Anda di halaman 1dari 9

DRAFT BAHAN KULIAH MESIN LISTRIK I

MESIN DC DAN TRANSFORMATOR

SEMESTER : GENAP Thn 2007


JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO

DISUSUN OLEH

Drs. J. Kilis, MPd,

JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI MANADO
JANUARI 2007
MINGGU I
Mesin-mesin listrik dalam kuliah ini terdiri dari Mesin Arus Searah (Direct Current / DC), Mesin Arus Bolak-balik
(Alternating Curent / AC ) dan Transformator. Mesin DC terdiri dari generator DC dan motor DC demikian juga pada
mesin AC, terdiri dari generator AC dan motor AC.
Generator, adalah mesin berputar yang mengubah daya mekanik menjadi daya listrik
Motor, adalah mesin berputar yang mengubah daya listrik menjadi daya mekanik

I.1 PRINSIP KERJA

Prinsip pembangkitan tegangan pada generator ac maupun dc bertolak dari kenyataan: bahwa pada suatu konduktor
yang bergerak memotong garis gaya maknit (atau sebaliknya) maknit maka pada konduktor tersebut akan dibangkitkan
tegangan induksi.

gerak 1.2.1. Arah Gaya Gerak Listrik/ ggl induksi ( Induced electromotive
force/emf ) pada suatu penghantar yang bergerak memotong fluks
maknit

S Kaidah tangan kanan yang ditemukan Fleming digunakan untuk


U menjelaskan hubungan antara arah fluks (garis gaya maknit) arah
gerakan konduktor dan arah ggl induksi pada konduktor.
“Jika jari telunjuk menunjuk searah garis gaya maknit dan ibu jari
ggl menunjuk arah gerakan konduktor maka jari tengah akan menunjuk
gerak arah ggl yang diinduksikan pada konduktor.
(Lihat: Chester L. Dawes, A Course in Electrical Engineering Vol. 1
fluks Direct Currents. Fleming’s Right-hand Rule pada hal. 369, dan
Fleming’s Left-hand Rule untuk motor, pada hal.481)

ggl

Gbr 1. Fleming’s Right-hand Rule

TUGAS - 1: a . Hafalkan teks asli FRR (Fleming’s Right-hand Rule) berikut:


“If the forefinger points along the lines of fluks and the thumb in the direction of motion of the
conductor, the middle finger will point in the direction of induced emf”.

b Tentukan arah ggl yang dibangkitkan pada gambar 2a, 2b dan 2c di bawah dengan tanda
atau

S U
U S U S
Gbr. 2a Gbr. 2b Gbr. 2c
.

U Gbr 2. Hubungan arah fluks, gerakan dan ggl

c. Jika arah gerak konduktor seperti pada gbr 2d di samping ini tentukan
juga arah ggl yang dibangkitkan, mengapa tidak ada ggl?

d. Tuliskan kesimpulan masing-masing kelompok dari kenyataan diatas


untuk dibacakan pada pertemuan kuliah..
S
Gbr. 2d
Catatan : Tegangan yang dinduksikan pada konduktor / kumparan sering disebut dengan berbagai istilah yang
pengertiannya sama yaitu : Tegangan induksi = gaya gerak listrik induksi = ggl induksi = ggl = induced electromotive
force = emf induksi = emf

1.2.2. GGL pada Kumparan yang Berputar

Menurut hukum Faraday, ggl yang diinduksikan pada kumparan yang berputarditentukan oleh kecepatan
perubahan fluks yang melingkupi kumparan itu. “the e.m.f. indused in the coil is given by the rate of change of flux
linkages of coil (hal. 322 Text Book of Electricqal Technology, BL Theraja)
d
e N 10 8
volt   N .  m  ( sin  t ) volt
dt
   N .  m ( sin  t ) volt . . . . . . (1)
Jika kumparan telah berputar 90 atau t = 90 o maka sin t =
o
1. Dari pers. 1 jika sin t = 1 maka Em =  N Φm
=  N Bm A = 2  f Bm A volt . . . . (2)
Bm = fluks maksimum (Wb / m2 )
A = luas kumparan ( m2 )
F = frekuensi putar ( putaran / detik)
Jika Em =  N Φm dimasukkan ke pers (1) maka

e = Em sin  t
Φ = ΦmCos t
U 2
2

1 t Em
3
1 2 3 4

S
4 Gbr. Ggl pada kumparan berputar

TUGAS - 2

Misalkan Em = 100 Volt tentukan arah arus dan berapa besar ggl pada tiap posisi berikut :

 ? U
 ? U U
a a

a a
a a
b
b
b b b
b

S S S
Gbr. 4c
Gbr. 4a Gbr. 4b

U
U U
b
a U
U
bU
a
a a
b b a
b a
a b a a
b b b
a
a
b 4d
Gbr. Sa S Gbr.b4f S
Gbr.b 4e
S S
Gbr. 4g S Gbr. 4i
Gbr. 4h
Gbr. 4 Menentukan besar dan arah tegangan induksi pada tiap posisi
Catatan : Pengisian arah ggl hanya dengan arah panah ke kiri atau ke kanan pada kawat output yang terhubung konduktor
“a” pada gambar 4a. Penetapan arah ini menggunakan FRR
Besar ggl ditentukan harga sinus sudut kumparan pada tiap gambar, mhs spy harga tsb.

Gambar 4a 4b 4c 4d 4e 4f 4g 4h 4i
Arah
Besar ggl

Tiap kelompok mengemukakan hasil pengisian jawabannya dalam pertemuan kuliah, sebagai hasil dari diskusi
kelompok sebelumnya

TUGAS - 3
Bandingkan arah ggl pada Mesin dc yang menggunakan komutator

 ? U U U
 ?
a b b
a a b

b b a
a
b a
S S S
Gbr. 5a Gbr. 5b Gbr. 5c

U U

a a

b a

a b
b
b
S S
Gbr. 5d Gbr. 5e
Gbr. 5 arah tegangan induksi pada tiap posisi kumparan genertor dc

Isilah arah ggl pada gambar 5a sd 5e dengan tanda panah. Kemukakan penjelasan dan apa saja kesimpulan yang
diperoleh dalam diskusi kelompok.

Gambar 5a 5b 5c 5d 5e
Arah

CATATAN:
Pembangkitan tegangan pada generator terjadi berdasar prinsip pembangkitan tegangan pada satu lilitan seperti di
atas. Pada generator yang sesungguhnya, lilitan tidak hanya satu tetapi banyak lilitan yang dipasang tersebar sekeliling
lingkaran agar dapat menghasilkan tegangan lebih tinggi dan daya yang besar.
A. KONSTRUKSI MESIN DC

2 1
3
4 Pada gambar 1 diperlihatkan kontruksi mesin dc shunt ,
yang jika diputar oleh mesin penggerak akan berfungsi
5 sebagai generator (mengubah daya mekanik menjadi daya
U listrik) atau jika dihubungkan ke sumber listrik akan
6 berfungsi sebagai motor.

Bagian-bagian pada mesin dc sebagai berikut:


S S
+A E1
1. Gandar / Rumah mesin (magnetic frame / yoke)
1
2. Inti / rangka kutub maknit (pole cores), di ujungnya
A2 E2
- terdapat sepatu kutub ( pole shoes)
12 3. Lilitan / kumparan kutub maknit
7 4. Angker (armature ) terdiri dari inti besi angker
(armature core) dan lilitan angker (armature winding)
8 U 5. Kawat / lilitan angker (armature windings /
9 conductors)
10 6. Alur (slot) tempat meletakkan kumparan
-- 7. Sikat-sikat ( brushes) 8. Komutator (commutator)
9. Bantalan (bearings) 10. Poros ( shaft )
Gbr Mg 2-1 11. Kaki mesin
Konstruksi dan bagian-bagian mesin dc 12 Terminal kumparan angker dan kumparan kutub

B. PENGAMATAN BAGIAN-BAGIAN GENERATOR

Bagian-bagian dari generator ini tidak digambarkan dalam bahan ajar ini, tetapi bagian-bagian tersebut akan diamati
oleh mahasiswa langsung pada bagian-bagian mesin yang sudah disiapkan di ruang kelas sebagai paket bahan ajar.
Mahasiswa harus menyiapkan lembaran kertas untuk catatan hasil pengamatan atau skets bentuk bagian yang diamatinya.
Catatan ini akan dikumpulkan untuk dinilai dan dikembalikan kepada mhs sebagai catatan pelengkap materi kuliah,
sebab itu catatan pengamatan ini harus dikerjakan sebaik-baiknya untuk pelengkap catatan kuliah masing-masing.
Untuk melengkapi bahan kuliah, juga telah disediakan beberapa buku referensi, yang juga telah di siapkan di ruang
belajar.

Pengamatan sekaligus menjawab pertanyaan berikut


Pengetahuan tentang konstruksi dan perencanaan mesin arus searah dapat di pelajari dari buku MESIN ARUS SEARAH
2 oleh Abdul Sujud terbitan 1952 yang disediakan foto copy nya di ruang kelas.

1. GANDAR. Buat skets dari Gandar / rumah mesin sesuai pengamatanmu. Gandar mempunyai 2 fungsi, dijelaskan
dalam buku Chester L. Dawes tentang Frame and Cores, dan pada gbr 194, 195 dan 300, Dawes. Pertanyaan : 1.
Bolehkah rumah mesin dibuat dari ebonit atau plastik ? 2. Jika gandar retak sehingga ada celah pada lingkarannya,
bolehkah di lem dengan lem plastik ?
2. BESI KUTUB MAKNIT. Buat skets sesuai pengamatan alat praga. Bandingkan dengan konstruksi kutub pada hal.
22 (Abdul Sujud), terbuat dari bahan apakah, mengapa dibuat dari plat besi yang dilaminasi berlapis-lapis.
3 LILITAN KUTUB MAKNIT. Buat skets lilitan maknit. 1. Kawat apakah yang digunakan. 2. Berapa ukuran
kawatnya 3. Perkirakan berapa banyak lilitan pada tiap kutub 4. Apa kira-kira yang menentukan ukuran dan
banyak nya lilitan kutub. Buat skets stator mesin 4 kutub denganb kutub bantunya ( hal. 30 Abdul Sujud)
4. BESI ANGKER. Buat skets besi angker pada cacatanmu. Dari besi apakah angker di buat, berapa tebalnya ?
bagaimana bentuk alurnya. Lihat A. Sujud halaman 32 -36 bahas isinya dan simpulkan yang perlu.
5. KUMPARAN ANGKER. Amatilah lilitan angker dan cobalah menggambarkan hubungannya. Perhatikan bentuk-
bentuk lilitan pada hal. 37 sampai 43 Abdul Sujud.
6. KOMUTATOR. Buat skets bentuk komutator. Berapa banyakkah lamel pada komutator yang kamu amati ?
Bagamana bentuk lamel dan cara menghubung kawat dengan lamel, lihat hjal. 44 – 47 A. Sujud.
7. SIKAT-SIKAT. Terbuat dari bahan apakah sikat itu ? Perhatikan konstruksi pemegang sikat ‘radial’ dan ‘reaksi’
pada hal. 49 – 54.
8. BANTALAN DAN POROS . Ukurlah berapa besar diameter luar bantalan dan diameter poros. Apa fungsi bantalan
itu.

PRESENTASI HASIL PENGAMATAN . Masing-masing mahasiswa mempresentasikan hasil


pengamatannya pada akhir jam pertemuan. ( Pengamatan ini memerlukan waktu yang cukup)

JENIS –JENIOS MESIN DC

Generator dan motor dc dibuat dalam beberapa jenis hubungan dengan maksud mendapatkan mesin sifat tegangan dari
generator atau sifat putaran dari motor yang cocok dengan keperluan pemakai.

Dari hubungan lilitan penguat, generator dc dibedakan : Motor dc juga terdiri dari

1. Generator penguat terpisah 1. Motor penguat terpisah


2. Generator Shunt 2. Motor Shunt
3. Generator Seri 3. Motor Seri
4. Generator Kompon 4. Motor Kompon
Cara hubung dan arah arus di lilitan seri pada generator kompon Motor yang kumparan
berpengaruh pada sifat tegangannya jika dihubung sebagai : penguatnya dihubung seperti pada
(1) Generator kompon datar generator kompon datar, lebih atau
(2) Generator kompon lebih kurang akan beda pada sifat
(3) Generator kompon kurang putarannya.
Dari letak sambungan lilitan seri terhadap lilitan shunt, generator kompon
dibedakan:
(1) kompon panjang (2) kompon pendek
Hubungan ini kecil berpengaruhnya pada karakteristik generator.

Mesin dc penguat terpisah sesungguhnya adalah mesin–dc shunt yang penguatan kutub maknitnya dihubung dengan
sumber tegangan terpisah /dari luar. Konstruksi Mesin shunt, Seri dan kompon akan dijelaskan berikut ini.

MESIN-DC PENGUAT TERPISAH & MESIN SHUNT


Konstruksi mesin penguat terpisah dan mesin shunt adalah sama, yang berbeda hanya cara menghubungkan kumparan
penguat kutub maknit. Juga terdapat sedikit perbedaan pada karakteristik mesin-mesin tersebut.

F1 A1 A1

sumber dc Daya listrik


A1 E1 (F1)
Daya listrik terpisah kelu
keluar ar

A2
A2 E2 (F2)
F2 A2
Gbr M2-2b Gbr M2-2b
Kumparan medan di hubung SHUNT Skema listrik Mesin Penguat Terpisah
(paralel) pada angker. (Mesin shunt yang kumparan medan
Gbr M2-2a maknitnya di hubung / diambil
mesin-dc SHUNT dari sumber terpisah).

MESIN DC SERI
Diameter kawat lilitan angker dan
A1 lilitan kutub maknit pada
mesin seri, lebih tebal / besar
A1 D1 G Daya listrik dari mesin shunt, karena arus
kelu angker juga akan melalui
ar kumparan maknit itu.
A2 Jumlah lilitannya juga sedikit .
A2 D2
Pada mesin kompon yang di dalamnya
Gbr M2-3b terdapat lilitan seri dan lilitan
Mesin SERI shunt, lilitan seri diketahui
Kumparan medan di hubung SERI dari kawat yang tebal sedang
dengan, kumparan angker. kawat lilitan shunt
Gbr M2-3a
Mesin-dc SERI
MESIN DC KOMPON

(1) Mesin kompon dengan hubungan SHUNT-PANJANG dan hubungan SHUNT PENDEK

Jika pada kutub maknit dipasang kumparan SHUNT dan kumparan SERI maka mesin itu menjadi mesin dengan
penguat KOMPON. Cara menghubung kumparan-kumparan maknit itu terhadap angker menjadikan mesin kompon
dikenal dengan beberapa jenis hubungan.
G
AN
NJ
PA
T-
UN
SH

gan
bun
Hu
ON
MP
KO
dc
sin-
Me
Pada shunt-panjang, arus yang melalui
F1 A1 kumparan seri adalah arus angker. Pada
shunt-pendek, arus penguat kumparan seri
A1 F1 D1 G adalah arus beban.
Jadi pada shunt panjang arus lilitan seri
A2
F2 D1 sedikit lebih besar, sedang arus pada lilitan
shunt sedikit lebih kecil dibanding pada
A2 F2 D2 hubungan shunt pendek.
D2
Pada ke dua hubungan ini karakteristik
g
jan
pan
-
unt
Sh
n
nga
bu
Hu
mesin praktis tidak berbeda.
Gbr M2-4a
Mesin-dc KOMPON
EK
ND
PE
T-
UN
SH

gan
bun
Hu
ON
MP
KO
dc
sin-
Me

F1
A1
A1 F1 D1
G

F2 A2
D1
A2 F2 D2

D2

( 2 ) KOMPON LEBIH, KOMPON DATAR DAN KOMPON KURANG


(Over-compounded, Flat-compounded dan Under-compounded)

Kumparan seri pada generator kompon dapat dihubung :


a. Membantu / memperkuat maknit yang dihasilkan oleh medan maknit dari kumparan shunt.
(disebut kompon bantu, kompon tambah, kompon ikut, kompon aditif )
b. Melawan / memperlemah maknit yang dihasilkan oleh medan maknit dari kumparan shunt.
(disebut kompon lawan , kompon subtraktif )

Prinsip hubungan kumparan sehingga dapat memperkuat atau memperlemah maknit kutub digambarkan seperti di
bawah ini:

Shunt Seri Shunt Seri

+ - + - + - - +
Medan maknit kump. Shunt Medan maknit kump. Shunt
diperkuat oleh kumpara seri diperlemah oleh kumpara seri
. . . .“Pada kompon ikut, lilitan seri dan shunt saling memperkuat dan pada kompon
lawan, lilitan-lilitan itu saling melemahkan, saling berlawanan” (Abd kadir, h. 42)

Dengan cara ini maka generator kompon dapat dibuat :


( 1 ) Kompon “lebih” atau “over-compunded”
. . . .“bila tegangan pada saat beban nominal (rated valtage) kebih besar dari tegangan
beban nol maka mesin itu overcompunded “(Dawes, h. 452)

K. lebih ( 2 ) Kompon “datar” atau flat-compunded


V
K. datar Jika “rated voltage” sama dengan tegangan beban nol maka
No load mesin itu disebut kompon datar
voltage
K. kurang ( 3 ) Kompon “kurang “ atau under-compunded
. . . .“bila rated voltage lebih kecil dari tegangan
beban nol maka mesin itu under-compunded
“(Dawes, h. 452)
Inominal …” If rated load voltage is less than the no-load
voltage, then the generator is under-compounded ,
but such generator is seldom used. (Theraja, hal 651),
Pada umumnya, kumparan seri pada generator kompon dihubung “memperkuat” maknit kumparan shunt.
Mengatur generator agar dapat diperoleh “kompon lebih”, “kompon datar” atau “kompon kurang” dengan :
(1) Memasang pengatur arus “diverter “ (Dawes, hal 455) untuk mem by-pass arus dari kumparan seri , atau
(2) Membuat kumparan seri memiliki “ Tap” ( terminal cabang) pada kumparan seri.
er
rt
ve
Di

Untuk keperluan percobaan di Lab, kumparan seri


1/3 2/3 mesin kompon dibuat dengan tiga terminal
Jika dipakai kumparan seri a-c dihubung memperkuat
G maknit shunt, maka generator kompon akan sangat
i
Ser

menanjak. Jika dipakai bagian b-c ( 2/3 bagian) atau


a b c hanya a-b ( 1/3 bagian) maka tegangannya akan lebih
Rf

rendah.
nt
Shu

SOAL-SOAL DAN PRATEK MENGHUBUNG MESIN DC

1. Sebutkan definisi generator dan motor listrik


2. Kemukakan jenis-jenis mesin dc
3. Jelaskan bagian-bagian pada suatu mesin dc pada gambar -1
4. Gambarkan konstruksi mesin dc penguat terpisah dan skema rangkaian listriknya
5. Gambarkan konstruksi mesin dc SHUNT dan skema rangkaian listriknya
6. Gambarkan konstruksi mesin dc SERI dan skema rangkaian listriknya
7. Gambarkan konstruksi mesin dc KOMPON, hubungkan terminalnya dan gbr skema listriknya
8. Gambarkan skema listrik generator kompon panjang
9. Gambarkan skema listrik generator kompon pendek
10. Gambarkan karakteristik kompon lebih, kompon datar, dan kompon kurang.
11. Jelaskan bagaimana pada generator kompon dapat diperoleh tiga karakteristik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai