Anda di halaman 1dari 1

"HAKIKAT DO'A" (tdk hanya sekedar meminta keinginan kita) oleh karena agar

"mewaspadai do'a kita..., Mari kita belajar dari kisah nabi Nuh yang dikisahkan
dalam Al Qur’an Surat Hud (11) ayat 44, 45, 46 dan 47. Inilah “missing link” yang
akhirnya ketemu, bahwa Tuhan sendiri yang mengingatkan kita agar KITA MEWASPADAI
DO’A KITA SENDIRI. Saya copas ya :

Terjemahan Al Qur’an Surat Hud (11) ayat 44 :

Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan
airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas
bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim”.

Terjemahan Al Qur’an Surat Hud (11) ayat 45 :

Dan Nuh berseru kepada Rabbnya sambil berkata: “Ya Rabbku sesungguhnya anakku
termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau
adalah Hakim yang seadil-adilnya”.

Terjemahan Al Qur’an Surat Hud (11) ayat 46 :

Allah berfirman: “Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang
dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak
baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui
(hakekat)nya. Sesungguhnnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk
orang-orang yang tidak berpengetahuan”.

Terjemahan Al Qur’an Surat Hud (11) ayat 47 :

Nuh berkata: “Ya Rabbku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau sesuatu yang aku
tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku,
dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang
yang merugi”

Mari kita baca baik-baik beberapa ayat di atas. Kalo masih ragu monggo
dicrosscheck. Perhatikan kalimat pada ayat-ayat di atas. Kita bisa melihat bahwa
kita dilarang memohon sesuatu yang kita sendiri tidak tahu hakekatnya. Dalam
persepsi saya, ini sebuah pesan agar kita mewaspadai keinginan kita sendiri. Pesan
selanjutnya adalah bahwa hanya Tuhan yang lebih tahu apa yang terbaik. Sehingga
kita pun diajarkan agar berlindung kepada-Nya dari bahaya terkabulnya do’a-do’a
kita sendiri. Sampai di sini dulu pembahasan kita. oleh karenanya Do'a juga
"ibadah" bahkan sumsumnya / intisarinya ibadah,.. Continue (GTM AR)

Anda mungkin juga menyukai