Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. GREIS M. SENDOW, SE, MAB

DISUSUN OLEH :

KRISTIAN LUCKY KANDOU

19062102011

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN”.

Makalah ini telah saya susun dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas statistik bisnis.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh sebab itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................

1.1 Latar Belakang ....................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................

1.3 Tujuan .................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................

2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen ...........................................

2.2 Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen ...................................

2.3 Penerapan SIM Pada Perusahaan ........................................................

2.4 Kerangka Kerja Sistem Informasi .......................................................

2.5 Konsep Sistem Informasi Manajemen ................................................

2.6 Kemampuan Sistem Informasi Manajemen ........................................

2.7 Contoh Kasus Perusahaan ...................................................................

BAB III PENUTUP ...........................................................................................

3.1 Kesimpulan .........................................................................................

3.2 Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk selalu


melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses
pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses tersebut berkaitan
dengan informasi yang merupakan hal penting dan berharga dalam sebuah organisasi
dewasa ini, karena informasi yang akurat dan cepat dapat sangat membantu tumbuh
kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan informasi dipandang
penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisis perkembangan dari
pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut pembelajaran Sistem Informasi
Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan dan memanfaatkan informasi guna
mendukung kegiatan manajemen, khususnya pembuatan keputusan dalam kebijakan
publik.
Namun, sanyanya banyak organisasi yang ingin membangun Sistem Informasi
Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha
tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain adalah struktur organisasi yang
kurang wajar, rencana organisasi yang belum memadai, sumber daya manusia yang
tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam
bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya
pengembangan sistem dan memotivasi seluruh pihak yang terlibat.
Sebelum membahas bagaimana Sistem Informasi Manajemen lebih lanjut,
berikut ini akan diberikan definisi ringkas dari Sistem Informasi Manajemen yaitu:
“serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara
rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan
berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat
manajer” (Ismail, 2013).

1
2

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian sistem informasi manajemen ?


2. Apa saja ruang lingkup sistem informasi manajemen ?
3. Bagaimana kerangka kerja sistem informasi manajemen ?
4. Apakah konsep sistem informasi manajemen ?.
5. Bagaimana kemampuan sebuah sistem informasi manajemen ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Sistem Informasi Manajemen.


2. Untuk mengetahui ruang lingkup Sistem Informasi Manajemen.
3. Untuk mengetahui Kerangka Kerja Sistem Informasi Manajemen.
4. Untuk mengetahui Konsep Sistem Informasi Manajemen.
5. Untuk mengetahui Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki sub-sistem informasi. Sistem Informasi


Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut mendukung
tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen.

Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh. Sebuah Sistem Informasi


Manajemen mencakup sistem informasi formal maupun informal baik yang manual
maupun berkomputer. Komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen
adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan informasi secara
berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi Manajemen.

Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi. Sistem Informasi Manajemen


dikoordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang diproses dapat
dioperasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa
informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa
sistem informasi bekerja secara efisien.

Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional. Sub-sistem dalam Sistem


Informasi Manajemen adalah terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari masing-
masing saling berkaitaan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama
dengan melewatkan data diantara sub-sistem tersebut.

Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data ke dalam informasi. Apabila


data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi
informasi.

3
4

Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas. Sistem Informasi


Manajemen dengan berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas, antara lain
dengan kemampuan melaksanakan tugas rutin seperti, penyajian dokumen dengan
efisien, mampu memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern, serta mampu
meningkatkan kemampuan manajer untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak
terduga.

Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer. Sistem Informasi


Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari
personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan
mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor
manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak
efektif.

SIM (Sistem Informasi Managemen) merupakan suatu susunan komponen – komponen


yang terintegrasi dan bekerja secara bersama - sama untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan, koordinasi, control, analisis dan visualisasi dalam sebuah organisasi
(Laudon).

Sebagai salah satu bentuk strategi di dalam internal perusahaan maka penerapan
management information system memiliki beberapa tujuan dan fungsi berikut ini:

 Pengumpulan data dapat menyediakan informasi yang bisa mendukung


pengambilan keputusan.
 Informasi berguna dalam perencanaan, pengendalian, evaluasi dan juga
perbaikan lanjutan.
 Sitem informasi bisa dipergunakan sebagai dasar untuk perhitungan harga
produk, jasa maupun untuk tujuan lainnya sesuai yang diinginkan manajemen.
5

Management information system memiliki fungsi utama yang harus bermanfaat dalam
operasional suatu organisasi, diantarannya:

 Mempermudah manajer untuk merencanakan, mengawasi, mengarahkan dan


mendelegasikan pekerjaan kepada semua anggota tim melalui hubungan satu
komando atau koordinasi.
 Data yang tersaji menjadi lebih efektif dan efisien serta lebih akurat dan tepat
waktu.
 Dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas namun
menurunkan biaya organisasi.

Melalui sistem kerja yang terkoordinir dengan baik dan sistematis dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.

2.2 Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen


Ruang lingkup sistem informasi manajemen terbagi menjadi 4, yaitu :
1) Sistem

Sistem adalah gabungan atau kumpulan dari berbagai elemen yang saling
terhubung dan bekerja sama dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan.

Ruang lingkup sistem pada perusahaan adalah sistem informasi mengenai hal
hal yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Sistem yang didesain untuk mengumpulkan seluruh data yang ada baik internal
maupun eksternal perusahaan dan mengolahnya menjadi sebuah informasi yang
berguna bagi perusahaan dan stakeholder yang berhubungan dengan perusahaan.

2) Informasi

Sistem adalah gabungan atau kumpulan dari berbagai elemen yang saling
terhubung dan bekerja sama dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan.

Ruang lingkup sistem pada perusahaan adalah sistem informasi mengenai hal
hal yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
6

Sistem yang didesain untuk mengumpulkan seluruh data yang ada baik internal
maupun eksternal perusahaan dan mengolahnya menjadi sebuah informasi yang
berguna bagi perusahaan dan stakeholder yang berhubungan dengan perusahaan.

 Relevan

Informasi dalam ruang lingkup sistem informasi manajemen harus


relevan. Informasi yang relevan didalamnya berisi informasi informasi
yang berguna bagi pemakainya. Informasi yang memiliki keterkaitan
dengan kondisi dan situasi yang dialami oleh perusahaan dan yang
kemungkinan akan dialami dimasa mendatang.

Misalkan, seorang manajer sumber daya manusia (human


resource)ingin mengetahui tentang jumlah pegawai, kinerja bawahan,
produktifitas karyawan namun diberikan informasi mengenai laporan arus
kas perusahaan. Maka informasi arus kas perusahaan tersebut adalah
informasi yang TIDAK RELEVAN.

Karena manajer SDM tidak mendapatkan manfaat apapun dari


informasi arus kas tersebut. Informasi tidak berkaitan dengan sumber daya
manusia. Manajer SDM tentu tidak bisa menjadikan informasi laporan arus
kas tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Tentu hal yang berbeda jika informasi laporan arus kas tersebut disajikan
kepada manajer keuangan. Maka akan sangat relevan.

 Akurat

Informasi yang akurat menjadi syarat wajib dalam sistem informasi


manajemen. Informasi akurat merupakan informasi yang tepat presisi
dengan kesalahan yang minimal. Informasi akurat akan diperoleh bila data
data yang dioleh sebelumnya adalah data yang benar benar valid tidak
dimanipulasi.
7

Karena informasi akan digunakan sebagai bahan pertimbangan


dalam pengambilan keputusuan, ketidak-akuratan informasi bisa
menyebabkan keputusan yang diambial akan merugikan. Salah dalam
mengambil keputusan karena informasi yang dijadikan pedoman ternyata
tidak akurat.

 Tepat Waktu

Informasi tepat waktu maksudnya adalah informasi yang dihasilkan


sistem informasi manajemen tidak terlambat disajikan kepada pihak yang
membutuhkan. Diterima saat diperlukan. Informasi yang disajikan tidak
tepat waktu akan kehilangan sebagian bahkan keseluruhan nilai informasi
tersebut. Kondisi dan keadaan internal dan eksternal perusahaan bisa
dengan cepat berubah. Waktu bisa berjalan dengan cepat. Informasi yang
tidak tepat waktu akan berkurang manfaatnya bahkan tidak bermanfaat.
Ketika unsur diatas harus dipenuhi dalam sebuah pelaporan informasi.
Apabila salah satu tidak dipenuhi, maka informasi yang dihasilkan
berkurang manfaatnya bahkan bisa menyesatkan.

3) Manajemen

Ruang lingkup manajemen berada pada proses maupun aktivitas yang


dijalankan untuk mengelola perusahaan. Kegiatan yang dilakukan seperti
melakukan perencanaan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengendalikan
operasional perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai.

4) Data

Salah satu tugas sistem informasi manajemen adalah mengumpulkan data lalu
dioleh sehingga data data tersebut menjadi sebuah informasi yang berguna bagi
pihak yang membutuhkan. Data adalah fakta mentah yang masih belum memiliki
manfaat atau manfaatnya tidak optimal. Belum menjadi informasi yang berguna
bagi perusahaan. Agar data bisa memiliki manfaat yang optimal dan berguna, maka
data perlu diolah oleh sistem informasi manajemen.
8

Data yang dimaksud dalam sistem informasi manajemen terdiri dari fakta dan
angka mengenai perusahaan. Baik data yang berasal dari internal ataupun data yang
berasal dari eksternal perusahaan.

 Data Internal
Data internal perusahaan menggambarkan kondisi internal perusahaan.
Misalnya data pegawai, data keuangan, data biaya produksi, data
persediaan dan lain sebagainya.

 Data Eksternal
Data eksternal peursahaan merupakan gambaran mengenai kondisi dan
situasi yang ada diluar perusahaan atau yang bisa berpengaruh pada
perusahaan. Contohya data pengguna produk, tingkat kepuasan
konsumen, persebaran produk dan pangsa pasarnya. dan sebagainya.

Apabila dilihat dari jenisnya, maka data bisa dikelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu data kuantitatif dan data kualitatif :

 Data Kuantitatif
Data kuantitatif bisa tunjukkan dengan angka angka. Contoh data
kuantitatif adalah jumlah biaya promosi, jumlah pegawai, biaya gaji,
harga produk, kuantitas persediaan, jumlah bahan baku dan lain
sebagainya.

 Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak bisa ditunjukkan dengan angka angka, tapi
disajikan dalam bentuk kata kata yang memiliki arti/makna. Contoh data kualitatif
adalah kepuasan konsumen, respon dan persepsi pelanggan terhadap produk yang baru
diluncurkan dan lain sebagainya.
9

2.3 Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pada Perusahaan


1. Enterprise Resource Planning (ERP)

Sistem ERP ini banyak digunakan oleh perusahaan besar. Namun,


perusahaan dalam skala kecil juga masih dapat menerapkan sistem ERP. ERP
biasanya digunakan untuk mengelola manajemen dan melakukan pengawasan
yang terintegrasi antar unit di dalam perusahaan.

2. Transaction Processing System (TPS)

TPS berguna untuk memproses data dalam jumlah yang besar atau
transaksi yang banyak dan rutin. Program ini biasa diaplikasikan dalam
manajemen gaji dan inventaris.

3. Knowledge Work System (KWS)

Sistem informasi KWS mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke


dalam organisasi/entitas.

4. Informatic Management System (IMS)

IMS berfungsi mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi.


Selain itu, IMS juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan
keputusan. Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan
program komputerisasi seperti e-procurement.

5. Supply Chain Management (SCM)

Sistem SCM ini sangat bermanfaat bagi pihak manajemen karena


mengintegrasikan data-data seperti manajemen suplai bahan baku, mulai dari
pemasok, produsen, pengecer sampai konsumen akhir.

6. Executive Support System (ESS)

Sistem ini membantu manajer berinteraksi dengan lingkungan


perusahaan menggunakan bantuan grafik dan pendukung komunikasi lainnya.
10

7. Decision Support System (DSS)

Sistem ini membantu manajer dalam mengambil keputusan dengan cara


mengamati lingkungan di dalam perusahaan. Contohnya seperti link elektronik.

8. Office Automation System (OAS)

Aplikasi ini berguna untuk memperlancar komunikasi antar departemen


dalam suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer
pada setiap user di perusahaan. Contohnya seperti email.

9. Expert System (ES) dan Artificial Intellegent (AI)

Kedua sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan yang


berguna untuk menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan
pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram kedalamnya. Contohnya, sistem
jadwal mekanik.

10. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support


Collaborative Work System (CSCWS)

GDSS hampir sama dengan DSS, bedanya GDSS mencari solusi permasalahan melalui
pengumpulan pengetahuan dalam suatu kelompok, bukan per individu. Bisanya
berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya seperti e-government.

2.4 Kerangka Kerja Sistem Informasi


Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep
keperilakuan yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta
nonbisnis yang tidak terhitung jumlahnya. Sebagai seorang manajer atau praktisi
bisnis, Anda tidak harus menyerap semua pengetahuan ini. Berikut kerangka kerja yang
ditekankan bahwa anda harus memusatkan usaha anda dalam lima area pengetahuan
Sistem Informasi berikut ini.
1. Konsep-konsep Dasar.
11

Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis dan manajerial termasuk


mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya meliputi
konsep sistem informasi dasar yang berasal adari teori sistem umum, atau konsep
keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis
teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.
2. Teknologi Informasi.
Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen
teknologi informasi—yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen
data, dan banyak teknologi berbasis Internet.
3. Aplikasi Bisnis.
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen, dan
keunggulan kompetitif bisnis
4. Proses Pengembangan.
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan,
mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi
peluang bisnis.
5. Tantangan Manajemen.
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada
tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan globaldalam bisnis.

2.5 Konsep Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi Manajemen bukanlah sebuah sistem informasi secara keseluruhan.
Hal ini dikarenakan tidak semua informasi yang mengalir di dalam tubuh organisasi
dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama
dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer. Tujuan Sistem Informasi
Manajemen sendiri adalah memenuhi kebutuhan informasi secara umum bagi semua
manajer dalam perusahaan atau pada sub-unit organisasional perusahaan. Sistem
Informasi Manajemen menyediakan informasi bagi pemakainya dalam bentuk laporan
dan berbagai output menggunakan simulasi model matematika. Konsep dasar sistem
12

informasi manajemen yang perlu diketahui dilihat dari berbagai definisi dan
kegunaannya adalah sebagai berikut :
a) Data yang diolah akan menjadi bentuk yang lebih bermanfaat dan berguna bagi
pengguna atau penerima informasi.
b) Kondisi real maupun tidak dapat mengurangi tingkat ketidakpastian mengenai
suatu kejadian tertentu. Sebagai contoh, apabila terdapat informasi yang
menyatakan mengenai nilai mata uang yang akan naik. Informasi tersebut akan
mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan suatu investasi.
c) Data yang disusun untuk membantu dalam memilih beberapa tindakan atau
non-tindakan saat ini atau yang akan datang dalam rangka untuk memenuhi
tujuan perusahaan (pilihannya disebut pengambilan keputusan bisnis).

2.6 Kemampuan Sistem Informasi Manajemen


Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi
akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas
organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang
direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa
komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya
komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem
informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non
komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan
informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis
terpenting dalam sistem komputer yaitu : pemrosesan data base, pemrosesan data tunggal,
pemrosesan on-line atau real time, komunikasi data dan switching pesan, pemasukan data
jarak jauh dan up date file, pencarian records dan analisis, pencarian file, algoritme dan
model keputusan serta otomatisasi kantor.
13

2.7 Contoh Kasus Perusahaan


Berdiri pada tahun 1746 kemudian melalui beberapa tahap yang
panjangberubah menjadi Persero pada tahun 1995, dengan dasar hukum Undang-
UndangNomor 1 Tahun 1995 tentang Perusahaan Perseroan; Peraturan Pemerintah
RINomor 5 Tahun 1995 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum)
Posdan Giro menjadi Perusahaan (Persero) (Lembaran Negara RI Tahun 1995
Nomor11); Anggaran Dasar PT Pos Indonesia (Persero) yang tercantum dalam
aktaNotaris Sutjipto, SH Nomor117 tanggal 20 Juni 1995 tentang PendirianPerusahaan
Persero PT Pos Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan aktaNotaris Sutjipto, SH
Nomor 89 tanggal 21 September 1998 dan Nomor 111tanggal 28 Oktober 1998.

Beberapa Produk Pos :


 Kiriman Internasional
 Filateli
 Hybrid Mail
 Ritel
 Logistik
 Keuangan
 Paket Pos
 Surat Pos

Sistem Electronic Business PT Pos Indonesia (Persero)


E-Business merupakan salah satu bisnis dengan prospek besar dan Postelah memiliki
kompetensi di bidang ini, antara lain:

Aplikasi Utama E-business


Aplikasi-aplikasi utama e-business dan hubungannya satu sama laindiringkas dalam
arsitektur perusahaan (Gambar 1). Aplikasi-aplikasi ini terintegrasi lintas fungsi
perusahaan, contohnya seperti Enterprise ResourcePlanning (ERP), Manajemen
14

Hubungan Pelanggan/ Customer RelationshipManagement (CRM), dan Manajemen


Rantai Pasokan/ Supply Chain Manajemen(SCM), Enterprise Aplication Integration
(EAI), Transaction Processing Systems(TPS), Enterprise Collaboration System (ECS).

a. Aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP)


PT. Pos Indonesia (Persero) memanfaatkan sistem ERP ini pada operasi,jasa dan
distribusi, dengan mempertimbangkan pengoprasian perusahaan pada proses internal
melalui manajemen sumber daya manusia perusahaan, akuntansi, keuangan, logistik
dan distribusi secara tepat waktu.
ERP dibutuhkan perusahaan untuk bisa mendapatkan efisiensi, kecepatan, dan
responsivitas yang dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan di lingkungan bisnis yang
dinamis saat ini.
15

Beberapa contoh aplikasi ERP pada PT. Pos Indonesia adalah untuk
mendukung:
• IT (Information Technology)
Teknologi Informasi sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan di karena adanya
pengintegrasian berbagai proses dan entitas bisnis. Esensi dari pengintegrasian tersebut
adalah melakukan share terhadap informasi yang dimiliki dan dihasilkan oleh berbagai
pihak. Sebagai contoh adalahpengembangan jaringan sebagai alatpenunjang kinerja
dari produk-produk EBusiness. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan
IT adalah scaleable solution & open system, ini diperlukan agar sistem setiap saat dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam hal keterkaitan dengan proses bisnis, maka
ketepatan IT yang digunakan akan mendorong/menentukan proses bisnis yang
excellent.

• Business Process / Proses Bisnis


Proses bisnis merupakan nilai pembeda (distinction) yang menciptakankeunggulan
bersaing. Proses bisnis dalam E-Business sangat kental diwarnai oleh IT untuk
menghasilkan mutu layanan yang akurat dan excellent. Sebuah proses bisnis yang baik,
tentunya selain didukung dengan IT juga harus didukung oleh SDM yang berkompeten
dan equipment yang sesuai dengan proses bisnis yang bertalian. Peran SDM tidak saja
ditentukan oleh kemampuan teknis semata melainkan juga perilaku yang
mencerminkan kerja keras, mandiri, jujur dan teamwork oriented.
16

• Perfomance Standard / Standar Kinerja


Untuk dapat masuk dan bertahan dalam suatu bisnis minimal harus memiliki standar
output yang sama dengan dengan standar yang berlaku umum di industri. Beberapa
performance standard yang berlaku umum tidak terlepas dari faktor-faktor accuracy,
speed, efficiency, dan flexibility.

• Targeting
Arahan penggunaan pasar diarahkan berasarkan STP :
Segmentasi
Pembagian segmentasi dilakukan berdasarkan lingkup bisnis serta sumber daya
yang ada di lingkup bisnis PT. Pos Indonesia :
· Lingkup Nasional
· Lingkup UPT
· Lingkup Wilpos

Targeting
Targeting pembagian bisnis mengarah pada lingkup arahan target yang potensial.
· Target para pelaku Bisnis
Bagi para pelaku bisnis mengarah pada private sector yaitu sektor swasta dan bisnis
yang berorientasi pada profit.
· Target Government
Untuk target lingkup pemerintah target mengarah pada lembaga pemerintahan, serta
mengarah pada instansi pemerintahan. Untuk yang lain target juga terfokus pada
perusahaan Nirlaba.
· Individu
Arahan tertarget pada perseorangan seperti constumer individu serta para pengguna
teknologi informasi seperti ICT (Information, Communication, Technology).

b. Aplikasi Customer Relationship Management (CRM)


17

PT. Pos Indonesia (Persero) memanfaatkan sistem CRM secara cukup intensif. Antara
lain pemanfaatannya adalah untuk mengelola program-programdibawah ini:
Program e-fila.com. Khususnya dalam forum filateli. Selainmenguntungkan
pelanggan, program ini juga menguntungkan PT. Pos Indonesia (Persero), karena
dengan demikian dapat mengetahui perilaku pelanggan, melakukan perbaikan
berdasarkan masukan dari pelanggan, merespon permintaan atau keluhan pelanggan
dengan cepat dan terarah.

Program Kontak Kami, yakni bagi pelanggan yang inginmenyampaikan komentar,


kritik, saran, pertanyaan atau pengaduan kiriman, kepada pihak perusahaan.
18

Program Jejak Pendapat sebagai sarana untuk berkomunikasidengan PT. Pos Indonesia
tentang kiriman maupun informasi Jasa pos Indonesia,yakni melalui Email, Facebook
dan Twitter, yang dapat diakses secara langsung dari website PT Pos Indonesia.

c. Aplikasi Supply Chain Management (SCM)


PT. Pos saat ini memiliki outlet belanja produk–produk lengkap khasIndonesia secara
online yang bernama Plaza Pos yang dapat diakses melalui alamat website
www.plazapos.com. Serta memiliki program e-fila.com yang menjual produk
perangko Indonesia.
19

PT. Pos Indonesia memanfaatkan sistem SCM untuk mengelola akun-


akunpemasoknya. Pemasok-pemasok utama yang telah disyaratkan mempunyai
pengetahuan memadai mengenai sitem informasi dan internetworking, serta
mempunyai akses jaringan yang baik, dapat memantau data dan kegiatan pasokan
mereka secara online dan realtime. Sedangkan pemasok konvensional yang masih
menggunakan telepon atau cash and carry dikelola datanya oleh karyawan mitra utama,
dimana transaksi dilakukan.
PT. Pos Indonesia melakukan sosialisasi mengenai program SCM inikepada para
pemasok, dan menjelaskan berbagai nilai tambah (added value) antara lain membantu
para pemasok mengatur transaksi, adanya prediksi kebutuhan PT. Pos Indonesia yang
lebih akurat, dan diperluasnya jaringan kerja dari para pemasok.

d. Aplikasi Integrasi Perusahaan/ Enterprise Application Integration(EAI)


Aplikasi EAI pada PT. Pos Indonesia salah satunya adalah pada layananPlaza Pos
yakni pelanggan diminta untuk mengisi Member Area, lalu melakukan submit. Dengan
demikian, perusahaan mengetahui informasi pelanggan yang mengunjungi Plaza Pos.
20

Contoh lain adalah dalam sistem pembelian pelanggan pada program PlazaPos, yang
akan membuat permintaan elektronik, setelah permintaan tersebut disetujui secara
online oleh pelanggan, pesanan pembelian yang dibuat oleh komputer akan melintas di
internet kembali ke perusahaan PT Pos Indonesia.

e. Aplikasi Sistem Pemrosesan Transaksi/ Transaction Processing Systems(TPS)


Sistem Pemrosesan Transaksi di PT. Pos Indonesia mendukung programPlaza Pos
(Gambar 10), contohnya dalam akses pembayaran secara online, yakni aktivitas
pemrosesan transaksi dibutuhkan untuk menangkap dan memproses data pelanggan,
hingga transaksi pembayaran belanjanya melalui jaringan internet.
21

f. Aplikasi Sistem kerjasama Perusahaan/ Enterprise CollaborationSystem (ECS)


Sistem kerjasama perusahaan pada PT. Pos Indonesia contohnya dalamhubungan
Kemitraan. Kemitraan merupakan kebutuhan yang mendasar dalam aktivitas Probis E-
Business, karena hampir tidak mungkin aktivitas bisnis dapat dijalankan tanpa
kemitraan. Sebagai contoh dalam aktivitas LimitedCommunication Technology
Services (eCom) dimana dalam pelaksanaan diperlukan adanya beberapa kerjasama
terhadap perusahaan yang menggunakan jaringan PTSN, CDMA, GSM maka mutlak
diperlukan kemitraan dengan pihak perusahaan itu.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem informasi dari suatu organisasi tidak akan pernah dapat


diotomatisasikan sepenuhnya atau menyeluruh. Namun demikian, suatu sistem
informasi manajemen sangat mungkin dan praktis apabila didasarkan pada rencana
keseluruhan yang bagus serta dikembangkan oleh personil sistem yang terlatih, untuk
itu diperlukan partisipasi manajemen dan sumber keuangan yang memadai.

Sistem informasi yang melayani tugas utama organisasi harus bersifat silang
fungsional dan harus terus-menerus diperbaiki demi menjaga kesinambungan
efektivitasnya. Tugas utama organisasi seringkali dilayani oleh sistem penopang
keputusan/Decision Support System(DSS) yang di dalamnya berisi model, database
dan manajer yang berinteraksi langsung.

Integrasi sistem informasi merupakansalah satu konsep kunci dari sistem informasi
manajemen. Berbagai sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan
berbagai cara yang sesuai dengan keperluan integrasinya. Sebagian besar organisasi
akan memperoleh kemanfaatan yang besar dari meningkatnya derajat integrasi sistem
informasi yang mereka miliki. Interaksi antara manajer dan mesin adalah kaitan antara
manajer dan mesin, yaitu suatutitik dimana mereka bisa saling “berkomunikasi” secara
tradisional sistem komputer masih sering membuat para manajer “frustasi”,
tetapidengan adanya perkembangan baru, seperti bahasa produktivitas, pelatihan
(training), sepertinya cukup membantu memecahkan masalah ini.

22
23

Selain itu untuk PT.Pos Indonesia :


1. Sistem Electronic Business yang dirancang PT. Pos Indonesia (Persero) mampu
meningkatkan praktek bisnis jasa dan pemasarannya secara global.
2. Perangkat Electronic Business mendukung pola interaksi perusahaan PT.Pos
(Persero) dengan pelanggan, pemasok, dan karyawannya.
3. Sistem Electronic Business yang dirancang PT. Pos Indonesia (Persero)mampu
menunjang perkembangan industri jasa pengiriman dan belanjasecara online
produk kerajinan khas Indonesia di berbagai daerahIndonesia bahkan ke
mancanegara.

3.2 Saran

Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan


sumber yang kami peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh
karena itu kami harapkan agar pembaca bisa mencari sumber yang lain guna
membandingkan dengan pembahasan yang kami buat, guna mengoreksi bila terjadi
kelasahan dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Gaol, C. J. (2008). Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta:


Grasindo.
Raymond McLeod, J., & Schell, G. P. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Gordon B. Davis, Kerangka Dasar System Informasi Manajemen Bagian I Pengantar.
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo.2002. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN,
O’Brien, James A.2005. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat,
Oetomo, Budi. 2001. Perspektif e-Business: Tinjauan Teknis, Manajerial, dan
Strategi. Penerbit Andi Yogyakarta: Yogyakarta.
http://www.plazapos.com/
http://www.posindonesia.co.id/index.php

Anda mungkin juga menyukai