PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan Jurusan Kesehatan
Lingkungan, merupakan institusi pendidikan yang akan menghasilkan tenaga
kesehatan dibidang sanitasi dan kesehatan lingkungan jenjang Diploma III yang
disebut sebagai Ahli Madya Kesehatan Lingkungan.
Untuk membekali mahasiswa yang kelak bertugas sebagai ahli madya pada
berbagai institusi, selain perkuliahan teori dikelas, sangat dibutuhkan pembelajaran
praktek dilapangan yang merupakan salah satu kegiatan mutlak diselenggarakan
untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh.
Praktek Kerja Puskesmas dilaksanakan untuk memberikan pengalaman
diobjek sebenarnya dan merupakan tuntutan kurikulum program D-III pada semester
IV di Jurususan Kesehatan Lingkungan, selanjutnya kegiatan yang berhubungan
dengan kesehatan lingkungan serta praktek yang dilaksanakan dapat memberikan
pengalaman dan pengetahuan bagi mahasiswa.
Untuk terwujudnya hal tersebut diatas sangat dibutuhkan kerjasama dengan
institusi terkait yang ditujukan sebagai objek praktek kerja lapangan adalah di
Puskesmas Sumatera Utara sehingga kurikulum dan penerapan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dapat dialami oleh setiap mahasiswa.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui tentang struktur organisasi dan lingkup tugas kesehatan
khususnya kesehatan lingkungan di Puskesmas Kabupaten Karo.
b. Untuk mengetahui bentuk kerjasama lintas sector, lintas program di
puskesmas.
c. Untuk mengetahui manajemen pelaksanaan program kesehatan lingkungan di
puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mengetahui struktur organisasi dan tugas bidang kesehatan
khususnya kesehatan lingkungan di puskesmas.
1
b. Mahasiswa mengetahui tugas-tugas kesehatan lingkungan di puskesmas yang
meliputi:
Penyehatan Air Bersih
Penyehatan Lingkungan Pemukiman
Penyehatan Pembuangan Sampah
Penyehatan Pembuangan Air Limbah
Penyehatan Makanan dan Minuman
Pengawasan Sanitasi TTU
Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu
Pengawasan tempat Pengelolaan Pestisida
c. Mahasiswa mampu menerapkan pola berpikir sebagai petugas kesehatan
lingkungan.
d. Mahasiswa mampu memahami peran klinik sanitasi di puskesmas.
e. Mahasiswa mampu memahami program sanitasi total berbasis masyarakat
(STMB) di puskesmas.
C. Ruang Lingkup Puskesmas
Sesuai dengan tujuan Praktek Kerja Puskesmas tentang manajemen pelaksanaan
program kesehatan lingkungan di puskesmas Sumatera Utara, maka ruang lingkup
meliputi:
Struktur Organisasi Puskesmas
Lingkup tugas organisasi yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan
Perencanaan
Pelaksanaan
Penyajian data
Evaluasi kegiatan program kesehatan lingkungan
Pelaporan hasil kegiatan program kesehatan lingkungan
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
Wilayah kerja Puskesmas Korpri dengan luas 23,9 per km² dan jumlah
penduduk 21.884 jiwa serta 5.408 kepala keluarga dengan tingkat kepadatan
penduduk 906 jiwa per km².
B. Penduduk
3
Table 1. Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Korpri
Kepadatan
Luas
Jumlah Jlh Rumah Rata-rata Peduduk
No Desa Wilayah
Penduduk Tangga Jiwa/ RT
(km²)
(per km²)
1 Gurusinga 6 3.843 1.020 3,77 641
2 Raya 5 5.472 1.284 4,26 1.094
3 Sumber Mufakat 5,5 4.358 1.099 3.97 792
4 Ketaren 2,5 7.187 1.719 4,18 2.875
5 Kaban 4,9 1.024 286 3,58 209
Jumlah 23,9 21.884 5.408 4,05 916
Sumber : BPS Kabupaten Karo Tahun 2015
4
BAB III
HASIL KEGIATAN
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Tidak ada 20 21,7 21,7 21,7
Ada, kotor, sulit
Valid dibersihkan, dan 26 28,3 28,3 50,0
rawan kecelakaan
Ada, bersih, dan tidak
46 50,0 50,0 100,0
rawan kecelakaan
Total 92 100,0 100,0
5
permanen ( tembok/
44 47,8 47,8 100,0
bata di plester)
Total 92 100,0 100,0
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Papan/ plesteran yang
15 16,3 16,3 16,3
retak dan berdebu
Valid
Plester/ubin/keramik/p
77 83,7 83,7 100,0
apan(rumah panggung)
Total 92 100,0 100,0
6
Tabel 7. Hasil Survey Ventilasi
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Tidak ada 5 5,4 5,4 5,4
Ada luas
ventilasi
55 59,8 59,8 65,2
permanen < 10
% luas lantai
Valid
Ada luas
ventilasi
permanen > 10 32 34,8 34,8 100,0
% dari luas
lantai
Total 92 100,0 100,0
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Tidak ada 53 57,6 57,6 57,6
Ada luas ventilasi
dapur < 10 % dari 36 39,1 39,1 96,7
Valid luas lantai dapur
Ada luas ventilasi
dapur >10% dari 3 3,3 3,3 100,0
luas lantai dapur
Total 90 100,0 100,0
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Tidak terang, tidak
Valid dapat dipergunakan 1 1,1 1,1 1,1
untuk membaca
7
Kurang terang,
sehingga kurang jelas 12 13,0 13,0 14,1
untuk membaca
Terang dan tidak silau
sehingga dapat 79 85,9 85,9 100,0
digunakan membaca
Total 92 100,0 100,0
Tidak - - -
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Tidak ada 1 1,1 1,1 1,1
Ada, bukan leher
angsa, tidak ada
3 3,3 3,3 4,3
tutup,disalurkan ke
sungai
Valid Ada, bukan leher
angsa, ada tutup, 36 39,1 39,1 43,5
septic tank
Ada, leher angsa,
septic tank 52 56,5 56,5 100,0
92 100,0 100,0
Total
8
Table 12. Hasil survey sarana pembuangan air limbah
Valid Cumulativ
Frequency Percent
Percent e Percent
Ada, diresapkan
mencemari sumber 17 18,5 18,5 31,5
jarak air < 10
Valid Ada, dialirkan ke
37 40,2 40,2 71,7
selokan terbuka
Ada, diresapkan dan
tidak mencemari 5 5,4 5,4 77,2
sumber air > 10m
Ada, dialirkan ke
selokan tertutup untuk 21 22,8 22,8 100,0
diolah lebih lanjut
Total 92 100,0 100,0
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Tidak ada 2 2,2 2,2 2,2
Ada, tetapi tidak kedap
40 43,5 43,5 45,7
Valid air dan tidak ada tutup
Ada, kedap air dan
38 41,3 41,3 87,0
tidak tertutup
Ada, kedap air dan
12 13,0 13,0 100,0
tertutup
Total 92 100,0 100,0
9
Table 14. Hasil survey membuka jendela kamar
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid tidak pernah dibuka 28 30,4 30,4 30,4
kadang kadang dibuka 35 38,0 38,0 68,5
setiap hari dibuka 29 31,5 31,5 100,0
Total 92 100,0 100,0
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid tidak pernah dibuka 9 9,8 9,8 9,8
kadang kadang dibuka 42 45,7 45,7 55,4
setiap hari dibuka 41 44,6 44,6 100,0
Total 92 100,0 100,0
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Tidak pernah 1 1,1 1,1 1,1
Valid
Kadang-kadang 25 27,2 27,2 28,3
Setiap hari 66 71,7 71,7 100,0
Total 92 100,0 100,0
10
Table 17. Hasil Survey Membuang Tinja Bayi Dan Balita Ke Jamban
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
dibuang ke
sungai/kolam/kebun/sem 49 53,3 53,3 53,3
Valid
barangan
kadang kadang ke
25 27,2 27,2 80,4
jamban
setiap hari ke jamban 18 19,6 19,6 100,0
Total 92 100,0 100,0
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Kadang-kadang
dibuang ketempat 44 47,8 47,8 47,8
Valid sampah
Setiap hari
dibuang ke 48 52,2 52,2 100,0
tempat sampah
92 100,0 100,0
Total
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Rumah Tidak
Valid 82 89,1 89,1 89,1
Sehat
Rumah Sehat 10 10,9 10,9 100,0
92 100,0 100,0
Total
11
B. Survei Tempat-Tempat Umum
1. Survei Kedai Kopi
1. Lokasi dan Bangunan
Adapun syaratnya sebagai berikut :
Terhindar dari pencemaran yang diankibatkan debu, asap, serangga dan tikus
Terpisah dengan tempat tinggal
Ada dapur, gudang, ruang makan, toilet
Ruang harus ditata untuk memudahkan arus bahan makanan jadi dan barang-
barang sehingga menghindari pencemaran makanan jadi
Lantai kedap air, rata, tidak licin dan mudah dibersihkan
Pertemuan lantai dengan dinding harus conus/ tidak membentuk sudut yang
siku. gunanya agar debu tidak menumpuk disudut tersebut dan memudahkan
ketika membersihkan.
Dinding harus rata dan mudah dibersihkan
Dinding yang sering terkena air harus dilapisi dengan bahan porselen/ bahan
kedap air lainnya dengan ketinggian minimal 2 meter dari lantai.
Ventilasi alamiah harus bisa menjamin pertukaran udara dengan baik dan
dapat menghilangkan uap, asap, bau serta debu diruangan.
Ventilasi buatan (air conditioner) harus dilakukan perawatan secara berkala.
Pencahayaan minimal 10 foot candle untuk gudang, dapur, tempat cuci
peralatan
Atap tidak bocor, cukup landai dan tidak menjadi sarang tikus/serangga
Langit-langit permukaan harus rata, berwarna terang serta mudah dibersihkan,
tidak terdapat lubang, tinggi minimal 2,4 meter dari lantai.
Pintu dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan serta jarak antara pintu dan
lantai tidak lebih dari satu centimeter.
2. Fasilitas Sanitasi
Tersedia air yang cukup dan memenuhi persyaratan air bersih sesuai
kepmenkes
Saluran air limbah harus dilengkapi grease trap/ penangkap lemak,
menggunakan saluran tertutup dan ada pengolahan limbah sebelum dialirkan
ke riol terbuka.
Tempat sampah harus memiliki tutup, ukurannya disesuaikan, bahan kedap
air, tidak mudah berkarat serta dilengkapi kantong plastik sebagai alas.
Sampah harus dibuang setiap hari.
Tersedia tempat mencuci peralatan dari bahan yang kuat, aman tidak mudah
berkarat dan mudah dibersihkan
Tahapan pencucian meliputi mengguyur, menyabun dan membilas yang
masing-masing memiliki tempat terpisah.
Tempat penyimpanan air bersih harus memiliki tutup rapat
3. Dapur dan Ruang Makan
Luas dapu minimal 40% dari ruang makan atau 27 % dari luas bangunan
Lantai dengan kemiringan 2%, artinya setiap jarak 1 meter lantai harus
dimiringkan 2 cm. ini mecega tergenang air dan mudah dibersihkan
Intensitas pencahayaan 10 Fc
Tidak berhubungan langsung dengan jamban, pengolahan limbah, dan tempat
tinggal
12
4. Persyaratan Pengolahan Makanan
Tenaga pengolah mengunakan celemek,
Ketika mengolah tidak boleh merokok, makan/mengunyah, memakai cincin,
pemakaian alat yang tidak sesuai peruntukan.
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja. selesai dari kamar kecil.
Selalu memakai pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar dan bersih.
5. Penyajian Makanan
Disajikan ditempat yang bersih
Asbak rokok harus tersedia disetiap meja
Alat minum harus bersih
6. Peralatan
Peralatan yang kontak langsung dengan minuman tidak boleh mengeluarkan
zat beracun antara lain Timah, arsen,tembaga, seng cadmium, antimon yang
melebihi nilai ambang batas
Peralatan dalam keadaan baik dan bersih
Pengeringan alat secara ditiriskan tidak boleh dilap, namun diperbolehkan
dengan bantuan penyinaran matahari atau lampu.
Alat disimpan dalam keadaan kering
Rak penyimpanan harus dari bahan anti karat,dan laci penyimpanan tidak
lembab
7. Pintu
Rapat serangga dan tikus, menutup dengan baik dan membuka arah luar, terbuat dari
bahan yang kuat dan mudah dibersihkan.
8. Pakaian Kerja
Bersih, tersedia pakaian kerja seragam 2 stel atau lebih, penggunaan khusus waktu
kerja saja, lengkap dan rapi
9. Personal Hygiene
Setiap penjamah makanan berperilaku bersih dan berpakaian rapi, setiap mau kerja
cuci tangan, menutup mulut dengan sapu tangan bila batuk-batuk atau bersin,
menggunakan alat yang sesuai dan bersih bila mengambil makanan
PEMBAHASAN:
Dari hasil observasi dan pengamatan untuk kedai kopi sebanyak 35 kedai di lima
desa( desa Gurusinga, Kaban, Ketaren, Raya, Sumbul , maka dapat disimpulkan
bahwa sanitasi kedai kopi di 5 desa tersebut telah memenuhi persyaratan sanitasi
yang berlaku akan tetapi perlu diperhatikan tempat pembuangan sampah, kebersihan
kedai dan sarana pembuangan air limbah seperti selodakan yang masih tersumbat atau
tidak berjlan lancar di setiap kedai kopi di 5 desa tersebut.
2. Survei Rumah Makan
a. Lokasi dan Bangunan
Adapun syaratnya sebagai berikut :
Terhindar dari pencemaran yang diakibatkan debu, asap, serangga dan tikus
Terpisah dengan tempat tinggal
Ada dapur, gudang, ruang makan, toilet
Ruang harus ditata untuk memudahkan arus bahan makanan jadi dan barang-
barang sehingga menghindari pencemaran makanan jadi
Lantai kedap air, rata, tidak licin dan mudah dibersihkan
13
Pertemuan lantai dengan dinding harus conus/ tidak membentuk sudut yang
siku. gunanya agar debu tidak menumpuk disudut tersebut dan memudahkan
ketika membersihkan.
Dinding harus rata dan mudah dibersihkan
Dinding yang sering terkena air harus dilapisi dengan bahan porselen/ bahan
kedap air lainnya dengan ketinggian minimal 2 meter dari lantai.
Ventilasi alamiah harus bisa menjamin pertukaran udara dengan baik dan
dapat menghilangkan uap, asap, bau serta debu diruangan.
Ventilasi buatan (air conditioner) harus dilakukan perawatan secara berkala.
Pencahayaan minimal 10 foot candle untuk gudang, dapur, tempat cuci
peralatan
Atap tidak bocor, cukup landai dan tidak menjadi sarang tikus/serangga
Langit-langit permukaan harus rata, berwarna terang serta mudah dibersihkan,
tidak terdapat lubang, tinggi minimal 2,4 meter dari lantai.
Pintu dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan serta jarak antara pintu dan
lantai tidak lebih dari satu centimeter.
b. Fasilitas Sanitasi
Tersedia air yang cukup dan memenuhi persyaratan air bersih sesuai
kepmenkes
Saluran air limbah harus dilengkapi grease trap/ penangkap lemak,
menggunakan saluran tertutup dan ada pengolahan limbah sebelum dialirkan
ke riol terbuka.
Tersedia toilet yang letaknya harus terpisah dari dapur, ruang persiapan
makanan, ruang tamu,dan gudang makanan.
Toilet wanita terpisah dengan pria
Jenis jamban leher angsa dengan septik tank, tersedia sabun cuci tangan, lantai
jamban tidak licin.
Tersedia tempat sampah disetiap ruangan yang menghasilkan sampah
Tempat sampah harus memiliki tutup, ukurannya disesuaikan, bahan kedap
air, tidak mudah berkarat serta dilengkapi kantong plastik sebagai alas.
Sampah harus dibuang setiap hari.
Tersedia tempat cuci tangan dilengkapi sabun dan pengering tangan.
Tersedia tempat mencuci peralatan dari bahan yang kuat, aman tidak mudah
berkarat dan mudah dibersihkan
Tahapan pencucian meliputi mengguyur, menyabun dan membilas yang
masing-masing memiliki tempat terpisah.
Larutan untuk mencuci mengandung kalium permanganat 0,02%
Tempat penyimpanan air bersih harus memiliki tutup rapat
c. Dapur dan Ruang Makan
Luas dapu minimal 40% dari ruang makan atau 27 % dari luas bangunan
Lantai dengan kemiringan 2%, artinya setiap jarak 1 meter lantai harus
dimiringkan 2 cm. ini mencega tergenang air dan mudah dibersihkan
Dicat dengan warna yang terang.
Dilengkapi exhauster fan ( kipas untuk menarik udara yang ada di dalam
keluar) yang dipasang didinding setinggi dua meter dari lantai. gunanya untuk
mengurangi bau dan menarik udara panas di dapur.
Intensitas pencahayaan 10 Fc
14
Tersedia meja racik, peralatan,lemari penyimpanan dingin, rak peralatan, bak
pencucian
Tidak berhubungan langsung dengan jamban, pengolahan limbah, dan tempat
tinggal
d. Gudang Makanan
Ukuran disesuaikan jumlah bahan makanan
Tidak boleh menyimpan bahan lain selain makanan
Pencahayaan minimal 4 fc
Dilengkapi rak-rak
Ventilasi yang cukup
Jarakkan lemari dengan dinding minimal 5 cm dari dinding gunanya untuk
mencegah tikus bersembunyi.
e. Bahan Makananan dan Makanan Jadi
Bahan makanan kondisi baik, tidak rusak tidak membusuk
Tidak ada residu pestisida
f. Persyaratan Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan adalah tahap yang sangat penting.Hal ini tidak lepas dari
penjamah makanan. Hal ini dimaksudkan agar kesehatan para tenaga kerja dapat
dikontrol secara berkala. Adapun syarat dalam pengolahan makanan adalah
sebagai berikut :
Sedapat mungkin hindari kontak langsung dengan kulit
Gunakan alat sarung tangan, penjepit makanan, sendok/garpu
Tenaga pengolah mengunakan celemek, rambut tidak terurai, sepatu dapur
Ketika mengolah tidak boleh merokok, makan/mengunyah, memakai cincin,
pemakaian alat yang tidak sesuai peruntukan.
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja. selesai dari kamar kecil.
Selalu memakai pakaian kerja dan pakaian pelindung dengan benar dan bersih.
Memiliki buku catatan riwayat kesehatan pribadi.
g. Tempat Penyimpanan Bahan Makanan dan Makanan Jadi
Selalu terpelihara dalam keadaan bersih
Penempatan terpisah dari makanan jadi
Suhu penyimpanan sesuai dengan jenis makanan
Ketebalan bahan makanan padat tidak lebih dari 10 cm
Kelembabab ruang penyimpanan 80% sampai 90 % gunanya agar mencegah
perjamuran.
Bahan yang masuknya dahulu dikeluarkan belakangan (first in first out)
Terlindung dari debu, bahan berbahaya, serangga, tikus dan hewan lainnya.
Makanan cepat busuk disimpan pada suhu panas 65,5 derjatcelcius atau
disimpan pada suhu dingin 4 derajatcelcius
Makanan cepat busuk untuk penggunaan tidak lebih dari 6 jam ( disimpan
pada suhu minus 5 derajat sampai 1 derajat)
h. Penyajian Makanan
Disajikan ditempat yang bersih
Tempat bumbu, garam, saos, kecap dll mulut tutupnya selalu bersih
Pemakaian alat makan minimal 5 menit setelah dicuci baru dibolehkan.
Asbak rokok harus tersedia disetiap meja
Alat makan dan minum harus bersih
15
i. Peralatan
Peralatan yang kontak langsung dengan makanan tidak boleh mengeluarkan
zat beracun antara lain Timah, arsen,tembaga, seng cadmium, antimon yang
melebihi nilai ambang batas
Peralatan dalam keadaan baik dan bersih
Tidak boleh mengandung kuman E coli
Pengeringan alat secara ditiriskan tidak boleh dilap, namun diperbolehkan
dengan bantuan penyinaran matahari atau lampu.
Alat disimpan dalam keadaan kering
Alat makan yang cembung disimpan secara terbalik
Rak penyimpanan harus dari bahan anti karatlaci penyimpanan tidak lembab
j. Pintu
Rapat serangga dan tikus, menutup dengan baik dan membuka arah luar, terbuat dari
bahan yang kuat dan mudah dibersihkan.
k. Ketentuan Peralatan
Cara pencucian, pengeringan dan penyimpanan memenuhi persyaratan agar selalu
dalam keadaan bersih sebelum digunakan, peralatan dalam keadaan baik dan utuh,
peralatan makan dan minum tidak boleh mengandung angka kuman yang melebihi
nilai ambang batas yang ditentukan, permukaan alat yang kontak langsung dengan
makanan tidak ada sudut mati dan halus, peralatan yang kontak langsung dengan
makanan tidak mengandung zat beracun.
l. Pengetahuan/Sertifikat Hygiene Sanitasi Makanan
Pemilik/pengusaha perna mengikuti kursus/temu karya, supervisor pernah mengikuti
kursus, semua penjamah makanan pernah mengikuti kursus, salah seorang penjamah
pernah mengikuti kursus
m. Pakaian Kerja
Bersih, tersedia pakaian kerja seragam 2 stel atau lebih, penggunaan khusus waktu
kerja saja, lengkap dan rapi
n. Pemeriksaan Kesehatan
Karyawan/penjamah 6 bulan sekali check up kesehatan, pernah divaksinasi
chotypha/thypoid, bila sakit tidak bekerja dan berobat ke dokter, memiliki buku
kesehatan karyawan
o. Personal Hygiene
Setiap karyawan/penjamah makanan berperilaku bersih dan berpakaian rapi, setiap
mau kerja cuci tangan, menutup mulut dengan sapu tangan bila batuk-batuk atau
bersin, menggunakan alat yang sesuai dan bersih bila mengambil makanan
PEMBAHASAN:
Dari hasil observasi dan pengamatan untuk rumah makan sebanyak 20 kedai di lima
desa( desa Gurusinga, Kaban, Ketaren, Raya, Sumbul , maka dapat disimpulkan
bahwa sanitasi rumah makan di 5 desa tersebut telah memenuhi persyaratan sanitasi
yang berlaku akan tetapi perlu diperhatikan tempat pembuangan sampah, kebersihan
kedai dan sarana pembuangan air limbah seperti selodakan yang masih tersumbat atau
tidak berjlan lancar di setiap rumah makan di 5 desa tersebut.
16
3. SANITASI GEREJA
Gereja adalah suatu tempat/bangunan termasuk fasilitasnya dimana masyarakat umum
pada waktu-waktu tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan Kristen atau
Katolik.
Persyaratan yang harus dipenuhi sebuah gereja agar dapat menjadi gerejayang sehat
adalah sebagai berikut:
1. Bagian Luar
a) Letak
Tidak terletak pada daerah banjir dan sesuai dengan rencana tata kota.]
b) Halaman
Bersih tidak terdapat sampah berserakan dan genangan air.
c) Pagar
Pagar kuat dan terpelihara.
d) Tempat Sampah
Tersedia tempat sampah dalam jumlah yang cukup, tertutup rapat, kedap air dan
mudah dibersihkan.
e) Pembuangan Air Kotor/Limbah.
Air mengalir dengan lancar, saluran bersambung dengan saluran air kotor umum dan
kedap air. Bila tidak ada saluran air kotor umum, air limbah ditampung pada sarana
penampungan yang dibuat sendiri dan tertutup.
f) Persediaan Air Bersih
Kualitas air harus memeuhi persyaratan air bersih dan tersedia setiap saat diperlukan.
g) Jamban dan peturasan
Tersedia jamban dan peturasan (urinoir) yang saniter, minimal 1 buah yang dilengkapi
dengan air yang cukup.
2. Bagian Dalam
a) Lantai
Mudah dibersihkan dan tidak lembab.
b) Perlengkapan tempat duduk untuk berdoa
Bersih dan bebas dari kutu busuk serta serangga lainnya.
c) Dinding dan langit-langit
Dinding dan langit-langit bersih dari kotoran serta berwarna terang.
d) Ventilasi
Jumlah ventilasi/lubang perhawaan disesuaikan dengan jumlah pengunjung terbanyak,
bila mungkin dilengkapi dengan ventilasi mekanis.
e) Pencahayaan
17
Cukup terang dan tidak menyilaukan
PEMBAHASAN:
Dari hasil observasi dan pengamatan untuk Gereja sebanyak 3 gereja di lima desa(
desa Gurusinga, Kaban, Ketaren, Raya, Sumbul , maka dapat disimpulkan bahwa
sanitasi gereja telah memenuhi syarat sesuai dangan persyaratan. Dan yang perlu
diperhatikan dalam survey sanitasi gereja adalah kebersihan kamar mandinya.
4. SANITASI MASJID
Masjid adalah suatu tempat/bangunan termasuk fasilitasnya, dimana masyarakat
umum pada waktu-waktu tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan
Islam.
Persyaratan yang harus dipenuhi sebuah masjid agar dapat menjadi masjid yang laik
sehat adalah sebagai berikut:
1. Bagian Luar
a) Letak
Tidak terletak pada daerah banjir dan sesuai dengan rencana tata kota.
b) Halaman
Bersih tidak terdapat sampah berserakan dan genangan air.
c) Tempat Sampah
Tersedia tempat sampah dalam jumlah yang cukup, tertutup rapat, kedap air dan
mudah dibersihkan.
d) Pembuangan Air Kotor/Limbah.
Air mengalir dengan lancar, saluran bersabung dengan saluran air kotor umum yang
kedap air. Bila tidak ada saluran air kotor umum, air limbah ditampung pada sarana
penampungan yang dibuat sendiri dan tertutup.
e) Persediaan Air Bersih
Kualitas air harus memenuhi persyaratan air bersih dan tersedia setiap saat
diperlukan. Air wudhu keluar melalui kran-kran khusus.
f) Jamban dan Peturasan
Tersedia jamban dan peturasan (urinoir) yang saniter, minimal 1 buah yang dilengkapi
dengan air yang cukup.
g) Ruang tempat mengambil wudhu
Terpisah dari jamban atau peturasan dan ruang masjid.
2. Bagian Dalam
a) Lantai, Dinding dan Langit-langit Bersih.
18
Lantai bersih, dinding dan langit-langit bersih dari kotoran serta berwarna terang.
b) Alas Sholat
Bersih dan bebas dari kutu busuk serta serangga lainnya. Sepanjang bagian depan tiap
shaf dipasang kain putih yang bersih dengan lebar 30 cm yang dipergunakan sebagai
tempat sujud.
c) Lantai
Mudah dibersihkan dan tidak lembab.
d) Ventilasi
Jumlah ventilasi/lubang perhawaan disesuaikan dengan jumlah pengunjung terbanyak,
bila mungkin dilengkapi dengan ventilasi mekanis.
e) Pencahayaan
Cukup terang dan tidak menyilaukan
f) Tempat Sandal dan Sepatu
Tersedia tempat sandal dan sepatu khusus.
PEMBAHASAN: Dari hasil observasi dan pengamatan untuk Masjid sebanyak 2
Masjid di lima desa( desa Gurusinga, Kaban, Ketaren, Raya, Sumbul , maka dapat
disimpulkan bahwa sanitasi gereja telah memenuhi syarat sesuai dangan persyaratan.
Dan yang perlu diperhatikan dalam survey sanitasi masjid adalah kebersihan kamar
mandinya dan perlunya tempat sampah di sekitar lingkungan masjid.
6. Survei Pestisida
Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan yang kami lakukan , berikut adalah hasil TP
Pestisida yang telah kami survey
19
3 Desa Gurusinga UD.ALIF TANI 113 A(SANGAT BAIK
4 Desa Ketaren UD GLORY TANI 112 B(BAIK)
20
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembahasan dan Temuan
21
4 Kesehatan pemukiman Untuk perilaku Secara umum
masyarakat dalam rumah dapat
membuka jendela dikatakan sehat
masih kurang dan apabila memenuhi
menjaga kebersihan kriteria sebagai
lingkungannya. berikut
Memenuhi
kebutuhan
fisiologis, yaitu :
pencahayaan,
penghawaan dan
ruang gerak yang
cukup, terhindar
dari kebisingan
yang mengganggu
5 Pembuangan air limbah Sistem pembuangan Pembuangan air
air limbah di 5 desa limbah disalurkan
tersebut masih ke septi tanc ,
menggunakan sumur resapan dan
system pembuangan dilakukan
ke selokan terbuka pengolahan
dan sebagian terhadap air limbah
selokan desa masih tersebut.
banyak tergenang
dan tidak mengalir
dengan baik.
6 Sanitasi Kedai Kopi dan rumah Makan Para penjual Persyaratan hygiene
makanan dan sanitasi makanan
minuman masih dan minuman
belum menerapkan tempat pengelolaan
prinsip hygiene makanan meliputi :6
sanitasi makanan. 1.Persyaratan lokasi
dan bangunan
22
2’Persyaratan
fasilitas sanitasi
3.Persyaratan dapur,
ruang makan dan
gudang makanan
4.Persyaratan bahan
makanan dan
makanan jadi
5Persyaratan
pengolahan
makanan
6.Persyaratan
penyimpanan bahan
makanan dan
makanan jadi.
7 Penyediaan air bersih Sumber air bersih di Air bersih adalah air
5 desa berasal dari yang digunakan
sumur bor, PDAM untuk keperluan
dan sumbe lainnya sehari-hari yang
berasal dari mata kualitasnya
air. memenuhi syarat
kesehatan dan dapat
diminum apabila
telah dimasak. Air
minum adalah air
yang kualitasnya
memenuhi syarat
kesehatan dan dapat
langsung diminum.
Syarat-syarat
Kualitas Air Bersih
diantaranya adalah
23
sebagai berikut :
Syarat Fisik : Tidak
berbau, tidak
berasa, dan tidak
berwarna
Syarat Kimia :
Kadar Besi : maks
yg diperbolehkan
0,3 mg/l, Kesadahan
(maks500 mg/l) dan
bisa bersumber dari
mata air, air hujan,
sumur gali,PDAM.
24
BAB V
25
B. Bagi Masyarakat :
Sebaiknya masyarakat lebih peduli dan tanggap terhadap tempat tinggalnya
dengan tidak membuang sampah dan air limbah sembarangan. Karena jika
masyarakat tidak mau mengubah perilaku tersebut, akan banyak penyakit yang dapat
timbul dan ditularkan oleh lingkungan. Sebaiknya masyarakat yang tidak memiliki
langit-langit agar membuat langit langit sesuai dengan persyaratan langit-langit yang
baik.Dinding sebagian besar telah memenuhi syarat.Sebaiknya masayarakat
membuat lantai rumah dari semen/plester agar lantai memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan. Jendela sebagian besar telah memenuhi syarat.Jendela ruang
keluarga sebagian besar telah memenuhi syarat.Sebaiknya luas ventilasi rumah
ditambah untuk memudahkan terjadinya sirkulasi udara dan menjaga kestabilan suhu
ruanganSebaiknya pada dapur rumah dibuat lubang asap dengan luas minimal 10%
dari luas lantai dapur agar asap tidak terperangkap dalam ruangan dapur.Sebaiknya
masyarakat melakukn pengolahan terhadap air yang diperoleh dari sumber air pada
masing-masing rumah sebelum digunakan.Jamban sebagian besar memenuhi
syarat.Sebaiknya pengelolaan sampah diperbaiki yaitu dengan cara 3R (reuse,
reduce, recyle) dan jangan dibakar.Sebaiknya jendela kamar dibuka setiap hari.
Sebaiknya jendela ruang keluarga dibuka setiap hari.Sebaiknya rumah dan halaman
dibersihkan setiap hari. Membuang tinja bayi dan balita sebagian besar telah
memenuhi syarat.Sebaiknya sampah dibuang pada tempatnya agar tidak mengotori
lingkungan, tidak mencemari sumber air dan mencegah terjadinya kecelakaan
Untuk TTU khususnya kedai kopi seharusnya lebih memperhatikan kebersihan fisik
kedai kopi , agar lebih m,eningkatkan kenyamanan para pengunjung warung kopi
.Telebih dibagian kepadatan lalat , agar pemilik warung kopi bias mengurangi dan
membasmi kepoadatan lalat,karena lalat juga berdampak membawa penyakit bagi
pengunjung maupun pemilik wareung kopi yang dikunjungi
26
27