Diajukan oleh :
HEIDYA RIFDASUCI
028130032
2. NIM : 028130032
Cabang X
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program, Dosen Pembimbing,
(Dr. Lavlimatria Esya, Msi) (H. Deden Misbahudin Muayyad Lc, MA)
i
UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS EKONOMI& BISNIS
PROGRAM DIPLOMA 3 KEUANGAN
DAN PERBANKAN SYARIAH
Telah disetujui dan diterima untuk memenuhi sebagian dari persyaratan kelulusan Progran
Diploma 3 Keuangan dan Perbankan Syariah.
Jakarta, April 2016
Menyetujui,
Ketua Program Studi
D3 Keuangan Dan Perbankan Syariah
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 028130032
Menyatakan bahwa laporan PKL ini adalah murni hasil karya sendiri. Apabila penulis
mengutip karya orang lain, maka penulis mencantumkan sumbernya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Saya bersedia dikenakan sanksi pembatalan laporan ini apabila
Mengetahui, Penyusun,
iii
Kata Pengantar
Puji syukur Saya limpahkan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad shallallahu
Syariah Cabang X”yang merupakan salah satu persyaratan kelulusan bagi mahasiswa dan
mahasiswi Jurusan DIII Keuangan dan Perbankan Syariah di Universitas Trisakti, Jakarta
Dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, Saya tak luput dari
dukungan dan mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak-pihak tertentu. Oleh
1. Ayah & Ibu. Who Always be my hero. Samudra cinta tanpa batas. Penuntun langkah
kekayaan cinta.
2. Ibu Dr. Lavli Matria Esya, SE. MSi. Selaku Ketua Program Studi Keuangan &
Perbankan Syariah. Seorang nahkoda besar yang tidak pernah sedikitpun berhenti
3. Bpk. H. Deden Misbahuddin Muayyad Lc, MA. Selaku dosen pembimbing yang
pikiran dan perhatiannya kepada penulis hingga saat ini. Penyala lilin dan pembuka
jalan, dengan tutur lembutnya yang lebih dari sekumpulan kata, menjadikan
iv
inspirasi untuk membesarkan hati dan pikiran kami, Mahasiswa Universitas
Trisakti, khususnyaSaya.
5. Seluruh pihakBank DKI Syariah, khususnya Bapak Romy Wijayanto, Bapak Santo,
Ibu Yusita, Ibu Rani, Merlian, Marini, Reni, Nova, Mustafa, Arindi, Ferdiansyah,
Aditya, Aswinnur yang sudah berandil besar dalam ruang lingkup Bank DKI
Kerja Lapangan.
6. Staff analis mikro Bank DKI Syariah, yakni mas Dipo, mas Aga dan mas Ifan yang
penulis.
Patnawati, Nadiyah Rachma, Siti Ahdiati Rosalina dan Meity Chintia. Thank you so
much for the friendship. Sekumpulan orang-orang hebat yang kehadirannya sangat
Syari’ah, yang bersama-sama dengan Saya belajar dan berjuang dalam menuntut
Tiada gading yang tak retak. Demikian Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun Saya harapkan dari pembaca. Akhirnya
Jakarta, April2016
Heidya Rifdasuci
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
ABSTRAKSI xiv
ABSTRACK xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.5 Tujuan 4
vi
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Definisi Bank 8
vii
3.3 Teknik Sampling 32
3.4Variabel Penelitian 32
viii
4.3.3 Kontribusi Pembiayaan Mikro Terhadap Keuntungan Nasabah 63
5.1 Simpulan 72
5.2 Keterbatasan 73
5.3 Implikasi 74
DAFTAR PUSTAKA 76
ix
DAFTAR TABEL
3.3 SkalaLikert 38
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR GRAFIK
xii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Syariah Cabang X
xiii
ABSTRAKSI
mikro terhadap keuntungan nasabah. Oleh karena itu laporan tugas akhir ini diberi judul
Syari’ah Cabang X”. Penelitian ini dilakukan terhadap 52 pelaku usaha mikro di wilayah
DKI Jakarta yang menerima pembiayaan mikro dari Bank DKI Syariah. Untuk
menganalisis data penulis menggunakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas yang
dioperasikan melalui program SPSS. Dari hasil analisis, Pembiayaan IB mikro (X)
xiv
ABSTRACK
This Final Report to find out the contribution of micro-financing to the customers
microfinance providers in the region Jakartathat receive micro-financing from Bank DKI
Syariah. To analyze the data, the authors used Validitas and Reliabilitas Test Operated by
SPSS. From the analysis micro-financing (X) the profitability giving a contribution to
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem ekonomi Islam yang selama ini telah berjalan di Indonesia, disamping
sistem ekonomi konvensional, terbukti mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia, baik
yang muslim maupun non muslim. Di lain sisi, kita patut bersyukur bahwa saat ini
1992, telah didirikan beberapa badan usaha pembiayaan non-bank yang telah menerapkan
konsep bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya. Hal tersebut menunjukkan kebutuhan
Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang sebagian besar adalah muslim,
oleh karena itu Indonesia memiliki potensi cukup besar untuk mengembangkan sistem
ekonomi Islam yang turut membantu dalam percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Potensi penduduk muslim, lokasi Indonesia yang strategis di tengah masyarakat dunia,
serta potensi perekonomian yang masih cukup besar untuk dikembangkan dengan sistem
ekonomi Islam yang menjadi daya tarik investor. Terlebih lagi diharapkan bisa
memberikan peluang bagi para pelaku usahanya agar memiliki daya saing yang tinggi
Resesi perekonomian Indonesia pada tahun 1997 secara nyata menunjukkan bahwa
krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah memberi pelajaran penting tentang kondisi
atau usaha besar yang di kuasai oleh segelintir orang. Sementara itu di sisi lain, pilar
1
2
pembangunan ekonomi lainnya seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak
mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah. Namun, ironisnya ketika terjadi krisis
terbukti sektor korporasi tidak mampu bertahan dengan baik, justru UMKM yang tadinya
di anggap kurang berperan dalam perekonomian nasional, terbukti lebih mampu bertahan
Dengan fakta tersebut, seharusnya pemerintah lebih memperhatikan sektor ini dengan
rasa takut bagi para pelaku usaha mikro, khususnya skala lokal.Jika melihat produk lokal
yang memiliki potensi serta kualitas ekspor tinggi, sangat naif apabila tidak mendorong
pelaku usaha untuk lebih maju.Bank dituntut untuk dapat melakukan kegiatan finansial
yang dapat membantu kegiatan masyarakat. Dengan cara tersebut diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan di dalam negeri. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang diatas, penulis
Praktek kerja Lapangan berjalan kurang lebih selama 2 bulan, yaitu dimulai dari
tanggal 01 Juli 2015 dan berakhir pada tanggal 28 Agustus 2015. Sebelum melakukan
praktek kerja lapangan mahasiswa harus memperoleh surat keterangan dari Program DIII
Keuangan dan Perbankan Syariah yang berisi permohonan izin tersebut dapat dilihat pada
lampiran.
3
Setelah Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan, penulis diberi bukti berupa surat
keterangan dari pihak Bank DKI Syariah Cabang X yang menyatakan bahwa penulis telah
menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan. Surat keterangan tersebut dapat dilihat
pada lampiran.
selama 2 bulan.Jadwal Kerja dimulai pukul 08:00 hingga pukul 17:00 WIB. Hari kerja
yang dilakukan seperti kegiatan operasional bank-bank lain pada umumnya yaitu pada hari
Senin sampai dengan Jum’at. Namun selama bulan ramadhan berlangsung, kegiatan Bank
dan Praktek kerja Lapangan aktif pada pukul 07:30 hingga pukul 16:00 WIB.Penyusunan
Laporan Praktek Kerja Lapangan dilakukan setelah pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
ini selesai.
kegiatan RTGS, setoran dan kliring, mempelajari kegiatan operasional customer service
dan teller dalam melayani nasabah. Membantu meng-input data pembiayaan yang
dilakukan analis pemasaran, membantu melengkapi dan meng-input data aplikasi nasabah,
membantu pihak Back Office bagian Administrasi Keuangan dan Umum dalam
mengarsipkan surat masuk dan surat keluar, serta membuat surat keluar dan mengirim
surat ke cabang & capem lain serta grup-grup Bank DKI. Konsultasi dengan pihak staff-
staff bagian mikro dalam membahas kasus yang akan diambil penulis untuk Laporan
yang sedang izin dan mempelajari cara memakai mesin photo copy dan fax untuk
membantu para staff yang membutuhkan pertolongan dalam meng-copy data dan mengirim
fax.
4
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang akan dibahas
1.5 Tujuan
tenaga yang terampil, mandiri dan peka terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi.
mendukung program link and match antar dunia pendidikan dengan dunia
kerja.
Adapun manfaat dari penulisan ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak yang
1. Bagi Mahasiswa
Ahli Madya Fakultas Ekonomi Trisakti jurusan DIII Keuangan & Perbankan
Syariah.
a. Adanya bantuan tenaga kerja dari mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja
Lapangan.
c. Hasil dari laporan praktek kerja lapangan dapat dijadikan referensi dalam
Perbankan Syariah dengan pihak bank dalam menciptakan lulusan terbaik dan
berkualitas.
Untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai isi serta untuk
memudahkan dalam menyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan, maka laporan ini disusun
ke dalam 5 (lima) bab terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, waktu mulai dan
Bab ini berisikan landasan teori yang relevan dengan pelaksanaan Praktek
Lapangan.
digunakan.
7
struktur organisasi perusahaan pada Bank DKI Syariah Cabang X. Bab ini
Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil laporan yang diperoleh dari
LANDASAN TEORI
kredit, tabungan, pembayaran jasa dan melakukan fungsi-fungsi keuangan lainnya secara
masyarakat akan jasa-jasa keuangan, kemudian memberikan pelayanan secara efisien dan
menjualnya dengan harga yang bersaing (Rose : 1993 dalam Irmayanto : 2009).
Menurut UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan ialah bank merupakan badan
usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
pinjaman (kredit) dan atau bentuk lainnya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan
moneter, dengan tujuan menjaga kestabilan nilai mata uang dalam negeri.
b. Bank Umum : yaitu bank yang menerima simpanan dana masyarakat dalam
jangka pendek dan panjang. Istilah bank umum di Amerika Serikat sering
8
9
Bandung.
c. Bank Swasta Nasional : yaitu bank yang seluruh sahamnya dimiliki pihak
swasta nasional. Contoh Bank Central Asia, Bank Mega, Bank Lippo dan
Bank Niaga.
d. Bank Asing : yaitu bank yang seluruh sahamnya dimiliki pihak asing, yang
e. Bank Campuran : yaitu bank yang sebagian sahamnya dimiliki pihak asing
dan sebagian dimiliki pihak swasta nasional. Contoh Bank UOB Indonesia,
a. Bank Devisa : yaitu bank yang menggunakan lebih dari satu mata uang
b. Bank Non Devisa : yaitu bank yang hanya menggunakan satu mata uang
sebagainya.
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
pengertian antara lain sebagai berikut : Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan,
kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya (Harahap :
2010).
13 sebagai berikut : Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam
antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan
usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain
(musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau
pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa (ijarah) atau dengan adanya pilihan
11
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (Ijarah
syariah, pasal 1 ayat 12 sebagai berikut : prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam
kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki
Harus disikapi bahwa dalam menjalankan Bank Syariah tidak hanya mementingkan
hubungan sesama manusia, yang merupakan hubungan horizontal tetapi juga harus disikapi
dengan langkah dan bukti ketaqwaan manusia kepada Allah SWT yang merupakan
merupakan urusan nanti setelah menghadap Yang Maha Kuasa, ini berarti sudah tidak ada
kaitannya dengan muamalah lagi tetapi terkait dengan akidah, akhlak dan keimanan
seseorang.
Walaupun ketentuan syariah bersumber dari hukum Islam tidak berarti yang
yang dikelola oleh dan memiliki nasabah non Islam menunjukkan kemajuan yang sangat
pesat.Rasulullah pun juga pernah mencontoh melakukan transaksi jual beli gandum dengan
dengan bank konvensional. Pada bank konvensional terdapat dua perjanjian yang saling
terpisah, yaitu :
adalah mengambil selisih tingkat bunga dari yang ditawarkan kepada nasabah
penabung dengan tingkat bunga yang dikenakan kepada nasabah peminjam. Hal
Penabun Bank
Peminjam
g
Gambar 2.1
Konsep Dasar Perbankan Konvensional
Sumber :Al-arif, 2011 hal 306
Sementara pada bank syariah terdapat kesatuan perjanjian antara bank dengan
menaruh dananya di bank syariah dengan mendapatkan sejumlah nisbah bagi hasil.
Kemudian dana tersebut digunakan untuk pembiayaan kepada nasabah pembiayaan dan
bank mendapatkan sejumlah tertentu nisbah bagi hasil atas usaha yang dibiayai tersebut.
Sehingga bagi hasil yang akan didapatkan oleh nasabah penabung tergantung kepada bagi
hasil yang diterima bank syariah dari nasabah pembiayaannya. Hal ini dapat dilihat pada
gambar 2.2
13
1. Menabung 2. Pembiayaan
Gambar 2.2
Konsep Dasar Perbankan Syariah
Sedangkan menurut Antonio (2001) dalam Al-Arif (2011), perbedaan Bank Syariah
Akad yang dilakukan dalam Bank Syariah memiliki konsukuensi duniawi dan
Indonesia.
c. Struktur organisasi
Bank Syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional,
misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi unsur yang amat membedakan
agar sesuai dengan garis-garis syariah. Dewan Syariah biasanya diletakkan pada
Bisnis dan usaha yang dilaksanakan bank syariah, tidak terlepas dari kriteria
syariah. Bank syariah tidak akan mungkin membiayai usaha yang mengandung
dengan bank syariah, baik dalam hal etika profesionalitas, kapabilitas dan
kepribadian.
Dalam beberapa hal memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan
Tabel 2.1
Perbandingan Bank Syariah dan Bank Konvensional
No Bank Syariah Bank Konvensional
1 Melakukan invenstasi-investasi yang Investasi yang halal dan haram.
halal saja.
2 Berdasarkan prinsip bagi-hasil, jual beli, Memakai perangkat bunga.
atau sewa.
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas
penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.
(Karim:1995)
berikut.(Antonio:2001)
1) Pembiayaan produktif.
Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti
luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun
investasi.
2) Pembiayaan konsumtif.
Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal berikut.
secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu
peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi; dan (b) untuk keperluan
2) Pembiayaan investasi.
PEMBIAYAAN
Produktif Konsumtif
Gambar 2.3
Jenis-jenis Pembiayaan
maka ada baiknya melihat beberapa definisi yang ada dari berbagai pihak yang memiliki
keterlibatan dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), definisinya bisa dilihat
sebagai berikut :
1. UU No 9 tahun 1995, usaha kecil adalah asset yang kurang dari Rp 200 juta diluar
tanah dan bangunan. Omset tahunan kurang dari Rp 1 miliar. Dimiliki orang
2. Badan Pusat Statistik, usaha mikro mempunyai pekerja lima orang, termasuk
3. Bank Indonesia, usaha mikro (SK Dir BI No. 31/24.KEP/DIR 5 Mei 1998), usaha
yang dijalankan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin. Dimiliki keluarga
sumber daya lokal dan teknologi sederhana. Lapangan usaha mudah untuk exit dan
17
miliar untuk sektor non industri. Asse Rp 600 juta diluar tanah dan bangunan untuk
Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu segmen pasar yang
cukup potensial untuk dilayani dalam upaya meningkatkan fungsi intermediasinya karena
usaha mikro mempunyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha
yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap
d. Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu, dan dapat menerima bimbingan
Namun demikian, disadari sepenuhnya bahwa masih banyak usaha mikro yang sulit
memperoleh layanan kredit perbankan karena berbagai kendala baik pada sisi usaha mikro
(konveksi).
18
(WNI)
50.000.000
2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah, usaha mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi
mudah di aplikasikan dan bank dapat menentukan margin di awal karena merupakan
Dalam akad murabahah, pada prinsipnya bank yang harus membelikan barang
Menurut definisi Ulama Fiqh,murabahah adalah akad jual beli atas barang
barang yang akan dibeli termasuk harga pembelian barang dan keuntungan yang
akan diambil.
Dalam perbankan Islam, murabahah merupakan akad jual beli antara bank
selaku penyedia barang dengan nasabah yang memesan untuk membeli barang.
Dari transaksi tersebut bank mendapatkan keuntungan jual beli yang disepakati
bersama. Selain itu murabahah juga merupakan jasa pembiayaan oleh bank melalui
transaksi jual beli dengan nasabah dengan cara cicilan. Dalam hal ini bank
melalui perundingan terlebih dahulu antara bank dengan pihak nasabah yang
bersangkutan.
dengan cicilan yang sudah dibayar. Dengan demikian barang yang dibeli berfungsi
a. Al-Qur’an
Nisa : 29
ۚ ْﻴٰﺎ َﻴُّﻬَﺎﺍﻠّﺬِﻴْﻦَ ﺍٰﻤَﻨُﻭﺍ ﻻَﺘﺄﻜُﻠﻭﺍ ﺍَﻤْﻮَﺍﻠَﻜُﻢْ ﺒَﻴْﻨَﻜُﻢ ﺒِﺎ ﻠْﺒَﺎﻄِﻞِ ﺍِﻻﱠ ﺃﻦْ ﺘَﻜُﻮﻦَ ﺘِﺠَﺎﺮَﺓً ﻋَﻦْ ﺘَﺮَﺍﺾٍ ﻤِّﻧْﻜﻢ
20
harta sesamamu dengan jalan yang bathil kecuali dengan jalan perniagaan
orang lain. Oleh karena itu jual beli adalah salah satu jalan untuk
Sebagaimana halnya jual beli, maka murabahah juga harus memenuhi syarat
1. Rukun Murabahah
pembeli)
hal itu adalah syarat sahnya transaksi jual beli. Syarat ini meliputi
dan dihitung.
jual beli dilakukan oleh penjual pertama atau orang lain. Serta baik
atau tauliyah adalah jual beli dengan harga sama riba dan harga
22
murabahah.
Jika transaksi pertama tidak sah, maka tidak boleh dilakukan jual
harga pertama ditambah dengan keuntungan dan hak milik jual beli
yang tidak sah ditetapkan dengan nilai barang atau dengan barang
Dalam jenis ini pengadaan barang yang merupakan objek jual beli
dilakukan tanpa memperhatikan ada yang pesan atau tidak, ada yang
Dalam jenis ini pengadaan barang yang merupakan objek jual beli,
a. Efisiensi
komponen input yang digunakan seperti waktu, tenaga dan biaya dapat dihitung
penggunaannya dan tidak berdampak pada pemborosan atau pengeluaran yang tidak
berarti.
b. Produktivitas
Yaitu adanya hasil yang dicapai sebanding dengan proses-proses kegiatan yang
dilakukan, dimana terdapat rasio antara output dengan input. Meskipun demikian kadang-
banyak sekali variabel-variabel input, dalam arti bahwa mengeluarkan modal yang besar
untuk memperoleh kegiatan usaha dapat dikatakan produktif, namun belum tentu efisien.
24
c. Profitabilitas
perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun
modal sendiri. Dari definisi ini terlihat jelas bahwa sasaran yang akan dicari adalah laba
perusahaan.
d. Efektivitas
sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran
dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
e. Kelayakan Keuangan
Kelayakan dan kelestarian merupakan dua konsep kunci yang saling berkaitan
untuk mengukur kinerja LKM. Kelayakan keuangan mengacu pada kemampuan sebuah
dengan demikian diukur dari kemandirian operasional. LKM tidak dapat menggantungkan
perusahaan, yang didefinisikan sebagai berikut : Laba sama dengan penjualan dikurangi
biaya.
Laba = Penjualan- Biaya
25
2.9.1 Pendapatan
Akuntansi.
kemungkinan perubahan lebih dari total harta kekayaan badan usaha pada
awal periode dan menekankan pada jumlah nilai statis pada akhir periode.
banyak konsep yang diperoleh dari berbagai literatur akuntansi dan teori
26
pendapatan)
2.9.2 Biaya
dikorbankan yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh aktiva yang
Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di
satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan
lain :
berhasil guna.
perusahaan adalah:
b) Kesejahteraan pegawai.
2. Biaya Pemasaran
atau kegiatan untuk menjual barang atau jasa perusahaan kepada pembeli
3. Biaya Financial
biaya bunga, biaya penerbitan atau emisi obligasi, biaya financial lainnya.
28
adalah kurangnya waktu untuk berinteraksi dan mempelajari lebih dalam tentang kegiatan
operasional maupun produk-produk yang ada pada Bank DKI Syariah Wahid Hasyim
METODOLOGI PENELITIAN
suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
atau deskriptif suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk
Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk menemukan fakta dengan interprestasi yang
tepat.
nilai-nilai dari perubahan yang dapat dinyatakan dalam angka (scoring). Dalam penelitian
a. Populasi
objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal yang membentuk masalah
Populasi dalam penelitian ini merupakan populasi terbatas yaitu nasabah produk
pembiayaan IB mikro Bank DKI Syariah Cabang Wahid Hasyim yang berdomisili di
30
31
b. Sampel
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka peneliti dapat
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk menyimpulkan atau
menggambarkan kondisi populasi sesungguhnya yang akurat, dan dapat menghemat biaya
penelitian secara efektif.Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah
sampel adalah menggunakan rumus Slovin (Sevilla et. al., 1960:182), sebagai berikut:
……………………………………………………..………………
(3.1)
n : jumlah sampel.
N: jumlah populasi.
n= N
1 + Ne²
= 60
1 + 60 (0,05)²
= 60
1,15
= 52,173913
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus slovin tersebut, dapat disimpulkan total
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai
representatif. Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak
atau random sampling atau probability sampling dan sampel tidak acak atau nonrandom
sampel yang tidak memberipeluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013:122). Tidak semua unsur atau
elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur
populasi yang terpilih menjadi sampel bisadisebabkan karena kebetulan atau karena faktor
lain yang sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Teknik sampel ini meliputi
Sampling kuota adalah yang penulis rasa cocok untuk jenis metode penellitian ini
dikarenakan teknik ini digunakan untuk menentukan sampel dari populasi yang
Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai.Setelah mengemukakan
beberapa proposisi berdasarkan konsep dan teori tertentu, peneliti perlu menentukan
maka diperlukan unsur lain yang berhubungan dengan variabel seperti konsep variabel,
ialah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
termasuk di antaranya kredit, tabungan, asuransi dan transfer uang- bagi orang atau
keluarga miskin atau berpenghasilan rendah, dan usaha mikro mereka. Definisi ini
lebih banyak diasosiasikan dengan kredit mikro saja, dan pada target pelayanan
Tabel 3.1
Variabel, Indikator, dan Item Pengukuran Pembiayaan IB Mikro
Variabel Indikator Item
Pembiayaan lama
membantu mengembangkan
usaha nasabah.
2. Investasi / pembiayaan IB
nasabah.
tidak menyulitkan.
tinggi.
menentramkan.
kebutuhan modal.
dengan memperhitungkan
kecukupan modal.
kebutuhan nasabah.
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat atau dependent ialah
Tabel 3.2
Variabel, Indikator, dan Item Keuntungan Nasabah
Variabel Indikator Item
pembiayaan IB mikro,
terpenuhi.
atau nasabah.
kredit, biaya operasional.Sedangkan biaya tidak langsung meliputi biaya modal yang
disesuaikan.
masalah-masalah statistik. Salah satu kegunaan dari data adalah dapat digunakan untuk
menentukan alat analisis statistik apayang sesuai untuk digunakan. Data yang digunakan
yang dilakukan dengan memperkuat dan melandasi data primer yang di dapat.
yaitu bentuk kuesioner dimana daftar pertanyaan dan jawaban sudah disiapkan
Bank DKI Syariah Cabang X di wilayah DKI Jakarta.Kuesioner yang dipakai disini
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur
tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Sugiyono
(2005)
sikap, pendapat, dan persepsi atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.Skala likert
didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan
Tabel 3.3
Skala Likert
Peringkat Pengukuran Simbol Kuesioner Makna
1 STS Sangat Tidak Setuju
2 TS Tidak Setuju
3 KS Kurang Setuju
4 S Setuju
5 SS Sangat Setuju
Sumber: (Sekaran : 2006)
dari hasil penelitian yang kemudian dibentuk menjadi seperangkat hasil, baik bentuk
penemuan baru maupun dalam bentuk lain. Analisa data dilakukan dengan cara analisis
Data yang telah dikumpulkan dan telah dilakukan editing, koding dan tabulasi
kemudian disusun dan diolah menggunakan bantuan komputer dengan aplikasi IBM SPSS
Statistics 20.Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Dalam
pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan menurut Mehrens dan
pengukuran tes digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan sejauh
mana inferensi dapat dibuat dari nilai-nilai hasil pengujian atau pengukuran
lainnya.
mengukur apa yang ingin diukur atau dapat mengungkapkan data dari variabel
oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus Product Moment yaitu sebagai berikut :
Rxy = N XY – ( X) ( Y)
Keterangan :
R = Koefisien Korelasi
X = Skor butir
Y = Skor total
responden.
signifikan pada tingkat 5%), kemungkinan pernyataan tersebut kurang baik dalam
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai
dua kali unuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh
relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain,
………………………………………………………. (3.3)
:
∑σn2 Jumlah varian butir.
:
σt2 Total varian
Jika Cronbach Alpha< 0,6 maka Cronbach Alpha lemah (tidak reliabel)
Dari penjelasan teori, kerangka pemikiran yang digunakan dalam laporan tugas
Gambar 3.4
Kerangka Pemikiran
Pembiayaan IB Mikro Keuntungan Nasabah
➢ Efisiensi ➢ Pendapatan
➢ Produktivitas ➢ Biaya
➢ Profitabilitas
➢ Kelayakan Keuangan
➢ Efektivitas
Keterangan :
Variabel independent : Pembiayaan IB Mikro
Variabel dependent : Keuntungan Nasabah
BAB IV
Bank DKI pertama kali didirikan di Jakarta dengan nama “PT Bank
perseroan terbatas perusahaan Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya (PT Bank
J.A.5/31/13 tanggal 11 April 1961 dan telah didaftarkan dalam buku register di
kantor Pengadilan Negeri Jakarta No. 1274 tanggal 26 Juni 1961 serta telah
diumumkan dalam tambahan No. 206 berita Negara Republik Indonesia No. 41
b. Perubahan bentuk badan hukum dan nama menjadi PD BPD Jaya (1978)
dan berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 6 Tahun 1978 tanggal 21
Agustus 1978 tentang Bank Pembangunan Daerah Jakarta (BPD Jaya), bentuk
Berdasarkan peraturan daerah no. 1 tahun 1993 tanggal 15 Januari 1993 dilakukan
Rp300.000.000.000.
42
43
c. Perubahan bentuk badan hukum dan nama menjadi PT. BPD DKI Jakarta
(1999)
selaku pemegang saham menerbitkan Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 1
tahun 1999 tentang perubahan bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah DKI
Daerah DKI Jakarta, sehingga bentuk badan hukum perusahaan yang semula
Perusahaan Daerah (PD) berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) dengan modal
6 Mei 1999 tentang akta pendirian Perseroan Terbatas yang dibuat oleh dan
dihadapan Notaris Harun Kamil, S.H., di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri
Mei 1999 dan diumumkan dalam berita negara No. 45, tambahan No. 3283 tanggal
4 Juni 1999.
d. Perubahan bentuk badan hukum dan nama menjadi PT. Bank DKI
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Bank DKI melakukan perubahan
pernyataan keputusan rapat PT. Bank DKI yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
tentang pernyataan keputusan rapat PT. Bank DKI yang dibuat oleh dan dihadapan
44
notaris Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, telah
telah didudukkan dalam peraturan daerah Provinsi DKI Jakarta No. 8 Tahun 2012.
e. Aktivitas sebagai Bank Devisa (1992) dan Pendirian Unit Usaha Syariah
(2004)
No. 25/67/KEP/DIR. Pada bulan Maret 2004, Bank mulai melakukan kegiatan
6/39/ DpbS, tanggal 13 Januari 2004 tentang prinsip pembukaan kantor cabang
Bank DKI Syariah merupakan Unit Usaha Syariah dari PT. Bank DKI,
diresmikan operasional usahanya pada tanggal 16 Maret 2004 oleh Gubernur DKI
Jakarta Bpk. H. Sutiyoso bertempat di Gedung Cabang Syariah Wahid Hasyim Jl.
Bank DKI terus melakukan transformasi menjadi The Great Company dan
menjadi modal dasar yang kuat untuk pertumbuhan dan peningkatan kinerja Bank
DKI serta sebagai kerangka dasar Bank DKI yang berkesinambungan di masa
mendatang.
Visi dari Bank DKI Syariahialah menjadi bank terbaik yang membanggakan.
Bank terbaik:
permodalan).
Yang membanggakan:
a. Memiliki kinerja dan reputasi yang baik dan menjadi pilihan utama
c. Karyawan memiliki jalur karir yang jelas dan kesejahteraan yang baik.
1. Berkinerja unggul:
46
lainnya.
menguntungkan.
layanan bank.
layanan).
masyarakat.
secara professional.
yang efisien.
berkesinambungan.
6. Pelayanan terpadu:
sellingsecara professional.
tinggi.
Tujuan perusahaan tidak terlepas dari visi dan misi yang dimiliki
oleh PT. Bank DKI Syariah, yaitu bagaimana cara yang dilakukan agar visi
syariah menyebutkan Bank syariah dan unit usaha syariah wajib menjalankan
fungsi sosial yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infaq, sedekah, hibah,
atau dana sosial lainnya. Kegiatan bank secara umum meliputi sebagai berikut :
a. Menghimpun Dana
dalam bentuk tabungan, deposito dan giro yang lazim disebut dengan dana pihak
ketiga. Dalam bank syariah penghimpunan dana dari masyarakat dilakukan dengan
prinsip wadiah dan mudharabah dengan nama produk yang sama. Yang harus
dengan imbalan yang akan diberikan kepada pemilik dana atau pemodal. Apapun
pemilik dana akan memperoleh bagi hasil sedangkan pemilik dana wadiah
prinsipnya tidak mendapat imbalan kecuali bank syariah memberikan dalam bentuk
b. Menyalurkan Dana
bentuk pemberian kredit, baik kredit modal kerja, kredit investasi, kredit
49
perumahan, dan lain sebagainya. Namun dalam bank syariah penyaluran dananya
perbankan syariah.
istishna;
syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana, bank syariah dapat pula
sewa atau keuntungan. Bank syariah juga melaksanakan kegiatan usaha bidang jasa
pelayanan seperti transfer, inkaso, kliring, bank garansi, letter of credit, dan lain
sebagainya. Dalam menjalankan fungsi jasa perbankan ini bank syariah harus
50
memperhatikan prinsip apa yang digunakan. Prinsip syariah yang berkaitan dengan
Produk PT Bank DKI Syariah dibagi dua jenis, yakni produk pendanaan dan
produk pembiayaan:
1. Produk Pendanaan
a. Tabungan IB Simpeda.
nasabah dengan nisbah sesuai kesepakatan pada saat akad dimuka atau
b. Tabungan IB Taharoh.
khusus untuk haji dan umroh dengan prinsip mudharabah (Bagi Hasil) dan
c. Giro IB.
d. Deposito IB.
prinsip mudharabah (bagi hasil) antara bank dan nasabah, dengan nisbah
e. Tabunganku IB.
masyarakat.
f. Wakaf Uang.
Wakaf uang adalah wakaf dalam bentuk mata uang rupiah yang dikelola
Bank DKI Syariah terdiri dari wakaf uang abadi dan wakaf uang berjangka.
RI No. 94 Tahun 2008 dan telah bekerja sama dengan Nazir (Pengelola
2. Produk Pembiayaan.
A. KPR IB.
lain-lain.
C. Pembiayaan IB Investasi.
diakhir periode angsuran nasabah dapat memiliki aktiva tersebut atau hanya
sewa saja.
lain-lain.
rupiah atau valuta asing (hard currency) dengan agunan tabungan wadiah
atau deposito berjangka, harus dengan currency yang sama yang diterbitkan
Bank DKI Syariah setempat yang diblokir selama jangka waktu pembiayaan
disertai dengan surat kuasa mencairkan atau surat kuasa mendebet rekening.
dinar dan emas batangan. Hanya dalam hitungan menit nasabah sudah bisa
tentang murabahah.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang pembahasan ini, dapat dilihat dalam
berlaku, seperti dalam hal berpakaian dan jam kerja karyawan.Jadwal kerja dimulai pukul
08:00 hingga pukul 17:00 WIB.Hari kerja yang dilakukan seperti kegiatan operasional
bank-bank lain pada umumnya yaitu pada hari Senin sampai dengan Jumat.Namun selama
bulan ramadhan berlangsung, kegiatan Bank dan Praktek kerja Lapangan aktif pada pukul
07:30 hingga pukul 16:00 WIB.Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan dilakukan
keuangan dan umum (bagian operasional). Selama dua bulan itu mahasiswa melaksanakan
semua yang ditugaskan oleh pimpinan bagian administrasi keuangan dan umum.
kegiatan RTGS, Setoran dan kliring, mempelajari kegiatan operasional customer service
dan teller dalam melayani nasabah. Membantu meng-input data pembiayaan yang
dilakukan analis pemasaran, membantu melengkapi dan meng-input data aplikasi nasabah,
membantu pihak Back Office bagian Administrasi Keuangan dan Umum dalam
mengarsipkan surat masuk dan surat keluar, serta membuat surat keluar dan mengirim
surat ke cabang & capem lain serta grup-grup Bank DKI. Konsultasi dengan pihak staff-
staff bagian mikro dalam membahas kasus yang akan diambil penulis untuk Laporan
yang sedang izin dan mempelajari cara memakai mesin photo copy dan fax untuk
membantu para staff yang membutuhkan pertolongan dalam meng-copy data dan mengirim
fax.
keterkaitan dengan variabel yang telah ditentukan pada bab sebelumnya. Seperti
yang telah dibahas pada bab sebelumnya, subjek penelitian atau responden yang
akan diambil sampelnya pada penelitian ini adalah nasabah Bank DKI Syariah
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan data yang sudah
ada pada Bank DKI Syariah Cabang X dan dengan menyebarkan kuesioner yang
dan Profesi.
a. Usia Responden
Tabel 4.1
58
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
tertinggi adalah nasabah berusia antara 40-49 th tahun yakni sebesar 24 orang atau
46,2%, kemudian diikuti dengan kelompok usia 30-39 tahun sebanyak 17 orang
atau 32,7%. Sedangkan yang paling sedikit yakni kelompok usia < 50 th tahun
sebanyak 11 orang atau 21,2 %. Untuk lebih jelasnya, berikut gambar berdasarkan
kelompok usia responden.Sementara untuk kategori usia < 20 tahun dan 20-29
Berdasarkan kategori usia < 20 tahun dan 20-29 tahun, total respondennya
0 atau tidak ada sama sekali, hal tersebut dapat dikatakan sesungguhnya Indonesia
ini masih kekurangan tenaga ahli dalam usaha dalam menciptakan teknologi untuk
mengolah sumber daya alam yang melimpah, jika tidak ada peningkatan jumlah
daya yang ada dengan biaya yang rendah. Dalam hal ini generasi muda sangatlah
dibutuhkan, hal ini bertujuan agar Indonesia lebih adaptif dengan berbagai keadaan
Grafik 4.1
Usia Responden
Usia Responden
40 -49 th
21,2%
46,2% 30 -39 th
32,7% <50 th
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
pembiayaan IB mikro Bank DKI Syariah Cabang X yang menjadi responden adalah
laki-laki yakni sebanyak 43 orang atau 82,7%, sedangkan sisanya yakni 9 orang
atau 17,3% adalah perempuan. Hal ini juga dapat dilihat dalam gambar dibawah
ini.
60
Grafik 4.2
Jenis Kelamin
17,3%
Laki -laki
82,7%
Perempuan
c. Jenis Profesi
Tabel 4.3
Jenis Profesi
yakni berjumlah 52 orang atau sebesar 100%. Sementara responden yang berprofesi
sebagai Pegawai, Pelajar, dan Pengajar, total respondennya 0% atau tidak ada sama
sekali. Hal ini dikarenakan judul yang ditetapkan penulis berfokuskan pada nasabah
mikro yang tidak lain pekerjaannya adalah wiraswasta. Berikut juga ditampilkan
Grafik 4.3
Jenis Profesi
Jenis Profesi
100% Wiraswasta
61
a. Uji Validitas
valid. Jika valid berarti instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur.
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yang akan diuji, yang pertama
nasabah. Pada variabel pembiayaan IB mikro terdapat 5 indikator yang akan diuji,
Sementara pada variabel keuntungan nasabah terdapat 2 indikator yang akan diuji
yaitu pendapatan dan biaya. Berikut adalah hasil pengujian validitas dari masing-
masing indikator.
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Instrument
pernyataan dari variabel Pembiayaan IB Mikro (X) dan 4 pernyataan dari variabel
Keuntungan Nasabah (Y). Semua item pernyataan tersebut memiliki nilai r hitung >
r tabel atau besarnya nilai sig ( 2-tailed) < 0,05 (Lampiran), artinya semua
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrument
Cronbach’s
Keputusan
Variabel Indikator Items Alpha
Efisiensi 2 0,613 Reliable
Kelayakan
3 0,653 Reliable
Keuangan
Cronbach Alpha > 0,60. Selain itu, nilai yang dihasilkan pun berada diantara
terhadap Bank DKI Syariah Cabang X, berikut ini penulis akan mencoba
nasabah. Dalam tingkat keuntungan nasabah yang dapat dilihat dari hasil kuesioner
yang telah diisi oleh nasabah pembiayaan IB mikro Bank DKI Syariah yang
merupakan tolak ukur kemajuan yang telah dicapai Bank DKI Syariah dalam
berupa uang terhadap suatu kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang
diartikan sebagai bentuk bantuan uang atau materi saja. hal ini akan membatasi
bentuk kontribusi itu sendiri. Maksudnya, hanya orang-orang yang memiliki uang
saja yang bisa melakukan kontribusi, sedangkan kontribusi disini diartikan sebagai
suatu kegiatan.
orang hal ini menunjukan pembiayaan IB mikro di Bank DKI Syariah memberikan
2 pertanyaan yakni :
64
usaha.
pertama indikator efisiensi, posisi paling tinggi di peroleh oleh pernyataan Kurang
Setuju (KS) dengan skor 3 dengan jumlah 17 orang, lalu di susul oleh pernyataan
Setuju (S) dengan skor 4 dengan jumlah 15 orang, selanjutnya pernyataan Tidak
Setuju (TS) dengan skor 2 dengan jumlah 12 orang, kemudian pernyataan Sangat
Setuju (SS) dengan skor 5 dengan jumlah 5 orang, dan yang terakhir pernyataan
Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1 dengan jumlah 3 orang. Bisa disimpulkan
pertanyaan yang pertama, nasabah dominan kurang setuju jika pembiayaan tidak
memakan waktu yang lama atau proses pembiayaan bisa dikatakan kurang cepat.
kedua, untuk indikator efisiensi, posisi paling tinggi di peroleh oleh pernyataan
Setuju (S) dengan skor 4dengan jumlah 39 orang, kemudian disusul oleh
pernyataan Sangat Setuju (SS) dengan skor 5dengan jumlah 8 orang, dan yang
terakhir pernyataan Kurang Setuju (KS) dengan skor 3dengan jumlah 5 orang. Bisa
efsiensi untuk pertanyaan yang kedua, nasabah dominan setuju jika Pembiayaan IB
b. Investasi atau pembiayaan IB mikro Bank DKI Syariah untuk bisnis yang halal
dan baik.
Setuju (S) dengan skor 4dengan jumlah 35 orang, kemudian disusul oleh
pernyataan Sangat Setuju (SS) dengan skor 5dengan jumlah 12 orang, dan yang
terakhir pernyataan Kurang Setuju (KS) dengan skor 3dengan jumlah 5 orang. Bisa
kedua, untuk indikator produktivitas, posisi paling tinggi di peroleh oleh pernyataan
Setuju (S) dengan skor 4dengan jumlah 34 orang, kemudian disusul oleh indikator
pernyataan Sangat Setuju (SS) dengan skor 5dengan jumlah 13 orang, dan yang
terakhirpernyataan Kurang Setuju (KS) dengan skor 3 dengan jumlah 5 orang. Bisa
produktivitas untuk pertanyaan yang kedua, nasabah dominan setuju jika Investasi
atau pembiayaan IB mikro Bank DKI Syariah untuk bisnis yang halal dan baik.
dan nasabah.
pertama indikator efektivitas, posisi paling tinggi di peroleh oleh pernyataan Setuju
66
(S) dengan skor 4dengan jumlah 33 orang, kemudian oleh pernyataan Kurang
Setuju (KS) dengan skor 3dengan jumlah 10 orang, dan yang terakhir pernyataan
Sangat Setuju (SS) dengan skor 5dengan jumlah 9 orang. Bisa disimpulkan untuk
kedua, untuk indikator efektivitas, posisi paling tinggi di peroleh oleh pernyataan
Setuju (S) dengan skor 4dengan jumlah 36 orang, kemudian disusul oleh
pernyataan Sangat Setuju (SS) dengan skor 5dengan jumlah 12 orang, dan yang
terakhir pernyataan Kurang Setuju (KS) dengan skor 3dengan jumlah 4 orang. Bisa
efektivitas untuk pertanyaan yang kedua, nasabah dominan setuju jika prosedur
Setuju (S) dengan skor 4dengan jumlah 37 orang, kemudian oleh pernyataan
Sangat Setuju (SS) dengan skor 5 dengan jumlah 9 orang, dan yang terakhir
pernyataan Kurang Setuju (KS) dengan skor 3dengan jumlah 6 orang. Bisa
profitabilitas untuk pertanyaan yang pertama, nasabah dominan setuju jika sistem
kedua indikator profitabilitas, posisi paling tinggi di peroleh oleh pernyataan Setuju
(S) dengan skor 4dengan jumlah 27 orang, kemudian oleh pernyataan Sangat
Setuju (SS) dengan skor 5dengan jumlah 17 orang, dan yang terakhir pernyataan
Kurang Setuju (KS) dengan skor 3dengan jumlah 8 orang. Bisa disimpulkan untuk
pertanyaan yang kedua, nasabah dominan setuju jika tidak ada sistem riba (bunga)
ketiga indikator profitabilitas, posisi paling tinggi di peroleh oleh pernyataan Setuju
(S) dengan skor 4dengan jumlah 42 orang, kemudian oleh pernyataan Sangat
Setuju (SS) dengan skor 5dengan jumlah 6 orang, dan yang terakhir pernyataan
Kurang Setuju (KS) dengan skor 3dengan jumlah 4 orang. Bisa disimpulkan untuk
pertanyaan yang ketiga, nasabah dominan setuju jika presentase nisbah bagi hasil
tinggi.
pernyataan Setuju (S) dengan skor 4dengan jumlah 39 orang, kemudian oleh
pernyataan Sangat Setuju (SS) dengan skor 5dengan jumlah 7 orang, dan yang
terakhir pernyataan Kurang Setuju (KS) dengan skor 3dengan jumlah 6 orang. Bisa
kelayakan keuangan untuk pertanyaan yang pertama, nasabah dominan setuju jika
modal.
pernyataan Setuju (S) dengan skor 4dengan jumlah 28 orang, kemudian oleh
pernyataan Sangat Setuju (SS) dengan skor 5dengan jumlah 16 orang, dan yang
terakhir pernyataan Kurang Setuju (KS) dengan skor 3dengan jumlah 8 orang. Bisa
kelayakan keuangan untuk pertanyaan yang kedua, nasabah dominan setuju jika
modal.
pernyataan Setuju (S) dengan skor 4dengan jumlah 37 orang, kemudian oleh
pernyataan Sangat Setuju (SS) dengan skor 5dengan jumlah 12 orang, dan yang
terakhir pernyataan Kurang Setuju (KS) dengan skor 3dengan jumlah 3 orang. Bisa
kelayakan keuangan untuk pertanyaan yang ketiga, nasabah dominan setuju jika
pendapatan.
terpenuhi.
Setuju (S) dengan skor 4 dengan jumlah 46 orang, kemudian oleh pernyataan
Sangat Setuju (SS) dengan skor 5 dengan jumlah 4 orang, dan yang terakhir
pernyataan Kurang Setuju (KS) dengan skor 3 dengan jumlah 2 orang. Bisa
pendapatan untuk pertanyaan yang pertama, nasabah dominan setuju jika adanya
kedua indikator pendapatan, posisi paling tinggi di peroleh oleh pernyataan Setuju
(S) dengan skor 4dengan jumlah 35 orang, kemudian oleh pernyataan Sangat
Setuju (SS) dengan skor 5dengan jumlah 13 orang,dan yang terakhir pernyataan
Kurang Setuju (KS) dengan skor 3dengan jumlah 4 orang. Bisa disimpulkan untuk
pertanyaan yang kedua, nasabah dominan setuju jika dengan adanya produk
pertanyaan yakni :
a. Pendapatan yang diterima mampu menutupi biaya langsung dan tidak langsung.
70
atau nasabah.
pertama indikator biaya, posisi paling tinggi di peroleh oleh pernyataan Setuju (S)
dengan skor 4dengan jumlah 35 orang, kemudian oleh pernyataan Sangat Setuju
(SS) dengan skor 5dengan jumlah 11 orang, dan yang terakhir pernyataan Kurang
Setuju (KS) dengan skor 3dengan jumlah 6 orang. Bisa disimpulkan untuk jenis
pertama, nasabah dominan setuju jika pendapatan yang diterima mampu menutupi
kedua indikator biaya, posisi paling tinggi di peroleh oleh pernyataan Setuju (S)
dengan skor 4dengan jumlah 40 orang, kemudian oleh pernyataan Sangat Setuju
(SS) dengan skor 5dengan jumlah 7 orang, dan yang terakhir pernyataan Kurang
Setuju (KS) dengan skor 3dengan jumlah 5 orang. Bisa disimpulkan untuk jenis
kedua, nasabah dominan setuju jika proses pembiayaan IB mikro dengan biaya
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat
proses pembiayaan yang tidak memakan waktu yang lama atau dikatakan
DKI Syariah untuk bisnis yang halal dan baik. Berdasarkan indikator
menyatakan setuju untuk tidak ada sistem riba (bunga) dalam pembiayaan IB
5.2 Keterbatasan
diantaranya adalah kurangnya waktu untuk lebih dalam melakukan penelitian ini, namun
penulis melakukan upaya sebaik mungkin dalam penulisan Laporan Praktek Kerja
Lapangan dengan hasil kuesioner yang telah diisi oleh para nasabah Pembiayaan IB Mikro
5.3 Implikasi
penulis menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat memberikan manfaat kepada pihak-
pihak yang terkait atas hasil penelitian ini. Adapun saran-saran yang dapat disampaikan
dipaparkan diatas diharapkan Bank DKI Syariah dapat terus berperan aktif
dalam meningkatkan usaha nasabah baik kecil maupun menengah dengan terus
Bank DKI Syariah dalam meningkatkan usaha nasabah baik kecil maupun
perkirakan mengandung risiko bagi bank dan juga Bank DKI Syariah juga perlu
calon nasabah. Di sisi lain, Bank DKI Syariah perlu harus lebih selektif dalam
ekonomi yang lebih luas dan dapat bersaing dengan bank umum syariah
lainnya. Strategi yang dilakukan oleh Bank DKI Syariah juga diperlukan guna
Al-Qur’an al-karim
Al-arif, M. Nur Rianto (2011), Dasar-dasar Ekonomi Islam, Solo : Era Adicitra
Intermedia.
Antonio, Muhammad Syafi’I (2001), Bank Syariah : dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema
Insani
pelajar
Ghozali, Imam (2001), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang:
Universitas Diponegoro.
Hanafi, M.M (2010). Manajemen Keuangan Edisi Satu, Yogyakarta: BPFE
Ismawan, Indra (2001), Sukses Di Era Ekonomi Liberal Bagi Koperasi dan Perusahaan
Kecil dan Menengah, Jakarta : Gramedia
Istijanto (2005), Riset Sumber Daya Manusia : Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-Dimensi
Kerja Karyawan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jakaria (2008),Statistika Deskriptif, Jakarta: Andrea Publiser
Karim, Adiwarman (2006), Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: Raja
Grafindo
Kartadinata, Abas (2001), Akuntansi dan Analisi Biaya, Jakarta : Rineka Cipta
75
76
Rumidi, Sukandar (2004), Metlit : Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, Yogyakarta :
Sekaran, Uma (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis Edisi Empat Terjemahan Bahasa
Indonesia, Jakarta : Salemba Empat
Simamora, Henry (2002). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Singarimbun, Masri; Sofian Effendi (1989), Metode Penelitian Survai, Jakarta : LP3ES
Sugiarto, Dergibson Siagian (2006), Metode Statistika untuk Bisnis Ekonomi, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono (2003), Statistik NonparametrisUntuk Penelitian,Bandung: Alfabeta.
Usman, Syaikhu et al. (2004). Laporan Lapangan : Keuangan Mikro Untuk Masyarakat
Miskin: Pengalaman Nusa Tenggara Timur. Indonesia
Wiroso (2005), Jual Beli Murabahah., Yogyakarta : UII Pers
Wiroso (2009), Produk Perbankan Syariah, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Usakti
_____, Pengertian Pendapatan www.ciputra-uceo.net/blog/2015/11/16/pengertian-
pendapatan(diakses pada tgl 16 november2015)
_____, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
Syariah, www.lps.go.id (diakses pada tgl 12 desember 2015)