Anda di halaman 1dari 5

I.

LATAR BELAKANG

Saat ini, industry otomotif sudah banyak menggunakan material komposit sebagai
bahan baku pembuatan komponen-komponen automotive, terutama Metal Matrix
Composite (MMC). Salah satu komponen yang berbahan dasar komposit tipe MMC pada
automotive khususnya kendaraan mobil adalah Cylinder liner. Cilinder Liner merupakan
salah satu bagian dari beberapa komponen yang terdapat pada bagian blok mesin yang
berfungsi untuk melindungi bagian dalam cylinder block dari gesekan ring piston.
Cylinder liner ini berbentuk seperti tabung dimana proses pembuatannya
menggunakanproses horizontal centrifugal casting.

Figure 1 Contoh Cylinder Liner

Material MMC yaitu komposit hypereutectic aluminium-silicon alloy digunakan


sebagai bahan dasar pembuatan cylinder liner pada mobil produk General Motors,
Porsche, Audi, Mercedes Benz, Volkswagen dan BWM. Untuk aplikasi yang
tegangannya rendah, cylinder liner dapat dibuat dengan menggunakan bahan dasar
material aluminium–graphite composites.

Cylinder liner harus memiliki sifat tahan terhadap temperatur tinggi, tidak mudah
aus dan mampu menerima gaya yang besar dari piston. Cylinder liner juga harus
mempunyai kemampuan menyerap panas dan mentransfer seluruh panas dari permukaan
dalam liner ke permukaaan luar liner dan harus tahan karat karena pada permukaan
bagian luar berhubungan langsung dengan air pendingin. Untuk menjamin efisiensi
pendingin yang tinggi, ketebalan liner lebih kurang 5 - 10mm.
II. KONSEP KOMPOSIT

Cylinder liner dalam komponen mobil biasanya dibuat dari cast iron. Walaupun
ekonomis dan tahan lama, produk dari besi tuang mempunyai kekurangan yaitu berat dua
kali lipat dari alumunium, dan sifat thermal yang buruk, dimana sifat perpindahan panas
buruk dalam silinder membutuhkan pendinginan yang lebih kuat untuk larutan, yang juga
menambahkan ukuran dan massa ke mesin. Seiring berkembangnya teknologi komposit,
cylinder liner dapat dibuat dasar MMC.

Industri otomotif sekarang sedang marak menggunakan komposit untuk


pembuatan komponen-komponen otomotif, tak terkecuali cylinder liner. Cylinder liner
dapat dibuat menggunakan bahan dasar komposit dengan logam Alumunium sebagai
matriks dan silikon diatas eutectic sebagai penguat. Silikon ini akan terpresipitasi keluar
larutan dalam bentuk kubus silikon. Proses ini dinamakan exposure step. Hypereutectic
cylinder liner memberikan heat flow yang bagus serta mengurangi massa dari produk
hingga setengah dari cylinder liner yang dibuat dari besi tuang.

Sedangkan perusahaan Honda menggunakan FRM (Fiber Reinforced Metal)


untuk membuat cylinder liner dimana menggunakan fiber karbon dan alumina sebagai
penguat matriks logam alumunium pada dinding cylinder liner. Teknik ini bergantung
pada kekuatan serat semi-kontinu untuk memperkuat dinding, memungkinkan liner yang
sangat tipis dan kekuatan yang sangat tinggi.

III. PROSES MANUFAKTUR

Untuk proses manufaktur komponen cylinder liner, proses yang umum digunakan
adalah centrifugal casting. Pengecoran sentrifugal adalah cara membuat coran dengan
membiarkan logam cair membeku pada cetakan yang sedang berputar. Pengecoran
sentrifugal dilakukan dengan jalan menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang
berputar sehingga dihasilkan coran yang mampat dan relatif bebas dari cacat coran akibat
gaya sentrifugal. Berkenaan dengan itu maka pengecoran sentrifugal cocok digunakan
untuk membuat coran yang berbentuk silinder. Penggunaan yang luas dari pengecoran
sentrifugal adalah berdasarkan pada produktifitas yang tinggi, penggunaan ruangan yang
kecil, kemungkinan pengecoran masa produksi dengan ketelitian dan kualitas yang baik
dan murah.
IV. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Kelebihan Kekurangan

 Ringan  Biaya permesinan yang tinggi


 Sifat Termal yang baik  Resiko cacatt karna hasil centrifugal
 High Strength Material casting.
 Tidak mudah terkorosi Biaya
 Durability yang baik
 Tingkat vibrasi dan kebisingan yang
rendah

V. ASPEK EKONOMI

Kita akan membandingkan harga dari cylinder liner berbahan dasar besi tuang dengan
berbahan komposit dibuat dari alumunium dan silikon. Dari segi energi produksi Al
MMC membutuhkan energi yang lebih sedikit dibandingkan besi tuang dikarenakan suhu
leleh yang rendah dari alumunium. Sedangkan dalam segi biaya bahan baku, Al MMC
membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan besi tuang. Hal ini dikarenakan
menurut website metal.com, harga kiloan dari logam Al lebih tinggi daripada besi tuang.

VI. PERKEMBANGAN MMC UNTUK CYLINDER LINER

Penelitian sedang dilakukan untuk membuat MMC hibrida yang akan


menggabungkan partikel tahan keausan yang tinggi dan sangat keras seperti berlian atau
Cubic Boron Nitride (CBN) dan partikel self-lubricating seperti grafit atau hexagonal
boron nitride platelets. Ini akan menciptakan pulau tahan aus yang serupa pada matriks
setelah proses pemaparan untuk menyediakan permukaan bagi ring piston untuk glide,
serupa seperti paduan Al-Si hipereutektik, tetapi memiliki perlindungan tambahan dalam
kasus jika aluminium pernah mengalami kontak, karena partikel self-lubricating juga
akan mengalami kontak dan melapisi permukaan, mencegah keausan lebih lanjut. Bahan
ini akan memiliki konduktivitas termal yang lebih tinggi daripada paduan hypereutectic,
karena baik berlian dan CBN memiliki isotropik konduktivitas termal yang sangat tinggi
(∼2000 W / mK), memungkinkan kemampuan penghilangan panas yang lebih baik
melalui dinding silinder dan karenanya sistem pendingin lebih kompak. Bahan ini
(Gambar 2) akan membuat cylinder liner memiliki massa setengah dari massa cylinder
liner besi cor dan mencapai tiga kali kapabilitas termal, memungkinkan tidak hanya
penghematan berat awal, tetapi juga berat penghematan yang terkait dengan sistem
pendingin yang tidak terlalu rumit.

Figure 2 MMC boron nitrida (abu-abu gelap) yang memperkuat aluminium (abu-abu terang),
dikembangkan di UWM
REFERENSI:
1. Macke, Anthony & Schultz, Benjamin & K. Rohatgi, Pradeep & Gupta, Nikhil.
(2013). Metal Matrix Composites for Automotive Applications.
2. Ford (2010) Ford Shelby GT500 Supercharged 5.4-Liter Aluminium-Block V-8.
Ford and Media, New York.
3. Meara, T. (2008) New Honing Options For Hypereutectic Aluminium Cylinder
Bores, Modern Machine Shop, New York.
4. Hunt, W.H. and Miracle, D.B. (2001) ASM Hand Book: Automotive Applications
of Metal-Matrix Composites,ASM, New York, pp. 1029–1032.
5. Surdia, T.; Chijiwa, K., 1976, Teknik Pengecoran Logam, Edisi ke-2, Cetakan ke-
7, PT. Pradnya. Pararnita, Jakarta.
6. Wei S. Centrifugal Casting, ASM International, ASM handbook, Vol. 15, 2008:
667-73

Anda mungkin juga menyukai