Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KONSEP DUALITAS EKONOMI PRODUKSI

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep ataupun teori dualitas ada sebagai solusi atas ketidak sempurnaan
pendekatan tradisional (primal) dalam hal mendapatkan persamaan-persamaan
permintaan dan penawaran. Pendekatan dual juga berguna menurunkan
spesifikasi fungsional untuk estimasi ekonometrik atas persamaan permintaan
dan penawaran yang konsisten. Untuk memahami konsep dualitas ini,
anggaplah diketahui persamaan permintaan faktor dan suplai produk konsisten
dengan perilaku optimisasi perusahaan, dan yang demikian akan dapat
diperoleh yang berbeda tetapi ekuivalen. Pendekatan dual memungkinkan bagi
seseorang untuk memperoleh persamaan permintaan faktor dan suplai produk
dengan menggunakan diferensial parsial dari fungsi objektifnya yang tidak
langsung.
Karena adanya kemudahan teoritis yang ditawarkan oleh dualitas, maka dualitas
ini kemudian akan memberikan sesuatu yang menarik dalam usaha memahami
sepenuhnya tentang teori dualitas. Seperti biasanya, Y dan X melambangkan
kuantitas, sedangkan Y*, Yc, X*, dan Xc. melambangkan pada fungsi ataupun
kuantitas juga. Walaupun kedua kuantitas dan fungsi tersebut akan ditunjukkan
dengan symbol yang sama, namun interpretasi dari notasinya harus tersendiri
dari konteksnya dimana didalamnya interpretasinya itu akan digunakan.

B. Rumusan Masalah
 Apa fungsi konsep teori dualitas ?
 Bagaimana penerapan konsep dualitas dalam penyelesaiaan masalah primal
dan dual ?
 Apa manfaat dan tujuan penggunaan konsep dualitas ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Dualitas Fungsi Keuntungan


Untuk memberikan suatu persamaan untuk apa yang akan dilibatkan pada
umumnya dalam teori dualitas, pertama-tama disajikan sebuah ilustrasi dan
contoh. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa persamaan permintaan faktor dan
persamaan suplai produk diturunkan untuk kasus produk tunggalnya, dari
maksimasi fungsi keuntungannya, yaitu:
Π = TR – TC = Pᵮ{X1,X2} – r1X1 –r2X2 (1)
Subjek untuk suatu fungsi produksi :
Y = ᵮ (X1,X2,…,Xn) (2)
Fungsi keuntungan (1) didalam literature dualitas cenderung sebagai suatu fungsi
keuntungan langsung.
Sebuah konsep yang penting dalam dualitas adalah yang merupakan bagian
dari fungsi keuntungan tak langsung, yang didefinisikan sebagai keuntungan
maksimum yang berhubungan dengan harga faktor dan harga produk tertentu.
Satu cara untuk memperoleh fungsi keuntungan yang tak langsung , walaupun
tidak praktis, akan merupakan usaha untuk menyelesaikan masalah primal
untuk fungsi suplai produk dan permintaan faktor (non kondisional). Ini berarti,
dengan memberikan asumsi terhadap kasus dua-faktor, produk tunggal,
akhirnya diperoleh persamaan :
ẍ1 = ẍ1(p,r1,r2)
ẍ2 = ẍ2(p,r1,r2) (3)
Ỹ = Ỹ1(p,r1,r2)
Yang merupakan fungsi permintaan untuk faktor ẍ1 dan ẍ2, dan fungsi suplai
produk Ỹ secara berurutan. Dengan melakukan substitusi persamaan (3) pada
tingkat ẍ's dan yang optimal kedalam persamaan (1), maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
Π = P(p,w,r)
= Pᵮ{X1,X2} – r1 ẍ1{p,r1,r2} – r2 ẍ2{p,r1,r2} (4)
Atau secara sekaligus
Π = π(p,r1,r2)

Ini berarti, keuntungan maksimum π sekarang akan diungkapkan sebagai suatu


fungsi dari harga input dan produknya. Catatan: dalam literature dualitas,
fungsi tidak langsung (keuntungan, biaya , manfaat) biasanya dinyatakan
dengan tanda garis atas (~), bukan dengan tanda bintang (*).
Misalnya fungsi keuntungan tak langsung kasus faktor n variable ditunjukkan
dengan persamaan sebagai berikut:
Π = π(p,r1,r2,…rn) (6)
Perlu diingat bahwa konsep maksimasi keuntungan, tingkat produk, dan faktor
yang optimal adalah fungsi dari harga-harga faktor dan produk. Dengan
demikian fungsi keuntungan yang mengungkapkan keuntungan maksimum
berhubungan dnegan harga faktor dan produk secara sangat alamiah, akan
memiliki hal-hal sebagai suatu argument terhadap harga yang layak dengan
jumlah faktor variable yang eliminir. (Fungsi keuntungan yang tak langsung
dapat menampung kuantitas faktor yang tetap, walaupun tidak ditunjukkan
dalam persamaan (6)). Konsep penting lainnya didalam dualitas adalah teorema
amplop. Disini dapat dibuktikan teorema amplop ini dlaam uraian berikutnya.
Suatu hasil yang sangat penting dari teorema amplop yang merupakan hal yang
sering dikenal sebagai Hotelling’s Lemma, yaitu bahwa :
= Y*(p,r1,r2,…rn) (7)
Yang merupakan persamaan suplai produk, dan bahwa
= X*(p,r1,r2,…rn) (8)

2.2. Dualitas Fungsi Biaya


Ilustrasi yang mirip dengan fungsi keuntungan yang tak langsung adalah fungsi
biaya tak langsung yang didefinisikan sebagai biaya minimum yang
dibutuhkan untuk memproduksi output tertentu, Y, pada harga faktor yang
telah tertentu. Ini berarti :
Ĉ = Ĉ(r1,r2,…rn,Y) (9)
Hasil lain dari teorema amplop yang penting, yakni yang biasa dikenal sebagai
Sheppard’s lemma (SL) adalah bahwa :
= -X1c(r1,r2,…rn,Y) (10)
yang merupakan persamaan permintaan faktor untuk faktor ke I, adalah yang
kondisional (c) pada tingkat outputnya Y (yaitu permintaan faktor kondisional)

2.3. Teorema Amplop


Hotelling’s lemma (HL) dan Shephard lemma (SL) merupakan kasus khusus
dari hasil umum yang disebut teorema amplop. Untuk membuktikan teori ini,
perhatikan masalah maksimisasi, dengan respek terhadap w, fungsi :
Ỹ = ᵮ(w1,w2,…wn,α) (11)
Dimana α merupakan parameter atau seperangkat parameter. Dengan memberikan
anggapan bahwa f(.), merupakan hal yang ada pada suatu saat akan dapat
diturunkan secara terus-menerus, maka kondisi order pertama untuk maksimasi
adalah :
= 0, untuk i= 1,2,…, (12)
Menurut teorema amplop, tingkat perubahan dari fungsi maksimum, Y*,
dengan respeknya terhadap parameter, α , memungkinkan semua nilai w1 untuk
disesuaikan, akan sama dengan tingkat perubahan yang terjadi terhadap fungsi
langsung, Y , dengan respeknya terhadap perubahan yang terjadi pada, α ,
dengan anggapan semua nilai w1 konstant.

2.4 Hotelling’s Lemma


Hotelling’s Lemma merupakan turunan dari fungsi laba optimal terhadap:
æ harga masukan menghasilkan fungsi permintaan masukan
æ harga keluaran (output) menghasilkan fungsi penawaran
 = pQ - wixi
Turunan pertama menghasilkan
/xi = pf’(xi) – wi = 0
Jika terdapat solusi optimal maka xi* = xi(p,w) merupakan fungsi permintaan
masukan, sehingga:
*(p,w) = pf[(x(p,w)] – wixi (p,w)
Turunan pertama terhadap harga masukan menghasilkan
*(p,w)/wi=p[(f/x1)(x1/w1) + p[(f/x2)(x2/w2) + …
+ p[(f/xn)(xn/wn) – wj(xj/wi) –xi(p,w)
Akan tetapi,
p[(f/x1)(x1/w1) = w1 dan p[(f/x2)(x2/w2) = w2 dan ….
p[(f/xn)(xn/wn) wn sehingga
*(p,w)/wi = wj(xj/wi) – wj(xj/wi) –xi(p,w)
= –xi(p,w)
permintaan terhadap masukan. Akan tetapi harap diingat bahwa hasilnya
mempunyai tanda negatif sehingga tanda itu harus dicermati dalam penelitian
empiris.
Turunan pertama terhadap harga keluaran menghasilkan
*(p,w)/p = p[(f/xj)(xj/p) + f(x(p,w) – wj(xj/wi)
= wj(xj/wi) + f(x(p,w) – wj(xj/wi)
= f(x(p,w)) = Q(p,w)
Jadi turunan pertama dari fungsi laba optimal terhadap harga keluaran
menghasilkan fungsi penawaran keluaran (supply function).

2.5 Sheppard Lemma


Lemma Shephard's merupakan hasil utama dalam ekonomi mikro yang
memiliki aplikasi dalam teori perusahaan dan pilihan konsumen. Lemma
menyatakan bahwa jika kurva indiferen dari pengeluaran atau fungsi biaya
yang cembung, maka biaya meminimalkan titik yang diberikan baik (i) dengan
pi harga unik. Idenya adalah bahwa konsumen akan membeli jumlah ideal unik
dari tiap item untuk meminimalkan harga untuk memperoleh tingkat utilitas
tertentu diberikan harga barang di pasar. Lemma ini dinamai Ronald Shephard
yang memberi bukti dengan menggunakan rumus jarak dalam bukunya Teori
Fungsi Biaya dan Produksi. Hasil setara dalam konteks teori konsumen
pertama kali diturunkan oleh Lionel W. McKenzie pada tahun 1957. Ini
menyatakan bahwa turunan parsial dari fungsi pengeluaran dengan
menghormati harga barang-barang sama dengan fungsi permintaan Hicks untuk
barang-barang yang relevan. Hasil serupa telah diturunkan oleh John Hicks dan
Paul Samuelson. Dalam teori konsumen, lemma Shephard's menyatakan bahwa
permintaan untuk i barang tertentu untuk tingkat tertentu u utilitas dan
diberikan p harga, sama dengan turunan dari fungsi pengeluaran sehubungan
dengan harga barang yang relevan.

2.6 Contoh Primal-Dual-Primal


Telah dicatat bahwa hubungan permintaan faktor dan suplai produk yang
diperoleh dari maksimisasi keuntungan atau dari minimisasi biaya yang
terkendali merupakan hal yang impilsit didalam fungsi biaya dan keuntungan
yang tidak langsung, dimana hal tersebut merupakan dasar atau landasan bagi
pendekatan dual. Dengan demikian sekarang akan menjadi lebih mudah dengan
berpengang pada bahwa dua pendekatan tersebut merupakan pendekatan yang
ekuivalen. Namun, karena derivasi sebelumnya agakny lebih merupakan hal
yang abstrak, maka barangkali mengarah terutama untuk mempertimbangkan
suatu contoh yang konkrit. Berhati-hatilah, bahwa lingkaran perputaran primal-
dual-primal yang akan diikuti didalam contoh ini tidaklah merupakan hal yang
illustrative berkenaan dengan bagaimana dualitas akan digunakan untuk
derivasi teoritas atau untuk penerapan empiris; titik awal yang biasa dilakukan
bagi dualitas ini lebih merupakan spesifikasi terhadap fungsi yang tidak
langsung daripada terhadap fungsi produksinya.
2.7 Sifat Fungsi Dual
Penerapan dari toeir dualitas secara khusus dimulai dengan spesifikasi bentuk
fungsional untuk fungsi keuntungan yang tak langsung atau untuk fungsi biaya
yang tak langsung, bertentangan dari awalnya yang dilakukan denga fungsi
produksi dalam pendekatan primal. Dalam derivasi pada kajian sebelumnya,
telah ditentukan bahwa sifat yang pasti harus ada didalam fungsi produksi dan
didalam permintaan faktor dan persamaan sulpai produk-sifat yang merupakan
bentuk fungsional (missal simetri) sifat yang dibutuhkan dalam penerapan
kalkulus dan sifat yang dibutuhkan apabila penyelesaian terhadap kondisi
ordernya yang pertama adalah untuk memberikan suatu penerapan dualitas
yang optimal. Dengan demikian, hal tersebut akan datang bukan sebagai
suatu hal yang mengejutkan bahwa didalam fase yang optimal dari penerapan
dualitas, seeorang perlu menanyakan: Apakah ada beberapa sifat yang khusus
yang harus dimiliki suatu fungsi yang tak langsung apabila derivasi ekonomi
yang dihasilkan adalah konsisten dengan pendamping primalnya. Beberapa
teorema dualitas telah mengemukakan pertanyaan ini, motivasi dan atau bukti
akan diberikan bagi sifat yang paling penting. Untuk menyederhanakan
notasinya, bukti-bukti tersebut akan diberikan untuk kasus dua faktor, produk
tunggal; bukti tersebut akan dapat diperluas secara langsung untuk kasus yang
lebih umum.

Ciri-ciri Teori Dualitas :


1. terdapat suatu hubungan antara satu set fungsi produksi yang cembung, dan
satu set fungsi profit yang cekung terhadap titik origin.
2. Atau dengan kata lain, setiap fungsi produksi yang cekung mempunyai dual
yaitu fungsi profit yang cekung
3. Fungsi profit mengestimasi parameter fungsi produksi lebih efisien
dibang=dingkan dengan hasil yang didapat dengan menggunakan fungsi
produksi langsung.
4. Hotelling’s Lemma membantu menurunkan fungsi permintaan faktor variable
input dan fungsi penawaran secara lebih efisien dengan menggunakan fungsi
profit.
5. Unit output price profit function adalah menurun dalam harga variable input
yang sudah dinormalisasikan dan meningkat dalam faktor produksi yang tetap.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori dualitas merupakan salah satu konsep programa linier yang penting dan
menarik ditinjau dari segi teori dan praktisnya. Ide dasar yang
melatarbelakangi teori ini adalah bahwa setiap persoalan programa linier
mempunyai suatu programa linier lain yang saling berkaitan yang disebut
“dual”, sedemikian sehingga solusi pada persoalan semula (yang disebut
“primal”) juga memberi solusi pada dualnya. Pendefinisian dual ini akan
tergantung pada jenis pembatas, tanda-tanda variabel, dan bentuk optimasi dari
persoalan primalnya. Akan tetapi, karena setiap persoalan program linier harus
dibuat dalam bentuk standar lebih dahulu sebelum modelnya dipecahkan ,
maka pendefinisian dibawah ini akan secara otomatis meliputi ketiga hal di
atas.
Adapun teori dualitas sangat berguna dalam penerapan metode programming
linier dengan manfaatnya yaitu:
1. Untuk menginterpretasikan (terutama dalam artian ekonomis) angka-angka
yang terdapat dalam table optimal dari masalah primal, dan
2. Untuk memeriksa kembali apakah ada kesalahan-kesalahan dalam perubahan-
perubahan dalam setiap langkah dalam menggunakan metode simplex bagi
masalah primal.
Selain itu, dengan teori dualitas kita dapat mengetahui fungsi keuntungan
maksimum dan fungsi minimisasi biaya dari sebuah konsep.

B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa agar mampu mengerti teori dualitas dan
menerapkan konsep teori tersebut dalam memecahkan persoalan ataupun
masalah yang berhubungan dengan linier programming. Adapun dengan
manfaat dari mempelajari teori dualitas ini, diharapkan mahasiswa
berkompetensi dalam meminimalisir masalah yang bersifat primal dan dual.

DAFTAR PUSTAKA

Budi,aris,2012.Dualitas Dan Analisis Sensitivitas, [pdf],


(http://arisbudi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4285/Dualitas+dan+Analisi
s+Sensitivitas.pdf, diakses tanggal 14 Maret 2013).
http://id.scribd.com/doc/110666259/Analisis-Primal-Dual (diakses tanggal 14
Maret 2013)
http://kk.mercubuana.ac.id/files/31003-4-349090389667.doc (diakses tanggal 14
Maret 2013)
Rejeki,sri,2012,Dualitas Fungsi Keuntungan,
(http://srirejeki171.files.wordpress.com/2012/05/pemecahan-dual.docx, diakses
tanggal 14 Maret 2013)
Tasman,aulia.2008.Ekonomi Produksi.Jakarta:Chandra Pratama.

Anda mungkin juga menyukai