengakibatkan
peningkatan permeabilitas endotel kapiler kerusakan sel endotel lebih lanjut.5
menyebabkan penurunan volume Berbeda dengan kesimpulan penelitian
intravaskular. Hemokonsentrasi akan Simon (2009), yaitu kadar hemoglobin pada
menimbulkan keadaan trombositopenia dan wanita pre-eklampsia dan pada wanita hamil
peningkatan produksi eritrosit, sehingga normal memiliki perbedaan yang tidak
kadar hemoglobin juga ikut tinggi. Begitu bermakna. Pada penelitian Yaprak et al
175
Majalah Kesehatan FKUB Volume 1 Nomer 3, September 2014
176
Majalah Kesehatan FKUB Volume 1 Nomer 3, September 2014
177